Professional Documents
Culture Documents
Jurnal
Jurnal
Jurnal
Tirus Dinding Crash Box Pada Uji Simulasi Tabrakan Arah Frontal
*
Moch. Agus Choiron, Bintang Rahmaddian Anwari, Djarot B. Darmadi
Teknik Mesin Universitas Brawijaya Indonesia, MT Haryono, 167 Malang (65145) - Indonesia
Abstract
Journal History: Transportation system is one of the main needs that has to be
Received 1 October 2014 fulfilled in order to make life easier in this modern era. On the other
Accepted 15 November 2014 hand, the increasing of such needs would have an effect on vehicle
Available online 15 December 2014 production which indirectly can cause an increase in car crash.
Therefore, better vehicle safety standards is necessary, one of them is
crash box. Crash box is a passive safety system used for decreasing
crash severity experienced by passengers or the vital parts of the
vehicle. This research focusing on the effect of the tapered wall angle
variation of circular crash box towards the deformation pattern and the
energy absorption in frontal crash simulation.
Finite element method based software is used in this research.
The angle variation of the tapered wall () is 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; and
1,0. The crash box material is modeled to AISI 1340. The results
obtained from the research is that the deformation pattern formed in
the simulation is axial pattern with concertina and mixed (concertina +
diamond) mode. Mixed mode is formed on crash box with ta 1,6 0,0;
0,8; 1,0. Better energy absorption obtained by bigger angle of
the crash box tapered wall. Crash box with tapered wall angle () 1,0
absorbs energy more than other models in the amount of 10823
Joule. Bigger value of the tapered wall angle also shows an increase
on the specific energy absorption.
Meshing
Meshing adalah proses membagi obyek yang
semula adalah elemen tak terhingga (infinite) menjadi
elemen-elemen tertentu dengan jumlah yang
berhingga (finite). Dalam penelitian ini digunakan
meshing secara otomatis dengan jenis elemen
Gambar 2. Dimensi Crash Box
explicit dan tipe elemen brick 8 node dengan ukuran
1,3 mm untuk crash box dan elemen solid
Variabel Terikat
heksahedron dengan ukuran 30 mm untuk impactor.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
terikat adalah penyerapan energi dan pola
deformasi
Variabel Terkontrol
a. Crash box berpenampang lingkaran dengan
tebal dinding atas 1,6 mm, diameter luar 75
mm dan panjang crash box 150 mm.
b. Kecepatan tabrakan arah frontal 7,67 m/s.
c. Material crash box yang digunakan adalah
baja AISI 1340.
d. Material impactor yang digunakan adalah
Structural Steel.
Quasi-Static Test
Quasi-Static Test merupakan suatu pengujian
destruktif untuk menguji kemampuan crash box
dalam menyerap energi, prosedur pengujiannya
dengan cara crash box diletakkan di dasar mesin uji
dengan tumpuan baja (steel base) dan kemudian Gambar 4. Meshing pada Software MEH
dikenai kompresi aksial dengan kelajuan konstan
sebesar 7,67 m/s. Pengujian ini digunakan sebagai
acuan validasi terhadap simulasi yang dilakukan.
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.1 Tahun 2014: 363-370 ISSN 0216-468X
Kecepatan
Impactor
A A = 7,67 m/s Gambar 7. Grafik Perbandingan Hasil Simulasi dan
Eksperimen
Percepatan
Gravitasi Tabel 4. Data Perbandingan Hasil Simulasi dan
2
B = 9,8 m/s
Eksperimen
Simulasi Eksperimental Nyata
B Gaya Rata-Rata:
57,335 kN
Gaya Rata-Rata:
55 kN
Energi yang Diserap: Energi yang Diserap:
3440,1 Joule 3306,57 Joule
4,073 %
Gambar 5. Pemodelan pada Software MEH
Energierror (%)
Verifikasi Penelitian
Verifikasi penelitian dilakukan pada penelitian
Velmurugan et. al. (2009) dengan crash box 3,882 %
berpenampang lingkaran dengan dimensi sebagai
berikut:
PEMBAHASAN
Diameter = 75 mm Data Hasil Simulasi
Panjang = 150 mm Diperoleh hasil berupa pola deformasi yang
terjadi dan penyerapan energi pada crash box. Data
Ketebalan = 1.6 mm penyerapan energi crash box dengan variasi sudut
Material = Baja AISI 1340 tirus dinding () ditunjukkan pada tabel 5.
