Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Pencabutan Gigi yang Irrasional Mempercepat Penurunan Struktur Anatomis dan Fungsi Tulang

Alveolar

Zahreni Hamzah1, Nadia Kartikasari2


1Staf Pengajar bidang Fisiologi Bagian Biomedik FKG Universitas Jember
2 Peserta pendidikan S2 Ilmu Kesehatan Gigi FKG Universitas Airlangga

ABSTRACT

Tooth extraction is the most common dental treatment procedure in Indonesia. This is happened due to
lack of knowledge and awareness of the effect of tooth extraction. Many patients requested dental extraction for
some reason such as do not stand the pain anymore, dental treatment is expensive and long, althought the fact
that such cases can still be treated. This condition called irrational extraction. Irrational extraction may cause loss of
important componets for bone regeneration such as periodontal ligament stem cells/PDLSC, dental pulp stem
cells/DPSC, extracellular matrix/ECM and local growth factor. PDLSC has potential differentiation into osteoblast,
fibroblast periodontal ligament, and sementoblast. DPSC induces odontontoblast to form reparative dentin. Local
growth factors are important component for hard and soft tissue regeneration. Due to loss of important component
for bone regeneration, bone became small, thin, and brittle, which allows bone fracture. The purpose of this review is
to explain the effect of irrational extraction on mesenchymal stem cell, periodontal ligament, ECM, and local growth
factor. This knowledge is expected to reduce irrational tooth extraction.

Keywords : stem cell, irrational tooth extraction, bone regeneration, osteoblast, tooth loss

Korespondensi (correspondence): Zahreni Hamzah. Bagian Biomedik FKG Universitas Jember. Jl. Kalimantan 37
Jember. Email. zahreni.hamzah@gmail .com

Pencabutan gigi merupakan Pencabutan gigi dapat


tindakan medik dental terbanyak di mengakibatkan kerusakan tulang rahang,
Indonesia.Berdasarkan profil kesehatan di yang lebih lanjut secara terintegrasi dapat
Indonesia tahun 2014, tindakan pencabutan mengakibatkan gangguan sistem
gigi mencapai sekitar 79,6%. Pencabutan gigi pencernaan makanan. Kerusakan tulang
lebih banyak terjadi pada wanita alveolar dapat menimbulkan beberapa
dibandingkan priadan banyak terjadi pada kerusakan komponen penting dalam tulang
usia 41-50 tahun. Gigi yang paling banyak alveolar, yang seterusnya dapat
dicabut adalah molar pertama rahang menimbulkan resorpsi tulang rahang.4,5,6
bawah.1Pencabutan atau ektraksi gigi Pencabutan gigi akan mengakibatkan (1)
didefinisikan sebagai pelepasan gigi dari penurunan jumlah sel induk/sel punca/stem
sakunya pada tulang alveolar.2 Secara medik cells,dan sel dewasapada ligamen
dental, pencabutan gigi (yang rasional) periodontal/LP, yang menurunkan kapasitas
ditujukanuntuk mencegah terjadinya problem regenerasi tulang dan pembentukan ekstra
lebih lanjut di masa depan. Beberapa alasan seluler matriks,7,8 (2) penurunan jumlah
yang sering dikemukan penderita yang ingin reseptor proprioseptif pada jaringan
mencabutkan gigi antara lain karena periodontal, yang berperan mendeteksi
kerusakan struktur gigi (karies, fraktur), posisi beban sehingga beban yang besar pada
gigi yang buruk (impaksi, ektostema, rahang dapat dikurangi,9(3) penurunan faktor
berdesakan), diperlukan untukmenunjang pertumbuhan tulang lokal,10,11,12 dan(4)
perawatan gigi yang lain (gigi tiruan, penurunan fungsi tulang akibat kehilangan
ortodonsi), dan atau beberapa alasan pribadi gigi, yang menyebabkandisuse atrophy
yang lain.3Namun demikian hingga saat ini, karena kehilangan kontak dengan gigi
masih sering dijumpai penderita yang antagonis.13,14
memaksa untuk dilakukan pencabutan gigi, Penurunan jumlah sel punca/stem
walaupun belum menjadi indikasi cells/sel induk dalam jaringan periodontal dan
pencabutan, dengan alasan sakit yang pulpa gigi, akan penurunkan sel induk baru
menyiksa, perawatan kedokteran gigi lain dansel fungsional/matur, seperti sel osteoblas,
dipandang mahal, dan atau lama. Dengan sementoblas, dan fibroblas.7,15 Dengan
demikian, pencabutan gigi seringkali demikian, kapasitas regenerasi jaringan pulpa
dijadikan jalan pintas atau pilihan tercepat gigi, jaringan periodontal dan jaringan
untuk mengatasi problem yang terjadi pada tulang,serta pembentukan ekstraseluler
giginya. Kondisi ini menjadikan pencabutan matriks akan menurun. Penurunan komponen
gigi menjadi tidak rasional. Namun dari selular ini akan mengakibatkan tulang
beberapa alasan pencabutan gigi yang tidak alveolar dan tulang rahang menjadi lebih
rasional ini, alasan utamanya adalah kecil, tipis dan rapuh, sehingga tulang rahang
kurangnya kesadaran dan pengetahuan menjadi mudah fraktur. Kondisi ini akan
masyarakat Indonesia terhadap dampak menurunkan fungsi rahang dan gigi
pencabutan gigi. setentang, sehingga fungsi

