One-sheet spiraling full thickness skin graft for penile resurfacing after

paraffinoma excision
Theddeus O.H. Prasetyono Department of Surgery, Faculty of Medicine Universitas Indonesia/
Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta, Indonesia

Abstrak
Praktik salah penyuntikan cairan silikon, parafin, atau beragam minyak lain ke berbagai bagian
tubuh, diduga masih terus berlangsung dengan hadirnya pasien-pasien yang meminta
pertolongan akibat menjadi korban praktik tersebut. Laporan ini menampilkan 3 kasus kerusakan
kulit penis akibat silikonoma yang diterapi dengan eksisi kulit dan rekonstruksi dengan full
thickness skin graft (FTSG). Eksisi kulit dilakukan dengan prosedur degloving dan defek yang
dihasilkan ditutup dengan selembar FTSG yang diaplikasikan menutupi batang penis secara
spiral. FTSG dipilih karena lebih tipis daripada flap dan lebih baik daripada split skin graft dalam
hal kontraksi sekunder yang dihasilkan. Teknik apliksi FTSG secara spiral mudah dikerjakan dan
menghasilkan luaran estetik dan fungsi yang baik. Ketiga kasus yang dilaporkan tidak disertai
dengan problem parut dan tampak relatif normal. Ketiga pasien menyatakan puas dengan
kembalinya fungsi seksual mereka. (MedJ Indones 2011; 20:222-5)
Abstract
In the midst of on-going non-illicit practice of silicone or paraffi n injection to enlarge penis, the
author reported 3 cases of surgical treatment to resurface the body of the penis after excision of
the destructed penile skin using full thickness skin graft. The skin excision was performed
technically through penile body degloving procedure. Full thickness skin graft was then applied
as a single sheet donor tissue to cover the denuded penile body spirally. The full thickness graft,
which is relatively easy to be performed, is no doubt much thinner than a skin flap, while it also
bears a smaller degree of secondary contraction than split skin graft. The color of the skin is
considerably matched as it comes from the groin, which is a nearby area of penis. The size and
skin sensitization of the penis looks to be natural. The only disadvantage is the common
possibility of either spiral or circular junctional scar in between graft edges and between the graft
and the penile mucosa and skin to develop hypertrophic scar. However, this possible scar
problem applies also to any other surgical scar with any donor tissue. Fortunately, the 3 cases
posed no scar problem and normal appearance. All the patients have also regained their normal
sexual function. (Med J Indones 2011; 20:222-5)

Key words: full thickness skin graft, paraffi noma, siliconoma, sexual function
Correspondence email to: teddyohprasetyono@yahoo.com
A misleading concept of a matter of male sexual organ seems to still exist to the extent of what
people percept as size does matter. Injecting instant liquid to augment the penis seems to be an
easy way to get the wanted results, which many might also want to increase the feelings of the
sexual partners. Silicone liquid or mineral oils such as paraffi n or vaselin are the common
materials widely used in Asia and Europe1-9 by nonmedical personnel or the patient himself.
However, instead of getting satisfying results, some had severe reactions and others had an
aesthetically poor outcome.
Sebuah konsep yang menyesatkan soal organ seksual laki-laki tampaknya masih
ada sampai sebatas apa yang orang persepsi sebagai " ukuran tidak penting . "
Penyuntikan cairan instan untuk meningkatkan penis tampaknya menjadi cara
mudah untuk mendapatkan hasil yang diinginkan , yang banyak kekuatan juga
ingin meningkatkan perasaan pasangan seksual . Silikon cair atau mineral
minyak seperti paraffi n atau vaselin adalah bahan yang umum digunakan secara
luas di Asia dan Europe1-9 oleh tenaga nonmedis atau pasien sendiri . Namun,
alih-alih mendapatkan hasil yang memuaskan , beberapa memiliki reaksi parah
dan lain-lain memiliki hasil yang miskin estetika

Finally, those complications will definitely end up with the inability to perform the sexual
activity. Treatments to such cases may include conservative medications,1 symptomatic surgical
mass reduction with primary suture or Z-plasty,6,7,9 and radical excision with the need of tissue
resurfacing elaborating subsequent flap 6,8 or split thickness skin graft.6,9 Provided debatable
better tissue material for resurfacing and its respective techniques, the author presents 3 cases of
full thickness skin graft applied through one sheet spiraling technique.
Akhirnya , mereka komplikasi pasti akan berakhir dengan ketidakmampuan untuk
melakukan aktivitas seksual . Perawatan untuk kasus tersebut mungkin termasuk
obat-obatan konservatif , 1 gejala pengurangan massa bedah dengan jahitan
primer atau Z - plasty , 6,7,9 dan eksisi radikal dengan kebutuhan peremajaan
jaringan menguraikan penutup berikutnya 6,8 atau perpecahan ketebalan graft.6
kulit , 9 Asalkan materi jaringan diperdebatkan baik untuk resurfacing dan
teknik masing-masing , penulis menyajikan 3 kasus ketebalan penuh skin graft
diterapkan melalui salah satu teknik lembar spiral .

