14 PK PDT - Sus 2012

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 38

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S A N

si
NO. 14 PK/Pdt.Sus/2012
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata khusus hak atas kekayaan intelektual (hak cipta)
dalam peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam

do
gu perkara antara :
PT. TCL INDONESIA, berkedudukan di Jalan Mangga Dua

In
A
Raya, Komplek Agung Sedayu, Blok-3, Jakarta Pusat, diwakili
oleh direkturnya ZHONG YUNGUANG, dalam hal ini memberi
ah

lik
kuasa kepada ANDI F. SIMANGUNSONG, SH., dan kawan-
kawan, para Advokat dan Advokat Magang pada AFS
Partnership, berkantor di Gedung Menara Thamrin, Lantai 14,
am

ub
Suite 1408, Jalan M.H. Thamrin, Kav. 3, Jakarta, berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tanggal 19 September 2011;
ep
Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/
k

Penggugat ;
ah

melawan
R

si
JUNAIDE SUNGKONO, bertempat tinggal di Mediterania Kelapa
Gading, Blok AE, No. 3, Jakarta Utara, sebelumnya bertempat

ne
ng

tinggal di Griya Pratama I, Blok VI, No. 12, RT 015 RW 007,


Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading,

do
gu

Kotamadya Jakarta Utara, dalam hal ini memberi kuasa kepada


H.R. YANUAR BAGUS SASMITO, SH., dan kawan-kawan, para
Advokat pada YANUAR BAGUS SASMITO & PARTNERS,
In
A

Ariobimo Sentral 4 th Floor, Jalan H.R. Rasuna Said, Kav. X 2,


No. 5, Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 24
ah

lik

November 2011;
Termohon Peninjauam Kembali dahulu Termohon Kasasi/
m

ub

Tergugat;
dan
ka

DEPARTEMEN HUKUM dan HAK ASASI MANUSIA RI Cq.


ep

DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL,


ah

berkedudukan di Jalan Daan Mogot Km. 24, Tangerang 15119 ;


R

Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu Turut Termohon


es

Kasasi/Turut Tergugat ;
M

ng

Mahkamah Agung tersebut ;


on
gu

Hal.1 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;

si
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa Pemohon
Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/Penggugat telah mengajukan

ne
ng
permohonan peninjauan kembali terhadap putusan Mahkamah Agung RI
No.928 K/Pdt.Sus/2010 tanggal 23 Maret 2011 yang telah berkekuatan hukum
tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu

do
gu Termohon Kasasi/Tergugat dan Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu
Turut Termohon Kasasi/Turut Tergugat dengan posita gugatan sebagai berikut:

In
A
I. Latar Belakang dan Kronologis :
1. Pada tahun 2001, TCL Overseas Marketing Limited (TCL China),
ah

lik
sebuah perusahaan produsen produk-produk elektronik asal RRC mulai
memasarkan produknya ke Indonesia, PT. Trimitra Cakra Lestari dan PT.
Trimitra Cemerlang Lestari, dua perusahaan milik Tergugat, ditunjuk
am

ub
menjadi distributor produk elektronik merek TCL sejak tahun 2001
sampai 2007. Tergugat juga merupakan direktur di kedua perusahaan
ep
tersebut ;
k

2. Pada tanggal 8 Maret 2003, Penggugat didirikan. Kemudian, melalui tim


ah

marketingnya, Penggugat menciptakan logo Cap Jempol sebagai suatu


R

si
image atas garansi terhadap produk-produk elektronik merek TCL di
pasaran Indonesia. Logo tersebut mulai digunakan pada kemasan

ne
ng

(kardus) serta pada materi iklan dan promosi produk-produk TCL di


Indonesia sejak November 2003 secara efektif dan terus menerus hingga

do
gu

saat ini;
3. Tergugat juga merupakan salah satu mantan direktur dan pemegang
saham dari Penggugat sejak Maret 2003 sampai dengan 22 Agustus
In
A

2008 ;
4. Pada tanggal 11 April 2007 TCL China menghentikan kerjasamanya
ah

lik

dengan PT. Trimitra Cakra Lestari dan PT. Trimitra Cemerlang Lestari,
kedua perusahaan Tergugat. Posisi distributor produk-produk TCL di
m

ub

Indonesia lalu diserahkan kepada PT. Arisa Mandiri Pratama ;


5. Pada tanggal 13 Juni 2007, setelah kedua perusahaan Tergugat (PT.
ka

Trimitra Cakra Lestari dan PT. Trimitra Cemerlang Lestari) bukan lagi
ep

merupakan distributor TCL China, Tergugat mendaftarkan hak cipta atas


ah

logo yang sangat identik dengan Cap Jempol kepada Turut Tergugat.
R

Pendaftaran tersebut dilakukan atas nama pribadinya sendiri ;


es

6. Atas pendaftaran tersebut, Turut Tergugat mengeluarkan Surat


M

ng

Pendaftaran Ciptaan No. 043944 tertanggal 11 September 2009 ;


on
gu

Hal.2 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Di dalam pendaftarannya, Tergugat mengaku seolah-olah ia adalah

si
pencipta logo Cap Jempol dan seolah-olah logo tersebut diumumkan
pertama kali pada tanggal 13 Juni 2007 ;

ne
ng
8. Tergugat yang pernah menjadi direktur dari Penggugat, dan sebagai
pemilik dari kedua perusahaan yang pernah menjadi distributor produk-
produk TCL, pasti mengetahui betul bahwa logo Cap Jempol adalah

do
gu ciptaan dari Penggugat dan telah diumumkan dan digunakan secara
efektif dan terus menerus oleh Penggugat sejak November 2003, Bukan

In
A
13 Juni 2007 seperti yang diakui Tergugat dalam Surat Pendaftaran
Ciptaan No. 043944 tertanggal 11 September 2009 ;
ah

lik
9. Yang patut ditekankan adalah ketika mendaftarkan logo tersebut
Tergugat masih menjabat sebagai salah satu direktur Penggugat, namun
pendaftaran tersebut dilakukan mengatasnamakan diri pribadi Tergugat.
am

ub
Oleh karena itu, sangat beralasan apabila Penggugat mencurigai adanya
itikad buruk dari Tergugat ;
ep
10. Tindakan pendaftaran logo Cap Jempol oleh Tergugat merupakan
k

perbuatan yang melawan hukum, dilandasi itikad buruk dan bertentangan


ah

1)
dengan hak Penggugat karena pencipta dari logo tersebut bukanlah
R

si
2)
Tergugat, melainkan Penggugat; dan logo tersebut telah diumumkan
terlebih dahulu oleh Penggugat sejak November 2003 dan bukan sejak

ne
ng

13 Juni 2007. Kedua fakta tersebut diketahui betul oleh Tergugat ;


11. Pasal 5 ayat (2) jo. Pasal 42 Undang-Undang Hak Cipta menyatakan

do
gu

bahwa pihak yang berhak atas Hak Cipta (in casu: Penggugat selaku
Pencipta) dapat mengajukan gugatan pembatalan melalui Pengadilan
Niaga untuk membukti kebenarannya dan hakim dapat menentukan
In
A

Pencipta yang sebenarnya berdasarkan pembuktian tersebut ;


12. Bahwa berdasarkan hal tersebut, dan berdasarkan dalil-dalil yang
ah

lik

Penggugat ajukan di secara lebih rinci di bawah ini, Penggugat memohon


pada Majelis Hakim untuk membatalkan Surat Pendaftaran Ciptaan No.
m

ub

043944 tertanggal 11 September 2009 yang dikeluarkan oleh Turut


Tergugat ;
ka

II. Penggugat Adalah Pencipta dan Pemegang Hak Cipta Yang Sah Atas
ep

Logo Cap Jempol :


ah

A. Logo Cap Jempol: Diciptakan Oleh Penggugat Melalui Tim Marketingnya


R

Pada Tahun 2003 Semata-mata untuk Kepentingan Penggugat :


es

13. Pada tahun 2003 Penggugat didirikan (Vide Bukti P-1.1). kemudian
M

ng

Penggugat melakukan program pembentukan image (image branding)


on
gu

Hal.3 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atas adanya garansi/jaminan atas produk-produk elektronik merek TCL di

si
Indonesia. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pembuatan logo
Cap Jempol oleh Penggugat melalui tim marketingnya, yang pada saat

ne
ng
itu dipimpin mantan Senior Marketing Manager Penggugat, Hu Ziyong
(Vide Bukti P-2.1 (sama dengan bukti awal 1), P-2.2, dan P-2.3). Hu
Ziyong merancang/mendesain, mengawasi dan membuat logo Cap

do
gu Jempol untuk kepentingan PT. TCL Indonesia (Penggugat) ;
14. Logo Cap Jempol dikhususkan untuk memberikan informasi adanya

In
A
garansi selama suatu periode pada waktu tertentu (misal: 3 atau 5 tahun)
pada produk-produk merek TCL yang dijual di Indonesia. Itulah sebabnya
ah

lik
logo Cap Jempol diciptakan dengan ciri-ciri sebagai berikut (Vide Bukti
P-3.1 dan P-3.2) :
a. Gambar jempol merupakan lambang jaminan akan kualitas, dan ;
am

ub
b. Warna dasar lingkaran merah sebagai memperkuat image keyakinan
atas produk TCL ;
ep
15. Pada bulan November 2003, design logo Cap Jempol telah selesai
k

diciptakan oleh Penggugat melalui tim marketingnya dan siap digunakan


ah

dalam pemasaran produk-produk merek TCL di Indoensia. Sejak saat itu


R

si
logo Cap Jempol telah digunakan secara luas, efektif dan terus
menerus hingga saat ini pada kemasan (kardus) produk-produk

ne
ng

elektronik TCL termasuk mesin cuci dan AC (Vide Bukti P-4.1 sampai
dengan P-4.9) dan pada materi iklan dan promosi atas produk-produk

do
gu

elektronik merek TCL (Vide Bukti P-5.1 sampai dengan P-5.10). Hal ini
membuktikan bahwa logo Cap Jempol telah dimumkan oleh Penggugat
sejak bulan November 2003 ;
In
A

16. Berdasarkan Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Hak Cipta, Pencipta


adalah :
ah

lik

Seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas


inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran,
m

ub

imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam


bentuk yang khas dan bersifat pribadi ;
ka

17. Sebagaimana dijelaskan di atas, logo Cap Jempol tersebut diciptakan


ep

berdasarkan inspirasi Penggugat yang ingin menyampaikan pesan


ah

tersebut pada produknya. Inspirasi ini kemudian dikejawantahkan oleh


R

Hu Ziyong selaku Senior Marketing Manager Penggugat yang menjadi


es

pimpinan tim marketing Penggugat, dimana Hu Ziyong dan timnya


M

ng

on
gu

Hal.4 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menggunakan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan

si
dan/atau keahliannya untuk menciptakan logo tersebut ;
18. Selanjutnya Pasal 8 ayat (3) dan penjelasan Pasal 8 ayat (3) Undang-

ne
ng
Undang Hak Cipta menyatakan bahwa :
Jika suatu ciptaan dibuat dalam hubungan kerja atau berdasarkan
pesanan, pihak yang membuat karya cipta itu dianggap sebagai Pencipta

do
gu dan Pemegang Hak Cipta, kecuali apabila diperjanjikan lain antara kedua
pihak ;

In
A
19. Penggugat memahami bahwa pembuatan design logo yang dilakukan
oleh Hu Ziyong dilaksanakan dalam rangka hubungan kerja dengan
ah

lik
dibantu oleh timnya. Namun demikian, Hu Ziyong dan para anggota
timnya pun juga menyadari bahwa logo tersebut dibuat hanya untuk
kepentingan Penggugat. Hal ini terbukti melalui pernyataan yang secara
am

ub
tegas mengakui bahwa logo tersebut diciptakan untuk Penggugat dan
oleh karenanya Penggugat merupakan pencipta sekaligus pemegang
ep
Hak Cipta atas logo Cap Jempol yang dibuat oleh Hu Ziyong dan kedua
k

anggota timnya (Vide Bukti P-2.1 (sama dengan Bukti Awal 1), P-2.2, dan
ah

P-2.3) ;
R

si
20. Surat pernyataan tersebut cukup untuk memenuhi ketentuan apabila
diperjanjikan lain antara kedua pihak sebagaimana dimaksud Pasal 8

ne
ng

ayat (3) Undang-Undang Hak Cipta atau setidak-tidaknya menunjukkan


persetujuan Hu Ziyong dan anggota timnya, yaitu Robert Adriantho dan

do
gu

Hilal Hendarin bahwa pencipta dan pemegang hak cipta adalah


Penggugat. Dengan demikian telah terbukti secara sah dan meyakinkan
bahwa Penggugat adalah Pencipta asli logo Cap Jempol tersebut ;
In
A

