Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

LITERATUR REVIEW ABSTRACT

Hypertension contributed to mortality rate to be caused by


PENGARUH YOGA TERHADAP PERUBAHAN contagious disease, such as stroke and coronary cardiac. The
one of complementary therapy which it influences to decrease
TEKANAN DARAH blood pressure with yoga exercise. It is more effective for
PADA PASIEN HIPERTENSI decrease blood pressure, especially for hypertension. The
samples used in this study are 30-55 respondents. There are
four journal make use of quasi experiment method and the one
By. DWI AGUNG RIYANTO journal make use of Randomized Control Trial (RCT). Two
Community nursing department, STIKes Faletehan Jalan journals were used samples of the group pre-test and post-test
Raya Cilegon KM. 6 Pelamunan Kab. Serang Banten 42116, and three journals apply to two groups of pre-test and post-test.
Indonesia There are four journals make an effects of yoga on
E-mail : dwi.riyanto911@gmail.com hypertension. The average drop in systolic is 32.4 mmHg and
diastolic is 13.38 mmHg (p <0.05). There is a significant effect
ABSTRAK between blood pressure before and after yoga exercises for sixth
Hipertensi memberikan kontribusi terhadap days with routinely. The results of the study have a significant
decrease systole, diastole, and heart rate among respondents
tingginya angka kematian akibat penyakit tidak who practiced yoga (P <0.001) as compared with a result from
menular, seperti stroke dan jantung koroner. Salah pretest and post test with performed yoga exercises at weeks of
satu terapi komplementer yang berpengaruh secara 2nd, 4th, 6th and 8 th. The significant reduction in Basal Metabolic
baik terhadap penurunan tekanan darah pada Index (BMI) is occurred at weeks 6th and 8th (P < 0.05). The
penderita hipertensi adalah latihan yoga. Banyak average of heart rate, systolic and diastolic decreased
significantly after the practice of yoga for eight months and the
pernyataan yang mengatakan bahwa yoga efektif average result of BMI decreased significantly after practice
untuk menurunkan tekanan darah pada penderita yoga at weeks 6th and 8th. The results showed that yoga
hipertensi. Empat jurnal menggunakan kuasi exercises regularly and routinely, it can lower blood pressure
eksperimen dan satu jurnal menggunakan significantly in patients with hypertension. One of journal that
Randomized Control Trial (RCT). Dua jurnal yang others know the results of research on the effects of yoga on
arterial blood pressure and cardiovascular response and the
menggunakan sampel satu kelompok pre-test dan effects of yoga on arterial compliance and muscle strength in
post-test dan tiga jurnal menerapkan pada dua pre-menopausal women, with the result that yoga can activate
kelompok pre-test dan post-test. Dari lima jurnal the cardiovascular response and increase muscle strength in
yang di review terdapat empat jurnal yang khusus pre-menopausal women. Based on some of these results we can
melihat efek yoga terhadap hipertensi. Hasil yang conclude that yoga exercise was routinely and regularly proven
to significantly affect the reduction of blood pressure in patients
diperoleh bahwa latihan yoga bila dilakukan secara with hypertension.
teratur dan rutin maka dapat menurunkan tekanan
darah (siastole & diastole)secara signifikan pada Keywords : yoga exercise, hypertension, blood pressure
penderita hipertensi. Satu jurnal yang lainya
mengetahui hasil penelitian efek yoga terhadap PENDAHULUAN
tekanan darah arterial dan respon kardiovaskuler dan Hipertensi saat ini masih menjadi masalah utama
efek yoga terhadap arterial compliance dan kekuatan di Dunia. Menurut Joint National Committee on
otot pada wanita pre-menopause, dengan hasil bahwa Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment on
yoga dapat mengaktifkan respon kardiovaskuler dan High Blood Pressure VII (JNC-VII), hampir 1 milyar
meningkatkan kekuatan otot pada wanita pre- orang menderita hipertensi di dunia. Hipertensi
menopause. Berdasarkan dari beberapa hasil memberikan kontribusi terhadap tingginya angka
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa yoga kematian akibat penyakit tidak menular, seperti
yang dilakukan secara rutin dan teratur terbukti stroke dan jantung koroner. Dalam statistik kesehatan
secara signifikan berpengaruh terhadap penurunan dunia tahun 2012, Organisasi Kesehatan Dunia
tekanan darah pada penderita hipertensi. (WHO) melaporkan bahwa hipertensi adalah suatu
Kata kunci: yoga, hipertensi, tekanan darah kondisi berisiko tinggi yang menyebabkan sekitar
51% dari kematian akibat stroke, dan 45% dari
jantung koroner (WHO, 2012).
Pada tahun 2011, WHO mencatat satu miliar REVIEW OF JOURNAL
orang di dunia menderita hipertensi. Dua per tiga di 1. Pengaruh Latihan Yoga Terhadap Penurunan
antaranya berada di negara berkembang yang Tekanan Darah Lanjut Usia Di Panti Wredha
berpenghasilan rendah dan sedang. Indonesia berada Pengayoman dan Omega Semarang.
dalam deretan 10 negara dengan prevalensi hipertensi Judul Artikel Pengaruh Latihan Yoga Terhadap
tertinggi di dunia, bersama Myanmar, India, Srilanka, Penurunan Tekanan Darah Lanjut Usia
(Lansia) Di Panti Wreda Pengayoman
Bhutan, Thailand, Nepal, Maldives. Prevalensi Pelkris dan Panti Wreda Omega
hipertensi akan terus meningkat, dan diprediksi pada Semarang.
tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di dunia Penulis Devi Oktavia*)., P.A. Indriati**),
terkena serangannya. Dirjen Pengendalian Penyakit Supriyadi***)
dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Jurnal Jurnal Keperawatan STIKES
Telogorejo Semarang
(Kemkes) Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan,
Tempat Penelitian ini dilakukan di Panti
di Indonesia sendiri prevalensi hipertensi sebesar Penelitian Wreda Pengayoman PELKRIS dan
31,7%, yang berarti 1 dari 3 orang mengalaminya dan Panti Wreda Omega tahun 2012
cenderung akan selalu meningkat, Hipertensi menjadi Instrumen Alat pengumpulan data yang
ancaman bagi pembangunan dan ekonomi negara. dipergunakan yaitu lembar checklist
berisi nama, jenis kelamin, usia dan
Karena itu, upaya untuk pencegahan terhadap
tekanan darah. Dalam penelitian ini
kesakitan dan kematian akibat hipertensi terus tidak menjelasakan instrumen apa saja
dilakukan (Aditama dalam World Health Day, 7 yang digunakan selama intervensi
April 2013). diberikan.
Banyak jenis terapi yang digunakan untuk Intervensi Latihan yoga selama 6 hari berturut-
pencegahan, pengobatan serta mengurangi dampak turut, tetapi dalam jurnal ini tidak
dirinci lagi berapa lama yoga
komplikasi dari penyakit hipertensi baik yang bersifat dilakukan setiap intervensi begitupun
farmakologi atau non farmakologi. Salah satu terapi waktu untuk intervensi juga tidak
komplementer (non farmakologi) yang sekarang disebutkan
banyak dilakukan oleh masyarakat adalah melalui Metodologi Desain penelitian yang digunakan
latihan yoga (Cohen, raymond & Townsend, 2007). adalah Quasi Eksperiment dengan
menggunakan rancangan one group
Yoga merupakan salah satu latihan senam pretest-postest.
pernafasan yang cukup terkenal saat ini. Ini Populasi & Populasi dalam penelitian ini adalah
dibuktikan dengan berdirinya tempat-tempat latihan Sampel lansia yang mengalami hipertensi di
yoga di beberapa kota besar di Indonesia. Salah satu Panti Wreda Pengayoman PELKRIS
aspek penting dari yoga adalah meditasi yang dan Panti Wreda Omega .