CASE SERIES
Surgical technique
After deliberately applying a- and antiseptic techniques under regional anesthesia, a tagging
suture is placed at the glans to ease the surgery using silk #3-0. The skin and soft tissue of the
penile body, which was almost completely involved in the tissue destruction due to mineral oil or
silicone injection, is then excised subsequently.
KASUS SERIES
teknik bedah
Setelah sengaja menerapkan teknik a dan antiseptik dengan anestesi regional,
jahitan penandaan ditempatkan di glans untuk memudahkan operasi menggunakan
sutra # 3-0 . Kulit dan jaringan lunak dari penis tubuh , yang hampir
sepenuhnya terlibat dalam kerusakan jaringan akibat minyak mineral atau
injeksi silikon , kemudian dipotong selanjutnya .

The excision is done radically down from the penile-pubic junction proximally to the distal body
leaving a half centimeter of mucosal cushion proximal to the corona. The author calls it as a
penile body degloving procedure.
Eksisi dilakukan secara radikal turun dari persimpangan penis - kemaluan
proksimal ke distal tubuh meninggalkan setengah sentimeter bantal mukosa
proksimal korona . Penulis menyebutnya sebagai prosedur degloving tubuh penis.
No tumescent injection or similar hemostatic injection procedure to limit blood loss is needed as
the bleeding use to be not exaggerative. Leaving the denuded penile body under saline soaked
gauze, an elliptical designed full thickness skin graft is harvested from either groin.
Tidak ada injeksi tumescent atau prosedur injeksi hemostatik yang sama untuk
membatasi kehilangan darah diperlukan sebagai penggunaan perdarahan harus
tidak berlebih-lebihan . Meninggalkan tubuh penis gundul di bawah garam
direndam kasa , seorang dirancang cangkok kulit ketebalan penuh elips dipanen
dari kedua pangkal paha .
The donor site is closed primarily with intradermal polyglecaprone #3-0. Some subcutaneous
sutures using the same material might be placed as needed in advance before closing it. The
penile body is then resurfaced with the skin graft, which is applied spirally as a single graft sheet.
Situs donor ditutup terutama dengan intradermal polyglecaprone # 3-0 .
Beberapa jahitan subkutan menggunakan bahan yang sama mungkin ditempatkan
sesuai kebutuhan terlebih dahulu sebelum menutupnya . Tubuh penis kemudian
muncul kembali dengan cangkok kulit , yang diterapkan spiral sebagai lembar
cangkok tunggal .

Suture material is polypropylene or polyglactin 910 #3-0 connecting the graft to the pubic skin
edge, mucosal cushion, and also between the graft at the spiraling meeting line. The graft is also
securely attached to the denuded penile body by continuous running suture covering the graft
area here and there, and not only the graft edges. (Figure 1) Dressing with tulle grass and moist
gauze is then applied. The dressing is kept for a week.
Bahan jahitan adalah polypropylene atau polyglactin 910 # 3-0 menghubungkan
graft ke tepi kulit kemaluan , bantal mukosa , dan juga antara graft di garis
pertemuan spiral . Graft ini juga terpasang pada tubuh penis gundul oleh
jahitan berjalan terus menerus meliputi wilayah korupsi di sana-sini , dan
tidak hanya tepi graft . ( Gambar 1 ) Dressing dengan rumput tulle dan kain
kasa lembab kemudian diterapkan . Saus disimpan selama seminggu

Cases
1. A 30 year-old professional football player walked into the clinic with chief complain pain on
erection. He had been away from his sexual activity for 4 months waiting for the healing of his
problem. Historically, he had two sessions of silicone injection to augment his penis about 6
months prior to admission. He had no fever, no skin redness on the injected area and no
ulceration but bulky penis with blotchy skin appearance. (Figure 2)
kasus
1. Seorang pemain sepak bola profesional 30 tahun masuk ke klinik dengan
kepala mengeluh nyeri pada saat ereksi . Dia telah jauh dari aktivitas seksual
selama 4 bulan menunggu penyembuhan masalahnya . Secara historis , ia memiliki
dua sesi injeksi silikon untuk meningkatkan penisnya sekitar 6 bulan sebelum
masuk . Dia tidak memiliki demam , tidak ada kulit kemerahan pada daerah
disuntikkan dan tidak ada ulserasi tetapi penis besar dengan penampilan kulit
berjerawat . ( Gambar 2 )

