Neonatal suppurative parotitis (NSP), also known as acute suppurative parotitis, is a rare condition in the neonate often attributable to infection by S. aureus or other Gram-positive cocci, and Gram-negative bacilli or anaerobic bacteria. Several recent reports have also implicated a MRSA in cases of NSP. Clinical Presentation NSP may affect infants between the ages of 24 weeks. Presentation includes a swelling of the affected gland or glands with overlying erythema and may be accompanied by systemic symptoms and signs including fever, poor oral intake, and irritability. Diagnosis Diagnosis of NSP is reliant on the presence of parotid swelling, which may be unilateral or bilateral, and expression of a purulent exudate from Stensens duct in which pathogenic bacteria are identified on culture. Diagnosis is aided by ultrasound examination, which may show an enlarged gland and hypoechoic areas characteristic of parotitis. Ultrasound may also help to determine whether there is an additional glandular mass or abscess. The risk factors include dehydration, male gender, low birth weight, immune suppression, ductal obstruction, oral trauma, and structural abnormalities of the parotid gland. Treatment NSP is amenable to treatment by antibiotics with supportive therapy such as adequate hydration. However, in the event of intraglandular abscess, surgical drainage may be necessary. Antimicrobial therapy is based on culture and sensitivity assays of the expressed suppurative fluid. Complications reported with NSP have included facial palsy, recurrent infection, bacteremia, and sepsis and respiratory distress. Although potential morality has been associated with NSP, no deaths have been reported in the English-language literature since 1970 possibly due to improvement in antibiotic therapy.
Neonatal Suppurative Parotitis
Description and Etiology Neonatal supuratif parotitis (NSP), juga dikenal sebagai parotitis supuratif akut, adalah suatu kondisi langka di neonatus sering disebabkan infeksi oleh S. aureus atau kokus Gram-positif lainnya, dan basil atau bakteri anaerob gram negatif. Presentasi klinis NSP dapat mempengaruhi bayi antara usia 2-4 minggu. Adanya pembengkakan kelenjar yang terkena atau kelenjar dengan eritema atasnya dan bisa disertai dengan gejala sistemik dan tanda-tanda termasuk demam, asupan mulut yang buruk, dan mudah tersinggung. Diagnosa Diagnosis NSP sangat bergantung adanya pembengkakan parotis, yang mungkin unilateral atau bilateral, dan ekspresi dari eksudat nanah dari duktus Stensen di mana bakteri patogen diidentifikasi pada budaya. Diagnosis dibantu dengan pemeriksaan USG, yang mungkin menunjukkan kelenjar membesar dan daerah hypoechoic ciri khas dari parotitis. USG juga dapat membantu untuk menentukan apakah ada massa kelenjar tambahan atau abses. Faktor risiko termasuk dehidrasi, jenis kelamin laki-laki, berat badan lahir rendah, penekanan kekebalan, obstruksi duktus, trauma mulut, dan kelainan struktural dari kelenjar parotis. Pengobatan Pengobatan NSP dengan antibiotik dengan terapi suportif. Namun, dalam hal abses intraglandular, drainase bedah mungkin diperlukan. terapi antimikroba berdasarkan kultur dan sensitivitas tes cairan supuratif diungkapkan. Komplikasi NSP telah disertakan asimatri wajah, infeksi berulang, bakteremia, dan sepsis dan gangguan pernapasan. Meskipun potensi moralitas telah dikaitkan dengan NSP, tidak ada kematian telah dilaporkan dalam literatur sejak tahun 1970 mungkin karena perbaikan dalam terapi antibiotik.