B. Penggugat Telah Mengumumkan Logo Cap Jempol Oleh Karenanya


Penggugat Merupakan Penciptanya :
ah

lik

21. Lebih lanjut lagi, Pasal 9 Undang-Undang Hak Cipta berbunyi :


Jika suatu badan hukum mengumumkan bahwa ciptaan berasal dari
m

ub

padanya dengan tidak menyebut seseorang sebagai penciptanya, badan


hukum tersebut dianggap sebagai penciptanya, kecuali jika terbukti
ka

sebaliknya ;
ep

22. Bahwa nyata terbukti dari rangkaian kegiatan pemasaran sejak


ah

November 2003 hingga saat ini bahwa dalam pengumuman logo Cap
R

Jempol tidak pernah disebutkan nama-nama Hu Ziyong maupun


es

anggota timnya. Oleh karena itu Penggugat berdasarkan Pasal 9


M

ng

Undang-Undang Hak Cipta dapat dianggap sebagai penciptanya, terlebih


on
gu

Hal.5 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lagi karena Hu Ziyong dan anggota timnya telah secara tegas mengakui

si
bahwa logo tersebut diciptakan untuk Penggugat dan oleh karenanya
Penggugat merupakan pencipta sekaligus pemegang Hak Cipta atas logo

ne
ng
Cap Jempol ;
C. Pendaftaran Bukanlah Syarat Bagi Pencipta Untuk Memperoleh Hak
Cipta :

do
gu 23. Pendaftaran bukanlah syarat mendaftarkan Hak Cipta atas suatu ciptaan
sebagaimana dijelaskan dalam penjelasan Pasal 5 ayat (2) Undang-

In
A
Undang Hak Cipta yang menyatakan :
Pada prinsipnya Hak Cipta diperoleh bukan karena pendaftaran, tetapi
ah

lik
dalam hal terjadi sengketa di pengadilan mengenai ciptaan yang terdaftar
dan yang tidak terdaftar sebagaimana dimaksud pada ketentuan ayat (1)
huruf a dan b serta apabila pihak-pihak yang berkepentingan dapat
am

ub
membuktikan kebenarannya, hakim dapat menentukan pencipta yang
sebenarnya berdasarkan pembuktian tersebut ;
ep
24. Sekalipun Penggugat tidak pernah mendaftarkan logo Cap Jempol
k

sebagai ciptaannya, sangatlah jelas bahwa hal tersebut tidak


ah

menghilangkan hak dan fakta hukum Penggugat sebagai pencipta dan


R

si
pemegang Hak Cipta atas logo Cap Jempol. Berdasarkan penjelasan-
penjelasan di atas, Penggugat telah membuktikan kebenaran bahwa

ne
ng

pada kenyataannya bahwa Penggugat merupakan pencipta logo Cap


Jempol dan fakta bahwa Penggugat belum pernah mendaftarkan logo

do
gu

tersebut sebagai ciptaannya tidak menghilangkan haknya sebagai


pencipta dan pemegang hak cipta atas logo tersebut ;
III. Tindakan Tergugat Dalam Mendaftarkan Logo Tiruan Cap Jempol Adalah
In
A

Melawan Hukum dan Dilandasi Itikad Buruk :


25. Pada tanggal 13 Juni 2007, Tergugat secara melawan hukum
ah

lik

mengajukan permohonan pendaftaran ciptaan logo yang identik dengan


logo Cap Jempol kepada Turut Tergugat (Vide Bukti P-6) sama dengan
m

ub

Bukti Awal 2)). Permohonan tersebut disetujui oleh Turut Tergugat


melalui Surat Pendaftaran Ciptaan Nomor 043944 dan diberi judul
ka

Garansi dimana Tergugat tertulis sebagai pencipta dan pemegang hak


ep

cipta (Vide Bukti P-6 (sama dengan Bukti Awal 2)). Surat Pendaftaran
ah

Ciptaan Nomor 043944 tersebut harus dibatalkan karena ternyata ciptaan


R

dalam surat tersebut sebenarnya adalah ciptaan Penggugat


es

sebagaimana telah diuraikan dalam penjelasan-penjelasan di atas, dan


M

ng

Penggugat memiliki dugaan yang sangat beralasan bahwa pendaftaran


on
gu

Hal.6 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut dilakukan oleh Tergugat dengan itikad buruk sebagaimana lebih

si
rinci kami uraikan di bawah ini :
A. Logo Ciptaan Tergugat Tidak Memenuhi Unsur Keaslian Karena

ne
ng
Merupakan Tiruan Dari Logo Cap Jempol :
i. Logo tiruan citaan Tergugat adalah sama dengan logo cap jempol,
atau setidak-tidaknya memiliki tingkat kemiripan yang sangat tinggi ;

do
gu 26. Dalam Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Hak Cipta, dinyatakan bahwa
ciptaan adalah setiap karya Pencipta yang menunjukkan keasliannya

In
A
dalam lapangan ilmu pengetahuan. Seni atau sastra. Logo yang
didaftarkan oleh Tergugat tidak memenuhi unsur keaslian karena
ah

lik
merupakan tiruan dari logo Cap Jempol Penggugat atau setidak-
tidaknya memiliki unsur kemiripan yang sangat tinggi, sehingga
sepatutnya tidak dapat didaftarkan oleh Tergugat sebagai ciptaannya ;
am

ub
27. Logo yang didaftarkan oleh Tergugat dalam Surat Pendaftaran Ciptaan
No.. 043944 tanggal 11 September 2009 pada dasarnya terdiri dari tanda
ep
jempol dan lingkaran dengan dasar warna merah (Vide Bukti P-7) yang
k

sangat identik dengan logo Cap Jempol Penggugat yang juga terdiri
ah

dari tanda jempol dan lingkaran berwarna dasar merah (Vide Bukti P-3.1
R

si
dan P-3.2). Oleh sebab itu, karena tanda jempol pada logo Tergugat
adalah identik (sama persis) dengan tanda jempol pada logo Cap

ne
ng

Jempol Penggugat, maka logo Cap Jempol Tergugat tersebut nyata-


nyata hanyalah tiruan belaka ;

do
gu

28. Perlu ditekankan pula bahwa Tergugat telah mengirimkan dua somasi
pada tanggal 30 Maret 2010 (Vide Bukti P-8.1) dan 7 April 2010 (Vide
Bukti P-8.2) kepada PT. Arisa Mandiri Pratama, distributor produk-produk
In
A

elektronik merek TCL di Indonesia saat ini, atas penggunaan logo Cap
Jempol pada produk-produk elektronik merek TCL ;
ah

lik

29. Dalam somasi tersebut Tergugat menyatakan bahwa logo Cap Jempol
ciptaan Penggugat yang digunakan pada kemasan mesin cuci merek
m

ub

TCL merupakan ciptaannya dengan merujuk pada Surat Pendaftaran


Ciptaan Nomor 043944 atas nama Tergugat ;
ka

30. Somasi-somasi tersebut justru menunjukkan pengakuan yang sempurna


ep

bahwa logo Cap Jempol pada hakikatnya adalah sama dengan logo
ah

yang didaftarkan oleh Tergugat sebagai ciptaannya dalam Surat


R

Pendaftaran Ciptaan Nomor 043944. Oleh karena itu jelas bahwa logo
es

yang didaftarkan oleh Tergugat tidak memenuhi unsur keaslian ciptaan


M

ng

karena merupakan tiruan dari logo Cap Jempol, logo yang sudah ada
on
gu

Hal.7 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan diketahui dengan pasti oleh Tergugat sejak November 2003, dan

si
bukan sejak didaftarkan Tergugat ;
31. Dari kedua kesamaan tersebut jelas terlihat bahwa logo yang didaftarkan

ne
ng
Tergugat tidak memenuhi unsur keaslian ciptaan karena merupakan
tiruan dari Logo Cap Jempol ;
ii. Logo cap jempol telah diumumkan Penggugat jauh sebelum logo cap

do
gu jempol tiruan Tergugat didaftarkan :
32. Sebagaimana sebagaimana telah diuraikan di huruf A di atas, logo Cap

In
A
Jempol: diciptakan pada November 2003, dan telah diumumkan oleh
Penggugat sejak November 2003 (Vide Bukti P-2.1 (sama dengan Bukti
ah

lik
Awal 1), P-2.2, P-2.3 jo. Vide Bukti P-4.1 sampai dengan P-4.9 dan P-5.1
sampai dengan 5.10). Sedangkan Tergugat mendaftarkan logo tiruannya
pada tanggal 13 Juni 2007 dan menyatakan secara keliru bahwa logo
am

ub
tersebut baru pertama kali diumumkan pada tanggal tersebut (Vide Bukti
P-6 (sama dengan Bukti Awal 2));
ep
33. Hal ini jelas menunjukkan bahwa logo Cap Jempol diciptakan dan
k

diumumkan oleh Penggugat jauh sebelum logo tersebut diklaim


ah

diciptakan dan diumumkan oleh Tergugat ;


R

si
34. Dengan demikian terbukti berdasarkan runtutan waktu bahwa logo yang
didaftarkan Tergugat merupakan tiruan logo Cap Jempol dan bukan

ne
ng

sebaliknya :
B. Tergugat Telah Mengetahui Sejak Setidak-Tidaknya Bulan November

do
gu

2003 Bahwa Logo Cap Jempol Merupakan Ciptaan Penggugat Dan


Telah Digunakan Penggugat Sehubungan Dengan Pemasaran
Produk-Produk Elektronik Merek TCL ;
In
A

35. Untuk untuk memperkuat bukti adanya itikad buruk dari Tergugat,
Penggugat dapat membuktikan bahwa Tergugat telah mengetahui sejak
ah

lik

setidak-tidaknya bulan November 2003 bahwa logo Cap Jempol


merupakan ciptaan Penggugat dan telah digunakan secara efektif dan
m

ub

terus menerus oleh Penggugat sehubungan dengan pemasaran produk-


produk elektronik merek TCL ;
ka

36. Sudah pasti dan tidak mungkin dipungkiri bahwa Tergugat mengetahui
ep

dengan pasti bahwa logo Cap Jempol diciptakan oleh Penggugat dan
ah

telah diumumkan dan digunakan secara efektif dan terus menerus oleh
R

Penggugat sejak November 2003 hingga saat ini (Vide Bukti P-4.1
es

sampai dengan P-4.9 dab P-5.1 sampai dengan P-5.10), melalui


M

ng

beberapa alasan di bawah ini :


on
gu

Hal.8 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Tergugat adalah mantan salah satu direktur Penggugat sebagaimana

si
terlihat dalam akta pendirian Penggugat (Vide Bukti P-1.1) ;
- Tergugat merupakan pemegang saham dari Penggugat sejak

ne
ng
Penggugat berdiri sampai dengan tanggal 22 Agustus 2008 (Vide
Bukti P-1.2 dan P-1.3) dan ;
- Tergugat merupakan direktur dan pemegang saham dua perusahaan

do
gu yang pernah menjadi distributor produk-produk TCL sampai dengan
tahun 2007 ;

In
A
Berdasarkan ketiga hal tersebut di atas, apakah mungkin dikatakan
bahwa Tergugat tidak mengetahui bahwa logo cap jempol telah
ah

lik
diumumkan sejak 2003 ? ;
37. Dengan demikian telah nyata-nyata terbukti bahwa ketika Tergugat
mendaftarkan tiruan logo Cap Jempol yang ia beri judul Garansi pada
am

ub
tanggal 13 Juni 2007 (Vide Bukti P-6 (sama dengan Bukti Awal 2)),
pendaftaran tersebut dilakukan dengan pengetahuan Tergugat bahwa
ep
logo yang didaftarkannya sebenarnya diciptakan dan telah diumumkan
k

dan/atau digunakan oleh Penggugat sejak lama. Namun demikian,


ah

Tergugat tetap mendaftarkan logo tersebut atas nama pribadinya sendiri.