An unpleasing form of penis was obviously the appearance with firm, palpable masses on the
body of the penis. The masses were scattered circularly around the penile body. Surgery has been
undertaken to correct the aesthetic performance as well as restore the functional capability using
the technique described at the above mentioned. Incision on pubic and scrotal area was
performed to excise the silicone-caused fibrotic masses in the respective areas.
Bentuk tidak menyenangkan dari penis jelas penampilan dengan perusahaan ,
massa teraba pada Tubuh penis . Massa tersebar sirkuler sekitar tubuh penis .
Bedah telah dilakukan untuk memperbaiki kinerja estetika serta mengembalikan
kemampuan fungsional menggunakan Teknik yang dijelaskan di atas disebutkan .
Sayatan di daerah kemaluan dan skrotum dilakukan untuk mengeluarkan massa
fibrotik silikon disebabkan di daerah masing-masing.

The healing was noticeably uneventful and nice aesthetic performance and sexual function has
been restored at the final follow up of 24 months (Figure 3), except that the patients sometimes
suffered severe itching for the first 6 months after the surgery. The itchy area was mainly at the
junction between the graft and the mucosa near the corona. (Figure 4) Finally, the patient was
fully happy with the result.
Penyembuhan itu terasa lancar dan baik kinerja estetika dan fungsi seksual
telah dipulihkan di follow up akhir 24 bulan ( Gambar 3 ) , kecuali bahwa
pasien kadang-kadang menderita gatal parah selama 6 bulan pertama setelah
operasi . Gatal daerah terutama di persimpangan antara korupsi dan mukosa
dekat korona . ( Gambar 4 ) Akhirnya , pasien sepenuhnya senang dengan
hasilnya .

2. A 49 year-old businessman had a paraffin liquid injection 5 months prior upon admission. He
was suffering from slight skin redness and pain on erection. On the physical examination we
found that the skin redness was on the palpable masses on the anterior and posterior area of the
penile body. He suffered no ulcerations on the injected area. This patient also underwent a penile
body degloving procedure and subsequent penile resurfacing with one-sheet spirally full
thickness skin graft. The recovery was eventful. The patient can perform his sexual function
normally. The final follow up was 12 months after the surgery.
Seorang pengusaha berusia 49 mengaku telah menyuntik sebuah parafin cair 5
bulan sebelum dia periksa. Dia mengeluh dari kulit penis kemerahan dan nyeri pada
ereksi . Pada pemeriksaan fisik kami menemukan bahwa kulit kemerahan itu terjadi
pada anterior dan teraba massa pada bagian posterior badan penis. Tidak ada
ulserasi didaerah bekas suntikan. pasien ini juga mengalami penile tubuh degloving
prosedur dan berikutnya penile asa dengan one-sheet spirally full thickness skin graft.
Pemulihan penuh peristiwa itu .Pasien dapat melakukan nya seksual berfungsi
secara normal .Yang terakhir adalah menindaklanjuti 12 bulan setelah menjalani
operasi kaki .
3. A 50 years old entrepreneur complained of pain during erection. He admitted to have silicone
injections 7 months prior to admission. There were palpable masses around his penile body. No
skin redness, no ulceration was found. This patient also underwent the degloving of the penile
body skin and one-sheet full thickness skin graft resurfacing procedure. The recovery was
uneventful without any complication. He had his follow-ups within 14 months while telling his
sexual activity has come to normal 6 months afterwards.
3. pengusaha 50 tahun mengeluh rasa sakit saat ereksi. Dia mengaku telah
menyuntikkan silikon 7 bulan sebelum periksa. Ada teraba massa sekitar batang
penisnya. Kulit yang tidak kemerahan , tidak ada ulserasi yang ditemukan.
Pasien ini juga menjalani degloving kulit tubuh penis dan satu - lembar
ketebalan penuh prosedur peremajaan kulit graft . Pemulihan itu lancar tanpa
komplikasi . Dia memiliki nya tindak lanjut dalam waktu 14 bulan saat
menceritakan aktivitas seksual telah datang normal 6 bulan sesudahnya .

