Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 5, No.

2, Juli 2012

EVALUASI POMPA ELECTRIC SUBMERSIBEL (ESP) SUMUR KWG WK


DI LAPANGAN KAWENGAN AREA CEPU
PT. PERTAMINA EP REGION JAWA

Wika Riestyastuti
Mahasiswa Magister Teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta

ABTRACT
Embedded evaluation volumetris electric pumps made in the production wells is
crucial in the process of developing a field of production, then the evaluation can be
known whether the installed pump is operating as planned or not. Oil production in
the field can not be separated with a decrease in reservoir pressure so that may
cause a decrease in pump efficiency volumetris. Related to the problem, then to
increase the pump price has dropped volumetris necessary to redesign the pump.
Be redesigned to make return arrangements pump setting in accordance with the
requirements. Approach taken is to determine the magnitude of volumetris pump
efficiency, which is obtained by comparing the actual production rate with the
theoretical production rate given by a pump attached. Evaluation and redesign of the
pumpis attached to the well done KWG WK Kawengan field. Wells installed on the
data acquired IPR curve that is capable ofa maximum flow rate produced from the
sewells can still be further optimized, it would require re-planning of the pump. Plan
drawn 75% of the maximum flow rate. Redesigned using a pump frequency of 60 Hz
DN 2000 subside because of the sensitivity analys is based on flow rate 2000 BPD
freqeuncy which intersect with the best efficiency at these frequencies. Viewed from
the pump performance curveis obtained for the pump subsides head /stage of 22.2 ft
and the stage is needed as much as 97 stage

ABSTRAK
Evaluasi volumetris pompa benam listrik submersible (ESP) yang dilakukan
pada sumur produksi merupakan hal penting dalam proses pengembangan
lapangan produksi, maka dengan evaluasi ini dapat diketahui apakah pompa yang
terpasang tersebut beroperasi sesuai dengan yang direncanakan atau tidak.
Memproduksi minyak pada lapangan tidak terlepas dengan adanya penurunan
tekanan reservoir sehingga dapat menyebabkan adanya penurunan efisiensi
volumetris pompa. Berkaitan
dengan permasalahan tersebut, maka untuk
meningkatkan harga volumetris pompa yang telah menurun dilakukan desain ulang
pompa dengan cara melakukan kembali pengaturan pompa sesuai dengan
kebutuhan. Pendekatan yang dilakukan adalah menentukan besarnya efisiensi
volumetris pompa, diperoleh dengan cara membandingkan antara laju produksi
aktual dengan laju produksi teoritis yang diberikan oleh pompa terpasang. Desain
menggunakan pompa REDA DN2000 pada frekeunsi 60Hz karena berdasarkan
analisa sensitivitas terhadap frekuensi, laju alir 2000 BPD berpotongan dengan
daerah best effisiensi. Dilihat dari kurva pompa untuk REDA DN2000 frekuensi 60
Hz didapat head/stage sebesar 22.2 ft dan stage yang dibutuhkan sebanyak
97stage.
PENDAHULUAN

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 5, No. 2, Juli 2012

Sumur yang menjadi sumur kajian adalah KWG WK. Untuk sumur ini
penentuan produktivitas formasi dilakukan dengan menggunakan level fluida yang
terdapat dalam sumur tersebut. Tekanan statik reservoir dapat diketahui dari level
fluida saat sumur dalam keadaan tidak berproduksi (Statik Fluid Level) dan tekanan
alir dasar sumur dapat diperoleh dari level fluida pada saat sumur diproduksikan
dengan rate tertentu (Dynamic Fluid Level). Pengukuran statik dan operating fluid
level dilakukan dengan menggunakan Sonolog.
Struktur Kawengan merupakan struktur antiklin dengan arah sumbu barat laut
tenggara, panjang 15 km dengan lebar 1,5 km dengan lapisan penghasil dari
formasi Wonocolo dan anggota Ngrayong formasi Tawun. Struktur ini berjarak + 22
km sebelah timur laut kota Cepu, + 176 km sebelah timur Semarang dan + 145 km
sebelah barat Surabaya. Secara astronomis geografi, struktur kawengan ini berada
pada 07 05 LS dan 111 42 BT dengan ketinggian berkisar antara 100 sampai 350
meter diatas permukaan laut.
Sumur-sumur di lapangan Kawengan memiliki tekanan reservoir dibawah
tekanan Bubble Pointnya. Untuk penentuan kurva Inflow Perfomance Relationship
(IPR) dibuat dengan metode Vogel, pada kondisi tekanan reservoir dibawah tekanan
saturasinya (Bubble Point Pressure-Pb).