R

si
Hal ini membuktikan dengan jelas tentang adanya itikad buruk dari
Tergugat dalam mendaftarkan logo tersebut ;

ne
ng

38. Perlu juga dipertimbangkan bahwa seandainya memang logo Cap


Jempol adalah ciptaan dari pada Tergugat, seharusnya Tergugat telah

do
gu

memberi peringatan dan/atau menuntut Penggugat untuk tidak


menggunakan dan/atau mengumumkan logo Cap Jempol pada produk-
produk elektronik merek TCL sejak pertama kali digunakan pada
In
A

November 2003. Namun faktanya sejak logo tersebut digunakan pada


November 2003, Tergugat tidak pernah memberi peringatan dan/atau
ah

lik

menuntut Penggugat untuk tidak menggunakan dan/atau mengumumkan


logo Cap Jempol atau setidak-tidaknya mengingatkan Penggugat
m

ub

bahwa logo tersebut adalah ciptaan Tergugat ;


39. Tergugat baru mengirimkan somasi atas penggunaan logo Cap Jempol
ka

pada produk-produk elektronik merek TCL pada tanggal 30 Maret 2010,


ep

jauh setelah logo tersebut pertama kali diumumkan oleh Penggugat pada
ah

November 2003. Yang terasa janggal, somasi tersebut bukan ditujukan


R

kepada Penggugat, melainkan pada PT. Arisa Mandiri Pratama selaku


es

distributor TCL China (P-8.1 dan P-8.2) ;


M

ng

on
gu

Hal.9 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
40. Oleh karena itu, sangatlah wajar apabila Penggugat memperkirakan

si
adanya itikad buruk dari Tergugat dalam mendaftarkan logo sebagai
suatu hak cipta yang sebenarnya ia ketahui persis telah diumumkan

ne
ng
sejak jauh lebih lama sebelum tanggal pendaftarannya dan bahwa
sebenarnya logo tersebut diciptakan oleh orang lain ;
IV. Surat Pendaftaran Ciptaan Nomor 043944 Tanggal 11 September

do
gu 2009 Sepatutnya Dibatalkan :
41. Sampai dengan butir ini, Penggugat dapat merangkum beberapa fakta

In
A
yang dirasa janggal oleh Penggugat yang mendukung adanya perbuatan
melawan hukum dan adanya itikad buruk dari Tergugat :
ah

lik
a. Tergugat merupakan (1) direktur dan pemegang saham Penggugat
dari tahun 2003 sampai dengan 2008; (2) direktur dan pemegang
saham PT. Trimitra Cakra Lestari dan PT. Trimitra Cemerlang Lestari,
am

ub
dua perusahaan yang merupakan distributor produk-produk TCL dari
tahun 2001-2007. Dengan demikian pasti mengetahui persis kapan
ep
dan oleh siapa logo cap jempol tersebut dirancang serta kapan mulai
k

digunakan ;
ah

b. Logo cap jempol didaftarkan Tergugat pada tanggal 13 Juni 2007 dan
R

si
didalilkan pertama kali diumumkan pada tanggal tersebut padahal
Tergugat mengetahui persis bahwa sejak November 2003 logo cap

ne
ng

jempol tersebut digunakan Penggugat dalam setiap kegiatan


pemasaran produk-produk TCL ;

do
gu

c. Pendaftaran logo cap jempol dilakukan Tergugat pada tanggal setelah


kedua perusahaan Tergugat dihentikan kerjasamanya sebagai
distributor oleh Penggugat dan digantikan oleh PT. Arisa Mandiri
In
A

Pratama. Padahal penghentian kerja sama tersebut dilakukan secara


sah menurut hukum ;
ah

lik

d. Meskipun pada tanggal 13 Juni 2007 Tergugat masih menjabat


sebagai direktur dan pemegang saham Penggugat, Tergugat
m

ub

mendaftarkan logo tersebut atas nama pribadinya sendiri tanpa


berkonsultasi dan tanpa sepengetahuan Penggugat dan Tergugat
ka

mengetahui bahwa ia bukanlah orang yang sebenar-benarnya


ep

menciptakan logo tersebut ;


ah

e. Bahwa setelah dikeluarkannya Surat Pendaftaran Ciptaan pada tahun


R

2009, Tergugat mengeluarkan dua somasi menuntut pembayaran


es

sejumlah uang yang dialamatkan kepada PT. Arisa Mandiri Pratama,


M

ng

on
gu

Hal.10 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
distributor produk TCL di Indonesia pada saat ini, dan bukan kepada

si
Penggugat ;
42. Berdasarkan hal-hal yang kami uraikan di butir 41 di atas, adalah wajar

ne
ng
apabila Penggugat merasakan adanya itikad buruk Tergugat, karena
terkesan bahwa Tergugat melakukan pendaftaran logo tiruan cap jempol
untuk mencapai suatu tujuan tertentu, alih-alih mendaftarkan ciptaan

do
gu sebagai suatu hak milik intelektual sejati ;
43. Oleh karena itu, pendaftaran logo tiruan cap jempol Tergugat tidak

In
A
sejalan dengan semangat dan filosofi yang melandasi suatu hak cipta
sebagai suatu karya intelektual oleh karena itu sudah selayaknya
ah

lik
pendaftaran tersebut dibatalkan ;
44. Lebih lanjut lagi, telah kami buktikan secara tegas dan nyata melalui dalil-
dalil kami di atas bahwa Penggugat adalah pencipta dan oleh karenanya
am

ub
merupakan pemegang hak cipta yang sebenarnya atas logo Cap
Jempol dan dengan demikian sudah sepatutnya Surat Pendaftaran
ep
Ciptaan No. 043944 tanggal 11 September 2009 dibatalkan ;
k

45. Sehubungan sehubungan dengan hal tersebut di atas, berdasarkan


ah

Pasal 42 Undang-Undang Hak Cipta, maka gugatan pembatalan


R

si
pendaftaran ciptaan atas Surat Pendaftaran Ciptaan No. 043944 tanggal
11 September 2009 yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat layak untuk

ne
ng

dikabulkan dan Surat Pendaftaran Ciptaan tersebut layak untuk dihapus


dari Daftar Umum Ciptaan pada Turut Tergugat ;

do
gu

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas serta didukung bukti-bukti serta alat-


alat bukti yang kami ajukan, bersama ini Penggugat memohon agar Ketua
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat cq Majelis Hakim yang
In
A

memeriksa dan memutus gugatan ini berkenan untuk memberikan putusan


sebagai berikut :
ah

lik

1. Mengabulkan guatan Penggugat untuk seluruhnya ;


2. Menyatakan Penggugat sebagai Pencipta dan pemegang Hak Cipta atas
m

ub

logo Cap Jempol ;


3. Menyatakan Tergugat telah mendaftarkan logo cap jempol berjudul
ka

Garansi dengan itikad buruk sebagaimana Surat Pendaftaran Ciptaan


ep

Nomor 043944 tanggal 11 September 2009 ;


ah

4. Membatalkan Surat Pendaftaran Ciptaan Nomor 043944 tanggal 11


R

September 2009 atas nama Tergugat ;


es
M

ng

on
gu

Hal.11 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Memerintahkan Turut Tergugat untuk menghapus Surat Pendaftaran

si
Ciptaan Nomor 043944 tanggal 11 September 2009 dari Daftar Umum
Ciptaan ;

ne
ng
6. Memerintahkan Turut Tergugat untuk melakukan segala hal yang diperlukan
untuk secara efektif menghapuskan Surat Pendaftaran Ciptaan Nomor
043944 tanggal 11 September 2009 dari Daftar Umum Ciptaan dan

do
gu membatalkan Surat Pendaftaran Ciptaan Nomor 043944 tanggal 11
September 2009 dan untuk tunduk terhadap putusan perkara a quo untuk

In
A
sisanya dan ;
7. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ;
ah

lik
Atau :
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya
(ex aequo et bono) ;
am

ub
Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat No. 40/HAK CIPTA/2010/PN.NIAGA.JKT.PST., tanggal 11
ep
Agustus 2010 adalah sebagai berikut :
k

- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;


ah

- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar


R

si
Rp 841.000,00 (delapan ratus empat puluh satu ribu Rupiah) ;
Menimbang, bahwa amar Putusan Mahkamah Agung RI No. 928 K/

ne
ng

Pdt.Sus/2010 tanggal 23 Maret 2011 yang telah berkekuatan hukum tetap


tersebut adalah sebagai berikut :

do
gu

- Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT. TCL INDONESIA


tersebut;
- Menghukum Pemohon Kasasi/Penggugat untuk membayar biaya perkara
In
A

dalam tingkat kasasi yang ditetapkan sebesar Rp 5.000.000,00 (lima juta


Rupiah);
ah

lik

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan


hukum tetap tersebut, yaitu Putusan Mahkamah Agung RI No.928 K/Pdt.Sus/
m

ub

2010 tanggal 23 Maret 2011 diberitahukan kepada Pemohon Kasasi/Penggugat


pada tanggal 27 April 2011 kemudian terhadapnya oleh Pemohon Kasasi/
ka

Penggugat dengan perantaraan kuasanya berdasarkan surat kuasa khusus


ep

tanggal 19 September 2011, diajukan permohonan peninjauan kembali di


ah

Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada


R

tanggal 21 Oktober 2011 sebagaimana ternyata dari tanda terima permohonan


es

peninjauan kembali dan penyerahan peninjauan kembali terhadap putusan


M

ng

Mahkamah Agung RI Nomor : 18 PK/HaKI/2011/PN.Niaga.Jkt.Pst, jo Nomor :


on
gu

Hal.12 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
928 K/Pdt.Sus/2010, jo Nomor : 40/Hak Cipta/2010/PN.Niaga.Jkt.Pst., yang

si
dibuat oleh Panitera Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negri Jakarta Pusat,
permohonan tersebut disertai dengan memori peninjauan kembali yang diterima

ne
ng
di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
tersebut pada tanggal 21 Oktober 2011 (hari itu juga) ;
Menimbang, bahwa tentang permohonan peninjauan kembali tersebut

do
gu telah diberitahukan kepada Termohon Kasasi/Tergugat; dengan seksama pada
tanggal 31 Oktober 2011, kemudian terhadapnya oleh Termohon Kasasi/

In
A
Tergugat telah diajukan kontra memori peninjauan kembali yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut
ah

lik
pada tanggal 29 November 2011, sedangkan Turut Termohon Kasasi/Turut
Tergugat tidak mengajukan kontra memori peninjauan kembali meskipun
terhadapnya telah diberitahukan tentang permohonan peninjauan kembali dari
am

ub
Pemohon Kasasi/Penggugat;
Menimbang, bahwa oleh karena itu sesuai dengan Pasal 295, 296, 297
ep
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004, permohonan peninjauan kembali a quo
k

beserta alasan-alasannya yang diajukan dalam tenggang waktu dan dengan


ah

cara-cara yang ditentukan Undang-Undang formal dapat diterima;


R

si
Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan
alasan-alasan Peninjauan Kembali pada pokoknya sebagai berikut :

ne
ng

I. Judex Juris Melakukan Kekeliruan Yang Nyata Dengan Mengesampingkan


Penerapan Ketentuan Pasal 9 UU Hak Cipta Dihubungkan Dengan Bukti P-

do
gu

4.1, P-4.9 dan Bukti P-5.1, P-5.21 Yang Pada Pokoknya Pemohon PK Telah
Mengumumkan Ciptaannya Untuk Kepentingan Badan Hukum Sejak
November 2003 Jauh Sebelum Termohon PK Mengajukan Pendaftaran
In
A

Ciptaan.
1. Pasal 9 UU Hak Cipta telah mengatur bahwa:
ah

lik

"Jika suatu badan hukum mengumumkan bahwa Ciptaan berasal


daripadanya dengan tidak menyebut seseorang sebagai Penciptanya,
m

ub

badan hukum tersebut dianggap sebagai Penciptanya, kecuali jika


terbukti sebaliknya."
ka

Berdasarkan ketentuan Pasal 9 UU Hak Cipta tersebut, jelas bahwa


ep

suatu badan hukum dapat menjadi Pencipta dan Pemegang Hak Cipta,
ah

dengan ketentuan 2 (dua) hal, yaitu: (i) Badan hukum tersebut telah
R

mengumumkan Ciptaan dengan tidak menyebut seseorang sebagai


es

Penciptanya; dan (ii) tidak dapat dibuktikan sebaliknya.


