17 14eee

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 14
Analisis penerapan E-commerce dalam Marketing Pemasaran pada Industri Perhotelan lis Anggreini Manoi 1*, Maryke Alelo*, Djibrael Djawa’ ‘Swiss-Belhotel Maleosan Manado ‘Program Studi Perhotelan D-IV, Furusan Pariwisata Politeknik Negeri Manado E-mail: isyemanoi@gmail.com Absracts,Amatyste of E-Commerce Implementation in Soles Marketing of Hotet Indusry.. hy this information era, electric media have become practical tools for communication and business. Ged the technological implementations in etpnding business conpetitns a frnsing electronic commerce (é-Conmmerce) for markering various service pro E-Commerce can be defined as a Jorm of goods or services trade transactions using electronic: medium, that is, Internet. Travelo Hotel Manado is ane of the hotels which appliez E-Commerce system in its room selling detiviries, From the observation conducted by the writer: jf kno ‘Ral the epplibction of ECommerce has sore consiointe feet tf 1 wit pet opemnallt enoled This research aims to analyze the E-Commerce application in room selling and the constraints ints application. The method used i ths research Quaftaive method. testes the: esearch results and analysis descriptively. nd for cafcutating the room selling forcast for the hiext few Years, the simple statstieal formula Y= a 5 bx is used. ‘The results of research show that the toom selling at Travelo Hotel Manado starting feom 2009 up to 20/3 has constantly increased. On the average 13.460 rooms were sold per year and of this mumber onl 74 rooms were sold using, “E-Commerce which was oniy 04% per year, while the conventional sein Corrie WSs" om the aver per wear The aterge seling figure [2400 (4308 of tom gecupancy rete) per year hay ot reached ihe faret J00rCaccypancy ale ich 38."133 rooms to be sold per year, From the reswls of analysis, at can be covichaded that the E-Commerce application has nol yet been maximally’ implemented die to some constraints stich as: hotel webstle problems, the niarketing targets by the management which are only jocused on the government instinaon an focal compas, the majority ues who stan hs hotel are leat guests and the E-Commerce actistesfinanctng. The resuls of anassts farther indicate thar ECommerce ix prohiahfe for both the hptel and the guests. In addition. from the resus of the simple stasticied! calculation with formula ¥ =a ~ bx for jorcasting the room selling in the future by marking up di E-Commerce selling figures per yeuir an the results of the forcast is predicted that the Vahte of room selling will also increase inthe next few years. Keywords : E-Conmmerce, hotel, room selling Astraks Perkembangan tenologl saat inl memybabhan teradiona perubshan kutar inasyarskat schart-bard. Dalam cee iatoroiasi inl ioeriia clatontk mental salake ffur'mietln an aks ‘sn mictauka Konus canis Sasa ipleenas eka inl mennghadan peraingan ens Gn pnjan pak al dengan yenunaah Blectronic Commerce (E-Commerce) untuk memasarkan berbagal produk jase. Secafa umurt E-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transakst Perdagangan barang atau jasa dengan wenggubokan media clekeont yar momar Hotel Tavelo Mande merupekan sdish Satu hotel yang menerapkan sistem E-commerce dalam kegatan penjuatan kamar, Berdasarkan Sbservasi Jang difakukan penulsy didapat informasi bahwa E-commerve pada pelaksanaanya tmasif’ mefental Kendata-Kendala” Schinga ‘belum seeara optimal. diferapkan, Penelian, th Bertujuan untuk menganalisa penérapan E-commerce terhadap ‘penjualan kamar dan. kendala- kendala yang ditemur Salam peak annya. Metode litian yang, dipakai dalam penelitian ini adalah rittode yang bereiiat kualtat Yar akan eeonyarpalken fasif penelitan tn analica Secara deskripif. Dan untuk menghitun apa’ Kaar alam beberapa tahun Kedepan digunakan formula statistika sederhana Y ~ aX, Hasil penelitian memberikan informast fehet peousian Lamar dr fotel travello Manado rufa dan Upue 2009 sammpet dengan than 2013 terus meningkat. Rata-rata 15.460 kamar sepals, dari angka tersebut E-commerce hanya menyumbang rata-tata 74_kamar terjual un dengan persentasi E-commerce rata- fata/scbcea’ O47 96 pertatun scdangkan popuatan korwencioual Menyarnbang Tatras 99.39 ‘erin, Ak aan ral 13.400 (248.356 fing hana kama) petahun aaah belum mencapai target 100 % tingkat hunian yaitu ‘sual dapat disinyesikan beltwa pelaksanaan keptiien F-conimarce behing muakammal torcalinas! dikarenakan ada’ ‘Beberapa ‘Kendiia: yang dient yang: menghambatKegatan E-commerce {ersebut, Diantaranya ; masalah pada website hotel, penetttuan target pemasaran oleh manajemten yang hanya berfokus pada permerintahan dan perusahan-perusahan lokal. mayen: tamu yar Frengihap adalah tamu lokel dan penibiayaan pada kepiatan E-commerce. Selanjutaya, ‘ale enn ahvta somnerceemberikan Keun ngs ketnongan Pat pak No dan joga tamu, Selain fa, dan hesl perhitungan salistita sederfane dengan formule Y a+ X itl at ama pein ake dengan mena aga pen aan Fcc ap lahun,dpeole harman baba dalam beter aun Kedrpat rll penal are Se eee ioe pees 36,135 kamar fepual pean, Dar bast Kata kunel : E-commerce, Hotel, Penjualan Kamar. 12 ermal Hospital dan Pariwisata Volume J. Nomor L. anari 2014, hl, 01-405 Perkembanganteknologisaatinime-nyebabkan terjadinya perubahan kultur masyarakat sehari- hari. Dalam era informasi ini media elektronik menjadi salah satu media yang praktis untuk melakukan komunikasi dan bisnis. Dalam situasi pasar bisnis yang sangat dinamis seperti sekarang ini, pendayagunaan teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam menjamin kelancaran dan optimalisasi layanan serta meningkatkan kinerja_suatu perusahan, Dan makin besarnya peluang yang dimiliki setiap perusahan tentu membuat persaingannya semakin berat. Oleh sebab itu perusahan membutuhkan model bisnis yang tepat dan solusi manajemen teknologi yang bisa mendayagunakan semua aset teknologi secara baik dan membantu perrusahan secara ccepat dalam menjawab kebutuhan bisnis pasar dan pesaing, Kemudahan untuk mengakses segala informasi didapat melalui media cetak dan elektronik. Setiap pekerja atau karyawan selalu