Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 24
BAB TUJUH MASA PUBER Setelah membaca bab ‘© Menguraikan ketiga tahap masa puber dan di begian- agian mana tarjadi tumpang tindih dengan masa ka- rnak-kanak dan masa remaja. © Mengerti kriteria yang digunakan untuk menentukan bermacam-macam tahap masa puber, usia terjadinya pubertas pada anak laki-laki dan anak perempuan da- Jam kebudayaan Amerika saat ini, dan apa penyebad- nye, ‘© Mengerti apa yang dimaksud dengan tumbuh pesat ma- 2 puber dan pola normalnya. © Menyebut dan menjelaskan keempat ketegori utama perubahan-perubahan tubuh selama masa puber dan nya terhadap kesejahteraan fisik dan psi ividu. © Mengenali berbagai bentuk penyimpangan pematang: ‘an dan menguraikan pengaruh-pengaruhnya pada pe- nyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial © Membahas kedua sumber utama kekhawatiran yang di- alami anak-anak puber dan menjelaskan bagaimana ke: khawatiran ini mampengaruhi penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosialnya. ‘© Menyebutkan bahaya-bahaya fisik dan psikologis yang utama dan menjelaskan pengaruh langsung dan penga- ub jangka panjang dari kedua jenis bahaya tersebut. © Merumuskan tahap-tahap masa puber yang mana yang cenderung sangat tidak bahagia dan seriusnya ketidak- bahagiaan solama periode ini dalam rentang kehidupan. i seyogianya Anda mampu: 2 184 P ubertas adalah periode dalam rentang perkem- bangan ketika anak-anak berubah dari mahiuk aseksual menjadi mahiuk seksual. Seperti diterang- kan oleh Root, "Masa puber adalah suatu tahap dalam perkembangan di mana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan repro: duksi, Tahap ini disertai dengan perubahan-peru bahan dalam pertumbuhan somatis dan perspektif psikologis” (74), Kata pubertas berasal dari kata Latin yang berarti “usia kedewasaan.”" Kata ini lebin menun: juk pada perubahan fisik daripada perubahan peri- laku yang terjadi pada saat individu secara seksual menjadi matang dan mampu memberikan keturun: an. Sebagian besar orang-orang primiti! selama ber- abad-abad mengenal masa puber sebagai masa yang penting dalam rentang kehidupan setiap orang. Me- reka sudah terbiasa mengamati pelbagai_ macam upacara sehubungan dengan kenyataan bahwa de- rngan terjadinya perubahan-perubahan tubuh, anak yang melangkah dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Setelah berhasil_melampaui ujian-ujian yang merupakan bagian penting dari semua upace- ra pubertas, anak laki-laki dan anak perempuan memperoleh hak dan keistimewaan sebagai orang dewasa dan diharap memikul tanggung jawab yang mengiringi status orang dewasa. Di antara orang-orang Yunani kuno, masa pu- ber dikenal sebagai saat terjadinya perubahan-per- ubahan fisik dan perilaku. Aristoteles menulis di dalam Historia Animalium: Sebagian besar pria mulai memproduksi sperma setela usia 14 tabun, Pada saat yang sama rambut kemaluan mulai tumbub. ... Pada saat yang sama payudara wanita mulai mem besar dan baid mulai ‘mengalir, cairan baid menyerupai darab segar. . . Pada umumnya baid terjadi bilamana payudara sudab tumbub setinggi dua jari. Yang lebih penting adalah penekanan Aristo teles pada perubahan-perubahan perilaku. 1a meng- uraikan bahwa anak perempuan yang lagi puber mudah marah, penuh gairah, sangat rajin, dan sela- Ju memerlukan pengawasan Karena berkembang- nya dorongan-dorongan seksual. Dalam kebudayaan Amerika sekarang, seperti halnya dalam kebudayaan-kebudayaan yang bera- dab lainnya, pelbagai upacara pubertas formal untuk menandai peralihan dari masa kanak-kanak ke masa remaja telah ditinggalkan kecuali the bar mitzvah bagi anak laki-taki Yahuidi. Namun, para ilmuwan sekarang sudah dapat menentukan de- gan tepat oenyebab perubahan-perubahan pada masa puber, dan pelbagai telaah yang luas tentang perilaku dalam periode ini menunjukkan pelbagai perubahan periiaku yang sesuai dengan harapan sosial. Berdasarkan pengetahuan saat ini, harapan so- sial berkembang dalam bentuk tugas perkembang- PSIKOLOGI PERKEMBANGAN an yang merupakan pedoman bagi para orang tua dan guru untuk mengetahui harapan anak-anak yang memauki periode metamorfosis ini. Anak- anak juga sadar bahwa mereka memasuki tahap baru dalam kehidupan, dan seperti halnya dalam semua penyesuaian diri dengan harapan sosial yang bbaru, sebagian besar menganggap masa puber seba- gai periode yang sulit dalam kehidupan mereka. CIRI-CIRI MASA PUBER Masa puber adalah periode yang unik dan khusus yang ditandai oleh perubahan-perubahan perkem- bangan tertentu yang tidak terjadi dalam tahap- tahap lain dalam rentang kehidupan. Yang terpen- ting di antaranya dibahas berikut ini Masa Puber Adalah Periode Tumpang Tindih Masa puber harus dianggap sebagai periode tumpang tindih karena mencakup_ tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal ma- sa remaja sebagaimand terlihat dalam Gambar 7-1 Sampai anak matang secara seksual, ia dikenal se- bagai “anak puber.””Setelah matang secara seksual, anak dikenal sebagai “remaja"” atau “‘remaja mu- da.” Masa Puber Adalah Periode yang Singkat Dibandingkan dengan banyaknya perubahan ‘yang terjadi di dalam maupun di luar tubuh, masa puber relatif merupakan periode yang singkat., se- kitar dua sampai empat tahun. Anak yang menga- Jami masa puber selama dua tahun atau kurang anggap sebagai anak yang "‘cepat matang,” sedang- kan yang memerlukan tiga sampai empat tahun untuk menyelesaikan peralinan menjadi dewasa di anggap sebagai anak yang ““lambat matang.’