Professional Documents
Culture Documents
2561 2554 1 PB
2561 2554 1 PB
MAJURING IN AGRIBISNIS
AGRICULTURE FACULITY
GORONTALO STATE UNIVERSITY
ABSTRACT
Nurhayati Alhasni, 414 409 023. 2013. Analysis of Durian Farm Income in
Rural Sub Sigaso Atinggola North Gorontalo regency. Under the guidance of
Supriyo Imran and Ria Indriani.
This study aims to determine: 1) The cost structure of the durian farming
planting until harvest in the Village District Sigaso Atinggola North Gorontalo
District, 2) durian farm income in the first harvest, second, third, fourth, and fifth
in the Village District Sigaso Atinggola North Gorontalo regency.
The research was conducted in the Village District Sigaso Atinggola North
Gorontalo Regency from May to June 2013. The method used survey method that
is based on empirical data collection interviews and observations. Sampling
technique is done by using a sample of 24 respondents ie saturated. Data used in
this study are primary data and secondary data. Data were analyzed using analysis
of farming costs, revenue analysis, equipment depreciation costs, and labor costs.
The results showed that the cost structure of the durian farm in the Village
District Sigaso Atinggola North Gorontalo district covers fixed costs to total
average fixed cost Rp 194,995.00 and the total variable cost the average variable
cost of Rp 44783.268. Income earned on durian farm in the village of District
Sigaso Atinggola North Gorontalo regency is the average value of Rp
2,231,733.00.
1
ABSTRAK
Nurhayati Alhasni, 414 409 023. 2013. Analisis Pendapatan Usahatani Durian
di Desa Sigaso Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara. Dibawah
bimbingan Supriyo Imran dan Ria Indriani.
2
PENDAHULUAN
3
biaya yang akan dikeluarkan dan berapa keuntungan yang akan diperoleh, selain
itu petani harus dapat memilih usahatani yang lebih menguntungkan.
Usahatani durian di Kabupaten Gorontalo Utara khususnya masyarakat di
Desa Sigaso Kecamatan Atinggola dalam skala luas lahan dengan penggunaan
teknologi yang masih sederhana dan kelembaban yang dikehendaki tanaman
tersebut terpenuhi serta memiliki lahan cukup subur. Di Desa Sigaso Kecamatan
Atinggola ini buahnya di tunggu hingga jatuh dari pohonnya. Masyarakat yang
berada di desa Sigaso lebih memilih mengkomsumsi buah durian jatuh dari
pohonnya dari pada di petik sebelum mencapai kematangan. Adapun Produksi
buah durian di Desa Sigaso pada tahun 2009 mencapai 17.500 Buah dengan luas
areal 150 Ha (Kantor Desa Sigaso, 2013 : 2).
Sebagian besar penduduk di Desa Sigaso bermata pencaharian sebagai
petani. Jenis tanaman yang diusahakan oleh petani tersebut yaitu buah durian.
Hasil yang diproduksi biasanya untuk dikomsumsi sendiri sebagai bahan pangan
dan ada pula yang dijual dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
Sejalan dengan maksud latar belakang tersebut di atas, akan dilakukan penelitian
Analisis Pendapatan Usahatani Tanaman Durian di Desa Sigaso Kecamatan
Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara. Tujuan penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui struktur biaya usahatani durian dari tahun tanam sampai
dengan tahun panen di Desa Sigaso Kecamatan Atinggola Kabupaten
Gorontalo Utara.
2. Untuk mengetahui pendapatan usahatani durian pada lima tahun panen
pertama di Desa Sigaso Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara.