ingin pekerjaannya dapatberjalan dengan lancar schingga sistem informasi dan teknologi sangat dibutuhkan. Revolusi informasi yang merupakan gabungan antara ilmu pengetahuan dan teknologi telah merubah sumber kekayaan yang tidak lagi berupa materi seperti pada revolusi industri tetapi berupa informasi. Sebagai conoth penggunaan web telah secara radikal mengubah harapan pelanggan tentang kenyamanan, kecepatan, harga, pelayanan dan kemampuan membandingkan, Proses penyampaian (delivery) produk secara digital melalui internet diperkirakan bakal semakin marak dalam berbagai sektor bisnis, terutama untuk program perangkat lunak, surat kabar, CD musik, tiket pesawat, sekuritas, jasa Konsultasi, hiburan, perbankan —asuransi, pendidikan dan perawatan kesehatan. Salah satu implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk adalah dengan menggunakan Electronic Commerce (E-Commerce) untuk memasarkan berbagai produk jasa. Secara umum e-commerce dapat —_didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan barang atau jasa dengan menggunakan media elektronik. Media elektronik yang dibicarakan disini hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet, Pada tahun 1997, keseluruhan volume penjualan serta transaksi penjualan bisnis yang dilakukan secara online hanya berjumlah $2 milyar. Itu hanya beberapa hari bisnis untuk sebuah jaringan megastore seperti Wal-Mart dan presentase kecil dari keseluruhan perekonomian Amerika Serikat sebesar $85 triliun. Tetapi Forrester Research memperkirakan bahwa E-commerce akan meledak sampai $327 milyar pada tahun 2000, kenaikan sebesar 233 persen dari penjualan tahun 1997, seperti contohnya perusahan Amazon.com (Kotler, 2000). Hotel Travello Manado merupakan salah satu hotel yang menerapkan sistem E-commerce dalam ke- giatan penjualan kamar, Salah satu contoh website yang digunakan untuk E-commerce adalah wwwagoda.com dimana para calon tamu hotel dapat _memperoleh informasi ketersediaan kamar dengan berbagai_tipe, informasi harga yang variatif serta berbagai fasilitas yang disediakan oleh Hotel Travello Manado. Dengan persaingan bisnis yang ketat, maka penerapan teknologi E-commerce merupakan salah satu faktor yang penting untuk menunjang keberhasilan suatu produk hotel dalam hal ini adalah penjualan kamar di yang dilakaukan penulis, didapat informast bahwa E-commerce pada _pelaksanaanya masih menemui kendala-kendala, sehingga belum secara optimal diterapkan, Hal ini dapat diperkuat dengan melihat data hasil penjualan kamar mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, E-commerce hanya menyumbang rata- rata 0,47 % dati total persentasi kamar terjuat pertahun, sedangkan penjualan konvensional mencapai angka 99,53 % rata-rata pertahun. Seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 1: Persentasi penjualan kamar tahun 2009-2013 Penjualan—— Pejaan tial Tahun Online _Kovensinal Kamar, Kamar Kamar 9, Terjual Terjual Terjual 38 100 37 16511 100 o Wai 15814 100, 10806117514 99.39 176: 100 2013 $4 0,39 13633 99,61 13687 _100 Sumber: Hotel Travello Manado, 2013 Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa rata- rata penjualan kamar pertahun adalah 15.460 Kamar terjual, Secangkan apabila dihitung dari total jumlah kamar yang ada di Hotel Travello Manado yaitu 99 kamar jika terjual 100 % maka rata-rata kamar yang terjual pertahun adalah 99 kamar x 365 hari = 36.135 rata-rata kamar terjual. Dan dari tabel diatas jjelas terlihat besarnya jumlah kontribusi E-commerce pada penjualan kamar adalah sangat kecil dibandingkan dengan pemasukkan dari hasilpenjualan secara_konvensional. Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa teori dan beberapa fakta mengenai pesatnya perkembangan E-commerce pada perusahan jasa_nampaknya belum terealisasi di Hotel Travello Manado. Adapun penelitian ini dilakukan Karena dilatarbelakangi oleh rasa Keingintahuan penulis mengenai penerapan E-commerce terhadap tingkat penjualan beserta permasalahan yang timbul yang menghambat optimalnya operasional e-commerce tersebut, secara khusus dibatasi pada penjualan kamar di Hotel Travello Manado, Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala yang ditemui oleh manajemen dalam ‘menjalankan E-commerce serta menganalisis pengaruh penerapan E-commerce terhadap tingkat penjualan kamar hotel. Penelitian ini dilaksanakan dengan kajian-kajian teori antara Iain: E-Commerce Electronic Commerce atau yang sering dising- kat e-commerce merupakan sarana berbisnis dengan menggunakan jaringan komputer. E-commerce senditi sebenarnya telah ada sejak akhir tahun 70-an dan awal tahun 80-an. Untuk pertama kalinya E-commerce hanya dilakukan antar perusahaan yaitu transaksi penjualan dan pembelian melalui media Electrinie Data Interchange (EDI). Menurut Indrayani (2009), E-commerce merupakan konsep berancka segi transaksi pembelian dan penjualan, pemasaran dan pelayanan, serta pengiriman dan pembayaran produk, jasa atau informasi di intemet, intranet, ekstranet dan jaringan lainnya antara perusahan berjaringan dengan prospek, pelanggan, pemasok dan mitra bisnis lainnya, Robert E. Johnson [11 menulis is Angayeia ak, Analisis Penerapan E-Commerce... AB pendapat pada websitenya (http://www. cimcor.com) bahwa, E-commerce merupakan suatu tindakan melakukan transaksi bisnis secara elektronik dengan menggunakan internet sebagai media komunikasi yang paling utama. Pada website Planetweb E-commerce Solutions menambahkan bahwa E-commerce memiliki arti suatu kondisi perusahan dimana sebuah website dapat menjadi sebuah modal bagi perusahan, dimana website tersebut dapat menghasilkan uang dan dapat menggambarkan perusahan anda di intemet pada saat yang bersamaan, (www.planete-commerce.com) . Sedangkan menurut Kotler, pemasaran online atau yang akrab dengan sebutan E-commerce juga memiliki nama lain yaitu saluran online. Saluran online adalah saluran yang dapat dijangkau seseorang melalui Komputer dan modem. Modem menghubungkan komputer dengan jalur telepon sehingga komputer da- pat menjangkau beragam layanan informasi secara online, (Kotler dan Amstrong,1998). Dari bebrapa teori di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa E-commerce