Professional Documents
Culture Documents
ANILIN3
ANILIN3
I.
PUSTAKA
1.
2.
3.
II.
PROSEDUR
Aromatische Aminen
XXVI Bereiding van aniline uit nitrobenzene
De reactive wordt uitgevoerd in een rondbodemkdf van 2L, die voorzien is van
een kurk ,waarin een stijgbuis van ongever 1 cm diameter steekt. Men brengt in de
kolt 31 gram (1/4 md) nitrobenzene en 35 gram ijzer heiraan wordt langzaam 135
cm3 25% zautzuur toegevoegd en wel zo , dat men eerst het tiende deel van deze
hoeveelheid in de kolf giet , dan de kolf met de stijgbuis verbindt en omschudt. De
reactive treedt in onder warmteon twikkeling , we droogt zorg (door de kolf met
water te koelen) dat de reactie niet te hoftog wordt, man voegt dan in kleire porties
de rest van het zoutzuurtoe, terwijl men de kolf steeds omschudt en de reactie
rusting doet verlopen . Als al het zout zuur is toege vaegd , verhit men de kolf nog
een uur op het waterbad.
Na afloop der reactie (de geur van nitrobenzeen is dan met meer waar te nemen)
voegt men ongeveer 50 cm3 water toe en zoveel sterke natronloog (langzamerhand
,opdat het mengsel niet te warm wordt), dat de vloeistot sterk alkalisch reageert.
De inhoud van de kolf wordt nu aan destillatie met soom onder worpen, waar bij
het gevormde aniline met water over destilleert.
Als het destilaat niet meer troebe duch waterhekter is, is the destillatie afgelopon.
Met voegt aan het destilaat zoveelgepoederd keakonzout toe, als na goed
omschudden nog , oplost en schudt de vloelstuf in een scheitrechter tweenmaal
met aether uit .De aetherische oplossing wordt gedrougd buven een paar stukjes
vaste kali, gefiltreerd en de aether op een waterbad afgedestillerrrd. Daarna
zuivert mende , al seen heldergele olie in the kolf achtergebleven , aniline door
destillatie (kookpunt 184)
Reacties op aniline
1. Chloorkalk reaction. Een weinig aniline wordt met water gechud;door
filtratie door een nat filter scheidt men de waterige oplossing van het onop
gelost gebleve aniline.Bu dit fiiltraat voegt men een weinig van een heldere ,
vers bereide chloorkalkoplossing (venkregen door chloorkalk met koud water
te schudden en daarna te filteren). Er onstaat een intens blauwviolette kleur.
Deze reactie is zeer gevoelig en specifiek voor aniline o-en m toluidine geven
een veel zwakhere en weignig karakteristieke verkleuring met een chloorkalk
oplossing. Zaiten van aniline geven de chloorkalk reactie net.
2. Tribroomaniline . Als mn bijeen verdunde oplossing van een anilinezout
broom water voegt ,ontstaat een wit neerslavagan 2,4,6 tribromoaniline
(smeltpunt 19)
3. Anilin wart reactie. Een paar druppels aniline worden in verdundzwavelzuur
opgelost , men voegt een kaliumbrchromaat oplossing toe en verwarmt zacht :
de kleur van de oplossing wordt groen , daarna blaw tot diepzwart, als men
voldoende bichromaat toevoegt. Er zet zich een zart neerslagaf.
4. Isocarbonitril reactie. Een drupel aniline wordt met een drupel chloroform en
wat alkoholische loog zacht verwarmd ; men herkent de vorming van een
isocarbonitril aan de karakteristieke, onaangename. Zie voor kleurreacties op
andere aromatisch aminen school organische analyse III, 42-45 (1941)
III.
