Professional Documents
Culture Documents
10 Pijat PDF
10 Pijat PDF
10 Pijat PDF
ISSN 1907-686X
Rika Fatmadona1
Dosen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Andalas
Email: rikafatmadona3@gmail.com
Abstract : Massage therapy, is the most widely and safely complementary therapy used. Psychological problems as a
result of physical disorders more common in patients with chronic diseases, especially cancer. The objective is to
describe the application of therapeutic massage to reduce distress as an Evidence Based Nursing (EBN). The method
of this paper wasa case study conducted in the implementation EBN at inpatient Teratai Dharmais Cancer Hospital,
Jakarta, for 2 weeks, in the span of 16 April to 9 May 2014. The massage is done for 3 times a week, 20 minutes, in 2
weeks, so each patient getting 6 sessions of therapeutic massage. Participants in the application of this EBN all
female, with an age range 27 -58 year, with 4 people breast cancer, 1 person cervical cancer, 1 person ovarian
cancer, 1 person thyroid cancer, 1 person NHL. After therapeutic massage session in accordance with the method
Ahles, et al, (1999), obtained a therapeutic massage session is able to reduce patient anxiety, seen from ESAS scores
decrease anxiety, able to relax the patient. All 4 patients who underwent massage therapy on the first day, got
anxious complaints are 2 people, 2 severe anxiety at the end of the session the patient is not got to worry anymore.
The response of patients after undergoing a reporting session body fresher and more restful sleep. In patients who
complain of severe pain by administering a therapeutic massage that had previously been given analgesics, and
relaxation techniques, known to the administration of a therapeutic massage although it has not been able to
drastically reduce pain, patients can adapt to the pain, the patient is more constructive coping.Suggestions are
massage therapy may be an option as well as non-pharmacological interventions are applied in a non-invasive
reduce patient distress, can be performed by nurses room through a brief training on technical procedures
therapeutic massage. For the implementation of effective massage on the patient, let the hospital provides facilities
such as massage chairs, massage beds and therapists are skilled in the art.
Key word: therapeutic massage, evidence based, distress.
Abstrak : Terapi pijat, merupakan terapi komplementer yang paling banyak dan aman digunakan. Masalah psikologis
sebagai dampak dari gangguan fisik banyak terjadi pada pasien penyakit kronis, terutama kanker. Tujuan penulisan
ini adalah memaparkan aplikasi pijat terapeutik untuk mengurangi distress sebagai suatu Evidence Based Nursing
(EBN). Metode penulisan ini berupa case study pelaksanaan EBN dilakukan di ruang rawat inap Teratai RS Kanker
Dharmais, Jakarta, selama 2 minggu, dalam rentang waktu tanggal 16 April hingga 9 Mei 2014. Pijatan dilakukan
selama 3 kali seminggu, 20 menit, dalam 2 minggu, sehingga masing-masing pasien mendapatkan 6 sesi pijat
terapeutik. Partisipan dalam penerapan EBN ini semuanya perempuan, dengan rentang usia 27 th-58 th, dengan 4
orang ca mammae, 1 orang ca cervix, 1 orang ca ovarium, 1 orang ca thyroid, 1 orang LNH. Setelah dilakukan sesi
pijat terpeutik sesuai dengan metode Ahles, et al, (1999), didapatkan sesi pijat terapeutik mampu menurunkan cemas
pasien, dilihat dari penurunan skor ESAS cemas, mampu merilekskan pasien. Ke-4 pasien yang menjalani terapi pijat
pada hari pertama, didapatkan keluhan cemas sedang 2 orang, cemas berat 2 orang pada akhir sesi pasien tidak
didapatkan cemas lagi. Respon pasien setelah menjalani sesi melaporkan badannya lebih segar dan tidurnya lebih
nyenyak. Pada pasien yang mengeluhkan nyeri hebat dengan pemberian pijat terapeutik yang sebelumnya telah
diberikan analgesik, dan teknik relaksasi, diketahui dengan pemberian pijat terapeutik walaupun belum mampu
menurunkan nyeri secara drastis, pasien dapat beradaptasi dengan nyerinya, koping pasien lebih konstruktif.
Kata kunci: pijat terapeutik, evidence based, distress
79
ISSN 1907-686X
Kanker
merupakan
penyebab
kematian
kedua
setelah
penyakit
kardiovaskuler, dimana gejalanya hampir tidak
terkontrol dalam 70 % hingga 80 % kasus
kanker, terutama bila fase penyembuhan telah
berakhir dan pasien masuk ketahapan paliatif.
(Falkensteiner, Mantovan, Miiller & Them,
2011). Berbagai gejala penyakit dan efek
samping pengobatan banyak dikeluhkan oleh
pasien
kanker.