merupakan aktivitas suatu perusahan dalam melakukan kegiatan penjualan melalui media internet termasuk di dalamnya periklanan produk- produk yang tersedia, pemesanan produk, customer service, kebijakan pengembalian barang dan uang, pembayaran dan lain-lain, dalam bentuk teks, suara serta gambar-gambar visual, Jenis-jenis E-Commerce Secara umum aktivitas-aktivitas E-commerce dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu: 1. Business to Business (B2B); merupakan sis tem Komunikasi bisnis online antara pelaku bisnis, B2B umumnya menggunakan meka- nisme Electronic Data Inierchange (EDI) dimana transaksi dilakukan oleh para trading partner yang sudah saling kenal dengan format data yang telah disepakati bersama. . Business to Customer(B2C); merupakanme- kanisme toko online (electronic shopping, mall), yaitu transaksi antara e-merchant dan e-customer. Pada jenis ini, transaksi terbuka untuk publik sehingga tiap individu dapat mengaksesnya lewat internet. 14 Jermal Hospital dan Pariwisata Volume Sejalan dengan perkembangan yang terjadi dewasa ini 2 jenis E-commerce tersebut dikembangkan lagi menjadi beberapa jenis antara lain: Customer to Customer (C2C), Government to Nation (G2N) dan lain sebagainya. Tetapi dalam literatur-literatur yang membahas tentang E-commerce pada umumnya hanya menjadi 2 jenis saja seperti yang disebut sebelumnya di atas. Beberapa Komponen E-commerce, antara lain : L. Electronic Data Interchange (EDI) yaitu pertukaran data antar Komputer antar berbagai organisasi atau suatu informasi terstruktur dalam format yang standar dan bisa diolah oleh komputer, EDI memiliki komponen dasar yang standar yaitu: a, Data Element; Potongan data seperti tanggal, harga atau nama organisasi Setiap data element diidentifikasikan dengan nomor referensi tertentu yang berisi judul, keterangan, jenis, nomor dan panjang minimum/maximum. b. Data Segment; Suatu baris data yang disebut dengan segment dan setiap item di dalam segment mewakili suatu elemen. Misalnya, segment baris pesanan pembelian terdiri atas nomor barang, keterangan, jumlah, unit pengukuran dan harga barang. Setiap segment memiliki satu identifier, satu data element delimiter, element diagrams, data segment terminator dan notes, c. Transaction Set; Dokumen khusus seperti dokumen pesanan pembelian. Di dalam transaction set ada 3 (tiga) area utama: area header, area detail dan area summary. 4. Functional ~ Group; Sekelompok transaction set. yang _sejenis. Transaction set di dalam functional group dikelompokkan —berdasarkan functional identifier. ‘Untuk mengirimkan transaksi_ EDI pada konsumen diperlukan 4 (empat) fungsi dasar sebagai berikut: 1. Mapping; Merupakan_ proses _identifikasi elemen di dalam database yang diperlukan untuk membuat pesan dalam format EDI. Mapping adalah pekerjaan yang hanya [Nomor Lamar 2014, hm, 01-405 satu kali dilakukan pada saat diperlukan transaksi EDI baru, Software EDI tidak bisa melakukan pekerjaan ini. 2. Extraction; Merupakan proses pengumpulan data yang belum diidentifikasi dan menempatkannya ke dalam format tertentu. Secara umum, data di olah dari database dan dijadikan dalam bentuk flat file. Struktur dari flat file biasanya ditentukan oleh pembuat translation software. 3. Translation; Untuk mengirimkan pesan ke luar, ketika data yang diperlukan masih dalam bentuk flat file, pembentukan pesan EDI bisa dilakukan dengan mengguna- kan translation software atau formatting. Translation software akan mengatur data menjadi struktur tertentu yang sesuai dengan kebutuhan transaksi EDI. 4. Communication; Pengiriman semua pesan EDI dikendalikan oleh communication software, yaitu yang akan mengatur dan memelihara antara lain : nomor telepon partner dagang, menjalankan automatic dialing dan up/downloading, juga membuat activity log. Setiap pesan EDI dibngkus dengan amplop khusus yang bertuliskan alamat tujuan, serta jenis transaksi EDI sebagai header dan error checking codes sebagai tambahan dibawahnya. Untuk keperluan penerimaan pesan EDI, proses tersebut tinggal dibalil Digital currency Digital currency dimaksudkan untuk me- mungkinkan useruntuk memindahkan dananya secara elektronik dalam lingkungan kerja tertentu, Saat ini, digital currency dirancang untuk versi elektronik dari wang kertas, dimana memiliki atribut yang sama dengan media fisik sebenarnya baik secara anatomis maupun dari segi likuiditasnya. Jenis-jenis digital currency, antara lain electronic cash dan micropayments Electronic catalogs Electronic catalogess (e-catalogues) meru- pakan antar muka grafis (graphical user interface) yang umumnya berbentuk halaman WWW dimana menyediakan informasi tentang penwaran produk dan jasa, E-catalogue umumnya mendukung online shopping dan kemampuan pemesanan dan pembayaran barang. Intranets dan extranets Umumnya intranet digambarkan hanya sebagai web server di dalam perusahan (internal), padahal _sebenamya _ intranet hanyalah kumpulan website yang dimiliki oleh suatu kelompok (biasanya perusahaan) yang bisa diakses hanya oleh anggota kelompok tersebut. Sedangkan extranet merupakan area tertentu dari intranet yang bisa diaskes oleh kelompok di luar anggota kelompok intranet, tetapi dengan otoritasi tertentu, E-commerce memiliki beberapa karakteristik Khusus antara lain 1. Transaksi banpa Batas; Perusahaan dapat memasarkan produknya secara global hanya dengan melalui website tanpa batasan waktu serta bisa melakukan pembayaran Jangsung secara online. 2. Transaksi anonym; Penjual dan pembeli dalam ‘transaksi melalui internet tidak harus bertemu secara langsung satu sama Jainnya, Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli apabila pembayarannya telah mendapat otorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentuka, misalnya dengan menggunakan kartu kredil 3, Produk digital dan non-digital; Produk- produk seperti software computer, musik dan produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan download —secara elektronik. Dalam perkembangannya objek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang- barang kebutuhan hidup lainya. 