Professional Documents
Culture Documents
Skripsi Lengkap Feb-Manajemen-Firman Haristryanto
Skripsi Lengkap Feb-Manajemen-Firman Haristryanto
Skripsi Lengkap Feb-Manajemen-Firman Haristryanto
OLEH :
FIRMAN HARISTRYANTO
A 211 08 860
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
ii
iii
iv
ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of compensation of employees in the
Performance Work Perum Perumnas Regional VII period 2006 to 2010. The
samples used were employees Perumnas Regional VII Makassar where the
number of samples determined in this study as many as 47 respondents using
simple random sampling method.
In this study the data used are the primary data and secondary data in the
year 2006 to 2010. The data includes employee income. Analysis technique used
is multiple linear regression and hypothesis testing using the F test, t test, and
coefficient of determination.
The data have been processed using the SPSS program produces the
following regression equation:
Y = -1,439 + 0,857X1 + 0,102X2 + 0,152X3 + 0,250X4 0,286X5
From this study it can be concluded that based on the results of a statistical
test that variable compensation consists of salaries significant effect on work
performance, Benefits Side Dish significant effect on work performance,
Transport Allowance significant effect on work performance, Bonus no
significant effect on work performance, and Incentives no significant effect on job
performance. Of this study were obtained adjusted R value of 0.935, meaning
that 93.5% variable job performance could be explained by the independent
variable compensation consists of salary, allowances Side Dish, Transport
Allowance, Bonus, Incentives, and the remainder is equal to 6.50 % explained by
other variables outside the equation.
Keywords: Compensation, Performance
ABSTRAK
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil uji statistik
bahwa variabel Kompensasi yang terdiri dari Gaji berpengaruh signifikan
terhadap prestasi kerja, Tunjangan Lauk Pauk berpengaruh signifikan terhadap
prestasi kerja, Tunjangan Transport berpengaruh signifikan terhadap prestasi
kerja, Bonus tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja, dan Insentif
tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. Dari penelitian ini diperoleh
nilai adjusted R sebesar 0,935, hal tersebut berarti bahwa 93,5% variabel prestasi
kerja dapat dijelaskan oleh variabel independennya yaitu kompensasi yang terdiri
dari Gaji, Tunjangan Lauk Pauk, Tunjangan Transport, Bonus, Insentif dan
sisanya yaitu sebesar 6,50% dijelaskan oleh variabel-variabel yang lain di luar
persamaan.
Kata Kunci : Kompensasi, Prestasi kerja
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan izinnya penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan, dimana penulisan ini
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Jurusan Manajemen
Universitas Hasanuddin, Makassar.
Penulis meyadari bahwa skirpsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
olehnya itu saran dan masukan serta kritik dari pembaca dengan senang hati
penulis harapkan. Namun demikian atas hasil penelitian yang penulis buat dapat
memberikan informasi baru. Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis
mengalami beberapa kesulitan, namun semua itu dapat diatasi dengan usaha yang
tekun serta bantuan dari berbagai pihak yang terilibat tetapi tidak dapat
disebutkan satu per satu, namun demikian penulis tetap menyampaikan ucapan
terima kasih. Ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya penulis sampaikan
kepada :
1. Ibu Prof. Dr.Hj. Mahlia Muis, SE., M.Si dan Ibu Dra. Hj. Nursiah Sallatu, MA
Selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
pengarahan kepada penulis terhadap pelaksanaan penelitian sampai pada
penulisan dan penyusunan skripsi ini
3. General Manager Perum Perumnas Regional VII yang telah member izin kepada
penulis untuk melaksanakan studi.
vii
4. Para Pejabat dan Staf Perum Perumnas Regional VII Makassar yang telah
membantu penulis dalam pengambilan data selama melaksanakan peneltian
5. Bapak dan Mama tercinta atas doa, kasih sayang, pengorbanan, motivasi,
bimbingan, nasehat, bekal ilmu hidup, dan segalanya sehingga penulis
dapat melewati segala sesuatu dalam menjalankan hidup.
6. Novaskawani Lisanty sebagai sumber inspirasi dan motivasi selama
melaksanakan studi.
Penulis
FIRMAN HARISTRYANTO
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR/SKEMA
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Sistematika Penulisan
1.4
2.1
2.2
Kompensasi
12
12
13
14
20
21
Prestasi Kerja
22
22
ix
28
28
2.5
Penelitian Terdahulu
29
2.6
31
2.7
Hipotesis
32
33
3.1
Objek Penelitian
33
3.2
33
3.3
34
3.4
34
3.5
Metode Analisis
35
35
3.5.2 Uji F
36
3.5.3 Uji T
37
38
39
41
3.6
4.1
41
4.2
Struktur Organisasi
44
4.2
45
51
5.1
51
5.2
52
5.3
53
5.4
56
5.5
5.6
59
63
63
65
67
69
71
73
6.1
Kesimpulan
73
6.2
Saran
73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
75
xi
DAFTAR TABEL
Tabel
Nama
Hal
Tabel 2.7
Penelitian Terdahulu
29
Tabel 3.6
40
Tabel 5.1
54
Tabel 5.2
55
Tabel 5.3
Umur Responden
56
Tabel 5.4
Pendidikan Responden
57
Tabel 5.5
Tabel 5.6
58
59
Tabel 5.7
62
Tabel 5.8
Tabel 5.9
63
66
68
69
71
xii
DAFTAR GAMBAR/SKEMA
Gambar 2.6
32
Gambar 4.2
Struktur Organisasi
45
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Membaiknya perekonomian nasional dapat dilihat dari beberapa indikator,
Kompensasi
yang
diberikan
perusahaan
kepada
karyawan
sering
Tujuan Penelitian :
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian kompensasi yang meliputi : gaji,
tunjangan lauk-pauk, tunjangan transport, insentif, bonus terhadap prestasi
kerja
2. Untuk mengetahui variabel manakah yang memiliki pengaruh secara
dominan terhadap prestasi kerja karyawan
1.3.2
Kegunaan Penelitian :
1. Memberikan dasar bagi penyusunan rencana dan strategi yang baik
dan terarah untuk digunakan sebagai referensi bagi peneliti lain yang
berhubungan dengan
perusahaan
yang
sangat
berharga
yang
disinkronkan
dengan
PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah,
tujuan
dan
manfaat/kegunaan
penelitian,
dan
sistematika penulisan.
