Professional Documents
Culture Documents
Agnes Sri Harti, Atiek Murharyati, S. Dwi Sulisetyawati: 1. Pendahuluan
Agnes Sri Harti, Atiek Murharyati, S. Dwi Sulisetyawati: 1. Pendahuluan
Harti et al. Biopreparasi Lendir Bekicot (Achantina fulica) Menggunakan Membran Kitosan
Abstract:
The aim of this research purposes is biopreparation snail slime on chitosan membrane as a gauze bandage for
wound healing in vivo. Snail slime contains substances are achatin isolates, heparan sulfate, and calcium. The
content of isolates achatin useful as an antibacterial and anti-inflamation, while calcium plays a role in
hemostasis. Chitosan has uses in the field of biomedical and pharmaceutical, among others, chitosan fibers as
threads in surgery that can be absorbed by the human body; bandage covering the wound and the carrier
medicine. Chitosan are biodegradable, degradable, non-toxic, non-immunogenic to the body tissue of animals.
Wound healing is very important to restore the integrity of the skin as soon as possible and is a complex and
dynamic process. Phase involving fibroblast cell proliferation is one important step in wound healing. Wound
healing with snail slime and chitosan may be an alternative because it has many benefits. Research methods
include synthezise non biomembran chitosan glycerol, snail slime isolation, treatment stage in test animals 5
mice are negative control group; snail slime treatment; chitosan membrane; snail slime and chitosan
membrane ratio of 1: 1; and a positive control. The results showed synergistic effect of antibacterial and
anfiinflamation snail slime and chitosan is able to accelerate the proliferative phase of wound healing process.
Bioprepration snail slime is integrated in biomembran chitosan can be applied as gauze wound dressing that
is safe and effective in order to accelerate the wound healing process
Keywords:
1.
PENDAHULUAN
923
Harti et al. Biopreparasi Lendir Bekicot (Achantina fulica) Menggunakan Membran Kitosan
2.
METODOLOGI
924
2.3.2
2.3.3
2.3.4
Tahap Perlakuan
Harti et al. Biopreparasi Lendir Bekicot (Achantina fulica) Menggunakan Membran Kitosan
2.3.5
Analisis Data
3.
925
Harti et al. Biopreparasi Lendir Bekicot (Achantina fulica) Menggunakan Membran Kitosan
926
kaitannya
dengan
peradangan.
Peradangan
merupakan proses yang sangat awal dari
penyembuhan luka. Sebelum terjadi penyembuhan,
produk dari inflamasi seperti eksudat dan sel mati
telah bergerak dari wilayah tersebut disertai dengan
meleburnya jaringan mati. Peristiwa ini terjadi karena
enzim autolitik dari jaringan mati itu sendiri
(autolisis) dan juga karena enzim yang dikirim dari
leukosit peradangan (heterolisis). Material cair
kemudian siap diabsorbsi ke dalam pembuluh limfa
dan membuka jalan untuk penyembuhan luka.
Perbaikan jaringan meliputi dua proses nyata yaitu
perbaikan dengan regenerasi dan pergantian dengan
jaringan ikat (fibroplasias). Perbaikan dengan
regenerasi ditunjukkan dengan tergantinya sel dan
jaringan yang rusak dengan yang baru. Perbaikan
dengan jaringan ikat terjadi melalui empat tahap yaitu
migrasi dan proliferasi fibroblast, dekomposisi
ekstraseluler matriks, pembentukan pembuluh darah
baru (angiogenesis), dan pematangan jaringan parut.
Penyembuhan luka terdiri atas fase peradangan, fase
fibroblastik, dan fase pematangan serta fase retraksi
jaringan (Potter, 2005).
Penyembuhan luka sangat penting untuk
mengembalikan integritasnya sesegera mungkin dan
merupakan suatu proses kompleks dan dinamis
dengan pola yang dapat diprediksikan. Fase
proliferasi merupakan salah satu tahap penting pada
penyembuhan luka dan terjadi setelah fase inflamasi
(Atik, 2009). Fase proliferasi atau fase fibroplasia
akan cepat terjadi, apabila tidak ada infeksi dan
kontaminasi pada fase inflamasi. Fibroblas berperan
dalam produksi struktur protein yang digunakan
selama rekonstruksi jaringan. Secara khusus fibroblas
merupakan bahan dasar serat kolagen yang akan
mempertautkan tepi luka (Suriadi, 2004). Proses
proliferasi sel dalam jaringan yang terluka dimulai
adanya Fibroblas Growth Factor (FGF) yang
merupakan sinyal stimulasi proliferasi sel fibroblas.
Fibroblas akan berproliferasi mengikat unsur matriks
ekstraselular untuk membentuk jaringan parut dan
mempercepat penyembuhan luka. Fibroblas yang
teraktivasi akan menyekresikan matriks ekstraselular,
mengikat unsur matriks ekstraselular untuk
membentuk jaringan granulasi. Pembentukan
jaringan granulasi mengakhiri fase proliferasi proses
penyembuhan luka dan mulailah pematangan dalam
fase remodelling (Nuringtyas, 2008).
Obat-obat yang digunakan untuk mempercepat
fase inflamasi akan mempercepat pula fase
proliferasi. Faktor yang mempengaruhi proses
penyembuhan luka antara lain status imunologi;
kadar gula darah (impaired white cell function),
hidrasi (slows metabolism); nutrisi; kadar albumin
Harti et al. Biopreparasi Lendir Bekicot (Achantina fulica) Menggunakan Membran Kitosan
4.
KESIMPULAN
5.
6.
DAFTAR PUSTAKA
927
Harti et al. Biopreparasi Lendir Bekicot (Achantina fulica) Menggunakan Membran Kitosan
Saran:
Hariyatmi
(Pendidikan Biologi KIP Universtas Muhammadiyah
Surakarta)
Judul penulisan species bekicot lebih diperhatikan
karena mengacu sistem binomial
Penanya:
Drs Jamzuri M.Pd.
(FKIP Fisika UNS)
Pertanyaan:
Apa nilai ilmiah lender bekicot sebagai penyembuh
luka?
Jawaban:
Mengandung zat anti bakteri dan anti inflamasi.
928