* Seba- gai kelompok, anak perempuan cenderung lebih ceoat matang daripada kelompok anak laki-laki, tetaoi terdapat perbedaan yang mencolok dalam setiap kelompok. Masa Puber Dibagi dalam Tahap-tahap Meskipun masa puber relatif merupakan perio- de yang singkat dalam rentang kehidupan, namun biasanya dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap Prapuber, tahap puber dan tahap pascapuber. Ka- pan tahap-tahap itu biasanya terjadi dan ciri-ciri- nya diuraikan dalam Kotak 7-1. Masa Puber Merupakan Masa Pertumbuhan dan Perubahan yang Pesat Masa puber atau pubertas adalah salah satu dari dua periode dalam tentang kehidupan yang ditandai oleh pertumbuhan yang pesat dan peru- bahan yang mencolok dalam proporsi tubuh. Pe- riode yang lain adalah masa pranatal dan pertengah- an pertama dari tahun kehidupan pertama. Biasa- nya periode ini disebut sebagai “bayi tumbuh pe- an” ° MASA PUBER KOTAK 7-1 TAHAPPUBERTAS =~ : Tahap Prepuber Tahap ini bertumpang tindih dengan satu atau dua tahun terakhir masa kanak-kanak pada saat anek dianagap sebagal “prapuber,”* yaitu bukan lagi seorang anak tetapi belum juga seorang remaja. Dalam tehen prapuber (atau tehap “pematangan’), ciri-ciri seks se- kunder mulai tampak tetapi organ-organ re- produksi belum sepenuhnya berkembang. ‘Tahap Puber Tahap ini terjadi pada garis pembagi antara masa kenak-kanak dan masa remaja; saat di ‘mana kriteria kematangan seksual muncul— hair pada anak perempuan dan pengalaman akan basah pertama kali di malam hari pada anak laki-taki. Selama tahap remaja (atau ta- hap. ""matang’’), ciri-ciri seks sekunder terus berkembang dan sel-sel diproduksi daiam ‘organ-organ seks. Tahap Pascapuber ‘Tahap ini bertumpang tindih dengan tahun’ pertama atau kedua masa remaja, Selama ta- hap ini, ciri-ciri seks sekunder telah berkern- bang baik dan organ-organ seks mulai ber- fungsi secara matang. Perubahan-perubahan pesat yang terjadi sele- fa masa puber menimbulkan keraguan, perasaan tidak mampu dan tidak aman, dan dalam banyak kasus mengakibatkan perilaku yang kurang baik. Dalam membahas perubahan-perubahan ini, Dun- bar menyatakan (16) Selama periode ini anak yang sedang berkembang mengalami pelbagai perubaban dalam tubub, peru baban dalam status termasuk penampilan, pakaian, milik, jangkayan piliban, dan perubaban dalam sikap terbadap seks dan lawan jenis. Kesemuanya meliputi bubungan orang tua-anak yang berubab dan perubaban dalam peraturan-peraturan yang dikenakan kepada anak muda. Perempuan ‘Tahun 0 fg 9 4: 6% 6S alate 40 Suds 1 185 Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi selama masa puber pada umumnya di- sebut sebagai “‘remaja tumbuh pesat.” Lebih tepat lagi, ini adalah “pubertas tumbuh pesat”” karena agak mendahului atau terjadi bersamaan dengan perubehan-perubahan masa puber lainnya. Tum- buh pesat ini berlangsung satu atau dua tahun se- belum anak secora seksual menjadi matang dan berlangsung terus selama enam bulan sampai seta- hun kemudion, Jadi seluruh periode tumbuh pesat berlangsung hampir selama tige tahun, sedikit lebih lama dari periode “bayi tumbuh pesat" yang ber- langsung kurang dari satu setengah tahun. ‘Masa Puber Merupakan Fase Negatif Bertahun-tahun yang lalu, Charlotte Buhler menamakan masa puber sebagai fase negatif (5). Istilah fase menunjukkan periode yang berlangsung singkat; negatif berarti bahwa individu mengambil sikap “anti” terhadap kehidupan atau kelihatan- ya kehilangan sifat-sifat baik yang sebelumnya su dah berkembang. Terdapat bukti bahwa sikep dan perilaku ne- gatif merupakan ciri dari bagian awal masa puber dan yang terburuk dari fase negatif ini akan bera- khir bila individu secara seksual menjadi matang. Juga terdapat bukti bahwa perilaku khas dari “fase negatif’” masa puber lebih menonjol pada anak pe- rempuan daripada anak laki-laki (66,80). Pubertas Terjadi pada Berbagai Usia Pubertas dapat terjadi setian saat antara usia lima atau enam dan sembilan belas tahun. Tetapi. rata-rata anak perempuan dalam kebudayaan Ame- rika saat ini menjadi matang secara seksual pada tiga belas tahun, dan rata-rata anak laki-laki seta- hun kemudian. Juga terdapat perbedaan waktu yang perlu untuk menyelesaikan proses perubahan, masa puber. Ini berkisar rata-rata antara dua sam- pai empat tahun, sedikit lebih singkat daripada waktu yang diperlukan anak laki-laki. Variasi pada usia saat terjadinya pubertas dan dalam waktu yang diperlukan untuk proses ini me- nimbulkan banyak masalah pribadi maupun sosial bagi anak laki-laki dan anak perempuan. Perbedaan dalam saat dimulainya masa puber inilah yang menjadikan periode ini merupakan salah satu pe- riode yang sangat sulit sekalipun periode ini sangat singkat Masa puber 1314.15 16 17 18 Lair ‘Masa kanak-kanak Takaki Tahun og: 4 Lahir ‘Masa remaja Masa puber 1415 16 17 18 ae | 7 Masa remaja GAMBAR 7-1 Masa puber bertumpang tindih dengan akhir mass kanak-kanak ddan aval masa remaje. 186 KRITERIA PUBERTAS Kriteria yang paling sering digunakan untuk me- nentukan timbulnya pubertas dan untuk memasti- kan tahap pubertas tertentu yang telah dicapai adalah haid, basah malam, bukti yang diperoleh dari analisis kimia terhadap air seni dan foto sinar- X dari perkembangan tulang. Haid pertama sering digunakan sebagai kriteria kematangan seksual anak perempuan, tetapi ini bu- kaniah perubahan fisik pertama dani terakhir yang terjadi selama masa puber. Bila haid terjadi, organ- ‘organ seks dan ciri-ciri seks sekunder semua sudah ‘mulai berkembang, tetapi belum ada yang matang. Haid lebih tepat dianggap sebagai titik tengah da- lam masa puber (21,66). Bagi anak taki-taki, Kriteria yang dipakai ada- lah basah maiam. Selama tidur, penis kadang-ka- dang menjadi tegang, dan bibit atau cairan yang mengandung sperma dipancarkan. Ini merupakan cara yang normal bagi organ reproduksi pria untuk membebaskan diri dari jumlah bibit yang berlebih- an. Namun, tidak semua anak laki-laki mengalami gejala ini dan tidak semua menyaderinya. Selanjut nya, basah malam seperti haid, terjadi setelsh be- berapa perkembangan pubertas terjadi dan karena- nya tidak dapat digunakan sebagai kriteria yang te- pat untuk menentukan terjadinya pubertas. Analisis kimia terhadap air seni anak taki-laki yang pertama di pagi hari dapat merupakan cara yang efektif untuk menentukan kematangan sek sual, seperti halnya analisis terhadap air seni wani- ta, yang dipakai untuk menentukan ada tidaknya estrogen, yaitu hormon gonadotrofik wanita. Na- mun, kesulitan praktis untuk memperoleh contoh dari air seni anak laki-laki pada pagi hari dan cara ini agak terbatasi pada anak perempuan. Foto sinar-X dari berbagai bagian tubuh, teru- tama tangan dan lutut, selama tumbuh pesat pra- remaja dapat menunjukkan apakah masa puber mulai dan menunjukkan tingkat kemajuan puber- tas. Sampai sekarang, cara yang memakai foto si nar-X merupakan metode yang dapat dipercaya untuk menentukan kematangan seksual, meskipun seperti halnya analisis kimia terhadap air seni pagi hari mempunyai kesulitan praktis tertentu yang jak memungkinkan metode ini dipakai secara tuas (65,71). SEBAB-SEBAB PUBERTAS Sampai abad ini, penyebab perubahan fisik yang terjadi pada masa puber masih merupakan misteri Dengan banyaknya riset di