61
Stomatognatic (J. K. G Unej) Vol. 12 No. 2, 2015: 61-66

pengunyahanmenurun.6,13 Selain itu, produksi yang baik dan sehat, serta tetap berada
faktor pertumbuhan/localgrowth factor (FGF- dalam lengkung gigi.Berkaitan dengan fungsi
5, TGF-, BMP, CTGF) juga akan menurun.16-18 gigi sebagai organ pengunyah, gigi perlu
Faktor pertumbuhan lokal sangat diperlukan didukung oleh jaringan yang kuat, kenyal,
untuk memicu terjadinya pembelahan sel dan mampu mendukung proses mengunyah
yang menghasilkan sel baru untuk mengganti makanan yang baik, dengan tetap mampu
sel yang rusak, dan sel matur yang lain.10,16- mempertahankan posisi gigi dalam soketnya,
18Sekurang-kurangnya terdapat dua jenis sel serta tetap mampu mempertahankan
punca yang terlibat dalam pertumbuhan dan kesehatan jaringan pendukung.5,6,8Jaringan
pertahanan gigi dan tulang periodontal meliputi gingiva, ligamen
rahang,yaituDental Pulp Stem Cells/DPSC, periodontal, tulang alveolar, dan
dan PeriodontalLigament Stem cells/PDLSC.19- sementum.6,8Di dalam tulang rahang dan gigi
21 didapat sejumlah sel punca yang mampu
untuk mempertahankan keutuhan tulang dan
GIGI, TULANG RAHANG, DAN JARINGAN gigi. Sel punca yang terdapat dalam tulang
PENDUKUNG dan gigi antara lain sel punca ligamen
Tulang rahang merupakan jaringan periodontal dan pulpa gigi.7,19,23-25
keras rongga mulut yang sangat Selain faktor di atas, faktor
dinamis.Tulang rahang secara konstan pertumbuhan lokal juga berperan penting
mengalami perombakan dan regenerasi. pada regenerasi tulang. Faktor pertumbuhan
Tulang rahang terdiri dari sel tulang dan lokal merupakan hormon polipeptida yang
matriks ekstraselular (mineralisasi dan tidak secara biologis aktif berfungsi dalam
bermineralisasi), serta rongga yang penting meregulasi regenerasi, reparasi,
sebagai tempat sumsum tulang, pembuluh pertumbuhan, proliferasi, diferensiasi,
darah, canaliculi, dan lakuna yang berisi kemotaksis, angiogenesis, imunitas, dan
osteosit. Tulang juga terdiri dari 60% bahan sintesis jaringan lunak dan jaringan keras
inorganis, 25% bahan organik dan 15% air, jaringan periodontal, melalui ikatan spesifik
yang berfungsi untuk membasahi jaringan antara permukaan sel dengan permukaan
(pelarut bahan organik), untuk menyediakan reseptor tirosin kinase. Faktor pertumbuhan,
kekuatan dan kekenyalan tulang rahang. terbukti bersifat pleiotropik atau mempunyai
Tulang rahang terbagi atas tulang kortikal, multi-efek pada penyembuhan luka di hampir
spongius dan residual ridge semua jaringan, termasuk jaringan tulang
alveolar.5,8Residual ridge alveolar merupakan rahang.10,11,26 Faktor pertumbuhan dalam
bagian dari alveolar ridge tulang rahang jaringan periodontal disekresi oleh sel epithel