BAB II :
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang landasan teori, definisi dan
penjelasan yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan,
penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis yang
berhubungan dengan
pokok
BAB VI : PENUTUP
Berisi tentang simpulan dari laporan penelitian yang telah
dilakukan berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, serta
saran bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil
penelitian maupun bagi penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1.1
subyek, pelaku atau mitra kerja dalam suatu organisasi/perusahaan, tidak lagi
dipandang sebagai obyek yang pasif dan tak berdaya, tetapi subyek yang dinamis
dan memiliki kekuatan yang dapat lebih ditingkatkan untuk kepentingan
perusahaan.
Fungsi strategis SDM dapat dilihat baik secara mikro maupun makro.
Secara mikro atau dalam lingkup organisasi SDM merupakan faktor kunci dalam
perusahaan, karena keberhasilan suatu perusahaan untuk tumbuh dan berkembang
sangat tergantung dari kualitas SDMnya. Oleh karena itu peningkatkan
manajemen SDM akan berdampak positif terhadap manajemen lainnya dan pada
gilirannya akan meningkatkan pencapaian tujuan organisasi.
Secara makro atau dalam lingkup yang lebih luas yaitu bangsa atau negara
dapat dilihat peranan yang penting dari SDM tersebut. Dari sejarah pembangunan
di negara-negara membuktikan bahwa negara-negara yang SDAnya terbatas
pembangunannya dapat berhasil dengan baik karena SDMnya berkualitas.
Pengembangan kualitas SDM merupakan kunci keberhasilan pembangunan.
2.1.2
dipandang
sebagai
faktor
pendorong
peningkatan
produktivitas, kinerja, prestasi dan juga mutu pelanan, karena itu unit organisasi
yang menangani manajemen sumber daya manusia harus tidak kalah menariknya
dalam hal system penggajian dan promosi. System penggajian dan promosi yang
efisien hendaknya mampu menginformasikan secara terbuka kepada para
karyawan mengenai apa saja yang menjadi kualifikasi dan penilaian kinerja.
Sistem penggajian dan promosi merupakan bagian integrasi dari pelaksanaan
manajemen sumber daya manusia yang baik.
10
11
12
Kompensasi
2.2.1
Pengertian Kompensasi
Kompensasi bagi suatu perusahaan yang beriorentasi pada profit
merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk dapat memelihara,
mempertahankan dan menarik tenaga kerja untuk kepentingan perusahaan/
organisasi, kompensasi merupakan dorongan bagi karyawan dalam bekerja, juga
dapat menjadi pemicu yang tinggi terhadap disiplin kerja dan moral karyawan.
Dari uraian di atas dapat diartikan bahwa kompensasi adalah imbalan yang
di terima seseorang atas pekerjaan atau jasanya.
Lebih jelas mengenai pengertian kompensasi dikemukakan oleh Gary
Dessler (1997:85) di kemukakan bahwa : kompensasi karyawan mengarah pada
semua bentuk upah atau imbalan yang berlaku bagi mereka dan yang diakibatkan
atas pekerjaan mereka.
Kompensasi yang diberikan pada pegawai/karyawan adalah sebagai wujud
penghargaan atas jasa seseorang
13
Falsafah Kompensasi
Belum adanya suatu kriteria yang diakui umum tentang apa yang harus
14
15
2.
Suprihanto yang dikutip oleh Susilo Martoyo (1998:129) adalah sebagai berikut :
a. Pengalokasian
Fungsi menunjukkan bahwa pemberian kompensasi yang cukup baik
kepada karyawan yang berprestasi akan mendorong para karyawan untuk
bekerja lebih baik dan kearah pekerjaan-pekerjaan yang lebih produktif.
Dengan kata lain bahwa adanya kecenderungan para karyawan dapat
bergeser atau berpindah dari yang kompensasinya tinggi dengan cara
menunjukkan prestasi kerja yang lebih baik.
b. Penggunaan sumber daya manusia secara lebih efisien.
Dengan pemberian kompensasi yang tinggi kepada seseorang karyawan
mengandung implikasi bahwa organisasi akan menggunakan tenaga
karyawan seefisien dan seefektif mungkin. Sebab dengan cara demikian,
organisasi yang bersangkutan memperoleh manfaat atau keuntungan yang
maksimal.
c. Mendorong pertumbuhan stabilitas dan ekonomi.
Sebagai akibat alokasi dan penggunaan sumber daya manusia dalam
organisasi yang bersangkutan seefisien dan seefektif mungkin, maka
diharapkan sistem pemberian kompensasi tersebut secara langsung dapat
membantu stabilitas organisasi dan secara tidak langsung ikut andil dalam
mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi negara secara
keseluruhan.
Kompensasi
merupakan
komponen
yang
cukup
penting
untuk
16
17
18
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
19
kompensasi haruslah :
a. Menawarkan imbalan untuk kinerja karyawan sebelumnya.
b. Tetap kompetitif di pasar tenaga kerja.
c. Memelihara kewajaran gaji di antara karyawan.
d. Memotivasi kinerja karyawan di masa mendatang.
