Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 41

Lipids - Definition, Classification and Properties

The term lipid was first used by the German biochemist Bloor in 1943

Definition of Lipid:
Chemically lipids are defined as esters of glycerol and fatty acids or as the
triglycerides of fatty acids,
General formula of lipid = Glycerol + Fatty acid = Triglycerides

H2-C-OH
I
H-C-OH + 3C15H31COOH
I
H2-C-OH
Glycerol

Palmitic Acid

H2-C-OOC.C15H31
I
H-C-OOC.C15H31 + 3H20
I
H2-C-OOC.C15H31
Tripalmitine
Water

(1 Mole)

(3 Moles)

(1 Mole)

(3 Moles)

Classification of Lipid:
A) On the basic of Reaction with NaOH / KOH:
i) Saponifiable
ii) Non saponifiable
B) On the basis to Products of Hydrolysis:

1) Simple Lipids:
On hydrolysis gives fatty acids and alcohol (trihydric or monohydric)
Oils: Unsaturated fatty acid + glycerol.
Fats: Saturated fatty acids + glycerol,
Waxes: Fatty acids + mono or dihydric alcohol.
Simple glyceride: Contains same fatty acids. .
Mixed glyceride: Contains different fatty acids.

2) Compound lipids: (Complex lipids):


On hydrolysis gives phosphoric acid, various sugars, sphingosine, ethanolamine
and serine in addition to fatty acids and glycerol.

a) Phospholipid: Fatty acids + glycerol + phosphoric acid + nitrogenous base.


e.g. Lecithin :Fatty acids + glycerol + phosphoric acid + choline
Cephalin: Fatty acids + glycerol + phosphoric acid + ethanolamine.
b) Glycolipids: Glycerol + fatty acid + Carbohydrates (on hydrolysis)
They are sub classified as galactosyl diglyceride, cerebrosides and sulpholipids.
c) Sphingophosphoiplds: Fatty acids + sphingosine + phosphoric acid +
choline.

3) Derived Lipids: Hydrolytic products of simple and compound lipids


i) Alcohols: Glycerol and other sterol
ii) Fatty acids
iii) Terpenoids
Chemical Properties of Lipids:
i) Hydrolysis
ii) Hydrogenation
iii) Halogenation
iv) Saponification
v) Oxidation
vi) Rancidity (oxidative and hydrolytic)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya di artikan sebagai suatu senyawa
yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut dalam organic. Contohnya benzena,
eter, dan kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai
kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber
penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid
ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin,
trigliserida, steril

ester

dan

fosfolipid),

kombinasi

dengan

karbohidrat

(glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein). lipid yang sangat bervariasi struktur dan
fungsinya, mulai

dari

volatile

sex

pheromones

sampai

ke

karet

alam.B e r d a s a r k a n k o m p o n e n d a s a r n y a , l i p i d t e r b a g i k e
d a l a m l i p i d sederhana (simple lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan
lipid turunan(derived lipid).
Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fst),
lemak susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk
karena lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat di sabunkan, sedangkan lipid
sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat di sabunkan. Lipid seperti lilin
(wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester yang j i k a d i h i d r o l i s i s d a p a t
m e n g h a s i l k a n a s a m l e m a k d a n s e n y a w a l a i n n y a termasuk alkohol. Steroid
tidak mengandunga asam lemak dan tidak dapat dihidolisis. Lipid berperan penting
dalam komponen struktur membran sel. Lemak d a n m i n y a k d a l a m b e n t u k
trigliserol sebagai sumber pen yimpan energi, lapisan pelindung, dan
i n s u l a t o r o r g a n - o r g a n t u b u h b e b e r a p a j e n i s l i p i d berfungsi sebagai sinyal
kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon. Fosfolipida memiliki seperti trigliserida.
Bedanya, pada fosfolipida satu asam lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang
mengikat

gugus

alcohol yang

mengandung

nitrogen,

contohnya

yaitu

fosfatidiletanolamin (sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan fosfatidilserin. S e b a g i a n


besar

lemak

dan

minyak

di

alam

terdiri

atas

98-

9 9 % trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam
lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatandengan
gliserol maka dinamakan monogliserida.
B. Rumusan Masalah
Untuk menghindari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, maka
penulis membatasi masalah masalah yang akan di bahas diantarannya :
1. Bagaimana Definisi lipid ?
2. Bagaimana Struktur umum lipid ?
3. Bagaimana Jenis asam lemak ?
4. Bagaimana Penggolongan dan fungsi lipid ?
C. Maksud Dan Tujuan
Dalam menyusun makalah ini penulis mempunyai beberapa tujuan yaitu :
1. Penulis ingin mengetahui Definisi lipid
2. Penulis ingin mengetahui Struktur umum lipid
3. Penulis ingin mengetahui Jenis asam lemak
4. Penulis ingin mengetahui Penggolongan dan fungsi lipid
BAB II
DEFINISI LIPID

Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar danhidrofobik.


Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut
nonpolar, seperti alkohol, eter atau kloroform. Fungsi biologis terpenting lipid di antaranya
untuk

menyimpan

energi,

sebagai

komponen

struktural membran

sel,

dan

sebagai pensinyalan molekul.


Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi endotermal
rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu membentuk struktur
seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam lingkungan basah. Lipid biologis
seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua jenis subsatuan atau "blok bangunan" biokimia:
gugus ketoasil dan gugus isoprena. Dengan menggunakan pendekatan ini, lipid dapat dibagi
ke dalam delapan kategori: asil lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid,sfingolipid, sakarolipid,
dan poliketida (diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil); serta lipid sterol dan lipid
prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena).
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari lemak. Lipid
juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-turunannya (termasuk tri-,di-,
dan monogliserida dan fosfolipid, juga metabolit yang mengandung sterol, sepertikolesterol.
Meskipun manusia dan mamalia memiliki metabolisme untuk memecah dan membentuk
lipid, beberapa lipid tidak dapat dihasilkan melalui cara ini dan harus diperoleh melalui
makanan.

A. Struktur umum lipid


B. Berikut ini struk Lipid

BAB III
JENIS LIPID

A. Jenis-Jenis Lipid
Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:
1. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
2. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida
3. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid
4. Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam
1. Asam Lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus umum
dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH

atau

CnH2n+1-COOH

Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam lemak
yaitu:
1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)
Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap
2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)
Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap

Struktur asam lemak jenuh

Struktur asam lemak tak jenuh


Simbol
numerik

14:0

16:0

Nama Umum

Asam miristat

Asam palmitat

Struktur

Keterangan

CH3(CH2)12COOH

Sering terikat
dengan atom
N terminal
dari
membran
plasma
bergabung
dengan
protein
sitoplasmik

CH3(CH2)14COOH

Produk akhir
dari sintesis
asam lemak
mamalia

16:1D9

Asam palmitoleat

CH3(CH2)5C=C(CH2)7COOH

18:0

Asam stearat

CH3(CH2)16COOH

18:1D9

Asam oleat

CH3(CH2)7C=C(CH2)7COOH

18:2D9,12

Asam linoleat

CH3(CH2)4C=CCH2C=C(CH2)7COOH

Asam lemak
esensial

18:3D9,12,15

Asam linolenat

CH3CH2C=CCH2C=CCH2C=C(CH2)7COOH

Asam lemak
esensial

20:4D5,8,11,14

Assam
arakhidonat

CH3(CH2)3(CH2C=C)4(CH2)3COOH

Prekursor
untuk
sintesis
eikosanoid

Asam-asam lemak penting bagi tubuh


Asam stearat

Asam oleat

Asam arakhidonat

Beberapa contoh struktur asam lemak

2. Gliserida
a.

Netral (Lemak Netral)


Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari
gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol
mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol
berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak
disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida.
Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid.
Struktur trigliserida sebagai lemak netral
Apa yang dimaksud dengan lemak (fat) dan minyak (oil)? Lemak dan minyak keduanya
merupakan trigliserida. Adapun perbedaan sifat secara umum dari keduanya adalah:

1. Lemak
-

Umumnya diperoleh dari hewan

Berwujud padat pada suhu ruang

Tersusun dari asam lemak jenuh


2. Minyak

Umumnya diperoleh dari tumbuhan

Berwujud cair pada suhu ruang

Tersusun dari asam lemak tak jenuh

b. Fosfogliserida (Fosfolipid)
Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat mengganti
salah satu rantai asam lemak.
Penggunaan fosfogliserida adalah:
1. Sebagai komponen penyusun membran sel
2. Sebagi agen emulsi
Struktur dari fosfolipid
Fosfolipid bilayer (lapisan ganda) sebagai penyusun membran sel
3. Lipid kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Contoh penting dari
lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.
a.

