Professional Documents
Culture Documents
In-Vitro Test: JURNAL AGROTEKNOS Nopember 2011 Vol. 1 No. 3. Hal 156-162 ISSN: 2087-7706
In-Vitro Test: JURNAL AGROTEKNOS Nopember 2011 Vol. 1 No. 3. Hal 156-162 ISSN: 2087-7706
In-Vitro Test: JURNAL AGROTEKNOS Nopember 2011 Vol. 1 No. 3. Hal 156-162 ISSN: 2087-7706
ABSTRACT
The Aim of this experiment was obtain cellulolitic bacteria that has antagonistic
potential toward P. capsici of pepper isolated under in-vitro test. The experiment was
begun in isolation and selection of cellulolitic bacteria from soil samples were taken from
some location at Southeast Sulawesi. Selected 20 isolates of cellulolitic bacteria examined
for its morphological and physiological characteristics as well as antagonistic potential
toward P. capsici of pepper isolated under in-vitro test on Potato Dextrose Agar (PDA)
medium. The potential antagonistic test was carry out used randomized complete design
with three replications to observes the ability of cellulolitic bacteria inhibited mycelium
growth of P. capsici on PDA medium. Results showed the selected isolates very divers on
morphological characters in size, pigmentation, shape, and elevation of surface.
Physiological character showed that out of 20 isolates, 12 isolates have negative Gram
reaction and 8 isolates positive Gram reaction. Obtaining 5 isolates very strongly, 11
isolates strongly and 4 isolates weak activities on secreted extracellular cellulose enzyme,
all of isolates were facultative anaerobe activity. Further test on antagonistic ability showed
that STS15c and STS12c2 isolates are the best isolates to inhibited mycelium growth of P.
capsici on PDA medium in potential inhibited were 53.16% and 52.02% respectively.
Key words: Cellulolitic bacteria, Phytophthora capsici, antagonistic
PENDAHULUAN
*) Alamat koresponding:
E-mail: akhaeruni@yahoo.com
157
Prosedur Penelitian
Pengambilan Sampel Tanah, Sampel
tanah diperoleh dari berbagai daerah di
Sulawesi Tenggara (Kab. Muna, Kab. Konawe,
Kab. Kolaka dan Kab. Kolaka Utara). Tanah di
bawah vegetasi yang berbeda diambil pada
kedalaman 10-20 cm masing-masing sebanyak
100g lalu dimasukan ke dalam kantong plastik
dan diberi label.
Isolasi Bakteri, Sampel tanah dari
lapangan dicampur secara merata, lalu
ditimbang sebanyak 1g kemudian dilarutkan
ke dalam 10 mL aquades (air steril). Sampel
kemudian divortex selama 10 menit hingga
homogen. Suspensi yang diperoleh diencerkan
menjadi 10-2 hingga 10-8 dan suspensi yang
diperoleh diisolasi dalam media TSA dan
Kings B dari pengenceran 10-5 hingga 10-8
setiap pengenceran lalu diinkubasi selama 3
hari. Setiap bakteri yang tumbuh dari setiap
media biakan dipilih berdasarkan karakter
morfologi yang berbeda dan dilakukan
pemurnian secara berulang pada media TSA
dan Kings B sampai diperoleh biakan bakteri
yang murni untuk pengujian selanjutnya.
Seleksi dan Karakterisasi Bakteri
Selulolitik, Seleksi biakan bakteri selulolitik
dilakukan dengan menguji kemampuannya
mensekresikan enzim ekstraseluler selullase
secara
kualitatif
pada
media
yang
mengandung substrat selulosa. Koleksi isolat
ditumbuhkan pada media agar CMC 1% (1g
CMC; 0,02g MgSO4.7H2O; 0,075g KNO3; 0,05g
K2HPO4;
0,002g
FeSO4.7H2O;
0,004g
CaCl2.2H2O; 0,2g yeast extract; 0,1g glukosa,
1,5g agar-agar bacto dalam 100 mL aquades),
dan diinkubasi pada suhu ruang selama 24
48 jam. Selanjutnya diberi congo red 0,1%.
Tinggi rendahnya aktivitas selulolitik diukur
berdasarkan
besarnya
diameter
zona
perubahan warna media yang terbentuk.
Isolat yang menunjukkan aktivitas selulolitik
dilakukan
karakterisasi
awal
dengan
158
KHAERUNI ET AL.
J. AGROTEKNOS
DH
R1 R2
100%
R1
Keterangan:
DH = Daya Hambat, R1 = Jari-jari pertumbuhan
patogen ke arah tepi petri, R2 = Jari-jari
pertumbuhan patogen ke arah tepi isolat
bakteri
Analisis Data. Data dianalisis dengan
menggunakan analisis ragam. Apabila dalam
analisis ragam terdapat pengaruh nyata, maka
dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan
(UJBD) pada taraf kepercayaan 0,05%.