bidang endokrinologi, ilmu medis telah mampu menetapkan sebab yang pasti dari perubahan fisik, meskipun sampai seka- Fang, ahii-ahli endokrinologi tidak dapat menerang- kan adénya keanekaragamen dalam usia puber dan dalam waktu yang diperlukan untuk menyelesai- kan perubshan-perubahan pubertas. Pada saat ini diketahui bahwa sekitar lima ta- hun sebelum anak secara seksual menjadi matang, pengeluaran hormon-hormon seks baik pada anak laki-laki maupun pada anek-anak perempuan ja-, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN KONDISI-KONDISI ANG WENYEBAS- KAN PERUBAHAN PUBERTAS Kelenjar pituitary mengeluarkan. dua hor- men: hormen pertumbuban yang berpenga- ruh dalam menentukan besamya individu, dan hormen gonadotrofik yang merangsang gonad untuk meningkatkan kegiatan. Sebe- lum masa puber secara bertahap jumlah hor- mon gonadotrofik semakin bertambah dan kepekaan gonad terhadap harmon gonado- trofik dan peningkatan kepeksan juga seina- kin bortambah; dalam keadaan demikianlah perubehan-perubshan pada mesa puber mu- lai terjadi. Poranan Gonad Dengan pertumbuhan dan perkembangan gonad, organ-organ saks yaitu ciri-ciri seks primer—bariambah besar dan fungsinya men- jedi matang, den ciri-ciri seks sekunder, se- parti rambut kemaluan mulai berkembang. Intoraksi Kelenjar Pituitery dan Goned Hormon yang dikeluarkan oleh goned, yang ‘telah dirangsang oleh hormon gonadotrofik Yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary, so- lanjutnya bereaksi terhadep:kelenjar ini den menyebabkan secara berangsur-angsur penu- runan jumlah hormon pertumbuhan yang di- keluarkan sehingge menghentikan proses per- tumbuhan. interaksi antara hormon gonado- trofik dan gonad berlangsung terus sepanjang kehidupan reproduksi individu, dan lambat jaun berkurang menjelang wanita mendekati menopause dan prie mendekati climacteric, rang terjadi. Jumlah hormon yang dikeluarkan se- makin meningkat dan ini mengakibatkan matang- nya struktur dan fungsi dari organ-organ seks. Hubungan yang erat antara kelenjar pituitary yang terletak pada dasar otak telah terbentuk ber- sama dengan gonad atau kelenjar seks, Gonad (bi- bit atau sperma) pria adalah testes dan gonad (bi- bit atau telur) wanita adalah telur. Peran kelenjar ini dalam perubshan-perubahan pada masa puber diuraikan dalam Kotak 7-2. USIA PADA MASA PUBER Dalam kebudayaan Amerika saat ini, kira-kira 50 persen anak perempuan menjadi matang antara 12.5 dan 14,5 tahun, dengan kematangan rata-rata berusia 13 tahun. Pada Gambar 7-2 ditunjukkan usia haid. Rata-rata anak laki-laki menjadi matano secara seksual antara usia 14 dan 16,5 tahun, de- gan 50 persen anak laki-laki yang matang anter= MASA PUBER 100) Persentase 0 i 2 13 “ 1B 16 ‘Usia dalam tahun GAMBAR 7-2 Porsentase anak perempuan yeng permu- Jaan periode haidnya berbeda-beda, menurut penelitian rnasional, (Diambil dari 8. MacMahon. Age at menarche: United States, Rockville, Md,: National Center for Health Statistics, U.S. Departement of Health, Education, and Welfare, 1973, Digunakan dengan izin). 14 dan 185 tahun, dengan 50 persen setiap ke- lompok terbesar merata antara anak yang matang lebih dulu dan matang setelah usia rata-rata, yaitu yang disebut cepat matang dan lambat matang (9, 21,3587). Antara usia dua belas dan empat belas, perbe- dean antara kedua seks sangat menonjol, dengan kenyataan yang tampak bahwa lebih banyak anak perempuan yang menjadi matang daripada anak faki-aki, Perbedaan ini dicerminkan dalam tubuh yang lebih besar dan lebih matang, dan perilaku yang lebih matang, lebih agresif dan lebih sadar- diri. Terdapat bukti bahwa anak laki-laki dan anak perempuan di Amerika Serikat sekarang mencapai masa puber lebih cepat daripada generasi yang lalu, sebagaimana terjadi di Eropa dan terutama di nega- ra Skandinavia. Alasannya adalah kesehatan yang lebih baik, perawatan kedokteran sebelum dan se- sudah kelahiran yang lebih baik, dan gizi yang le- bih baik (80,84). Waktu yang diperlukan untuk menjadi matang secara seksual adalah sekitar tiga tahun bagi anak perempuan dan dua sampai empat tahun bagi anak laki-laki. Dalam proses ini kurang terdapat persa- maan pada anak laki-laki dibendingkan dengan anak perempuan. Kira-kira satu sampai dua tahun dibutuhkan untuk perubshan awal dari keadaan aseksual menjadi keadaan seksual, tahap prapuber, dan satu sampai dua tahun diperlukan untuk me- nyelesaikan perubahan setelah organ-organ seks menjadi matang. ‘Anak yang lambat memulai proses ini—yang kematengannya lambat—begity memulai proses ini akan lebih cepat matangnya daripada anak yang rata-rata dan bahkan seringkali lebih cepat dari- pada anak yang lebih dahulu memasuki proses ini. 187 ‘Anak yang pesat matang mempunyai kecepatan pertumbuhan yang lebih pesat, periode pertum- buhan dipercepat, demikian pula periode berhenti- nya pertumbuhan; anak mencapai kedewasaan de- gan sangat cepat. Terdapat perkembangan organ- organ seks dan ciri-ciri seks sekunder yang dini dan perkembangan tulang lebih cepat dari rata-rata (83,85). Sebaliknya, anak yang lambat matang tidak mengalami periode pertumbuhan yang dipercepat; pertumbuhannya lebih teratur dan bertahap, dan berlangsung lebih tama. Organ-organ seks dan ciri- ciri seks sekunder berkembang lebih lambat cari rata-vrata, dan perkembangan tulang juga lambat (82,85). Perbedaan individual dalam usia dan dalam tingkat kematangan lebih banyak daripada persa- maannya, sekalipun juga di dalam satu keluarga. Seperti ditunjukkan oleh Johnston, “Waktu yang ‘menguasai proses perkembangan enak-anak adalah waktu individual’ (36). PERTUMBUHAN PESAT PUBERTAS Pertumbuhan pesat pubertas bagi anak perempuan mulai antara usia 8,5 dan 11,5 tahun, dengan pun- cak rata-rata pada 12,5 tahun. Sejak itu tingkat pertumbuhan menurun dan berangsur-angsur ber- henti antara tujuh belas dan delapan belas tahun. ‘Anak laki-laki biasanya mengalami pole pertum: buhan pesat yang sama, kecusli bahwa pertumbuh- an mulai lebih lambat dan berlangsung lebih lama. Bagi anak laki-laki, pertumbuhan pesat mulai anta: ra 10,5 dan 14,5 tahun, mencapai puncaknya anta- ra 14,5 dan 15,5 tahun dan kemudian diikuti oleh penurunan secara berangsur-angsur sampai 20 ta- hun atau 21 tahun, pada saat proses pertumbuhan selesai, pertambahan tinggi, berat dan kekuatan terjadi dalam kurun waktu yang kurang lebih sama (82,88). Gambar 7-3 