4. Produk barang tak berwujud; Banyak perusahan yang bergerak dalam bidang e-commerce dengan menawarkan barang tidak berwujud seperti data, sotware, dan ide-ide yang dijual melaui internet Kelebihan E-Commerce Seiring dengan perkembangannya yang semakin pesat, E-commerce memberikan ke- ‘untungan bagi para pelaku bisnis antara lain : 1, Bagi konsumen yaitu bisa mendapatkan hharga yang lebih murah serta berbelanja dapat dilakukan pada satu tempat. 2. Bagi pengelola bisnis yaitu efisiensi, tanpa kesalahan dan tepat waktu. is Angi a, Analisis Penerapan E-Commerce... AS 3. Bagi manajemen yaitu peningkatan penda- patan dan loyalitas pelanggan. Manfaat E-Commerce Menurut Suyanto (2007) E-commerce mem- berikan manfaat pada berbagai pihak antara lain : 1. Manfaat bagi organisasi a. Memperluas market place hingga ke pasar nasional dan internasiaonal. b. Menurunkan biaya pembuatan, pem- rosesan, pendistribusian, penyimpanan dan pencarian informasi yang meng- gunakan kertas. ¢. Memungkinkan pengurangan inventory dan overhead dengan menyederhanakan supplay chain dan manajemen tipe ‘pull’ . Mengutangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk dan jasa. e. Memperkecil biaya telekomunikasi. f._ Akses informasi lebih cepat. 2. Manfaat bagi masyarakat a. Memungkinkan orang untuk bekerja i dalam rumah dan tidak harus keluar rumah untuk berbetanja, Ini berakibat menurunkan kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara, b. Memungkinkan —sejumlah—barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah. c. Memungkinkan orang di negara-negara dunia ketiga dan wilayah pedesaan untuk menikmati aneka produk atau jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa E-commerce. 3. Manfuat bagi konsumen a. Memungkinkan pelanggan untuk ber belanja atau melakukan transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi. b. Memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan c. Pengiriman menjadi sangat cepat. 4, Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detail dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggu. e. Memberi tempat bagi para pelanggan lain di electronic community dan bertukar pikiran serta pengalaman. f. Memudahkan persaingan yang ada pada akhimya akan menghasilkan diskon sevara substansial. 16 dermal Hospital dan Pariwisata Volume J. Nomor . anwari 2014, hl, 01-405 4, Manfaat E-commerce dalam bisnis a, Mendapatkan pelanggan baru, Diguna- kannya E-commerce —memugkinkan perusahaan tersebut_mendapatkan pe- langgan baru yang berasal dari pasar domestik maupun pasar luar negeri b. Menarik konsumen untuk tetap bertahan, . Meningkatkan mutu layanan. Dengan adanya E-commerce memungkinkan pe- rusahaan dapat meningkatkan layanan dengan melakukan interaksi yang lebih personal schingga dapat memberikan informasinya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen. . Melayani konsumen tanpa batas waktu. Pelanggan dapat melakukan transaksi dan memanfaatkan layanan — suatu perusahaan tanpa harus terikat dengan waktu tutup ataupun buka dari suatu perusahaan tersebut. Selain itu, menurut Kotler (2000) pemasaran ontine.memiliki tiga manfaat_utama bagi pembeli potensial antara lain: a, Kemudahan; Pelanggan dapat memesan produk 24 jam sehari dimana mereka berada. b. Informasi; Pelanggan dapat memperoleh setumpuk informasi komparatif tetang perusahaan, produk, dan pesaing tanpa meninggalkan kantor atau rumah mereka , Rongrongan yang lebih sedikit; Dengan layanan online, pelanggan tidak perlu menghadapi atau melayani bujukan dan faktor-faktor emosional. Sedangkan manfaat layanan online bagi pemasar menurut Kotler (2000),yaitu: a, Penyesuaian yang cepat terhadap Kodisi pasar; Perusahaan dapat dengan cepat menambahkan produk pada penawaran me- reka serta mengubah harga dan deskripsi. b. Biaya yang lebih rendah; Pemasar online mencegah biaya pengelolaan toko dan biaya sewa, asuransi, dan prasarana yang menyertainya. Mereka dapat membuat katalog digital dengan biaya yang lebih jauh rendah daripada biaya percetakan dan pengiriman katalog kertas . Pemupukan hubungan; Pemasar online dapat berbicara langsung dengan pelanggan dan belajar lebih banyak dari mereka, d. Pengukuran besar pemirsa; Pemasar dapat mengetahui berapa banyak orang yang mengunjungi situs online mereka dan berapa banyak yang singgah di tempat tertentu dalam situs tersebut. Informasi ini dapat membantu pemasar meningkatkan penawaran dan iklan mereka. Kekurangan E-Commerce Menurut Nugroho (2006) selain terdapat ba- nyak keunggulan, E-commerce juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain : 1, Meningkatkan Individualisme ; Pada E-commerce seseorang dapat bertransaksi tanpa bertemu dengan penjual produk/jasa tersebut, ini menimbulkan beberapa orang, menjadi berpusat pada diri sendiri (egois) dan tidak terlalu membutuhkan kehadiran orang lain. 2. Terkadang menimbulkan kekecewaan; Apa yang dilihat dari layar komputer kadang, berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata, 3. Tidak manusiawi; Meski kita dapat me- ngobrol (chatting) di internet dengan orang lain, kita mungkin tidak dapat merasakan jabat tangannya, senyuman ramahnya atau candanya. Tingkat penjualan Tingkat penjualan juga disebut sebagai vo- lume penjualan yang dijabarkan sebagai umpan balik dari kegiatan pemasaran yang dilaksanakan oleh perusahan. Penjualan mem- punyai pengertian yang bermacam-macam tergantung pada lingkup masalah yang sedang dibahas. Menurut Kotler dan Amstrong (1988) Penjualan dalam lingkup ini lebih berarti tindakan menjual barang atau jasa. Kegiatan pemasaran berarti penjualan dalam lingkup hasil atau pendapatan berarti penilaian atas penjualan nyata perusahan dalam suatu periode. Perbandingan jasa elektronik dan jasa konvensional Pada tabel-tabel berikut ini akan dijelaskan_ mengenai perbandingan antara_ pelayanan secara elektronik dan pelayanan secara kon- vensional {is Angayeia dk, Analisis Penerapan E-Commerce ..AT Tabel 2: Perbandingan jasa elektronik dan konvensional Sifat / Karakteristik Jasa Elektronik Jasa Konvensional Jenis Pertermuan idak bertatap muka Tatap muka Ketersediaan Setiap waktu Standard jam kerja Akses Dari rumah / kantor ‘Datang ke lokasi penjualan ‘Area Pasar Luas Lokal Suasana Keterbatasan elektronik _Lingkungan