20
e. Mempertahankan anggaran.
f. Memikat karyawan baru.
g. Mengurangi putaran karyawan yang tidak perlu.
h. Mempertahankan laba usaha perusahaan.
i. Meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
j. Menghindari konflik dalam unit kerja.
k. Mengeluarkan pelaksana yang buruk (dengan mendorong putaran mereka
karena ketidakpuasan pada gaji).
l. Memenuhi kebutuhan pribadi karyawan.
2.2.4
untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan. Oleh karena itu penentuan sistem
kompensasi harus dilakukan dengan baik. Sistem kompensasi dapat dibedakan
menurut jenis-jenisnya. Hadari Nawawi dalam bukunya (2001:316-317) membagi
dalam tiga jenis kompensasi, yaitu :
a. Kompensasi langsung (Direct Compensation)
Kompensasi langsung adalah penghargaan / ganjaran yang disebut gaji
atau upah, yang dibayar secara tetap berdasarkan tenggang waktu yang
tetap. Kompensasi langsung disebut juga upah dasar yakni upah atau
gaji tetap yang diterima oleh seorang pekerja dalam bentuk upah
bulanan (salary) atau mingguan atau upah setiap jam (hourly wage).
b. Kompensasi tidak langsung (Indirect Compensation)
Kompensasi
tidak
langsung
adalah
pemberian
bagian
keuntungan/manfaat lainnya bagi para pekerja di luar gaji atau upah
tetap, dapat berupa uang atau barang. Misalnya THR, tunjangan Hari
Natal dan lain-lain. Dengan kata lain kompensasi tidak langsung
adalah program pemberian penghargaan/ganjaran dengan variasi yang
luas, sebagai pemberian bagian keuntungan organisasi / perusahaan.
Disamping contoh di atas dalam variasi yang luas itu maka dapat pula
berupa pemberian jaminan kesehatan, liburan, cuti dan lain-lain
21
c. Insentif (Incentive)
Insentif adalah penghargaan/ganjaran yang diberikan untuk
memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya
tidak tetap atau sewaktu-waktu. Oleh karena itu insentif sebagai bagian
dari keuntungan, terutama sekali diberikan pada pekerja yang bekerja
secara baik atau yang berprestasi. Misalnya dalam bentuk pemberian
bonus. Disamping itu berarti insentif dapat pula diberikan dalam
bentuk barang.
Sedangkan menurut Rivai (2008:357) kompensasi dapat dibedakan
menjadi :
1. Kompensasi Finansial
Kompensasi Finansial terdiri dari kompensasi tidak langsung dan
kompensasi langsung. Kompensasi langsung terdiri dari pembayaran
karyawan dalam bentuk upah, gaji, bonus, atau komisi. Kompensasi tidak
langsung atau benefit, terdiri dari semua pembayaran yang tidak tercakup
dalam kompensasi finansial langsung yang meliputi hiburan, berbagai
macam asuransi jasa seperti, perawatan anak atau kepedulian keagamaan,
dan sebagainya.
b. Kompensasi Non Finansial
Kompensasi non finansial, yaitu penghargaan non financial seperti pujian,
menghargai diri sendiri dan pengakuan yang dapat mempengaruhi
motivasi kerja karyawan, produktivitas, dan kepuasan.
Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kompensasi
merupakan salah satu unsur pembiayaan (cost) organisasi/perusahaan yang sangat
penting, karena akan mempengaruhi harga dasar produknya, baik berupa barang
maupun jasa yang dipasarkannya.
2.2.5
22
Prestasi Kerja
2.3.1
23
dapat
24
perilaku yang telah ditetapkan agar membuahkan tindakan dan hasil yang
diinginkan.
2. Menurut Gomes (2000) prestasi merupakan catatan terhadap hasil produksi
dari sebuah pekerjaan tertentu atau aktivitas tertentu dalam periode waktu
tertentu.
3. Dessler (1997) menyatakan bahwa prestasi adalah pemberian umpan balik
kepada karyawan dengan
tujuan
memotivasi
25
3. Penilaian
Penilaian kinerja reguler yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan
kinerja setiap personel. Tindakan ini akan membuat personel untuk senantiasa
berorientasi terhadap tujuan dan berperilaku kerja sesuai dan searah dengan
tujuan yang hendak dicapai.
Adapun indikator prestasi karyawan menurut Bambang Guritno dan
Waridin (2005) adalah sebagai berikut :
1. Mampu meningkatkan target pekerjaan
2. Mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
3. Mampu menciptakan inovasi dalam menyelesaikan pekerjaan
4. Mampu menciptakan kreativitas dalam menyelesaikan pekerjaan
5. Mampu maminimalkan kesalahan pekerjaan
Prestasi kerja dapat diartikan sebagai hasil pelaksanaan kerja karyawan
yang dilakukan secara efisien. Untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan ada
dua hal yang harus diperhatikan, yaitu motivasi kerja dan kemampuan kerja,
kedua faktor tersebut bersama-sama menetukan prestasi kerja, artinya jika
motivasi kerja tinggi tapi kemampuan kerja rendah maka prestasi kerja akan
rendah, demikian juga sebaliknya kemampuan kerja tinggi tapi motivasi kerja
rendah prestasi kerja juga akan rendah. Sejalan dengan hal tersebut di atas
Heidjrachman (1999:122) mengatakan bahwa : Penilaian prestasi kerja lebih
ditujukan untuk menentukan baik tidaknya seorang karyawan untuk bisa dipakai
sebagai dasar promosi.
Selanjutnya Sukidjo Notoatmodjo (1998:133) mengatakan bahwa :
Penilaian prestasi kerja adalah penting dalam suatu organisasi dalam rangka
pengembangan SDM. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan manajer dan
memberikan umpan balik kepada karyawan tentang kegiatan mereka.
