Professional Documents
Culture Documents
Bahan Konstruski Dan Korosi - Pertemuan 1
Bahan Konstruski Dan Korosi - Pertemuan 1
Presented by:
Achmad Chafidz M. S., S.T., M.Sc.
Department of Chemical Engineering, Universitas Negeri Semarang
Personal profile
Personal profile
Name
Address
Email
Mobile
Higher educational
S.T. In Chemical Engineering, Chemical Engineering Department, Sepuluh
Nopember Institute of Technology (ITS), Surabaya, Indonesia
Introduction to Corrosion
Beberapa contoh
kerusakan akibat
Korosi
3Corrosion
Lesson:
Frequent inspections
to detect signs of stress!
Bhopal Accident
F/A-18C Hornet
February 16, 2002, Davis-Besse Nuclear Power Station in Oak Harbor, Ohio
Boric Acid leak from control rod
drive mechanism led to chemical
corrosion of reactor vessel head
Cost of Corrosion
Corrosion
Fire
Flooding
Earthquake
11
Direct Cost
Indirect Cost
USA
303.76
200 (approximately)
Japan
59.02
Former USSR
55.01
Germany
49.26
UK
8.51
Australia
7.32
Belgium
6.75
India
3.78
Poland
3.53
Canada
3.38
.....
.....
.....
Global
510.14
5Bhaskaran,
940 (approximately)
13
R., N. Palaniswamy, and N.S. Rengaswamy, Global Cost of CorrosionA Historical Review,
in Corrosion: Materials, Vol 13B, ASM Handbook. 2005, ASM International.
Example of Overdesign3
An 8" in. dia oil pipeline 225 miles long with a in. wall
thickness was installed with no corrosion protection system
15
18
Introduction
Korosi sangat sering kita dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Nama lain korosi disebut
juga dengan karatan. Korosi sendiri umumnya terjadi pada benda-benda logam seperti
besi. Korosi adalah reaksi antara logam dengan zat-zat disekitarnya misalnya udara dan
air sehingga menimbulkan senyawa baru. Dalam perkaratan senyawa baru yang
dimaksud ialah zat padat berwarna coklat kemerahan yang bersifat rapuh serta
berpori. Rumus kimia dari karat besi adalah Fe2O3.xH2O.
Introduction
Korosi adalah proses degradasi / deteorisasi / perusakan material yang disebabkan
oleh pengaruh lingkungan dan sekitarnya. Ada pengertian dari pakar lain, yaitu :
1. Korosi adalah perusakan material
2. Korosi adalah kebalikan dari metalurgi ekstraktif
3. Korosi adalah system thermodinamika logam dengan lingkungan ( udara, air, tanah
), yang berusaha mencapai kesetimbangan.
Korosi (Perkaratan) merupakan reaksi redoks spontan antar logam dengan zat yang ada
di
sekitarnya.
Pada
peristiwa
korosi,
bagian
tertentu
dari
logam
itu
berlaku
sebagai
anode,
dimana
logam
mengalami
oksidasii
dan
oksigen(udara)
atau
elektrolit
mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat.
.
Reaksi korosi
Pada kondisi netral atau basa, ion Fe2+ dan OH selanjutnya membentuk endapan
Fe(OH)2. Di udara, Fe(OH)2 tidak stabil dan membenrtuk Fe2O3 xH2O. Inilah yang
disebut karat. Pada kondisi asam, banyaknya ion H+ memicu terjadinya reaksi
reduksi lainnya yang juga berlangsung, yakni evolusi atau oembentukan hidrogen
menurut persamaan reaksi: 2H+(aq) + 2e H2(g). Adanya 2 reaksi di katode pada
kondisi asam menyebabkan lebih banyak logam besi yang teroksidasi. Hal ini
menjelaskan mengapa korosi paku besi pada kondisi asam lebih besar daripada
korosi dalam air.
Penyebab korosi
Bahan - bahan korosif (yang dapat menyebabkan
korosi) terdiri atas asam, basa, serta garam, baik dalam bentuk senyawa anorganik maupun organic.