M

ng

on
gu

Hal.13 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Pemohon PK sebagai badan hukum telah mengumumkan Ciptaan

si
dengan tidak menyebut seseorang sebagai Penciptanya
Sebagaimana telah Pemohon PK utarakan sejak awal, bahwa Pemohon

ne
ng
PK adalah pihak yang melahirkan Logo Cap Jempol untuk pertama
kalinya (atau setidak-tidaknya lebih dulu dari Termohon PK).
Pemohon PK telah mengajukan bukti-bukti yang menunjukkan

do
gu pengumuman logo Cap Jempol untuk pertama kalinya oleh Pemohon PK
sejak November 2003 (vide bukti-bukti P-4.1 sampai dengan P-4.9 dan

In
A
bukti-bukti P-5.1 sampai dengan P-5.21). Salah satu contohnya adalah
brosur PT. TCL Indonesia (Pemohon PK) yang diciptakan pada
ah

lik
November 2003 dan brosur tersebut telah mencantumkan logo Cap
Jempol. Contoh brosur yang telah mencantumkan logo Cap Jempol yang
telah diumumkan oleh Pemohon PK sejak November 2003 adalah
am

ub
sebagai berikut:
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal.14 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik

Begitu juga dengan pameran yang dilakukan di toko Kencana Jaya yang
m

ub

fotonya memperlihatkan pengumuman logo Cap Jempol melalui spanduk-


spanduk pada akhir tahun 2003 (vide Bukti P-5.2 dan P-5.3).
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal.15 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal.16 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

Bahwa bukti pengumuman logo Cap Jempol sejak November 2003

ub
ep
k

sebagaimana kami tunjukkan pada gambar di atas, juga telah dikuatkan


ah

dengan keterangan dari saksi-saksi dalam persidangan.


R

si
Keterangan saksi Hilal Hendarin:
"Bahwa logo itu mulai diumumkan kepada masyarakat adalah pada

ne
ng

waktu, ada kegiatan pameran - November 2003 udah dicetak dan


Desember 2003 sudah jadi semua"
"Bahwa Bukti P-5.2 dan P-5.3: Spanduk pameran November 2003,

do
gu

saksi yang membuat spanduk itu untuk TCL Elektronik Fair"


Keterangan saksi Robert Adriantho:
In
A

"Bahwa benar sejak sekitar bulan November 2003 semua kemasan


produk TCL. promosi, brosur, spanduk stiker mengenai produksi
ah

lik

merek TCL telah menggunakan tanda gambar "Jempol" hingga saat


ini.
Keterangan saksi Edwin Tampubolon:
m

ub

"Bahwa benar pertama kali diumumkan sekitar bulan November 2003


ka

melalui kemasan karton box TV merek TCL dan melalui media


ep

komunikasi dan promosi seperti brosur, spanduk untuk pameran serta


pada kemasan karton box TV"
ah

"Bahwa benar kami telah melakukan pameran di Toko Kencana Java


R

es

Bekasi pada akhir November 2003 (Saksi diperlihatkan foto bukti P-


M

ng

on
gu

Hal.17 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5.2 dan P-5.3, mengenai pameran TCL di Toko Kencana Jaya yang

si
menggunakan spanduk dengan logo Cap Jempol)"
"Bahwa Penggugat memperlihatkan bukti-bukti selebaran brosur Cap

ne
ng
Jempol yang tertera nama PT. TCL Indonesia (Bukti P-5.1) dan
dibenarkan oleh saksi."
Keterangan saksi Waldi:

do
gu "....Saksi bekerja di Toko Media Elektronik sejak bulan Juni tahun
2003"

In
A
"Bahwa produk-produk yang dijual di Toko Media Elektronik adalah
seperti TV, dan Iain-Iain yang bermerek TCL"
ah

lik
"Bahwa benar TV produk TCL telah menggunakan logo Cap Jempol
sejak akhir tahun 2003"
Hu Ziyong melalui Surat Pernyataannya (vide bukti P.2-1) memberikan
am

ub
keterangan:
"Proses pembuatan "Tanda Jempol" dilaksanakan pada tahun 2003
ep
ketika saya memimpin tim pemasaran PT TCL Indonesia dan dibantu
k

oleh Tn. Robert Adriantho dan Tn. Hilal Hendarin..."


ah

Berdasarkan bukti-bukti yang telah Pemohon PK ajukan, jelas terbukti


R

si
bahwa pengumuman logo Cap Jempol Pertama Kali Dilakukan Pada
November 2003 Oleh PT. TCL Indonesia (Pemohon PK) dan hal ini

ne
ng

membuktikan bahwa logo K Cap Jempol sudah diciptakan oleh Pemohon


PK selambat-lambatnya pada November 2003, serta sekaligus

do
gu

membuktikan bahwa logo Cap Jempol bukan diciptakan sebagaimana dalil


Termohon PK yaitu pada Juni 2004.
3. Tidak terbukti sebaliknya.
In
A

Yang kami maksudkan dengan "tidak terbukti sebaliknya", adalah syarat


kedua sebagaimana diatur dalam Pasal 9 UU Hak Cipta yang menyatakan,
ah

lik

"kecuali jika terbukti sebaliknya."


Terkait dengan apa yang kami utarakan sebelumnya, yaitu bahwa
m

ub

Pemohon PK telah mengumumkan Ciptaan (logo Cap Jempol) pada


November 2003 dengan tidak menyebut seseorang sebagai Penciptanya,
ka

hal tersebut juga telah dikonfirmasi kebenarannya oleh keterangan saksi


ep

Hilal Hendarin, saksi Robert Adriantho dan saksi Edwin Tampubolon dan
ah

surat pernyataan dari Hu Ziyong. Hal tersebut juga terbukti dari keterangan
R

mereka dalam persidangan sebagaimana telah kami sebutkan di atas,


es

yang menerangkan bahwa pengumuman logo Cap Jempol telah


M

ng

on
gu

Hal.18 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diumumkan kepada masyarakat PT. TCL Indonesia pada bulan November

si
tahun 2003.
Lebih lanjut Termohon PK juga tidak mengajukan keberatan terhadap

ne
ng
brosur tersebut, dengan demikian merupakan pengakuan sempurna dari
Termohon PK atas kebenaran isi selebaran/brosur sebagai bukti P-5.1
yang dengan tegas menyebut nama Pemohon PK sebagai pihak yang

do
gu pertama kali mengumumkan logo cap jempol dimaksud dan oleh
karenanya merupakan Pencipta dan Pemegang Hak Cipta atas logo Cap

In
A
Jempol tersebut.
4. Dengan demikian, maka jelaslah bahwa dengan fakta bahwa Pemohon PK
ah

lik
sebagai badan hukum yang mengumumkan logo cap jempol tanpa
menyebut nama saksi Hilal Hendarin, saksi Robert Adriantho dan Hu
Ziyong sebagai penciptanya, maka Pemohon PK (PT. TCL Indonesia) lah
am

ub
yang merupakan pencipta dari logo cap jempol tersebut.
Terlebih lagi ketiga saksi tersebut menyatakan bahwa sejak awal telah ada
ep
perjanjian antara ketiganya dengan Pemohon PK yang pada pokoknya
k

Pemohon PK-lah pencipta dan pemegang hak cipta logo cap jempol
ah

dimaksud. Perjanjian ini yang kemudian dikuatkan dengan pernyataan


R

si
tertulis ketiga orang tersebut dan Direktur Pemohon PK, Zhong Yunguang,
sebagaimana bukti P-2.1, P-2.2, P-2.3 dan P-13.1 dalam persidangan ini.

ne
ng

5. Terkait hal tersebut, mohon perhatian Majelis Hakim Agung Yang Mulia,
ternyata dalam proses persidangan aquo, Termohon PK sama sekali tidak

do
gu

dapat membuktikan dirinya sebagai Pencipta, karena disatu sisi Termohon


PK telah mendalilkan bahwa prang yang membuat ciptaan adalah saksi
Hilal Hendarin berdasarkan permintaan Termohon PK pada bulan Juni
In
A

2004, namun saksi Hilal Hendarin dalam persidangan menyangkal dalil


Termohon PK tersebut dan menyatakan bahwa Pemohon PK sebagai
ah

lik

Pencipta dan Pemegang Hak Cipta dari logo Cap Jempol yang telah
mengumumkan sejak November 2003, hal ini dikuatkan lagi melalui surat
m

ub

Pernyataannya, dimana Hilal Hendarin mengakui bahwa Pencipta adalah


Pemohon PK. Selain itu, Termohon PK sama sekali tidak dapat
ka

menunjukkan adanya perjanjian tertulis antara saksi Hilal Hendarin dengan


ep

Termohon PK (Junaide Sungkono).


ah

Dengan demikian Termohon PK telah gagal membuktikan bahwa adanya


R

perjanjian antara Termohon PK dan saksi Hilal Hendarin yang menyatakan


es

bahwa saksi Hilal Hendarin membuat logo Cap Jempol atas pesanan dan
M

ng

untuk kepentingan Termohon PK.


on
gu

Hal.19 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Pemohon PK telah memenuhi

si
ketentuan sebagai Pencipta dan Pemegang Hak Cipta sebagaimana diatur
dalam Pasal 9 UU Hak Cipta, dimana di satu sisi telah terbukti bahwa

ne
ng
Pemohon PK telah mengumumkan suatu ciptaan (logo Cap Jempol)
dengan tidak menyebutkan siapa penciptanya, dan di sisi lain tidak terbukti
sebaliknya, dan malah hal tersebut diakui dan dibenarkan oleh saksi-saksi

do
gu dalam persidangan (yang oleh Termohon PK dianggap sebagai
Penciptanya).

In
A
7. Oleh karenanya, berdasarkan apa yang telah kami uraikan pada bagian ini,
terbukti bahwa Judex Juris telah melakukan kekeliruan yang nyata dengan
ah

lik
mengenyampingkan penerapan ketentuan Pasal 9 UU Hak Cipta yang
pada pokoknya Pemohon PK telah mengumumkan ciptaannya untuk
kepentingan badan hukum sejak November 2003, jauh sebelum Termohon
am

ub
PK mendalilkan telah mengumumkan dan mengajukan pendaftaran
ciptaan, sehingga sudah sepatutnya dan sepantasnya Surat Pendaftaran
ep
Ciptaan No. 043944 atas nama Termohon PK dibatalkan.
k

II. A. Judex Juris Melakukan Kekeliruan Yang Nyata Dengan Menerapkan


ah

Ketentuan Pasal 3 Ayat (2) UU Hak Cipta Tentang Pengalihan Hak Cipta
R

si
Terhadap Ketentuan Pasal 8 Ayat (3) UU Hak Cipta Tentang Pencipta Yang
Pada Akhirnya Judex Juris Menyatakan Harus Ada Perjanjian Tertulis Dalam

ne
ng

Penerapan Pasal 8 Ayat (3) UU Hak Cipta.


8. Sejak awal, Pemohon PK mengajukan gugatan pembatalan hak cipta

do
gu

terhadap Termohon PK adalah berdasarkan ketentuan Pasal 8 ayat (3) UU


Hak Cipta, dimana telah ada perjanjian bahwa logo Cap Jempol tersebut
diciptakan atas pesanan dan untuk kepentingan Pemohon PK.
In
A

Pasal 8 ayat (3) UU Hak Cipta mengatur bahwa:


"Jika suatu Ciptaan dibuat dalam hubungan kerja atau berdasarkan
ah

lik

pesanan, pihak yang membuat karya cipta tersebut dianggap sebagai


Pencipta dan Pemegang Hak Cipta, kecuali apabila diperjanjikan lain
m

ub

antara kedua pihak."


9. Ketentuan Pasal 8 ayat (3) UU Hak Cipta sebagaimana dikutip di atas,
ka

jelas tidak mempersyaratkan bahwa perjanjian sebagaimana dimaksud


ep

dalam ketentuan tersebut harus dibuat dalam bentuk tertulis. Dengan


ah

demikian, adalah keliru pertimbangan Judex Facti yang dikuatkan oleh


R

Judex Juris yang mempertimbangkan bahwa perjanjian sebagaimana


es

dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) UU Hak Cipta adalah harus dalam bentuk
M

ng

tertulis.
on
gu

Hal.20 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. UU Hak Cipta dengan tegas telah mengatur syarat harus adanya perjanjian

si
tertulis adalah dalam hal pengalihan Hak Cipta. Hal tersebut sebagaimana
diatur dalam Pasal 3 ayat (2) UU Hak Cipta yang mengatur bahwa:

ne
ng
"Hak Cipta dapat beralih atau dialihkan, baik seluruhnya- maupun sebagian
karena:
a. Pewarisan;

do
gu b. Hibah;
c. Wasiat;

In
A
d. Perjanjian tertulis; atau
e. Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-
ah

lik
undangan."
Dimana dalam penjelasan Pasal 3 ayat (2) UU Hak Cipta tersebut
dijelaskan bahwa:
am

ub
"Beralih atau dialihkannya Hak Cipta tidak dapat dilakukan secara
lisan, tetapi harus dilakukan secara tertulis baik dengan maupun
ep
tanpa akta notariil...."
k

11. Mohon perhatian Majelis Hakim Agung Yang Mulia, bahwa yang diatur
ah

dalam Pasal 3 ayat (2) UU Hak Cipta dimana disyaratkan harus adanya
R

si
perjanjian tertulis, adalah jelas dalam hal pengalihan Hak Cipta. Sementara
Pemohon PK tidak pernah mendalilkan sebagai pihak penerima pengalihan

ne
ng

hak cipta sebagaimana dimaksud ketentuan Pasal 3 ayat (2) UU Hak Cipta
tersebut.

do
gu

12. Sejak awal sebagaimana dimaksud dalam gugatan sampai dengan


permohonan peninjauan kembali a quo, Pemohon PK tidak pernah
mendalilkan bahwa Pemohon PK adalah sebagai penerima pengalihan
In
A

Hak Cipta, melainkan dari awal Pemohon PK mendalilkan bahwa Pemohon


PK adalah Pencipta dan Pemegang Hak Cipta berdasarkan ketentuan
ah

lik

Pasal 9 dan Pasal 8 ayat (3) UU Hak Cipta.