Gambar 1. Peta Fisiografi Jawa Timur Utara

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 5, No. 2, Juli 2012

Gambar 2. Kolom Stratigrafi Daerah Cepu dan sekitarnya

EVALUASI POMPA ESP


Electrical Submersible Pump (ESP)
Pompa benam listrik dibuat atas dasar pompa sentrifugal bertingkat banyak
dimana keseluruhan pompa dan motornya ditengelamkan ke dalam cairan. Pompa
ini digerakkan dengan motor listrik dibawah permukaan melalui suatu poros motor
(shaft) yang memutar pompa,dan akan memutar sudu-sudu (impeller) pompa.
Perputaran sudu-sudu itu menimbulkan gaya sentrifugal yang digunakan untuk
mendorong fluida ke permukaan.

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 5, No. 2, Juli 2012

Gambar 3. InstalasiElectric SubmersiblePump

FLOWCHART

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 5, No. 2, Juli 2012

HASIL ANALISIS
Evaluasi dan perencanaan ulang terhadap pompa benam listrik terpasang
dilakukan terhadap sumur KWG WK lapangan Kawengan. Adapun data-data yang
digunakan untuk evaluasi ini :
Data-data yang diperoleh dari well test di sumur KWG WK
Top perforasi
Bottom perforasi
Static Fluid Level
Dynamic Fluid Level
WaterCut
Qo
Qw
Qt
SGo
SGw
Ptubing
Mid perforasi
Pump Setting Depth
ID tubing
Kedalaman

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

694 m
740 m
462.6 m
527.4 m
95.5 %
8.2 m3/h
172.5 m3/ h
180.7 m3/h
0.85
1.01
56.8 psi
2352.5 ft
2175 ft
2.441 inch
2427.94 ft

=
=
=
=

2277. ft
2427.94 ft
1517.79 ft
1730.4 ft

=
=
=

51.60 BOPD
1085.543 BWPD
1137.145 BFPD

Perhitungan evaluasi pompa, sebagai berikut:


a. Penentuan Specific Gravity Fluida Campuran
1. Water Phase Sp. Gr
= Water Cut x Water Sp. Gr
= 0.955 x 1.01
= 0.96455
2. Oil Phase Sp. Gr.
= Oil Cut x Oil Sp. Gr
= (1-0.955) x 0.85
= 0.03825
3. Sp. Gr. FluidaCampuran= Water Phase Sp. Gr. + Oil Phase Sp. Gr.
= 0.96455+ 0.03825
= 1.0028
4. Gradient Fluida (Gf)
= Sp. Gr. Fluida Campuran x 0.433 Psi/ft
= 1.0028 x 0.433 Psi/ft
= 0.434212 Psi/ft
b. PenentuanTekanan Reservoir ( Ps )
Ps
= {(Mid perforasi SFL) x Gf}
= {(2352.5-1517.79) x 0.434212}
= 362.4312 psi
c.

PenentuanTekanan Alir Dasar Sumur ( Pwf )


Pwf
= {(Mid perforasi DFL) x Gf}
= {(2352.5-1730.4) x 0.434212}
= 270.114 psi

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 5, No. 2, Juli 2012

d. Penentuan Produktivity Index ( PI )


PI

Qt
( Ps Pwf )
1137 .145
=
(362 .4312 270 .114 )
=

= 12.3178 bbl/d/psi

e. Penentuan Laju Alir Maksimal ( Qtmax )

Qtmax

Qt
Pwf
1,0 0,2
Ps

P
0,8 wf

Ps

1137 .145
270 .114
270 .114
1,0 0,2
0,8

362 .4312
362 .4312

= 2796.81 BPD
f.