fisik Perbedaan kompetitit _Kemudahan/keleluasaan __Personalisasi Privasi Keadaan tanpa nama Interaksi Sosial ‘Sumber: Nugroho, 2006 Tabel 3: Perbandingan penjualan elektronik dan penjualan konvensional Keteran; Penjualan Etektronile Penjualan Konvensi Keuntungan ~ Keleluasaan ~ Kelima indera mempengaruhi Hemat wakuw pembelian — Menekan hastat membeli_ ~ Memacu ingatan — Terdapat contoh produk — Mengenal barang baru = Interaksi social Kerugian Tidak dapat melakukan tawar menawar — Memakan wakru — Tidak dapat menyeleksi — Menunggu dan antei produk — Mencari pusat pedagang — Mudah lupa pada produk ~ Ketergantungan pada ‘computer = Perlu biaya pengiriman Merangsang hasrat membeli Kurang aman ‘Sumber = Nugrohe, 2006 Tabel 4: Perban: ingan media penjualan elektronik dan penjualan konvensional Ponjualan Konvensional Penjualan clektronile sree Pesyaalad (Menggunakan berbagal. (Menggunakan media media) tunggal) Mencari informasi barang /~ Majalah, catalog, surat Situs web jasa yang diperlukan Kabar, bentuk-bentuke fercetake atalog terectaie fatalog online Memeriksa Ketersediaan Telepon, fax ‘Situs web _barang dan harganya Melakvkan pemesanan Surat, fx dan bentuic ‘Surat clelaronik hhentuk tercetak lainnya ‘Mengirimkan pesanan Surat, x Surat lelaronik, halaman web ‘Menguruikan pesanan Manual Basis data Memeriksa barang di Beiiluk tereaiak, telepon, Basis data, hataman web Bee fax ‘Menjaduaikan pengiriman — Bentui tereatak Surat clektronik, Basis data entuk tereeiak irmasi pesanart Surat, telepon atau Bie ‘Surat elekironik i Surat ‘Surat elektronik, EDT adwal_pembayaran__Bentuk tweak ———SBasis data EDT ‘Mengirim dan menerima Surat EDI, EFT bukti pembayaran Sumber Nugroho, 2006 18 JermalHespiai dan Pariwisata Volume J. Nomor L. anwari 2014, hl, 01-405 ‘Kamar tamu hotel Jenis-jenis kamar tamu di hotel di bagi menurut beberapa kategori (Richard, 2003: 52) yaitu: 1. Jenis kamar tamu menurut tempat tidur yang tersedia a. Single room; Kamas yang tersedia untuk satu orang penghuni dengan kondisi berisi satu tempat tidur tunggal (single bed). b, Double room; Kamar yang tersedia untuk dua orang penghuni dengan kondisi berisi satu tempat tidur besar (double bed). ¢. Twin room; Kamar yang tersedia untuk dua orang penghuni dengan kondisi berisi dua tempat tidur tunggal (twin bed) dan ditempatkan secara terpisah, d. Standard room; Kamar yang tersedia untuk dua orang penghuni dengan kondisi berisi satu tempat tidur double (double bed) atau dua tempat tidur (twin room). ©. Superior room; Kamar standar yang Iebih luas atau besar, f. Deluce room; Kamar dengan ukuran yang lebih luas/lebih besar dengan perlengkapan yang lebih baik serta fasilitas yang lebih lengkap dari standard room. @. Suite room; Kamar yang tersedia untuk dua/tiga orang lebih dengan kondisi berisi dualtiga kamar lebih dengan ukuran kamar lebih besar, lebih luas dan lebih lengkap, yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan seperti ruang tamu, makan, Keluarga, dan dapur keeil rkifchennette) serta minibar, Jenis kamar menurut letaknya a. Connecting room; Merupakan dua buah kamar yang berdampingan dan keduanya Merupakan dua buah kamar yang berdampingan satu sama lain, tanpa pintu penghubung. b. Adjacent room; Merupakan dua_buah kamar yang terletak pada satu lantai satu floor dan kedua kamar tersebut berdamppingan atau pada suatu lokasi yang bisa berhubungan secara langsung, dan bisa juga terpisah antara satu dengan yang lain. ©. Duplex room; Merupakan dua atau tiga buah kamar tidur yang terletak di dalam suatu ruangan dengan hanya satu pintw masuk utama dan kedualtiga kamar tersebut dihubungkan oleh tangga, dengan lantai terpisah atau tantai/ floor yang dipisahkan oleh tangga dan kamar-kamar dapat saling berhubungan yang dihubungkan oleh tangga tersebut (boutique), dan kedua atau tiga kamar dapat dijual secara _terpisah/sendiri- sendiri. 4, Cabanas; Merupakan kamar-kamar yang Jetaknya menghadap ke arah pantai atau kolam renang hotel tersebut. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat kuantitatif yaita penelitian yang bermaksud untuk melakukan pengukuran yang cermat dan sistematis terhadap fenomena sosial tertentu, dengan cara menafsirkan data yang ada (Hamidi, 2004). Penelitian dilaksanakan pada Hotel Travello Manado yang terletak di pusat kota Manado, yakni J], Jendral Sudirman no. 123 Manado. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hotel termasuk informasi tentang pelaksanaan E-commerce di Hotel Travello Manado dengan melakukan —wawancara kepada karyawan-karyawan yang menjalankan E-commerce yaitu karyawan pada Sales and Marketing Department dan Front Office Department serta mengumpulkan_beberapa data yang berhubungan dengan E-commerce. Selain itu data sekunder diperoleh dari literatur yang, berhubungan dengan topic penelitian seperti buku kepustakaan, artikel jurnal ilmiah, media cetak, data dari internet serta referensi-referensi lain yang masih berkaitan dengan topik yang dibahas. Semua data dan informasi dianalisis secara deskriptif yang menghasilkan gambaran secara_ sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diteliti (Nazir dalam Riduan 2010 : 217). Data yang akan dideskripsikan pada penelitian ini diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistika sederhana (regresi sederhana), dengan formula Y=atbXx, ‘Hasil dan Pembahasan Perubahan tingkat penjualan kamar Tabel 5 menguraikan perubahan jumlah kamar terjual dimulai dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 sebagai berikut ini: Tabel 5: Data penjualan kamar tahun 2009-2013 Bukn 20092040 201120122013 Desember ‘November 1941136. I 1870, ns, 1540 isi 1289 168s Maret 74 181915121425 1985, 911140 SIT Taeuari 9781 Toul 13609 1656 Sumber Hotel Travello Manado, 2013 Tabel di atas memberikan informasi bahwa penjualan kamar pada tahun 2009 mengalami kenaikan dari awal tahun (bulan Januari) total Kamar terjual sebanyak 974 kamar, dimulai dari pertengahan tahun sampai dengan akhir tahun mengalami kenaikan meneapai 1.541 Kamar, Dengan jumlah rata-rata kamar terjual pada tiap bulannya sebanyak 1.134 kamar, Penjualan kamar pada tahun 2010 dapat dikatakan hampir merata sepanjang tahun, hanya pada bulan Maret yang meningkat secara signifikan dengan total 1.819 kamar terjual. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang menjual kamar sebanyak 13.609 kamar selama setahun, tahun 2010 penjualan kamar mendapat penambahan sebanyak 2.959 kamar terjual dari tahun sebelumnya. Jika membandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun 2010), total penjualan kamar tahun 2011 memiliki jumlah closing pada akhir tahun lebih sedikit yaitu sebanyak 15.814 Kamar, itu artinya tahun 2011 penjualan kamar mengalami penurunan dengan rata-rata 1.317 Kamar terjual perbulannya. Penjualan kamar tahun 2012 kembali mengalami kenaikan yaitu sebanyak 1.808 kamar terjual melebihi total penjualan kamar pada tahun sebelumnya, dengan total 17.622 kamar terjual pada closing akhir tahun, Dan pada tahun 2013 seperti yang ditampitkan pada tabel 5 di atas menjelaskan is Angayeia dk, Analisis Penerapan E-Commerce... AB penjualan kamar mengalami kenaikan ditiap bulannya dimulai dari permulaan tahun. Dengan rata-rata kamar terjual perbulannya sebanyak 1.710 Kamar, nilai ini jika diakumulasikan dengan closing penjualan sampai dengan bulan Agustus maka pada akhir tahun total penjualan kamar diasumsikan bisa mencapai 20.527 Kamar yang akan terjual. Dapat disimpulkan bahwa penjualan kamar di Hotel Travello Manado mengalami peningkatan hampir ditiap tahunnya. Dari data tabel di atas juga dapat dihitung bahwa rata- rata penjualan kamar pertahun adalah 15.460 kamar terjual. Sedangkan dihitung dari total jumiah kamar yang ada di Hotel Travello Manado yaitu 99 kamar jika terjual 100 % maka rata-rata kamar yang terjual pertahun adalah 99 kamar x 365 hari = 36.135 rata-rata kamar terjual. Dari angka 15.385 kamar terjual sama dengan persentasi penjualan kamar yang dicapai selama ini adalah + 43,36% pertahun. Analisa Penerapan E-Commerce Terhadap Penjualan Kamar Seperti yang telah diuraikan sebelumnya mengenai de! E-commerce yaitu bahwa E-commerce merupakan penjualan dengan menggunakan media elektronik atau online. Pada penerapannya di bidang jasa perhotelan E-commerce juga memiliki fungsi yang sama yaitu menjual kamar secara online. Dalam pelaksanaannya, E-commerce di hotel dlikategorikan sebagai semua jenis penjualan kamar yang menggunakan media website dari luar hotel yang membangun kerjasama dengan pihak hotel. Penjualan kamar di sini juga bethubungan dengan pemesanan kamar. Setiap pemesanan kamar melalui website tersebut, dikategorikan sebagai E-commerce dan setiap pemesanan kamar yang bukan melalui website tersebut adalah tidak termasuk kategori E-commerce. Jenis-jenis website dalam E-commerce Dalam pelaksanaan penjualan melalui E-commerce di hotel Travello Manado, ada beberapa website yang digunakan yang berupa Online Travel Agent (OTA). Pada awal pengadaan media-media ini, pihak hotel tidak melakukan pembayaran kepada pihak 20 Jurnal Hospital dan Pariwisata Vodune: Nomor 1, Januari 2014 ki, 1-408 pengelola media-media tersebut begitupun sebaliknya, keduabelah pihak ini hanya membuat surat perjajian kerjasama_ serta menandatanganinya. Website yang dimaksud antara lain Agoda, Pegi-pegi, MG Holiday, Asia Room, Expedia (Hotel Travello Manado, 2013). Sebagai Online Travel Agent, media- media diatas memiliki aturan dimana sebelum tiba di hotel tamu harus terlebih dahulu melakukan pembayaran yang dapat dilakukan secara online dan juga bisa secara manual langsung kepada media-media di atas dan bukan kepada pihak hotel. Sesudah itu tamu akan memperoleh voucher kamar yaitu dalam bentuk online (e-voucher) dan saat datang ke hotel tamu diwajibkan untuk memperlihatkan ‘voucher tersebut pada saat check-in, Mengenai hal pembatalan reservasi atau perubahan waktu menginap, tiap website di atas menjalankan Kebijakan yang berbeda-beda tetapi pada dasarnya setiap ada pembatalan atau perubahan reservasi tidak bisa dilakukan pada tanggal yang sama dengan tanggal check-in tamu, hal ini hharus dilakukakan beberapa hari sebelumnya, selain itu untuk tiap pembatalan kamar yang dilakukan akan mendapat pemotongan pada nominal yang telah dibayarkan tamu. Pada tiap harga kamar tersebut, sudah termasuk ju- ga di dalamnya 21% tax and service dan juga termasuk biaya komi hotel kepada _media-m Schingga pihak hotel tidak harus membayar komisi dalam hitungan kurun waktu tertentu melainkan pihak pengelola media-media di atas dapat langsung melakukan pemotongan dengan jumlah sesuai dengan persentasi komisi yang mejadi hak mereka yaitu yang tertera pada surat perjanjian awal kerjasama pada nominal yang telah dibayarkan oleh tamu. Harga kamar yang ditawarkan kepada tamu di media-media ini adalah berbeda-beda dan bisa berubah kapan saja sesuai dengan kebijakan dan tingkat hunian di hotel. Adalah merupakan pekerjaan rutin bagi karyawan IT, Sales Marketing dan Front Office Department untuk selalu memeriksa setiap pemberitahuan (e-mail) yang Kkeluar masuk pada media- media tersebut juga untuk selalu mengupdate informasi yang termuat dalam media-media yang dimaksud. Kontribusi E-commerce dalam penjualan kamar Dengan nilaé penjualan kamar yang semakin meningkat dari tahun ke tahun perlu dikaji Kembali mengenai seberapa besar peranan E-commerce dalam jumlah tersebut. Tabel 6 menunjukkan jumtah kamar yang terjual setiap tahunnya melalui penjualan E-commerce seperti berikut ini ‘Tabel 6: Penjualan kamar melalui E-commerce tahun 2009-2013 Tahun Kamar Terjual 2009 58 2010 57 2011 94 2012 108 2013 54 Sumber: Hotel Travello Manado, 2013 Tabeldiatasmenunjukkanperanan E-commerce dalam penjualan kamar dipandang masih belum = maksimal, Jumlah rata-rata_kamar yang dijual tiap tahunnya adalah sebanyak 74 Kamar angka tersebut hanya berkisar 0,47 % dari total penjualan setiap tahun jika dibandingkan dengan penjualan konvensional dengan rata-rata 99,53 % pertahunnya (lihat tabel 1). Melihat Kondisi seperti di atas ma- ka selanjutnya dibuat perhitungan prediksi penjualan kamar, untuk lebih menegaskan bahwa E-commerce perlu ditingkatkan untuk menambah angka penjualan kamar, Pred ini akan berlaku pada 5 (lima) tahun kedepan berurut-turut mulai dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018. Hal ini dapat lebih dliperjelas pada perhitungan formula statistika sederhana berikut ini: Y=a+bX, dimana; harga ‘a’ dihitung dengan rumus : a= Y X?)