13. Dengan demikian, Judex Juris telah melakukan kekeliruan yang nyata
m

ub

dengan menerapkan ketentuan Pasal 3 ayat (2) UU Hak Cipta tentang


pengalihan hak cipta terhadap ketentuan Pasal 8 ayat (3) UU Hak Cipta
ka

tentang pencipta yang pada akhirnya Judex Juris menyatakan harus ada
ep

perjanjian tertulis dalam penerapan Pasal 8 ayat (3) UU Hak Cipta.


ah

Padahal dalam UU Hak Cipta, yang dipersyaratkan harus dengan


R

perjanjian tertulis adalah dalam hal pengalihan hak cipta, sedangkan dalam
es

perkara aquo, Pemohon PK adalah sebagai Pencipta dan Pemilik Hak


M

ng

on
gu

Hal.21 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Cipta berdasarkan Pasal 8 ayat (3) UU Hak Cipta, dan bukan sebagai

si
penerima pengalihan hak cipta.
B. Judex Juris Melakukan Kekeliruan Yang Nyata Karena Terlepas Dari

ne
ng
Harus Atau Tidak Harusnya Ada Perjanjian Tertulis Dalam Penerapan
Pasal 8 Ayat (3) UU Hak Cipta, Dalam Perkara A Quo, Dengan Adanya
Bukti P-2.1, P-2.2 Dan P-2.3 Telah Ada Perjanjian Yang Akhirnya

do
gu Dinyatakan Secara Tertulis Antara Pemohon PK Dengan Hu Ziyong, Hilal
Hendarin Dan Robert Adriantho.

In
A
14. Dalam Putusan Kasasi, Judex Juris pada pokoknya menguatkan putusan
Judex Facti dalam Putusan Pengadilan Niaga No. 40/Hak Cipta/2010/
ah

lik
PN.Niaga.JKT.PST tanggal 11 Agustus 2010 ("Putusan PN") yang pada
pokoknya menyatakan bahwa Pemohon PK bukanlah Pencipta logo Cap
Jempol dengan dasar bahwa tidak terdapat perjanjian antara Tim
am

ub
Marketing Pemohon PK yang terdiri dari Hu Ziyong, Hilal Hendarin dan
Robert Adriantho selaku pihak yang membuat logo Cap Jempol dengan
ep
Pemohon PK yang menyatakan Pemohon PK sebagai Pencipta dan
k

Pemegang Hak Cipta atas logo Cap Jempol, melainkan yang ada hanyalah
ah

surat pernyataan sepihak dari Tim Marketing Pemohon PK tersebut.


R

si
Hal tersebut terdapat pada halaman 47 - 48 dari Putusan PN yang
berbunyi:

ne
ng

"Bahwa berdasarkan Pasal 5 ayat (1) huruf a Undang-Undang No. 19


Tahun 2002 tentang Hak Cipta ditentukan, kecuali terbukti sebaliknya,

do
gu

yang dianggap sebagai pencipta adalah orang yang namanya


terdaftar pada Direktorat Jenderal;
Bahwa berdasarkan bukti T.7 ternyata Tergugat telah mendaftarkan
In
A

ciptaan tanda gambar logo cap Jempol yang bertuliskan garansi atas
nama Tergugat Junaedi Sungkono pada tanggal 13 Juli 2007 dengan
ah

lik

surat pendaftaran No. 043944 dan telah mendapatkan Surat


Keputusan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual pada
m

ub

tanggal 11 September 2009, dengan demikian Tergugat adalah


pemilik tanda gambar logo cap Jempol yang beritikad baik,
ka

sedangkan Penggugat sebagai suatu perusahaan yang mendalilkan


ep

sebagai Pemilik logo cap jempol, tidak dapat membuktikan dalilnya


ah

sebagai pencipta dan pemegang hak cipta atas logo cap Jempol
R

karena berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan ternyata


es

tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan Pasal 8 ayat (3)


M

ng

Undang-Undang No.19 Tahun 2002, karena antara saksi Robert


on
gu

Hal.22 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Andrianta dan Hilal Hendarin sebagai karyawan PT Trimitra Cakra

si
Lestari yang membuat logo cap Jempol tersebut dengan Penggugat
tidak ada perjanjian secara tertulis";

ne
ng
15. Kesimpulan Judex Juris di atas adalah keliru, sebab sesungguhnya sejak
awal sudah terdapat perjanjian yang akhirnya dinyatakan secara tertulis
yang dituangkan dalam bentuk surat pernyataan antara Pemohon PK

do
gu dengan Hu Ziyong, Hilal Hendarin dan Robert Adriantho.
Dimana telah dinyatakan bahwa Pemohon PK sebagai Pencipta dan

In
A
pemegang Hak Cipta atas logo Cap Jempol [vide Bukti P-2.1, P-2.2, dan
P-2.3) dan di sisi lain pernyataan tersebut dibenarkan secara tertulis
ah

lik
melalui surat pernyataan dari direktur pada Pemohon PK, yaitu Zhong
Yunguang (vide Bukti P-13.1);
16. Apa yang dinyatakan oleh Hilal Hendarin dan Robert Adriantho baik dalam
am

ub
surat Pernyataannya maupun kesaksiannya dalam persidangan,
merupakan bukti yang sempurna sebagaimana dinyatakan dalam
ep
ketentuan Pasal 1925 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia
k

("KUH Perdata") dan Pasal 174 HIR.


ah

Pasal 1925 KUH Perdata:


R

si
"Pengakuan yang dilakukan di muka hakim memberikan suatu bukti
yang sempurna terhadap siapa yang telah melakukannya, baik sendiri

ne
ng

maupun dengan perantaraan seorang yang khusus dikuasakan untuk


itu."

do
gu

Pasal 174 HIR:


"Pengakuan yang diucapkan dihadapan hakim cukup menjadi bukti
untuk memberatkan orang yang mengakui itu, baik yang
In
A

diucapkannya sendiri maupun dengan pertolongan orang lain yang


istimewa dikuasakan untuk itu."
ah

lik

Dimana dalam persidangan, saksi Hilal Hendarin dan saksi Robert


Adriantho telah secara jelas menyatakan:
m

ub

Keterangan saksi Hilal Hendarin:


"Bahwa bukti P-2.3 diperlihatkan kepada saksi dan menyatakan benar
ka

ditandatangani pada bulan April 2010, dan isinya adalah saya secara
ep

sadar membuat logo itu dengan suatu tim Hu Ziyong dan Robert
ah

Adriantho untuk kepentingan PT TCL Indonesia."


R

"Bahwa benar sebelum logo itu dibuat sudah ada perjanjian lisan
es

bahwa logo itu dibuat untuk kepentingan PT. TCL Indonesia dan PT.
M

ng

on
gu

Hal.23 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TCL Indonesia adalah pencipta dan pemegang hak cipta dari logo

si
tersebut."
"Bahwa Bukti P-5.2 dan P-5.3: Spanduk pameran November 2003,

ne
ng
saksi yang membuat spanduk itu untuk TCL Elektronik Fair"
Keterangan saksi Robert Adriantho:
"Bahwa yang bertugas untuk membuat logo Cap Jempol adalah Mr.

do
gu Hu Ziyong, Hilal Hendarin dan saksi sendiri"
"Bahwa sepengetahuan saksi, Junaide Sungkono tidak terlibat dalam

In
A
Penciptaan Logo Cap Jempol"
17. Berdasarkan ketentuan Pasal 8 ayat (3) UU Hak Cipta, jelas bahwa untuk
ah

lik
Ciptaan yang dibuat dalam hubungan kerja, dalam hal terdapat perjanjian
yang menentukan sebaliknya, antara pihak yang membuat karya cipta
dengan pihak pemberi kerja atau pemesan, maka pihak pemberi kerja atau
am

ub
pemesan adalah pihak yang dianggap sebagai Pencipta dan Pemegang
Hak Cipta.
ep
18. Sebagaimana telah kami sampaikan sebelumnya, Judex Juris telah
k

melakukan kekeliruan yang nyata dengan mempertimbangkan bahwa


ah

perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) UU Hak Cipta


R

si
harus dalam bentuk perjanjian tertulis, karena dalam ketentuan Pasal 8
ayat (3) UU Hak Cipta maupun penjelasannya, sama sekali tidak

ne
ng

dipersyaratkan bentuk perjanjian tersebut adalah harus dalam bentuk


perjanjian tertulis.

do
gu

19. Lebih lanjut, pernyataan antara Pemohon PK dengan Hu Ziyong, Hilal


Hendarin dan Robert Adriantho, yang menyatakan bahwa Pemohon PK
sebagai Pencipta dan pemegang Hak Cipta atas logo Cap Jempol (vide
In
A

Bukti P-2.1. P-2.2, dan P-2.3) dan di sisi lain pernyataan tersebut
dibenarkan secara tertulis melalui surat pernyataan dari direktur pada
ah

lik

Pemohon PK, yaitu Zhong Yunguang [vide Bukti P-13.1), justru secara
hukum telah membuktikan adanya sebuah perjanjian.
m

ub

Dengan demikian, tidak ada alasan hukum yang dimiliki oleh Termohon
PK, untuk mendalilkan bahwa tidak ada perjanjian antara Pemohon PK
ka

dengan Hilal Hendarin, karena dalam persidangan sudah jelas terbukti


ep

bahwa saksi Hilal Hendarin sendiri telah secara tegas menyatakan dalam
ah

surat Pernyataannya (vide Bukti P-2.3) dan dalam kesaksiannya juga di


R

persidangan ia secara tegas menyatakan bahwa ia (saksi Hilal Hendarin)


es

membuat logo tersebut atas pesanan dan untuk kepentingan Pemohon PK.
M

ng

on
gu

Hal.24 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam hal apapun, Termohon PK tidak memiliki hak untuk

si
mempermasalahkan perjanjian antara Pemohon PK dengan Hu Ziyong,
Hilal Hendarin dan Robert Andriantho. Hal ini didasarkan pada Pasal 1340

ne
ng
KUH Perdata dimana suatu perjanjian hanya berlaku antara para pihak
yang membuatnya.
Sejalan dengan hal ini J Satrio S.H dalam affidavitnya halaman 3 poin 7

do
gu huruf c menyatakan bahwa:
"Pada asasnya dalam hukum berlaku prinsip, bahwa perjanjian hanya

In
A
berlaku untuk para pihak saja (Ps. 1315 jo Ps. 1340 BW).
Ps. 1340 B. W. mengatakan :
ah

lik
"Suatu perjanjian hanya berlaku antara para pihak yang membuatnya.
Suatu perjanjian tidak dapat membawa rugi kepada pihak ketiga; tak
dapat pihak ketiga mendapat manfaat karenanya, selain yang diatur
am

ub
dalam Ps. 1317".
"Kesimpulannya, pihak ketiga (di luar yang memberikan pernyataan
ep
dan pihak untuk siapa pernyataan itu diberikan) tidak ada hak untuk
k

mempermasalahkan perjanjian, yang menjadi dasar hubungan antara


ah

pencipta dengan orang untuk siapa ciptaan itu telah dibuat. Yang bisa
R

si
mempermasalahkan hanya para pihak saja, yaitu pencipta dan pihak
lain, untuk siapa ciptaan itu dibuat. (J. Satrio, Hukum Perikatan,

ne
ng

Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian, Buku 1, 2001, Citra Aditya Bakti,
2001, hal. 94 - 95; Lamp. 5)"

do
gu

Dengan demikian jelas bahwa tidak ada alas hukum apapun yang dimiliki
oleh Termohon PK, untuk mendalilkan bahwa tidak ada perjanjian antara
Pemohon PK dengan Hilal Hendarin
In
A

20. Lebih lanjut, mengenai pemenuhan syarat-syarat sahnya perjanjian


sehubungan dengan surat pernyataan tersebut, J Satrio S.H, dalam
ah

lik

affidavit halaman 2-3 poin 5 dan 6 (terlampir) menyatakan bahwa:


"Perjanjian pada asasnya merupakan pernyataan penawaran dan
m

ub

akseptasi. Pernyataan lisanpun (apalagi yang kemudian dituangkan


secara tertulis), bisa melahirkan perjanjian yang sah, kalau
ka

pernyataan itu diterima oleh lawan janjinya, penyataan penerimaan


ep

mana bisa dinyatakan secara tegas-tegas atau disimpulkan dari sikap


ah

dan perbuatan lawan janjinya. Salah satu contoh pernyataan secara


R

diam-diam adalah, kalau lawan janjinya, setelah tahu adanya


es

pernyataan yang ditujukan kepadanya, tinggal diam saja (J. Satrio,


M

ng

on
gu

Hal.25 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hukum Perikatan, Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian, Buku 1, 2001,

si
Citra Aditya Bakti, 2001, hal. 190; Lamp. 4)."
"Ya, memenuhi untuk sahnya perjanjian, karena berdasarkan prinsip-

ne
ng
prinsip hukum yang sudah dikemukakan di atas, perjanjian seperti itu
telah memenuhi syarat sahnya perjanjian. Perjanjian lisan pada
asasnya merupakan perjanjian yang sah. Penuangan perjanjian lisan

do
gu ke dalam bentuk tertulis, memberikan bukti akan adanya perjanjian
lisan ybs."

