Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 39

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT. yang telah mengizinkan

penulis menyelesaikan makalah kritik sastra ini. Shalawat beriring salam penulis

hadiahkan kepada Baginda Rasulullah, Muhammad SAW. Penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada segenap dosen, seluruh teman-teman beserta keluarga penulis

yang terus memberikan dukungan dan semangat hingga makalah ini dapat

terselesaikan. Penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan penulis, saran dan kritik yang bersifat membangun akan penulis terima

karena tidak ada manusia yang tidak pernah salah, oleh sebab itu penulis

mengucapkan terima kasih.

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB 1 PENDAHULUAN 3

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH 3

1.2 RUMUSAN MASALAH 5

1.3 TUJUAN MASALAH 5

1.4 MANFAAT 5

1.5 BATASAN MASALAH 6

1.6 SUMBER DATA 6

1.7 KERANGKA TEORI 6

BAB 2 PEMBAHASAN 7

2.1 KRITIK SASTRA 7

2.2 METODE ANALISIS KRITIK SASTRA 8

2.3 JENIS PENDEKATAN KRITIK SASTRA 12

BAB 3 PENUTUP 37

3.1 SIMPULAN 37

3.2 SARAN 38

DAFTAR ISI 39

2
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Masyarakat yang pada dasarnya haus akan konsumsi hiburan biasanya selalu

mengkonsumsi karya sastra, baik itu puisi, drama, novel, dan sebagainya. Bagi yang

sudah berpengalaman dalam kancah dunia sastra, Ia akan mampu menilai dan

menelaah termasuk dalam apakah karya sastra tersebut, apakah baik dikonsumsi

kalangan remaja, ataukah baik dikonsumsi semua umur, dan masih banyak lagi hal

yang mungkin akan dipertimbangkan oleh pembaca tersebut.

Salah satu jenis karya sastra ialah novel. Konsumen yang mengkonsumsi

novel disebut pembaca, sedangkan pembuat novel disebut dengan novelis. Novel

merupakan bacaan berupa buku yang isinya hingga 40.000 kata atau lebih dengan isi

yang lebih kompleks daripada cerpen(cerita pendek). Awal mula asal kata novel

berasal dari bahasa Itali yaitu novella, yang artinya sebuah barang baru yang kecil,

dan kini menjadi sebuah karya prosa fiksi yang tidak terlalu panjang namun juga

tidak terlalu pendek.

Semua masyarakat di dunia memiliki novel buatannya masing-masing,

terutama di Jepang. Jepang memiliki tiga jenis novel, yaitu: novel klasik, visual novel

dan light novel. Novel klasik ialah novel yang dibuat pada zaman Jepang dahulu,

sedangkan visual novel adalah novel terkini dan populer yang berbasis

game(permainan) yang terdiri dari ilustrasi berupa gambar animasi bergerak dan

memiliki suara yang didekasikan untuk perangkat PC(Personal Computer),

3
4

PSP(Playstation Portable), dan sebagainya. Light novel juga merupakan novel terkini

yang populer berbentuk buku yang dilengkapi dengan beberapa ilustrasi gambar

anime atau manga. Sebelum diterbitkan menjadi buku, light novel biasanya dimuat

terlebih dahulu dalam majalah dengan bentuk cerita bersambung.

Masyarakat Jepang yang menyukai estetika, seni, budaya, teknologi dan hal

lainnya mendorong mereka mengembangkan kemampuan imajinatif dengan berbagai

cara. Membaca merupakan budaya yang sudah mengakar pada masyarakat Jepang

sehingga disana banyak diterbitkan bacaan-bacaan yang bersifat komunikatif, atraktif,

bahkan persuasif. Media yang digunakan pun beragam mulai dari kertas hingga ke

bentuk software(perangkat lunak komputer).

Light novel lebih efisien daripada visual novel dikarenakan mudah dibawa

kemana-mana. Perbedaan pun terjadi pada daya imajinasi pembaca. Dengan

membaca light novel yang minim ilustrasi, kemampuan merasakan(sense) dan

mengkhayal(imagination) pembaca menjadi lebih kuat. Salah satu contoh light novel

adalah Strike The Blood karangan Mikumo Gakuto yang jilidnya masih berlanjut di

Jepang dan di Indonesia sendiri belum ada dikeluarkan versi terjemahannya. Dalam

light novel ini, pembaca diajak mengeksplorasi dunia cerita school. fantasy, action

dan romance. Tidak hanya itu, unsur budaya, sosiologis, estetika dan hal lainnya juga

terdapat dalam light novel ini.