26
27
1. Penilaian berdasarkan hasil yaitu penilaian yang didasarkan adanya target dan
ukurannya spesifik serta dapat diukur.
2. Penilaian berdasarkan perilaku yaitu penilaian perilaku-perilaku yang
berkaitan dengan pekerjaan.
3. Penilaian berdasarkan judgement yaitu penilaian yang berdasarkan kualitas
pekerjaan, kuantitas pekerjaan, koordinasi, pengetahuan pekerjaan dan
keterampilan, kreativitas, semangat kerja, kepribadian, keramahan, intregitas
pribadi serta kesadaran dan dapat dipercaya dalam menyelesaikan tugas.
Prestasi karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja karyawan selama
periode tertentu. Pemikiran tersebut dibandingkan dengan target/ sasaran yang
telah disepakati bersama. Tentunya dalam penilaian tetap mempertimbangkan
berbagai keadaan dan perkembangan yang mempengaruhi kinerja tersebut.
Untuk mendapat masukan guna pengambilan keputusan di bidang SDM,
pemimpin harus menilai prestasi kerja karyawannya, penilaian itu ditujukan guna:
1. Membantu seorang manager untuk mengambil keputusan di bidang
kompensasi
2. Menentukan pendayagunaan seorang karyawan untuk masa yang akan datang.
3. Menentukan kebijakan pelatihan.
4. Peningkatan motivasi karyawan.
Setelah penilaian prestasi kerja dilakukan oleh pemimpin maka pimpinan akan
mendapat manfaat atas penilaian tersebut, antara lain :
1. Perbaikan prestasi kerja.
2. Penentuan kompensasi.
3. Keputusan untuk menempatkan karyawan (Promosi).
28
4. Kebutuhan pelatihan.
5. Perencanaan pengembangan karir.
2.3.2
29
30
Tabel 2.5
Penelitian Terdahulu
No
Peneliti
Judul
Penelitian
Variabel
Metode
Analisis
Hasil Penelitian
Sri Wuryanti
(2008)
Pengaruh
Kompensasi dan
Lingkungan
Kerja
Terhadap Prestasi
Kerja Dengan
Motivasi Sebagai
Mediasi
(Studi
Pada
Satuan Polisi
Pamong Praja
Provinsi Jawa
Tengah)
Kompensasi,
Lingkungan Kerja,
Prestasi Kerja serta
Motivasi
Analisis
Regresi Linier
Berganda
dengan
menggunakan
Metode
Analisis Jalur
atau Path
Analysis
Kompensasi
berpengaruh positif
signifikan terhadap
motivasi; lingkungan
kerja berpengaruh
positif signifikan
terhadap motivasi;
kompensasi
berpengaruh positif
signifikan terhadap
prestasi kerja;
lingkungan kerja
berpengaruh positif
signifikan terhadap
prestasi kerja
Warsidi
(2004)
Pengaruh
Kompensasi dan
Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja
Guru
Kompensasi,
Kepuasan
Kerja
serta Kinerja
Analisis
Regresi Liner
Berganda
Kompensasi
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja
guru; kepuasan kerja
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja guru
Astrid Tanjung
Sari
(2008)
Pengaruh Mutasi
Kerja dan
Kompensasi
Terhadap Kinerja
Karyawan PT.
Berkah Surya
Abadi
Perkasa Unit
Semarang
Tengah
Mutasi Kerja,
Kompensasi
serta Kinerja
Analisis
Regresi Linier
Berganda
Pemberian
kompensasi
berpengaruh positif
pada kinerja
karyaawan.
Eka Suryaningsih
Wardani (2009)
Pengaruh
Kompensasi,
Keahlian dan
Motivasi kerja
terhadap Prestasi
Kerja Karyawan
pada PT.
Pembangkitan
Jawa Bali Unit
Pembangkitan
Muara Tawar
Kompensasi,
Keahlian, Motivasi
serta Prestasi Kerja
Analisis
Regresi Linier
Berganda
Kompensasi
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap Prestasi kerja
; keahlian berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap prestasi kerja;
motivasi berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap prestasi kerja
31
Analisis
Pengaruh
Kompensasi
Finansial
terhadap
Produktivitas
Kerja Karyawan
pada PT. Hasjrat
Abadi di
Makassar
Sumber: dari berbagai skripsi dan jurnal
2.6
Cynthia Dwi
Alyza (2009)
Kompensasi
Financial serta
Produktivitas
Kerja
Regresi Linear
Berganda
Kompensasi Financial
berpengaruh secara
signifikan terhadap
penignkatan
produktivitas kerja
atau sumber daya manusia. SDM diperlukan untuk menggerakkan roda aktivitas
perusahaan agar dapat mencapai tujuan maupun fungsi perusahaan yang
diinginkan. Dalam proses pengadaan sumber daya manusia untuk dapat
menggerakkan roda perusahaan tersebut disesuaikan dengan tahapan aktivitas.
Dalam waktu tertentu perusahaan menyampaikan informasi kepada masyarakat
akan kebutuhan karyawan melalui proses rekruitmen.
Bagi karyawan yang lulus tes setelah melalui tahapan rekrut akan
ditetapkan sebagai karyawan tetap dengan pemberian kompensasi yang besarnya
disesuaikan dengan tingkat pendidikan. Kompensasi yang diberikan perusahaan
kepada karyawan adalah berupa gaji, tunjangan lauk pauk, tunjangan transport,
insentif dan bonus. Pemberian kompensasi diharapkan dapat
memacu
32
Gambar 2.6
Kerangka Pemikiran Teoritis
Perum Perumnas Regional VII
Fungsi SDM
Kompensasi (X)
Tunjangan
Lauk Pauk
Gaji
(X1)
Tunjangan
Transport
(X )
Bonus
Insentif
(X4)
(X5)
Rekomendasi
2.7
Hipotesis
Dari kerangka pemikiran teoritis diatas, maka dapat diambil beberapa
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan penelitian pada perusahaan
Perum Perumnas Regional VII Makassar yang berlokasi di Jl. Letjend Hertasning
Makassar
3.2.