Penggunaan
terapi
komplementer dalam pengobatan kanker sudah
tidak asing lagi digunakan untuk mengatasi
berbagai gejala yang ditimbulkan kanker.
Walaupun terapi farmakologi sudah terbukti,
namun pasien yang menjalani kemoterapi
selalu mengalami efek samping obat,
diantaranya nausea, fatigue, ansietas, dan
nyeri. Tidak hanya kemoterapi yang memiliki
efek samping namun obat-obat farmakologis
untuk mengatasi gejala lainnya juga demikian
(Ayoub, 2013)
ISSN 1907-686X
Pijatan
yang
bermakna
bagi
kesejahteraan atau kesembuhan pasien disebut
juga dengan pijat terapeutik (Cavaye, 2012).
Pada pasien kanker, menurut Walters (2010),
pijatan sebaiknya jangan dilakukan pada area
kanker,
dikarenakan
beberapa
studi
menunjukkan sel epitel payudara dapat
berpindah ke nodus limfe akibat pijatan. Untuk
itu, penekanan langsung pada lokasi tumor
sebaiknya dihindarkan. Aspek kenyamanan
pasien harus diperhatikan oleh terapis dalam
pemberian pijat. Pemberian pijat dapat
dilakukan pada saat pasien menjalani
tahapan/stadium penyakit kanker apa saja,
selagi ia didapati distres. Pijatan selama sesi
kemoterapi dilaporkan oleh Billhult, Victorin
& Bergbom (2007) memberikan rasa nyaman,
mengurangi rasa tidak mudah, tidak ingin,
perasaan
negatif
sehubungan
dengan
pengobatan kemoterapi.
Untuk
mengidentifikasi
suatu
evidence based, maka dilakukan melalui
analisa PICO, secara rinci adalah:
P atau Population, adalah Pasien kanker
diruangan rawat inap mengalami distres
81
ISSN 1907-686X
PELAKSANAAN EBN
`Dalam penerapan intervensi EBN ini, penulis
melaksanakan terapi pijat dilakukan di ruang
rawat inap Teratai RS Kanker Dharmais,
selama 2 minggu, dalam rentang waktu
tanggal 16 April hingga 9 Mei 2014. Pijatan
dilakukan selama 3 kali seminggu, 20 menit,
dalam 2 minggu, sehingga masing-masing
pasien mendapatkan 6 sesi pijat terapeutik.
Dalam penentuan jumlah partisipan, penulis
terlebih dahulu melakukan skrining dengan
menggunakan teknik non probability sampling
tipe consecutive sampling terhadap beberapa
82
ISSN 1907-686X
Evaluasi
Partisipan dalam penerapan EBN ini semuanya
perempuan, dengan rentang usia 27 th-58 th,
dengan 4 orang ca mammae, 1 orang ca cervix,
1 orang ca ovarium, 1 orang ca thyroid, 1
orang LNH. Setelah dilakukan sesi pijat
terpeutik sesuai dengan metode Ahles, et al,
(1999), didapatkan sesi pijat terapeutik mampu
menurunkan cemas pasien, dilihat dari
penurunan
skorESAS
cemas,
mampu
merilekskan pasien. Ke-4 pasien yang
menjalani terapi pijat pada hari pertama,
didapatkan keluhan cemas sedang 2 orang,
cemas berat 2 orang pada akhir sesi pasien
tidak didapatkan cemas lagi. Respon pasien
setelah menjalani sesi melaporkan badannya
lebih segar dan tidurnya lebih nyenyak. Pada
ISSN 1907-686X
ISSN 1907-686X
PENUTUP
Pemberian intervensi pijat terapeutik pada
pasien kanker mampu mengurangi distres yang
ditandai dengan cemas, gelisah, tegang,
sehingga pasien lebih siap menjalani
pengobatan dengan segala efek sampingnya.
Terapi pijat dapat menjadi pilihan intervensi
non farmakologi serta non invasif yang
aplikatif dalam mengurangi distres pasien,
dapat dilakukan oleh perawat ruangan dengan
melalui pelatihan singkat tentang prosedur
teknis pijat terapeutik.
Demi terlaksananya pijat yang efektif pada
pasien, hendaklah pihak RS menyediakan
fasilitas seperti kursi pijat, tempat tidur pijat
dan terapis yang berpengalaman diunit
fisioterapi, sehingga pabila disediakan,
perawat tinggal menjalankan fungsi kolaborasi
dengan terapis.
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society & National
Comprehensive Cancer Network. (2005).
Distress treatment guidelines for patients.
Version II/July 2005. Retrieved Maret 3, 2014,
from
http://www.nccn.org/patients/patient_gls/_engl
ish/_distress/contents.asp
ISSN 1907-686X
ISSN 1907-686X
87