5

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tadi, penulis mempunyai

permasalahan yakni dalam mempertimbangkan baik-buruknya suatu karya sastra

tentang kelebihan dan kekurangannya maka dibutuhkanlah kritik sastra. Dengan

metode dan jenis pendekatan kritik apa sajakah yang dilakukan dalam menganalisis

light novel tersebut?

1.3 TUJUAN MASALAH

Tujuan penulis menganalisis masalah ini karena ingin mengetahui penilaian

mengenai light novel tersebut dan juga sebagai syarat memenuhi UAS(Ujian Akhir

Semester) yang berupa tugas individu. Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan

masalah adalah mendeskripsikan metode dan jenis-jenis pendekatan kritik sastra

dalam light novel tersebut.

1.4 MANFAAT

Hasil dari analisis penulis ini diharapkan dapat membantu para konsumen

karya sastra dalam memilih dan mempertimbangkan novel, terutama novel yang

masih berbahasa asing misalnya Jepang. Dengan belajar dari novel luar, semoga

dapat menambah wawasan karya sastra anak muda Indonesia dalam mengembangkan

novelnya.
6

1.5 BATASAN MASALAH

Mengkritik suatu karya sastra digunakan berbagai macam cara. Namun,

penulis hanya menganalisis yang sesuai dengan kompleksitas yang terkandung dalam

light novel tersebut dan tidak memaksakan menganalisisnya dengan subjek diluar

light novel tersebut.

1.6 SUMBER DATA

Penulis mengambil data yang akan dianalisis pada buku light novel Jepang

yangberjudul Strike The Blood jilid 1 yang dikarang oleh Mikumo Gakuto tahun 2011.

Dalam komik ini, penulis menerjemahkan 3 halaman bab awal dan halaman

ringkasan cerita dari bahasa Jepang ke bahasa Indonesia.

1.7 KERANGKA TEORI

Penulis menganalisis menggunakan pedoman pada materi dan artikel yang

terdapat pada internet yakni: Pieka(2012): Sifat dan Fungsi Karya Sastra dalam

website http://piiekaa.blogspot.com/2012/11/sifat-dan-fungsi-kritik-sastra.html,

Sigodangpos(2011): Jenis-jenis Karya Sastra dan Pengertiannya dalam website

http://www.sigodangpos.com/2011/09/jenis-jenis-kritik-sastra-dan.html dan Citra

Indonesiaku(2012): Kritik Sastra dalam website

http://citraindonesiaku.blogspot.com/2012/04/kritik-sastra.html.
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 KRITIK SASTRA

Kritik berasal dari bahasa Yunani yaitu krites yang berarti hakim. Kritik

sastra adalah salah satu objek studi sastra yang melakukan analisis, penafsiran, dan

penilaian terhadap teks sastra sebagai karya seni. Seperti yang dikatakan

Pradopo(2009:93) dalam Citra Indonesiaku(2012), fungsi utama kritik sastra dapat

digolongkan menjadi tiga yaitu:

1. Untuk perkembangan ilmu sastra sendiri. Kritik sastra dapat membantu

penyusunan teori sastra dan sejarah sastra. Hal ini tersirat dalam ungkapan

Rene Wellek karya sastra itu tidak dapat dianalisis, digolong-golongkan,

dan dinilai tanpa dukungan prinsip-prinsip kritik sastra..

2. Untuk perkembangan kesusastraan, maksudnya adalah kritik sastra

membantu perkembangan kesusastraan suatu bangsa dengan menjelaskan

karya sastra mengenai baik buruknya karya sastra dan menunjukkan

daerah-daerah jangkauan persoalan karya sastra.

3. Sebagai penerangan masyarakat pada umumnya yang menginginkan

penjelasan tentang karya sastra, kritik sastra menguraikan (menganalisis,

menginterpretasi, dan menilai) karya sastra agar masyarakat umum dapat

mengambil manfaat kritik sastra ini bagi pemahaman dan apresiasinya

terhadap karya sastra.

7
8

2.2 METODE ANALISIS KRITIK SASTRA

Dalam menganalisis novel ini, penulis menggunakan metode

analitik(sebagian) yang dikemukakan oleh Esten(2005) dalam Pieka(2011), karena

penulis ingin mendalami penilaian secara lebih rinci. Berikut analisis penulis:

a. Unsur Intrinsik

1. Tema

Tema dalam light novel ini mengusung tema pengorbanan, tema

kesetiaan dan tema cinta. Bagaimana tidak? Dalam ceritanya, vampir

laki-laki yang memiliki kekuatan paling kuat diantara vampir lainnya

ini berpotensi menimbulkan bencana malapateka di dunia sehingga

diutuslah seorang gadis dari Organisasi Raja Singa untuk memantau

dan membunuhnya bila tindakannya benar-benar membuat

malapetaka di dunia. Kenapa penulis berpendapat demikian? Karena

gadis tersebut setia berkorban kepada organisasinya dan dunia untuk

menjalankan misi berbahaya tersebut. Namun, seiring berjalannya

waktu sepertinya gadis tersebut akan menaruh hati pada vampir

tersebut.