Sampel terdiri dari 30 responden, 15
menimbulkan beberapa perubahan fisiologis yang responden orang dari Panti Wreda
disebut respons relaksasi. Untuk menjaga agar tubuh Pengayoman dan 15 dari Panti Wreda
tetap sehat di usia yang tidak muda lagi, salah satu Omega dan teknik pengambilan
faktor yang perlu diperhatikan adalah tekanan darah. sampel purposive sampling
Untuk menjaga tekanan darah ini agar tetap seimbang Analisa data Dilakukan dgn SPSS 15 (SPSSS
Institute Inc, Chicago, IL) software.
terutama di usia yang sudah tua, orang-orang banyak Terdiri dari analisis uivariat dan
datang ke pusat kebugaran yang salah satunya ke analisis bivariat dengan uji dependent
tempat pelatihan yoga. Oleh sebab itu perlu diteliti t-tes
apakah latihan yoga efektif untuk menurunkan Hasil Hasil penelitian ini, sebagian besar
tekanan darah. penderita hipertensi sistolik adalah
wanita. Rata-rata penurunan tekanan
darah sistolik sebesar 32,4 mmHg dan
tekanan darah diastolik sebesar 13,38
mmHg dengan nilai p < 0,05. Terdapat
pengaruh signifikan antara tekanan
darah sebelum dan sesudah melakukan
latihan yoga selama 6 hari berturut-
turut. Jurnal International Journal of Biological &
Diskusi & Latihan yoga selama 6 hari berturut- Medical Research, Int J Biol Med Res.
Pembahasan turut dapat menunjukan hasil yang 2011; 2(3): 750-753
optimal. Latihan yoga secara teratur Tempat Penelitian ini dilakukan di India namun
dapat menyeimbangkan sistem saraf Penelitian secara spesifik lokasi penelitian tidak
otonom, sehingga tubuh menjadi dijelaskan
relaks dan pengeluaran hormon- Instrumen Alat pengumpulan data yang
hormon yang berperan dalam dipergunakan tidak disebutkan dalam
peningkatan tekanan darah, seperti penelitian ini. Instrumen yang
hormon adrenalin dan epineprin lebih digunakan sebelum dan sesudah
terkontrol. intervensi adalah sphygmomanometer
Kesimpulan Latihan yoga secara teratur dan dan EKG
dilakukan secara berturut-turut dapat Intervensi Latihan yoga selama 6 bulan selama 1
menurunkan hipertensi pada lansia jam setiap hari antara pukul 6:00-07:00.
Kelebihan & Kelebihan: Di lakukan di Indonesia Metodologi Desain penelitian yang digunakan
kelemahan sehingga baik untuk menggambarkan adalah Quasi Eksperiment dengan
penelitian keadaan jika yoga diterapkan di menggunakan rancangan one group
Indonesia. Populasi yang ditelti adalah pretest-postest.
lansia yang menderita hipertensi.
Responden penelitian diminta untuk
Kekurangan: Instrument yang bersantai baik secara fisik dan mental
digunakan tidak dijelaskan, padahal selama 30 menit. Kemudian Tekanan
instrument adalah hal yang sangat darah diukur dengan
penting dalam suatu penelitian. Suatu sphygmomanometer dengan posisi
instrument penelitian hendaknya sudah terlentang di ekstremitas kanan atas
dilakukan uji validitas dan reabilitas. dengan metode auskultasi. Demikian
Jurnal ini tidak merinci berapa lama pula, tiga kali pengukuran yang diambil
yoga dilakukan setiap intervensi pada selang waktu 15 menit dan
begitupun waktu untuk intervensi juga diambil rata-ratanya. EKG tercatat oleh
tidak disebutkan. Dalam jurnal ini pun mesin EKG (108 T, BPL)
tidak dijelaskan kenapa intervesi yoga menggunakan standar dada dan
dilakukan selama 6 hari berturut-turut tungkai. Denyut jantung dihitung
berbeda dengan yang dilakukan pada setelah dilakukan latihan. Responden
penelitian yoga lainnya. Waktu dilatih oleh seorang guru yoga
intervensi terlalu pendek dengan hanya bersertifikat.
6 hari. Sample pada penelitian ini tidak Populasi & 50 sukarelawan sehat di atas usia 40
dirandom hanya dengan purposive Sampel tahun (20 wanita dan 30 laki-laki).
sampling. Penelitian ini tidak Semua relawan diperiksa secara klinis
menggunakan kelompok control untuk menyingkirkan penyakit
sehingga pembuktiannya kurang kuat. sistemik. Responden mendapatkan
Dalam jurnal ini tidak dijelaskan penjelasan kemudian membuat
siapakah yang melakukan persetujuan secara tertulis. Subyek
pembimbingan yoga. Dari kelemahan- yang sama terpilih sebagai studi dan
kelamahan diatas kelompok menilai kelompok kontrol untuk meminimalkan
jurnal ini tidak dapat menunjukkan faktor perancu.
kebenaran yang kita idam-idamkan Analisa data Dalam penelitian ini tidak disebutkan
sehingga tidak dapat dijadikan dasar program apa yang digunakan untuk
untuk menilai kefektifan tindakan menganalisa data
yoga. Hasil Hasil penelitian terjadi penurunan yang
signifikan pada denyut jantung pada
2. Pengaruh yoga Terhadap denyut jantung dan responden yang berlatih yoga (P
<0,001). Tekanan darah sistolik
tekanan darah menurun menjadi taraf yang signifikan
Judul Artikel Pengaruh yoga Terhadap denyut
(P <0,001). Tekanan darah diastolik
jantung dan tekanan darah dan
berkurang secara signifikan (P <0,001).
signifikansi klinis
Hal ini menunjukkan bahwa yoga
Penulis Indla Devasena* , Pandurang Narhare memberikan perbaikan yang signifikan
dalam proses penuaan untuk Tidak adanya kelompok control
mengurangi morbiditas dan mortalitas sehingga pembuktian tidak akan kuat.
akibat penyakit kardiovaskuler.
