Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 8
She —————— Peningkatan Effisiensi Kincir Angin Poros Vertikal Melalui Sistem Buka- tutup Sirip pada 3 Sudu ‘Tjukup Marmot Jurusan Teknik Kimia, Fak, Teknologi Indust Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta Jin. SWK 104 lingkar urata, condongcatur, Youyakatta 55283, ‘Siukup@lamail.com Diterima 20 September 2010; diterima terkoreksi 14 Desember 2010; disetujui 14 Januari 2011 Abstract The design of drag wpe vertical axis wind turbine (VAWT) is focused on efficiency improvement by lowering blade resisting drag force during headwind. The wind turbine consists of. three blades with flapping fins mechanism. The fins will move to “open” position during headwind ‘and will move to *close" position during tailwind. Wind tunnel testing was done to the turbine with several variations of fins number, turbine's radius and blade's area. The results showed that the start-up speed was 3.1 m/s, At the wind speed between 3.1 mis and 7.8m/s, the wrbine's kinetic energy anil poner cueffcient were 0.008-2.93 TF and 2.17-23.54%6 respectively. The turbine is more efficient, simple manufacturing and cheaper compared to other of its kind. The technology is transferrable to middle and low income societies that have not enjoyed electricity, thus application of the turbine in the societies can help the government program in supplying electricity and ‘improving welfare of the people. Keywords: wind turbine, VAWT, renewable energy Pengembangan energi altematif daerah-daerah yang memilikipotensi_energi ‘baru dan terbarukan sedang digalakkan melalui Kebijakan-kebijakan pemerintah untuk —mendorong dan memfasilitasi, ppemanfaatan sumber-sumber _energi terbarukan (hydro, matabari, panas bumi, biomassa dan juga angin).” Energi angin merupakan enefgi terbarukan yang. sangat fleksibel. Lain halnya energi air, pemanfaatan energi angin dapat dilakukan ddimana-mana, baik di daerah landai maupun dataran tinggi, bahkan dapat di terapkan di aut, Pemanfaatan sumber energiangin di Indonesia mash langka, hal tersebut dimungkinkan teknologi_ atau pengetahuan yang belum populer, arah angin di dacrah Indonesia mudah berubah-ubah, kecepatan angin berfluktuasi dan kurang ekonomis, Selama ini angin dipandang sebagai proses ‘lami yang Kurang memiliki nilai ekonomis bagi Kegiatan produktif masyarakat. Namun angin yang tinggi perlu diidentifikasi agar pemanfaatan energi angin ini lebih kompetitit ddibandingkan dengan energi oltematif lainnya a KKiincit angin merupakan slat pengubah sumber energi alteratif (angin) yang ramah lingkungan, berprinsip mengubah energi inet angin menjadi energimekanik (rotasi) selanjutnya digunakan sebagai penggerak generator lisrik. Kineirangin dapat digolongkan kee dalam dua Kategori menurut arah_sumbu rotasinya yaitu: Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT) dan Vertical Axis Wind Turbine (VAWTD). Kincir angin porosvertikal (VAWT) ‘mempunyai oumbu vertikal dengan sud paralel dengan sumbunya. Kincir angin ini memiliki efisiensi yang lebih Kecil dibandingkan dengan kineir angin poros horizontal (HAW). Tetapi ada beberapa kelebian yang dimiliki oleh kine poros. vertkal, antara. lain: aman, -mudah eee Ta Be imembangunnya, bisa dipasang tidak jauh dari tanah, lebih baik dalam menangani turbulensi ‘angin, Generator dan gearbox bisa ditempatkan tidak jauh dari permukaan tanah, sehingea memudahkan dalam perawatan.. Keuntungan utama dari jenis kincir ini tidak diperlukan ‘yaw, yaitu sistem yang mengatur _posisi bilavsudu agar tetap menghadap angin dan dapat menangkap energi angin dari berbagai arah dengan demikian_ dalam pembuatannya akan lebih sederhana [2, 3]. Kendala-kendala dalam aplikasi turbin angin adalah kondis geografis pada suatu wilayah dimana Kecepatan angin dan arah angin berubah sepanjang waktu. Kineir angin yang. sesuai dengan Kondisi tersebut adalah kincit