Lipoprotein Dan Glikolipid


Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein.

Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid kompleks
Ada 4 klas mayor dari lipoprotein plasma yang masing-masing tersusun atas beberapa
jenis lipid, yaitu:
Perbandingan komposisi penyusun 4 klas besar lipoprotein
1. Kilomikron
Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke jaringan lain, kecuali
ginjal
2. VLDL (very low - density lypoproteins)
VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju jaringan lemak
3. LDL (low - density lypoproteins)
LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer
4. HDL (high - density lypoproteins)
HDL mengikat kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke hati.

Ilustrasi peran masing-masing dari 4 klas besar lipoprotein


4. Lipid non gliserida

Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung dengan molekulmolekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid, kolesterol
dan malam.
a.

Sfingolipid
Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak. Penggunaan primer
dari sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf. Pada manusia, 25%
dari lipid merupakan sfingolipid.
Struktur kimia sfingomielin (perhatikan 4 komponen penyusunnya)

b. Kolesterol
Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun membran plasma.
Kolesterol juga menjadi bagian dari beberapa hormon. Kolesterol berhubungan dengan
pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul plaque pada dinding arteri, yang mengakibatkan
peningkatan tekanan darah karena arteri menyempit, penurunan kemampuan untuk meregang.
Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan infark miokard dan stroke.

Struktur dasar darikolesterol


Kolesterol merupakan bagian dari membran sel
c.

Steroid
Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan progesteron.
Progesteron dan testosteron
Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses metabolisme
karbohidrat, penanganan penyakit arthritis rematoid, asthma, gangguan pencernaan dan
sebagainya.
Kortison

d. Malam/lilin (waxes)
Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam sering digunakan sebagai
lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain. Malam merupakan ester antara asam
lemak dengan alkohol rantai panjang.
Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam
B. Penggolongan Dan Fungsi Lipid
Lipid adalah senyawa organik yang tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non
polar (eter, kloroform,benzen,dsb.)
Penggolongan lipid
1.

a.

Lipid sederhana

lemak yaitu ester asam lemak dan gliserol


b.
2.

lilin yaitu ester asam lemak dengan alkohol monohidrat dengan BM besar
Lipid campuran

yaitu ester asam lemak yang mengandung gugus tambahan selain alkohol dan asam
lemak
a.

fosfolipid, lipid yang mengandung residu asam fosfat

b.

glikolipid, lipid yang mengandung karbohidrat

c.

lipoprotein, lipid yang mengandung protein

3.

Derivat lipid
yaitu zat yang diturunkan dari lipid dengan hidrolisis. Termasuk didalamnya adalah

asam lemak (jenuh dan tidak jenuh), gliserol, sterol dan benda-benda keton.
Lipid yang terdapat dalam plasma darah manusia adalah
1. trigliserid
2. fosfolipid
3. kolesterol
4. asam lemak bebas
a.

Lemak dan Minyak


Lemak dan minyak adalah trigliserida (teriester dari gliserol). Perbedaannya adalah
pada suhu kamar lemak berbentuk padat, minyak berbentuk cair.Asam karboksilat yang
diperoleh dari hidrolisis suatu lemak disebut asam lemak, umumnya mempunyai rantai
hidrokarbon panjang dan tak bercabang.
Contoh:
CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH
CHO2C(CH2)16CH3 + 3 H2O CHOH + 3CH3(CH2)16COOH
CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH
Tristearin gliserol asam stearat
Tripalmetin + 3H2O gliserol + asam palmitat
Hampir semua asam lemak yang terdapat di alam mempunyai jumlah atom karbon
genap, karena sam ini dibiosintesis dari gugus asetil berkarbon dua dalam asetil Ko-A.

1. Asam lemak jenuh tidak mengandung ikatan rangkap.


Contoh :
Nama asam
Formiat
Asetat
Propionat
Butirat
Valerat
Kaproat

Jumlah atom C
1
2
3
4
5
6

Oktanoat
Dekanoat
Laurat
Miristat
Palmitat
Stearat
Arakhidat
Behenat
lignoserat

8
10
12
14
16
18
20
22
24

2. Asam lemak tidak jenuh mengandung satu atau lebih ikatan rangkap.
Contoh :
Jumlah atom C,jumlah dan posisi
ikatan rangkap

Seri

Nama sistematik

Nama Lazim

Keterangan

16:1;9
18:1;9
18:2;9,12
18:3;6,9,12
18:3;9,12,15
20:4;5,8,11,14
20:5;5,8,11,14,17
22:1;13
24:1;15

7
9
9
9
6
6
3
6
3

Heksadekanoat
Oktadekanoat
Oktadekadienoat
Oktadekatrienoat
Oktadekatrienoat
Eikosatetraenoat
Eikosapentaenoat
Dokosenoat
Tetrakosanoat

Palmitoleat
Oleat
Linoleat
Linolenat (g)
Linolenat (a)
Arakhidonat
Timnodonat
Erusat

Asam essensial
Asam essensial
Asam essensial
Asam essensial

b. Reaksi-reaksi lemak
1. Hidrolisis
a.

dengan air berlebihan

b. denagn basa (penyabunan


c.

dengan enzim

2. Pengerasan minyak, contoh pembuatan margarin


3. Penguraian (ketengikan, kerusakan) lemak
Sebab :
a.

auto oksidasi
oleh udara, memcah ikatan rangkap, sehingga terjadi asam lemak bebas, aldehid, keton,
dengan bau tengik. Pencegahan diberi antioksidan : vitamin E, hidrokinon

b. hidrolisis
menghasilkan asam lemak
c.

bakteri hidrolisis
dilanjutkan proses B-oksidasi dan dikarboksilasi, shg terbentuk metil keton-metil keton
dengan bau tidak sedap.

C. Fungsi Lemak
1. sebagai makanan
2. isolator, lemak adalah penghantar panas yang buruk, menghalangi keluarnya panas dari tubuh
3. zat pelindung
4. digunakan pada pembuatan sabun
5. digunakan pada pembuatan gliserol
6. cat pakaian minyak, digunakan minyak pengering yang mengandung sisa asam lemak dengan
banyak ikatan C-C. Dapat dioksidasi pada suhu kamar, membentuk zat yang keras dan tahan
air (water proof)
7. dll
D. Pemeriksaan Lemak
1. Tetapan fisika
2. Tes kimia
a.

bilangan asam (ketengikan)


b.

bilangan penyabunan (BM minyak)

c.

bilangan iodium (ketidak jenuhan minyak)

d.

bilangan setil (jumlah gugus OH-alkohol)

e.

Bilangan reichert Meissel (ukuran jumlah asam lemak dengan atom C 2-6)

f.

Bilangan Polenske (ukuran jumlah asam lemak dengan atom C 6-12)


BAB IV
PENUTUP

1. K e s i m p u l a n
Lemak dan minyak merupakan zat makanayang penting untuk menjaga kesehatan tubuh
manusia. Selain itu lemak dan minyak juga merupakan sumber energi.
2. S a r a n
Penulis menyadari bahwa dalam penulisanmakalah ini masih banyak kesalahan
dankekhilafan, kritik dan saran membangunpenulis harapkan untuk penyempurnaanmakalah
ini.

BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, Frank B. 1995. Buku Ajar Biokimia. Edisi ketiga. EGC: Jakarta
Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi 3. Airlangga University
Press: Surabaya
Harper, et al. 1980. Biokimia (Review of Physiological Chemistry). Edisi 17. EGC: Jakarta.
Riawan, S. 1990. Kimia Organik. Edisi 1. Binarupa Aksara: Jakarta.
http://yukiicettea.blogspot.com/2009/10/biochemistry-laporan-biokimia-lipida.html
Terima kasih telah mengikuti materi dari GudangMateri , semoga bermanfaat bagi pembaca
sekalian.

