Professional Documents
Culture Documents
Daun Sirsak
Daun Sirsak
1
Reinaldo Maramis
2
Marie Kaseke
2
G.N. Tanudjadja
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Anatomi Histologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: reinaldomaramis08@gmail.com
Abstract: Soursop leaves contain several antioxidants e.g. flavonoid, vitamin C which have
antiatherogenic effect that may inhibit the progression of atherosclerotic lession. The risk factor
for atherosclerosis is the consumption of food containing highly saturated fatty acids e.g. lard.
Low density Lipoproteins (LDL) will be accumulated within the intima and then be oxidized
(LDL-ox). This substances ingested by macrophages, resulting in foam-cell formation. The aim
of this study is to find out the histological feature of the aorta of wistar rats having lard diets
without the addition of soursop leaf extract; having lard diets along with soursop leaf extract;
and with which having lard diets followed by soursop extract. This study used experimental
method study consisted of 16 wistar rats dividing into 4 groups: group I without treatment
(negative control group), group II using lard diet for 14 days (positive control group), group III
using lard diet diet with soursop leaf extract for 14 days (treatment group I), and group IV using
lard diet for 14 days, and then followed by soursop leaf extract for 14 days (treatment group II).
It was found that the aorta of group I showed foam cells in intima and media layers; in the
group II showed foam cells in intima and media layers; group III and IV there were not foam
cell in their intima and media layers. Summary: the aorta histological features of wistar rats
being given lard diets for 14 days, showed foam cells in intima and media layers. Soursop leaf
extract adding to lard diets had effect on decreasing foam cells formation (having protective
effect), and the effect of giving lard diets following the addition soursop leaf extract showed a
reduction of foam cells formation (having therapeutic effect).
Keywords: soursop leaf, lard dietary, foam cell, wistar rat.
Abstrak: Daun sirsak mengandung antioksidan (flavonoid, vitamin C) yang berefek anti-
aterogenik, sehingga diharapkan dapat menghambat perkembangan lesi aterosklerosis. Faktor
resiko penyebab aterosklerosis adalah mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak
jenuh yang tinggi, antara lain lemak babi. Konsumsi lemak jenuh berlebih dapat mengganggu
fungsi sel endotel, sehingga lipoprotein berdensitas rendah (LDL) dapat masuk dan menjadi
LDL teroksidasi (LDL-oks). Makrofag menangkap LDL-oks dan menjadi sel busa (lesi dini
aterosklerosis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histologi aorta tikus wistar
dengan diet lemak babi tanpa pemberian ekstrak daun sirsak, diet lemak babi bersamaan dengan
pemberian ekstrak daun sirsak, dan setelah diet lemak babi dilanjutkan pemberian ekstrak daun
sirsak. Penelitian bersifat eksperimental. Subjek penelitian terdiri dari 16 ekor tikus wistar yang
dibagi menjadi empat kelompok: kelompok I tanpa perlakuan (kelompok kontrol negatif);
kelompok II dengan diet lemak babi selama 14 hari (kelompok kontrol positif); kelompok III
dengan diet lemak babi serta pemberian ekstrak daun sirsak selama 14 hari (kelompok
perlakuan I); kelompok IV dengan diet lemak babi selama 14 hari, dilanjutkan pemberian
ekstrak daun sirsak selama 14 hari (kelompok perlakuan II). Hasil penelitian memperlihatkan
gambaran histologi aorta tikus wistar kelompok I tampak sel-sel busa pada lapisan intima dan
media; pada kelompok II terdapat sel-sel busa; pada kelompok III dan IV tidak terdapat sel
Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 2, Nomor 2, Juli 2014
busa. Simpulan: tikus wistar dengan diet lemak babi selama 14 hari memperlihatkan gambaran
histologi aorta tikus wistar terdapat sel busa pada tunika intima dan tunika media. Pemberian
ekstrak daun sirsak bersamaan dengan diet lemak babi berefek menurunkan jumlah sel busa
(efek protektif). Pemberian ekstrak daun sirsak setelah diet lemak babi selama 14 hari berefek
mengurangi jumlah sel-sel busa yang terbentuk (efek terapi).