2. Latar/Setting

Tidak ada yang lebih menyenangkan dan membuat bersemangat

melainkan di musim panas, kira-kira begitulah pemikiran si

pengarang yang diterka oleh penulis. Benar, light novel ini memiliki

latar waktu pada musim panas. Tidak hanya itu, latar tempatnya yaitu
9

di sebuah pulau buatan di Jepang yang bernama pulau Itogami dengan

latar sosialnya yang unik dan tidak biasa yakni terdapat berbagai

macam makhluk aneh seperti monster, vampir, penyihir, dan

sebagainya yang saling berinteraksi dalam menjalani kehidupan

disana.

3. Penokohan

Sejauh yang penulis baca dan terjemahkan, light novel ini memiliki

beberapa penokohan yaitu:

Tokoh Utama I Akatsuki Kojou. Sang karakter utama

yang pada mulanya

hanya manusia biasa,

namun karena suatu hal

Ia terpaksa melahap

vampire keturunan ke-

empat yang

sesungguhnya. Sangat

menonjol dikarenakan

kepribadiannya yang

mesum, baik hati pada

semua orang, serta suka

menolong orang.
10

Tokoh Utama II Himeragi Yukina. Gadis yang sejak kecil

sudah diambil oleh

Organisasi Raja Singa

sebagai anggota

mereka. Diumurnya

yang ke- 15 tahun ini

mengemban misi

berbahaya memantau

vampir terkuat.

Kepribadiannya polos,

baik hati dan terlalu

serius.

Tokoh Tipikal Para seniornya Himeragi Yukina. Hanya sedikit

ditampilkan

individualitasnya dan

lebih banyak

ditonjolkan kualitas

pekerjaannya dalam

Organisasi Raja Singa.

Tokoh Figuran Satu laki-laki yang membicarakan Tidak ada informasi

rumor tentang vampir terkuat lebih mengenai tokoh


11

keturunan ke-empat dan ini. Hanya tokoh

perempuan yang menanggapi numpang lewat saja.

ceritanya, Dua gadis yang

mengenakan yukata.

4. Alur/Plot

Alur yang disajikan dalam light novel ini sangat rapi dan berurutan.

Tidak seperti kebanyakan cerita novel Jepang yang alurnya maju-

mundur bahkan acak. Alur kisah awal dimulai ketika Akatsuki Kojou

berbelanja dua buah es krim, kemudian diikuti alur selanjutnya yaitu

ketika Himeragi Yukina ditugaskan oleh Organisasi Raja Singa untuk

memantau vampir terkuat.

5. Sudut Pandang

Light novel ini banyak menggunakan kata Kanojo (Dia-untuk

perempuan) dan Kare (Dia-untuk laki-laki) sehingga dapat penulis

simpulkan bahwa sudut pandang yang digunakan adalah sudut

pandang orang ketiga.

b. Unsur Ekstrinsik

Siapa pun pasti sudah tidak asing dengan novelis berbakat dan

pembuat light novel fenomenal Asura Cryin ini. Beliau tidak lain dan
12

tidak bukan adalah Gakuto Mikumo ( ) yang lahir pada tahun

1970 di Perfektur Oita-Jepang. Beliau belajar bahasa Inggris di

Universitas Sophia (Universitas Swasta di Jepang) . Keberhasilannya

memenangkan kategori Silver di Sayembara ke-5 Perusahaan Dengeki

Comics dengan light novelnya yang berjudul Called Gehenna pada tahun

1998. Semenjak saat itu, Beliau terus memenangkan kembali karya-karya

light novelnya.

Kini Beliau hadir dengan karya baru yakni Strike The Blood yang

dibantu ilustrasi gambarnya oleh Manyako. Manyako pun tidak bisa tidak

diacungi jempol karena hasil karya gambarnya sendiri terbilang halus,

lembut dan penuh detail sehingga membuat pembaca akan tertarik untuk

melihatnya. Manyako adalah desainer gambar ilustrasi di anime, manga

dan novel. Hasil karyanya antara lain Hiken no Variant, King of Tonelico

dan Strike the Blood.

2.3 JENIS PENDEKATAN KRITIK SASTRA

Istilah pendekatan yang dimaksud disini bukanlah pendekatan yang

biasa dikenal dengan istilah bekennya pedekate yang ditujukan untuk orang

yang sedang mencari perhatian lawan jenis yang sedang disukainya. Istilah
13

pendekatan disini merujuk pada proses penggunaan teori pada suatu bidang

ilmu.