Pengertian Lemak dan Minyak


Lemak dan minyak adalah ester dari gliserol dengan asam karboksilat suhu tinggi (asam l
emak). Gliserida padat (lemak) terutama berasal dari sumber hewani adalah ester dari gliserol
dengan asam karboksilat jenuh (mempunyai ikatan tunggal). Gliserida cair (minyak) berasal d
ari sumber nabati seperti minyak kelapa, minyak jagung, dan minyak wijen, adalah ester dari
gliserol dengan asam karboksilat tak jenuh (mempunyai ikatan rangkap).
Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu
senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut o
rganik non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform(CHCl3), benzena dan hidrokar
bon lainnya.
RUMUS STRUKTUR DAN TATA NAMA LEMAK
Lemak
adalah
ester dari gliserol dengan asamasam karboksilat suku tinggi. Asam penyusun lemak disebut asam lemak. Asam lemak yang t
erdapat di alam adalah asam palmitat (C15H31COOH), asam stearat (C17H35COOH), asam oleat
(C17H33COOH), dan asam linoleat (C17H29COOH). Pada lemak, satu molekul gliserol mengika
t tiga molekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida.

Pada rumus struktur lemak di atas, R1COOH, R2COOH, dan R3COOH adalah molekul asa
m lemak yang terikat pada gliserol.
Nama lazim dari lemak adalah trigliserida. Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril yan
g diikuti oleh nama asam lemak. Contoh :

SIFAT LEMAK
1. Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak dari tu
mbuhan berupa zat cair.
2. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lema
k yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh : tristearin (
ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat) mempunyai titik lebur 71oC, sedangkan trioel
in (ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur -17oC.
3. Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yan
g mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air.
4. Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan pelarut lemak
yang baik.
PENGGOLONGAN LEMAK
penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis asam lemak penyusunnya. Berdas
arkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acids=SFAs)
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai
karbonnya berupa ikatan tunggal, dimana asam lemak ini tidak memiliki ikatan ran
gkap. Lemak jenuh sering disebut lemak jahat.

Lemak jenuh terdapat di hewan dan produk-produk makanan olahan, seperti dagi
ng, produk susu, kripik, dan yang merusak. Struktur kimia dari lemak jenuh adala
h sepenuhnya dengan atom hidrogen, dan tidak mengandung dua rantai ikatananta

ra atom-atom karbon. Lemak jenuh tidak menyehatkan jantung, karena mereka a


dalah yang paling dikenal untuk meningkatkan kolesterol LDL anda (kolesterol yan
g buruk).
2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acids)
Asam lemak tak jenuh yaitu asam lemak yang memiliki ikatan rangkap, Contoh
nya asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat. Asam lemak tak jenuh ini masih
dibedakan lagi menjadi dua kelompok besar yaitu Monounsaturated fatty acids (
MUFAs), dimana ikatan-ikatan rangkapnya hanya satu, dan Polyunsaturated fatty
acids (PUFAs) dimana ikatan rangkapnya lebih dari satu.

Lemak tak jenuh,di sisi lain, ditemukan makanan seperti kacang, avocado, dan
zaitun(olive). Mereka cair pada suhu kamar dan berbeda lemak jenuh dalam struk
tur kimia yang berisi dua rantai ikatan. selan itu, peneliti telah menunjukkan bah
wa lemak tak jenuh juga menyehatkan jantung mereka mempunyai kemampuan un
tuk menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan HDL kolesterol (kolesterol bai
k).
Adapun rumus struktur dan rumus molekul beberapa asam lemak dapat diliha
t pada tabel di bawah ini:

KEGUNAAN LEMAK
Lemak atau minyak dapat dimanfaatkan untuk beberapa tujuan, di antaranya
sebagai berikut:
1. Sumber energi bagi tubuh
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi.
Lemak adalah bahan makanan yang kaya energi. Pembakaran 1 gram lemak mengha
silkan sekitar 9 kilokalori.
2. Bahan pembuatan mentega atau margarine

Lemak atau minyak dapat diubah menjadi mentega atau margarin dengan cara
hidrogenasi.
3. Bahan pembuatan sabun
Sabun dapat dibuat dari reaksi antara lemak atau minyak dengan KOH atau N
aOH. Sabun yang mengandung logam Na disebut sabun keras (bereaksi dengan ke
ras terhadap kulit) dan sering disebut sabun cuci. Sedangkan sabun yang mengan
dung logam K disebut sabun lunak dan di kehidupan sehari-hari dikenal dengan se
butan sabun mandi.

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA LEMAK DAN MINYAK


Perbedaan :
LEMAK
MINYAK
Berasal dari hewan
Berasal dari tumbuhan
Biasa disebut mentega
Biasa disebut margarin
Umumnya jenuh (tidak terdapat ikat Umumnya tidak jenuh (terdapat ikatan rangkap)
an rangkap)
Tidak mudah rusak/tengik
Mudah rusak/tengik
Berwujud padat
Berwujud cair
Titik leleh tinggi
Titik leleh rendah
Contohnya : asam stearat (C17H35CO Contohnya : asam oleat (C17H33COOH), asam linol
OH) dan asam palmitat (C15H31COO eat (C17H31COOH), dan asam linolenat (C17H29CO
H)
OH)
Persamaan :
1. Merupakan asam karboksilat bervalensi tinggi
2. Tidak larut dalam air
3. Larut dalam pelarut organik seperti eter, alkohol, benzena, CCl4, kloroform
4. Berat jenis lebih kecil daripada air

A. Pengertian Lipid dan Klasifikasi Lipid


Lipid adalah salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan,
hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia ialah lipid. Untuk
memberikan defenisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk
lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Para ahli biokimia sepakat
bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan
kedalam satu kelompok yang disebut lipid. Adapun sifat fisika yang dimaksud ialah:
1. Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik misalnya
ester, aseton, kloroform, benzena yang sering disebut pelarut organik;
2. Ada hubungan dengan asam lemak atau esternya;
3. Mempunyai kemungkinan digunakan oleh mahluk hidup.

Istilah lipida meliputi senyawa-senyawa heterogen, termasuk lemak dan


minyak yang umum dikenal di dalam makanan, malam, fosfolipida, sterol
danikatan lain sejenis yang terdapat di dalam makanan dan tubuh
manusia. Lipida m e m p u n y a i s i f a t y a n g s a m a , t a i t u l a r u t
d a l a m p e l a r u t n o n p o l a r s e p e r t i etanol,eter ,kloroform dan
b e n z a n a . S e c a r a u m u m l i p i d a d a p a t d i b a g i d a l a m beberapa kelompok
yaitu:
a. L i p i d a s e d e r h a n a
b. L i p i d a m a j e m u k
c. L i p i d a t u r u n a n
Untuk selengkapnya akan diuraikan di bawah ini.
1. Lipid Sederhana
Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah
sebuah gliserida, yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak :
a. Lilin
Lilin adalah senyawa yang terbentuk dari ester asam lemak dengan
alkohol bukan gliserol. Pada umumnya asam lemaknya adalah palmitat dan
alkoholnya mempunyai atom C sebanyak 26-34, contohnya adalah mirisil palmitat.
Pada
umunya
malam
merupakan
ester
asam
lemah
dengan a l k o h o l a l l i f a t i k
bermolekul
b e s a r,
dan
asamnya
m e m p u n ya i jumlah karbon berkisar antara C 25 sampai C 35 .
Jika melihat definisi ini maka dapat dikatakan bahwa proses terjadinya
lilin adalah merupakan suatu proses esterifikasi antara asam lemak dan alkohol
berantai panjang
b. Lemak
Terbentuk dari asam lemak dengan gliserol
2. Lipid Kompleks

Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain.Jika


melihat definisi ini maka lipid kompleks dapat dikelompokan menjadi:
a. Fosfolipid
Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus ester fosfat.
i. Glisero fosfolipid
Asam fosfatidat dan fosfatidilgliserol
Penting sebagai perantara dalam sintesis triasilgliserol
d a n fosfolipid, ditemukan sedikit dalam jaringan.
Fosfatidilkolin (lesitin)
Lesitin mengandung asam lemak, gliserol, asam fosfat dan
kolin.L e s i t i n t e r s e b a r l u a s d a l a m s e l - s e l t u b u h d a n m e m p u n ya i
t u g a s metabolik dan struktur misal dalam membran. Dipalmitil lesitin adalah zat
yang sangat efektif untuk mencegah p e r l e n g k e t a n p e r m u k a a n
d a l a m p a r u - p a r u y a n g d i s e b a b k a n tegangan permukaan. Tidak
adanya dipalmitil lesitin pada paru- paru bayi prematur menyebabkan
gangguan pernafasan.
Fosfatidiletanolamin (sefalin)
Sefalin berbeda dari lesitin hanya pada penggantian kolin
o l e h etanolamin
Fosfatidilinositol
Fosfatidilserin
Fosfatidilserin mengandung asam amino serin, sebagai pengganti etanolamin
Lisofosfolipid
Adalah fosfoasilgliserol yang mengandung hanya satu radikal asil, misalnya
lisolesitin
Plasmalogen
S e n ya w a i n i m e r u p a k a n 1 0 % f o s f o l i p i d o t a k d a n o t o t .
Secara struktural plasmalogen menyamai fosfatidil etanolamin
t e t a p i mempunyai ikatan eter pada posisi karbon C1 sebagai
penggantiikatan ester. Radikal alkil merupakan alkohol tidak jenuh.
ii. Sfingofosfolipid
Sfingomielin ditemukan dalam jumlah besar dalam otak
d a n j a r i n g a n s ya r a f . P a d a h i d r o l i s i s s f i n g o m i e l i n m e n g h a s i l k a n
asam l e m a k , a s a m
fosfat,
kolin
dan
amino
alkohol
k o m p l e k s y a i t u sfingosin.Tidak terdapat gliserol. Kom binasi
s f i n g o s i n d a n a s a m lemak disebut seramida, struktur yang juga ditemukan
pada glikolipid.
b. Glikolipid
Glikolipid
ialah
molekul
molekul
lipid
yang
mengandung k a r b o h i d r a t , b i a s a n y a p u l a s e d e r h a n a s e p e r t i
g a l a k t o s a a t a u g l u k o s a . Ak a n t e t a p i i s t i l a h i s t i l a h g l i k o l i p i d
b i a s a n y a d i p a k a i untuk lipid yang mengandung satuan gula tetapi tidak

c.

1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.

a.

b.

mengandung fosfor. Glikolipid dapat diturunkan dari gliserol atau pingosine dan
sering dimakan gliserida atau sebagai spingolipida.
Lipoprotein
Lipoprotein merupakan gabungan molekul gliserida dan protein yang
disintesis di dalam hati. Seperempat sampai sepertiga bagian d a r i l i p o p r o t e i n
adalah
protein
dan
selebihnya
adalah
l i p i d a . Lipoprotein
mempunyai fungsi mengangkut lipida di dalam plasma k e
jaringanjaringanyang
membutuhkannya
sebagai
sumbere n e r g i ,
sebagai
komponen
membransel
atau
s e b a g a i prekursormetabolit aktif.
Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain:
Kilomikron
VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
IDL (Intermediate Density Lipoprotein)
LDL (Low Density Lipoprotein)
HDL (High Density Lipoprotein)
Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:
Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang
masuk ke dalam darah.
Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari dalam
darah
Turunan Lipid (Derivat Lipid)
Derivat lipid adalah semua senyawa yang dihasilkan
p a d a hidrolisis lipid sederhana dan lipid majemuk yang masih mempunyai sifatsifat seperti lemak. Sehingga derivat lipid dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Asam lemak
Asam
lemak
tidak
lain
adalah asam
alkanoat atau
asam
karboksilat b e r d e r a j a t t i n g g i ( r a n t a i C l e b i h d a r i 6 ) . A s a m
l e m a k d i b e d a k a n menurut jumlah karbon yang dikandungnya yaitu
asam lemak rantai pendek (kurang dari 6), asam lemak rantai sedang (812), asam lemakr a n t a i p a n j a n g ( 1 4 - 1 8 ) d a n r a n t a i s a n g a t p a n j a n g
( l e b i h d a r i 2 0 ) . Adapun rumus umum dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1COOH
Asam lemak yang terdiri atas rantai karbon yang mengingat semua hidrogen
yang dapat diikatnya dinamakan asam lemak jenuh. As a m lemak yang
mengandung satu atau lebih ikatan rangkap dimana diikat ditambahkan dengan
atom hidrogen disebut dengan asam lemak tidak jenuh. A s a m l e m a k t a k
j e n u h y a n g m e n g a n d u n g s a t u i k a t a n rangkap disebut dengan asam
lemak tak jenuh tunggal. Asam lemak tak jenuh yang mengandung lebih dari satu
ikatan rangkap disebut dengan asam lemak tak jenuh ganda.
Terpen

Ter p e n a
merupakan
suatu
g o l o n g a n hidrokarbony a n g
b a n y a k dihasilkan
oleh tumbuhandan
terutama
terkandung
pada getah dan vakuola selnya. Senyawa dasar terpen merupakan satuan C5
disebut isoprene.
Nama terpena pada awalnya diberikan untuk minyak yang disuling dari
terpentin, diketahui bahwa terpena terdiri dari 5 atom C lebih dikenal sebagai
isoprene, terpena terdiri dari 2 unit isoprena yakni monoterpena, pada tumbuhan
terdapat mono dan seskuiterpena. Senyawa ini memberikan sifat khas (bau dan
rasa) minyak yang merupakan komponen penting minyak esensial tumbuhan,
sebagai contoh ialah monoterpena geraniol, limona, mentol kanfer.
Struktur terpena umumnya dapat dikenal dari :
1. Sebagian besar senyawa ini terdapat dalam minyak dengan rumus C 10H15.
2. Terpena yang mengandung lebih dari 10 atom karbon, umumnya mempunyai jumlah
karbon kelipatan dari lima, struktur cukup beragam.
3. Banyak jenis senyawa tidak larut dalam air, sebagian besar ditemukan dalam
tumbuhan, juga dalam organisme yang lain.
Tabel 1.1 Turunan
Lipid

c. Steroid
S u a t u s t e r o i d a d a l a h s e n ya w a y a n g m e n g a n d u n g s i s t e m
cincin b e r i k u t y a i t u t i g a c i n c i n 6 d a n 1 c i n c i n 5 . S t e r o i d
y a n g b a n y a k terdapat dalam kehidupan adalah sterol, suatu alkohol yang
berintikan perhidroksi siklopentano fenantren. Contohnya adalah kolesterol
yang banyak terdapat dalam otak, system saraf, membrane dan lainlain.Dalam tanaman terdapat fitosterol, misalnya stigmasterol dan sitostrol.

Mikosterol adalah sterol yang terdapat dalam jamur dan ragimisalnyaelgosterol yang
merupakan bahan baku vitamin D.
B. Fungsi Umum Lipid
1) Lipid adalah sebagai sumber energi metabolik yang sangat penting dalam
pembentukkan ATP. Lipid adalah kelompok nutrien yang sangat kaya energi.
Perbandingan nilai energi lipid dengan zat-zat gizi adalah sebagai berikut :
Lipid
9,5 kkal/g
Protein
5,6 kkal/g
Karbohidrat
4,1 kkal/g
Berdasarkan hal tersebut, lipid dapat digunakan sebagai pengganti protein yang
berharga untuk pertumbuhan, karena dalam keadaan tertentu, trigliserida (fat dan
oil) dapat diubah menjadi asam lemak bebas sebagai bahan bakar untuk
menghasilkan energi metabolic dalam otot ternak, khususnya unggas dan
monogastrik.
2) Lipid adalah komponen esensial dalam membran sel dan membran sub sel. Lipid
yang termasuk dalam kelompok ini adalah asam lemak polyunsaturated/PUFA yang
mengandung fosfolipid dan ester sterol.
3) Lipid dapat berguna sebagai penyerap dan pembawa vitamin A, D, E dan K.
4) Lipid adalah sebagai sumber asam lemak esensial, yang bersifat sebagai
pemelihara dan integritas membran sel, mengoptimalkan transpor lipid (karena
keterbatasan fosfolipid sebagai agen pengemulsi)
5) Sebagai prekursor hormon-hormon sex seperti prostagtandin hormon endrogen,
estrogen.
6) Lipid berfungsi sebagai pelindung organ tubuh yang vital.
7) Lipid sebagai sumber steroid, yang sifatnya meningkatkan fungsi-fungsi biologis
yang penting Contoh : Sterol (kolesterol) dilibatkan dalam sistem pemeliharaan
membran, untuk transpor lipid dan sebagai prekursor vitamin D3 asam empedu dan,
adrenal dan kortikosteroid).
8) Dari aspek teknologi makanan, lipid bertindak sebagai pelicin makanan yang
berbentuk pellet, sebagai zat yang mereduksi kotoran dalam makanan dan berperan
dalam kelezatan makanan.