DASAR TEORI
Anilina,
darikelompok
fenil dilampirkan
Anilin merupakan cairan minyak tak berwarna yang mudah menjadi coklat
karena oksidasi atau terkena cahaya, bau dan cita rasa khas, basa organik penting
karena merupakan dasar bagi banyak zat warna dan obat toksik bila terkena,
terhirup, atau terserap kulit. Senyawa ini merupakan dasar untuk pembuatan zat
warna diazo. Anilin dapat diubah menjadi garam diazoinum dengan bantuan asam
nitrit dan asam klorida.
Anilin pertama kali diisolasi dari destilasi destruktif indigo pada tahun 1826
oleh Otto Unverdorben, yang menamainya kristal. Pada tahun 1834, Friedrich
Runge terisolasi dari tar batubara zat yang menghasilkan warna biru yang indah
pada pengobatan dengan klorida kapur, yang bernama kyanol atau cyanol Pada
tahun 1841, CJ Fritzsche menunjukkan bahwa, dengan memperlakukan indigo
dengan potas api, itu menghasilkan minyak, yang ia beri nama anilina, dari nama
spesifik dari salah satu-menghasilkan tanaman nila, dari Portugis anil "yang
semak indigo" dari bahasa Arab an- nihil "nila" asimilasi dari al-nihil, dari nila
Persia, dari nili "indigo" dengan Indigofera anil, anil yang berasal dari
Sansekerta nila, biru tua, nila, dan pabrik nila. Tentang waktu yang sama NN
Zinin menemukan bahwa, untuk mengurangi nitrobenzena, dasar terbentuk, yang
ia beri nama benzidam. Agustus Wilhelm von Hofmann menyelidiki zat tersebutsiap dengan berbagai cara, dan terbukti mereka menjadi identik (1855), dan sejak
itu mereka mengambil tempat mereka sebagai satu tubuh, dengan nama atau
Fenilamin anilin.Anilin merupakan senyawa turunan benzene yang dihasilkan dari
reduksi nitrobenzene. Anilin memiliki rumus molekul C6H5NH2.
Pembuatan Anilin
1. Aminasi Chlorobenzen
Pada proses aminasi chlorobenzen menggunakan zat pereaksi amoniak
cair, dalam fasa cair dengan katalis Tembaga Oxide dipanaskan akan
menghasilkan 85 - 90 % anilin. Sedangkan katalis yang aktif untuk reaksi ini
adalah Tembaga Khlorid yang terbentuk dari hasil reaksi samping ammonium
khlorid dengan Tembaga Oxide. Mula - mula amoniak cair dimasukkan ke
dalam mixer dan pada saat bersamaan chlorobenzen dimasukkan pula, tekanan
di dalam mixer adalah 200 atm. Dari mixer campuran chlorobenzen dengan
amoniak dilewatkan ke preheater kemudian masuk ke reaktor dengan suhu
reaksi 235 C dan tekanan 200 atm. Pada reaksi ini ammonia cair yang
digunakan adalah berlebihan. Dengan menggunakan katalis tertentu, reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut :
C6H5Cl + 2 NH3
===>
C6H5NH2+ NH4Cl
Pada proses aminasi chlorobenzen, hasil yang diperoleh berupa nitro anilin
dengan yield yang dihasilkan adalah 96 % .
2. Reduksi Nitrobenzen
Aniline dapat dibuat dengan cara mereduksi Nitrobenzene dengan
campuran Fe dan HCl, menurut reaksi sebagai berikut :
Sn/F
HCl
a. Reduksi fasa cair
Untuk fasa cair, nitrobenzen direduksi dengan hidrogen dalam suasana
asam ( HCl ) serta adanya iron boring, dengan suhu sekitar 135 - 170 C
dan tekanan antara 50 - 500 atm, dimana asam ini akan mengikat oksigen
sehingga akan terbentuk air, dengan bantuan katalis Fe 2O3 reaksinya
sebagai berikut :
4 C6H5NO2 + 11 H2
===>
4 C6H5NH2 + 8 H2O
Proses reduksi dalam fasa cair sudah tidak digunakan lagi karena
tekanan yang digunakan tinggi sehingga kurang effisien dari segi
ekonomis dan teknis. Yield yang dihasilkan adalah 95 %.