In
A
21. Sebagaimana telah kami jelaskan bahwa surat-surat pernyataan tersebut
tidak dibuat secara sepihak saja. Di satu sisi, Hu Ziyong, Hilal Hendarin
ah

lik
dan Robert Adriantho (Vide Bukti P-2.1, P-2.2, dan P-2.3) membuat surat
pernyataan, sedangkan di sisi lainnya surat-surat pernyataan ini
dibenarkan secara tertulis melalui surat pernyataan dari direktur pada
am

ub
Pemohon PK, Zhong Yunguang. (Vide Bukti P-13.1).
22. Mohon perhatian Majelis Hakim Agung Yang Mulia, syarat sahnya suatu
ep
perjanjian telah diatur dalam Pasal 1320 KUH Perdata. Dalam Pasal 1320
k

KUH Perdata tersebut (yang mengatur mengenai syarat sahnya suatu


ah

perjanjian) sama sekali tidak terdapat keharusan untuk menuangkan suatu


R

si
perjanjian ke dalam bentuk tertulis.
Di lain pihak, sebagaimana telah kami sampaikan, surat-surat pernyataan

ne
ng

tersebut telah memenuhi syarat sah suatu perjanjian berdasarkan pasal


1320 KUH Perdata, sebagaimana kami uraikan berikut ini:

do
gu

1) Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;


Dari surat pernyataan yang dibuat oleh Hu Ziyong, Hilal Hendarin
dan Robert Adriantho, serta Zhong Yunguang (Vide Bukti P-2.1, P-
In
A

2.2, P-2.3 dan P-13.1), diketahui bahwa seluruh pihak telah sepakat
mengenai suatu hal, yaitu mengenai diciptakannya Logo Cap
ah

lik

Jempol, untuk kepentingan Pemohon PK. Dengan demikian syarat


sepakat mereka harus mengikatkan dirinya tersebut telah terpenuhi.
m

ub

2) Kecakapan untuk membuat suatu perikatan;


Baik Hu Ziyong dan Zhong Yunguang yang membuat surat-surat
ka

pernyataan tersebut maupun Hilal Hendarin dan Robert Ardiantho


ep

yang membuat surat-surat pernyataan yang menguatkan surat


ah

pernyataan dari Hu Ziyong merupakan orang-orang yang secara


R

hukum cakap dan sehat secara jasmani dan rohani serta tidak
es

berada dalam pengampuan. Selain itu mereka juga membuat surat-


M

ng

surat pernyataan tersebut dalam kedudukannya dan kapasitasnya


on
gu

Hal.26 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
masing-masing, dan memang diperkenankan dalam kedudukannya

si
dan kapasitasnya masing-masing tersebut. Dengan demikian syarat
kecakapan untuk membuat suatu perikatan tersebut telah terpenuhi.

ne
ng
3) Suatu hal tertentu;
Objek yang diperjanjikan adalah suatu hal tertentu yaitu mengenai
logo cap jempol. Dengan demikian syarat mengenai suatu hal

do
gu tertentu tersebut telah terpenuhi.
4) Suatu sebab yang halal.

In
A
Perjanjian yang dilakukan antara Hu Ziyong dan Zhong Yunguang
yang juga dikuatkan oleh Hilal Hendarin dan Robert Ardiantho telah
ah

lik
dibuat tanpa adanya kekhilafan, paksaan dan tipu muslihat diantara
para pihak dengan tujuan yang halal dan bukan untuk sebab atau
tujuan yang terlarang berdasarkan undang-undang. Dengan
am

ub
demikian syarat mengenai suatu sebab yang halal tersebut telah
terpenuhi.
ep
23. Khusus berkenaan dengan Asas Konsensualisme, sebagaimana dalam
k

Pasal 1320 ayat (1) KUH Perdata, mengatur bahwa salah satu syarat
ah

sahnya perjanjian, yaitu adanya kesepakatan kedua belah pihak, bukan


R

si
tertulis atau tidaknya perjanjian tersebut Asas Konsensualisme pada
umumnya tidak diadakan secara formal, tetapi cukup dengan adanya

ne
ng

kesepakatan kedua belah pihak. Disini kesepakatan merupakan


persesuaian antara kehendak dan pernyataan yang dibuat oleh kedua

do
gu

belah pihak.
24. Berkaitan dengan asas Konsensualisme, dengan adanya surat pernyataan
dari kedua belah pihak yang melakukan perjanjian tersebut, jelas
In
A

menunjukkan bahwa:
antara masing-masing pihak, ternyata menyatakan hal yang sama;
ah

lik

dengan terbukti bahwa masing-masing pihak menyatakan hal yang


sama, jelas membuktikan kesepakatan (Konsensualisme) dari
m

ub

masing-masing pihak terhadap apa yang diperjanjikan tersebut.


Dengan demikian, inti dari adanya suatu perjanjian telah terpenuhi, yaitu
ka

adanya kesepakatan dari para pihak yang melakukan perjanjian, yang


ep

telah sepakat mengikatkan diri untuk melakukan hal-hal yang diperjanjikan


ah

tersebut.
R

25. Berkaitan dengan ini, J. Satrio S.H. dalam bukunya yang berjudul Hukum
es

Perikatan, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, Buku 1, Penerbit PT Citra


M

ng

on
gu

Hal.27 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Aditya Bakti, Cetakan kedua, 2001, di halaman 11 bagian b paragraf

si
pertama menyebutkan bahwa:
"...bahwa untuk adanya suatu perjanjian, paling sedikit harus ada dua

ne
ng
pihak yang saling berhadap-hadapan dan saling memberikan
pernyataan yang cocok/pas satu sama lain"
26. Lebih lanjut dalam bukunya tersebut pada halaman 67-68 dengan

do
gu mengutip dari Keputusan Arr.Rechtbank Rotterdam, 20 Oktober 1947,
dimuat dalam N.J nomor 691 hal 998, memberikan contoh mengenai unsur

In
A
essensialia perjanjian (unsur yang mutlak harus ada dalam suatu
perjanjian), menyebutkan bahwa:
ah

lik
"Perseroan Zamanek berkedudukan di London, melalui telegram
mengirimkan penawaran suatu partij kulit, untuk jenis dan dengan
harga tertentu kepada N. V Argolanda di Rotterdam, oleh Argolanda
am

ub
penawaran tersebut dengan melalui telegram diterima dengan baik.
Pada hari yang sama Zemanek mengirimkan dokumen yang
ep
bersangkutan (formulir kontrak) untuk ditandatangani oleh Argolanda
k

guna menegaskan perjanjian merek, tetapi Argolanda menolak


ah

menandatanganinya karena di dalam dokumen tersebut dicantumkan


R

si
klausula "London Arbitration" (artinya kalau ada perselisihan akan
diselesaikan dengan arbitrase di London). Argolanda mengusulkan

ne
ng

"Gdynia Arbitration. Setelah mengenai hal ini tidak ada kesesuaian


faham, maka akhirnya tujuh belas hari kemudian Zamanek menyetujui

do
gu

usul Argolanda dan sementara itu telah mengirimkan barang tersebut


ke Gdynia. Tetapi pihak Argolanda tetap tidak mau menandatangani
dokumen yang bersangkutan. Ketika akhirnya ia digugat atas dasar
In
A

wanprestasi, ia menolaknya dengan alasan, bahwa perjanjian


diantara mereka belum lahir."
ah

lik

Terhadap hal tersebut Pengadilan Rotterdam mempertimbangkannya


antara lain sebagai berikut:
m

ub

"- menimbang bahwa bukankah sebagai ternyata dari telegram-


telegram tersebut antara para pihak telah ada kesepakatan mengenai
ka

objek jual beli, harga dan tempat penyerahan levering dan


ep

kesepakatan demikian menurut hukum Inggris sudah cukup untuk


ah

lahirnya suatu perjanjian jual beli;


R

- menimbang bahwa Argolanda mengemukakan bahwa untuk lahirnya


es

suatu perjanjian seperti itu, juga harus dipenuhi adanya sepakat


M

ng

on
gu

Hal.28 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
secara tegas mengenai tempat dimana arbitrase dilakukan untuk

si
mengatasi barangkali ada perselisihan antara para pihak;
- menimbang bahwa keberatan ini juga tidak dapat dibenarkan,

ne
ng
bukankah Argolanda dalam jawaban telegramnya juga tidak
menyinggung mengenai masalah belum sempurnanya perjanjian yang
mereka tutup"

do
gu Terhadap contoh tersebut J.Satrio S.H. memberikan komentar bahwa "jadi
antara mereka sudah ada kata sepakat mengenai unsur-unsur essensialia

In
A
dari perjanjian maka perjanjian sudah lahir".
27. Mengenai harus tertulisnya sebuah perjanjian antara majikan dan
ah

lik
karyawan dalam hal suatu ciptaan. Judex Juris telah melakukan kekeliruan
yang nyata dengan menguatkan Putusan PN, dimana dalam Putusan PN
tersebut, Judex Facti telah secara keliru juga mempertimbangkan suatu
am

ub
yurisprudensi dari Amerika Serikat terkait sengketa hak paten antara
majikan dan karyawannya yang diajukan oleh saksi ahli Dr. Hj. Endang
ep
Purwaningsih, SH. M.Hum. Judex Facti dalam pertimbangan putusannya
k

(halaman 56 Putusan PN) Judex Facti menyatakan bahwa:


ah

"sebaliknya menurut keterangan ahli Dr. Hj. Endang Purwaningsih,


R

si
SH, M.Hum, mengenai ketentuan Pasal 8 UU Hak Cipta mengenai
perjanjian sehubungan dengan sifat first protection, seharusnya

ne
ng

perjanjian yang dibuat antara perusahaan dengan karyawannya


menyangkut hak cipta dibuat secara tertulis, bahwa doktrin yang pada

do
gu

intinya menyatakan bahwa perjanjian antara majikan dan pegawai


harus dilaksanakan secara tertulis untuk melindungi ciptaan itu sendiri
untuk kepastian siapa pemiliknya dan ciptaan yang dibuat untuk
In
A

memudahkan pembuktian, bahwa meskipun yurisprudensi tidak


mengikat, akan tetapi sebagai pedoman dapat dilihat ketika ahli
ah

lik

melakukan penelitian terhadap sebuah yurisprudensi di Amerika


Serikat tentang Hak Paten yang menyangkut hubungan antara
m

ub

majikan dengan karyawannya dimana dalam yurisprudensi tersebut


menyebutkan perjanjian antara perusahaan dengan karyawannya
ka

harus dibuat secara tertulis untuk melindungi ciptaan, untuk kepastian


ep

siapa pemiliknya dan untuk memudahkan pembuktian.