Diskusi & Nilai rata-rata denyut jantung, tekanan 3. Efek Yoga Terhadap Penderita Hipertensi Di
Pembahasan darah sistolik dan tekanan darah
diastolik menurun secara signifikan
Thailand
setelah latihan yoga selama 6 bulan. Judul Artikel Pengaruh yoga Terhadap individu
dengan hipertensi di Thailand
Latihan teratur yoga meningkatkan Penulis Ruth McCaffre, Pratum Riiknui, Urai
sensitivitas dan baroreflex menurunkan Hatthakit, Payao Kasetsomboon
nada simpatik, sehingga memulihkan Jurnal Holistic Nursing Practice, 2005
tekanan darah ke level normal pada Tempat Hospital mobile clinic for health
pasien hipertensi esensial. Meditasi Penelitian promotion program dan the primary care
dengan memodifikasi keadaan unit in the Songkla Province, Southern
kecemasan mengurangi stres - Thailand
diinduksi simpatik atas aktivitas Instrumen The stress Assessment Questionnaire
sehingga mengurangi nada arteri dan (SAQ) hasil modifikasi dari Stress of
resistensi perifer, dan dapat Symptom Inventory (SOS) untuk
menurunkan tekanan darah diastolik menentukan tingkatan stress. Data
dan denyut jantung. Penelitian ini juga sekunder pasien dari medical record
mengungkapkan respon yang signifikan seperti tekanan darah, heart rate, berat
pada BMI> 25. Hal ini menunjukkan badan.
bahwa yoga lebih efektif dalam Intervensi Untuk kelompok eksperimen dilakukan
mengurangi denyut jantung dan program latihan yoga yang didampingi
tekanan darah basal di morbid kondisi instruktur yoga dengan menggunakan
seperti obesitas. Penelitian ini juga buku panduan prinsip latihan yoga dan
mengungkapkan penurunan yang kaset yang dilakukan 3 kali seminggu
signifikan berat badan setelah 6 bulan selama 8 minggu berturut-turut dengan
latihan yoga. menerapkan teknik pranayama, deep
Kesimpulan Metode non-farmakologis seperti yoga, relaxation, dan 14 yoga asana posture
meditasi, diet, pengurangan berat badan (bow, cobra, corpse, crocodile, fish, head-
dan modifikasi gaya hidup harus to-knee, joint exercise, lotus, mountain,
didukung dengan memperhatikan thunderbolt, twisting, wheel, yoga mudra,
faktor risiko yang dapat dimodifikasi. dan yoni mudra). Setiap latihan dilakukan
Masalah kardiovaskuler dapat terjadi selama 63 menit. Sedangkan kelompok
dengan bertambahnya usia, namun control hanya dilakukan pemeriksaan
masalah ini dapat diminimalkan rutin di rumah sakit dan juga dilakukan
melakukan secara rutin latihan yoga. pendidikan kesehatan tetapi tidak
Kelebihan & Kelebihan: Lama intervensi yang dilakukan latihan yoga.
kelemahan dilakukan setiap hari selama 6 bulan, Metodologi Desain penelitian yang digunakan adalah
penelitian sehingga penelitian ini dapat Quasi Eksperiment dengan menggunakan
menggambarkan benar-benar efek rancangan one group pretest-postest.
yoga. Sebelum diukur nilai tekanan
darah pre-test, responden diberikan Program yoga pranayama dan asana
waktu istirahat, hal ini untuk dilakukan selama 8 minggu dan dilakukan
mengantisipasi tekanan darah yang juga pendidikan kesehatan. Selain itu juga
dapat dipengaruhi oleh berbagai macam dilibatkan kelompok pendukung dan
hal. Responden dilatih yoga oleh mengajarkan prinsip yoga dan teknik
seorang guru yoga bersertifikat. mengurangi stress. Kelompok eksperimen
Pengukuran tekanan darah dilakukan dilatih oleh instruktur sebagai pendukung
pada posisi yang sama yaitu terlentang peneliti dengan program latihan 3 kali
di ekstrimitas kanan atas, posisi seminggu selama 8 minggu dengan setiap
pengukuran secara teori mempengaruhi sesinya dilakukan latihan selama 63
tekanan darah juga. menit. Selain itu, pemeriksaan kesehatan
secara rutin dirumah sakit tetap
Kelemahan: desain masih kuasi dilakukan. Sedangkan pada kelompok
experiment belum experiment murni. control hanya dilakukan pemeriksaan
kesehatan secara rutin di rumah sakit dan pasien hipertensi khususnya di Thailand
pendidikan kesehatan tetapi tidak hanya terbatas pada kasus hipertensi
dilakukan latihan yoga maupun teknik tingkatan mild dan moderate. Selain itu,
dalam mengurangi stress. Hasil penanganan hipertensi akan lebih berarti
pengukuran yang dinilai adalah tekanan apabila tetap menggabungkan terapi
darah systolic dan diastolic, BMI, dan medis dan non medis. Akan tetapi pada
heart rate. Format data demography tingkatan severe hypertension belum ada
pasien ditentukan berdasarkan usia, hasil penelitian dengan metode latihan
gender, dan medical history. yoga sehingga masih menjadi perhatian
Populasi & 54 partisipan (35 wanita dan 19 laki-laki) khusus terhadap angka kesakitan dan
Sampel dengan pembagian usia kelompok kematian pasien hipertensi di Thailand.
eksperimen 56,7 tahun dan kelompok Kelebihan & Kelebihan: Responden penelitian ini
control 56,2 tahun. kelemahan adalah penderita hipertensi sehingga kita
Analisa data Analisa data dengan menggunakan penelitian bisa melihat secara langsung efek yoga
program SPSS, dengan membandingkan terhadap pengidap hipertensi. Penelitian
tingkat stress antara kelompok ini menggunakan instruktur yoga dengan
eksperimen dan control yang dilihat dari menggunakan buku panduan prinsip
mean, standard deviation, dan range of latihan yoga dan kaset sehingga banyak
total stress score. Test dilakukan secara media yang digunakan. Waktu intervensi
pretest dan posttest dengan interval 2 penelitian ini cukup lama yaitu 8 minggu
minggu selama intervensi pada kedua dnegan frekuensi 3 kali seminggu. Tidak
kelompok. Pengukuran ulang dilakukan ada perbedaan signifikan antara
dengan ANOVA dengan mengukur kelompok intervensi dan kelompok
perbedaan rata-rata dari BP, HR, dan control sehingga confounding umur dapat
BMI yang dilakukan setiap 2 minggu di control.
selama 8 minggu.
Hasil Hasil penelitian terjadi penurunan yang Kelemahan: desain masih kuasi
signifikan SBP dan DBP, dan HR, pada experiment belum experiment murni.
responden yang berlatih yoga (P <0,001) Terdapat kemungkinan faktor
setelah dibandingkan dari nilai pretest dan counfonding, karena selain dilakukan
dilakukan latihan yoga pada minggu 2, 4, intervensi yoga juga dilakukan intervensi
6, dan 8. Penurunan signifikan pada BMI manajemen stress pada kelompok
(P <0,05) terjadi pada minggu 6 dan 8. intervensi padahal pada kelompok control
Diskusi & Nilai rata-rata denyut jantung, tekanan tidak dilakukan.
Pembahasan darah sistolik dan tekanan darah diastolik
menurun secara signifikan setelah latihan 4. Arterial Blood Pressure and Cardiovascular
yoga selama 8 bulan.
Responses to Yoga Practice
Nilai rata-rata BMI menurun secara Judul Artikel Respon yang terjadi pada tekanan darah
signifikan setelah latihan yoga pada arteri dan kardiovaskuler dengan latihan
minggu 6 dan 8. Yoga
Penulis Steven C. Miles, Chun-Chung Chou,
Latihan asana massage pada organ Hsin-Fu Lin, Stacy D. Hunter, Mandeep
internal dapat meningkatkan sirkulasi Dhindsa, Nantinee Nualnim, Hirofumi
darah dimana terjadi kondisi terbaik pada Tanaka
kelenjar tubuh dan keseimbangan sekresi Jurnal Alternative therapies, jan/feb 2013, vol
hormone. Hal tersebut dapat 19, no.l
mempengaruhi kondisi normal pada heart
rate dan tekanan darah. Abstrack Context, Tujuan, Desain, Setting,
Participants, Intervensi, ukuran hasil,
Kesimpulan Latihan yoga sesuai dengan filosofi Hasil, dan kesimpulan
budaya di Thailand sehingga bukan hal
yang aneh bagi masyarakat Thailand Tujuan Penelitian ini dimaksudkan untuk
dalam menerapkan yoga dalam kehidupan menentukan efek akut dari satu sesi
sehari-hari. Berdasarkan penelitian yang praktek hatha yoga pada tekanan darah
telah dilakukan untuk menurunkan dan respon-respon kardiovaskular
tekanan darah, stress, BMI, dan HR pada lainnya. Untuk mendapatkan wawasan
tentang efek jangka panjang dari latihan menetap atau recreationally aktif
yoga, baik untuk praktisi yoga pemula (n berpartisipasi dalam studi. Para peserta
= 19) dan praktisi yoga berpengalaman baik praktisi yoga pemula (n = 19) atau
(n = 18). praktisi yoga ahli (n = 18).