ommi- directional yaita kineit yang dapat menerima angin dari segala “rah dan mampu mengimbangiangin dalam Kecepatan yang rendah. Kincir (VAWT) adalah jenis yang sesuai untuk permasalahan diatas, karena kincir dapat berputar dari berbagai sudut datangnyaarah angin. Sudu kincir VAWT berputar secara horisontal pada sumbu vertikal terhadap tanah, schingea setiap sudu kincir mengalami proses headwind dan. tailwind, Headwind terjadiketika arah sud berlawanan dengan rah angin yang masuk, sedangkan taiwind terjadi ketika arah sudu sama dengan rah angin yang masuk. Rotasi pada poros kkincir dizerakkan oleh ailwind, sementara hheadwind cenderung untuk’ memperlambat rotasi sehingga menyebabkan koefisien kincir rendah, maksimum sekitar 16% berdasark gaya tarik aerodinamisnya [2]. Masala it dapat dipecahkan dengan merancangsudu kincir khusus yang dapat memperkecil gaya hhambatan angin (headwind) yaitu sudu bersitip dengan mekanisme buka tutp. Sivip-siip akan terbuka pada posisi sudu berlawanan arah angin, sebaiknya sirip-sirip akan menutup jika searah dengan arah angin, Karena dorongan agin itu send. Dengan inci. ara ini ibarapkan dapat mengurangi headwind, sehingga bisa meningkatkan effsiensi Tipe kineir angin Kincir angin dikenal ada dua Kategori yyaitu turbin angin dengan poros_horisontal (HAWT) dan turbin angin poros vertikal (VAWT). Ada berbagai type VAWT yang Jurnal Teknik Mesin, Volume 11, Nomor 2, Mei 2011 123 ‘Gambar 1. Prinsip kerja type Savonius VAWT. sering digunakan diantaranya adalah 1). Tipe ‘Savonius 2).Tipe Darrieus 3). Tipe H-Rotor (4, 5). a. Tipe Savonius VAWT seperti yang itunjukkan pada Gambar 1, diciptakan oleh seorang insinyur Finlandia SJ Savonius pada tahun 1929. dan iaplikasikan pada tahun 1931. Kincir VAWT ini merupakan jenis yang paling sederhana dan menjadi versi besar dari anemometer. Kincir Savonius dapat berputar Karena adanya gaya dorong dari angin, sehingga putaran rotorpun tidak ‘akan melebihi kecepatan angin. Koefisien ddaya untuk jenis Savonius biasanya tidak lebih dari 25%, Jenis kincir ini cocok ‘untuk aplikasi daya yang rendah [4], b. Tipe Darrieus VAWT ditemukan oleh senenng_insinynr Perancis George Teans ‘Maria Darricus yang. dipatenkan pada tahun 1931, Ta memiliki 2 bentuk turbin yang digunakan diantaranya adalah “Eggbeater/ Curved Bladed” dan “Straight-bladed” VAWT. Sketsa dari ‘kedua variasi konsep Darrieus ditunjukkan dalam Gambar 2. Kineir angin Darrieus VAWT mempunyai sudu yang disusun dalam posisi simetri dengan poros. Pengaturan ini cukup efektif untuk ‘menangkap berbagai arah angin. Berbeda dengan Savonius, kincir angin’ Darrieus Dergerak dengan memanfuatkan gaya angkat yang terjadi ketika angin bertiup. Bilah sudu turbin Darrieus bergerak berputar mengelilingi sumbu. ee 124 Marnoto, Peninghatan Efisiensi Kincir Angin Poros Vertikal Gambar 2, Prnsip kerja type Darrieus VAWT Gamber: H-Rotor- VAWT. ¢. Tipe Herotor ditunjukkan pada Gambat 3, dikembangkan di Inggris melalui ppenelitian yang dilakukan selama 1970- 1980an, diuraikan bahwa mekanisme yang igunakan pada pisau berbilah furus (Siraigh-bladed) Darticus VAWT tidak diperlakan, temyata ditemukan bahwa fefek hambatan yang diciptakan oleh sebuah pisau akan membatasi kecepatan aliran angin, Oleh karena itu, H-rotor akan rmengatur semua kecepatan angin untuk ‘meucayai hecepatan putaran optimalnye, ‘Teori Tenaga mekanik ialah tenage yang terkait dengan gerak sesuatu benda, yaitu tenaga yang, imiliki oleh suatu jasad/benda yang disebabkan oleh pergerakannya disebut tenaga & ee kinetik. Tenaga ini sesuai dengan kerja yang. iperlukan untuk menghentikan jasad yang sedang bergerak. Jasad bermassa m yang bergerak dengan kecepalan v -mempunysi tenaga: 1 aims 1 B= bm o ‘Angin adalah fluida yang _bergerak sehingga mempunyai energi kinetik sebagai energi potensial. Energi potensial angin yang bergerak dengan kecepatan V, dan dinyatakan sebagai desitas energi