METODE PENELITIAN
TC = TFC + TVC
4
Dimana :
TC = Total cost ( Total Biaya / Rupiah)
TFC = Total Fixed Cos ( Total Biaya Tetap / Rupiah)
TVC = Total Variabel Cost ( Total Biaya Variabel /Rupiah)
2. Analisis Pendapatan
Untuk menghitung pendapatan atau keuntungan, yang harus diketahui
terlebih dahulu adalah penerimaan (TR).
a. Penerimaan usahatani (TR) diperoleh dengan menggunakan rumus
:
TR = P x Q
Dimana :
P = Price (Harga jual Produksi)
Q = Quantity (Jumlah Produksi)
b. Pendapatan usahatani diperoleh dengan menggunakan rumus :
= TR - TC
Dimana :
= Keuntungan/Pendapatan bersih
TR = Total Revenue (Total Penerimaan)
TC = Total Cost (Total Biaya)
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
6
usahatani dilaksanakan oleh petani sampel, petani yang mengusahakan tanaman
durian berjumlah 24 orang.
Biaya tetap merupakan biaya yang tetap dikeluarkan selama proses
produksi, dimana biaya-biaya ini meliputi Pajak Lahan, Penyusutan Alat, dan
upah tenaga kerja dalam keluarga. Pada Tabel 1 berikut dapat dilihat biaya tetap
yang dikeluarkan selama satu musim tanam durian di Desa Sigaso.
Tabel 1. Biaya Tetap Petani Responden Usahatani Durian di Desa Sigaso
Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara, 2013
Pajak Tenaga Kerja
Penyusutan Total Biaya
No Tahun Lahan Dalam
Alat (Rp) Tetap (Rp)
(Rp/Ha) Keluarga (Rp)
1 Ke-1 89.333,00 12.748,00 136.000,00 238.081,00
2 Ke-2 89.333,00 3.911,00 140.000,00 233.244,00
3 Ke-3 89.333,00 3.911,00 147.000,00 240.244,00
4 Ke-4 89.333,00 3.911,00 152.500,00 245.744,00
5 Ke-5 89.333,00 3.911,00 162.500,00 255.744,00
Jumlah 446.665,00 28.392,00 738.000,00 1.213.057,00
Rata-Rata 89.333,00 5.678.40 147.600,00 242.611.40
Sumber : Analisis Data Primer, 2013
Tabel 1. menunjukan biaya tetap tertinggi berada pada tahun ke-5 yaitu
sebesar Rp 255.744,00 dan biaya tetap terendah berada pada tahun ke-2 yaitu
sebesar Rp 233.244,00. Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa biaya pajak lahan
dikeluarkan petani setiap tahun yaitu nilai rata-rata Rp 89.333,00, biaya
penyusutan alat yang dikeluarkan yaitu nilai rata-rata Rp 5.678.40, dan biaya
tenaga kerja dalam keluarga yang dikeluarkan yaitu nilai rata-rata Rp 147.600,00,
maka nilai rata-rata total biaya tetap sebesar Rp 242.611.40.
Biaya variabel sangat berpengaruh terhadap hasil produksi. Biaya variable
dapat berubah-ubah sesuai dengan besar kecilnya produksi durian yang diinginkan
petani. Total biaya variabel dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Biaya Variabel Petani Responden Usahatani Durian di Desa Sigaso
Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara, 2013
Biaya Pembuatan Biaya Total Biaya
No Tahun
Pondok (Rp) Transportasi (Rp) Variabel (/Rp)
1 Ke-1 162.041,67 11.041,67 173.083,34
2 Ke-2 - 10.750,00 10.750,00
3 Ke-3 - 13.000,00 13.000,00
4 Ke-4 - 13.125,00 13.125,00
5 Ke-5 - 13.958,00 13.958,00
Jumlah 162.041,67 61.874,67 223.916,34
Rata-rata 32.408,334 12.374,934 44.783,268
Sumber : Analisis Data Primer, 2013
7
Tabel 2. menunjukan biaya variabel tertinggi berada pada tahun pertama
yaitu senilai Rp 173.083,34 dan biaya tetap terendah berada pada tahun ke-2 yaitu
senilai Rp 10.750,00 dengan rata-rata senilai Rp 44.783,268.