===>
C6H5NH2 + 2H2O
Pada proses reduksi fasa gas dengan suhu didalam reaktor sekitar 275 350 C dan tekanan 1,4 atm, reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermis
karena mengeluarkan panas. Yield yang dihasilkan pada prosese ini adalah
98 % dan kemurnian dari hasil ( anilin ) yang tinggi ini ( 99 % )
mengakibatkan anilin dari segi komersial dapat digunakan .
Penggunaan Anilin
a.
b.
c.
d.
garamnya
Anilin dapat bereaksi dengan
H2SO4
membentuk
monosulfat
dan
anilin
anilin
asam
sulfonat .
IV.
menjadi
TUJUAN
1.
2.
3.
4.
V.
Gelas ukur
Spot ball
Cawan porselin
Gelas arloji
Corong kecil
Pendingin udara
Pipa pengaman
Pipa bengkok
Corong pisah
Pendingin Liebig
Termometer
Adaptor
BAHAN:
Nitrobenzena
Serbuk Fe
HCl 25%
NaOH
NaCl
Eter
31 g
35 g
135 ml
q.s.
q.s.
q.s.
VI.
MEKANISME REAKSI
N+ Fe
+2H+
N=
O
-H2O
N-phenyl
hydroxylami
n
N=
NO
NH2
+ 2 H+
VII.
2H+
CARA KERJA
1. Dimasukkan ke dalam labu alas bulat 31 g nitrobenzena dan 35 g serbuk Fe,
kemudian dipasang pipa pengaman.
2. Melalui pipa pengaman dengan corong, dituangkan 135 ml HCL 25% sedikitsedikit, mula-mula 1/10 bagian, penambahan dilakukan sambil digojok dan
didinginkan dengan air kran bila labu terasa panas ( 1 dan 2 dikerjakan dalam
lemari asam ).
3. Bila HCL sudah habis, labu tersebut dipanaskan pada tangas air selama 1 jam
sampai reaksi selesai. Ini diketahui dengan test sebagai berikut :
- ambil sedikit sampel, dilarutkan dalam HCL encer maka larutan harus jernih
- tidak ada lagi bau nitrobenzena
4. Ditambahkan 50 ml air dan larutan NaOH pekat pelan-pelan sampai reaksi
alkalis ( test dengan lakmus ).
5. Dilakukan destilasi uap, dimana anilin akan terdestilasi bersama uap air. Bila
destilat telah jernih, destilasi dihentikan.
6. Anilin yang memisah dipisahkan dari airnya dengan corong pisah, sisanya
yang terlarut air ditambah 20 g serbuk NaCl untuk tiap 100 ml destilat,
dikocok kuat-kuat agar NaCl larut.
7. Kemudian anilin ditarik dengan cara penggojokan dengan pelarut eter 2 kali
dalam corong pisah, tiap kali dipakai 20 ml eter.
8. Larutan anilin dalam eter ini dicampurkan dengan hasil anilin mula-mula,
kemudian dilakukan penguapan eter dalam lemari asam.
9.
kemudian dilakukan destilasi dan destilat ditampung pada suhu 180 - 184 C
10. Hasil ditimbang dan ditentukan indeks bisanya.
VIII.
SKEMA KERJA
Dimasukkan 31 g nitrobenzena dan 35 g serbuk Fe ke dalam labu alas bulat,
dipasang pipa pengaman
Anilin dipisahkan dari airnya dengan corong pisah, sisa yang terlarut air
ditambhakan 20 g serbuk NaCl untuk tiap 100 ml destilat,dikocok kuat agar NaCl
larut
Anilin ditarik dengan pengocokan eter 2 kali dalam corong pisah(tiap kali dipakai
20 ml eter)
IX.
X.