menunjukkan permulaan, puncak dan akhir pertumbuhan pesat bagi anak laki-laki dan perempuan. Kumulatif & kasus @ 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Usia kronologis (tahun) GAMBAR 7.3. Perbedaan soks pada waktu pertumbuhan pesat mase puber. (Diambil dari M. S. Faust. Perkembang- an somatik remaja perampuan, Monographs of the Society for Research in Child Development, 1977, 42(1). Diguna- kan dengan izin), 188 Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang terjadi selama masa puber sebagian bergantung pada faktor keturunan, yang mempengaruhi kelen- ja-kelenjar endokrin, dan sebagian lagi tergantung Pada faktor lingkungan. Yang terpenting dari fak tor lingkungan adalah gizi. Gizi yang buruk dalam ‘masa _kanak-kanak menyebabkan_ berkurangnya produksi hormon pertumbuhan. Gizi yang baix mempercepat produksi hormon tersebut. Ganggu- an emosional dapat mempengaruhi_ pertumbuhan karena_mengakibatkan produksi adrenal steroid yang berlebihan yang merugikan hormon pertum- buhan. Kalau pertumbuhan pesat masa puber tergang- gu oleh penyakit, gizi yang buruk, atau ketegangan emosional yang berlangsung lama, maka akan ter- jadi penundaan penyatuan tulang-tulang sehingga anak tidak dapat mencapai tinggi tubuh yang sem- Purna. Namun, bila gangguan ini cepat diketahui dan diadakan perbaikan, pertumbuhan dapat di ercepat sampai tiga atau empat kali dan kecepat- an ini terus berlangsung sampai anak mencapai ba- tas potensial bawaannya (69,84), Pada saat ini, ti dak ada cara yang tepat untuk memperkirakan tinggi orang dewasa dari persentase tinggi orang de- wasa yang dicapai pada saat ciri-ciri seks sekunder mulai berkembang, atau dari saat-saat lain selama Pertumbuhan pesat masa puber (63). PERUBAHAN TUBUH PADA MASA PUBER Selama pertumbuhan pesat masa puber, terjadi empat perubzhan fisik penting di mana tubuh anak dewasa: perubahan ukuran tubuh, perubahan pro- porsi tubuh, perkembangan ciri-ciri seks primer dan verkembangan ciri-ciri seks sekunder. Perubahan Ukuran Tubuh Perubshan fisik utama pada masa puber ada- lah perubahan ukuran tubuh dalam tinggi dan be- fat badan. Di antara anak-anak perempuan, rata: Fata peningkatan per tahun dalam tahun sebelum haid adalzh 3 inci, tetani peningkatan itu bisa juga terjadi dari 5 sampai 6 inci. Dua tahun sebelum haid peningkatan rata-rata adalah 2.5 inci. Jadi pe ningkatan keseluruhan selama dua tahun sebelum haid adalah 5,5 inci. Setelah haid, tingkat pertum buhan menurun sampai kira-kira 1 inci setahun dan berhenti sekitar delapan belas tahun Bagi anak laki-laki, permulaan periode per- tumbuhan pesat tinggi tubuh dimulai rata-rata pada usia 12.8 tahun dan berakhir rata-rata pada 15,3 tahun, dengan puncaknya pada empat belas tahun. Peningkatan tinggi badan yang terbesar ter- Jadi setahun sesudah dimulainya masa puber. Sesu: dahnya, pertumbuhan menurun dan berlangsung lambat sampai usia dua puluh atau dua pulun satu. Karena periode pertumbuhan yang lebih lama, anak laki-laki lebih tinggi daripada anak perem- Puan pada saat sudah matang. Linat amber 6-2. Pertambahan berat tidak hanya karena leak, tetapi juga karena tulang dan jaringan otot bertam- bah besar. Jadi, meskipun anak puber dengan pesat PSIKOLOG! PERKEMBANGAN be-tambah berat. tetapi seringkali kelihatannya kurus dan kering. Pertambahan berat yang paling besar pada anak perempuan terjadi sesaat sebelum dan sesudah haid. Setelah itu pertambahan berat hanya sedikit. Bagi anak iaki-laki, pertambahan berat maksimum terjadi setahun atau dua tahun se- telah anak perempuan dan mencapai puncaknya pada usia enain belas tahun, setelah itu pertambah- an berat hanya sedikit, Lihat Gambar 6-3 Kegemukan selama masa puber bagi anak laki- laki dan anak perempuan tidaklah aneh. Antara usia sepuluh dan dua belas, di sekitar permulaan terjadinya pertumbuhan pesat, anak cenderung ‘menumpuk lemak di perut, di sekitar puting susu, di pinggul dan paha, di pipi. leher, dan rahang. Le- mak ini biasanya hilang setelan kematangan masa uber dan pertumbuhan pesat tinggi badan dimu- lai, meskipun ada yang menetap sampai dua tahun lebih selama awal masa puber (24,84). Perubahan Proporsi Tubuh Perubahan fisik pokok yang kedua adalah per- ubahan proporsi tubuh. Daerah-daerah tubuh ter- tentu yang tadinya terlampau kecil, sekarang men- jadi terlampau besar karena kematangan tercapai lebih cepat dari daerah-daerah tubuh yang lain. Ini tampak jelas pada hidung, kaki dan tangan. Baru- lah pada bagian akhir masa remaja seluruh daerah tubuh mencapai ukuran dewasa, meskipun peru- bahan besar teriadi sebelum masa puber usai Badan yang kurus dan panjang mulai metebar i bagian pinggu! dan bahu, dan ukuran pinggang berkembang. Pada mulanya ukuran pinggang tam- pak tinggi Karena kaki menjadi lebih panjang dari badan. Dengan bertambah panjangnya bacan, ukuran pinggang berkurang schingaa memberikan Perbandingan tubuh dewasa. Lebar pinggul dan bahu dipengaruhi oleh usia kemnatangan. Anak laki: Jaki yang lebih cepat matang biasanya mempunyai pinggu! yang lebih lebar daripada anak yang lebih lambat matang. dan anak perempuan yang lebih lambat matang mempunyai pinggul yang sedikit le- bih besar daripada anak yang cepat matang, Tidak lama sebelum mass puber, tungkai kaki lebih panjang daripada badan dan keadaan ini ber- tahan sampai sekitar usia lima belas tahun. Pada anak yang lambat matang, pertumbuhan tungkai kaki berlangsung lebih fama daripada anak yang ce- Pat matang, sehingga tungkai kaki lebih panjang. Tungkai kaki anak yang cepat matang cenderung Pendek, gemuk sedangkan tungkai kaki yang lam- bat matang pada umuminya lebih ramping. Pola yang sama terjadi pada pertumbuhan, lengan, yang. pertumbuhannya mendabului per- tumbuhan pesat badan, sehingga tampaknya terla- Ju panjang. Seperti hainya dengan pertumbuhan tungkai kaki, pertumbuhan lengan “@ipengaruhi oleh usia Kematangan. Anak-anak yany cepat ma- tang cenderung mempunyai fengan yang lebih pen dek daripada anak yang lambat matang. Halnya ‘sama juga dengan anak yang cepat matang yang mempunyai tungkai kaki lebih pendek daripada MASA PUBER ® Wanita | GAMBAR 7-4 Perubshan proporsi tubuh a O) Pia ik laki-taki den porempuan (a) sebelum dan (b) sesudah perubahan pubertas borakhir. (Diambil dari J. M. Tanner. Growing up. Seienti- fic American, 1973, 22913), 36-43. Digunakan dengan izin). tungkai kaki anak yang