adalah’ (6, 7) sebagai berikut: kecepatan angin; p = densitas udara (sekitar 0.07654 tbg/f?” atau 1.23. kg/m’), V ‘ecepatan angin. IA disebut power density dengan satuan ‘Watt/luas normal, dan dapat ditulis: ” ® Nilai K tergantung dari satuan kecepatan angin, Tabel 1 menunjukan lai K_ dari ‘berbagai variasisatuan kecepatan angin [7] Fraksikecepatan angin yang diekstrak suatu benda adalah 0,5926, atau lazim disebut Betz koefisien atau limit Glavert’s, dan tergantung koefisien acrodynamika, sering disebut power koefisien (Cp). Sehingga energi rotor atau kincir dapat ditulis sebagai persamaan 4. “Tabel I. Nila K, dengan PYA (Wat {7 ‘Satuan kecepatan K angin Rises TOI x10" Milejam 5.08 x 10° Kmjam 12x10? midet 5.69x 10% Knot 7.74% 10" ——Konveni Wali? 10.76 Wann” Konversi Watt” = 10.76 Wattint a Jurnal Teknik Mesin, Volume 11, Nomor 2, Mei 2011 125 br Gambar 4, Skema posisi sudu erhadap rotor i opkv @ Power rotor pada benda persegi panjang yang berotasi terhadap rotor (Gambar 4), dapat dihitung mengikutt persamaan 5. [8] 6 Py = energi rotor, sudu, 1 jarijari, (f-1)) = lebar’suda, p= ppanjang sudu, @ = kecepatan sudut (rad/et). Power rotor’ terdiri dari dua faktor yang berbeda yaitu merupkan sift benda yang ‘erotas,tergantung dari massa bends (m) dan jjumlah benda (bilah) yang tersebar pada sekitar ssumbu rotor (n) dan jari-jari(r), yang disebut sebagai moment inersa (J) atau momen kedua. Sedangkan (J/2.°) dapat berubab-ubah sesuai dengan kecepatan roti. Power koefisien energi angin menjadi cnergi kinetik dapat didefinisikan sebagai fenergi rotor atau kincir dibagi dengan energi angin yang diterima oleh kineir, dan disebut juga efisiensi rotor yang dinyatakan dalam persen, dan dapat ditulis seperti persamaan 6: Gambar 5. Efisiensi rotor (C,) berbagsi (ype ir Vs TSR (Sumber{9)) © \Nilai Cp dipengaruhi perbandingan Kcecpaton fangin keluar dan masuk kincir (Vo'V). Semakin kecil Cp semakin banyak angin yang terekstrak oleh kincir begitu juga sebaliknya semakin besar Cp maka semakin kecil_angin yang terekstrak olch kincir. Cp atau efisiensi Totor dari berbagai type kincir di ditunjukan juga sebagai fungsi dari tip speed ratio (Gambar §) . Tip Speed Ratio (TSR) adalah rasio yang menunjukkan kinerja dari rotor yyaitu “perbandingan kecepatan putar_sudu ‘dengan kecepatan angin, dan dapat dirumuskan sebagai o jar-jari girasi pada kincit; @ = rotasi rotor (rad/det), sedangkan /~ kecepatanaliran angin [9,10]. METODE Model kincir dibuat dengan _skala laboratorium. Pengujian kineir di fakukan di dalam lorong angin buatan (Iuas 120x120 em?) untuk mempermudah variasi kecepatan angin, ata-data yang. diambil adalah rotasi rotor (pm) dan Kecepatan angin. Gambar_ 6 ‘menunjulkkan skema rangkaian alat penelitan 126. Marnoto, Peningkatan Efiiens! Kincir Angin Poros Verttkal -_ Gambar 6, Sema alt peneltian tttt trtttt Kincir angin VAWT model ii, teri dari rotor yang dibuat dari besias baja, 3 buah sudu bersirip terdii dari bingkai aluminium dan sirip dari polycarbonat. Kineir_angin pores vertikal dengan sudu bersirp baru dipublikasi sebagai prarancangan (11] belum dibuat dan ditelit, atau dapat dikatakan model kincir angin ini adalah baru. Sirip-sirip ini dibuat Sedemikian rupa sehingga apablla sudu berada i posisi_berlawanan arah angin dan putaran rovor, stip akan terbuka oleh dorongan angin, sebaliknya bila sudu berada pada posisi searah ‘dengan angin dan putaran rotor, srip-siip akan menutup dan menerima daya dorong.angin untuk memutar rotor (ihat Gambar 7 dan). Dengan mekanisme sirip yang bisa buka-tutup dinarapkan pengaruh luas sudu terhadap daya penghambat (drag force) relatitkecil HASIL DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diambil adalah Kecepatan angin (mdetk) dan rotasi dari rotor (pm), pada berbagai variasi erat dan luas sudu atau dimensi sudu dan perbandingan Iuas sudu dan sirp, serta jarani. Tabel 2 adalah

You might also like