Grafik gaya reaksi - deformasi yang digunakan box yang kaku akan memberikan gaya reaksi yang
untuk mengukur besar penyerapan energi diperoleh lebih tinggi sehingga energi regangannya semakin
dengan cara menggabungkan grafik deformasi tinggi sesuai persamaan energi regangan [5]:
terhadap waktu dan gaya reaksi terhadap waktu
yang diperoleh dari software MEH. U = P() d
Pola Deformasi Crash Box
Secara umum pola deformasi yang terjadi untuk Dengan :
seluruh crash box telah sesuai dengan yang U = Energi regangan (J)
dikemukakan oleh Velmurugan dan Muralikannan P = Gaya reaksi(N)
(2009) dalam penelitiannya bahwa pada axially = Perpindahan (m)
loaded test pola deformasi crash box bisa terjadi
dalam dua mode yaitu mode aksisimetris atau biasa Semakin besar sudut tirus dinding crash box
disebut concertina dan mode diamond dimana maka akan semakin besar pula inersianya. Dengan
lipatan-lipatan transversal dan longitudinal terbentuk. semakin besarnya inersia suatu crash box akan
Pada penelitian ini, setiap crash box mengalami pola semakin memperbesar Pcr crash box pada awal
deformasi berupa mode concertina. Deformasi mode buckling sesuai dengan rumus [6]:
diamond hanya terjadi pada crash box tanpa
ketirusan dinding. Apabila suatu model crash box
2EI
telah mengalami deformasi mode diamond maka Pcr =
deformasinya tidak akan bisa kembali ke mode 4L2
concertina. Dengan :
Terlihat pada tabel 6 bahwa pada crash box ta
Pcr = Beban kritis (N)
1,6 0,0; 0,8; 1,0 memiliki mode diamond
pada deformasinya. Hal tersebut bisa dikarenakan E = Modulus Elastisitas (Pa)
4
ketidakseimbangan crash box dalam menerima I = Momen inersia penampang (m )
beban yang disebabkan oleh adanya bagian yang L = Panjang kolom (m)
mengalami pecah, sehingga bagian yang mengalami
pecah yang lebih sedikit cenderung lebih dapat Penyerapan Energi Spesifik Crash Box
mempertahankan posisinya terhadap deformasi. Penyerapan energi spesifik (specific energy
absorption) adalah ukuran yang menyatakan energi
Penyerapan Energi yang diserap oleh crash box per satuan massa.
Besaran ini perlu dihitung karena dalam penelitian ini
peningkatan sudut tirus dinding akan mempengaruhi
massa crash box. Penghitungan penyerapan energi
spesifik crash box dimaksudkan untuk mengetahui
tingkat keefektifan sudut tirus dinding crash box.
1 1,6 0,0
2 1,6 0,2
3 1,6 0,4
4 1,6 0,6
5 1,6 0,8
1,6 1,0
5 1,6 0,8
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.1 Tahun 2014: 211-219 ISSN 0216-468X
1 1,6 0,0
6 1,6 1,0
Crash Box
ta 1,6 mm
Gambar 11. Surface Analisa pada Ketinggian 0,0
Tertentu pada Suatu Crash Box. (A: Ujung, B: 30 mm
dari A, C: 60 mm dari A, D: 90 mm dari A)
Crash Box
ta 1,6 mm
0,0
Crash Box
ta 1,6 mm
0,6
DAFTAR PUSTAKA
[1] Badan Pusat Statistik. 2014. Jumlah Kecelakaan,
Korban Mati, Luka Berat, Luka Ringan, dan
Kerugian Materi yang Diderita Tahun 1992-
2013. Indonesia : Badan Pusat Statistik.
[2] Najmi Yahya Talib (2013),. Analisis Penyerapan
Energi dan Deformasi Crash Box dengan
Variasi Diameter dan Panjang Pada Uji Dropped
Weight Impact. Jurnal Rekayasa Mesin.
[3] F. Tarlochan, F. Samer, A.M.S. Hamouda, S.
Ramesh, K. Khalid (2013), Design of Thin Wall
Structures for Energy Absorption Application:
Enhancement of Crashworthiness Due to Axial
and Oblique Impact Forces, Journal of Thin-
Walled Structures, 71: 7-17.
[4] Velmurugan, R. and R. Muralikannan (2009),
Energy Absorption Characteristics of Annealed
Steel Tubes of Various Cross Section in Static
and Dynamic Loading. Latin American Journal
of Solid and Structures, vol. 6, pp. 385-412.
[5] Richard G. Budynas (1977), Advanced Strength
and Applied Stress Analysis. McGraw Hill,
Tokyo.
th
[6] J.M. Gere (2004), Mechanics of Materials, 6
Edition. Thomson Learning, Inc., New York.