lambat matang. Sampai Pertumbuhan fengan dan tungkai kaki mendekati sempurna, barulzh tercapai perbandingan yang baik dengan tangan dan kaki, yang keduanya men- capai ukurannya kematangan pada awal masa pu- ber. Gambar 7-4 menunjukkan perubahan dalam Perbandingan tubuh anak laki-laki dan anak pe- rempuan setelah anak menyelesaikan pertumbuhan pesat masa puber. Ciri-ciri Seks Primer Perubshan fisik pokok ketiga adalah pertum- buhan dan perkembangan ciri-ciri seks primer, yai- tu organ-organ seks. Pada pria, gonad atau testes, yang terletak di dalam scrotum, atau sac, di luar tu- buh, pada usia empat belas tahun baru sekitar 10 ersen dari ukuran matang. Kemudian terjadi per- tumbuhan pesat selama satu atau dua tahun, sete- lah itu pertumbuhan menurun; testes sudah ber- kembang penuh pada usia dua puluh atau dua pu- luh satu. Segera setelah pertumbuhan pesat testes ter- jadi, maka pertumbuhan penis meningkat pesat. Yang mula-mula meningkat adalah penjangnya, ke- mudian disertai secara berangsur-angsur dengan be- sarnya, Kalau fungsi organ-organ reproduksi pria su- dah matang, maka biasanya mulai terjadi basab malam, biasanya kalau anak taki-laki bermimpi tentang seksual yang menggairahkan, kalau kan- dung kemihnya penuh atau mengalami sembelit, kalau ia memakai piyama yang ketat atau kalau ia terselimuti dengan hangat. Banyak anak laki-laki lak menyadari apa yang terjadi sampai ia melihat bercak-bercak pada alas tempat tidur atau piyama. Semua organ reproduksi wanita tumbuh sela- ma masa puber, meskipun dalam tingkat kecepat- an yang berbeda. Berat uterus anak usia sebelas atau dua belas tahun berkisar 5,3 gram; pada usia enam belas rata-rata beratnya 43 gram. Tuba falo- pi, telur-telur, dan vagina juga tumbuh pesat pda saat ini Petunjuk pertama bahwa mekanisme repro- duksi anak perempuan menjadi matang adalah da- tangnya haid, Ini adalah permulaan dari serangkai- an pengeluaran darah, lendir, dan jaringan-sel yang hancur dari uterus secara berkala, yang akan terja- di kira-kira setiap dua puluh delapan hari sampai mencapai_ menopause, pada akhir empat puluhan atau awal lima puluhan tahun. Periode haid umumnya terjadi pada jangka waktu yang sangat tidak teratur dan lamanya ber- beda-beda pada tahun-tahun pertama. Periode ii dikenal sebagai tabap kemandulan remaja. Dalam tahap ini tidak terjadi ovulasi, atau pematangan dan pelepasan telur yang matang dari fotike! dalam indung telur. Oleh karena itu, anak perempuan di- sebut mandul (sementara). Bahkan setelah menga- lami beberapa periode haid, masih diragukan apa- kah mekanisme seks sudah cukup matang untuk pembuzhan. Periode gemuk pada anak perempuan dalam masa puber, biasanya terjadi antara usia enam be- tas dan delapan belas tahun, bertepatan dengan pe- riode kemandulan remaja. Pada saat ini terjadi per- tumbuhan pesat dalam panjangnya uterus dan be- ratnya indung telur (24). 190 PSIKOLOGI PERKEMBANGAN KOTAK 73 CIRLCIRI SEKS SEKUNDER YANG PENTING Lokioti Porompuan Rambut Pinggal Rambut kemaluan timbul sekitar setahun sete- tah testes dan penis muiai_membesar. Rambut ketiak den rambut di wajah’ timbul kalau per- ‘tumbuhan rambut kemalugn hampir ‘setesai, demikisn pula rambut tubuh: Pada mulanya rambut yang tumbuh hanya’ sedikit, halus dan wamenya terang. Kemudian menjadi tebih ge- ap, lebih kasar, lebih subur dan agek keriting. Kulit Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, warna- nya pucat dan pori-pori meluas. Kelenjar Kelenjar lemak atau yang memproduksi minyak dalam kulit semakin membesar dan menjadi le- bih aktif, sehingga dapat menimbulkan jarawat. Kelenjar keringat di ketiak’mutal berfungsi dan. keringat bertambsh banyak dengan berjalannya masa puber. Otor Otot-otot bertambah besar dan ‘kuat, sehingga memberi bentuk bagi lengan, tungkai kaki, dan bahu. Suara Suara berubah setetah rambut kemaluan timbul. Mula-mula suara menjadi serak dan kemudian tinggi suara_menurun, volumenya meningket dan mencapai pada yang lebih enak. Suara yang pecah sering terjadi kalau kematangan berjalan Pesat. Benjolan Dada Benjolan-benjolan kecit di sekitar kelenjar susu ria timbul sekiter usia dua belas dan empat be- fas tahun. Ini berlangsung selama beberapa minggu dan kemudien menurun baik jumlahnya ‘maupun besernya, Pingu! menjadi bertambsh lebar dan, bulat sé- bagai akibat membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak bawah kulit. Payudara Segera ‘setelah ying mul membesar,payu: ara juga berkembang. Puting susu membesar dan menonjol, dan. dengan berkembangnya’ ke- lenjar susu, peyudare menjadi lebin bebarden lebih butat. Rambut Rambut kemaluan timbul setelah pinggul dan payudara mulai berkembang. Bulu ketiek dan butu pada kulit wajah mulai tampak setelah haid. Semua rambut kecuali rambut wajeh mu- lemute lurus dan terang warnanya, kemudian menjadi lebih subur, lebih kaser, lebih gelap dan agak keriting, Kolit Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pu- cat dan lobang'porl-pori bertambah besar. Kelenjar Kelenjar.temak den kelenjer keringat menjadi lebih aktif. Sumbatan kelenjar lemak dapat me- nyebabkan jarawat. Kelenjar keringat di ketiak mengeluarkan banyak keringat dan baunya me- nusuk sebelum dan selama masa haid. Otot Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama ada pertengehan dan menjelang akhir mesa pu- ber, sshingga memberikan bentuk pads behu, lengan dan tungkai kaki, Suara Suara menjadi lebih penuh dan lebih semakin merdu. Suara serak dan suara yang pecah jarang terjadi peda anak perempuan. Ciri-ciri Seks Sekunder bahan fisik keempat adalah perkembang- seks sekunder. Perkembangan seks se- kunder membedakan pria dari wanita dan mem- buat anggota seks tertentu tertarik pada organ je- nis kelamin yang lain. Ciri ini tidak berhubungan dengan reproduksi meskipun secara tidak langsung ada juga hubungannya, yaitu karena pria tertarik pada wanita dan begitu pula sebaliknya. Inilah se- babnya mengapa ciri ini disebut “sekunder,”’ di- bandingkan dengan organ-organ seks “primer” yang langsung berhubungan dengan reproduksi. Se- fama penampilan tubuh masih seperti anak-anak, tidak ada “daya tarik seks.” Keadaan ini berubah bila ciri seks sekunder muncul. Dengan berkembangnya periode ini, penampil- {an anak laki-laki dan anak perempuan semakin ber- beda. Perubahan ini disebabkan oleh perkembang- an ciri-ciri seks sekunder secara berangsur-angsur