DISCUSSION
Nowadays, silicone injections are unfortunately still widely done amongst those who want to
enlarge their penis. As a result after the injections, many suffers from edema, erythema,
ulcerations, fistulae, and phimosis.2 Fournieres gangrene has also been reported.2 Other than
those complications, a pseudocarcinomatous epithelial hyperplasia was also reported.3
Saat ini, suntikan silikon sayangnya masih banyak dilakukan di antara orang-
orang yang ingin memperbesar penis mereka . Sebagai hasil setelah suntikan ,
banyak menderita edema , eritema , ulserasi , fistula , dan phimosis.2 gangren
Fourniere juga telah reported.2 Selain itu komplikasi , sebuah hiperplasia
epitel pseudocarcinomatous juga reported.3
The base line is that there is no point to get any advantage by having silicone or paraffin
injections to the penis. Methods of treating and correcting the disfi gured penile form was also
done in many ways such as corticosteroids injections, antibiotics, excisions and flaps.1,4 There
were reports of success using corticosteroid injection for treatment of primary sclerosing
lippogranuloma.2
Garis dasar adalah bahwa tidak ada gunanya untuk mendapatkan keuntungan apapun
dengan memiliki silikon atau parafin suntikan ke penis . Metode mengobati dan
memperbaiki disfi gurasi bentuk penis juga dilakukan dengan berbagai cara
seperti kortikosteroid suntikan , antibiotik , excisions dan flaps.1,4 Ada
laporan dari keberhasilan menggunakan injeksi kortikosteroid untuk pengobatan
lippogranuloma.2 primary sclerosing

The radical excision gave the best result and minimal symptoms recurrence,1,4 with subsequent
resurfacing to get close to a normal function and form. A groin and bilateral superomedial thigh
flaps, as well as bilateral scrotal flaps have been reported to gave a quite satisfactory result,5,10
but one must consider the bulky flaps that might hamper the aesthetic and functional result.
Eksisi radikal memberikan hasil yang terbaik dan gejala minimal kekambuhan ,
1,4 dengan resurfacing berikutnya untuk mendekati fungsi normal dan bentuk .
Sebuah pangkal paha dan bilateral flaps paha superomedial , serta flaps
skrotum bilateral telah dilaporkan memberikan hasil yang cukup memuaskan ,
5,10 tapi kita harus mempertimbangkan flaps besar yang mungkin menghambat
hasil estetika dan fungsional .
There was also reports of split thickness skin graft that has been done2,4 with possible constrain
of secondary contraction of the graft. It is indeed diffi cult to anticipate the secondary contraction
after thin split skin graft due to the natural position of the penis. Once contracture takes place, a
secondary surgery is inevitably needed.
Ada juga laporan dari perpecahan ketebalan cangkok kulit yang telah dilakukan
2,4 dengan kemungkinan kendala kontraksi sekunder graft . Memang ini sulit
untuk mengantisipasi kontraksi sekunder setelah tipis skin graft perpecahan
karena posisi alami penis . Setelah kontraktur terjadi , operasi sekunder
pasti diperlukan .
The one sheet full thickness skin graft may plausibly give a very satisfactory result. There are
some advantageous points of concern regarding the use of this single stage technique. First of all,
the full thickness graft is no doubt much thinner than a skin flap, while it also bears a smaller
degree of secondary contraction than split skin graft.
Satu lembar ketebalan penuh skin graft masuk akal dapat memberikan hasil yang
sangat memuaskan . Ada beberapa poin yang menguntungkan dari keprihatinan
tentang penggunaan teknik ini satu tahap . Pertama-tama , ketebalan graft
penuh tidak diragukan lagi lebih tipis dibandingkan flap kulit , sementara itu
juga dikenakan tingkat yang lebih kecil kontraksi sekunder dari kulit graft
split.