Penentuan Pump Intake Pressure (PIP)


PIP
= (PSD-DFL)/Gf
= (2174.975-1730.399)/0.434212
= 1023.8674 psi

g. PenentuanTotal Dynamic Head (TDH)


1. Menentukan Vertical Lift (HD)
Vertical Lift (HD)
= DFL
= 1730.399 ft
2. Menentukan Tubing Friction Loss
Friction Loss (F) tubing 2-7/8 (2.441 ID) dengan volume total fluida (Vt)
dapat diperoleh dari Gambar 3.2 atau dari persamaan :
1.85

Friction Loss (F)


Friction Loss
Tubing Friction Loss (HF)
Tubing Friction Loss

3.

100 Qt
2.083

C 34 .3

=
ID 4.8655

1.85

= 12.57 ft per 1000 ft


= Friction Loss x (PSD/1000)
= 12.57 x(2174.975/1000)
= 27.34 ft

MenentukanTubing Head (HT)


Tubing Head (HT)
= Tubing Pressure (psi) x 2.31 psi/ft / Sp.Gr.Fluida camp
= (56.8 psi x 2.31 ft/psi)/ 1.0028
= 130.811 ft

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 5, No. 2, Juli 2012

4.

MenentukanTotal Dynamic Head (TDH)


Total Dynamic Head (TDH)
= HD + HF + HT
= 1730.399 + 27.34 + 130.81
= 1888.55ft

h. Penentuan Effisiensi Volumetris (%EV)


1. Menentukan Head per stage, (ft/stage) dengan persamaan :
Head per Stage ( feet/stage )

2.

3.

TDH
Stages

1888.55
140

=13.4 ft/stage
Berdasarkan Head per stage sebesar 13.4 ft/stage, maka dari Grafik Pump
Performance Curve untuk tipe ESP IND-130050 Hz 140 stage diperoleh
harga produksi (Qtheorical) sebesar 1150 BFPD.
Menentukan persentase effisiensi volumetrik pompa (% EV)
Dari hasil Q theory yang didapatkan sebesar 1150 BFPD maka jika
dibandingkan dengan Q aktualnya sebesar 1137.145 BFPD maka akan
didapatkan effisiensi volumetrik dari pompa terpasang sebesar 98.88 %.

Adapun perencanaan ulang pompa menggunakan data-data pendukung :


WaterCut
LajuAlir Total Maksimum(Qtmax)
SGw
SGo
SGmix
API Gravity
Tekanan Statis (Ps)
Tekanan Tubing
ID tubing
Kedalaman Sumur
Top Perforasi
Bottom Perforasi
Mid Perforasi TVD
Productivity Index ( PI )

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

95.5 %
2796.81 BFPD
1.01
0.85
1.0028
o
34.97 API
362.4312 psi
56.8 psi
2.441 inchi
2497.94 ft
2277.014 ft
2497.94 ft
2352.477 ft
12.31778 BPD/psi

Prosedur untuk perencanaan ulang pompa ESP dan untuk mendapatkan


jumlah tingkat (stage) pompa yang paling tepat sesuai kapasitas produksi yang di
targetkan, yaitu :
1. Membuat Kurva IPR menggunakan Metode Vogel
Data Pendukung :
Ps
= 362.4312 Psi
Pwf
= 270.1138 Psi
Qt
= 1137.145 BPD

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 5, No. 2, Juli 2012

a.

Menentukan Qtmax

Qt max

Qt
P
1.0 0.2 wf
Ps

Qt max

Qt max
b.

P
0.8 wf

Ps
1137 .145

270 .1138
270 .1138
1.0 0.2
0.8

362 .4312
362 .4312
2796.81 BFPD

Menghitung harga Q dengan menganggap harga Pwf. Misalkan asumsi


harga Pwf = 250 psi

Pwf
Pwf
= Qtmax 1.0 0.2
0.8

Ps
Ps
2

250
250
= 2796.81 1.0 0.2
0.8 362 .4312
362 .4312

= 1346.38 BPD

IPR Metode Vogel Pada Sumur KWG WK


Pwf, psi

(Pwf/Ps)