Biaya total merupakan biaya keseluruhan yang digunakan selama proses
usahatani durian selama satu musim tanam yaitu meliputi penjumlahan antara
biaya total biaya tetap dan total biaya variabel yang digunakan. Tabel biaya durian
dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Total Biaya Usahatani Durian di Desa Sigaso Kecamatan Atinggola
Kabupaten Gorontalo Utara, 2013
Total Biaya
Total Biaya Biaya Total
No Tahun Variabel
Tetap (Rp) (Rp) (1+2)
(Rp)
1 Ke-1 238.081,00 173.083,34 411.164,34
2 Ke-2 233.244,00 10.750,00 243.994,00
3 Ke-3 240.244,00 13.000,00 253.244,00
4 Ke-4 245.744,00 13.125,00 258.869,00
5 Ke-5 255.744,00 13.958,00 269.702,00
Jumlah 1.213.057,00 223.916,34 1.436.973,34
Rata-rata 242.611,40 44.783,27 287.394,67
Sumber : Analisis Data Primer, 2013
Tabel 3. menunjukan biaya total tertinggi yang dikeluarkan petani terdapat
pada tahun pertama yaitu senilai Rp 411.164,34 dan biaya total terendah yang
dikeluarkan petani terdapat pada tahun ke-2 yaitu senilai Rp 243.994,00 dengan
biaya total yaitu nilai rata-rata Rp 287.394.67.
Hasil akhir dari suatu proses produksi durian adalah produk atau output.
Produk atau produksi dalam bidang pertanian atau lainnya dapat bervariasi yang
antara lain disebabkan karena perbedaan kualitas. Di Desa Sigaso produksi
usahatani durian dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Produksi Buah Durian di Desa Sigaso Kecamatan Atinggola Kabupaten
Gorontalo Utara, 2013
Rata-Rata Produksi
Tahun Panen
(Buah (Kg) / Tahun)
Ke-1 (2007) 350,590
Ke-2 (2008) 471,083
Ke-3 (2009) 393,125
Ke-4 (2010) 156,250
Ke-5 (2011) 92,291
Jumlah 1.463,339
Rata-rata 292,668
Sumber : Analisis Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 4. menunjukan besarnya rata-rata produksi yang
tertinggi terdapat pada tahun ke-2 senilai 471,083 dan rata-rata produksi yang
paling rendah terdapat pada tahun ke-5 senilai 92,291, jadi jumlah rata-rata
8
produksi senilai 1.463,339 dengan nilai rata-rata yang dibagi dalam 5 tahun
adalah senilai 292,668. Dapat dilihat bahwa produksi tahun pertama sampai tahun
kedua produksinya meningkat akan tetapi pada tahun ketiga sampai tahun kelima
mengalami penurunan, diakibatkan karena produksi buah durian ditempat
penelitian ini pohonya berkurang karena terserang oleh beberapa hama dan
penyakit dan dipengaruhi oleh terjadinya musim panen pada musim hujan, jadi
produksinya menurun.
Penerimaan usaha tani adalah perkalian antara produksi buah durian yang
diperoleh selama satu musim tanaman dengan harga jual. Di Desa Sigaso nilai
produksi usahatani durian dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Nilai Produksi Durian Petani Sampel di Desa Sigaso Kecamatan
Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara, 2013
Rata-Rata Penerimaan
Tahun Panen
(Rp/Tahun)
Ke-1 (2007) 1.115.041,67
Ke-2 (2008) 3.251.485,00
Ke-3 (2009) 3.153.125,00
Ke-4 (2010) 3.132.500,00
Ke-5 (2011) 1.946.666,67
Jumlah 12.598.818,34
Rata-rata 2.519.763,67
Sumber : Analisis Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 5. menunjukan besarnya rata-rata nilai produksi yang
tertinggi terdapat pada tahun ke-2 senilai Rp 3.251.485,00 dan rata-rata nilai
produksi yang paling rendah terdapat pada tahun ke-4 senilai Rp 1.115.041,67.