Tempat dan Tempat penelitian di sebuah laboratorium
Waktu penelitian di sebuah universitas. Praktisi yoga pemula harus tidak pernah
Penelitian Didalam jurnal tersebut tidak dijelaskan atau jarang berlatih yoga. Praktisi yoga
waktu pelaksanaan penelitian tersebut dan berpengalaman/advance harus pernah
hanya menyebutkan tempatnya saja. berlatih yoga rata-rata 3 jam atau lebih
Instrumen Tekanan darah arteri (sistolik, nilai rata- per minggu selama minimal 12 bulan
rata, dan tekanan darah diastolik) diukur berturut-turut. Kriteria eksklusi meliputi
terus-menerus sepanjang sesi (1) merokok dalam 6 bulan terakhir, (2)
menggunakan beat-by-beat, finger hipertensi yang tidak terkontrol, (3)
plethysmography (the Portapres Finger riwayat penyakit jantung, penyakit arteri
plethysmograph, Finapres Medical perifer, penyakit ginjal, atau masalah
Systems BV, Amsterdam, Belanda). kardiovaskular lain yang dikenal, (4)
Sebelum berlatih yoga, tekanan darah riwayat diabetes, asam urat , atau
jari dikalibrasi dengan tekanan darah penyakit metabolik lainnya, (5) obesitas,
brakialis. yang didefinisikan sebagai Body Mass
Index (BMI)> 30 kg / m ^, dan (6)
Hasil beat-by-beat yang kemudian pelatihan olahraga teratur (endurance atau
dianalisis dengan software Beatscope resistance).
(Finapres Medical Systems BV,
Amsterdam, Belanda), yang akhirnya Tim peneliti mencocokan/matched
dihitung stroke volume dan cardiac kelompok yoga pemula dan lanjutan
output menggunakan metode Flow berdasarkan usia, jenis kelamin, BMI, dan
Model yang telah divalidasi. tekanan darah. Institutional Review Board
ditinjau dan disetujui penelitian, dan
Sugawara dkk telah mengevaluasi informed consent diperoleh dari semua
penggunaan teknologi ini dan peserta.
menemukan bahwa instrument tersebut Analisa data Sebuah uji t independen digunakan untuk
valid ketika latihan.'' Supaya nilainya membandingkan nilai-nilai dasar antara
valid untuk analisis, respon kelompok pemula dan kelompok ahli dan
kardiovaskular untuk setiap postur yoga cara two way repeated measure ANOVA
harus telah mencapai steady state. (postur x kelompok) untuk menilai respon
steady state didefinisikan sebagai kardiovaskular untuk postur yoga pada
setidaknya 10 pengukuran berturut-turut kedua kelompok. LSD analisis post hoc
di mana denyut jantung tidak berbeda Fisher digunakan untuk mengidentifikasi
lebih dari 10 denyut per menit dan perbedaan yang signifikan antara nilai
tekanan darah sistolik tidak lebih rata-rata dan analisis korelasi Pearson
bervariasi dari 20 mm Hg. productmoment untuk menilai asosiasi.
Signifikansi ditetapkan apriori pada i
Intervensi dan Intervensi terdiri satu sesi latihan yoga, di '<.05 dan melaporkan data statistik
frekuensi mana peserta mengikuti video deskriptif dengan mean SD untuk
instruksional yoga yang biasanya karakteristik peserta dan mean SEM
dilakukan yaitu terdiri dari serangkaian (standard error dari mean) untuk respon
23 postur yoga berbasis hatha. kardiovaskular, sebagai angka penunjuk.
Diskusi Temuan penting dari penelitian ini adalah
Tidak dijelaskan didalam jurnal tersebut sebagai berikut. Pertama, berbagai postur
siapa yang memberikan intervensi dalam hartha yoga, terutama berdiri posisi
1 sesi praktik yoga tersebut berdiri, membangkitkan peningkatan
Metodologi Dua kelompok yang yang signifikan pada tekanan darah rata-
dicocokan/disamakan (matched) usia, rata. Kedua, peningkatan tekanan darah
jenis kelamin, BMI, dan tekanan darah. yang berhubungan dengan latihan yoga
Sampel Para peserta direkrut dari kota Austin, dikaitkan dengan peningkatan curah
Texas, dan masyarakat sekitarnya. jantung dan denyut jantung, respon
Sebanyak 37 orang yang sehat, obes, dan serupa dapat diamati dalam latihan
isometrik. Ketiga, tidak ada perbedaan
yang jelas ada dalam tekanan darah dan
respon kardiovaskular antara pemula dan
praktisi yoga ahli, menunjukkan bahwa
praktek yoga jangka panjang tidak
melemahkan respon yoga akut.

Kesimpulan Tim peneliti menyimpulkan bahwa


berbagai postur yoga hatha, terutama
postur berdiri, membangkitkan
peningkatan yang signifikan pada tekanan
darah. Elevasi tekanan darah akibat
latihan yoga dikaitkan dengan
peningkatan cardiac output dan denyut
jantung, yang merupakan respon serupa
dengan yang diamati dalam latihan
isometrik. Kurangnya perbedaan yang
jelas dalam tekanan darah dan tanggapan
kardiovaskular lainnya antara praktisi
yoga pemula dan lanjutan menunjukkan
bahwa latihan yoga jangka panjang tidak
melemahkan respon yoga akut.
Hasil Sistolik, mean, dan tekanan darah
diastolik meningkat secara signifikan
selama latihan yoga. Besarnya
peningkatan ini di tekanan darah terbesar
dengan postur berdiri. Denyut jantung
dan cardiac output meningkat secara
signifikan selama latihan yoga, terutama
dengan postur berdiri. Secara
keseluruhan, tidak ada perbedaan respon
kardiovaskular antara pemula dan praktisi
ahli sepanjang sesi pengujian yoga,
kecepatan PWV (Pulse-Wave-Velocity)
secara signifikan dan berbanding terbalik
dengan fleksi lumbal tetapi tidak dengan
skor sit-and-reach test. Kelebihan dan Kelebihan: Penelitian ini mengguankan
kelemahan instrument yang sangat canggih, valid dan
Penelitian reabel. Penelitian ini sangat
memperhatikan faktor kalibrasi
instrument pengukuran. Kelompok dalam
penelitian ini telah dicocokan/disamakan
(matched) menurut usia, jenis kelamin,
BMI, dan tekanan darah untuk
menghilangkan faktor counfonding.
Selain itu untuk menghilangkan faktor
counfonding lainnya peneliti
menggunakan kriteria ekslusi.

