Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 10
Identifikasi Pola Variasi Resistivitas Pada Zona Mineralisasi Sulfida (Emas) ‘Menggunakan Metode Metode Controlled Source Audio-Frequency Magnetotelturic (CSAMT) Domain Frekuet Studi Kasus : Arinem - Papandayan ‘Nur Okviyani, Drs. Lantu, M.Eng, Se.DESS, Syamsuddin, $.Si, MT Program Studi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetabuan Alam. Universitas Hasamuddin -mail : tugasace(@yahoo.co.id ABSTRACT A geophysical investigation has been done to identify resistivity variation zone of sulfide mineralization (gold) at Arinem-Papandayan. This investigation used secondary data of Controlled-Source Audio frequency Magnetotellurics (CSAMT) method. Processing data using software CMT-Pro dan Surfer-9, resulting 2D modeling resistivity section. From the analysis and interpretation of 2D modeling resistivity section obtain that sulfide mineralization zone was found low resistivity (0Qm-1000m) and medium resistivity (100Qm-2000m) identify as argilic and silification alteration zones that spread into the NorthEast of inverstigation area. Electrical respon of rock in CSAMP also show high resistivity more than 1000Qm in guess as andesite intrusion. Keyword : CSAMT, Resistivity, Mineralization sulfide ABSTRAK Telah dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi variasi resistivitas zona mineralisasi sulfida ( emas ) pada daerah Arinem-Papandayan. Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil pengukuran metode controlled-source audio frequency magnetotellurics. Pengolahan data menggunakan software CMT-Pro dan Surfer9 kemudian dianalisis dan diinterpretasikan berdasarkan Penampang 2D. Dari hasil analisis dan interpretasi diperoleh bahwa zona mineralisasi sulfida terdapat pada resistivitas rendah (0 Qm-100 Qa) hingga resistivitas sedang (100 Qsn-200 Qm) dengan identifikasi daerah alterasi zona argilik dan zona silifikasi lemah yang menyebar dipermukaan hingga kedalaman 500 m bawak permukaan, menyebar kearah timur laut daerah penelitian. Respon kelistrikan batuan pada CSAMT juga menunjukkan nilai resistivitas yang sangat tinggi lebih dari 1000 Qm dengan dugaan merupakan intrusi andesit Kata kunci : CSAMT, Resistivitas, Mineralisasi Sulfida Pendabuluan Pencabarian sumber daya alam atau yang lebih dikenal dengan eksplorasi sumber daya alam = bawah permukean, dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai__metode geofisika misalnya metode seismik, geolistrik, Geomagnet dan Elektromagnetik, dll. CSAMT adalah salah satu metode MT yang baik digunakan untuk eksplorasi- mineral sulfide. Survey CSAMT merupakan survey terakhir yang dilakukan pada _—_tahap eksplorasi, hal ini dilakukan karena metode ini dapat menggambarkan kontinuitas sebaran mineral bawah permukean hingga kedalaman lebih dari 2 km, Penelitian ini mengambil studi Kasus area sekitaran Gunung Papandayan yang secara fisiologis di daerah ini térdapat banyak aktivitas vulkanisme dan tektonik sehingga berlangsung proses hidrotermal yang memungkinkan terbentuknya potensi endepan mineral baik logam maupun non logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi_—_ pola penyebaran mineralisasi sulfida yang menigentifikasikan terdapatnya emas erdasarkan varias resistivitas batuan, Teori Elektromagnetik Teori medan —_elektromagnetik merupakan —suatuteori yang menjelaskan hubungan antara medan listrik dan medan magnet yang menimbulkan rambatan gelombang elektromagnetik. Menurut_maxwell, medan listrik yang berubah akan menimbulkan " medan magnet sementara itu Faraday berpendapat bahwa perubahan medan magnet ‘menimbulkan medan listrik. Persamaan Maxwell merupakan persamaan yang melatarbelakangi gelombang elekiromagnetik dimana terdapat medan listrik Z dan medan magnet B. Pada medium konduktif , persamaan ‘maxwell dinyatakan dengan 200 Qm) dari dekat permukaan hingga kedalaman 4500 m (patok pengukuran -725 sampai -625), terdapat juga dari kedalaman 4300 m_~—hingga kedalaman +600 m_—_(patok pengukuran -600 sampai 25), dan ditunjukkan kembali dengan daerah dekat permukaan hingga kedalaman +700 m (patok pengukuran 625 sampai 1025). Daerah ini diduga merupakan zona alterasi_silisifikasi kuat dengan mineral penyerta kuarsa dan silika, Selain itu, nilai resistivitas yg sangat tinggi 1000 Qm