Kata kunci: daun sirsak, diet lemak babi, tikus wistar.
Sirsak (annona muricata L.) merupakan intima. LDL kemudian akan teroksidasi dan
tanaman yang tumbuh di berbagai belahan ditangkap oleh makrofag secara terus-
dunia, terutama di negara-negara tropis. menerus sehingga makrofag akan berubah
Nama internasional sirsak sendiri adalah menjadi sel busa. Berdasarkan pengalaman
graviola atau soursop. Di Indonesia, selain empirik dan beberapa kepustakaan, penulis
nama sirsak, tumbuhan ini dikenal sebagai tertarik untuk melakukan penelitian
nangka sebrang, nangka landa (Jawa), mengenai pencegahan dan penghambatan
nangka buris (Madura), srikaya Jawa (Bali), terjadinya sel-sel busa yang merupakan lesi
boh lona (Aceh), durio ulondro (Nias), awal dari aterosklerosis pada tikus wistar.
durian betawi (Minangkabau).Sirsak sering Tujuan penelitian ini adalah untuk
digunakan sebagai tanaman untuk mengetahui gambaran histologi aorta tikus
menyembuhkan beberapa penyakit seperti: wistar dengan diet lemak babi, diet lemak
diabetes melitus, kanker, keputihan, babi bersamaan dengan ekstrak daun sirsak
hipertensi, menurunkan kolesterol, disentri, dan pemberian diet lemak babi dilanjutkan
empedu, dan kencing batu.1,2 dengan pemberian ekstrak daun sirsak.
Hiperlipidemia merupakan faktor resiko
utama untuk terjadi aterosklerosis, terutama
METODE PENELITIAN
karena peningkatan LDL sehingga menye-
babkan endotel menjadi hiperpermeabel. Jenis penelitian ini dilakukan dengan
Hiperlipidemia kronis, terutama hiper- menggunakan metode eksperimental
kolesterolemia, dapat mengganggu fungsi laboratorium yang dilaksanakan di
endotel melalui peningkatan pembentukan Laboratorium Riset Biomedik dan Patologi
radikal bebas yang mendeaktivasi nitrat Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas
oksida. Perubahan kimiawi lemak dipicu Sam Ratulangi pada Oktober-Januari 2014.
radikal bebas akan menyebabkan LDL Subjek penelitian yang digunakan adalah 16
teroksidasi (LDL-oks), LDL-oks kemudian ekor tikus wistar.
ditangkap oleh makrofag melalui scavenger
receptor secara terus-menerus dan makrofag Bahan
berubah menjadi sel busa. Sel busa ini Ekstrak daun sirsak yang sudah jadi
kemudian bersatu membentuk fatty streak (graviola) dari PT. Setia Kawan Abadi.
(bercak perlemakan).3
Lemak babi mengandung asam lemak Prosedur penelitian
jenuh yang tinggi. Asam lemak jenuh
mengakibatkan peningkatan kadar trigliseri- Tikus wistar dipelihara dalam wadah
da dan penurunan HDL, sehingga resiko yang ditaburi serbuk kayu dan ditutupi
aterosklerosis semakin besar. Mengonsumsi dengan kawat kasa selama 1 bulan agar
lemak jenuh berlebihan menyebabkan tikus wistar beradaptasi dengan tempat baru.
hiperlipidemia dengan peningkatan kadar Selama pemeliharaan tikus wistar diberi
kolesterol LDL.4,5 keadaan hiperkolesterol- makan dan diberi minum dari botol yang
emia dapat menyebabkan disfungsi endotel. diberi pipet. Lemak babi diberikan sebanyak
Terganggunya fungsi endotel menyebabkan 20ml/ekor dengan menggunakan NGT.
permeabilitas endotel jadi meningkat Berdasarkan penelitian sebelumnya, dosis
sehingga LDL dapat masuk ke dalam ini dapat memicu lesi aterosklerosis. Dosis
Maramis, Kaseke, Tanudjaja; Gambaran Histologi Aorta Tikus Wistar...