C. Sumber dan Struktur Kimia Lipid


1. Sumber Lemak
Lemak hewan terutama terdiri atas triasilgliserol, berupa
lemak j e n u h a s a m p a l m i t a t d a n a s a m o l e a t , d i s a m p i n g
kolesterol danvitamin larut lemak A,D,E, dan K. susunan
a s a m l e m a k h e w a n banyak bergantung dari jenis makanan yang diberikan.
Tabel 1.2 Komposisi asam lemak beberapa lemak hewan

a. Lemak Susu
Lemak susu terutama terdiri atas triasilgliserol yang terdapat dalam bentuk
emulsi di mana butiran halus lemak diselubungi memebranyang terdiri
atas protein, fosfolipida dan kolesterol yang mencegah b u t i r a n - b u t i r a n
l e m a k t e r s e b u t m e n ya t u . B u t i r a n l e m a k i n i j u g a mengandung sedikit
ester kolesterol, vitamin larut lemak, terutama vitamin A, D,dan Beta-karoten.
Karakteristik asam lemak susu hewan memamah biak mengandung relatife
tinggi asam lemak jenuh rantai pendek dan sedang serta asam lemak
rantai jenuh rantai panjang dan t u n g g a l . K a n d u n g a n a s a m l e m a k t i d a k
j e n u h g a n d a s a n g a t k e c i l . Lemak dalam bentuk emulsi mempunyai
permukaan yang lebih luas daripada lemak dalam bentuk tidak emulsi, oleh
karena itu dapat lebih c e p a t d i c e r n a k a n . D i s a m p i n g i t u l e m a k
d a l a m b e n t u k e m u l s i mempengaruhi secara positif rasa enak makanan
b. Telur
Lemak telur berada dalam keadaan emulsi. Satu telur rata
r a t a mengandung 6-7 gram triasilgliserol dan fosfolipida serta 250-300 mg
kolesterol. Pentingnya telur dalam makanan sehari hari bukan hanya terletak pada
nilai gizinya, akan tetapi juga kontribusi yang diberikan oleh lipoprotein kuning
telur terhadap struktur makanan, terutama terhadap kualitas structural cake dan
sejenisnya setelah dibakar.
c. Minyak Ikan
Ikan secara garis besar digolongkan dalam ikan kurus
y a n g menyimpan lemaknya sebagai triasilgliserol dalam hati (misalnya ikan cod)
dan ikangemuk (makarel dan haring). Minyak ikan mengandung banyak asam
lemak rantai sangat panjang dengan lebih dari dua puluha t o m k a r b o n y a n g
sebagian besar mempunyai 5-6 ikatan rangkap. K o m p o s i s i a s a m
l e m a k i a k a n b e r b e d a , b e r g a n t u n g j e n i s i k a n , makanannya, dan
musim.

d. Daging Otot
Lemak daging otot terutama terdiri atas fosfolipida dan
kolesterol bebas, walaupun banyak daging otot hewan diinfiltrasi oleh
simpanan triasilgliserol (marbling ) . S e b a n ya k 8 5 % a s a m l e m a k d a g i n g
o t o t terdiri dari atas asam palmitat, stearat, okleat, linoleat dan arakidonat.
Komposisi lemak daging otot menyerupai komposisi lemak simpanan.
e. Minyak Nabati
Sebagian besar tumbuh-tumbuhan menyimpan lemak di dalam b i j i
b i j i a n n ya ( k a c a n g k e d e l a i , b i j i b u n g a m a t a h a r i , j a g u n g ) a t a u dalam
dagingnya (apokat). Jenis palma menyimpan minyak di dalam biji maupun di
dalam dagingnya. Minyak biji-bijian berbeda satusama lain dalam
komposisi asam lemak. Minyak biji-bijian juga m e r u p a k a n s u m b e r
f o s f o l i p i d a , k a r o t e n o i d , d a n s t e r o l t u m b u h - tumbuhan.
Tabel 1.3 komposisi asam lemak beberapa jenis minyak tumbuh - tumbuhan

2. Struktur Kimia Lipid


a. Lemak
Yang dimaksud dengan lemak disini ialah suatu ester asam lemak dengan
gliserol. Gliserol ialah suatu trihidroksi alkohol yang terdiri dari tiga atom karbon. Jadi
setiap kabon mempunyai gugus OH. Satu molekul gliserol dapat mengikat satu,
dua, atau tiga molekul asam lemak dalam bentuk ester yang disebut monogliserida
atau trigliserida. Pada lemak, satu molekul gliserol dapat mengikat tiga molekul
asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida.

R1 COOH, R2 COOH, dan R3 COOH ialah molekul asam lemak yang terikat
pada gliserol. Asam lemak yang terdapat dialam ialah asam palmitat, stearat, oleat dan
linoleat.
Sifat-Sifat Lemak
Lemak hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan, sedangkan
lemak yang berasal dari tumbuhan berupa zat cair. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi
mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak cair atau yang biasa disebut minyak
mengandung asam lemak tidak jenuh. Lemak hewan dan tumbuhan mempunyai susunan
asam lemak yang berbeda-beda. Seperti halnya lipid pada umumnya, lemak atau gliserida
asam lemak pendek dapat larut dalam air, sedangkan gliserida asam lemak panjang tidak
larut. Semua gliserida larut dalam ester kloroform atau benzena. Alkohol panas adalah
pelarut lemak yang baik.

Pada umumnya lemak apabila dibiarkan lama diudara akan menimbulkan


rasa bau yang tidak enak. Hal ini disebabkan oleh proses hidrolisis yang
menghasilkan asam lemak bebas. Disamping itu dapat Pula terjadi proses oksidasi
terhadap asam lemak tidak jenuh yang hasilnya akan menambah bau dan rasa yang
tidak enak. Oksidasi asam lemak tidak jenuh akan menghasilkan peroksida dan
selanjutnya akan terbentuk aldehida. Inilah yang menyebabkan terjadinya bau dan
rasa yang tidak enak atau tengik. Kelembaban udara, cahaya, suhu tinggi dan
adanya bakteri perusak adalah factor faktor yang menyebabkan terjadinya
ketengikan. Gliserol yang diperoleh dari hasil penyabunan lemak atau minyak adalah
suatu zat cair yang tidak berwarna dan mempunyai rasa yang manis .
b. Asam Lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus
umum dari asam lemak adalah:
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C 12 sampai dengan C24. Adadua macam
asam lemak yaitu:
i. A s a m l e m a k j e n u h ( s a t u r a t e d f a t t y a c i d ) A s a m l e m a k i n i
t i d a k memiliki ikatan rangkap
ii. A s a m l e m a k t a k j e n u h ( u n s a t u r a t e d f a t t y a c i d ) As a m l e m a k
i n i memiliki satu atau lebih ikatan rangkap

Gambar 1 Struktur Asam Lemak Jenuh

Gambar 2 Struktur Asam Lemak Takjenuh


Tabel 1.4 Beberapa asam lemak yang umum
Rumus

Titik Lebur (0C)

Asam butirat

C3H7COOH

-7,9

Asam kaproat

C5H11COOH

-1,5 sampai -2,0

Asam palmitat

C15H31COOH

64

Asam stearat

C17H35COOH

69,4

Asam oleat

C17H33COOH

14

Asam linoleat

C17H31COOH

-11

Asam linolenat

C17H29COOH

Cair pada suhu yang


sangat rendah

Nama
Asam lemak jenuh

Asam lemak tidak


jenuh

Dari tabel tampak bahwa asam lemak jenuh yang mempunyai rantai karbon pendek,
yaitu asam butirat dan asam kaproat mempunyai titik lebur yang rendah. Ini berarti bahwa
kedua asam tersebut berupa zat pada suhu kamar. Makin panjang rantai karbon, maka titik
leburnya tinggi. Asam palmitat dan stearat berupa zat padat pada suhu kamar.
Apabila dibandingkan dengan asam lemak jenuh, asam lemak tidak jenuh
mempunyai titik lebur lebih rendah. Disamping itu makin banyak jumlah ikatan rangkap,
makin rendah titik leburnya. Hal ini tampak pada titik lebur asam linoleat yang lebih rendah
dari titik lebur asam oleat. Asam butirat larut dalam air. Kelarutan asam lemak dalam air

berkurang dengan bertambah panjangnya rantai karbon. Asam kaproat larut sedikit dalam
air, sedangkan asam palmitat, asam stearat, oleat dan linoleat tidak larut dalam air.
Umumnya asam lemak larut dalam ester atau alkohol panas.