ah

Yurisprudensi tersebut adalah tidak relevan apabila dijadikan pertimbangan


R

pada putusan Judex Facti dan Judex Juris dikarenakan dalam


es

yurisprudensi asing tersebut terjadi konflik antara majikan dan pekerja


M

ng

on
gu

Hal.29 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengenai siapa yang berhak atas status pemegang paten, dimana pekerja

si
menyangkal bahwa majikan adalah pemegang hak paten.
Sedangkan dalam perkara a quo pekerja (Hu Ziyong, Hilal Hendarin dan

ne
ng
Robert Andriantho) semuanya setuju bahwa majikan (Pemohon PK) adalah
pencipta dan pemegang hak cipta.
Secara umum, Majelis Hakim pada pertimbangannya dapat mengambil

do
gu pola pikir yang terdapat pada yurisprudensi asing, namun tentunya harus
diterapkan dan dianalogikan pada perkara yang serupa. Pada perkara

In
A
aquo ter-dapat perbedaan mendasar dari segi persetujuan pekerja
sebagaimana telah kami sebutkan di atas, sehingga yurisprudensi tersebut
ah

lik
tidak dapat diterapkan pada pertimbangan Judex Facti dan Judex Juris.
Dengan demikian, jelas bahwa yurisprudensi yang diajukan tidak memiliki
kesamaan, atau dengan kata lain, jelas-jelas berbeda dengan perkara
am

ub
aquo. Dan oleh karenanya, sudah sepatutnya dan sepantasnya Judex
Facti dan Judex Juris tidak memberikan pertimbangan hukum yang
ep
mengacu kepada yurisprudensi tersebut.
k

28. Sesungguhnya dalam dunia internasional modern perjanjian dapat dibuat


ah

secara lisan asalkan telah memenuhi unsur essensialia perjanjian. Hal ini
R

si
dapat ditunjukkan dengan UNIDROIT Principles of International
Commercial Contracts tahun 2010, sebuah prinsip mengenai kontrak-

ne
ng

kontrak internasional, yang dikeluarkan Unidroit (sebuah organisasi


internasional beranggotakan 63 negara termasuk Indonesia, yang

do
gu

mempelajari mengenai kontrak internasional privat) dalam pasal 2.1.1


menyebutkan bahwa:
"A contract may be concluded either by the acceptance of an offer or
In
A

by conduct of the parties that is sufficient to show agreement"


Pasal tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut:
ah

lik

"sebuah kontrak dapat dianggap sudah ada melalui penerimaan dari


penawaran atau dari tindakan para pihak yang cukup untuk
m

ub

menunjukkan
Klausul ini menunjukkan bahwa, bahkan pada dunia internasional modern
ka

hanya sebuah tindakan yang cukup untuk menunjukkan suatu perjanjian


ep

dari para pihak, tanpa menuangkannya dalam suatu bentuk tertulis sudah
ah

dapat membuat terjadinya sebuah perjanjian. Dengan demikian terlepas


R

dari tertulis atau tidaknya suatu perjanjian, terpenuhinya unsur essensialia


es

perjanjian sudah membuat adanya sebuah perjanjian.


M

ng

on
gu

Hal.30 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
29. Dalam sistem hukum Indonesia pun sebenarnya menganut pendapat

si
bahwa suatu perjanjian dapat dibuat dalam bentuk lisan maupun tertulis,
hal ini dapat dilihat dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang

ne
ng
Ketenagakerjaan, dimana dalam Pasal 51 ayat (1) disebutkan bahwa:
"Perjanjian Kerja dibuat secara tertulis atau lisan"
Dari contoh ketentuan ini, jelas bahwa jika suatu undang-undang

do
gu mempersyaratkan suatu perjanjian dalam bentuk tertulis, maka jelas
ketentuan undang-undang tersebut akan secara tegas menyatakannya.

In
A
Pasal ini juga menunjukkan bahwa sebenarnya keberadaan perjanjian
dalam bentuk lisan sudah diakui oleh peraturan perundang-undangan
ah

lik
disamping hukum perjanjian sebagaimana diatur dalam KUH Perdata.
30. Berdasarkan apa yang telah kami uraikan pada bagian ini, maka jelas
bahwa adanya perjanjian dalam bentuk surat pernyataan dari kedua belah
am

ub
pihak yaitu antara perusahaan pemberi kerja/pemesan dengan si pembuat
karya cipta yang dibuktikan melalui surat pernyataan yang dibuat oleh
ep
pembuat karya cipta dan perusahaan, telah memenuhi syarat telah
k

diperjanjikan dalam Pasal 8 ayat (3) UU Hak Cipta.


ah

31. Dengan demikian Judex Juris telah melakukan kekeliruan yang nyata
R

si
dalam menerapkan hukum karena unsur "diperjanjikan lain antara kedua
pihak" telah terpenuhi dan telah memenuhi syarat sahnya perjanjian

ne
ng

berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata. Dengan adanya perjanjian lisan


yang dituangkan ke dalam bentuk tertulis melalui surat pernyataan dari

do
gu

pembuat karya yang dibenarkan melalui surat pernyataan dari perusahaan,


telah membuktikan adanya perjanjian, dan telah memenuhi syarat sah nya
perjanjian. Oleh karena itu, Putusan Kasasi sepatutnya harus dibatalkan.
In
A

III. Judex Juris Melakukan Kekeliruan Yang Nyata Karena Tidak


Mempertimbangkan Pengakuan Termohon PK Dalam Persidangan Yang
ah

lik

Jelas-jelas Menyatakan Dirinya Bukanlah Pencipta Atas Ciptaan Dalam


Perkara a Quo, Sehingga Surat Pendaftaran Ciptaan Nomor 043944,
m

ub

Tanggal 11 September 2009 Haruslah Dibatalkan.


32. Mohon perhatian Majelis Hakim Agung Yang Mulia, bahwa Termohon PK
ka

sebenarnya telah secara eksplisit menyatakan bahwa yang membuat logo


ep

Cap Jempol adalah Hilal Hendarin. Hal ini sebagaimana dapat dilihat
ah

dalam pembelaan Termohon PK yang tercatat dalam Putusan PN, sebagai


R

berikut:
es

Paragraf 3 Halaman 18 Putusan PN:


M

ng

on
gu

Hal.31 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
"Tergugat memerintahkan karyawannya yang bernama Hilal Hendarin

si
yang bekerja di PT Trimitra Cakra Lestari milik Tergugat sejak 1 Juni
2004 untuk menggambar tanda gambar Jempol..."

ne
ng
Paragraf 2 Halaman 20 Putusan PN:
"... Tergugat pemilik ide tanda gambar Jempol dengan tulisan garansi
dan memerintahkan karyawannya yang bernama Hilal Hendarin untuk

do
gu menggambar tanda gambar tersebut..."
Paragraf 3 Halaman 21 Putusan PN:

In
A
..karyawan Tergugatlah yang bernama Hilal Hendarin yang
menggambar design tanda jempol bertuliskan garansi..."
ah

lik
Terlepas dari bahwa Termohon PK mendalilkan Hilal Hendarin yang
membuat logo Cap Jempol atas pesanan dari Termohon PK (quod non),
berdasarkan apa yang telah disampaikan oleh Termohon PK, jelas
am

ub
membuktikan bahwa Termohon PK mengakui bahwa yang menggambar
dan membuat logo Cap Jempol tersebut adalah Hilal Hendarin.
ep
Sementara saksi Hilal Hendarin sendiri dalam persidangan telah
k

memberikan keterangan yang sama sekali berbeda dengan apa yang


ah

didalilkan oleh Termohon PK.


R

si
Keterangan saksi Hilal Hendarin:
"Bahwa bukti P-2.3 diperlihatkan kepada saksi dan menyatakan benar

ne
ng

ditandatangani pada bulan April 2010, dan isinya adalah Saya dan tim
sepenuhnya menyadari bahwa logo tersebut diciptakan untuk

do
gu

kepentingan PT. TCL Indonesia dan sejak awal kami menyerahkan


dan mengakui PT. TCL Indonesia sebagai pencipta dan pemegang
hak cipta atas logo dimaksud"
In
A

Selain itu keterangan saksi Hilal Hendarin yang dikutip dari halaman 39
Putusan PN juga menyatakan bahwa:
ah

lik

"Bahwa benar sebelum logo dibuat sudah ada perjanjian lisan bahwa
logo itu dibuat untuk kepentingan PT. TCL Indonesia dan PT. TCL
m

ub

adalah Pencipta dan Pemegang Hak Cipta dari logo tersebut."


Hu Ziyong melalui Surat Pernyataannya (vide bukti P.2-1) memberikan
ka

keterangan:
ep

"Proses pembuatan "Tanda Jempol" dilaksanakan pada tahun 2003


ah

ketika saya memimpin tim pemasaran PT TCL Indonesia dan dibantu


R

oleh Tn. Robert Adriantho dan Tn. Hilal Hendarin..."


es

Keterangan saksi Robert Adriantho:


M

ng

on
gu

Hal.32 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
"Bahwa yang bertugas untuk membuat logo Cap Jempol adalah Mr.

si
Hu Ziyong, Hilal Hendarin dan saksi sendiri"
Dengan demikian, berdasarkan keterangan saksi Hilal Hendarin, saksi

ne
ng
Robert Adriantho, dan surat pernyataan dari Hu Ziyong, jelas dan telah
membuktikan bahwa Hilal Hendarin sendiri secara tegas telah menyatakan
bahwa logo Cap Jempol yang ia gambar dan ia buat itu, dibuat

do
gu berdasarkan pesanan dari Pemohon PK.
33. Dalam surat pernyataan tersebut jelas membuktikan adanya perjanjian

In
A
yang akhirnya dinyatakan secara tertulis yang menyatakan bahwa
Pemohon PK merupakan Pencipta dan Pemegang Hak Cipta atas logo
ah

lik
Cap Jempol. Selain itu, apa yang dinyatakan oleh Hilal Hendarin dan
Robert Ardiantho baik dalam surat Pernyataannya maupun kesaksiannya
dalam persidangan, merupakan bukti yang sempurna sebagaimana
am

ub
dinyatakan dalam ketentuan Pasal 1926 KUH Perdata dan Pasal 174 HIR.
Pasal 1925 KUH Perdata:
ep
"Pengakuan yang dilakukan di muka hakim memberikan suatu bukti
k

yang sempurna terhadap siapa yang telah melakukannya. baik sendiri


ah

maupun dengan perantaraan seorang yang khusus dikuasakan untuk


R

si
itu.
Pasal 174 HIR:

ne
ng

"Pengakuan yang diucapkan dihadapan hakim cukup menjadi bukti


untuk memberatkan orang yang mengakui itu, baik yang

do
gu

diucapkannya sendiri maupun dengan pertolongan orang lain yang


istimewa dikuasakan untuk itu."
34. Dengan demikian, berdasarkan apa yang telah didalilkan oleh Termohon
In
A

PK yang menyatakan bahwa saksi Hilal Hendarin membuat Logo Cap


Jempol berdasarkan pesanan Termohon PK, jelas telah bertentangan
ah

lik

dengan apa yang telah dinyatakan oleh saksi Hilal Hendarin sendiri,
dimana ia secara tegas telah membuat pernyataan dan telah bersaksi
m

ub

dalam sidang, hal mana merupakan pengakuan yang merupakan bukti


yang sempurna dalam hukum perdata Indonesia.
ka

Oleh karena itu, Termohon PK telah gagal membuktikan atau menunjukkan


ep

bukti bahwa Hilal Hendarin membuat logo Cap Jempol atas pesanan dan
ah

untuk kepentingan Termohon PK, sehingga Termohon PK telah gagal


R

membuktikan bahwa logo Cap Jempol itu dibuat atas pesanannya.


es

35. Oleh karena itu, berdasarkan apa yang kami uraikan pada bagian ini jelas
M

ng

membuktikan bahwa Judex Juris telah melakukan kekeliruan yang nyata


on
gu

Hal.33 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan tidak mempertimbangkan pernyataan Termohon PK yang

si
mengakui bahwa Termohon PK bukanlah yang membuat logo Cap Jempol,
melainkan dibuat oleh Hilal Hendarin, dan Termohon PK gagal

ne
ng
membuktikan bahwa logo Cap Jempol itu dibuat atas pesanannya.
Di sisi lain, Pemohon PK telah berhasil membuktikan bahwa Saksi Hilal
Hendarin dan saksi Robert Adriantho membuat logo Cap Jempol

do
gu berdasarkan pesanan dari Pemohon PK dan telah diperjanjikan
sebelumnya bahwa Pencipta dan Pemegang Hak Cipta logo Cap Jempol

In
A
tersebut adalah Pemohon PK.
36. Dengan demikian, seharusnya akan jelas bahwa Pencipta dan Pemegang
ah

lik
Hak Cipta sebenarnya adalah Pemohon PK dan sepatutnya dan
sepantasnya Surat Pendaftaran Ciptaan No. 043944 atas nama Termohon
PK haruslah dibatalkan.
am

ub
IV. Judex Juris Melakukan Kekeliruan Yang Nyata Karena Telah Mengabaikan
Asas Orisinalitas, Dimana Logo Cap Jempol Telah Jauh sebelumnya
ep
Diumumkan Oleh Pemohon PK Sejak November 2003, Namun Ternyata
k

Baru Didaftarkan Dan Diakui Diciptakan Oleh Pemohon PK Pada 13 Juni


ah

2007, Sebagaimana Permohonan Pendaftaran Ciptaan.