(maxilla/mandibula) dan jaringan lunaknya gingival, fibroblas gingiva, fibroblas
yang masih tersisa setelah terjadi periodontal ligamen, makrofag, endothel,
kehilangan/pencabutan gigi.13,22Tulang osteoblas.27 Faktor pertumbuhan yang
rahang memiliki dua fungsi penting yaitu terdapat pada jaringan periodontal meliputi
fungsi struktural dan metabolik. Fungsi insulin-like growth factors I dan II (IGF-I, IGF-II),
struktural tulang rahang sangat penting transforming growth factor-(TGF-beta1, TGF-
dalam melaksanakan fungsi gerak dalam 2), platelet-derived growth factor/PDGF,
pengunyahan makanan, dan untuk basic and acidic fibroblast growth factor/TGF
melindungi organ di sekitarnya. Secara (TGF-basic/b dan -acidic/a), and bone
struktural, tulang sebagai kerangka tubuh morphogenetic proteins /BMPs.17,18,26,27
sangat erat hubungannya dengan sistem Osteoblas telah terbukti menghasilkan banyak
hematopoietik, dalam pembentukan sel dan faktor lokal pertumbuhan tulang ini, yang
faktor regulatori lokal. Sedang dalam fungsi diketahui berfungsi sebagai faktor lokal
metabolik, tulang berfungsi sebagai gudang pertumbuhan tulang dalam situasi fisiologis
penyimpanan kalsium, fosfor, karbonat, yang maupun patologis. Perbaikan jaringan keras
berperan penting sebagai bufer pertukaran terjadi bersama dengan perbaikan jaringan
ion hidrogen.5,6,8 lunak.3,6,8Perbaikan jaringan lunak terjadi
Gigi merupakan jaringan keras sebagai kombinasi dari beberapa faktor
rongga mulut, yang tertanam dalam tulang pertumbuhan ini,yaitu connective tissue
rahang, yang dilekatkan oleh jaringan growth factor/CTGF, vascular endothelial
periodontal, agar gigi tetap mampu bertahan growth factor/VEGF, Epidermal growth factor
dalam soketnya. Gigi memiliki beberapa /EGF, dan Hepatocyte Growth
fungsi penting dalam pencernaan makanan. Factor/HGF.17,18,26,28 Hingga saat ini, faktor
Gigi dapat berfungsi sebagai (1) alat yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi
pengunyahan (mastikasi), yang meliputi: sel dental belum dapat dimengerti dengan
menggigit, memotong, mengunyah, baik. Beberapa protein telah teridentifikasi
menyobek, dan menghaluskan makanan, berperan dalam pengaturan pertumbuhan
sehingga menjadi partikel halus yang siap dan diferensiasi jaringan PDL antara lain
ditelan; (2) membantu proses pengucapan Fibroblast Growth Factor-5/FGF-5,growth
(fonetik), dengan memproduksi dan factor bone morphogenic protein-7/BMP7.
mempertahankan suara/bunyi; (3) berperan Fibroblast Growth Factor-5 dapat menginduksi
dalam penampilan (estetik), dan (4) jaringan periodontal untuk berdiferensiasi
pelindungjaringan penyangga gigi menjadi ligamentum non-mineral yang
(periodontal), supaya tetapdalam kondisi tergabung bersama membentuk masa