Kelemahan: Tidak dijelaskan instruktur


yoga yang digunakan dalam penelitian
ini, ada kemungkinan instruktur yang
digunakan tidak bersertifikat.
5. Effects of an 8-month yoga intervention on kali / minggu dengan satu hari jarak
arterial compliance and muscle strength in antara sesi, selama 8 bulan. Setiap sesi
Yoga terdiri dari 15 menit latihan
premenopausal women pemanasan, 35 menit dari postur Yoga
Judul Artikel Effects of an 8-month yoga Ashtanga dan 10 menit pendinginan
intervention on arterial compliance and dengan relaksasi, dan intensitas sesi ini
muscle strength in premenopausal semakin meningkat selama 8 bulan.
women; Pengaruh intervensi yoga 8 Peserta dalam CON didorong untuk
bulan pada compliance arteri dan mempertahankan gaya hidup sehari-
kekuatan otot pada wanita hari normal mereka dipantau oleh
premenopause bonespecific kuesioner aktivitas fisik
Penulis SoJung Kim , Michael G. Bemben , pada interval 2 bulan selama 8 bulan.
Debra A. Bemben Pemberi Yoga bersertifikat memimpin semua
Jurnal Journal of Sports Science and intervensi sesi Yoga dan diajarkan postur yoga
Medicine (2012) 11, 322-330 tepat dengan instruksi yang konsisten.
http://www.jssm.org, Department of Metodologi Randomized control trial
Health and Exercise Science, Sampel Wanita premenopause sehat antara usia
University of Oklahoma, Norman, OK, 35 dan 50 tahun direkrut dari
USA Universitas Oklahoma dan daerah
Abstrack Tidak ada sub bagian, semua disatukan sekitarnya Oklahoma City metro
dalam 1 paragraf. Berisi: Context, melalui selebaran yang dipasang di
tujuan, sample, metode, intervensi, tempat umum, sebuah iklan di koran
hasil dan kesimpulan lokal, dan dikirimkan kepada calon
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk peserta di University of Oklahoma,
menyelidiki efek dari intervensi Yoga norman kampus. Peserta belum terlibat
8 bulan pada compliance arteri dan dalam pelatihan resistensi (resistence
kekuatan otot pada wanita training) atau dalam latihan Yoga
premenopause yang normal 35-50 untuk setidaknya 12 bulan sebelum
tahun. studi. Peserta bebas dari masalah
Tempat dan Wanita premenopause sehat antara usia punggung kronis atau sendi, penyakit
Waktu 35 dan 50 tahun direkrut dari kardiovaskular, non-perokok, tidak
Penelitian Universitas Oklahoma dan sekitar hamil, tidak mengambil obat
Oklahoma City area metro. antihipertensi. Peserta tidak
mengambil kontrasepsi hormonal dan
Didalam jurnal tersebut tidak mereka dilaporkan sendiri memiliki
dijelaskan waktu pelaksanaan siklus menstruasi yang teratur. Mereka
penelitian tersebut dan hanya stabil secara medis, rawat jalan, dan
menyebutkan tempatnya saja. mampu menjalani tes kekuatan fisik
Instrumen Diukur dengan AC menggunakan HDI dan pelatihan. Semua metode dan
/ Pulsewave CR-2000 dan prosedur telah disetujui oleh
CVProfilor DO-2020 Sistem University of Oklahoma Institutional
Profiling kardiovaskular (Hipertensi Review Board.
Diagnostik, Inc, Eagan, Minnesota,
USA). Tiga puluh empat perempuan secara
acak baik untuk kelompok latihan
Parameter kardiovaskular lain yang Yoga (YE, n = 16) atau kelompok
dinilai oleh instrumen ini selama kontrol (CON, n = 18).
pengujian termasuk sistolik istirahat
dan tekanan darah diastolik, tekanan
nadi (PP), denyut jantung istirahat
(RHR), SVR, dan TVI. Teknik ini
telah divalidasi dengan pengukuran
invasif (Cohn dkk., 1995) dan telah
terbukti direproduksi pada subyek
sehat (Zimlichman et al., 2005).
Intervensi Peserta dalam kelompok YE dilakukan
60 menit dari seri Yoga Ashtanga 2
Windows 17.0 versi (Chicago, IL).
Tingkat signifikansi yang ditetapkan
sebesar p 0,05.
Hasil dan Arterial compliance (analisis pulsa
kesimpulan kontur;pulse contour analysis) dan
kekuatan otot (1 Pengulangan
Maksimum) dinilai pada awal dan
setelah intervensi. Arterial compliance
dari arteri besar dan kecil tidak
terpengaruh oleh pelatihan Yoga 8
bulan (p> 0,05). Juga, tidak ada yang
signifikan (p> 0,05) kelompok, waktu,
atau kelompok efek interaksi waktu
untuk variabel kardiovaskular.
Kelompok YE secara signifikan (p
<0,01) meningkatkan kekuatan otot
kaki dibandingkan dengan CON
(11,4% vs -6.5%). Delapan bulan
pelatihan Yoga Ashtanga itu
bermanfaat untuk meningkatkan
kekuatan leg press, tetapi tidak pada
Arterial compliance pada wanita
premenopause.

Nilai rata-rata Baseline AC dan


variabel kardiovaskular tidak berbeda
Analisa data Semua data deskriptif untuk variabel antara kedua kelompok (p> 0,05).
dependen disajikan sebagai mean Tidak ada yang signifikan (p> 0,05)
standard error (SE). Perbedaan kelompok, waktu, atau kelompok
kelompok dalam nilai-nilai dasar untuk efek interaksi waktu baik untuk
variabel dependen ditentukan dengan variabel AC. Tidak ada yang signifikan
independent t-tes. Jika ada perbedaan (p> 0,05) kelompok, waktu, atau
kelompok yang signifikan pada awal, kelompok interaksi waktu untuk
ANCOVA digunakan untuk setiap variabel kardiovaskular.
membandingkan perbedaan kelompok
dalam variabel pos menggunakan
variabel dasar sebagai kovariat. Jika
tidak ada perbedaan kelompok pada
awal, dua arah faktorial campuran
ANOVA [Group (YE vs CON)
Waktu (pre vs pos)] dengan tindakan
berulang digunakan untuk
menganalisis tanggapan kelompok
intervensi. Jika interaksi kelompok
signifikan waktu terjadi, paired t-tes
digunakan sebagai tes post-hoc untuk
menentukan perbedaan waktu yang
signifikan dalam setiap kelompok. Diskusi Satu penjelasan yang mungkin untuk
kurangnya kesepakatan hasil kami
Perubahan persen variabel dependen dengan penelitian yang lain adalah
dihitung (% = [(pasca - pra) / pre] bahwa mereka terfokus pada populasi
100). Sebuah uji t independen klinis, sedangkan populasi target kami
digunakan untuk menguji perbedaan adalah wanita premenopause sehat
kelompok yang signifikan dalam yang tidak memiliki penyakit
variabel perubahan persen. Semua kardiovaskular. Selain itu, karena ada
prosedur statistik dilakukan dengan banyak jenis Yoga, sulit untuk
menggunakan program SPSS for membandingkan hasil penelitian
tersebut dengan temuan kami. hanya 3 jurnal yang menyatakan bahwa latihan yoga
Kelebihan dan Kelebihan: Intervensi dilakukan selam dengan berbagai teknik yoga dapat menurunkan
kelemahan 8 Bulan, waktu yang sangat cukup
penelitian untuk menguji sebuah intervensi.
secara signifikan dari tekanan darah sistolik dan
Instrumen yang digunakan sudah teruji diastolic, heart rate setelah berlatih selama kurang
validitasnya dan data diambil dengan lebih 8 minggu dan dilakukan setiap hari maupun 2
memperhatikan faktor counfonding kali seminggu dengan durasi waktu latihan kurang
yang mungkin terlibat. Instrukturnya lebih 1 jam. Akan tetapi 1 jurnal penelitian yang
adalah ahli yoga bersertifikat.