Gambar 3 Beberapa contoh Struktur Asam Lemak


c. Gliserida netral (lemak netral)
Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan
e n e r g i (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1,
2atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan
1asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam
lemak d i s e b u t d i g l i s e r i d a d a n j i k a b e r i k a t a n d e n g a n 3 a s a m l e m a k
d i n a m a k a n trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting
dari sumber lipid.

Gambar 4 Struktur Trigliserida sebagai Lemak Netral

Lemak dan minyak keduanya merupakan trigliserida. Adapun perbedaan


sifat secara umum dari keduanya adalah:
Lemak
Lemak umumnya diperoleh dari hewan ,berwujud padat pada suhu ruang
dan tersusun dari asam lemak jenuh
Minyak
Umumnya diperoleh dari tumbuhan, berwujud cair pada
s u h u ruang, tersusun dari asam lemak tak jenuh Fosfogliserida

(fosfolipid).Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat


mengganti salah satu rantai asam lemak.
d. Lipid Kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan
lain.Contoh penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.
i. Lipoprotein
Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein

molekul

Gambar 5 gabungan lipid dengn protein merupakan contoh dari lipid kompleks
Ada 4 kelas mayor dari lipoprotein plasma yang masing-masing tersusun atas
beberapa jenis lipid, yaitu:
Kilomikron
Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke jaringan lain,
kecuali ginjal
VLDL (very low - density lypoproteins)
VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju jaringan lemak
LDL (low - density lypoproteins)
LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer
HDL (high - density lypoproteins)
HDL mengikat kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol kehati.

Gambar 6 Perbandingan komposisi penyusun 4 klas besar lipoprotein

Gambar 7 Struktur kimia stingomielin


ii. Kolesterol
Selain
fosfolipid,
kolesterol
merupakan
jenis
lipid
yang
menyusun membran plasma. Kolesterol juga menjadi bagian dari beberapa
hormon. Kolesterol berhubungan dengan pengerasan arteri. Dalam hal ini
timbul plaque pada dinding arteri, yang mengakibatkan peningkatan
tekanan darah karena arteri menyempit, penurunan kemampuan untuk meregang.
Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan infark miokard dan stroke.

Gambar 8 Struktur kolesterol

Gambar 9 Kolesterol merupakan bagian dari membran sel


Steroid

Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron


dan progesteron.

Gambar 10 Struktur testosteron dan progesteron


Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan
proses m e t a b o l i s m e k a r b o h i d r a t , p e n a n g a n a n p e n y a k i t a r t h r i t i s
r e m a t o i d , a s t h m a , gangguan pencernaan dan sebagainya.

Gambar 11 Struktur kortison


Malam / lilin (waxes)
Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis.
M a l a m s e r i n g digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut
dan lain-lain. Malammerupakan ester antara asam lemak dengan alkohol rantai
panjang

Gambar 12 Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam


D. Penggolongan Lipid
Berbeda dengan polisakarida dan protein, lipid bukan suatu polimer, tidak
mempunyai satuan berulang. Pembagian lipid biasanya dibagi berdasarkan sifat kimia dan

sifat fisika atau berdasarkan hasil hidrolisisnya dan menurut persamaan strukturnya,
sehingga lipid dapat digolongkan sebagai berikut :
a) Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar, yakni:
lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya: lemak atau
gliserida dan lilin(waxes);
lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, contohnya:
fosfolipid ;
derivate lipid yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contohnya: asam
lemak, gliserol, dan sterol.
b) Disamping itu berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua golongan
yang besar, yakni:
lipid yang dapat disabunkan yaitu dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak;
lipid yang tidak dapat disabunkan, contohnya steroid.
c) Beberapa golongan lipid berdasarkan kemiripan struktur kimianya, yaitu:
a. Trigliserida
Trigliserida merupakan lemak yang ditemukan dalam makanan & merupakan sumber paling kaya
energi yang didapat dari makanan. Trigliserida (lebih tepat disebut triasilgliserol) merupakan bentuk lipid
dalam tubuh yang paling penting ; lebih dari 90% lipid kita ada dalam bentuk ini. Kadar trigliserida dalam
darah juga penting sebagai prediktor penyakit arteri. Peningkatan kadar trigliserida puasa berhubungan
dengan resiko penyakit yang meningkat.
Trigliserida tersusun dari gliserol & tiga asam lemak. Gliserol mengandung gugusfungsional OH dan
merupakan suatu alkohol.
Asam lemak merupakan rantai panjang atom karbon & hidrogen yang mengandunggugus fungsional
asam karboksilat. Karena rantai karbon hidrofobik yangpanjang, maka lemak tidak larut dalam air.

Gambar 13 Struktur Trigliserida

Asam lemak pembentuk trigliserida dapat sama / berbeda. Asam palmitat, oleat, &stearat menyusun 80%
asam lemak pada trigliserida.

Gambar 14 sintesis lemak


b. Fosfolipid,
Fosfolipid atau fostatida yaitu suatu senyawa lipid turunan gliserolfosfat. Dalam
hidrolisisnya terpecah menjadi asam lemak, asam fosfat, basa nitrogen dan gliserol.
Fosfolipid ditemukan pada semua organisme hidup, tidak tergantung dari asalnya
dan mempunyai struktur yang mantap. Banyak mengumpul pada hati, otak dan jaringan
spinal. Fosfolipid merupakan komponen yang penting pada struktur sel karena jumlah
fosfolipid pada jaringan binatang relatif tetap.
Fosfolipid adalah molekul yang besar mempunyai komponen polar dan non polar,
fosfolipid mengambil bagian pada metabolisme lemak dengan memungkinkan transportasi
lemak pada aliran darah. Fosfolipid sangat penting pada sistim pemindahan elektron pada
siklus pernapasan (proses sekresi) dan dalam transportasi ion melalui selaput sel.

Gambar 15 Struktur Fosfolipid

1. Lesitin
Lesitin mungkin yang paling banyak dijumpai di antara fosfolipid yang lain.
Mengandung senyawa ammonium kuartener kolin [HOCH 2CH2N+ (CH3)3], terikat
pada asam fosfat sebagai ester. Nitrogen pada kolin bermuatan positif dan fosfat
bermuatan netatif, sehingga dalam larutan lesitin terdapat sebagai garam
dalam atau switerion. Lesitin sangat penting pada metabolisme lemak dalam hati.
Merupakan sumber asam fosfat yang diperlukan pada pembentukan jaringan baru.
2. Sefalin
Perbedaan utama sefalin dengan lesitin terletak pada komponen senyawa
basa nitrogen yang terikat pada bagian fosfat. Pada sefalin, kolin diganti dengan
etanolamin (HO CH2CH2 NH2), atau serin (HO CH 2 CH2 NH2 COOH) suatu asam
amino. Sefalin berperan penting pada proses pembekuan darah dan merupakan
sumber fosfat pada pembentukan jaringan baru.
c. Sfingolipid,

Sfingolipid dibangun dari basa terhidroksilasi rantai panjang. Dua basa seperti
ini ditemukan dalam hewan, yakni basa sfngosin dan dihidrosfingosin (sfinganin).
Reaksi antara senyawa serin dengan senyawa palmitat akan mengeluarkan
O2 kemudian diikuti dengan reaksi reduksi yang akan menghasilkan sfinganin, reaksi
ini merupakan sintesis sfinganin dalam sistim hidup.
Ketika gugus amino pada sfingosin atau sfinganin diasilasi oleh asam lemak,
maka produk yang dihasilkan adalah seramida.

