f
ee
PERATURAN MENTER! AGAMA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR =. TAHUN 2009
TENTANG,
PENETAPAN PEMBIDANGAN ILMU DAN GELAR AKADEMIK
DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI AGAMA
Menimbang
Mengingat
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA.
MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,
a
4
bahwa dengan adanya perkembangan lembaga dalam
Perguruan Tinggi Agama di Lingkungan Departemen
Agama, maka periu pengintegrasian _ bidang-bidang
keilmuan yang diselenggarakan pada Perguruan Tingg
Agama,
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a di atas. perlu menetapkan Peraturan Menten
Agama tentang Penetapan Pembidangan limu dan Gelar
Akademik di Lingkungan Perguruan Tinggi Agama
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik indonesia Nomor 4301).
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2005
Nomor 157. Tambahan Lembaran Negara Republik
indonesia Nomor 4586)
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1959 tentang
Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2855
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
‘Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republi
Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik indonesia Nomor 4496)
5 PeraturanMenetapkan
KESATU
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
§, Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang
Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4769)
6. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 9
‘Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik
Indonesia’
7. Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kesembilan Atas Peraturan Presiden Nomor 10
Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon |
Kementerian Negara Republik Indonesia;
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama:
MEMUTUSKAN:
PERATURAN MENTERI AGAMA TENTANG PENETAPAN
PEMBIDANGAN ILMU DAN GELAR AKADEMIK DI
LINGKUNGAN PERGURUAN TINGG! AGAMA.
: Menetapkan Pembidangan limu dan Gelar Akademik di
lingkungan Perguruan Tinggi Agama sebagaimana tercantum
dalam lampiran i, Il, II! dan IV Peraturan ini
Pembidangan limu dan Gelar Akademik di lingkungan
Perguruan Tinggi Agama bersifat akomodatif terhadap
perkembangan imu
Pembinaan, pengembangan dan pengawasan tentang
pembidangan imu dan gelar akademik sebagaimana
dimaksud pada Diktum KESATU dan Diktum KEDUA,
dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam,
Direktur Jende-al Bimbingan Masyarakat Kristen, Direktur
Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, atau Direktur Jenderal
Bimbingan Masyarakat Buddha sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya masing-masing,
Pengembangan pembidangan ilmu dan gelar akademik
sebagaimana tercantum pada Diktum KESATU, Diktum
KEDUA dan Diktum KETIGA yang sudah diatur oleh Menteri
Pendidikan Nasional mengacu pada Peraturan Menteri
Pendidikan NasionalKELIMA,
KEENAM
Penetapan Program Studi Bidang Agama dan Program Studi
Lintas Disiplin yang terkait dengan Bidang Agama menjadi
kewenangan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Direktur
Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Direktur Jenderal
Bimbingan Masyarakat Hindu, atau Oirektur Jenderal
Bimbingan Masyarakat Buddha sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabrya masing-masing
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan in: dengan penempatannya dalam
Berita Negara Republik indonesia
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 19 Nopember 2009
MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,
te
SURYADHARMA ALI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggai 19 Nopember 2009
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
td
PATRIALIS AKBAR
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2009 NOMOR 446
Salinan sesuai dengan aslinya
DEPARTEMEN AGAMA RI
Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negerir
q
aq]
Fs
|
a
ao
seve
seve
ened]
seioa|
sovsoa|
ova]
ove)
nog
(yesetss) eie60u
luskeu
ef femy) 3
|“ umieisuis "| ~deysay wnnaag | nitiig | deter anaes bas wes | ~~ rans wood
[ts - pes ames Is Riva onvaia ‘ONVaVS. oN
= a
‘Wivyo¥ ISONIL N¥nuNO’ad NVONNYONN IC
DIW3OYNY 4V139 NVC ATI NVONVOIGWd NvdW13N3d
ONVINSL
soo NHL 9 OWON
ViS3NOONI MITENdaY YAO [aLNAW NVENLVeSd | NYwVIEIYTaq
9
a
sal
2a
sored
sev
ovo
ovo)
served
sors04y
orseg|
2ovx0q]
sevseuy
sone
royyoa|
rerxo
ova
sonal
so0y0u
iran]
rea wy)
rea vt
Paw
real
veworeuad 15:4
uerpipung iis.eyy
erowewnys ser
esowewny s0isGey
ea s|
pas|
pa s|
pa s|
Pas]
vas
sa s|
pas|
pas|
prbuag eweies|
uewpipuay evetes|
ueqppuag eueties|
uceppuaa euele|
uewpipuag evetes|
Wels veypouay eveles
1 veNPpULE
veupouag,
weppued
‘sat uegnpuag
seed ueHDIDUSE
veunpung
J¥isos nwri-nw
eaacop
P
eseuse g
essouopuleseyen &
esewra |
women
veyepuag uauoleuer
eiy eseyea ueymipued
ues euedy veNDIUEG
ekave
5a
2
sq
‘a
1
ds
a
29
ered
oro]
sovy0a
seweal
sepia]
sone]
vernoq|
‘sal
seal
sw]
‘sil
ain]
503 Wi
598 Wi
ses i
sos
sos nf
593 Hy
sil
sos il
sos il
sani
\Gojo¥sd
"ss
ewsy
weeyeisnaiog ns
lweeyersidiogt
reuciseuiaiy veungen 2
ewer,
Insog uresiyelssay 9
wueey,
swewunuo% nu
seHunwo%e |
vedesas Gojewed a
Bojonsa e
itomwsa_e|oa}
sevs0]
wet
vevepigon P
pay eurteg| sayocl EWA 3
oe) vis say eueveg Sey ueLeyasEy g
ou Ueieweisday dau jeresocoy euches| urjeneiodoy nal &
seiyopey nun of