62
Pencabutan Gigi yang Irrasional Mempercepat Penurunan... (Zahreni dan Nadia)

ligamen, sedang BMP-7 dilaporkan dapat alveolar.28,31Sel punca mesenkimal ligamen


menginduksi sel PDL untuk mengadakan periodontal sangat dibutuhkan untuk
mineralisasi di ujung ligamen yang regenerasi jaringan di dalam LP, dengan jalan
menghubungkan tulang alveolar dengan meningkatkan kemampuan untuk
sementum.10,16,26-28 berdiferensiasi menjadi sel fungsional, seperti
osteoblas, fibroblas, dan sementoblas; melalui
PENCABUTAN GIGI DANPENURUNAN JUMLAH suatu rangkaian reaksi biokimia molekuler.21,32
SEL PUNCA LIGAMEN PERIODONTAL Sel punca mesenkimal ligamen periodontal
Saat terjadi sakit atau luka pada menunjukkan sifat yang sama dengan Bone
jaringan, sel juga dapat terluka atau mati. Marrow Derived Mesenchymal Stem cells
Saat hal ini terjadi, sel punca yang dalam (BMMSCs), yaitu: (1) mampu memperbanyak
keadan diam menjadi aktif, karena sel diri(self renewing), (2) mampu
puncabertugas untuk memperbaiki jaringan mengekspresikan marker di permukaan sel,
yang terluka atau menggantikan sel lain dan bersifat multipotensial untuk
pada saat mereka mengalami kematian rutin. berdiferensiasi menjadi beberapa sel
Dengan cara ini, sel punca menjaga jaringan dewasa/fungsional. Jumlah sel ini dilaporkan
tetap sehat.28-31Namun pada proses meningkat karena radang, dan sel secara
pencabutan gigi, sebagian besar sel punca progresif akan menghilang setelah sel
akan ikut tercabut, sehingga pertumbuhan mengalami proliferasi dan diferensiasi menjadi
tulang akan menurun. Penurunan yang cepat sel yang matang.33
terjadi pada 3-6 bulan pertama setelah
pencabutan, selanjutnya penurunan PEMBAHASAN
kecepatan reduksi tulang akan menurun Tulang maksila dan mandibula
secara perlahan.31-33 merupakan tulang yang kompleks, yang
Penyembuhan luka pasca disusun oleh beberapa struktur anatomi
pencabutan terjadi melalui beberapa dengan fungsi yang tepat. Tulang maksila
tahapan. Segera setelah pencabutan gigi, dan mandibula, tersusun atas: (1) tulang
soket alveolar akan diisi oleh gumpalan darah basal, yang berkembang bersama dengan
kemudian digantikan oleh jaringan granulasi kerangka tulang secara keseluruhan
dalam waktu 1 minggu, dan pembentukan membentuk badan mandibula dan maksila;
tulang concelous halus di bagian dua per (2) tonjolan tulang alveolar, yang
tiga apikal terjadi hingga minggu ke-10. Soket berkembang bersama erupsi gigi, yang
akan dipenuhi dengan tulang pada minggu mengandung alveolus gigi; (3) bundel tulang,
ke-15. Pada awal penyembuhan luka, sel yang melapisi soket alveolar, meluas ke
epitel bermigrasi ke bawah, dilindungi oleh bagian koronal, membentuk puncak tulang