Menurut orientasi kritik, kritik sastra terbagi empat, yaitu: kritik

mimetik(mimetic criticism), kritik pragmatik(pragmatic criticism), kritik

eksprerif(expressive criticism) dan kritik objektif(objective criticism).

Abrahams(1981) dalam (Citra Indonesiaku, 2012).

a. Pendekatan Kritik Mimetik

Pendekatan jenis ini memandang karya sastra sebagai pencerminan

kenyataan kehidupan manusia. Semakin mirip karya sastra yang

menggambarkan realita kehidupan, maka semakin baguslah karya sastra

tersebut.

Light novel Strike The Blood jilid 1 ini lebih banyak mengandung fiksi,

beberapa contohnya ialah: terdapat pulau buatan bernama Itogami yang

dibuat para penyihir dan adanya keberadaan makhluk aneh dan monster.

Di dunia nyata hal tersebut sangatlah mustahil. Namun, terdapat pula

beberapa unsur yang menggambarkan realita kehidupan, salah satunya

adalah ketika Akatsuki Kojou bernafsu(mesum) saat melihat tengkuk leher

gadis yang mengenakan yukata. Seperti yang kita ketahui, lazimnya laki-

laki lebih mudah terangsang.


14

b. Pendekatan Kritik Pragmatik

Pendekatan jenis ini memandang karya sastra sebagai sesuatu yang

dibangun untuk mencapai efek-efek tertentu pada konsumennya. Misalnya

efek kesenangan, efek estetika, efek pendidikan dan sebagainya. Intinya,

yang dilihat adalah berhasil atau tidaknya karya sastra dalam mencapai

tujuan tersebut.

Penulis merasakan efek yang begitu dahsyat ketika membaca light

novel Strike The Blood jilid 1 ini, beberapa efeknya yaitu: efek kesenangan,

dan efek estetika. Efek kesenangan yang terjadi adalah betapa menariknya

isi cerita tersebut terutama saat Akatsuki Kojou berusaha meredakan

nafsunya dengan meminum darah mimisannya sendiri. Efek estetika disini

adalah bagaimana pengarang menggambarkan suatu kejadian demi

kejadian yang dituliskan dalam bentuk kalimat yang indah dan menyentuh,

salah satunya adalah Manatsu no machisono machi ha Itogami to

yobareteita. Taihei youjou ni ukabu chiisana shima (

), yang

artinya adalah Kota di tengah musim panasKota itu disebut Pulau

Itogami. Pulau kecil tersebut muncul di atas permukaan tengah lautan.

Penggambaran kata berada yang dalam bahasa jepangnya untuk benda

mati adalah aru agar memiliki nilai estetika maka dibuat oleh
15

pengarang tersebut menjadi ukabu yang artinya muncul di atas

permukaan.

c. Pendekatan Kritik Eskpresif

Pendekatan jenis ini memandang karya sastra sebagai ekspresi,

curahan perasaan, atau imajinasi pengarang. Dengan kata lain, hal tersirat

yang dapat diambil dari karya sastra tersebutlah yang menjadi penilaian

bagi kritikus dan hal tersebut dimanifestasikan sebagai bentuk keinginan

terdalam pengarang.

Jika dilihat berdasarkan pendekatan ini, light novel Strike The Blood

jilid 1 memiliki berjuta hasrat terpendam pengarang, diantaranya: ingin

menjadi laki-laki yang dikejar perempuan dan ingin menikmati setiap

tubuh perempuan. Sungguh keinginan yang egois sekali.

d. Pendekatan Kritik Objektif

Pendekatan jenis ini memandang karya sastra sebagai sesuatu yang

mandiri, bebas dari sekitarnya(bebas dari pengarang, pembaca, dan dunia

sekitarnya). Dengan menggunakan pendekatan ini, maka akan didapatkan

nilai murni dan lebih berkualitas dalam menganalisis. Objek kritiknya

adalah unsur intrinsik dalam karya sastra tersebut.


16

Unsur intrinsik dalam light novel Strike The Blood Jilid 1 sudah

penulis tulis dalam sub-bab 2.2 Metode Analisis Kritik Sastra. Silakan

melihat kembali sub-bab tersebut.

Pendekatan lain juga dikemukakan pada Ensiklopedia Indonesia

dalam Pieka(2011), jenis-jenis kritik sastra dibagi menjadi sepuluh, yaitu:

Kritik Tekstual, Kritik Linguistik, Kritik Historik, Kritik Biografik, Kritik

Komperatif, Kritik Stilistik-Estetik, Kritik Sosiologik, Kritik Idiologik,

Kritik Impresenistik dan Kritik Integratif.