HASIL PENELITIAN
Gambaran Mikroskopik Aorta Tikus Wistar
1. Tikus wistar kelompok kontrol negatif
Gambaran mikroskopik aorta tikus
wistar kelompok negatif menunjukan
adanya sel busa pada lapisan tunika
intima dan media
2. Tikus wistar kelompok kontrol positif
Gambaran mikroskopis aorta tikus
wistar kelompok kontrol positif
menunjukan adanya sel busa pada
lapisan tunika intima dan tunika media.
3. Tikus wistar kelompok perlakuan I Gambar 3. Gambaran histologi aorta tikus
Gambaran mikroskopis aorta tikus wistar kelompok perlakuan I dengan
wistar kelompok perlakuan I menun- pembesaran 10x memperlihatkan tidak adanya
jukkan tidak terdapat adanya sel busa sel busa pada lapisan tunika intima dan tunika
pada lapisan aorta tikus wistar media.
Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 2, Nomor 2, Juli 2014
flavonoid dan vitamin C yang merupakan pemberian ekstrak daun sirsak selama 14
antioksidan yang mampu mencegah hari didapatkan gambaran histologi tidak
terbentuknya oksidasi LDL. Flavonoid terdapat sel-sel busa pada lapisan tunika
merupakan senyawa metabolit sekunder intima dan media.
yang termasuk senyawa fenolik alam,
berpotensi sebagai antioksidan dan
DAFTAR PUSTAKA
mempunyai bioaktifitas sebagai obat.6
Vitamin C berperan dalam metabolisme 1. Warisno. Dahana, K. Daun Sirsak: Langkah
kolesterol melalui peningkatan laju ekskresi Alternatif Menggempur Penyakit.
kolesterol dalam bentuk asam empedu, Gramedia. Jakarta. 2012; p. 14-15.
2. Trubus. Majalah Trubus edisi Juni 2013.
peningkatan kadar HDL, penurunan
PT. Trubus Swadaya, Jakarta. 2013. vol. 10;
penyerapan kembali asam empedu dan p.501-502.
konversinya menjadi kolesterol, juga dalam 3. Hermanto S, Muawanah A. Profil dan
sintesis kolagen, sehingga menguatkan Karakteristik Lemak Hewani (Ayam, Sapi
dinding arteri. Vitamin C juga dapat dan Babi) Hasil Analisa FTIR dan GCMS.
mencegah adhesi leukosit yang meng- Jurnal Valensi. 2008; vol. 1(3)
akibatkan kerusakan arteri sehingga mampu 4. Hermanto S, Muawanah A, Wardhani P.
mencegah aterosklerosis.7 Analisis Tingkat Kerusakan Lemak Nabati
dan Lemak Hewani Akibat Proses
Pemanasan. Jurnal Valensi. 2010; vol.1(6)
SIMPULAN 5. Lamanepa MEL. Perbandingan Profil Lipid
Tikus wistar dengan diet lemak babi Serum dan Perkembangan Lesi
Aterosklerotik Aorta Abdominalis antara
selama 14 hari, didapatkan gambaran
Kelompok yang Diberi Perasan Pare
histologi adanya sel-sel busa pada bagian (momordica Charantia) dan kontrol. Tesis
tunika intima dan tunika media aorta tikus [published]. Semarang: Universitas
wistar. Diponegoro Semarang, Maret 2006.
Tikus wistar dengan diet lemak babi dan 6. Mardiana L. Daun sirsak, sang penakluk
bersamaan dengan pemberian ekstrak daun penyakit. Daun Ajaib. Penebar Swadaya.
sirsak selama 14 hari, didapatkan gambaran 2013; p72-90.
histologi tidak terdapatnya sel busa pada 7. Davies MB, Austin J, Partridge
bagian tunika intima dan media aorta tikus DA. Vitamin C: Its Chemistry and
wistar. Biochemistry. Hal : 97-100. The Royal
Tikus wistar dengan diet lemak babi Society of Chemistry: Cambridge. 1991.
selama 14 hari dan dilanjutkan dengan