R

si
37. Judex Juris telah melakukan kekeliruan yang nyata karena telah
mengabaikan asas orisinalitas yang merupakan prinsip dasar hukum hak

ne
ng

cipta, karena berdasarkan bukti-bukti yang telah kami ajukan dan didukung
oleh keterangan saksi dalam persidangan perkara a quo, telah terbukti

do
gu

bahwa Pemohon PK telah mengumumkan ciptaan logo Cap Jempol pada


bulan November 2003.
38. Sementara, Termohon PK mendalilkan bahwa logo Cap Jempol diciptakan
In
A

pada bulan Juni 2004 dan Termohon PK mengumumkan logo Cap Jempol
pertama kali pada bulan Agustus 2004. Dengan demikian, terbukti bahwa
ah

lik

pendaftaran ciptaan yang telah dilakukan oleh Termohon PK jelas telah


melanggar asas orisinalitas dalam hak cipta.
m

ub

39. Prinsip orisinalitas tersebut sejalan dengan pendapat-pendapat dari ahli


hak cipta, diantaranya Prof. Dr. Eddy Damian, S.H dalam bukunya "Hukum
ka

Hak Cipta" hal 105-106, menyatakan bahwa:


ep

"Suatu ciptaan harus mempunyai keaslian (orisinil) untuk dapat


ah

menikmati hak-hak yang diberikan undang-undang. Keaslian sangat


R

erat hubungannya dengan bentuk perwujudan suatu ciptaan. Karena


es

itu suatu ciptaan hanya dapat dianggap asli bila perwujudannya


M

ng

on
gu

Hal.34 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seperti tidak berupa suatu jiplakan (plagiat) dari suatu ciptaan lain

si
yang telah diwujudkan."
Hal tersebut juga sejalan dengan pendapat dari Rachmadi Usman, S.H.

ne
ng
dalam bukunya "Hukum Hak Atas Kekayaan Intelektual", halaman 121,
menyatakan bahwa:
"Ciptaan atau karya cipta yang mendapatkan perlindungan itu dalam

do
gu penuangannya harus memiliki bentuk yang khas dan menunjukkan
keaslian (orisinal)..

In
A
Lebih lanjut, Prof. Tim Lindsey, B.A. LL.B, BLitt, Ph.D., Prof. Dr. Eddy
Damian, S.H., Simon Butt, B.A., LL.B. dan Tomi Suryo Utomo, S.H., LL.M.,
ah

lik
dalam bukunya "Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar", halaman
106 dan halaman 264, menyatakan bahwa
"Ciptaan yang dihasilkan tersebut akan merupakan ciptaan asli, jika
am

ub
ciptaan tersebut tidak merupakan jiplakan/tiruan dari ciptaan lain ..."
"Undang-undang hak cipta di Indonesia mensyaratkan karya-karya
ep
yang dilindungi harus bersifat asli. Sebagaimana kita ketahui, hal ini
k

berarti suatu karya harus telah diciptakan oleh seorang Pencipta dan
ah

tidak boleh merupakan karya yang meniru karya lain."


R

si
40. Mohon perhatian Majelis Hakim Agung yang mulia, berdasarkan apa yang
telah kami sampaikan maka terbukti bahwa logo cap jempol telah

ne
ng

diumumkan dan digunakan oleh Pemohon PK sejak bulan November 2003,


sebagaimana dibuktikan dalam bukti-bukti pengumuman yang telah

do
gu

disampaikan oleh Pemohon PK (vide bukti P-5.2 dan P-5.3), sehingga logo
cap jempol yang didalilkan oleh Termohon PK telah diciptakan sejak bulan
Juni 2004 dan diumumkan pada bulan Agustus 2004 merupakan logo cap
In
A

jempol yang tidak orisinal, karena jelas-jelas meniru dan menjiplak logo
cap jempol yang jauh sebelumnya telah diumumkan dan dipergunakan
ah

lik

oleh Termohon PK sejak akhir November 2003;


41. Lebih lanjut permohonan pendaftaran ciptaan juga baru dilakukan pada 13
m

ub

Juni 2007 dan Termohon PK menerima Surat Pendaftaran Ciptaan pada


tanggal 11 September 2009 sebagaimana disebutkan dalam Surat
ka

Pendaftaran Ciptaan No. 043944 (Bukti P-6)


ep

42. Dengan demikian Surat Pendaftaran Ciptaan No. 043944 atas nama
ah

Pemohon PK sudah sepatutnya dan sepantasnya harus dibatalkan.


R

43. Berdasarkan alasan-alasan yang telah kami uraikan sebagaimana di atas,


es

jelas bahwa terdapat kekeliruan yang nyata dalam penerapan hukum oleh
M

ng

Judex Jurist dalam Putusan Kasasi. Oleh karena itu melalui Memori
on
gu

Hal.35 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peninjauan Kembali ini kami ajukan upaya hukum peninjauan kembali,

si
sebagai upaya untuk memperbaiki kekeliruan tersebut, dan di atas itu
semua, sebagai upaya untuk menegakkan keadilan hukum di Indonesia.

ne
ng
Menimbang, bahwa Mahkamah Agung mempertimbangkan alasan-
alasan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali sebagai berikut :
Bahwa alasan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon

do
gu Peninjauan Kembali tidak dapat dibenarkan, tidak terdapat adanya kekhilafan
hakim atau kekeliruan nyata dalam putusan Judex Juris (No. 928 K/Pdt.Sus/

In
A
2010) dan putusan Judex Facti (No. 40/Hak Cipta/2010/PN Niaga Jkt.Pst)
karena pertimbangannya telah tepat dan benar, dengan alasan pada pokoknya
ah

lik
sebagai berikut:
- Alasan peninjauan kembali merupakan pengulangan hal-hal yang telah
dipertimbangkan oleh Judex Facti dan Judex Juris dalam perkara a quo;
am

ub
- Penggugat ternyata tidak dapat membuktikan dalil gugatannya;
- Pemohon Peninjauan Kembali adalah perusahaan Penanaman Modal Asing
ep
(PMA) yang didirikan Termohon Peninjauan Kembali, tetapi Pemohon
k

Peninjauan Kembali tidak pernah aktif (sesuai bukti SPT Tahunan sebesar
ah

Nihil Tahun 2003-2004), sehingga tidak mungkin Pemohon Peninjauan


R

si
Kembali mempunyai team marketing sehingga tidak dapat dikatakan
sebagai pencipta dan pemegang hak cipta berdasarkan Pasal 8 ayat (3) jo.

ne
ng

Pasal 9 Undang-Undang tentang Hak Cipta;


- Bukti fotocopy dalam memori peninjauan kembali telah dibantah oleh pemilik

do
gu

Toko Kencana Jaya bahwa tidak ada pameran di tahun 2003, Termohon
Peninjauan Kembali adalah orang yang mempunyai ide dan merancang
gambar Cap Jempol dan memerintahkan karyawannya (Hilal Hendarin)
In
A

untuk merealisasikan idenya sehingga berdasarkan Pasal 7 Undang-Undang


No. 19 Tahun 2002, tentang Hak Cipta Termohon Peninjauan Kembali
ah

lik

adalah pemilik yang sah sesuai dengan surat pendaftaran ciptaan No.
043944 tanggal 11 September 2009;
m

ub

Menimbang, bahwa namun demikian, Pembaca II, Hakim Agung Prof. Dr.
Mieke Komar, SH, MCL berbeda pendapat (dissenting opinion), dengan
ka

mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:


ep

Judex Facti/Judex Juris telah salah mempertimbangkan dan memutus


ah

perkara a quo, dengan pertimbangan sebagai berikut:


R

- Penggugat adalah pemilik dari logo Cap Jempol yang diciptakan Tim
es

Marketingnya pada tahun 2003 (sesuai dengan pengakuan anggota Tim


M

ng

Marketing tersebut dan ssuai dengan Pasal 9 Undang-Undang No. 19 Tahun


on
gu

Hal.36 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2002);

si
- Pengugat telah lebih dahulu mengumumkan logo Cap Jempol oleh karena
sesuai dengan bukti-bukti Penggugat, Penggugat adalah penciptanya, yang

ne
ng
diciptakan pada akhir bulan November 2003;
- Bahwa pendaftaran bukan syarat bagi penciptanya untuk memperoleh hak
cipta;

do
gu - Bahwa sebagai pihak yang pernah menjadi direktur dari 2 (dua) perusahaan
PT TCL China/PT TCL Indonesia patut mengetahui bahwa logo Cap

In
A
Jempol telah tercipta pada tahun 2003, sehingga dengan demikian telah
terbukti bahwa Tergugat adalah pihak yang beritikad tidak baik
ah

lik
mendaftarkan hak cipta atas logo yang sangat identik dengan Cap Jempol
milik Penggugat kepada Turut Tergugat pada tanggal 13 Juni 2007;
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut Pembaca II berpendapat
am

ub
bahwa permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Penggugat harus dikabulkan
dan membatalkan putusan Judex Juris yang menguatkan putusan Judex Facti,
ep
seraya mengadili sendiri perkara ini yakni mengabulkan gugatan Penggugat ;
k

Menimbang, bahwa oleh karena terjadi perbedaan pendapat dalam


ah

majelis dan telah diusahakan dengan sungguh-sungguh, tetapi tidak tercapai


R

si
permufakatan, maka sesuai pasal 30 ayat (3) UU No. 5 tahun 2004, tentang
perubahan atas Undang-Undang No. 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung

ne
ng

dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 tahu 2009, majelis hakim
setelah bermusyawarah, diambil putusan dengan suara terbanyak yaitu

do
gu

menolak permohonanan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali;


Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,
permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan
In
A

Kembali: PT. TCL INDONESIA tersebut harus ditolak ;


Menimbang, bahwa karena permohonan peninjauan kembali ditolak,
ah

lik

maka Pemohon Peninjauan Kembali dihukum untuk membayar biaya perkara


dalam peninjauan kembali ini;
m

ub

Memperhatikan Undang-Undang No. 19 Tahun 2002, tentang Hak Cipta,


Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 14 Tahun
ka

1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004


ep

dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009, tentang


ah

Mahkamah Agung serta peraturan lain yang bersangkutan ;


R

MENGADILI
es

Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan


M

ng

Kembali: PT. TCL INDONESIA tersebut ;


on
gu

Hal.37 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya

si
perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini yang ditetapkan sebesar
Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta Rupiah);

ne
ng
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
Agung pada hari Kamis, tanggal 22 Maret 2012 oleh Dr. H. MOHAMMAD
SALEH, SH., MH., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung

do
gu sebagai Ketua Majelis, H. DIRWOTO, SH., dan Prof. Dr. MIEKE KOMAR, SH.,
MCL., Hakim Agung sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang

In
A
terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis, dengan dihadiri oleh
Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh BARITA SINAGA, SH.,MH.,
ah

lik
Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak.

Hakim Anggota, K e t u a,
am

ub
Ttd./H. DIRWOTO, SH. Ttd./Dr. H. MOHAMMAD SALEH, SH., MH.
Ttd./Prof. Dr. MIEKE KOMAR, SH., MCL.
ep
k

Panitera Pengganti,
ah

Ttd./
R

si
BARITA SINAGA, SH.,MH.
Biaya-biaya:

ne
ng

1. Meterai Rp 6.000,00
2. Redaksi.. Rp 5.000,00
3. Administrasi peninjauan
kembali . Rp 9.989.000,00 +

do
gu

Jumlah .. Rp 10.000.000,00 In
A

Untuk Salinan
ah

Mahkamah Agung RI.


lik

a.n. Panitera
Panitera Muda Perdata Khusus
m

ub
ka

ep

RAHMI MULYATI, SH., MH.


ah

NIP. 1959 1207 1985 12 2 002


R

es
M

ng

on
gu

Hal.38 dari 38 hal Put. No.14 PK/Pdt.Sus/2012


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38

You might also like