Dalam light novel Strike The Blood Jilid 1 ini tidak semua pendekatan

versi Ensiklopedia Indonesia dapat diterapkan karena genre yang diusung

berbeda dan tidak mencakup seluruh topik seperti nilai sejarah(kritik

historik) dan perbandingan dengan karya sastra lain(kritik historik).

Penulis juga memutuskan untuk tidak menulis: pendekatan kritik

biografik karena fokusnya terletak pada unsur intrinsik karya sastra,

sementara penulis sebelumnya sudah menjelaskan hal tersebut di sub bab

2.2 Metode Analisis Kritik Sastra, pendekatan stilistik-estetik karena

sudah penulis jelaskan pada pembahasan pendekatan kritik pragmatik di

sub-bab 2.3 Jenis Pendekatan Kritik Sastra, pendekatan kritik linguistik

karena prosesnya seperti pendekatan kritik tekstual(yakni memfokuskan

pada makna, bentuk bahasa dan kalimat), pendekatan kritik impresenistik

karena prosesnya seperti pendekatan kritik stilistik-estetik(yakni


17

memfokuskan pada keindahan yang terkandung dalam karya sastra) dan

kritik integratif karena prosesnya seperti pendekatan sosiologik(yakni

memfokuskan pada struktus sosial, proses sosial dan perubahan-perubahan

sosial).

a. Pendekatan Kritik Tekstual

Penilaian dilakukan berdasarkan teks yang ada, oleh sebab itu penulis

akan menampilkan teks yang masih dalam bahasa Jepang, terjemahan

yang tertera pada tiga halaman bab awal dan ringkasan cerita.

Tiga halaman bab awal

(Kota di Tengah Musim Panas-)

(Kota itu disebut Pulau Itogami. Di tengah laut yang tenang

pulau kecil muncul ke atas permukaan. Pulau buatan yang dibuat

oleh penyihir dengan carbon fyber, damar dan metal).

(Di atas langit muncullah bulan putih yang bersinar dingin,

dengan laut yang mengelilingi kota).


18

(Waktu sudah mendekati tengah malam dan tanggal pun mulai

berganti).

(Cahaya di jendela kaca yang terdapat pada gedung

menghilang, lampu-lampu jalanan merefleksikan sinarnya, hari-

hari yang bentuknya seperti kaca sihir yang pecah. Mempesonanya

laut berwarna neon, yaitu tempat pusat belanja di depan stasiun.

Bisnis larut malam bekerja yakni Family Restaurant. Karaoke.

Mini market. Jalanan masih dibanjiri oleh anak-anak muda).

(Membuat gaduh dengan polosnya, sambil tertawa, mereka

terkadang berkumpul untuk bergosip).


19

(Tidak ada topik yang berarti melainkan hanya pengisi

kebosanan saja. Hal tersebut merupakan hal yang sudah lazim.

Mereka membicarakan gosip tentang keturunan ke-empat yakni

vampir yang berada di kota ini).

(Ada laki-laki yang mengatakan dengan semangatnya bahwa

keturunan ke-empat adalah sesuatu yang abadi dan tidak mati.

Tidak mempunyai hubungan darah, hanya inkarnasi malapetaka

dengan 12 budak yang mengikutinya, menghisap darah orang,

membantai dan menghancurkan. Menurut cerita dunia luar, vampir

itu kejam dan tidak berperasaan. Sebelumnya banyak kota yang

telah dibinasakan oleh monster itu).


20

(Perempuan yang sepertinya merasa bosan pun berkata. hm,

lalu?).

(Pulau Itogami. Zona khusus sihir dan setan. Di kota ini

monster dan makhluk lainnya tidaklah aneh. Termasuk jika ada

vampir kuat sekalipun).

(Gosip tentang keturunan ke-4, dia sedang berjalan kaki di

trotoar menuju kediamannya).

(Dia mengenakan jaket hoody warna putih dan sedang

membawa kantong plastik dari mini market).

21

(Umurnya sekitar 15 atau 16 tahun. Bisa dilihat Dia mirip

murid SMA, dan faktanya adalah memang seorang murid SMA)

(Warna poni rambutnya agak terang persis seperti bulu serigala.

Tetapi di tempat manapun hal tersebut termasuk spesial dan

mencolok. Dimanapun Dia berada kelihatan seperti laki-laki biasa).

(Cara kakinya berjalan malas itu sepertinya bukan karena

capek. Dia memasukkan dua buah es krim edisi terbatas ke dalam

kantong dari minimarket. Dalam tengah malam, tiba-tiba adik

perempuannya ingin makan es krim dan memohon padanya,

sehingga membuatnya menjadi cowok SMA yang pergi pada

tengah malam ke mini market terdekat. Begitulah suasana yang

telah terjadi).
22

(Di jalanan, tidak hanya laki-laki itu saja, namun pejalan kaki

juga ada).

