Professional Documents
Culture Documents
Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2 Issn 1979-8911
Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2 Issn 1979-8911
1 - 2
ISSN 1979-8911
karena
A. Pendahuluan
itu
diperlukan
suatu
metode
disebabkan
orang.
kurangnya
insulin
atau
Salah
satunya
menggunakan
padat.
Imobilisasi
Benedict
ke
dalam
Selatan
pencelupan
(Hernawati,
2005).
Penderita
selulosa
nata
ke
dalam
yang
optimasi
konsentrasi
Benedict
ISSN 1979-8911
dan
viskositasnya
rendah.
Disamping
mempunyai
volume
bisa
Sensor
kondisi
kalibrasi
Benedict
yang
sehingga
berada
glukosa
dalam
dan
selanjutnya
dilakukan karakterisasi.
urin
juga
kelebihan,
diperoleh
berdasarkan
Nelson-Somogyi.
reflektan.
Berdasarkan
B. Metode Penelitian
1. Alat dan Bahan
dipelajari
reprodusibilitas,
linier
limit
deteksi,
Alat
range,
penelitian
dan
yang
ini
digunakan
antara
lain
dalam
penyaring
Selain
sensor
mengukur sampel.
dipelajari
karakteristik
karena
padat,
selulosa
Sampel
urin
digunakan
nata-Benedict
karena
66
trinatrium
sitrat
dihidrat
sulfat
(CuSO4.5H2O)
padat,
ISSN 1979-8911
glukosa
2. Prosedur Penelitian
kedua.
analit.
cuka
pasaran
kemudian
Parameter
yang
kedua
ditambahkan
dengan air.
Imobilisasi
Benedict
Secara
Adsorpsi dan Entrpment pada
Selulosa Nata
diberi
mempunyai
larutan
variasi
Konsentrasi
tekanan
sehingga
Benedict
konsentrasi
dengan
Benedict.
67
P
v
ISSN 1979-8911
5).
maksimum
sensor
mengukur
intensitas
Benedict.
awal
adalah
selulosa
penentuan
maksimum,
natapanjang
sensor
yang
gelombang
ditentukan dengan
Untuk
gelombang
Gambar 1. Sistem pencetakan
membran.
panjang
dan
lama
pencelupan.
membuat
diperoleh dengan
induk
perbandingan
dan
dilakukan
pengenceran
massa
nata:
dan
volume
Masing-masing
kedua
sama
gelombang
leaching.
%leaching
membran
dari
dengan
penentuan
maksimum
panjang
sensor
diatas.
Benedictyang leaching(g)
100%
Benedictyang berhasil terimobilisasi (g)
800 nm.
dalam
larutan
glukosa
standard
dengan
selama 2 menit.
68
variasi
konsentrasi
Benedict.
ISSN 1979-8911
Penentuan
optimum
Lama
ditentukan
dilakukan
pencelupan
pada
panjang
gelombang
menggunakan
kalibrasi
dibuat
konsentrasi
dengan
larutan
mengalurkan
glukosa
standard
Penentuan
ditentukan
perbandingan
menggunakan
kalibrasi
variasi
yaitu
persamaan
regresi,
nata:
volume
Benedict.
Variasi
Limit
Deteksi
diperoleh
dari
1: 2, 1: 3, 1: 4, 1: 5. Kondisi optimum
sensor.
3SB
lalu
persamaan
Pengukuran
larutan
dilakukan
pada
c YLOD
m
ke dalam
(Calcutt
dan
standard
memasukkannya
kondisi
69
ISSN 1979-8911
Imobilisasi
adsorpsi
dan
kemungkinan
sensor
nata-Benedict.
selulosa
berupa
ikatan
yang
Pengukuran Sampel
selulosa
dapat
mengelompok
(Syarifuddin, 1994).
Kompleks
Cu-sitrat
yang
selulosa
nata-Benedict
yang
telah
optimum
menggunakan
dua
metode
Hasil
ligan
outer
sphere
maka
elektron
membutuhkan
ligan
yang
perbedaan
agar
Benedict
(adsorpsi
dan
yang
entrapment).
signifikan,
menolak H1.
70
jembatan
untuk
dengan
proses
tidak
mampu
glukosa:
ISSN 1979-8911
H2O+
O C OO CH2
O C C OH
H C H
O C O
2+
Cu
H2O+
O
H
HO
H
O
C O
CH OC C O
CH
C O-
O C OO CH2
O C C OH
H C H
O C O
H2O+
Cu
2+
H2O+
O
H
HO
H
O
C O
CH O C C O
CH
C O-
glukosa
teroksidasi
menjadi
asam
senyawa
kompleks,
antara
reduktor
langsung.
berupa
H2O
yang
merupakan
Cu2+
yang
berwarna
kecoklatan.
nata.