seperti halnya dengan perkembangan lain pada MASA PUBER GAMBAR 7-5 Urutan peristiwa pada masa puber untuk ‘anak perempuan dan anak lakl-laki, dan pola perkembang- an cii-cirl seks sokunder yang dapat diramalkan. (Diambit dari W. A. Marshall dan J. M. Tanner. Variasi-variasi dalam pola perubahan-porubshan mass puber pada anak, taki lak. Archives of Disease in Cbildbood, 1970, 45, 13-23, Digunakan dengan iin}, masa puber, mengikuti pola yang dapat diramal- kan. Pola perkembangan beberapa ciri seks sekun- der yang penting hubungannya dengan pertumbuh- an tinggi dan beberapa ciri seks primer terlihat da- lam Gambar 7-5 berupa bagian dari urutan bebera: a peristiwa yang dialami anak laki-laki dan anak perempuan dan menunjukkan jarak usia terjadinya perkembangan. Ciri-ciri seks sekunder diuraikan secara singkat dalam Kotak 7-3. AKIBAT PERUBAHAN PADA MASA PUBER Perubahan fisik pada masa puber mempengaruhi semua bagian tubuh, baik eksternal maupun inter- nal, sehingga juga mempengaruhi keadaan fisik dan psikologis remaja. Meskipun akibatnya biasanya sementara, namun cukup menimbutkan perubahan dalam pola perilaku, sikap dan kepribadian. Akibat terhadap Keadaan Fisik Pertumbuhan yang pesat dan perubshan-peru- bahan tubuh cenderung disertai kelelahan, kelesu- an dan gejala-gejala buruk lainnya. Keadaan ini se- tingkali semakin memburuk dengan meningkatnya tugas-tugas dan tanggung jawab justru pada. saat individu paling tidak dapat melaksanakannya de- gan baik. Sering terjadi gangguan pencernaan dan nafsu makan kurang baik. Anak prapuber sering tergang- gu oleh perubshan-perubahan kelenjar, besarnya, dan posisi organ-organ internal. Perubahan-peru- bahan ini mengganggu fungsi pencernaan yang nor- 191 mal. Anemia sering terjadi pada masa ini, bukan” kerena adanya perubahan dalam kimiawi darah te- tapi kebiasaan makan yang tidak menentu yang se- makin menambah kelelahan dan kelesuan. Selama awal periode haid, anak perempuan se- ring mengalami sakit kepala, sakit punggung, ke- jang, dan sakit perut yang diiringi dengan pingsan, ‘munteh-muntah, gangguan kulit, dan pembengkak- an tungkai kaki dan pergelangan kaki. Karena itu timbullah rasa lelah, tertekan dan mudah marah. Kalau haid datang lebih teratur, gangguan fisik dan psikologis yang pada mulanya ada cenderung meng- hilang. Sakit kepala, sakit punggung dan peraszan- perasaan sakit pada umumnya terjadi pada saat Jain selama masa haid. Anak laki-laki dan perem- puan dari waktu ke waktu mengalami keadean ti- dak enak ini, sering dan kerasnya penderitaan ini sebagian besar bergantung pada pesatnya perubah- an yang terjadi dan keadaan kesehatan pada saat masa puber dimulai. Meskipun masa puber dapat dianggap sebagai “usia sakit-sakitan”—pada saat individu belum nor- mal—namun relatif hanya sec Penyakit yang Khas timbul dalam periode ini. Kalau remaja benar- benar sakit, ia ingin dipertakukan dengan penuh pengertian dan dengan simpati yang lebih besar deri biasanya; tidak banyak yang dapat diharapkan deri padanya dan perilaku-perilaku yang tidak so- sial yang jarang terjadi, kiranya dapat dimengerti dan dimaklumi. Akibat pada Sikap dan Perilaku Dapat dimengerti bahwa akibat yang luas dari masa puber pada keadaan fisik anak juga mempe- ngaruhi sikap dan periiaku. Namun ada bukti yang menunjukkan bahwa perubahan dalam sikap dan peritaku yang terjadi pada saat ini lebih merupakan akibat dari perubahan sosial daripada akibat peru- bahan kelenjar yang berpengeruh pada keseim- bangan tubuh. Semakin sedikit simpati dan penger- tian yang diterima anak puber dari orang tua, ka- kkak-adik, guru-guru, dan teman-teman dan semakin besar harapan-harapan sosial pada periode ini, se- makin besar akibat psikologis dari perubshan-peru- bahan fi Perubahan masa puber terhadap sikep dan pe- rilaku yang paling umum, paling serius, dan paling jasken dalam Kotak 7-4. Meskipun semua nak memperlihatkan beberapa sikap dan pola pe- rilaku ini, namyn yang lebih menonjol adalah pada masa sebelum kematangan seksual dicapai, atau se- lama apa yang oleh Buhler disebut “fase negatif” 6). Pada umumnya pengaruh masa puber lebih ba- yak pada anak perempuan daripada anak laki- laki, sebagian disebabkan karena anak perempuan biasanya lebih cepat matang daripada anak laki- laki dan sebagian karena banyak hambatan-ham- batan sosial mulai ditekankan pada perilaku anak perempuan justru pada seat anak perempuan men- coba untuk membebaskan diri dari pelbagai pem- 192 Ingin Menyendiri > Kalau perubahan pada masa puber mulai terja- di, anak-anak biasanya menarik diri dari teman- teman dan dari pelliagai kegiatan keluarga, dan sering bertengkar dengan teman-teman dan de- ‘gan anggota keluarga. Anak puber kerap mela- mun betapa seringnya ia tidak dimengerti dan diperlakukan dengan kurang baik, dan ia juga mengadakan eksperimen seks melalui mastur- basi, Gejala menarik diri ini mencakup ketidak- inginan berkomunikasi dengan orang-orang lain. Bosan ‘Anak puber bosan dengan permainan yang se- belumnya amat digemari, tugas-tugas sekolah, kegiatan-kegiatan sosial, dan kehidupan pada umumnya, Akibatnya, anak sedikit sekali be- kerja sehingga prestasinya di pelbagai bidang menurun. Anak menjadi terbiasa untuk tidak mau berprestasi khususnya karena sering timbul perasaan akan keadaan fisik yang tidak normal. Inkoordinesi Pertumbuhan pesat dan tidak seimbang mempe- ngaruhi pola koordinasi gerakan, dan anak akan merasa kikuk dan janggal selama beberapa wak- tu. Setelah pertumbuhan melambat, koordinasi akan membsik secara bertahap. Antagonisme Sosial ‘Anak puber sering kali tidak mau bekerja sama, sering membenteh dan menentang. Permusuhan terbuka antara dua seks yang berlainan diung- | kapken dalam kritik, dan komentar-komentar Le batasan. More (59) membahas sebab-sebab menga- pa anak laki-laki tidak banyak terpengaruh oleh perubahan-perubahan masa puber seperti halnya anak perempuan: Masa puber rupanya lebib merupakan kejadian yang berlangsung secara bertabap. Tidak terjadi ‘ecara serentak dengan kepesatan perkembangan seperti yang dialami anak perempuan. Rangsangan yang ditimbulkan sama kuatnya atau lebib kuat ‘bagi pria namun ia mempunyai kesempatan lebib banyak untuk menyesuaikan dirinya. Karena mencapai masa puber lebih dulu, anak perempusn lebih cepat menunjukkan tanda-tanda perilaku yang mengganggu daripada anak laki-laki. Tetapi perilaku anak perempuan lebih cepat stabil daripada anak laki-laki, dan anak perempuan mulai berperilaku seperti sebelum masa puber. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN AKIBAT PERUBAHAN MASA PUBER PADA SIKAP DAN PERILAKU yang merendahkan. Dengan berlanjutnya masa uber, anak kemudian menjadi lebih ramah, le- bih dapat bekerja sama dan lebih saber kepada orang lain. Emosi yang Meninggi Kemurungan, merajuk, ledakan amareh dan ke- cenderungan untuk menangis karena hasutan yang sangat kecil merupaken ciri-ciri bagian awal ‘masa puber. Pada:masa ini anak merasa khawatir, gelisah,dan cepat marah, sebagainiana dapat dilihat dalam Gambar 7-6. Sedih, mudah ‘marah dan suasana hati yang negatif sangat se- ring terjadi selama masa prahaid dan awal pe- riode haid. Dengan semakin matangnya keadean fisik anak, ketegangan lambat laun berkurang dan anak sudah mulai mampu mengendalikan emosinya. Hitangnya Keporeayaan Diri ‘Anak remaja yang tadinya sangat yakin pada diri sendiri, sekerang menjadi kurang percaya diri dan takut akan kegagalan karena daya ta- han fisik menurun dan karena kritik yang bertu- bi-tubi datang dari orang tua dan teman-teman- nya. Banyak anak laki-laki dan perempuan sete- lah masa puber mempunyai perasaan rendah diri. Terlatu Sederhana Perubahan tubuh yang terjadi selama masa pu- ber menyebabkan anak menjadi sangat sederha- na dalam segla penampilannya karena takut orang-orang lain akan memperhatlkan perubah- ‘an yang dialaminya dan memberi komentar yang buruk. Seberapa serius perubahan masa puber akan mempengaruhi perilaku sebagian besar bergantung pada kemampuan dan kemauan anak puber untuk mengungkapkan keprihatinan dan kecemasannya kepada orang lain sehingga dengan begitu ia dapat memperoleh pandangan yang baru dan yang lebih baik. Seperti dijelaskan oleh Dunbar, “Reaksi efek tif. terhadap perubahan terutama ditentukan oleh kemampuan untuk berkomunikas. ... Komunika- si adalah cara untuk mengatasi kecemasan yang se- lalu disertai tekanan’’ (16). Anak yang merasa sulit atau tidak mampu berkomunikasi dengen orang lain lebih banyak berperilaku negatif daripada anak yang mampu dan mau berkomunikasi. Akibat psikologis juga timbul karena kebi- Agungan yang berasal dari harapan sosial orang tua, guru, dan orang-orang Iainnya. Anak laki-laki dan perempuen diharapkan berbuat sesuai dengan stan- Banyaknya kasus (dalam %) z 2345 6 7 8 9 10 11 12:13 14 Usia GAMBAR 7-6 Sifet mudah marah cenderung mening. kat pada awal masa puber dan kemudian menurun lagi (Diambit dari J. Macfarlane, L. Alien, dan M. P. Hon: zik. A developmental study of the behavior problems of normal children between twenty-one month and fourteen years. Berkeley: University of California ress, 1954. Digunakan dengan izin.) dar yang pantas untuk usia mereka, Hal ini mereka anggap relatif mudah kalau pola perilaku mereka terletak pada tingkat perkembangan yang sesuai. ‘Namun, anak yang kematangennya belum siap untuk memenuhi harapan-harapan sosial menurut usianya cenderung akan mengalami masalah. AKIBAT KEMATANGAN YANG MENYIMPANG Perubehan-perubahan fisik yang paling banyak pe ngaruhnya pada anak-anak biasanya terjadi pada masa puber, khususnya pada anak yang kematang- annya menyimpang. Anak puber yang kematang- annya menyimpang mengalami bahwa proses ke- matangan organ-organ seksnya menyimpang sela- ma satu tahun atau lebih dari yang normal. Anak yang kematangan seksualnya lebih cepat daripada kelompok seksnya dinamakan “‘matang lebih awal"* {early maturers), sedangkan anak yang kematang- an seksualnya lebih lambat dari kelompok seksnya dinamakan “matang terlambat’ (late maturers) Kalau anak memerlukan waktu tebih sedikit dari waktu yang normal untuk menyelesaikan proses kematangannya, anak itu disebut sebagai anak yang “‘cepat matang” (rapid maturers), sedangkan anak yang memerlukan waktu lebih lama dari wak- tu yang normal disebut “lamban matang” (slow maturers). Matang Lebih Awal versus Matang Terlambat Bagi anak laki-laki, matang lebih awal meng- untungkan, terutama di bidang olah raga di mana anak memperoleh status dan martabat dalam ke- lompok teman-temannya. Sebagian besar pemim- pin kelompok anak laki-laki adalah yang matang lebih awal, dan al ini juga menambah martabat- nya di mata anak perempuan Sebaliknya, anak laki-laki yang matang terlam- bat cenderung gelisah, tegang, memberontak dan menarik perhatian. Karena pola-pola perilaku tidak sosial ini, anak kurang populer di antara teman- teman dan orang-orang dewasa; dan jarang dipilih sebagai pemimpin. Dalam memberikan komentar tentang kerugian anak laki-laki yang matang ter- tambat, Weatherley menunjukkan sejumlah masa- lah berikut (95): Anak yang matang terlambat barus mengatasi perkembangan tuntutan dari periode sekolab ‘menengab pertama dan sekolab menengab atas dengan pertanggungjawaban yang relatif kecil dan penampilan fisik yang tidak matang. Penam- pilannya mengundang pelbagai reaksi karena peng- binaan dan harapan babwa ia banya mampu ber- perilaku yang tidak matang yang tidak berguna. Reaksi-reaksi ini membentuk lingkungan sosial yang mengakibatkan perasaan tidak mampu, tidak ‘aman dan perilaku bertaban “anak kecil.”” Sekali perilaku ini dimulai maka akan menetap, karena cenderung memperkuat reaksi lingkungan yang negatif yang mula-mula meni bulkannya. Matang lebih awal kurang menguntungkan ba- gi anak perempuan daripada anak laki-laki. Anak perempuan yang matang lebih awal berperilaku le- bih dewasa dan lebih berpengalarian, namun pe- nampilan dan tindakannya dapat menimbulkan re- putasi ““kegenitan seksual.” Di samping itu, anak perempuan yang matang lebih awal banyak menga- lami salah langkah dengan teman-temannya diban dingkan dengan anak laki-laki yang matang lebih awal. Dalam membahas pelbagai masalah sosial yang dihadapi anak perempuan yang matang lebih awal,, Jones dan Mussen menunjukkan (39) Anak perempuan yang matang lebib awal dengan sendirinya mempunyai minat yang lebib matang dari anak laki-laki dan pelbogai kegiatan sosial dari- pada kelompok usia kronologisnya. Tetapi pria se- usianya tidak memberikan reaksi, karena meskipun secara fisiologis ia lebib cepat setabun atau dua tabun daripada teman-teman perempuan di kelas- nya, tetapi ia tiga atau empat tabun lebib cepat dari anak laki-laki—suatu perbedaan tingkat per- kembangan yang sangat besar dan mengerikan. ‘Anak perempuan yang matang terlambat tidak mengalami gengguan psikologis sebanyak anak faki-laki yang matang terlambat. Perempuan tidak terlampau terlibat dalam perilaku mencari status dibandingkan dengan laki-aki, walaupun perem- puan berpikir tentang abnormalitasnya, yang dicer- minkan dalam perilaku malu dan enggan. Karena perilaku ini dianggap sesuai dengan peran seksnya maka hal ini tidak mengganggu reputasinya seperti halnya pada anak laki-laki Suatu telaah tentang pelbagai sikap di antara anggota kelompok sebaya terhadap anak yang ma- tang lebih awal dan terlambat menunjukkan bahwa anak laki-laki yang matang lebih awal lebih sering disebut-sebut dalam majalah intern sekolah dari- pada anak laki-laki yang matang terlambat. Hal yang sebaliknya terjadi pada anak perempusn (37). 