Desainnya terbaik yaitu randomize
membahas tentang pengaruh latihan yoga terhadap
control trial. Responden dibatasi kekuatan otot kaki dan arterial compliance
dengan criteria eksklusi sehingga menyatakan bahwa latihan yoga hanya berpengaruh
faktor counfonding dapat kepada peningkatan kekuatan otot kaki tetapi tidak
dikontrol/dihilangkan. berpengaruh kepada arterial compliance sehingga
Kelemahan: responden penelitian
pengaruh penurunan tekanan darah sistolik dan
adalah wanita premenoupose sehingga diastolic pada responden dengan hipertensi tidak
tidak bisa menggambarkan pengaruh terpenuhi. Sedangkan 1 jurnal penelitian lainnya
yoga terhadap kelompok pengidap yang membahas tentang bagaimana pengaruh dari
hipertensi. beberapa teknik latihan yoga terhadap penurunan
tekanan darah sistolik dan diastolic menyatakan
KESIMPULAN REVIEW OF JOURNAL bahwa tidak semua teknik yoga dapat menurunkan
Berdasarkan dari beberapa jurnal yang telah tekanan darah sistolik dan diastolic bahkan
dilakukan review diatas maka tingkatan usia sebaliknya dapat meningkatkan tekanan darah.
responden dalam penelitian ini (4 dari 5 jurnal) Dengan demikian dari kelima jurnal penelitian yang
dilakukan pada lansia dengan rentang usia lebih dari membahas bagaimana pengaruh latihan yoga
40 tahun, walaupun ada satu jurnal yang terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan
menggunakan responden pada usia dewasa. diastolic pada kasus hipertensi belum tentu semuanya
Sedangkan jumlah sampel yang digunakan dalam dapat menentukan secara signifikan pengaruhnya.
penelitian ini berjumlah 30-55 responden.
PEMBAHASAN REVIEW OF JOURNAL
Berdasarkan dari beberapa jurnal yang telah
Kata yoga berasal dari bahasa Sansekerta yuj
dilakukan review diatas maka metodologi penelitian
yang berarti mengikat atau bergabung, Patanjali
yang digunakan diantaranya 4 jurnal menggunakan
mengartikan Cittawwriti Nirodhah, yaitu
quasi eksperiment dan 1 jurnal menggunakan
pengendalian gerakan pikiran dalam alam pikiran.
Randomized Control Trial (RCT). Sedangkan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, yoga
kelompok responden yang dilakukan penelitian
bermakna sistem filsafat Hindu yang bertujuan
terdiri dari 2 jurnal menerapkan pada 1 kelompok
mengheningkan pikiran, bertafakur dan menguasai
pre-test dan post-test dan 3 jurnal menerapkan pada 2
diri. Sebenarnya ajaran ini merupakan suatu sistem
kelompok pre-test dan post-test. Dari kelima jurnal
latihan dengan penuh kesungguhan untuk
yang direview tempat penelitian dilakukan dinegara
membersihkan, mempertinggi dan memperdalam
yang berbeda yaitu di Indonesia, India, Thailand,
nilai-nilai kerohanian dalam mendekatkan diri
Oklahoma City USA dan Austin (Texas).
dengan Tuhan, sehingga cara itu segala konsentrasi
selalu tertuju kepada-Nya. Secara garis besar yoga
HASIL PENELITIAN REVIEW OF JOURNAL
dapat dibedakan dalam empat macam yaitu: (1) Jnana
Berdasarkan dari kelima jurnal diatas yang
Yoga yaitu yoga yang dilakukan dengan penekanan
membahas tentang pengaruh latihan yoga dengan
pengetahuan. Jika tidak ada kebodohan, maka
berbagai macam jenis yoga terhadap penurunan
terhapus pula kemiskinan, ketidakadilan,
tekanan darah, heart rate, BMI, dan arterial
kesewenangan, serta kerusakan alam semesta
compliance (berkaitan dengan system
sehingga dunia semakin damai, (2) Bhakti Yoga
kardiovaskuler) pada responden usia lanjut maka
merupakan yoga yang dilakukan dengan penekanan
pada bakti kepada Tuhan, yaitu melaksanakan penderita hipertensi. Berdasarkan dari tinjauan
perintah dan menjauhi larangan Tuhan, (3) Karma literatur dan hasil penelitian latihan yoga ini secara
Yoga merupakan yoga yang dilakukan penekanan langsung dapat diaplikasikan pada penderita
pada tindakan dengan memperhatikan segala sesuatu hipertensi namun harus dipimpin atau dilatih oleh
yang diperbuatnya, sehingga tidak menimbulkan yogi atau orang-orang yang sudah terlatih.
karma yang membawa pada penderitaan, (4) Raja Standar Operasional Prosedur (SOP) latihan yoga
Yoga merupakan yoga yang dilakukan dengan untuk penderita hipertensi adalah sebagai berikut:
menekankan pada pengendalian pikiran. Dengan 1. Sebelum latihan klien diminta untuk rilexs (santai
mengendalikan pikiran, maka terkendali pula semua secara fisik dan mental)
indra-indra manusia. 2. Kemudian ukur tekanan darah dengan
Dari empat macam-macam yoga tesebut terdapat sphygmomanometer pada posisi terlentang di
delapan bagian-bagian yoga yang tidak terpisahkan ekstremitas kanan atas dengan metode auskultasi.
yaitu Yama (menjauhi larangan), Niyama (mentaati 3. Latihan sebaiknya di bimbingan oleh seorang
perintah), Asanas (sikap-sikap badan), Pranayama guru yoga (yogi) bersertifikat.
(pengaturan prana), Pratyahara (pengaturan indra), 4. Latihan dimulai dari pemanasan
Dharana (konsentrasi), Dhyana (meditasi), Samadhi
(keseimbangan total). Kedelapan bagian tersebut Beberapa gerakan pemanasan yang dapat dilakukan,
adalah satu kesatuan yang dikenal sebagai Astanga namun gerakan ini tidak semuanya dilakukan dipilih
Yoga dan tidak bisa dipisahkan. sesuai dengan kebutuhan:
Seiring perkembangan dunia gerakan-gerakan Supta Tadasana atau posisi berbaring.
pada yoga tersebut dipandang sebagai suatu teknik Berbaringlah dengan kadua kaki dirapatkan.
yang bermanfaat untuk mencapai kebugaran dalam Tarik tumit dan mata kaki kedepan, dengan
kehidupan sehari-hari dan mencegah serta menarik tungkai kaki menjauhi telapak kaki dan
menyembuhkan berbagai macam penyakit atau pergelangan. Tangan diletakkan disisi tubuh
gangguan tertentu. Berdasarkan hasil penelitian dengan telapak menghadap keatas.