-Y XY XY ny XxX? -(L XP ihitung dengan rumus = myXxyY -YXvY nyx = (YX ddan harga “ b Tabel 7: Data perhitungan untuk forecast tahun berikutnya Tan X Y x 13609 4 16568 12744986 15814 0250082596 117622 1310534884 2_ 13687 4 187333969 Total 07300 TO 1207654954 Sumber Olahan datg 2013 Untuk menghitung nilai ‘a’ dan ‘b’ akan lebih dipermudah dengan melihat besaran-besaran berikuti ini : Sehingga nilai ‘a’ adalah: a= X)-SXYXY aEX? = (EXP = _77.300x 10-0 1.210 3x 10-@y = __773,000-0 30-0 = _773.000 30 a= 15.460 ‘Sedangkan nilai “b” adalah: b XY XZY nyx xP = _5x1210~0x77.300 5x 10—(0F = 6.050—0 50-0 = _ 6.050 50 b= 121 Dari hasil di atas dapat dihitung jumlah nilai ‘Y dengan menggunakan nilai X pada tahun- tahun berikutnya selama 5 tahun kedepan (tahun 2014-2018) yaitu sebagai berikut: Y =a + bX 15.460 + 121x3 15.823 a + bX 15.460 + 121x4 15.944 Y =a + bx 15.460 + 121x535 16.065 4 " is Angsyeia a, Analisis Penerapan E-Commerce... 20 Y =a + bx = 15.460 + 121x6 16.186 a + bX 15.460 + 121x7 = 16.307 Untuk lebih jelasnya, hasil _perhitungan prediksi atau forecast penjualan kamar diatas dimuat dalam tabel berikut ini: ‘Tabel 8: Data prediksi penjualan kamar 5 tahun kedepan Tahun Ramalan kamar yang akan terjual 2014 15.823 kamar 2018 15.944 kamar 2016 16.065 kamar 2017 16.186 kamar 2018 16.307 kamar Sumber: Olahan data, 2013 Dengan perhitungan di atas diperoleh informasi bahwa penjualan kamar diramalkan akan mengalami peningkatan yang keeil setiap tahunnya, dan peningkatan angka mencapai 16.307 kamar yang akan terjual dipandang masih belum mengalami kenaikan secara maksimal karena mengingat target yang harus dicapai untuk angka 100% tingkat hunian kamar adalah + 36.135 kamar terjual pertahun. Apabila dikaitkan dengan data hasil penjualan kamar melalui E-commerce pada subbab sebelumnya (lihat tabel 1.1 dan tabel 4.9), diketahui bahwa persentasi penjualan melalui E-commerce adalah sangat sedikit yaitu sekitar 0.47% atau 74 kamar terjual pertahun. Schingga untuk memenuhi angka penjualan kamar yang di tangetkan yaitu. + 36.135 kamar terjual pertahun sehingga dipandang perlu. untuk menaikkan persentasi angka penjualan melalui E-commerce. Dari asumst di atas dibuat angka prediksi penjualan kamar dengan menaikkan angka penjualan melalué E-commerce. namun arena mengingat strategi pemasarasan yang dipakai oleh manajemen yang telah dipakai sejak lama yaitu segmentasi pasar difokuskan pada penjualan konvensional (pemerintahan dan perusahan- perusahan [okal) schingga dengan hasil penelitian ini disarankan untuk menaikkan angka penjualan E-commerce secara bertahap. Prediksi penjualan kamar berdasarkan asumsi 22 Jal Hospital dan Pariwisata Vodune: [Nom 1, Januari 2014 ki, 1-408 perbandingan angka penjualan konvensional dan E-commerce adalah 99,53 % - 0,47 % rata- rata pertahun pada tahun-tahun sebelumnya (2009-2013) maka selanjutnya dari total nilai penjualan dipisahkan antara angka penjualan Konvensional dan penjualan E-commerce, seperti berikut ini : abe Data lan (persion esional dan Ecommerce) Tahun Prlisibamar yang E-sumeree Kone akan tual (037%) —__(9953%) T4kamar 7Skamar Kamar 16.186 kamar To kama 16307 kumar TT kumar Sumber: Olakan data, 2013 Dari data dalam tabel diatas dibuat forecast atau prediksi selanjutnya dengan menambahkan persentasi pada angka penjualan E-commerce secara bertahap pertahun seperti berikut ‘abl: Rabo psc kama en emblan po angka Ecomee (ua 204 2018) Pris pein Tan Pesenean poh euch penmbn Koes Tol Eommese pul Eowamere ou ‘kar 654m DSW amar 463hamar 618% MiOlamr 1880 amar 14am o_ 0% Tle 1610 amar 19347 Mb _B% UMlame 162302130 ‘Sumber: Obhun data, Dari tabel di atas diperoleh informasi bahwa angka penjualan mengalami _peningkatan yaitu rata-rata 18.411 kamar terjual pertahun atau persentasi tingkat hunian kamar sebesar 51% pertahun dibandingkan dengan sebelum menaikkan angka penjualan E-commerce yaitu rata-rata 16,065 kamar terjual pertahun atau sebesar 44% tingkat hunian kamar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk -memenuhi target penjualan 100% tingkat hunian kamar atau + 36.135 kamar terjual pertahun maka perlu dilakukan penambahan angka pada penjualan E-commerce secara bertahap agar target 100 % tingkat hunian kamar bisa dicapai secara bertahap pula. Kendala alam pelaksanaan E-Commerce Berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung dengan beberapa karyawan yang mengoperasionalkan langsung e-commerce di Hotel Travello Manado, diperoleh informasi mengenai kendala-kendala yang sering terjadi pada pelaksanaan £-commerce, antara lain: 1. Pertama, apabila ada calon tamu yang belum mengetahui sama sekali informasi tentang hotel-hotel di Manado dan kemudian men- coba menjelajahi media online, belum tentu bisa langsung memperoleh data mengenai Hotel Travello Manado, Hasil_penearian yang dikeluarkan oleh salah satu layanan penyedia informasi yaitu Google.com akan memperlihatkan informasi mengenai berbagai data base yang diperlukan tamu, tetapi hal ini tidak langsung diperoleh pada halaman pertama hasil pencarian Google.com. Sebagai contoh : apabila tamu mencoba mencari data dengan mengetik “Hotel di Manado", hasilnya adalah Hotel Travello Manado tidak termasuk pada halaman pertama pencarian dan nanti akan di temukan bila kita mengetik “next” pada pilihan di tampilan Google. Hal ini disebabkan Karena ada Komponen pada website Hotel Travello Manado yang perlu diper' dan dilengkapi lagi sehingga apabila ada tamu yang hendak mencari data tentang hotel di Manado melalui media online contohnya Google.com, maka Google.com secara atomatis akan menem- patkan Hotel Travello Manado pada halaman pertama hasil pencariannya, 2. Sebagai salah satu hotel yang berjenis hotel bisnis, target penjualan kamar hotel dipusatkan pada bidang pemerintahan dan perusahan-perusahan lokal, yang kemudian pihak-pihak ini biasanya —melakukan pemesanan kamar melalui telepon atau datang langsung ke hotel. Sejalan dengan pernyataan sebelumnya diatas _bahwa sebagian besar tamu yang datang ke Hotel Travello Manado