(Pwf/Ps)^2

Q, bpd

362.43

1.00

1.00

0.00

300.00

0.83

0.69

800.80

250.00

0.69

0.48

1346.38

200.00

0.55

0.30

1806.80

150.00

0.41

0.17

2182.06

100.00

0.28

0.08

2472.14

80.00

0.22

0.05

2564.33

60.00

0.17

0.03

2642.89

40.00

0.11

0.01

2707.83

20.00

0.06

0.00

2759.13

0.00

0.00

0.0

2796.81

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 5, No. 2, Juli 2012

1. Mencatat laju alir maksimum yang di tunjukkan pada kurva IPR Vogel Dari
grafik dapat diketahui bahwa laju alir maksimum dari sumur KWG WK
adalah sebesar 2796.81 BFPD.
2. Menentukan laju alir yang ingin diproduksikan, pada kasus ini ditentukan
bahwa laju alir yang ingin di produksikan kurang lebih sebesar 75 % dari
laju alir maksimal.Sehingga ditentukan laju alir target adalah sebesar 2000
BFPD.
3. Lajualir 2000 BFPD

2000
2796.81

= 1-0.2(

)-0.8(/)2

= 1-0.2X-0.8 2

0.8 2 +0.2X-0.28 = 0
=

0.2 0.22 4x0.8x(0.28)


20.8
=

0.2 0.97
1,6
= 0.48

= 0.48 pwf = 0.48 x 362.4312


DFL

PSD

= 175.67 psi
= Midperforasi (Pwf/Gf)
= 2352.477 (175.67 /0.434212)
= 1948.067 ft
= DFL(m)+75 m
= 594.74+75
= 668.74 m
= 2194.14 ft

4. Menentukan Pump Intake Pressure, Fluid Over Pump, Net Lift, dan Tubing
Friksi untuk mendapatkan nilai Total Dynamic Head ( TDH )
a.

Pump Intake Pressure (PIP)


= (PSD-DFL)/Gf
= (2194.14 -1948.067)/0.434212
= 755.621psi

b.

Penentuan Total Dynamic Head (TDH)


Menentukan Vertical Lift (HD)
Vertical Lift (HD)
= WFL
= 1948.067 ft

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 5, No. 2, Juli 2012

Menentukan Tubing Friction Loss (Hf)


Friction Loss (F) dengan volume total fluida (Vt) dapat diperoleh
dengan menggunakan persamaan :

Friction Loss (F)

100 Qt
2.083

C 34 .3

=
ID

100 2000
2.083

120 34 .3

=
2,441 4,8655
= 35.73 ft per 1000 ft

Tubing Friction Loss (HF)


= Friction Loss (F) PSD
= (35.73 x 2194.14) /1000) ft
= 78.40 ft / 1000ft

Menentukan Tubing Head (HT)


Tubing Head (HT)

Tubing Pr essure( psi) x 2.31


Sgmix
56 .8 x 2.31
1.0028

= 130.8416 ft

Menentukan Total Dynamic Head (TDH)


Total Dynamic Head (TDH)

= HD + HF + H T
= 1948.067 + 78.40 + 130.8416
= 2157.28 ft

5. Design pompa menggunakan pompa REDA DN2000, kemudian dilakukan


analisa sensitifitas terhadap frekuensi.

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 5, No. 2, Juli 2012

6. Dari gambar diatas terlihat bahwa dari laju alir target 2000 BPD ditarik garis
keatas berpotongan dengan garis effisiensi terbaik berada pada garis
frekuensi 60 Hz sehingga untuk design digunakan frekuensi 60 Hz.
7. Dari Pump Performance Curve untuk design pompa REDA DN2000 60 Hz
didapat head/stage sebesar 22.2 ft
8. Menghitung jumlah stage pompa yang dibutuhkan, dengan menggunakan
rumus :

TDH
, Stages
Head / Stage
2157.28
TotalStage Re quired
, Stages
22 .2
TotalStage Re quired 97 .17 Stages
TotalStage Re quired

9. Pompa SLB REDA DN2000 frekuensi 60 Hz dan jumlah stages sebanyak


97 stages.
Berdasarkan perhitungan IPR Vogel masih dapat lebih dioptimalkan, maka
diperlukan perencanaan ulang terhadap pompa terpasang. Perencanaan ditarik 75
% dari laju alir maksimal.