Penguapan dan pelepasan bahanbahan korosif ke udara
inilah yang dapat mempercepat proses korosi. Udara
dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat
mempercepat proses korosi peralatan elektronik yang
ada dalam ruangan tersebut.
Hidrogen fluorida beserta persenyawaanpersenyawaannya dikenal
sebagai bahan korosif. Faktor yang berpengaruh
terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
factor internal dan factor eksternal.
a. Faktor internal
Factor internal yaitu factor dari bahan itu sendiri.
Factor dari bahan meliputi kemurnian bahan,
struktur bahan, bentuk kristal, unsurunsur kelumit
yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya.
b. Factor eksternal
Faktor eksternal yaitu factor dari lingkungan yang
meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zatzat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya.
25
L.L., R.A. Jarman, and G.T. Burstein, eds. Corrosion. 3rd ed. Vol. 1. 2000, Butterworth-Heinemann:
Oxford.
Bangkai Kapal di Dasar Laut yang Telah Terkorosi oleh Kandungan Garam yang
Tinggi
4. Temperatur
Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi.
Secara umum, semakin tinggi temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi.
Hal ini disebabkan dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula
energi kinetik partikel sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada
reaksi redoks semakin besar dan laju korosi pada logam semakin meningkat.
Efek korosi yang disebabkan oleh pengaruh temperatur dapat dilihat pada
perkakas-perkakas atau mesin-mesin yang dalam pemakaiannya menimbulkan
panas akibat gesekan (seperti cutting tools ) atau dikenai panas secara langsung
(seperti mesin kendaraan bermotor).
5. pH
Peristiwa korosi pada kondisi asam, yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar,
karena adanya reaksi reduksi tambahan yang berlangsung pada katode yaitu:
2H+(aq) + 2e H2
Adanya reaksi reduksi tambahan pada katode menyebabkan lebih banyak atom
logam yang teroksidasi sehingga laju korosi pada permukaan logam semakin besar.
Korosi Pada Kondisi Asam Lebih Cepat Terjadi (atas). Logam Besi yang
Belum Terkorosi Pada Kondisi Netral (bawah)
6. Metalurgi
Permukaan logam
Permukaan logam yang lebih kasar akan menimbulkan beda potensial dan
memiliki kecenderungan untuk menjadi anode yang terkorosi.
Permukaan Logam yang Kasar
Cenderung Mengalami Korosi
7. Mikroba
Adanya koloni mikroba pada permukaan logam dapat menyebabkan peningkatan
korosi pada logam. Hal ini disebabkan karena mikroba tersebut mampu
mendegradasi logam melalui reaksi redoks untuk memperoleh energi bagi
keberlangsungan hidupnya. Mikroba yang mampu menyebabkan korosi, antara
lain: protozoa, bakteri besi mangan oksida, bakteri reduksi sulfat, dan bakteri
oksidasi sulfur-sulfida. Thiobacillus thiooxidans Thiobacillus ferroxidans.