(Oktavia, Indriati & Supriyadi, 2012) Yoga yang Supta Balasana atau posisi seorang anak kecil.
dilakukan secara teratur selama 6 hari berturut-turut Berbaringlah pada punggung, tarik lutut dan
dapat menurunkan hipertensi pada lansia. Di India telapak kaki keatas sampai membentuk garis
Yoga terbukti mengurangi morbiditas dan mortalitas lurus. Bernafas dengan penuh. Embuskan nafas
akibat penyakit kardiovaskuler sesuai dengan hasil dan tarik lutut ke dada. Gunakan tangan untuk
penelitian bahwa yoga secara signifikan tekanan memeluk lutut dan tahan posisi tersebut selama
darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi beberapa kali tarikan nafas, nikmatilah tarikan
(Devasena dan Narhare P, 2011). Begitu juga hasil pada otot-otot punggung bawah. Selanjutnya,
penelitian McCaffre, Riiknui, Hatthakit, dan tarik dagu kearah lutut dan tahan posisi itu untuk
Kasetsomboon tahun 2005 bahwa yoga secara beberapa tarikan nafas.
signifikan dapat menurunkan Seastole Blood Modifikasi Supta Padangusthasana adalah
Pressure (SBP) dan Deastole Blood Pressure (DBP), gerakan membaringkan tangan pada ibu jari.
Heart Rate (HR) dan body mass index (BMI) pada Sambil tetap berbaring dengan lutut dilipat,
orang-orang yang berlatih yoga di Thailand tariklah kaki kiri keatas dan telapak kaki ditarik
Latihan yoga secara teratur dapat kedepan. Jepit tangan dibelakang lutut kanan dan
menyeimbangkan sistem saraf otonom, sehingga tahan posisi itu untuk beberapa tarikan nafas.
tubuh menjadi relaks dan pengeluaran hormon- Lalu tarik kaki kanan keatas, tahan lutu dengan
hormon yang berperan dalam peningkatan tekanan menggunakan tangan atau gunakan ikat pinggang
darah, seperti hormon adrenalin dan epineprin lebih yang dilingkarkan pada telapak kaki kanan.
terkontrol. Hal inilah yang mendasari mengapa Tahan posisi tersebut, tarik nafas dengan lancar,
sekarang terapi komplementer yoga banyak secara perlahan tariklah kaki atau berikan sedikit
dilakukan untuk menurunkan tekanan darah pada menekuk.
Supta Balasana dengan Kaki yang Dilebarkan putar bahu kiri kearah lantai. Lakukan untuk
adalah posisi seorang anak kecil, namun posisi ini beberapa kali nafas.
dilakukan dengan kaki yang dilebarkan. Modifikasi Ardha Bhekasana Adalah posisi
Berbaringlah pada punggung, tekuk lutut kearah setengah katak, yaitu berbaring pada perut, tekuk
dada dan lebarkan lutut dengan nyaman. Jepit kaki kanan dan tahan bagian luar dari
tangan dibawah lutut, menahan bagian luar lutut pergelangan kaki kanan denag tangan. Dalam
agar tetap terangkat. Tetaplah dalam posisi ini setiap hembusan nafas, kendurkan posisi,
untuk beberapa kali tarikan nafas. Lalu ubahlah sehingga pada bagian dpan menjadi terbuka dan
posisi tangan untuk menahan bagian dalam lutut. urat-urat lutut dapat berkontraksi. Jangan latihan
Ayunan Pada Tulang yang Telentang adalah jika terdapak indikasi penyakit lutut.
gerakan pemanasan yang sangat baik bagi tulang Parvatasana dalam Vajrasana Adalah posisi
punggung. Berbaring dengan tangan terjepit halilintar. Duduk dalam dandasana dan ambilah
dibelakang lutut, lekatkan dagu pada dada dan posisi berlutut dengan tulang punggung tegak.
mulailah menggulung tulang punggung anda Buat jari-jari saling mengunci dan letakkan
keats dan kebawah dalam gerakan mengayun tangan di depan. Tarik nafas dan angkat tangan
yang lembut. Ulangi beberapa kali. ke atas kepala. Tahan posisi tersebut untuk
Supta Baddha Konasana adalah posisi beberapa tarikan nafas, lalu hembuskan nafas dan
membentuk sudut tertutup. Berbaring, tekuk lutut lepaskan diri dari posisi mengunci. Ubah gerakan
kesisi kanan dan kiri dan satukan tapak kaki. kunci dan ulangi posisi tadi.
Tarik tungkai kaki ke arah tulang pinggul sampai Posisi Tangan Gumukhasana adalah posisi
terasa nyaman. Biarkan paha terletak pada lantai. kepala sapi, Vajrasana adalah posisi halilintar.
Tahan posisi ini untuk beberapa kali tarikan Tarik tangan keatas, tekuk tangan kanan
napas. kebelakang tubuh, tekuk siku dan lihatlah apakah
Ayunan Kaki Adalah pembuka pinggul yang anda dapat menggenggam tangan yang lainnya di
sangat baik. Berbaring dengan lutut dan telapak bagian punggung, diantara bahu. Jika tidak maka
kaki diangkat sampai membentuk garis lurus. gunakanlah tali.
Tekuk kaki kanan kearah samping tubuh dan 5. Kemudian latihan dengan gerakan inti, berikut
letakkan bagian luar dari pergelangan kaki kanan gerakan-gerakan standart yang dapat dilakukan
pada paha yang berada didekat lutut. Jepit tangan untuk penderita hipertensi
dibawah lutut kiri dengan menyusupkan tangan Sukhasana / Easy Pose
kanan diantara dua kaki dan melingkarkan tangan Ini adalah merupakan salah
satu meditasi klasik.
kiri melalui bagian luar paha kiri kearah lutut. membantu dalam meluruskan
Tarik nafas dan pada saat mengembuskan nafas, tulang belakang,
tarik kaki kiri kearah dada secara perlahan. memperlambat metabolisme,
Disertai dengan melakukan ini, dorong tulang meningkatkan ketenangan
bokong ke arah lantai dan tekan paha kiri kearah batin, dan menjaga pikiran
anda
yang terjepit. Tahan untuk beberapa tarikan nafas
Peregangan bahu
lalu ubah posisi. Peregangan bahu baik dalam
Jathara Parvartanasana adalah posisi memutar mengurangi stres dan
perut. Berbaring dan tekuk lutut dan telapak kaki ketegangan pada bahu, serta
sejajar pada lantai. Tarik telapak kaki menjauh seluruh punggung atas.
Praktekan selama beberapa
dari lanti dan tarik lutut ke arah dada. Rentangkn minggu untuk merasakan
tangan kesamping diatas lantai, tumpuklah kedua perubahan.
lutut dan pergelangan kaki ke sisi kiri dan kann di
atas lantai dengan membentuk sudut 90 derajat.