(ada dua perempuan yang masih muda mengenakan yukata

warna cerah berjalan beriringan).

(Para perempuan itu sepertinya sedikit lebih tua dari laki-laki

tersebut. Namun atmosfir dan daya tariknya masih terasa sebagai

pelajar yang yaitu pelajar SMA. Terkdang wajahnya menjadi

mencolok karena make up tebal sehingga menjadi perempuan yang

sangat cantik).

(Laki-laki itu jalan dengan adanya jarak dari para perempuan

tersebut. Dikarenakan tidak biasa menggunakan geta, mereka jadi


23

berjalan lambat. Ketika berpapasan, seketika itu juga laki-laki

tersebut mengacuhkan. Angin malam berhembus membawa harum

parfum para perempuan itu).

(Di depan laki-laki tersebut terjadilah teriakan kecil. Salah satu

perempuan tersebut tersandung sehingga kehilangan keseimbangan

dan jatuh. Mungkin dikarenakan lipatan yukatanya kebesaran yang

membuatnya jatuh ke belakang sampai pantatnya kena).

(Laki-laki tersebut berdiri tegak dan memandanginya secara

tidak sadar).

(Tetapi yang membuat pandangannya tertarik bukanlah dari

lipatan yukata tersebut, melainkan tengkuk para perempuan itu.

Para perempuan itu menata rambutnya sehingga pada bagian kerah

yukata, tengkuk mereka kelihatan indah dengan warna kulit

mereka yang berwarna putih).


24

(Di bawah sinar lampu jalanan yang suram, situasi yang

memang akan membuat pembuluh darah yang berwarna biru itu

menyerap).

(laki-laki itu mencari sesuatu yang membuatnya tak sadarkan

diri).

(Dia terlihat mengalami kehausan dengan membunyikan

tenggorokannya. Untuk menutupi iris matanya yang berwarna

merah, Dia menutup matanya dengan tangan kanannya).

(Keanehan pun terjadi, tubuhnya tiba-tiba diam. Walaupun

suara tawa para perempuan itu terdengar, namun kesadaran laki-

laki itu belum kembali).


25

(................Ukh!)

(Kemudian segera laki-laki itu menekan ujung hidungnya

sambil mengambil nafas pendek).

(Dia cuek dan mulai berjalan lagi seolah tidak terjadi apa-apa).

(Dari ujung jarinya jatuh cairan merah pekat. Di dalam

mulutnya menyebar sensasi hangat-hangat kuku. Darah mimisan.

Rasanya manis dan rasa logam disertai bau darah).

(Sambil menyeka darah mimisannya yang keluar deras, Dia

pun berjalan dengan cepat meninggalkan tempatnya. Di belakang

laki-laki itu masih terdengar suara para perempuan tersebut).

26

(Di atas langit musim panas mereka terdapat bulan. Angin laut

yang hangat dan lembab berhembus di dalam kota).

(............. Ampun dah)

(Laki-laki itu menggerutu sendirian karena darah mimisannya

belum terhenti juga).

(Hutan di musim panas-)

(Halaman kuil pada malam hari bersinar terang dan menyala.

Di depan kuil dipenuhi sinar bulan purnama. Melupakan musim

dingin yang menyebar menutupi kuil sehingga menjadi

pelindungnya.).

27

(Suara para serangga pun meribut tetapi sekarang sudah tidak

begitu terdengar).

(Ada perempuan yang terdiam duduk di pusat depan kuil).

(Masih muda dan kelihatan cantik).

(Ramping dan lembut namun tidak terkesan plin-plan. Dia

adalah perempuan yang gigih seperti pedang yang kuat. Gaya

seperti itu terlihat dari bibirnya yg terikat seolah terlalu serius dan

pupil matanya menyiratkan cahaya yang kuat).

(Dimana perempuan itu belajar dapat diketahui dari seragam

sekolahnya yaitu SMP Swasta-Kansai)

28

(Tidak banyak orang yang tahu tentang anggota sekolah

bergengsi yang menggunakan sistem Shinto, yaitu tentang

Organisasi, Raja, Singa).

(Dalam samar-samar bambu, ada 3 orang penghuni lama).

(Penampakannya tidak terlihat karena gangguan samar-samar

bambu. Tetapi, sosok asli mereka semua diperlihatkan).

(Mereka disebuat 3 pejuang, yaitu Senior di Organisasi Raja

Singa).