bekuan darah. Hal sebaliknya terjadi pada bukal (buccal crest), dan membentuk bagian
penyembuhan soket, sel epitel bermigrasi ke dari struktur periodontal, yang mengelilingi
atas jaringan granulasi untuk menutup soket bagian eksternal dari serabut periodontal
yang mengalami penyembuhan. Hal ini (serabut Sharpeys).6,34 Setelah gigi dicabut,
terjadi karena jaringan inflamasi dikenali bundel tulang merupakan bagian tulang
sebagai jaringan ikat oleh sel epitel, sehingga yang pertama diabsorpsi,selanjutnya diikuti
migrasi seluler terjadi di permukaannya. oleh tulang alveolar secara
Jaringan granulasi cepat mengalami bertahap.3,13,22Hasil proses remodeling
pemodelan ulang untuk menjadi matriks, menghasilkan pengurangan morfologi ridge
mulai dari dinding apikal dan lateral residual pada bidang vertikal.33Setelah 1 tahun
tulang alveolar. Proses mineralisasi terjadi pencabutan gigi, pengurangan tinggi residual
mengarah pada pembentukan anyaman ridge pada bidang midsagital rata-rata 2-3
tulang yang akhirnya digantikan oleh tulang mm pada maksila dan 4-5 mm pada
pipih matang/mature lamellar bone. mandibula. Besarnya reduksi residual ridge
Kecepatan penulangan pasca ekstraksi sangat bervariasi tergantung pada kondisi
sangat individual. Hal ini dipengaruhi oleh sistemik, faktor resorpsi tulang lokal, dan
luasnya kerusakan tulang, kondisi sistemik, berbanding terbalik dengan faktor
usia, gizi, dan kondisi lain.8,24,29,30 pembentukan tulang lokal tertentu.36
Sel punca dewasa mempunyai dua Ligamen periodontal merupakan
sifat dasar yaitu self renewal (mampu tempat terjadinya berbagai proses
memperbanyak diri) dan multipotensi metabolisme, regenerasi maupun reparasi
(membentuk generasi baru). Sel punca jaringan.25Ligamen periodontal yang sehat
mesensimal LPtergolong adult stem cell, merupakan tempat pelekatan lingkungan
sebagai turunan dari sel punca mesenkimal mikro/niche sel punca ligamen periodontal
dewasa pada bone marrow. Sel punca dan matriks ekstraseluler, yang memfasilitasi
dewasa merupakan sel yang belum regenerasi jaringan periodontal dan
mengalami pematangan (undifferentiated tulang.25,28Hal ini dapat dipahami karena sel
stem cells), yang sering disebut dengan sel punca mesenkimal ligamen periodontal/SPM-
progenitor atau sel precursor yang bersifat LP dan sel punca mesenkimal bone
multipoten.7,25 Sel ini banyak ditemukan di marrow/SPM-BM yang diperlukan untuk
daerah paravasasi pada ligamen regenerasi jaringan terletak dekat pembuluh
periodontal, dan dilaporkan memiliki tempat darah di daerah tulang alveolar.37Jika terjadi
berkumpul di bagian bone marrow tulang kerusakan di daerah prosesus alveolaris maka