Pertahankan posisi tulang punggung dalam
tarikan nafas, pada saat menghembuskan nafas
Stand Spread Leg Forward Anuloma Viloma
Fold. Anuloma Viloma juga disebut
Gerakan Berdiri dengan kedua Teknik Pernapasan Hidung
kaki dilebarkan dan tubuh Alternatif. Dalam Teknik
dilipat kedepan dapat Pernapasan ini, Anda menarik
memperkuat dan meregangkan napas melalui satu lubang
kaki dalam dan punggung dan hidung, mempertahankan
tulang belakang Anda. Untuk nafas, dan menghembuskan
pemula, Anda dapat napas melalui lubang hidung
menggunakan alat peraga lainnya.
seperti kursi lipat untuk
mendukung lengan Anda
Bidalasana/Cat Pose
Cat Yoga Pose mengajarkan 6. Pendinginan
Anda untuk memulai gerakan Berbaringlah dengan kaki diluruskan dengan
dari pusat dan untuk posisi yang nyaman. Putar telapak tangan sambil
mengkoordinasikan gerakan memutar lengan atas keluar, biarkan lengan
Anda dan napas. Ini adalah dua terletak santai sedikit disamping tubuh sehingga
tema yang paling penting
dalam praktek yoga. Perlu ketiak dan tubuh bagian samping merasa terbuka
diingat bahwa Cat Pose dan lemas, dan tidak tegang. Seimbangkan tubuh
mungkin tidak dianjurkan jika bagian samping, lengan dan kaki, rasakan berat
Anda memiliki sakit punggung badan yang sama pada bahu, bokong, lengan, dan
kronis atau cedera. kaki. Tarik dan embuskan nafas dengan penuh,
seperti menghela nafas, untuk melepaskan tubuh
Ardha dengan santai. Pertahankan posisi ini sepanjang
Matsyendrasana/Setengah
Memutar Tulang Punggung
melakukan posisi teknik-teknik pernafasan,
Jika dilakukan dengan benar dengan sedikit mungkin ganggua dan gerakan.
dapat memperpanjang dan 7. Terakhir klien diminta untuk rilexs, kemudian
memperkuat tulang belakang. diukur kembali tekan darah
Hal ini juga bermanfaat untuk 8. Latihan yoga dilakukan selama 60 menit
hati, ginjal, serta kelenjar
adrenal. sebaiknya pada pagi hari antara jam 6.00-07.00
Wib.
Pavanamuktasana/Wind 9. Latihan yoga sebaiknya dilakukan secara teratur
Relieving Pose dan berurutan minimal selama 6 bulan
Istilah Pavanamuktasana
berasal dari kata Sansekerta
'pavana' yang berarti udara KESIMPULAN
atau angin dan 'Mukta' yang Yoga merupakan merupakan suatu sistem latihan
berarti kebebasan atau rilis. dengan penuh kesungguhan dan konsentrasi melalui
The Wind relieving Pose gerakan dan pengendalian pikiran dengan tujuan
bekerja terutama pada sistem
hidup sehat secara fisik, mental, sosial dan spiritual.
pencernaan. hal ini membantu
dalam menghilangkan gas Secara garis besar yoga terdapat empat jenis
berlebih di perut. diantaranya yaitu: Jnana Yoga, Bhakti Yoga, Karma
Double Leg Raises Yoga dan Raja Yoga. Delapan bagian yang tidak
Mengangkat kedua kaki dan terpisahkan yaitu Yama (menjauhi larangan), Niyama
disatukan seolah menjadi satu
(mentaati perintah), Asanas (sikap-sikap badan),
kaki. Dalam melakukan Yoga
Pose ini, pastikan bahwa Pranayama (pengaturan prana), Pratyahara
seluruh punggung anda lurus (pengaturan indra), Dharana (konsentrasi), Dhyana
di lantai dengan bahu dan leher (meditasi), Samadhi (keseimbangan total).Yoga
yang santai. memiliki beberapa manfaat yaitu: pembaruan energi,
perbaikan sirkulasi, menghilangkan penyait kronis
dan mengurangi stress, membantu menjadikan rileks, Science and Medicine (2012) 11, 322-330.
peningkatan kepadatan tulang, keseimbangan emosi. Diunduh di http://www.jssm.org
Sehingga dengan melihat manfaat yoga dan terbukti 9. Miles, S, C., Chou, C, C., Lin, HF dkk. (2013).
dengan hasil-hasil penelitian yang ada maka Arterial Blood Pressure and Cardiovascular
kelompok menyimpulkan bahwa latihan yoga secara Responses to Yoga Practice. Alternative
rutin dan teratur dapat dijadikan sebagai salah satu therapies, jan/feb 2013, vol 19, no.l.
terapi komplementer untuk menurunkan tekanan 10. McCaffrey, R., Riiknui, P., Hatthakit, V and
darah pada penderita hipertensi. Kasetsomboon, P. (2005). The Effects of Yoga
on Hypertensive Persons in Thailand. Holistic
DAFTAR PUSTAKA Nursing Practice Jl'ly/Aijgust 2005.
11. Nanduri, R. & Reddy, M. (2000). Yoga: How
1. Azwar A. (2004). Tubuh sehat ideal dari segi You Can Control High Blood Pressure Without
kesehatan. Available from: URL: Medication. Retrieved October 10, 2008,
http://72.14.235.104/search? Diunduh di
q=cache:PrAOZPmDUJ:www.gizi.net/gaya- http://www.personalmd.com/news/yoga
ideal- _page1_021100.html
hidup/Tubuhidealsehat.PDF+Usia%2Blanjut%2B 12. Oktavia, D., P.A. Indriati, P.A., Supriyadi.
tekanan%2Bdarah&hl=id&gl=id&ct=clnk&cd=1 (2012). Pengaruh Latihan Yoga Terhadap
Diakses Penurunan Tekanan Darah Lanjut Usia
2. Cohen, Raymond & Townsend. (2007). Yoga and (Lansia) Di Panti Wreda Pengayoman Pelkris
Hypertension. The journal of clinical, dan Panti Wreda Omega Semarang. Jurnal
hypertension. Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang.
3. Chandratreya, S. (2008). Hypertension and 13. Sivasankaran, S., Pollard-Quintner, S., Sachdeva,
Yoga. Retrieved October 10, 2008, Diunduh R., Pugeda, J., Hoq, S., & Zarich, S. (2006). The
http://www.yogapoint.com/therapy/hypertension_ effect of a six-week program of yoga and
yoga.html meditation on brachial artery reactivity: Do
4. Chang, L. (2005). Hypertension: Blood Pressure psychosocial interventions affect vascular tone?
Basics. Retrieved October 10, 2008, Diunduh di Clinical Cardiology, 29, 393-398.
http://www.webmd.com/hypertension-high- 14. Sumber:Suara Pembaruan. (2013). Hari
blood-pressure/guide/blood-pressure-basics Kesehatan Sedunia: Waspadai Ancaman "Silent
5. Devasena, M., Narhare, P. (2011). Effect of Killer". Diunduh di
yoga on heart rate and blood pressure and http://www.beritasatu.com/kesehatan/106290-
its clinical significance. Int J Biol Med Res. hari-kesehatan-sedunia-waspadai-ancaman-silent-
2011; 2(3): 750-753. Diunduh di killer.html
www.biomedscidirect.com 15. Yang, K. (2007). A review of yoga programs
6. Girsang, D. (2013. Hari Kesehatan Dunia 2013, for four leading risk factors of chronic disease.
Kampanye PAPDI Melawan Hipertensi. Di Evidence-based Complementary and Alternative
unduh di Medicine, 4(4), 487-491.
http://www.kardioipdrscm.com/15/berita-
rscm/hari-kesehatan-dunia-2013--kampanye-
papdi-melawan-hipertensi.
7. Kollak, I. (2009). Yoga For Nurses. Spriner
Publishing Company. New York
8. Kim, S., Bemben M. B., and Debra A. (2012).
Effects of an 8-month yoga intervention on
arterial compliance and muscle strength in
premenopausal women. Journal of Sports

You might also like