Gambar 16 Struktur Sfingolipid


Gugus hidroksi primer dapat disubtitusi dengan dua cara, yang menghasilkan
dua kelompok sfingolipid yakni fosfosfinglipid dan glikosfingolipid.
1. Dalam fosfosfingolipid, gugus hiroksil primer diesterifikasi oleh kolin fosfat, lipid ini
dikenal sebagai sfingomielin.
2. Dalam glikosfingolipid, gugus hidroksil primer terglikosilasi, yakni tersubstitusi oleh
karbohidrat, baik monosakarida atau oligosakarida.
Glikpsfingolipid yang mengandung gula asam sialat di dalam bagian
karbohidratnya disebut gangliosida, setiap tipe glikosfingolipid menunjukan variasi
tipe asam lemak yang ditemukan di dalam bagian seramidanya yaitu derivat
sfingosin yang mengandung gugus asil dari asam lemak. Gugus ini terikat pada
gugus amino dalam bentuk amida
d. Steroid,
Steroid dan terpena termasuk lipida yang tidak tersabun, artinya jika dihidrolisis dengan
basa tidak menghasilkan sabun. Kedua senyawa ini dapat dipisahkan dari lemak sesudah
proses penyabunan.

Gambar 17 Struktur Dasar Steroid


Steroid banyak terdapat di alam dengan jumlah yang terbatas aktivitas
biologis yang penting adalah pada asam empedu, hormone sex baik jantan atau
betina, hormon korteks adrenal dan racun. Steroid yang banyak terdapat di alam
yaitu golongan kolesterol, lanosterol (banyak terdapat pada pelindung wol), fitosterol
dan mikosterol, dalam tubuh terdapat sebagai asam empedu, hormon kelamin, dan
hormon adrenokortikoid. Sterol mempunyai gugus hidroksil alkohol pada atom
C3 dan rantai alifatik bercabang pada atom C17 (kadang hanya mempunyai satu atau
lebih gugus hidroksil). Sterol yang paling banyak terdapat pada tumbuhan adalah
fitosterol diantaranya ialah stigmasterol dan mikosterol (dalam jamur).
Hormon utama pria adalah testoteron, berfungsi pada perkembangan sifat
kelamin kelamin sekunder yang menjadi ciri jenisnya. Untuk wanita terdapat dua
hormon kelamin yang penting yakni progesterone yang dibutuhkan untuk
kehamilan normal dan estradiol untuk mengatur siklus ovulasi. Steroid termasuk
turunan inti dari perhidroksiklopentanofenantren yang terdiri dari cincin sikloheksana
Berdasarkan struktur, steroid adalah derivat hidrokarbon aromatik tereduksi
perhidrosiklopentanofenantren, dimana senyawa ini disintesis dalam sistim hidup
dari isoprena melalui skualena.
e. Lipoprotein
Yang termasuk lipid kompleks adalah lipid yang terdapat dalam alam bergabung
dengan senyawa lain, misalnya dengan protein atau dengan karbohidrat. Ikatan antara lipid
dengan protein disebut lipoprotein, terdapat dalam plasma darah. Bagian lipid dalam
lipoprotein pada umumnya adalah trigliserida, fosfolipid atau kolesterol.
Lipoprotein ini biasanya digolongkan dalam protein gabungan. Oleh karena dalam
lipid lipoprotein itu berbeda jenis dan mutunya, maka lipoprotein berbeda pula sifat-sifat
fisiknya, misalnya berat jenis, besar partikel dan muatan listrik. Karena perbedaan sifat fisika
ini, beberapa jenis lipoprotein dapat dipisahkan satu dengan yang lain, misalnya dengan
ultrasentrifius atau elektroforesis. Lipopolisakarida ialah gabungan antara lipid dengan
polisakarida, lipopolisakarida terbentuk dalam dinding sel beberapa jenis bakteri.

Gambar 18 Struktur Lipoprotein


f. Kolesterol

Gambar 19 Struktur Kolesterol

Kolesterol merupakan sterol utama dalam tubuh manusia. Kolesterol


merupakan komponen structural membran sel dan lipoprotein plasma, dan juga
merupakan bahan awal pembentukan asam empedu serta hormon steroid. Sterol
dan derivatnya sukar larut dalam larutan berair tetapi larut dalam pelarut organik,
terutama alkohol. Sehingga senyawa ini dimasukkan kedalam golongan lipid.
Ketidaknormalan dalam metabolisme atau pengankutan kolesterol lewat plasma
rupa-rupanya ada kaitannya dengan dengan perkembangan arterosklerosis. Selain
itu batu empedu yang yang terjadi tersusun terutama dari kolesterol.
Kolesterol merupakan steroida penting, bukan saja karena merupakan
komponen membran tetapi juga karena merupakan pelopor biosintetik umum untuk
steroida lain termasuk hormon steroida dan garam empedu.
Kolesterol dihubungkan dengan metabolisme lipid, dan merupakan sumber
untuk sintesa hormone steroid. Ia dieksresikan ke dalam empedu sebagai kolesterol
yang tak berubah atau asam empedu, kolesterol dipertahankan dalam bentuk
larutan didalam empedu oleh garam-garam empedu dan fospolipid. Kolesterol yang
dilepaskan dari jaringan tepi diesterifikasi di dalam plasma dengan asam lemak yang

berasal dari lesitin oleh lesistin kolesterol asiltransferase (LCAT) dan diangkut
sebagai HDL ke hepar. Ester kolesterol ini bias diangkut ke lipoprotewin lain oleh
penukaran dengan trigliserida.
Penurunan ester kolesterol plasma timbul bila terdapat kerusakan sel parenkim
hepar, karena defesiensi LCAT yang berasal dari hepar. Terdapat defisiensi LCAT yang
jarang, pada mana terjadi akumulasi kolesterol bebas di dalam plasma dan jaringan.
g. Lilin
Yang dimaksud dengan lilin (wax) adalah ester asam lemak dengan monohidroksi
alkohol dengan rantai karbon yang panjang.

Gambar 20 Struktur Lilin


Lilin dapat diperoleh dari lebah madu (mirisilpalmitat), ikan paus dan lumba-lumbah
(setilpalmitat) yang digunakan sebagai salep, bahan kecantikan, dan lilin untuk penerangan.
Paraffin padat walau kelihatannya seperti malam, sering disebut salah sebagai
paraffin wax adalah campuran dari senyawa hidrokarbon padat dan bukan ester. Lilin hanya
larut dalam pelarut lemak, sebab itu lilin pada tumbuhan berfungsi sebagai lapisan
pelindung dari air, lilin tidak berfungsi sebagai bahan nutrisi, sebab tidak terhidrolisis dan
tidak diuraikan oleh enzim pengurai pada lemak.
1.5 Tabel Daftar Malam yang digunakan

E. Sifat Sifat-sifat Lipid

a. Sifat Fisika
Dari rantai asam lemak didapatkan bahwa asam lemak jenuh mempunyai
rantai karbon pendek seperti asam butirat dan kaproat yang mempunyai titik lebur
rendah, ini berarti bahwa kedua asam ini berupa zat cair pada suhu kamar
sedangkan makin panjang rantai karbon menunjukkan makin tinggi titik leburnya.
Asam palmitat dan stearat berupa zat padat pada suhu kamar.
Asam lemak tidak jenuh mempunyai titik lebur rendah. Asam oleat
mempunyai rantai karbon sama panjang dengan asam stearat, tetapi pada suhu
kamar asam oleat berupa zat cair. Makin banyak ikatan rangkap, makin rendah titik
leburnya, ini dapat dilihat pada pada titik lebur asam linoleat yang lebih rendah dari
titik lebur asam oleat.
Asam butirat larut dalam air. Kelarutan asam lemak dalam air berkurang
dengan bertambah panjangnya rantai karbon. Asam kaproat larut sedikit dalam air,
sedangkan asam palmitat, stearat, oleat dan linoleat tidak larut dalam air. Asam
linoleat mempunyai kelarutan dalam air sangat kecil.
b. Sifat Kimia
Asam lemak adalah asam lemah, jika larut dalam air molekul asam lemak
akan terionisasi sebagian dan melepaskan ion H +. Dalam hal ini pH larutan
bergantung pada konstanta keasaman dan derajat ionisasi masing-masing asam
lemak. pH untuk asam lemak dan ionisasinya, umumnya dapat digambarkan
sebagai berikut :
R COOH R COO- + H+
[ RCOO- ]
pH = pKa + log
[ RCOOH ]
Apabila [ RCOO ] = [ RCOOH ], maka pada keadaan ini

pH = pKa
asam lemak dapat bereaksi dengan basa, membentuk garam
R COOH + NaOH R COONa + H2O
Garam natium atau kalium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut
dalam air dan dikenal sebagai sabun. Molekul sabun terdiri atas rantai hidrokarbon
dengan gugus COO- pada ujungnya. Bagian hidrokarbon bersifat hidrofobik
artinya tidak suka air atau tidak mudah larut dalam air, sedangkan gugus
COO- bersifat hidrofilik dapat larut dalam air.
Dari dua bagian di atas, maka molekul sabun tidak sepenuhnya larut dalam
air tetapi membentuk misel. Sebagai bahan pembersih kotoran, sabun dapat
mengemulsikan lemak (fungsi emulgator). Bagian hidrofobik molekul sabun akan
masuk ke dalam lemak, sedangkan ujung yang bermuatan negatif ada dibagian luar.
Dengan adanya gaya tolak antara muatan listrik negatif, maka kotoran akan
terpecah menjadi partikel kecil dan membentuk emulsi, dengan demikian kotoran
dapat terlepas dari kain dll.
F. Metabolisme Lipid
Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah
dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak).
Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan
gliserol, selain itu a d a j u g a y a n g m a s i h b e r u p a m o n o g l i s e r i d . K a r e n a
l a r u t d a l a m a i r, g l i s e r o l m a s u k s i r k u l a s i p o r t a l ( v e n a p o r t a ) m e n u j u
h a t i . As a m - a s a m l e m a k r a n t a i pendek juga dapat melalui jalur ini.