159
KODE ISOLAT
STS18a
STS20c
STS16b
STS48b3
STS37a
STS03a2
STS07a
STS12c2
STS07a7
STS36c
STS35a
STS25d
STS02c5
STS37b2
STS01c
STS06a
STS15b3
STS35b5
STS35c7
STS15c
KODE ISOLAT
STS18a
STS20c
STS16b
STS48b3
STS37a
STS03a2
STS07a
STS12c2
STS07a7
STS36c
STS35a
STS25d
STS02c5
STS37b2
STS01c
STS06a
STS15b3
STS35b5
STS35c7
STS15c
160
KHAERUNI ET AL.
J. AGROTEKNOS
KODE ISOLAT
REAKSI GRAM
ENZIM SELULLASE
Tabel 4. Daya hambat bakteri selulolitik terhadap pertumbuhan cendawan P. capsici yang ditumbuhkan
pada media PDA.
Daya Hambat (%) Terhadap P. capsici Hari KeIsolat Bakteri
Selulolitik
I
III
V
VII
tn
efg
de
bcde
21,15
10,17
14,49
20,74
STS18a
b
de
STS20c
27,91
23,21
16,27
25,99bc
bcde
cde
STS16b
25,94
17,49
19,93
17,96cde
defg
bcde
STS48b3
26.36
10,90
21,89
23,06bcde
cdefg
de
STS37a
15,32
12,77
16,40
17,81de
fg
de
STS03a2
20,79
8,47
16,08
18,37cde
bcd
de
STS07a
13,55
18,38
16,14
21,65bcde
a
a
STS12c2
34,08
37,00
34,70
52,02a
g
cde
STS07a7
27,04
6,27
17,10
21,62bcde
bcd
de
STS36c
28,56
18,26
15,87
21,00bcde
STS35a
27,38
19,19bc
36,94a
28,44b
STS25d
22,06
15,68bcdef
18,59cde
22,34bcde
STS02c5
23,54
11,79cdefg
16,79de
17,29e
STS37b2
27,84
19,28bc
25,72cb
28,24b
STS01c
26,96
12,64cdefg
13,99e
23,72bcde
STS06a
28,07
22,65b
28,78ab
17,40de
STS15b3
16,77
15,60bcdef
23,74bcd
25,56bc
bcde
de
STS35b5
26,81
17,93
15,89
24,95bcde
cdef
bcde
STS35c7
19,63
14,59
20.90
17,82de
a
a
STS15c
40,13
33.69
36,65
53,16a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata
pada taraf kepercayaan 95%.
PEMBAHASAN
Penggunaan bakteri selulolitik sebagai
agens antagonis merupakan sumbangan
bioteknologi yang dapat dimanfaatkan dalam
sistem
pertanian
yang
berwawasan
lingkungan. Untuk memperoleh bakteri
selulolitik sebagai agens antagonis ini perlu
dilakukan suatu eksplorasi sebagaimana yang
dilakukan pada penelitian ini berupa
eksplorasi bakteri selulolitik dari tanah yang
diperoleh dari berbagai daerah di Sulawesi
Tenggara.
Dari hasil eksplorasi diperoleh 20 isolat
bakteri selulolitik yang telah dilakukan
karakteristik morfologi dan karakteristik
fisiologi. Karakteristik morfologi dilakukan
dengan melihat ukuran, pigmentasi, bentuk,
elevasi dan permukaan bakteri dan hasil yang
diperoleh sangat beragam. Sedangkan
karakteristik fisiologi yang dilakukan yaitu
dengan melihat reaksi Gram terdapat 12 isolat
bereaksi gram negatif dan 8 isolat bereaksi
gram positif, terdapat 5 isolat yang memiliki
aktifitas sangat kuat, 11 isolat memiliki
aktifitas kuat, 4 isolat memiliki aktifitas lemah
dalam mensekresikan enzim selullase,
sedangkan ke 20 isolat bakteri selulolitik ini
memiliki sifat anaerob fakultatif.
Penggunaan agens biokontrol ini dapat
menekan pertumbuhan patogen, dalam hal ini
agens biokontrol bersifat antagonis terhadap
patogen tular tanah. Thomashow dan Weller
(1996) mengemukakan bahwa persaingan
161
162
KHAERUNI ET AL.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2004. Statistik
Indonesia. Badan Pusat Statistik. Jakarta.
Baker, KF, dan J., Cook. 1983. The Nature and
Practice of Biological Control of Plant
Pathogens. APS Press The American Phyto
Pathological Society. St Paul, Minnesota.
539p.
Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sulawesi
Tenggara. 2004. Statistik Perkebunan
Provinsi Sulawesi Tenggara 2003.
Holt, J.G., PHA. Krieg, J.T., Sneath, S.T., Staley,
Williams. 1994. Bergeys Manual of
Determinative Bacteriology: Ninth Edition.
Williams & Wilkins. U.S.A.
J. AGROTEKNOS