(Mereka adalah orang yang memiliki kekuatan fisik yang kuat

dengan tanda-tanda yang mengelilingi mereka, kemungkinan

mereka adalah penyihir. Mereka tidak menggertak, tapi perempuan

tersebut malah berbalik menjadi takut).


29

(Secara tidak sadar, perempuan itu mencengkeram kuat manset

seragamnya, dan-).

(Perkenalkan dirimu).

(Dari bagian menghadap samar-samar bambu terdengar suara.

Dari nada bicaranya keras namun tidak terasa dingin. Kalo diterka

sepertinya suara perempuan muda. Dimanapun suara perempuan

yang tertawa).

(Saya Himeragi. Himeragi Yukina).

(Segera perempuan itu menjawab dengan gugup dan suara

bergetar lemah. Dari bagian perempuan itu yang menghadap

samar-samar bambu, berlanjutlah pertanyaan yang tanpa bentuk).


30

(Umur?).

(Setelah Bulan April akan jadi 15 tahun).

(Hm..... Himeragi Yukina. Saat pertama kali latihan itu umur

7 tahun ya. Disaat hari ulang tahun mu yang ke-7 tahun, dalam

malam dingin saat turun salju, kamu hanya sendirian masuk

sebagai anggota Organisasi Raja Singa. Apakah kamu ingat hari

itu?).

(Dari bagian perempuan yang menghadap samar-samar bambu,

tiba-tiba datang pertanyaan yang dari nada suaranya seperti


31

berbicara sendiri. Lapisan baju Himeragi Yukina menjadi dingin.

Karena tadinya diawal pembicaraan itu hanya bertanya yang tidak

ada alasannya. Membaca ingatannya Yukina. Tidak ada tanda-

tanda pertahanan pikiran yang mengelilingi Yukina, karena sangat

jelas dan berlimpah).

(Tidak... tidak ada ingatan yang tidak jelas).

(Yukina menggelengkan sedikit lehernya. Sebenarnya kata

tersebut karena tadinya tidak ada, lawan bicara pun juga sepertinya

sadar. Tetapi perempuan itu tidak bilang apa-apa. Senior

perempuan itu melanjutkan dengan mengganti pertanyaan).

(Kelihatannya peringkatmu bagus ya. Endou memujimu kan).

(Terima kasih).

32

(Kamu pernah bekerjasama dengan Endou. Penyihir ahli

serang yang hebat dalam keadaan darurat. Jurus perlindungan

dirimu sama dengan keahliannya ya. Apalagi yang kamu pelajari

dari Endou?).

(Sihir umum dan meramal, setelah itu guna-guna dan

pensucian).

(Sihir hitam? Kalo tidak salah jurusannya Endou pada bidang

itu).

(Sesuatu yang menyangkut tentang kawasan benua itu umum.

Sihir hitam negeri barat adalah hanya dasar dari sebuah teori).

(Apa kamu ada pengalaman bertempur dengan alam gaib?).


33

Ringkasan cerita

(Keturunan ke- empat disebut sebagai Vampir terkuat

di dunia yang keberadaannya diperkirakan hanya dalam

legenda saja. Vampir tersebut juga memiliki 12 budak yang

mematuhinya, yang mampu membuat malapetaka. Kini Ia telah

muncul di Jepang).

(Demi menjaga dan memusnahkan vampir tersebut,

Pemerintah Organisasi Raja Singa mengirimkan Biarawati

berpedang yang disebut sebagai utusan ahli penyerang iblis.

Tetapi, kenapa berperan sebagai penjaga? Perempuan yang

memantau dan berperan sebagai Biarawati berpedang adalah

Himeragi Yukina).
34

(Yukina datang di Zona sihir Pulau Itogami bersama

tombak arwah miliknya yang selalu dibawa untuk membasmi

keturunan ke-empat yang paling kuat. Disini Dia bertemu dan

melihat kepribadian sebenarnya dari keturunan ke-empat!).

(Pulau buatan yang muncul ke permukaan di lautan

dalam musim panas abadi, karya ber-genre school, action and

fantasy!).

Pembahasan

Penggunaan dan pemilihan kata-katanya sangat indah,

ditambah lagi dengan tata bahasa ala novelis ini yang meletakkan

partikel wo , to , dan ga di akhir kalimat dengan tujuan

untuk memperindah karyanya. Tidak hanya itu, penggunaan tanda

pisah/hubung disini banyak ditemukan dengan maksud untuk

membedakan antara kalimat satu dan kalimat selanjutnya.

b. Pendekatan Kritik Sosiologik


35

Unsur sosiologi pada light novel ini terletak pada keberadaan para

monster dan makhluk aneh yang saling bersosialisasi, berinteraksi, bahkan

menjadi partner kerja. Himeragi Yukina yang memiliki status pelajar SMP

namun di satu sisi Dia adalah anggota Organisasi Raja Singa yang mampu

mengemban misinya dengan baik adalah salah satu contoh sosial yang

menilik pada status seseorang.