63
Stomatognatic (J. K. G Unej) Vol. 12 No. 2, 2015: 61-66

sel punca jumlahnya akan sangat berkurang. Selain itu, pada kondisi pasca
Jika sel punca berkurang maka sel dewasa pencabutan gigi, kontak fisiologis antara gigi
yang fungsional (osteoblas) juga akan rahang atas dan rahang bawah juga
berkurang.36 Sebagaimana diketahui, menghilang. Secara fisiologis, ketika gigi
Osteoblas merupakan sel yang bertanggung- berkontak dengan gigi antagonis dalam
jawab untuk pembentukan tulang. Osteoblas proses pengunyahan, gigi dan tulang rahang
memiliki kemampuan untuk mensintesis akan distimulasi terus-menerus, sehingga
matriks kolagen dan mineralisasi tulang. Ketika ukuran, kekerasan, kekuatan dan kekenyalan
osteoblas diaktifkan oleh parathormon/PTH, tulang dapat dipertahankan sampai batas
osteoblas akan melepaskan sitokin yang tertentu. Namun, bila gigi dicabut, strain
secara langsung dan tidak langsung mekanik yang memainkan peran penting
merangsang peningkatan jumlah dan dalam proliferasi, diferensiasi dan
aktivitas osteoklas, sehingga kerusakan tulang pematangan sel tulang. Reseptor sel mekanik
akan berlanjut.37,38Bersama dengan itu, jumlah pada osteoblas merespons terhadap stres
sel fungsional fibroblas yang juga menurun menimbulkan kekuatan kompresi, tegangan
akan menurunkan kolagen, tarik dan tegangan geser akan menghilang.
glikoprotein,glikosaminoglikan, proteoglikan, Walaupun, mekanisme molekuler yang
serat oksitalan,serat reticular dan elastis, serta mendasari proses ini belum sepenuhnya
substansi dasar pada ekstra-selluler dapat dijelaskan. Tulang yang pasif
matrix/ECM yang disintesisnya.37,38,39 Dengan dilaporkan dapat mengakibatkan timbulnya
demikian, aktivitas regenerasi jaringan tulang disuse atrophy, atau abuse bone
akan terhambat dan resorpsi tulang menjadi resorption.40
semakin besar.38,39,41 Berdasarkan uraian di atas tampak
Setelah pencabutan, secara bahwa pencabutan memiliki dampak yang
anatomis, tulang alveolar akan mengalami sangat besar terhadap keutuhan morfologi
perubahan bentuk dalam beberapa tahap. rahang. Oleh karena itu, pencabutan yang
Tahap pertama terbukanya tulang alveolar irrasional harus dihindarii agar kerusakan yang
akibat pencabutan. Kedua, tepi tajam lebih besar tidak terjadi.
sisanya akan dibulatkan oleh resorpsi
osteoklastik eksternal, sehingga menyisakan KESIMPULAN
residual ridge yang membulat. Ketiga, dari Pencabutan gigi harus dilakukan
aspek labial dan lingual, puncak ridge akan dengan mempertimbangkan dampak yang
menyempit sehingga berbentuk seperti mata ditimbulkannya, karenapencabutan gigi
pisau/knife edge. Keempat, bentuk mata dapat mengakibatkan hilangnya komponen
pisaunya menjadi lebih pendek karena penting pertumbuhan tulang, seperti sel
resorpsi horizontal oleh osteoklas, dan punca, matriks ekstra-seluler, proprioseptor
akhirnya menghilang. Tulang alveolar menjadi dan faktor pertumbuhan lokal. Kehilangan
pendek, membulat dan datar. Pada Akhirnya, komponen ini dapat mengakibatkan tulang
residual ridge yang tersisa sangat rahang mengecil, tipis dan rapuh, sehingga
terbatas.13,22,29 Dalam studi terpisah Tallgren, memudahkan timbulnya fraktur,mengurangi
Atwood dan Coy menemukan bahwa rasio keberhasilan tindakan perawatan dental
rata-rata reduksi residual ridge pada yang lain, dan menurunkan fungsi
maksiladan mandibula adalah 1: 4, yang pengunyahan danpencernaan makanan.
berarti resorpsi pada mandibula lebih besar
daripada maksila.22 DAFTAR PUSTAKA
Reduksi residual ridge juga
ditentukan oleh faktor anatomis, dan 1. Kementerian Kesehatan R.I. Profil
metabolik.Reduksi residual ridge secara Kesehatan di Indonesia Tahun 2014.
anatomis meliputi jumlah tulang dan kualitas Kementerian Kesehatan R.I. Sekretaris
tulang. Ridge yang besardiresorpsi lebih Jenderal. 2015. Jakarta
cepatsedang ridge yang berbentuk mata
pisau diresorpsi lebih lambat dan dalam 2. Farlex. Free Medical Dictionary.
jangka waktu yang panjang. Meskipun ridge http://medical-
yang luas memiliki potensi yang lebih besar dictionary.thefreedictionary.com/
untuk kehilangan tulang, tetapi kecepatan Diunduh tanggal 15 Desember 2015.
kehilangan tulang vertikal sebenarnya Pukul 21.00.
mungkin lebih lambat daripada kehilangan
tulang pada ridge yang kecil, karena lebih 3. Pagni G., Pellegrini G., Giannobile W.V.,
banyak tulang yang diresorpsi per unit waktu Giulio Rasperini G. Postextraction
dan karena kecepatan resorpsi juga Alveolar Ridge Preservation: Biological
tergantung pada kepadatan/densitas tulang. Basis and Treatments. International
Semakin padat tulang rahang, maka semakin Journal of Dentistry 2012: 1-13, Article ID
lambat resorpsinya karena semakin banyak 151030
tulang yang harus diresorpsi per unit waktu.
Namun demikian, kurangnya komponen 4. Hutchinson E.F., Mauro Farella, Beverley
pembentukan gigi dan tulang, akan Kramer. Importance of teeth in
menyebabkan resorpsi tulang menjadi maintaining the morphology of the adult
semakin besar.13,22 mandible in humans. European Journal