Introduction
Jenis jenis korosi yang terjadi pada pipa
Introduction
2. Pitting corrosion ( korosi sumur )
Adalah korosi yang disebabkan karena komposisi logam yang tidak homogen yang
dimana pada daerah batas timbul korosi yang berbentuk sumur. Korosi jenis ini dapat
dicegah dengan cara :
a. Pilih bahan yang homogen
b. Diberikan inhibitor
c. Diberikan coating dari zat agresif
Introduction
3. Errosion Corrosion ( korosi erosi )
Korosi yang terjadi karena keausan dan menimbulkan bagian bagian yang tajam dan
kasar, bagian bagian inilah yang mudah terjadi korosi dan juga diakibatkan karena
fluida yang sangat deras dan dapat mengkikis film pelindung pada logam. Korosi ini
biasanya terjadi pada pipa dan propeller. Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara :
a. Pilih bahan yang homogen
b. Diberi coating
c. Diberikan inhibotor
d. Hindari aliran fluida yang terlalu deras
Introduction
4. Galvanis corrosion (korosi galvanis )
Korosi yang terjadi karena adanya 2 logam yang berbeda dalam satu elektrolit sehingga
logam yang lebih anodic akan terkorosi. Korosi ini dapat dicegah dengan cara :
a. Beri isolator yang cukup tebal hingga tidak ada aliran elektolit
b. Pasang proteksi katodik
c. Penambahan anti korosi inhibitor pada cairan
Introduction
5. Stress corrosion (korosi tegangan )
Terjadi karena butiran logam yang berubah bentuk yang diakibatkan karena logam
mengalami perlakuan khusus ( seperti diregang, ditekuk dll.) sehingga butiran menjadi
tegang dan butiran ini sangat mudah bereaksi dengan lingkungan. Korosi jenis ini dapat
dicegah dengan cara :
a. Diberi inhibitor
b. Apabila ada logam yang mengalami streses maka logam harus direlaksasi
Introduction
6. Crevice corrosion ( korosi celah )
Korosi yang terjadi pada logam yang berdempetan dengan logam lain diantaranya ada
celah yang dapat menahan kotoran dan air sehingga kosentrasi O2 pada mulut kaya
disbanding pada bagian dalam, sehingga bagian dalam lebih anodic dan bagian mulut
jadi katodik Korosi ini dapat dicegah dengan cara : a. Isolator b. Dikeringkan bagian yang
basah c. Dibersihkan kotoran yang ada
Introduction
7. Korosi mikrobiologi
Korosi yang terjadi karena mikroba Mikroorganisme yang mempengaruhi korosi antara
lain bakteri, jamur, alga dan protozoa. Korosi ini bertanggung jawab terhadap degradasi
material di lingkungan. Pengaruh inisiasi atau laju korosi di suatu area, mikroorganisme
umumnya berhubungan dengan permukaan korosi kemudian menempel pada
permukaan logam dalam bentuk lapisan tipis atau biodeposit. Lapisan film tipis atau
biofilm. Pembentukan lapisan tipis saat 2 4 jam pencelupan sehingga membentuk
lapisan ini terlihat hanya bintik-bintik dibandingkan menyeluruh di permukaan. Korosi
jenis ini dapat dicegah dengan cara :
a. Memilih logam yang tepat untuk suatu
lingkungan dengan kondisi-kondisinya
b. Memberi lapisan pelindung agar lapisan
logam terlindung dari lingkungannya
c. Memperbaiki lingkungan supaya tidak
korosif
d. Perlindungan secara elektrokimia dengan
anoda korban atau arus tandingan.
e. Memperbaiki
konstruksi
agar
tidak
menyimpan air, lumpur dan zat korosif
lainnya.
Introduction
8. Fatigue corrosion ( korosi lelah )
Korosi ini terjadi karena logam mendapatkan beban siklus yang terus berulang sehingga
smakin lama logam akan mengalami patah karena terjadi kelelahan logam. Korosi ini
biasanya terjadi pada turbin uap, pengeboran minyak dan propeller kapal. Korosi jenis ini
dapat dicegah dengan cara :
a. Menggunakan inhibitor
b. Memilih bahan yang tepat atau memilih bahan yang kuat korosi.
Underground corrosion
Electronic components
Safety of aircraft
Corrosion at sea
Aluminium Corrosion
Corrosion of plastics
Not only metals suffer
corrosion effects. This
dished end of a vessel
is made of glass fibre
reinforced PVC. Due to
internal stresses and an
aggressive environment
it has suffered
environmental stress
cracking.
Galvanic corrosion
Galvanic corrosion
Galvanic corrosion
This polished
Aluminium rim was
left over Christmas
with road salt and
mud on the rim.
Galvanic corrosion
has started between
the chromium plated
brass spoke nipple
and the aluminium
rim.
Galvanic corrosion
Galvanic corrosion
can be even worse
underneath the
tyre in bicycles
used all winter.
Here the corrosion
is so advanced it
has penetrated the
rim thickness.