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 5, No. 2, Juli 2012

Langkah pertama yang dilakukan untuk melakukan design optimasi pompa


terpasang adalah dengan membuat IPR Vogel untuk melihat kemampuan dari
sumur kajian, dan dari kurva tersebut didapatkan bahwa laju alir maksimal yang
mampu diproduksikan dari sumur tersebut adalah sebesar 2796.81 BFPD. Setelah
diketahui kemampuan sumur kajian tersebut maka selanjutnya kita harus
menentukan besarnya laju alir yang ingin kita produksikan dari sumur tersebut dan
pada kasus ini kita menarik sekitar 75 % dari kemampuan maksimal sumur tersebut
yaitu sekitar 2000 BFPD.
Dari laju alir 2000 BFPD didapatkan Pwf sebesar 175.67 psi lalu kemudian
menentukan Dynamic Fluid Level dengan mengurangkan mid perforasi dengan
Tekanan Alir Dasar Sumur yang sebelumnya telah dibagi dengan Gradient fluida
dan didapatkan sebesar 1948.067 ft setelah dan ditambahkan 75 m, didapatkan
Pump Setting Depth sebesar 2194.14 ft. Setelah didapatkan Pump Setting Depth
maka kita menentukanTotal Dynamic Head yang akan digunakan untuk mengetahui
jumlah stage yang akan dipakai pada pompa terpasang, dari hasil perhitungan (
terlampir ) didapatkan bahwa Total Dynamic Headnya sebesar 2157.28 ft. Design
menggunakan pompa REDA DN2000 pada frekuensi 60 Hz karena berdasarkan
analisa sensitifitas terhadap frekuensi, laju alir 2000 BPD berpotongan dengan
frekuensi 60 Hz pada daerah best effisiensi. Dari hasil Total Dynamic Head yang
didapatkan maka dengan menggunakan Pump Performance Curve dari Pompa
REDA DN2000 60 Hz maka didapatkan besarnya head / stage sebesar 22.2 ft dan
jumlah stages yang dibutuhkan adalah sebanyak 97 stages. Design pompa REDA
DN2000 frekuensi 60 Hz.

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 5, No. 2, Juli 2012

KESIMPULAN
1. Pada sumur KWG WK yang menggunakan pompa terpasang yaitu ESP IND1300 50 Hz 140 stages mampu menghasilkan 1137.145 BPD, memiliki head per
stages sebesar 13.4 ft dan memiliki nilai effisiensi volumetris pompa
berdasarkan grafik Pump Performance Curve yaitu sebesar 98.88 %.Dari hasil
evaluasi, pompa terpasang saat ini bekerja dengan baik.
2. Dari perhitungan IPR, kemampuan sumur masih dapat lebih dioptimalkan laju
produksinya, untuk itu perlu mendesign ulang Electric Submersible Pump (ESP)
pada sumur KWG WK.
3. Dari IPR diperoleh Qmax sebesar 2796.81 BFPD dalam perencanaan
optimalisasi, sumur ditargetkan untuk dapat diproduksikan mencapai 75 % laju
alir maksimal atau sebesar 2000 BFPD.
4. Untuk mencapai target laju sebesar 2000 BFPD diusulkan mengganti pompa
IND 1300 dengan IND 2000 supaya laju alirnya optimal dengan begitu
diharapkan produksi sumur KWG WK dapat mencapai 2000 BFPD. Dari hasil
perhitungan design ESP pada sumur KWG WK dengan target produksi sebesar
2000 BFPD ditentukan Pump Setting Depth sebesar 2194.14 ft, sehingga
didapat Total Dynamic Head sebesar 2157.28 ft. Design menggunakan pompa
REDA DN2000 pada frekuensi 60 Hz karena berdasarkan analisa sensitifitas
terhadap frekuensi, laju alir 2000 BPD berpotongan dengan daerah best
effisiensi pada frekuensi tersebut. Dari Pump performace curve untuk pompa
REDA DN2000 frekuensi 60 Hz didapat Head/stage sebesar 22.2 ft, sehingga
stages yang dibutuhkan sebanyak 97 stages.

Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 5, No. 2, Juli 2012

DAFTAR PUSTAKA
......................,Pertamina EP Java Region, Field Data.
Anas Puji Santoso, Ir. MT., Teknik Produksi I, Jurusan Teknik Perminyakan UPN
Veteran Yogyakarta, 1998.
Brown, KE., The Technology of Artificial Lift Methods, Volume 1, Petroleum
Publishing Company, Tulsa Oklahoma, 1977.
Brown, KE., The Technology of Artificial Lift Methods, Volume 2B, Petroleum
Publishing Company, Tulsa Oklahoma, 1980.
Imam W. Sujanmo, Electrical Submersible Pumping, Rangkuman Tentang Teori
ESP, Pabelokan, 1995

You might also like