6.
Sumber Data
1. Data Primer adalah data yang bersumber dari obyek penelitian baik
lisan maupun tulisan, misalnya dalam laporan yang ada kaitannya
dengan masalah yang dibahas.
2. Data Sekunder adalah data yang bersumber dari luar obyek penelitian
atau dari instansi yang ada kaitannya dengan masalah penelitian.
34
3.3
3.4
hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang yang menjadi pusat
perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian
(Ferdinand, 2006). Sedangkan menurut Sugiyono (2002), populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Dalam penelitan ini yang menjadi populasi adalah seluruh
karyawan tetap/pegawai tetap PERUM PERUMNAS REGIONAL VII sejumlah
88 orang.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut ( Sugiyono, 2002 ). Sampel diambil berdasarkan random
sampling (probability sampling), dengan teknik simple random sampling.
35
n=
n=
n = 46,8 47
Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 47 karyawan PERUM
PERUMNAS REGIONAL VII
3.5
Metode Analisis
Selanjutnya dari persamaan regresi berganda dilakukan uji statistik dengan
36
Dimana :
X1
= Gaji
X2
X3
= Tunjangan Transport
X4
= Insentif
X5
= Bonus
= Prestasi Kerja
b1 b5
= Koefisien Regresi
= Kesalahan Acak
3.5.2
Uji F
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara
Merumuskan hipotesis
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0, tidak ada pengaruh variabel
independent terhadap variabel dependent
H1 : b1 b2 b3 b4 b5 0, minimal ada satu pengaruh dari
variabel independent terhadap variabel dependent.
2).
Fhitung
(k 1)
(1 r )
(n k )
Dimana R2 =
ESS
TSS
tabel
37
Keterangan :
R2
ESS
TSS
1 r2
N
K
3).
= Koefisien Determinasi
= Explained Sum of Squared
= Total Sum of Squared
= Residual Sum of Squared
= Jumlah Observasi
= Jumlah Variabel bebas
3.5.3
Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing
Merumuskan hipotesis
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0, tidak ada pengaruh variabel
independent terhadap variabel dependent.
H1 : b1 b2 b3 b4 b5 0, minimal ada satu pengaruh dari
implementasi variabel independent terhadap variabel dependent.
2).
3).
ti =
(1- Ryx)Cii.
(n-k-1)
38
tabel
berikut:
Jika thitung > ttabel berarti H1 diterima.
Jika t hitung t tabel berarti H0 diterima.
3.5.4
bebas dengan variabel terikat atau yaitu proporsi variabel terikat yang dapat
dijelaskan oleh variabel bebas secara bersama-sama. Nilai R2 terletak antara
0 sampai dengan 1 (0 R2 1). Tujuan menghitung koefisien determinasi
adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Perhitungan nilai koefisien deteminasi ini diformulasikan sebagai
berikut:
R2 =
ESS
TSS
39
ESS =
maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu
penelitian ilmiah yang termuat dalam operasionalisasi variabel penelitian. Secara
lebih rinci, operasionalisasi variabel penelitian adalah sebagai berikut.
Tabel 3.6
Operasionalisasi Variabel Penelitian
No
Variabel
Gaji
Konsep
Adalah
40
Tunjangan
Adalah
Lauk Pauk
Tunjangan
Transport
Insentif
Bonus
Prestasi
Kerja
41
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1
41
42
43
8. Cabang Maluku
9. Cabang Papua
Visi Perusahaan :
Menjadi Pelaku utama dalam penyediaan perumahan dan permukiman di
Indonesia.
1. Pelaku Utama
Mampu menjadi market leader dengan minimum 20% pangsa pasar secara
fisik. Memiliki land bank yang terbesar di Indonesia dengan minimum
20.000 hektar, 20% berada di perkotaan.
2. Perumahan
Perumahan bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah mengacu
ketentuan pemerintah.
3. Permukiman
Membangun perumahan dengan skala besar dengan fasilitas penunjang.
Misi Perusahaan :
1. Menyediakan perumahan dan permukiman yang berkualitas (sesuai
dengan ekspektasipelanggan) dan bernilai bagi masyarakat.
2. Memberikan kepuasan pelanggan secara berkesinambungan.
3. Mengembangkan
dan
memberdayakan
profesionalisme
serta
44
4.2
Struktur Organisasi
GM REGIONAL
Bagian
Perencanaan &
Produksi P2L
Bagian
Penjualan
Bagian
Keuangan
Sub Bagian
Perencanaan &
Pertahanan
Sub Bagian
Penjualan
Sub Bagian
Produksi & P2l
Sub Bagian
Akuntansi & PUDI
Cabang
Cabang Proyek
Seksi Pertahanan
CabangSeksi
Penjualan & JNT
S
U
B
S
U
B
S
U
B
B
A
G
B
A
G
B
A
G
K
E
P
E
G
A
W
A
I
A
N
U
M
U
M
&
L
A
T
K
A
P
H
U
K
U
M
45
4.3
tanggung jawab yang lebih jelas, dimana setiap bagian mempunyai spesifikasi
kerja yang berbeda.