hingga 1849 Qm diduga respon intrusi andesit. Respon kelistrikan mineral dan batuan bawah permukaan oleh, penerapan —metode. — CSAMT menunjukkan—resistivitas — rendah menuju —resitivitas —_sedang ‘mendominasi pada daerah penelitian. Hal ini sesuai dengan kondisi geologi daerah penelitian didominasi oleh batuan penyusun breksi tufyan dan tuf yang memiliki nilei resistivitas rendah. Selain juga dipengaruhi oleh keadaan daerah penelitian setempat yang merupakan — daerah lian beberapa sungai utama dan anak sungai schingga merupakan daerah endapan alluvial yang, diidentifikasikan — memiliki—nilai resistivitas rendah (10-800 Om). Respon dari mineral sulfida pada CSAMT yakni pirit (0.01-100 Qm), kalkopirit (0.05-0.1 Qm), kuarsa, Silika pada setiap lintasan (AROOO, AR+300, AR#900, — AR+1200, AR+1500) — mengidentifikasikan kchadiran mineral — mineral sulfida sebagai indikator yang berpengeruh tethadap kehadiran emas sebagai penyusun urat (vein). Kondisi geologi regional daerah penelitian merupakan daerah yang dilewati oleh sesar, yang juga merupakan salah satu indikator terdapatnya mineral mineral sulfida dimana struktur rekahan merupakan jalan bagi larutan magmatisme untuk mengisi dan terendapkannya mineral Kesimpulan Berdasarkan hasil_interpretasi_ data diperolch bahwa pada wileyah penelitian —Arinem-Papandayan menunjukkan zona _resistivitas rendah (0 Qm-100 Om) hingga resistivitas sedang (100 Qm-200 Qm). Zona ini diinterpretasi sebagai daetah alterasi zona argilik dan zona silifikasi lemah yang menyebar dipermukaan hingga kedalaman 500 m bawah permukaan bumi, dengan mineral sulfida penyerta kalkopirit, pirit, kuarsa dan silika yang diduga berasosiasi_ dengan urat _emas menyebar kearah timur laut daerah penelitian, Di daerah ini terdapat titik yang memiliki respon resistivitas batuan sangat tinggi pada tiap lintasan (+1000 Qm) dengan dugaan merupakan intrusi andesit Saran 1. Penelitian selanjutnya disarankan berkembang hingga penampang 3D sehingga dapat menggambarkan keadaan bawah permukaan secara detail yang berhubungan dengan _potensi sumber daya mineralnya, 2. Perlu adanya data pendukung seperti data bor untuk memastikan kemenerusan keberadaan vein yang tersingkap dipermukaan, — mineral bijih berharga. Respon kelistrikan batuan pada beberapa titik pengukuran CSAMT menunjukkan adanya zona dengan nilai yang sangat tinggi (1000 Qm_hingga 4398 Om) diduga zona tersebut ‘merupakan respon dari batuan intrusi andesit Daftar Pustaka Anonim, 2011, Genesa Bahan Galian, (Online) http:!iwww id scribd com! doci9739125: Epitermal-GBG. Diakses 24 Mei 2012 Alva. 2009. Diskusi Tentang Emas,(Online). hhip:/iwwwalvathea. wordpress.com. Diakses 24 Mei 2011 Artadana, LPB. 2011. Geologi Alterasi dan Mineralisasi Daerah Nyerengseng dan Sekitarnva Kec. Cisewn, Kab.Garut Prop: Jawa Barat. Skripsi. Yogjakarta Universitas Pembangunan Nasional Grands, Hendra.2010. Magnetotelluric, (Online). http://www.hendragrandis. files, wordpress.com. Diakses 29 ‘November 2012. Hadi, AL. 2007. Identifikasi Lithologi Batuan Bawah Permukaan Dengan Metode CSAMT di daerah Kasihan, Tegalombo, Pacitan. Jurmal Gradien VoL3 No.2 juli 2007 : 243- 246 FMIPA. Universitas Bengkulu. Harja, A. 2009. Struktur Resistivitas Cekungan Bandung Bagian Timur Berdasarkan Data CSAMT Disertasi. Bandung Fakultas Matematika dan Timu Pengetahuan Alam ITB. Hughes, J.L and Norman R.C. 1987, Structure mapping at Trap Spring Oilfield, Nevada, Using Controlted- Source Magnetotellurics. First Break vol.5, No 11 November 1987/403, Julianus, 2009. Alterasi Epithermal, (Online), (http://www. julianusgeoma n._blogspot.com. Diakses 24 Mei 2012. Suardana.2012. Identifikasi_ Zona Alterasi Batuan Dalam Menentukan Indikasi mineral sulfida emas ( Studi Kasus Daerah Wungkolo, Kecamatan Wawoni, Kabupaten Konawe, Propinsi Sulawesi Tenggara, Skripsi. Makassar Universitas Hasanuddin, Sutarto.2001 Yogyakarta Mineral Fakultas Teknologi Mineral UPN. Endapan Mineral. Syamsuddin, dan Lantu.2009. Modul Pembelajaran SCL Geolistrik dan Geoelektromagnetik. Makassar: Fisika — FMIPA Universitas Hasanuddin. Telford, W.M.1976. Applied Geophysics. London : Cambridge University Press, Zonge. 2008. Introduction To CSAMF ( Extracted From Practical Geophysics ILNorthwest Mining Association,1992)) . Arizona

You might also like