Khutbahhh

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

.

:: .

.


:: .

. .

.

. :: .
. :
Ikhwan fillah rahimakumullah.
Allah
berfirman
:
( Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan
perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan
pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia
itu tidak akan dirugikan. Mereka itulah orang-orang yang tidak
memperoleh di akhirat kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu
apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang
telah mereka kerjakan ) Huud : 15-16
Pentingnya niat dalam setisp pekerjaan sangatlah penting. Karena
niat selalu menjadi patokan dalam setiap pekerjaan. orang yang
beribadah mempunyai tujuan dalam melakukannya. Orang yang
bersedekah mempunyai makna dalam sedekah. Atau orang yang
mengatakan dirinya saya pberjuang dijalan Allah. Pada dasarnya
ibadah dan perbuatan mempunyai niat dan saling mengikat antara
niat dan ibadah atau niat dan perbuatan. Sekarang ini banyak yang
menjadikan agama sebagai jembatan untuk mendapatkan jabatan.
Agar terpelih menjadi seorang bupati atau semacamnya. Sehingga
ketika terpilih bukan membanggakan agama Islam tetapi
sebaliknya. Nauzu Billahi min zalik.

Begitu halnya santri santri sekalian, ketika datang kepondok ini


niatkan baik2. Niatkan litolabil ilmi Lillahi taala. Niatkan menuntut
Ilmu karena Allah.jangan sampai terpaksa atau ikut ikutan
sehingga semuanya itu akan menjadi sia2 Dipondok ini kalian akan
dibentuk menjadi seorang pemimpin yang berakhlak. Dan
kedepannya akan menjadi seorang yang memberi peringatan
terhadap bangsa ini dalam segala bidang.
Dari Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu, dia berkata : Aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
Sesungguhnya segala pekerjaan itu ( diterima atau tidaknya di sisi
Allah )hanyalah tergantung niatnya, dan setiap orang hanya akan
mendapatkan apa yang diniatkannya, maka barangsiapa hijrahnya
kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan
Rasul-Nya, dan barangsiapa hijrahnya untuk mendapatkan dunia
atau seorang wanita yang akan dia menikah dengannya, maka
hijrahnya kepada apa yang dia niatkan. HR. Muttafaq 'alaih.
Maksud dari hadist diatas. Dikala orang itu berniat melasanakan
hijrah atas dasar perintah
Allah dan Rasulnya maka ia akan
mendapatkan pahala dari pada yang ia niatkan. Tetapi dilain hal
ketika melaksanaan hijrah karena dunia dan seorang wanita maka
dia akan mendapatkan dunia dan wanita.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata : Aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya
orang yang pertama kali diputuskan perkaranya di hari kiamat
adalah seseorang yang mati syahid di jalan Allah, maka dia
didatangkan, dan diperlihatkan kepadanya segala nikmat yang telah
diberikan kepadanya di dunia, lalu ia mengenalinya, maka Allah
berkata kepadanya : apa yang telah kamu lakukan dengan nikmat
ini ? maka orang itu menjawab : aku berperang di jalan-Mu sampai
mati syahid, maka Allah berkata : kamu berdusta, akan tetapi kamu
berperang agar dikatakan bahwa kamu adalah seorang pemberani,
dan yang sedemikian itu telah diucapkan ( kamu telak dipuji-puji dst
sebagai imbalan apa yang telah kamu niatkan.pent. ) maka
diperintahkan supaya dia diseret di atas mukanya sampai
dilemparkan di api neraka, dan seseorang yang mempelajari ilmu
dan mengajarkannya, dan menghapal al-Qur'an, lalu dia
didatangkan dan diperkenalkan kepadanya segala nikmat yang telah
dikaruniakan kepadanya di dunia, maka diapun mengenalinya, maka

dikatakan kepadanya : apa yang telah kamu lakukan dengan nikmat


ini ? maka dia menjawab : aku mempelajari ilmu dan
mengajarkannya kepada orang lain, dan membaca al-Qur'an untukMu. Maka Allah berkata : kamu berdusta, akan tetapi kamu belajar
dengan tujuan agar engkau dibilang seorang alim, dan engkau
membaca/menghapal al-Qur'an supaya dibilang engkau seorang
penghapal/pembaca al-Qur'an yang baik, dan semua itu sudah
dikatakan ( kamu telah mendapat pujian yang kamu harapkan
sebagai imbalan niatmu ) lalu diperintahkan agar dia diseret di atas
mukanya sehingga dia dilemparkan ke api neraka, dan seseorang
yang Allah berikan kepadanya keluasan rizki dan diberikan
kepadanya segala macam harta, lalu dia didatangkan dan
diperlihatkan kepadanya segala nikmat yang telah diberikan
kepadanya dan dia mengenalinya, maka Allah berkata kepadanya :
apa yang kamu kerjakan dengan nikmat ini ? maka dia menjawab :
tidak ada suatu jalan yang Engkau suka harta yang telah Engkau
berikan
agar
dibelanjakan
padanya
kecuali
aku
telah
membelanjakan
harta
itu
di
jalan
tersebut
karena
Engkau, maka Allah berkata : Kamu berdusta, akan tetapi kamu
melakukan itu agar dibilang bahwa kamu adalah seorang dermawan
dan yang sedemikian itu telah dikatakan ( kamu telah mendapat
pujian tersebut di dunia sebagai imbalan dari niatmu itu ), lalu
diperintahkan agar dia diseret di atas mukanya sehingga dia
dilemparkan ke api neraka. HR.Muslim

Ikhwan fillah rahimakumullah.


Niat adalah dasar segala perbuatan, oleh karena itu setiap
perbuatan manusia diterima tidaknya disisi Allah sebatas niatnya,
maka barangsiapa mengerjakan suatu pekerjaan niatnya murni
karena Allah dan mengharapkan ganjaran akhirat, sedang
perbuatannya itu sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, maka amalnya akan diterima oleh Allah, dan
barangsiapa niatnya untuk selain Allah atau tidak ikhlas karena Allah
seperti dia menyekutukan-Nya dengan makhluk, maka pekerjaannya
itu akan ditolak dan akan menjadi bencana baginya.
Hikmah yang dapat diambil dari ayat dan hadits di atas :
Bahwa dari syarat diterimanya amal adalah ikhlas yaitu
bermaksud dengan amalnya itu karena Allah Ta'ala.
Pentingnya ikhlas, karena amal tanpa ikhlas akan menjadi
bencana bagi yang mengerjakan pekerjaan tersebut,

walaupun pekerjaan tersebut termasuk dari perbuatan


ibadah yang mulia ( seperti memberikan sedekah, membaca
al-Qur'an, mengajarkan ilmu bagi orang lain, bahkan mati
syahid dalam medan perang melawan orang-orang kafir).
Bahwa baiknya bentuk suatu pekerjaan tidak cukup untuk
diterimanya amal itu di sisi Allah akan tetapi harus dibarengi
dengan niat ikhlas.
Wajibnya memperbaiki niat dalam segala perbuatan, dan
berusaha keras untuk selalu ikhlas dalam beramal.



:
: :

:: .
} :: .
{

} :

. {

} : :

. {
: : : :
: : : : .
.
.

.

. .

.
:
:
. . : :

You might also like