Setiap bagian pada kantor cabang mempunyai tugas pokok yang tidak
dapat diambil alih kewenangannya oleh bagian lain kecuali jika ditentukan
kemudian. Adapun tugas pokok masing-masing bagian secara umum adalah
sebagai berikut :
1. Tugas Pokok General Manager Regional
a. Memimpin para Manager Bagian di Kantor Regional, Manager cabang
untuk menyusun rencana kerja dan anggaran Kantor Regional.
b. Mengelola sumber daya dan dana dalam lingkungan kantor Regional
untuk melaksanakan kegiatan usaha.
c. Memberikan penugasan, pengendalian, pembinaan dan penilaian kerja
kepada para Manager Bagian Kantor Regional, Manager Cabang.
d. Melaksanakan koordinasi dengan instansi-instansi terkait untuk
mencapai sasaran kegiatan usaha.
2. Tugas Pokok Deputy General Manager Regional
Membantu General Manager dalam menjalankan tugas-tugasnya
apabila General Manager berhalangan. Memimpin penyelenggaraan
kegiatan kantor khususnya dalam hal penyusunan, pelaksanaan dan
pengendalian Rencana kerja dan Anggaran Kantor Regional, pengelolaan
data dan informasi Kantor Regional, Cabang, dan Lokasi. Serta
pengelolaan urusan Umum, Perlengkapan, Kearsipan Kepgawaian,
46
Manager
Keuangan
serta
cabang
terkait
untuk
menyelenggarakan perencanaan.
c. Menyusun sasaran, rencana kerja dan anggaran bagian Produksi &
P2L.
d. Memberi tugas, pengendalian, dan penilaian terhadap Asisten Manager
serta mengadakan koordinasi dengan General Manager.
e. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan dalam lingkup bagian Produksi
& P2L.
4. Tugas Pokok Asisten Manager Sub Bagian Perencanaan dan Pertanahan
a. Melaksanakan pemilihan lokasi bersama dengan Asisten Manager
Pertanahan dan Asisten Manager Pemasaran.
b. Melaksanakan evaluasi terhadap hasil pemilihan lokasi, menyusun
rencana kawasan, rencana teknis dan amdal melalui sidang lokasi,
melaksanakan pembinaan SDM dalam lingkungan tugas dan tanggung
jawabnya.
47
site
selection
sampai
dengan
mutasi
hak
serta
dengan
pengelolaan,
meliputi
kegiatan
pemeliharaan,
48
sekaligus
membantu
Manager
Pemasaran
dalam
menyelenggarakan pemasaran.
9. Tugas Pokok Manager Keuangan
a. Menyusun sasaran rencana kerja dan anggaran bagian keuangan.
b. Melakukan kegiatan pengelolaan dana perusaan melalui kegiatan
akuntansi.
c. Melaksanakan pengendalian kegiatan pengelolaan keuangan dikantor
Regional dan kantor Cabang.
49
administrasi
kepegawaian
serta
melaksanakan
pembinaan SDM.
11. Tugas Pokok Manager Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kearsipan
Melaksanakan kegiatan pengarsipan, perlengkapan dan umum dalam
lingkungan kantor Regional dan kantor Cabang.
12. Tugas Pokok manager Sub Bagian Hukum
a. Melaksanakan
pengumpulan
data
dan
masalah-masalah
atau
50
15. Tugas Pokok Manager Sub Bagian Program Usaha Data data dan
Informasi
a. Melaksanakan penyelenggaraan pengumpulan data dan informasi guna
penyusunan dan pengendalian rencana kerja dan anggaran kantor
Regional, kantor Cabang.
b. Melaksanakan penyelenggaraan administrasi kegiatan program usaha
data informasi.
51
BAB V
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1
salah satu upaya yang dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan pemberian
kompensasi, yang bertujuan :
1.
2.
3.
52
3. Tunjangan Transport
Jenis tunjangan yang dikeluarkan oelh Perum Perumnas Regional VII
yang dibayarkan setiap bulannya disesuaikan dengan absensi kehadiran.
Dimaksudkan agar karyawan lebih termotivasi untuk berprestasi lebih baik lagi.
4. Bonus
Bonus yang diberikan oleh Perum Perumnas Regional VII merupakan
bagian dari keuntungan perusahaan yang dibayarkan selama dua kali dalam
setahun
kepada
seluruh
karyawan,
dimaksudkan
agar
karyawan
lebih
5.2
53
prestasi kerja yang dicapai oleh masing-masing karyawan untuk 5 tahun terakhir
(tahun 2006 s/d tahun 2010).
Perum Perumnas merupakan salah satu perusahaan (BUMN) yang
bergerak di bidang properti dimana perusahaan ini memiliki karyawan sebesar 88
orang. Oleh karena itu dapat disajikan data jumlah karyawan untuk tahun 2006 s/d
tahun 2010 dapat dilihat melalui tabel berikut ini :
Tabel 5.1 Perkembangan Jumlah Karyawan Perum Perumnas Regional VII Tahun 2006 2010
Tahun
2006
101
2007
98
2008
98
2009
86
2010
88
Jumlah
471
Rata-rata
94
54
5.3
No
Kategori
Jumlah
Persentase
1.
Laki-laki
34
72.34%
2.
Perempuan
13
27.66%
47
100
Jumlah
Hasil Olahan Data Primer, 2012
55
No
Kategori
Jumlah
Persentase
1.
21 30 tahun
8.52%
2.
31 40 tahun
14.89%
3.
41 50 tahun
28
59.57%
4.
> 50 tahun
17.02%
47
100
Jumlah
Hasil Olahan Data Primer, 2012
56
No
Kategori
Jumlah
Persentase
1.
SD
6.38%
2.
SMP
4.26%
3.
SMA
12.76%
4.
D3
12
25.53%
5.
S1
21
44.68%
6.
S2, S3 (Pascasarjana)
6.38%
47
100
Jumlah
Hasil Olahan Data Primer, 2012
5.4
karyawannya terdiri atas Basic Salary yang terdiri dari gaji, tunjangan lauk pauk,
tunjangan transport, bonus dan insentif.