64
Pencabutan Gigi yang Irrasional Mempercepat Penurunan... (Zahreni dan Nadia)

of Oral Sciences 2015, 123 (issue-5): 341- factor (FGF-2) have in periodontal
349. therapy? Periodontology 2000 2011, 56:
188-208.
5. Hall J.E.Textbook of Medical Physiology.
12th Ed., Elsevier Saunders 2010. 18. Dereka X.E., Markopoulou C.E., and
Philadelphia, Pennsylvania. Vrotsos I.A. Role of growth factors on
periodontal repair. Growth Factors 2006,
6. Lavelle C.L.B. Applied of Oral Physiology. 24 (4): 260-267.
2nd Ed. Wright 1988. London
19. Mitsiadis T.A., Feki A., Papaccio G.,
7. Vishwakarma A., Sharpe P., Shi S., Catn J. Dental pulp stem cells, niches,
Ramalingam M. Stem Cell Biology and and notch signaling in tooth injury. Adv
Tissue Engineering in Dental Sciences. Dent Res. 2011, 23 (3): 275-279.
Elsevier-Academic Press 2015. UK.
20. Giordano G., Monaca G.L., Annibali S.,
8. Newman M.G., Takei H.H., Klokkevold Cicconetti A., Ottolenghi L. Stem cells
P.R.Carranza F.A. Clinical from oral niches: a review. Annal di
periodontology. 11th Ed. Saunders Stomatologia 2011, II (1-2): 3-8.
Elsevier 2012. China.
21. Nagatomo K., Komaki M., Sekiya I.,
9. Rathee M., Bhoria M., Singla S., Malik, P. Sakaguchi Y., Noguchi K., Oda S.,
Oral Proprioception for Prevention and Muneta T., Ishikawa I. Stem cell
Preservation. RRJDS 2014, 2 (Supplement properties of human periodontal
1): 42-46. ligament cells. J Periodont Res. 2006, 41:
303-310.
10. Chen G., Deng C., Li Y. TGF- and BMP
signaling in osteoblast differentiation and 22. Atwood, D.A. Reduction of residual
bone formation. Int J. Biol. Sci. 2012, 8: ridges: A major oral disease entity. J
272-288. Prosthet Dent.1971, 26: 266-271

11. Caja L., Bertran E., Campbell J., Fauston 23. Hidaka T., Nagasawa T., Shirai K., Kado
N., Fabregat I. The transforming growth T., Furuichi Y. FGF-2 induces proliferation
factor-beta (TGF-) mediates acquisition of human periodontal ligament cells and
of a meshenchymal stem cell-like maintains differentiation potentials of
phenothype in human liver cells. J. Cell STRO-1+/CD146+ periodontal ligament
Physiol. 2011, 226 (5): 1214-1223. cells. Archives of Oral Biology 2012, 57
(Issue 6): 830840.
12. Watabe T and Miyazono K. Roles of TGF-
Family signaling in stem cell renewal 24. Bartold P.M. Periodontal tissue in health
and differentiation. Cell Research 2009, and diseases: Introduction.
19: 103-115. Periodontology 2000. Blackwell
Munksgaard 2006, 20: 7-10.
13. Atwood, D.A. Bone Loss of Edentulous
Alveolar Ridges. Journal of 25. Bartold P.M., Shi S., and Gronthos S. Stem
Periodontology 1979, 50 (4s): 11-21. cells and periodontal regeneration.
Periodontology 2000. Blackwell
14. Reich K.M., Huber C.D., Lippnig W.R., Munksgaard 2006, 20: 29-49.
UlmC., Watzek G., TanglS. Atrophy of the
residual alveolar ridge following tooth 26. Bartold P.M. and Narayanan A.S.
loss in an historical population. Oral Molecular and cell biology of healthy
Diseases 2011, 17 (issue-1): 33-44. and diseased periodontal tissues.
Periodontology 2000. Blackwell
15. Sndor G.K.B., Lindholm T.C. Clokie Munksgaard 2006, 20: 29-49.
C.M.L. Bone Regeneration of the
Craniomaxillofacial and Dento-alveolar 27. Lekovic V., Kenney E.B., Weinlaender M.
Skeletons in the Framework of Tissue A Bone regenerative approach to
Engineering. In Topics in Tissue alveolar ridge maintenance following
Engineering 2003. N. Ashammakhi & P. tooth extraction. Report of 10 cases
Ferretti. 2003. Periodontology 1997, 68 (6): 563570.