Jadi jumlah rata-rata nilai produksi senilai Rp 12.598.818,34 dengan nilai rata-rata
yang dibagi dalam 5 tahun adalah senilai Rp 2.519.763,67. Dapat dilihat
penerimaan bahwa pada tahun pertama sampai tahun kedua meningkat, kemudian
tahun ketiga sampai kelima menurun, diakibatkan karena penerimaan buah durian
ditempat penelitian ini produksinya berkurang karena terserang oleh beberapa
hama dan penyakit dan dipengaruhi oleh terjadinya musim panen pada musim
hujan, jadi penerimaan menurun.
Pendapatan yang didapatkan petani diperoleh dari selisih antara total
pendapatan yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan selama proses
produksi buah durian. Tingkat keuntungan dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini.
9
Tabel 6. Nilai Penerimaan, Biaya dan Pendapatan Rata-rata dari Usahatani Durian
di Desa Sigaso Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara, 2013
Total Penerimaan Total Biaya Pendapatan
No Tahun
(Rp/Panen/Tahun) (Rp) Bersih (1-2) (Rp)
1 Ke-1 (2007) 1.115.041,67 411.164,34 703.877.33
2 Ke-2 (2008) 3.251.485,00 243.994,00 3.007.491,00
3 Ke-3 (2009) 3.153.125,00 253.244,00 2.899.881,00
4 Ke-4 (2010) 3.132.500,00 258.869,00 2.873.631,00
5 Ke-5 (2011) 1.946.666,67 269.702,00 1.676.964,67
Jumlah 12.598.818,34 1.436.973,34 11.161.845,00
Rata-rata 2.519.763,67 287.394,67 2.232.369,00
Sumber : Analisis Data Primer, 2013
10
yaitu Rp 2,711, R/C Ratio tahun kedua yaitu Rp 13,326, R/C Ratio tahun ketiga
yaitu Rp 12,450, R/C Ratio tahun keempat yaitu Rp 11,100, dan R/C Ratio tahun
kelima yaitu Rp 7,217. Untuk R/C Ratio lima tahun panen pertama di Desa Sigaso
memperoleh jumlah nilai sebesar Rp 46.804 dengan rata-rata nilai sebesar Rp
9.360, karena nilai diperoleh lebih besar dari 1, artinya bahwa setiap pengeluaragn
1 rupiah dapat memberikan penerimaan sebesar Rp 9.360 maka usahatani durian
menguntungkan dan layak untuk diusahakan.
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jendral Hortikultura. 2011. Produksi Buah-
buahan di Indonesia dalam angka. Indonesia.
Bahua, Ikbal. 2008. Analisis Usahatani Jagung Pada Lahan Kering di Kecamatan
Limboto Kabupaten Gorontalo. Jurnal Penyuluhan. Maret 2008. Vol 4 No.
1 : 1858-2664. http//:www.ristek.go.id. Di akses 6 Maret 2013.
Beattie dan Taylor. 1994. Ekonomi Produksi. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta, Indonesia.
Dwi Wahyu Fuji Lestari, Nella Naomi D dan M. Najib, 2011. Analisis pendapatan
dan titik impas usahatani mentimun (cucumis sativus l.) Di desa
bangunrejo kecamatan tenggarong Seberang kabupaten kutai kartanegara.
Jurnal EPP. Vol. 8 No. 2. 2011: 28 32. Program Studi Agribisnis,
Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Samarinda.
Guntur. 2005. Analisis Pendapatan Usahatani Semangka Non Biji, Studi Kasus di
Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Kabupaten Bayunwangi. Skripsi.
Fakultas Pertanian, Universitas Wisnawardhana Malang.
12
Khairuddin. 2000. Pembangunan Masyarakat . Liberti Yogyakarta.
Kurnisari, P. 2011. Analisis Efisiensi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Produksi Industri Kecil Kabupaten Kendal. Jurnal Volume 8 No 2.
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, Semarang.
13