Gambar 21 Struktur miselus bagian polar berada di sisi luar, sedangkan bagian non
polar berada di sisi dalam
Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam a i r,
maka diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi)
d a n dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam
lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan
berkumpul b e r b e n t u k
gelembung
yang
disebut
kilomikron.
Selanjutnya kilomikronditransportasikan melalui pembuluh limfe
dan bermuara pada vena kava, s e h i n g g a b e r s a t u d e n g a n

sirkulasi darah. Kilomikron


menuju hati dan jaringan adipose.

ini

k e m u d i a n ditransportasikan

Gambar 22 struktur kilomokron

Gambar 23 simpanan trigliserida pada sitoplasma sel jaringa adiposa


Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera
dipecahm e n j a d i a s a m - a s a m l e m a k d a n g l i s e r o l . S e l a n j u t n ya a s a m asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi
s i m p a n a n t r i g l i s e r i d a . P r o s e s pembentukan trigliserida ini dinamakan
esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kitamembutuhkan energi dari lipid,
trigliserida
dipecah
menjadi
asam
lemak
dan g l i s e r o l ,
untuk
d i t r a n s p o r t a s i k a n m e n u j u s e l - s e l u n t u k d i o k s i d a s i m e n j a d i energi.
Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak t e r s e b u t
ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan
d a n disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan
adalah asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah
mencukupi, m a k a
asam
lemak
mengalami
esterifikasi
yaitu
membentuk ester dengangliserol menjadi trigliserida sebagai
c a d a n g a n e n e r g i j a n g k a p a n j a n g . J i k a sewaktu-waktu tak tersedia sumber
energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari
diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses
pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolysis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkana s e t i l
KoA.
Selanjutnya
sebagaimana
asetil
KoA
dari
hasil
m e t a b o l i s m e karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan

masuk ke dalamsiklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika
kebutuhan energis u d a h m e n c u k u p i , a s e t i l K o A d a p a t m e n g a l a m i
l i p o g e n e s i s m e n j a d i a s a m lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai
trigliserida.
B e b e r a p a l i p i d n o n g l i s e r i d a d i s i n t e s i s d a r i a s e t i l K o A . As e t i l
K o A m e n g a l a m i k o l e s t e r o g e n e s i s m e n j a d i k o l e s t e r o l . S e l a n j u t n ya
k o l e s t e r o l m e n g a l a m i s t e r o i d o g e n e s i s m e m b e n t u k s t e r o i d . As e t i l
K o A s e b a g a i h a s i l oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan
badan-badan keton (asetoasetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini
dinamakan ketogenesis. Badan- badan keton dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini
dapat menyebabkan kematian.
a. Metabolisme gliserol
Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat
m e n j a d i sumber energi. Gliserol ini selanjutnya masuk ke dalam jalur
metabolismekarbohidrat yaitu glikolisis. Pada tahap awal, gliserol
mendapatkan 1 gugusfosfat dari ATP membentuk gliserol 3-fosfat.
Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai respirasi membentuk
dihidroksi aseton fosfat, suatu produk antara dalam jalur glikolisis.

Gambar 24, reaksi-reaksi kimia dalam metaboisme gliserol


b. Oksidasi asam lemak (oksidasi beta)
Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam
prosesyang dinamakan oksidasi beta. Sebelum dikatabolisir dalam
oksidasi beta,asam lemak harus diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA.
Dengan adanyaATP dan Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan
dikatalisir oleh enzimasil-KoA sintetase (Tiokinase).

Gambar 25, aktivasi asam lemak menjadi asetil KoA


L e m a k b e b a s p a d a u m u m n ya b e r u p a a s a m - a s a m l e m a k
rantai p a n j a n g . A s a m l e m a k r a n t a i p a n j a n g i n i a k a n
d a p a t m a s u k k e d a l a m mitokondria dengan bantuan senyawa karnitin,
dengan rumus (CH3)3N+-CH2-CH(OH)-CH2-COO-.

Gambar 26, meaknisme transportasi asam lemak trans membran mitokondria


melalui mekanisme pengangkutan kamitin.
Langkah-langkah masuknya asil KoA ke dalam mitokondria dijelaskansebagai
berikut:
Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA
d e n g a n di katalisir oleh enzim tiokinase. Setelah menjadi bentuk
a k t i f , a s i l - K o A dikonversikan oleh enzim karnitin palmitoil transferase I
yang terdapat padam e m b r a n e k s t e r n a m i t o k o n d r i a m e n j a d i a s i l
karnitin. Setelah menjadi asil k a r n i t i n ,
barulah
senyawa
t e r s e b u t b i s a m e n e m b u s m e m b r a n i n t e r n a mitokondria.
Pada membran interna mitokondria terdapat enzim karnitin asil
karnitin t r a n s l o k a s e y a n g b e r t i n d a k s e b a g a i p e n g a n g k u t a s i l k a r n i t i n
k e d a l a m d a n karnitin keluar. Asil karnitin yang masuk ke dalam
mitokondria selanjutnya b e r e a k s i d e n g a n K o A d e n g a n
d i k a t a l i s i r o l e h e n z i m k a r n i t i n palmitoiltrans ferase II
yang ada di membran interna mitokondria menjadi Asil Koa dan karnitin dibebaskan.
Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondriaini selanjutnya masuk dalam proses
oksidasi beta.
Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian
s i k l u s dengan 5 tahapan proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom

C dengan hasil akhir berupa asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk ke
dalam siklus a s a m s i t r a t . D a l a m p r o s e s o k s i d a s i i n i , k a r b o n
a s a m l e m a k d i o k s i d a s i menjadi keton.
Telah dijelaskan bahwa asam lemak dapat dioksidasi jika diaktifkan
terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Proses aktivasi ini membutuhkan
energi s e b e s a r
2 P.
(-2P)
Setelah
berada
di
dalam
m i t o k o n d r i a , a s i l - K o A a k a n mengalami tahap-tahap perubahan sebagai
berikut:
Asil-KoA diubah menjadi delta2-trans-enoil-KoA. Pada tahap ini terjadi rantai
respirasi dengan menghasilkan energi 2P (+2P).
delta2-trans-enoil-KoA diubah menjadi L(+)-3-hidroksi-asil-KoA.
L(+)-3-hidroksi-asil-KoA diubah menjadi 3-Ketoasil-KoA. Padatahap ini
terjadi rantai respirasi dengan menghasilkan energi 3P (+3P).
Selanjutnya terbentuklah asetil KoA yang mengandung 2 atom C dan asilKoA yang telah kehilangan 2 atom C
Dalam satu oksidasi beta dihasilkan energi 2P dan 3P sehingga total
energi satu kali oksidasi beta adalah 5P. Karena pada umumnya asam
lemak m e m i l i k i b a n ya k a t o m C , m a k a a s i l - K o A y a n g m a s i h a d a
a k a n m e n g a l a m i oksidasi beta kembali dan kehilangan lagi 2 atom C
karena membentuk asetilKoA. Demikian seterusnya hingga hasil yang
terakhir adalah 2 asetil-KoA.Asetil-KoA yang dihasilkan oleh oksidasi beta
ini selanjutnya akan masuk siklus asam sitrat.

You might also like