Untuk mengetahui perkembangan jumlah kompensasi yang diterima oleh
karyawan Perum Perumnas Regional VII dapat dilihat pada tabel berikut ini :
57
Tabel 5.5 Daftar Jumlah Kompensasi Karyawan Perum Perumnas Regional VII
Berdasarkan Tahun 2006 - 2010
No
Tahun
Jumlah
Karyawan
Gaji
(X1)
Tunjangan Lauk
Pauk (X2)
Tunjangan
Transport (X3)
Bonus
(X4)
Insentif
(X5)
1.
2006
101
4,461,270,558.26
381,780,000.00
381,780,000.00
821,713,457.39
410,856,728.70
2.
2007
98
4,473,928,711.08
370,440,000.00
370,440,000.00
829,566,380.24
414,783,190.12
3.
2008
98
4,807,992,505.62
493,920,000.00
493,920,000.00
846,157,706.96
423,078,853.48
4.
2009
86
4,838,700,073.50
433,440,000.00
433,440,000.00
882,626,683.00
441,313,341.50
5.
2010
88
5,059,549,639.98
443,520,000.00
443,520,000.00
927,224,364.44
463,612,182.22
2,123,100,000.00
2,123,100,000.00
4,307,288,592.03
2,153,644,296.02
Jumlah
23,641,441,488.44
Sumber : Hasil Olahan Data
Peningkatan
2006
Kompensasi
(Dalam Rp)
6,457,400,744.35
Rp.
-
%
-
2007
6,459,158,281.44
1,757,537.09
2.72%
2008
7,052,626,241.79
593,467,960.35
9.18%
2009
7,029,520,098.00
( 23,106,143.79)
0.32%
2010
7,337,426,186.64
307,906,088.64
4.38%
880,025,442.29
220,006,360.57
16.60%
4.15%
Tahun
Total
Rata-rata
Sumber : Hasil Olahan Data
58
59
5.5
Analisis
dan
Pembahasan
Indikator
Prestasi
Kerja
dan
Perhitungannya
Peranan pemberian kompensasi dalam perusahaan berpengaruh terhadap
peningkatan prestasi kerja, sebab tanpa pemberian kompensasi yang layak maka
akan dapat mengakibatkan prestasi kerja karyawan mengalami penurunan.
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pemberian kompensasi
berpengaruh penting dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan.
Prestasi kerja merupakan salah satu ukuran terhadap hasil kerja seseorang
dalam suatu organisasi perusahaan dan menjadi salah satu bahan pertimbangan
dalam pelaksanaan promosi. Prestasi kerja seseorang dapat dilihat berdasarkan
kualifikasi yang dimiliki, yaitu kecakapan, keterampilan, pengalaman, dan
lingkungan kerja (kemampuan adaptasi). Seluruh komponen tersebut merupakan
indicator yang membantu perusahaan dalam mendapatkan tenaga kerja yang baik
dan dibutuhkan sesuai dengan jabatan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Berikut ini adalah indikator prestasi kerja yang menjadi bahan penelitian penulis,
yaitu :
1. Kecakapan
2. Keterampilan
3. Pengalaman
4. Lingkungan Kerja
60
Nama
2.
Umur
. Tahun
3.
Jenis Kelamin
L/P
4.
Status Perkawinan
a. Kawin
b. Belum kawin
c. Janda
d. Duda
5.
Pendidikan tertinggi
a. SD
d. Diploma
b. SMP
e. S-1
c. SMA
Indikator Penilaian
SS : 5
: 3
TS
: 2
: 4
STS : 1
61
No
Pertanyaan/Pernyataan
A Variabel X
Indikator X1 (gaji)
1 Struktur gaji sesuai
2 Gaji dapat memenuhi kebutuhan
3 Gaji yang diterima diberikan secara adil
sebagaimana karyawan lain
Indikator X2 (tunjangan lauk pauk)
4 Jumlah tunjangan lauk pauk yang diberikan
sudah sesuai
5 Tunjangan lauk pauk yang diberikan dapat
dirasakan manfaatnya
6 Perhitungan tunjangan lauk pauk mudah
dipahami
Indikator X3 (tunjangan transport)
7 Jumlah tunjangan transport yang diberikan
sudah sesuai
8 Tunjangan transport yang diberikan dapat
dirasakan manfaatnya
9 Tunjangan transport diberikan secara adil
Indikator X4 (bonus)
10 Pemberian bonus tepat waktu
11 Memastikan upaya memperoleh balas jasa
12 Pemberian bonus dapat memenuhi kebutuhan
Indikator X5 (insentif)
13 Pemberian insentif tepat waktu
14 Insentif yang diberikan bernilai guna bagi
karyawan
15 Perhitungan insentif mudah dipahami
B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Variabel Y
Bekerja sama memberikan kemudahan dalam
bekerja
Keterampilan mempengaruhi prestasi kerja
Karyawan diberikan kesempatan berkreativitas
Pengalaman membantu dalam pekerjaan
Kesesuaian hasil pekerjaan dikaitkan dengan
target
Pimpinan memberikan jaminan terhadap
keamanan kerja
Kedisiplinan memacu prestasi kerja
Jenjang pendidikan skala prioritas dalam
promosi
Promosi memacu prestasi kerja karyawan
Tugas yang diberikan sesuai dengan minat
SS
TS
STS
Jml
15
9
14
20
24
20
5
6
2
6
6
11
1
2
-
47
47
47
24
10
47
17
20
47
20
12
47
21
12
13
47
24
18
47
22
14
47
8
1
8
36
16
28
3
16
7
14
4
47
47
47
7
5
30
36
10
3
47
47
24
14
47
14
22
47
20
7
15
15
22
30
20
18
2
10
10
9
3
2
5
47
47
47
47
12
25
47
8
9
32
21
7
9
47
47
15
5
27
10
2
15
3
17
47
47
62
63
5.6
Std. Deviation
Prestasi Kerja
3.60
.948
47
Gaji
3.51
.930
47
3.17
.985
47
Tunjangan Transport
3.45
.951
47
Bonus
3.32
1.024
47
Insentif
3.28
1.015
47
64
Variables Entered/Removedb
Variables
Model
Variables Entered
Insentif, Tunjangan
Removed
. Enter
Tunjangan
Transport, Bonus
Method
Berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui statistic descriptif dari masingmasing variabel. Dari 47 sampel ini variabel Prestasi Kerja (Y) memiliki standar
deviasi sebesar 0,948% masih lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata
(mean) sebesar 3.60%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa simpangan data
pada variabel Prestasi Kerja Baik.
