Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

PRELIMINARY

STUDY
CuSO4 (Tembaga Sulfat)



Denny Kristanto K
161411005
D3- Teknik Kimia-1A
















Tembaga (II) sulfat, juga dikenal sebagai sulfat cupric, adalah senyawa
kimia dengan rumus kimia CuSO4. Bentuk anhidrat adalah bubuk hijau atau
abu-abu putih pucat, sedangkan pentahidrat (CuSO4 5H2O) aadalah biru
terang. Nama lain untuk tembaga (II) sulfat adalah "vitriol biru" dan "bluestone".
Tembaga (II) sulfat mengurai sebelum melebur. Bentuk pentahidrat yang lazim
terhidratnya, yaitu kehilangan empat molekul airnya pada 110 C dan kelima-
lima molekul air pada 150 C. Pada 650 C, tembaga (II) sulfat mengurai
menjadi tembaga (II) oksida (CuO), sulfur dioksida (SO2) dan oksigen (O2).

Tembaga sulfat diproduksi industri dengan memperlakukan logam
tembaga atau oksida dengan asam sulfat. Untuk penggunaan laboratorium, sulfat
tembaga biasanya dibeli. Bentuk anhidrat terjadi sebagai mineral langka yang
dikenal sebagai chalcocyanite. Tembaga sulfat hidrat terjadi di alam sebagai
chalcanthite (pentahidrat), dan dua yang lebih jarang: bonattite (trihidrat) dan
boothite (heptahidrat).






Terusi (CuSo4.5H20)

CuSO4 (tembaga sulfat) yang berbentuk kristal berwarna biru ini juga
memiliki nama trivia atau nama umum yang dikenal di industri pasar dan
perdagangan, zat kimia ini dikenal dengan nama terusi. Terusi sangat berbeda
dengan soda kue atau asam sitrat yang dapat dengan mudah ditemukan di
pasaran. Bahan kimia ini hanya dapat ditemukan di toko kimia. Di pasaran harga
terusi ini mencapai kurang lebih Rp. 40.000, per kilogram.

Tembaga sulfat pentahidrat, dalam bentuk garam tembaga, banyak
digunakan di banyak industri. Di bidang pertanian: sebagai pupuk, herbisida,
fungisida, aditif pakan dan lain-lain. Dalam kimia atau elektroplating industri:
sebagai pewarna kaca, pertambangan, pencelupan, reagen sintetis organik, kulit,
industri tekstil dan lain-lain.

Di Indonesia terdapat berbagai macam industri. Beberapa industri
membutuhkan bahan-bahan untuk meningkatkan kualitas dari produk yang
dihasilkan. Kristal CuSO4.5H2O merupakan salah satu bahan yang banyak
dibutuhkan di industri. Pemanfaatan dari CuSO4.5H2O ini sangat luas.
Diantaranya yaitu sebagai fungisida yang merupakan pestisida yang secara
spesifik membunuh atau menghambat cendawan akibat penyakit, reagen analisa
kimia, sintesis senyawa organik, pelapisan anti fokling pada kapal, sebagai kabel
tembaga, electromagnet, papan sirkuit, solder bebas timbal, dan magneton dalam
oven microwave. Salah satu industri yang menggunakan kristal CuSO4.5H2O ini
adalah PT Petrokimia yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Pada industri ini,
kristal CuSO4.5H2O digunakan sebagai bahan aditif dalam pembuatan pupuk
NPK.

Pupuk Cu yang murah memang bentuk garam CuSO4 (25% Cu) dan
garam ini biasa digunakan untuk mengendalikan lumut/alga untuk kolam ikan,
juga untuk mengendalikan jamur/preventiv [ingat bubur bourdeaux] dan dahulu
sebelum bahan herbisida populer ditemukan, garam ini juga digunakan sebagai
racun rumpai (herbisida).

Sesekali digunakan CuSO4 untuk alga, tetapi dengan konsentrasi sangat
rendah, tujuannya selain menjadi pupuk garam ini juga sebagai fungisida
preventiv. Dari penelitian, konsentrasi aman CuSO4 untuk kelapa sawit adalah
300 ppm, lebih dari itu sudah menyebabkan schorching pada daun kelapa sawit.
Asumsi bahwa tanaman indoor 2 kali lebih lemah dari tanaman outdoor, maka
untuk amannya dalam memberi dosis CuSO4 pada aglaonema harus jauh lebih
encer.

Tembaga banyak digunakan pada berbagai barang elektronik, misalnya
kabel, kumparan, dan lain-lain. Logam tembaga pada barang-barang tersebut
mengandung kadar tembaga yang cukup tinggi. Sehingga, biasanya bekas
tembaga dari barang-barang tersebut diolah kembali menjadi logam tembaga
baru untuk digunakan pada barang elektronik lagi. Hal itu memunculkan ide
pengolahan limbah tembaga untuk diolah menjadi bentuk yang lain dalam
rangka peningkatan nilai guna. Salah satunya sebagai bahan baku pembuatan
kristal CuSO4.5H2O.