PEMBAHASAN /DISKUSI
Anilin dapat disintesis melalui dua cara yaitu reduksi senyawa nitrobenzene
dengan serbuk logam Fe bersama dengan HCl25% dan isolasi anilin dari hasil
reaksi. Serbuk logam Fe bersifat reduktor akan menimbulkan banyak
asetamin.Digunakan HCl 25% pada pencampuran yang berfungsi untuk
membantu proses reduksi nitrobenzena. Proses ini dilakukan di lemari asam
,setelah HCl dimasukkan semua ke dalam labu , dilakukan refluks selama 1 jam
agar terjadi penyempurnaan reaksi dengan menggunakan pipa pengaman(pada
saat reaksi reduksi selesai) . Reaksi selesai dapat diketahui dengan di tes
menggunakan HCl encer bila masih keruh berarti masih mengandung
nitrobenzene pada hasil reaksi tersebut dan jika sudah tidak keruh hasil reaksi
sudah menjadi anilin sehingga reaksi dapat dilanjutkan.
Spat ball atau bola percik pengganti pipa bengkok yang digunakan suntuk
mencegah naiknya pengotor yang ada dalam larutan agar tidak masuk pendingin.
Pipa pengaman berfungsi untuk menyamakan tekanan dalam Erlenmeyer dengan
tekanan luar(menghindari tekanan besar yang ditimbulkan oleh pemanasan). Pipa
pengaman juga dapat digunakan sebagai indikator,jika ada air yang keluar melalui
pipa tersebut berarti menandakan aliran steam ke anilin pengotor terjadi
penyumbatan.
Dilakukan destilasi uap dalam benuk bebas , yaitu anilin yang dalam bentuk
Cl hingga sampai kalis. Sebelum dilakukan destilasi uap penambahan lakmus
pada anilin sampai basah dahulu baru dapat dilakukan destilasi uap. Destilasi uap
dapat dihentikan bila pada saat destilasi yang keluar air (cairan jernih , yang bukan
menandakan destilat). Destilat pada proses ini mengandung anilin murni dan
anilin yang mengandung pengotor.Anilin murni dipisahkan dari airnya
menggunakan corong pisah, sebelum dilakukan penambahan eter pada anilin ,
dilakukan penambahan NaCl dahulu agar terjadi proses salting out setelah itu
ditambhakan eter baru anilin keluar keluar dari anilin yang telah dipisahkan tadi
menggunakan corong pisah. Kemudian anilin yang awal dicampur dengan anilin
yang sudah didestilasi.
Anilin tersebut ditambah dengan NaOH
pekat
penambahan batu didih, digunakan NaOH pekat karena NaOH merupakan pengering
yang basah yang cocok dengan anilin.Pada penambahan NaOH terjadi anilin yang
terlarut menjadi anilin yang tidak terlarut sehingga mudah dipisahkan. Kemudian
dilakukan kembali destilasi sederhana hingga suhu 180C . Destilasi ini dilakukan
hingga titik didih sudah cukup untuk mendapatkan anilin murni. Pendingin yang
digunakan adalah pendingin udara karena titik didih anilin sangat tinggi .Semakin
tinggi titik didihnya , maka semakin mudah terkodensasi secara sempurna.
Termometer digunakan untuk menyumbat agar tidak terjadi penguapan. Kemudian
tahap terakhir disaring dengan corong kaca berisi kertas saring.
XI.
KESIMPULAN
1. Serbuk logam Fe sebagai reduktor akan membentuk banyak asetamin.
2. Pada proses destilasi sederhana perlu diperhatiakan agar tidak terjadi
penguapan.
3. Titik didih destilasi sederhana hingga 180-184C.
4. Penambahan HCl harus dilakukan sesudah nitrobenzena agar tidak
menimbulkan bumping.
5. Labu alas bulat didiamkan di lemari asam hingga reaksi selesai atau terbentuk
N-fenil hidroksia amin.
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SURABAYA
2013