The donor site is less obvious in terms of scar morbidity because it only occupies the groin line.
Flaps from thigh and other regional and distant area bear more conspicuous scars, while split
skin graft is considerably poses greater area of scarring. In regards of aesthetic and functional
result, full thickness graft possibly also gives better outcomes.
Situs donor kurang jelas dalam hal morbiditas bekas luka karena hanya
menempati garis pangkal paha . Flaps dari paha dan daerah regional dan jauh
lainnya menanggung bekas luka yang lebih mencolok , sementara kulit graft
split jauh menimbulkan daerah yang lebih besar dari jaringan parut . Dalam hal
hasil estetika dan fungsional , ketebalan penuh korupsi mungkin juga
memberikan hasil yang lebih baik .
The color of the skin is considerably matched as it comes from the surrounding area of penis.
The size and skin sensitization of the penis seem to be more natural in comparison with the ones
resurfaced with flaps which are mostly bulkier and insensate.
Warna kulit jauh cocok karena berasal dari daerah sekitar penis . Ukuran dan
kulit sensitisasi penis tampaknya lebih alami dibandingkan dengan yang muncul
kembali dengan flaps yang sebagian besar bulkier dan mati rasa .
The last one to be mentioned is that, technically, the one sheet graft is easy to apply. The only
disadvantage of the technique is that the junctional scar line spiraling the body of the penis,
which bear the potential of hypertrophic or even keloid.
Yang terakhir disebutkan adalah bahwa , secara teknis , satu lembar graft
mudah untuk menerapkan . Satu-satunya kelemahan dari teknik ini adalah bahwa
garis bekas luka junctional spiral tubuh penis , yang menanggung potensi
hipertrofi atau bahkan keloid .

However, scar management is always needed to control every surgical scar, including the
techniques elaborating flaps and split skin graft. Fortunately, the author has no scar problems in
the three cases reported here.
Namun, manajemen bekas luka selalu diperlukan untuk mengontrol setiap bekas
luka operasi , termasuk teknik menguraikan flaps dan skin graft split.
Untungnya , penulis tidak memiliki masalah bekas luka dalam tiga kasus yang
dilaporkan di sini.

All of the three patients regained their normal sexual function. There was no significant
complains reported on the follow up reviews, except occasional itchy feeling in the patient no 1.
This might come from the natural inflammatory response of the body to get rid of the foreign
material.
Semua dari tiga pasien kembali fungsi seksual normal mereka . Tidak ada cant
signifikan mengeluh melaporkan tindak lanjut ulasan , kecuali rasa gatal
kadang-kadang pada pasien no 1. Ini mungkin berasal dari respon inflamasi
alami tubuh untuk menyingkirkan benda asing .

The ousted foreign material elicited the formation of scab chronically at the junctional area
between the graft and silicone contained mucosa, which subsequently resulting with the itchy
sensation.
Bahan asing yang terguling menimbulkan pembentukan keropeng kronis di daerah
junctional antara korupsi dan silikon mukosa berisi, yang kemudian dihasilkan
dengan sensasi gatal .

Acknowledgments The author would like to express his thanks to Dr. Steven Narmada for the
drawing of figure #1.

REFERENCES
1. Rosenberg E, Romanovsky I, Asahi M, Kaneti J. Three cases of penile paraffinoma: a
conservative approach. JUrology. 2007; 70: 372.e9-10.
2. Pehlivanov G, Kavaklieva S, Kazandjieva J, Kapnilov D, Tsankov N. Foreign-body granuloma
of the penis in sexually active individuals (penile paraffi noma). JEADV. 2008; 22: 845 51.
3. Sang W L, Chi Y B, Jeong H K. Penoscrotal reconstruction using groin an bilateral
superomedial thigh flaps: a case of penile vaselinoma causing Fourniers gangrene. Yonsei Med
J. 2007; 48(4): 723-6.
4. Kokkonouzis I, Antoniou G, Droulias A. Penis deformity after intra-urethral liquid paraffi n
administration in a young male: a case report. Cases J. 2008; 1: 223. Available from:
http://www.casesjournal.com/content/1/1/223.
5. Magrill D, Shabbir M, Belal M, Cahill D, Hughes B, Corbishley C, et. al. Penile silicone
pseudocarcinomatous epithelial hyperplasia; why bigger is not always better. BMJSU. 2008; 1:
139 41.
6. Lee T, Choi HR, Lee YT, Lee YH. Paraffinoma of the penis. Yonsei Med J. 1994; 35(3): 344-8
7. Santos P,Chaveiro A, Nunes G, Fonseca J, Cardoso J. Penile paraffinoma. JEADV. 2003;
17(3): 583-4.
8. Muraro GB, Dami A, Farina U. Paraffi noma of the penis: one stage repair. Arch Esp Urol.
1996; 49(6): 648-50.
9. Manny T, Pettus J, Hemal A, Marks M, Mirzazadeh M. Penile sclerosing lipogranulomas and
disfigurement from use of 1Super Extenze among Laotian immigrants. J Sex Med. 2010;
(Epub ahead of print). Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20722776
10. Angspatt A, Pungrasmi P, Jindarak S. Bilateral scrotal flap: pedicle and dimension of fl ap in
cadaveric dissections. J Med Assoc Thai. 2009; 92(10): 1313-7