Variabel Gaji (X1) diperoleh rata-rata sebesar 3,51% dan standar deviasi sebesar
0.930% masih lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-ratanya. Ini
menunjukkan bahwa data pada variabel X1 baik.
Variabel Tunjangan Lauk Pauk (X2) memiliki standar deviasi sebesar
0,985% masih lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata sebesar 3,17%
menunjukkan bahwa data pada variabel X2 baik.
Variabel Tunjangan Transport (X3) dengan nilai standar deviasi sebesar
0,951% masih lebih kecil dibandingkan nilai rata-rata sebesar 3,45%,
menunjukkan bahwa data pada variabel X3 baik.
65
Variabel Bonus (X4) dengan nilai standar deviasi sebesar 1,024% masih
lebih kecil dibandingkan nilai rata-rata sebesar 3,32%, menunjukkan bahwa data
pada variabel X4 baik.
Variabel Insentif (X5) dengan nilai standar deviasi sebesar 1,015% masih
lebih kecil dibandingkan nilai rata-rata sebesar 3,28%, menunjukkan bahwa data
pada variabel X5 baik.
Semakin besar nilai standar deviasi maka semakin besar kemungkinan
nilai riil menyimpang dari yang diharapkan (Gujarati, 1995). Dalam kasus seperti
ini, dimana nilai mean masing-masing variabel lebih kecil dari pada standar
deviasinya, biasanya didalam data terdapat outlier (data yang terlalu ekstrim).
Outlier adalah data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda
jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim
(Ghozali, 2006). Data-data outlier tersebut biasanya akan mengakibatkan tidak
normalnya distribusi data.
66
Tabel 5.9
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
(Constant)
Std. Error
-.149
.185
Gaji
.857
.073
.102
.041
Tunjangan Transport
.152
.073
Bonus
.250
.195
Insentif
-.286
.195
67
68
Tabel 5.10
Hasil Perhitungan Uji F
ANOVAb
Model
Sum of Squares
Regression
Residual
Total
df
Mean Square
38.644
7.729
2.675
41
.065
41.319
46
118.438
a. Predictors: (Constant), Insentif, Tunjangan Lauk Pauk, Gaji, Tunjangan Transport, Bonus
b. Dependent Variable: Prestasi Kerja
Sumber : Olahan Data dengan SPSS ver.16
Sig.
.000
69
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1(Constant)
Std. Error
-.149
.185
Gaji
.857
.073
.102
Tunjangan Transport
Coefficients
Beta
Sig.
-.803
.426
.840
11.702
.000
.041
.106
2.482
.017
.152
.073
.152
2.085
.043
Bonus
.250
.195
.270
1.284
.206
Insentif
-.286
.195
-.306
-1.467
.150
70
71
R Square
.967
Adjusted R Square
.935
.927
a. Predictors: (Constant), Insentif, Tunjangan Lauk Pauk, Gaji, Tunjangan Transport, Bonus
b. Dependent Variable: Prestasi Kerja
72
Prestasi Kerja dipengaruhi oleh variabel bebas Kompensasi yang terdiri dari Gaji,
Tunjangan Lauk Pauk, Tunjangan Transport, Bonus dan Insentif. Sedangkan
sisanya 6,50% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model. Adjusted R
square merupakan nilai R2 yang disesuaikan sehingga gambarannya lebih
mendekati mutu penjajakan model, dari hasil perhitungan nilai adjusted R square
sebesar 92,7%..
73
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik
SARAN
Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan pada
penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini
agar mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu:
1. Untuk
meningkatkan
prestasi
kerja
karyawan,
perusahaan
harus
73
74
mutu
SDM
melalui
pelatihan-pelatihan
yang
berkesinambungan.
5. Perhatian manajemen terhadap mutu SDM tidak boleh menurun
6. Bagi peneliti selanjutnya dapat memperpanjang periode amatan dan
disarankan untuk memperluas cakupan penelitian tentang pengaruh
kompensasi terhadap prestasi kerja karyawan.
75
DAFTAR PUSTAKA
Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia,
edisi pertama, cetakan pertama. Garaha Ilmu. Yogyakarta
Cushway, Barry. 1996. Manajemen Sumber Daya manusia. PT. ElexMedio
Komputindo. Jakarta
Dessler, Gary. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan oleh Drs.
Benyamin Molan. PT. Prehallindo. Jakarta
Dessler, Gary. 2000. Human Resource Management 8th Edition. New Jersey:
Prentice-Hall, Inc
Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai
Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja.
JRBI, Vol.1 No. 1, pp.63-74
Hani Handoko. 2002. Manajemen personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE.
Yogyakarta
Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara.
Jakarta.
Heidjrachman, Suad Husnan. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE.
Yogyakarta.
Mangkunegara. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta
Manulang, M. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPPE, Yogyakarta.
Martoyo, Susilo. 1998. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPPE. Yogyakarta
Mathis, Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya manusia. Salemba Empat.
Jakarta
75
76