194 Copat Matang versus Lamban Matang Anak yang cepat matang menghadapi pelbagai ‘masalah tertentu yang tidak pernah dihadapi oleh anak famban matang. Semua akibat perubahan masa puber pada sikap dan perilaku seperti yang diterangkan dalam Kotak 7-4 cenderung berlebih- an pada anak yang cepat matang. Misalnya, tidak adanya koordinasi dalam perilaku yang kaku dan janggat tampak sangat mencolok pada anak yang cepat matang karena laju pertumbuhan besar tu- buh sedemikian cepat sehingga anak tidak mempu- fnyai waktu untuk menguasainya. Sebaliknya, per- ubahan tubuh pada anak yang lamban matangnya berjalan sangat lamban sehingga anak mempunyai cukup waktu untuk belajar mengendalikan tubuh- nya dan dengan demikian ia tidak menunjukkan kekakuan atau kecanggungan dalam berperilaku. Demikian pula halnya, karena perubahan yang dialami anak yang cepat matang cenderung mele- mahkan tenaga, maka anak menjadi lesu dan me- nampilkan prestasi di bawah kemampuannya da: tam segala bidang. Akibatnya, anak cenderung ber- Prestasi rendah—kecenderungan yang dapat dan memang sering menjadi kebiasaan selama tahun- tahun masa puber (73). Kalau tidak diadakan lang- kah-langkah ‘perbaikan setelah melewati dampak yang buruk dari perubahan masa puber, maka ke adzan ini menetap dan sepanjang hidupnya anak menjadi orang yang berprestasi rendah. Tingkat kecepatan dari kematangan seksual memberi pengaruh buruk terutama pada anak yang Jamban matangnya. Meskipun anak yang cepat ma- tang kadang-kadang secara emosional terganggu ‘oleh kekakuan dan kejanggalannya den walaupun Periode meningginya emosi lebih sering terjadi de- ‘gan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan de- gan anak yang lamban matang, tetapi anak tidak pernah merasa khawatir apakah ia akan menjadi dewasa. Dari hari ke hari ia dapat melihat diri sen- diri menjadi dewasa. Sebatikriya, anak yang lamban matangnya se- ring dihantui oleh ketakutan bahwa ia tidak akan Pernah menjadi dewasa apalagi kalau teman-taman- nya sudah mendekati dewasa. 1a mengalami masa jah yang sama dengan anak yang matang terlambat Karena tertinggal oleh teman-teman sebayanya, se- hingga dipertakukan seperti anak kecil, baik oleh orang-orang dewasa maupun oleh teman-teman sebaya. ‘SUMBER KEPRIHATINAN Salah satu tugas perkembangan untuk menjadi de- wasa adalah menerima tubuh yang baru berkem bang dan menyadari bahwa alam memberikan ciri- Giri tisik tertentu yang tidak dapat diubah oleh individu. Banyak anak memasuki masa puber de- gan gambaran penampilan diri yang ideal kalau sudah dewasa nanti. Karena gambaran ideal ini ja- rang mempertimbangkan realitas bawaan fisik sese- orang, maka gambaran ideal ini harus diubah. Sebagian besar anak-anak memasuki masa pu: ber tanpa memiliki pengetahuan mengenai lama- PSIKOLOG! PERKEMBANGAN nya waktu yang diperlukan untuk menjadi matang atau tentang pola kematangan yang terjadi. Aki- batnya, anak sangat prihatin bila melihat perubah- an tubuhnya yang kadang-kacang begitu lambat, bahkan sampai meragukan apakah ia kelak dapat menjadi seorang yang dewasa. Keprihatinan akan tubuh yang sedang berkembang semakin diperbe- sar dengan berkembangnya kesadaran akan pen- tingnya penampilan diri dalam kehidupan sosial. Anak biasanya prihatin akan bagian tubuh yang kelihatan lain. Biasanya anak melihat satu ciri fisik tertentu sebagai sangat kurang, tidak selaras proporsinya atau tidak sesuai dengan kelompok seksnya, dan membesar-besarkan keadaan ini. Pada umumnya anak perempuan lebih prihatin daripada anak laki-laki dalam hal penampilan fisik. Banyak sekali yang menjadi keprihatinan anak femaja, namun pada umumnya dapat dibagi men jadi dua kategori utama: pertama, keprihatinan pada abnormalitas ciri-ciri fisik tertentu dan ke- dua, keprihatinan apakah ciri-ciri fisik tertentu itu sesuai dengan seksnya. Keprihatinan pada Kenormalan Seperti ditunjukkan oleh Hvighurst, “Hanya anak yang aneh yang dalam periode ini tidak pri- hatin dan mengajukan pertanyaan: Apakah saya normal?” (34). Karena anak sangat sadar akan se- mua perubahan yang terjadi pada tubuhnya dan karena ia mempunyai gagasan yang pasti tentang Penampilan diri nantinya, ia menjadi prihatin bila merasa bahwa ia tidak menarik atau kalau penam- pilannya tidak sesuai dengan seksnya. Anak laki-laki dan anak perempuan mengala- mi perubahan dalam penampilan yang sangat ber- beda, Oleh karena itu, perbedaan itu menimbulkan keprihatinan tentang kenormalan ciri-ciri fisik yang berbeda. Tetapi ada beberapa hal yang dikha watirkan oleh semua anak puber. Kotak 7-5 berist kekhawatiran yang dirasakan oleh anak taki-laki dan anak perempuan, dan yang bersarna-sama dira- sakan oleh keduanya. Keprihatinan akan Kepatutan Seks Dari awal masa kanak-kanak, anak laki-taki dan anak perempuan telah digolongkan secara sek- sual sedemikian rupa sehingga masing-masing mem- Punyai stereotip yang pasti mengenai orang ““mas- dan “feminin.”” Dari film-ilm dan acara- acara televisi yang mereka lihat, dari buku-buku yang mereka baca dan dari pengamatan terhadap orang-orang dewasa, anak-anak puber membuat konsep yang jelas tentang apa yang membentuk penampilan dan perilaku maskulin dan fermi Meskipun setiap anak puber mengalami kepri hatinan akan kepatutan seks, namun ada pelbagai keprihatinan tertentu yang hampir bersifat umum. dalam kebudayaan Amerika saat ini. Kepribatinan akan Ukuran Peningkatan ukuran yang tiba-tiba yang terjadi selama perturnbuhan pesat masa puber cenderung mengganggu anak pe- rempuan karena takut kalau ukurannya akan tidak

You might also like