16. Lallier T.E., Spencer A. Use of microarrays 28. Ohta S., Yamada S., Matuzaka K., Inoue
to find novel regulators of periodontal T. The behavior of stem cells and
ligament fibroblast differentiation. Cell progenitor cells in periodontal ligament
Tissue Res. 2007, 327: 93-109. during wound healing as observed using
immunohistochemical methods. J.
17. Murakami S. Periodontal tissue Period Res. 2008, 43: 595-603.
regeneration by signaling molecule(s):
what role does basic fibroblast growth

65
Stomatognatic (J. K. G Unej) Vol. 12 No. 2, 2015: 61-66

29. Devlin H. and SloanP. Early bone healing 40. Scanlon C.S., Marchesan J.T., Soehren S.,
events in the human extraction socket. Matsuo M., and Kapila Y.L. Capturing the
International Journal of Oral and regenerative potential of periodontal
Maxillofacial Surgery 2002, 31 (6): 641 ligament fibroblasts. J. Stem Cells Regen
645. Med. 2011, 7 (1): 5456.

30. SteinerG.G., FrancisW., BurrellR., Kallet 41. Frantz C., Stewart K.M., Weaver V.M. The
M.P., Steiner D.M., and MaciasR. The extracellular matrix at a glance. Journal
healing socket and socket of Cell Science 2010, 123: 4195-4200
regeneration, Compendium of
Continuing Education in Dentistry2008.
29(2):114124.

31. Hsieh Y.D., DevlinH., and RobertsC. Early


alveolar ridge osteogenesis following
tooth extraction in the rat, Archives of
Oral Biology 1994, 39 (5): 425428.

32. Dangaria S.J., Ito Y., Walker C., Druzinsky


R., Luan X., Diekwisch T.G.H. Extracellular
Matrix-Mediated Differentiation of
Periodontal Progenitor Cells. J.
Differentiation 2009, 78 (2-3): 7990.

33. Buduneli N. Pathogenesis and treatment


of periodontitis. Intech online publish
2012. 200 pgs.

34. Nevins, M., M. Camelo, S. De Paoli. A


study of the fate of the buccal wall of
extraction sockets of teeth with
prominent roots. International Journal of
Periodontics and Restorative Dentistry
2006, 26(1): 1929.

35. Trombelli L., Farina R., Marzola A., Bozzi L.,


Liljenberg B., Lindhe J. Modeling and
remodeling of human extraction sockets.
Journal of Clinical Periodontology 2008,
35 (7): 630639.

36. Araujo M.G., Lindhe J. Dimensional ridge


alterations following tooth extraction. An
experimental study in the dog. Journal of
Clinical Periodontology 2005, 32 (2): 212
218.

37. Coura G.S., Garcez R.C., deAguiar


CBNM., Alvarez-Silva M., Magini R.S.,
Trentin A.G. Human periodontal
ligament: a niche of neural crest stem
cells. J. Periodont Res 2008, 43: 531-536.

38. Yan Y, Gong Y, Guo Y, Lv Q, Guo C,


Zhuang Y, Zhang Y, Li R, Zhang X.
Mechanical Strain Regulates Osteoblast
Proliferation through Integrin-Mediated
ERK Activation. Plos 2012. Published: April
23, DOI: 10.1371/ journal.pone.0035709

39. Tan, W. L., Wong T.L.T., Wong M.C.M.,


Lang N.P. A systematic review of post-
extractional alveolar hard and soft tissue
dimensional changes in humans. Clinical
Oral Implants Research 2012, 23
(supplement 5): 121.

66

You might also like