Oleh karena pemanfaatannya yang sangat luas dan dapat meningkatkan
nilai kegunaan dan nilai keekonomisan dari tembaga bekas kumparan, maka
perlu melakukan pembuatan kristal tembaga sulfat pentahidrat (CuSO4.5H2O)
dari tembaga bekas kumparan dengan reaksi menggunakan H2SO4 dan pelarut
HNO3. Hal ini dapat memberikan keuntungan bagi lingkungan maupun ekonomi,
seperti mengatasi limbah tembaga di lingkungan dan membuatnya menjadi salah
satu bahan baku pembuatan Kristal tembaga sulfat pentahidrat yang sangat
dibutuhkan dan juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Menurut Tim PIMTI (2012), tingkat kemurnian dari CuSO4.5H2O
tergantung dari berbagai sebab :
1. Penggunaan air sebagai pelarut dalam proses reaksi. Air yang biasa kita
gunakan sehari hari untuk mandi cuci minum adalah air mineral. Penggunaan
air mineral mengakibatkan terjadinya pengurangan kemurnian kristal
CuSO4.5H2O yang dihasilkan. Oleh karena itu disarankan menggunakan air suling
(aquadest) sebagai pelarut maupun pengencer.
2. Logam yang digunakan bukan berasal dari tembaga murni. Sebagian
dari logam tembaga yang berasal dari kabel kabel listrik maupun peralatan
elektronik memiliki logam pengikut lainnya. Logam pengikut ini sengaja
dicampur untuk membentuk paduan tembaga untuk kebutuhan tertentu.
Campuran yang biasa ditemukan antara lain perak, palladium, zinc, aluminium,
besi, nikel, chrom, timah putih, bismuth, dsb.

Banyak pabrik-pabrik yang memasok CuSO4 terutama pabrik-pabrik di
China, seperti Qiruide , Zouping Rinzu, Green Mountain dll. Biasanya pabrik
pabrik memasok kristal tembaga sulfat ini dalam ukuran per metric ton, yang
dihargai US $1300-1500 / Metric Ton.
Tembaga (II) Sulfat Pentahidrat termasuk bahan kimia yang berbahaya,
oleh karena itu harus mengidentifikasi bahayanya melalui MSDS terlebih dahulu.

Identifikasi Bahaya
Tembaga (II) Sulfat Pentahidrat berwarna biru dan sensitif terhadap air.
Menyebabkan iritasi parah dan luka bakar dan berbahaya jika tertelan.
Berbahaya jika kontak dengan mata, kulit, dan pakaian harus dicuci sampai
bersih setelah menangani dan harus disimpan dalam wadah tertutup.

Pertolongan Pertama
Mata: Segera siram mata dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit, sesekali
mengangkat kelopak mata atas dan bawah. Dapatkan bantuan medis.
Kulit: Dapatkan bantuan medis. Siram kulit dengan banyak air dan sabun
setidaknya selama 15 menit saat mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi.
Tertelan: Jangan memancing muntah. Jika korban sadar, beri 2-4 cupfuls susu
atau air.Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang
tidak sadar.
Inhalasi: Hapus dari paparan udara segar segera. Jika sulit bernapas, berikan
oksigen.

Penanganan dan Penyimpanan
Penanganan: Cuci sampai bersih setelah memegang. Hubungi dokter dan cuci
sebelum digunakan kembali. Gunakan hanya di daerah berventilasi baik.
Minimalkan debu dan akumulasi. Hindari kontak dengan mata, kulit pakaian,
dan. Simpan wadah tertutup rapat. Hindari konsumsi dan inhalasi. Jangan
menelan atau menghirup. Menangani bawah suasana inert. Simpan dilindungi
dari udara.
Penyimpanan: Simpan dalam wadah tertutup rapat. Simpan di, daerah sejuk dan
kering, berventilasi baik jauh dari zat-zat yang tidak kompatibel. Jangan
mengekspos ke udara. Simpan dilindungi dari kelembaban. Simpan di bawah
suasana inert.


Sifat fisik dan kimia
Bentuk: Kristal
Penampilan: biru
Bau: berbau
pH: Tidak tersedia.
Tekanan Uap: 7.3 mm Hg @ 25 deg C
Kepadatan uap: Tidak tersedia.
Tingkat Penguapan: diabaikan.
Viskositas: Tidak tersedia.
Titik Didih: 150 deg C (Desember)
Pembekuan / Melting Point: 110 deg C (Desember)
Swa-sulut/suhu penyulutan otomatis Suhu: Tidak dipakai.
Titik Nyala: Tidak dipakai.
Suhu Dekomposisi: Tidak tersedia.
NFPA Rating: (perkiraan) Kesehatan: 2; mudah terbakar: 0; Reaktivitas: 0
Ledakan Batas, Lower: Tidak tersedia.
Atas: Tidak tersedia.
Kelarutan: Larut.
Spesifik Gravity / Densitas: 2.2840g/cm3
Molecular Formula: CuO4S.5H2O
Berat Molekul: 249,68










Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga(II)_sulfat


http://supardiberbagiinfo.blogspot.co.id/2014/11/1msds-cuso4-tembaga-ii-
sulfat.html

http://gultomyohannes.blogspot.co.id/2012/01/tembaga-ii-sulfat-hidrat.html

http://adnanhidayat32.blogspot.co.id/2012/02/terusi.html

https://annisanfushie.wordpress.com/2008/12/16/pembuatan-cuso45h2o/

https://www.kiospupuk.com/pupuk-copper-sulphate-pentahydrate-cuterusi/

https://sanjayacopperindo.wordpress.com/2015/05/23/penggunaan-cu-untuk-
ternak/

You might also like