71
Untuk
meminimalkan
proses
ISSN 1979-8911
artinya
pada
maksimum
sebesar
541,57
selulosa
541,57 nm,
terjadi
refleksi
nata-Benedict.
122
rata-rata intensitas
120
118
116
114
112
110
108
106
400
450
500
55 0
600
65 0
700
75 0
800
123.5
123
Intensitas
122.5
122
121.5
121
120.5
120
119.5
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0.5
[Benedict ]
selulosa
nata
masih
terjadi.
Pada
metode
72
adsorpsi.
Sedangkan
pada
ISSN 1979-8911
122.6
122.4
Intensitas
122.2
122
121.8
121.6
121.4
121.2
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0.5
[Benedict]
konsentrasi
(Gambar
7)
Kenaikan
dari
entrapment
Benedict
konsentrasi
Benedict
gambar
8,
lama
lebih
dari
40
menit
Intensitas
pencelupan
20
ke
30
menit
127
126.8
126.6
126.4
126.2
126
125.8
0
10
15
20
25
30
35
40
45
50
menyebabkan
ISSN 1979-8911
114.5
114
113.5
113
112.5
0
sensor
menunjukkan
bahwa
meningkat
dari
gelombang
selulosa.
Perbandingan
1:
maksimum
sensor-glukosa
glukosa.
intensitas rata-rata
105
103
10 1
99
400
450
500
550
600
6 50
700
750
800
74
ISSN 1979-8911
133.00
y = -0.001x + 131.68
R2 = 0.9895
132.00
Intensitas
131.00
130.00
129.00
128.00
127.00
126.00
0
1000
2000
3000
4000
5000
Intensitas
131.00
130.00
129.00
128.00
127.00
126.00
0
1000
2000
3000
4000
5000
sinyal
produk
yang
direfleksikan.
semakin
(C6H5O10)n-
rendah
intensitas
yang
dihasilkan
makin
intensitas
disebabkan
merefleksikan
besar.
sinar
Menurunnya
sensor
yang
dihalangi
oleh
Koefisien
regresi
berdasarkan
0,9795,
menunjukkan
konsentrasi
bahwa
75
artinya
99%
dan
98%
ISSN 1979-8911
tidak seragam.
entrapment
metode
lebih
adsorpsi
homogennya
kecil
dibandingkan
disebabkan
sensor
dengan
Sensitivitas
metode
deteksi
suatu
rasio
kurang
entrapment.
Limit
merupakan
nata-Benedict
ini
diperoleh
metode
berarti semakin
lebih
adsorpsi
sensitiv
sensitif
metode
itu.
dibandingkan
metode
efektivitas
reagen
karena
dideteksi.
daripada
entrapment.
dikarenakan
standard
Hal
tersebut
deviasi
metode
presisi.
yang
keadaan
pengukuran.
menggambarkan
keseragaman
data
hasil
KV
dimiliki
tingkat
sekumpulan
data
hasil
Diharapkan
(Koefisien
76
Variasi)
kesalahan
pengulangan.
hasil pengukuran
KV
menunjukkan
pengukuran
hasil
dari
akibat
metode
ISSN 1979-8911
dalam
diterima,
100x
pengukuran
dilakukan
yang
menunjukkan
bahwa
nata-Benedict
besar
dari
metode
adsorpsi
karena
bersesuaian
pengukuran
Nelson-Somogyi.
akibat
pengulangan
entrapment
dengan
lebih besar
(tidak
menggunakan
ada
metode
metode
menyebabkan
D. Kesimpulan
Pada penelitian ini telah berhasil
Benedict
sensor
dengan
Sampel
urin
kadar
yang
glukosa
dalam
urin
dengan
metode
imobilisasi
ditentukan
leaching,
Entrapment
(ppm)
4964,29
4892,86
4857,14
4750,00
4571,43
4881,07
4484,29
4444,29
4325,36
4087,14
limit
deteksi,
linier range,
melalui
Reagen
Nelson
(ppm)
5060,36
4967,50
4952,14
4921,07
4364,64
adsorpsi
(14,7%).
Kondisi
optimum
40
menit
maksimum
pada
panjang
541,57
nm.
hasil
nata-Benedict
dan
metode
adsorpsi
77
ISSN 1979-8911
terhadap
glukosa:
koefisien
deteksi
sensitivitas
sebesar
911,11
sebesar
ppm,
0,0009,
gula sampel
urin
E. Referensi
Caulcutt, R. dan R. Boddy. 1995.
Statistics for Analytical Chemist.
London: Chapman and Hall.
78