khususnya tamu yang menginap, melakukan pemesanan kamar melalui telepon ataupun datang langsung ke hotel (waik in). Meskipun ada beberapa diantaranya memperoleh informasi menge- nai Hotel Travello Manado dari media internet, tetapi hanya sebagian kecil yang juga melakukan pemesanan kamar melalui internet. Bahwasanya hal ini disebabkan ka- rena tamu merasa pemesanan kamar melalui internet mengandung kerumitan tersendiri sehingga mereka lebih memilih alternatif Jain yang dianggap lebih mudah contohnya Iewat telepon atau dengan datang langsung ke hotel, 3. Mayoritas tamu-tamu yang datang mengi- nap di Hotel Travello Manado adalah merupakan tamu-tamu repeater yang sudah memiliki riwayat menginap lebih dari sekali dan biasanya melakukan pemesanan kamar dengan menelepon bagian reservasi hotel atau staff marketing ataupun datang Tangsung ke hotel 4. Keseluruhan tamu yang menginap di Hotel Travello Manado adalah merupakan tamu Tokal dan hanya sedikit yang berasal dari mancanegara, Hal ini akan terlihat dalam tabel berikut ini: Tabel 10: Data penjualan kamar E-commerce berdasarkan asal negara tamu Total Kamar Tahun Lokal Mancanegara "7 200916 a2 58 2010 26 31 37 2011 3d 6 94 30. 58. 108 25 34 Tol 148 223 371 Sumber: Hotel Travello Manado, 2013 Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas tamu yang menginap di Hotel Travello Manado yang menggunakan jasa E-commerce adalah berasal dari tamu maneanegara, Sementara seperti yang tercantum pada tabel 4.14 dan tabel 4.15 dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir, jumlah tamu mancanegara yang datang menginap hanya sebanyak 62 kamar pada tahun 2012 dan 34 kamar pada tahun 2013, Tabel 4.16 ini menunjukkan bahwa jumlah tamu mancanegara yang menginap memiliki pengaruh tethadap angka penjualan kamar melalui E-commerce. Selain itu juga, salah satu alasan penyebab E-commerce belum dimaksmimalkan oleh pihak — manajemen is Angayeia dk, Analisis Penerapan E-Commerce... 23 Hotel Travello Manado adalah mengenai pembiayaan kegiatan E-commerce. Seperti telah diuraikan sebelummnya tentang media- media E-commerce bahwa pihak hoiel tidak melakukan pembayaran sama sekali di awal pembuatan kerjasama ataupun tidak ada pembayaran komisi rutin dalam kuran waktu tertentu, pembiayaan di sini hanya terjadi pada pemotongan langsung oleh pengelola website E-commerce pada nominal yang telah dibayar tamu, Sebagai contoh apabila hotel menjuat kamar dengan harga Rp.500,000,- /kamar/ malam, maka dari pihak pengelola website E-commerce akan memasang tarif kamar Rp.600.000,-/kamar/malam, dan kemudian mereka akan melakukan pemotongan sebesar Rp.100.000 (atau tergantung jumlah persentast komisi yang telah dibicarakan diawal). Pihak hotel tidak melakukan pembayaran sama sekali pada media-media ini. Schingga baik digunakan maupun tidak digunakan, pihakhotel tidak mengeluarkan biaya untuk pembayaran kepada media-media E-commerce tersebut. Meski pada operasionalnya juga menggunakan internet hotel, tetapi bagi manajemen itu adalah sudah termasuk dengan pembiayaan internet hotel sehari-hari. Dengan pandangan seperti ini, manajemen berasumsi bahwa tidak ada kerugian yang akan timbul apabila E-commerce belum dioptimalkan. E-commerce KESIMPULAN Penjualan Kamar Hotel Travello Manado dilakukan dengna menerapkan E-commerce namun hal ini belum maksimal tereali- sasi dikarenakan ada beberapa _kendala yang ditemui yang menghambat kegiatan E-commerce tersebut, diantaranya_masalah pada website hotel, penentuan target pema- saran oleh manajemen hanya berfokus pada pemerintahan dan perusahan-perusahan lo- kal, kurangnya kunjungan tamu asing dan pembiayaan pada kegiatan E-commerce yang dianggap tidak membawa kerugian apabila E-commerce tidak dioptimalkan, Hasil ana- lisis menunjukkan bahwa E-commerce mem- berikan keuntungan-keuntungan bagi_pihak hotel dan juga tamu. Selain itu, dari hasil perhitungan statistika sederhana dengan formula Y = a + b X untuk melihat ramalan 24 Jual Hospital dan Pariwisata Vodune L Nomor 1, Januari 2014 i, 1-408 penjualan kamar kedepan diperoleh hasil ramalan bahwa dalam beberapa tahun kedepan nilai penjualan amar akan juga mengalami peningkatan, Dengan begitu E-commerce perlu {juga ditingkatkan untuk menambab nilai angka penjualan, Berdasarkan kesimpulanhasil penelitian mengenai penerapan E-commerce di hotel Travello Manado. maka disarankan kepada pihak manajemen untuk menjalankan kegiatan penjualan kamar selain secara kon- vensional sebaiknya juga memaksimalkan ke- giatan penjualan kamar melalui E-commerce. Hal ini dipandang perlu berdasarkan hasil analisis bahwa E-commerce memberikan keuntungan-keuntungan bagi hotel maupun tamu sesuai dengan prediksi penambahan total angka penjualan dalam beberapa tahun kedepan, Selain itu pula, pihak manajemen sebaiknya terus membenahi setiap kekurangan dan kendala dalam mengoptimlkan kegiatan E-commerce. DAFTAR RUJUKAN Ellsworth, Jill H_& Ellsworth, Mathew V., (1997). Marketing on The Internet. Salemba Empat. Gulo, W., (2010). Metodologi Penelitian, Grasindo Hanson, W,, (2000). Pemasaran Intemet, Salemba Empat ‘Hamidi. (2004). Metode Penelitian Kualitatif. UMM Press. Kienan, B., (2001). E-Commerce Untuk Perusahan Kecil, Jakarta: Elex Media Komputindo. (edisi terjemahan) Kotler, P., (2000). Manajemen Pemasaran. Prenhallindo, Jakarta. (edisi terjemahan) Kotler, P. dan Amstrong, G.,(1998). Marketing: an Introduction, 3 Edition. New Jerscy, Pretice Hall Inc. (edisi terjemahan) Kotler, P. & Susanto. (2000). Manajemen Pemasaran Indonesia buku 2. Salemba Empat. ‘Nugroho, A., (2006). E-Commerce Memahami Perdagangan Modern Dunia Maya. Bandung : Informatika. Riduan.(2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Alfabeta Sulastiyono, A., (1999). Manajemen Penye- Ienggara Hotel. Alfabeta. Suyanto, M., (2007). Marketing Strategy. ANDI, Jogjakarta, Sihite, R., (2003). Housekeeping (Tata Graha). SIC, Surabaya, Akses internet: http: /www.marketing-online.com/Indray ani 2009/ 23juli2013/ http://www.cimcor.com/robertjohnson/ market-online-e-commerce/23juli2013/ http://www.planete-commerce. com/19juli2013 http://dasril.wordpress.com/ e-commerce! 19juli2013/

You might also like