Dalam light novel ini juga terjalin hubungan yang kurang akrab antara

senior dan junior, dimana saat Himeragi Yukina merasakan ketakutan saat

diinvestigasi oleh para senpainya yang seperti kita tahu bahwa sudah

menjadi adat kebiasaan di Jepang untuk menghormati yang lebih tua.

Di ceritakan bahwa Pulau Itogami adalah pulau yang hanya memiliki

musim panas saja sehingga saat malam hari banyak yang menggunakan

yukata untuk menghadiri festival yang sudah menjadi kebudayaan mereka.

c. Pendekatan Kritik Ideologik

Nilai plus dan minus hadir bila penulis telaah dengan proses ini, yaitu

diantaranya:

Kepribadian Akatsuki Kojou digambarkan sebagai manusia mesum

namun baik hati. Mesum adalah perbuatan tidak terpuji, hal ini

menjadikannya sebagai nilai minus. Sedangkan baik hati

merupakan perbuatan terpuji sehingga hal ini menjadikannya

sebagai nilai plus.


36

Akatsuki Kojou dibolehkan keluar rumah membeli es krim pada

waktu larut malam. Penulis merasa ini merupakan nilai minus

karena banyak asumsi yang beranggapan bahwa anak yang keluar

malam merupakan anak yang tidak baik.

Himeragi Yukina rela berkorban demi dunia dengan mengemban

misi berbahaya. Hal ini merupakan nilai plus karena sungguh indah

kesungguhan hatinya secara ikhlas menyelamatkan dunia.


BAB 3 PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Analisis beserta pembahasannya telah penulis lakukan. Kini tiba

saatnya untuk memberikan hasilnya sebagai berikut:

(+)Penggunaan tata bahasa dalam setiap kalimatnya terasa indah, terutama

penggunaan partikel wo , ga dan to di akhir kalimat.

(+)Pemilihan kata kias yang sarat akan makna estetika.

(+)Detail-detail peristiwa digambarkan dengan jelas.

(+)Novelis yang berbakat dengan banyaknya memperoleh kesuksesan pada

karya-karnya.

(+)Desain ilustrasi dipegang oleh desainer terkenal yang juga menuai prestasi

cemerlang pada bidangnya.

(+)Tema yang menarik disertai alur yang tidak membingungkan.

(+)Light novel yang mengajarkan pengorbanan.

()Penokohan karakter bisa dibilang agak menyimpang, karena Akatsuki

Kojou yang mesum ini malah dikejar-kejar oleh para perempuan yang cinta

padanya. Seharusnya laki-laki yang mengejar-ngejar wanita.

()Terdapat beberapa adegan yang sebaiknya tidak usah dicontoh oleh remaja,

salah satunya adalah saat Akatsuki Kojou keluar larut malam.

37
38

Dapat kita lihat di atas, terdapat lebih banyak nilai plus pada light novel ini

sehingga light novel ini layak untuk dikonsumsi oleh para pembaca.

3.2 SARAN

Penulis juga manusia sehingga tidak luput dari kesalahan yang mungkin telah

penulis lakukan. Untuk itu penulis menyediakan tempat kepada para pembaca yang

membaca makalah kritik sastra ini untuk memberikan saran.


DAFTAR PUSTAKA

Pradana, Panji. 2012. Sifat dan Fungsi Karya Sastra. http://piiekaa.blogspot.com/2012/11/sifat-

dan-fungsi-kritik-sastra.html. panjipradana4@gmail.com. 27 Desember 2013 (23:29).

Saragih, Ferdinaen. 2011. Jenis-Jenis Karya Sastra dan Pengertiannya. Sigodang Pos dan Top

Media Internet Publication. http://www.sigodangpos.com/2011/09/jenis-jenis-kritik-sastra-

dan.html. mediasigodang@gmail.com. 27 Desember 2013 (23:30).

Sparina, Citra. 2012. Kritik Sastra. http://citraindonesiaku.blogspot.com/2012/04/kritik-

sastra.html. annisacitrasparina@ymail.com. 27 Desember 2013 (23:30).

Gakuto, Mikumo. 2011. Strike The Blood. 1st. Ascii Media Works. Japan.

Wikipedia The Free Encyclopedia. 1 Juni 2014 http://en.wikipedia.org/wiki/Gakuto_Mikumo

LNDB.info - The Light Novel Database. 1 Juni 2014 http://lndb.info/illustrator/Manyako

39

You might also like