Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 15

1

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................. 2
MARS DOKTER KECIL............................................................................................. 3
PENGERTIAN DOKTER KECIL................................................................................ 4
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN (P3K)............................................................................................... 7
KESEHATAN GIGI DAN MULUT........................................................................... 13
CUCI TANGAN...........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................18

MARS DOKTER KECIL


Mari kawan-kawan maju berjuang
Tantang musuh yang menyerang
Sedia bantuan guru dan orangtua
Adalah mengabdi sesama

Bekerja bergiat slalu berusaha


Bantu petugas medis
Menjauhkan penyakit yang akan mendekat
Ayo kawan siap bekerja

2
Menimbang mengukur
Tugas kitapun bidang PPPK
Menuntut ilmu kesehatan praktis
Guna membantu sahabat
Dan masyarakat menerima kita

PENGERTIAN DOKTER KECIL

A. Definisi
Dokter kecil adalah peserta didik yang dipilih guru guna ikut melaksanakan
sebagian usaha pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, keluarga, teman murid pada
khususnya dan sekolah pada umumnya.

B. Tugas Dan Kewajiban


1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat
2. Mengajak serta mendorong murid lainnya untuk bersama-sama menjalankan
usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing.
3. Mengusahakan tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah dan di
rumah.
4. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu mereka menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di sekolah.

3
5. Berperan aktif dalam kampanye kesehatan yang diselenggarakan disekolah,
misalnya :
a. Pekan kebersihan
b. Pekan penimbangan dan pengukuran tinggi badan
c. Pekan gizi
d. Pekan kesehatan gigi
e. Pekan kesehatan mata, dll

C. Kriteria Peserta Dokter Kecil


1. Telah menduduki kelas 4 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.
2. Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah mendapat pelatihan dokter kecil
3. Berprestasi di sekolah
4. Berbadan sehat
5. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab
6. Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat
7. Berbudi pekerti baik dan suka menolong
8. Di izinkan orang tua

D. Kegiatan Dokter Kecil


1. Menggerakkan teman asal saling mengadakan :
a. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi
b. Penimbangan dan pengukuran tinggi badan
c. Penelitian penglihatan
d. Pemeriksaan cacar, BCG
e. Pemeriksaan kesehatan gigi
2. Pengenalan dini penyakit dan tanda-tandanya
3. Pengobatan sederhana
4. Pengamatan kebersihan ruang UKS, warung dan kebun sekolah
5. Pengamatan hygiene/ sanitasi, rumah dan sekolah, halaman ruang kelas,
perlengkapan, persediaan air bersih, tempat cucian, WC, kamar mandi, tempat
sampah, saluran pembuangan.
6. Penjagaan kesehatan terhadap kecelakaan : kotak P3K, alat pemadam
kebakaran, alat bermain, lapangan bermain.
7. Pencatatan dan pelaporan.
8. Rujukan.

E. Pencatatan Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dicatat oleh dokter kecil dan di masukkan dalam
buku laporan dokter kecil yaitu :
1. Kegiatan yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat
a. Hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan
b. Hasil pengematan ketajaman penglihatan
c. Jenis pertolongan pertama yang diberikan
d. Hasil pengamatan pengguntingan kuku
e. Hasil pengamatan sarang nyamuk (PSN)
f. Anjuran-anjuran yang diberikan kepada teman, saudara di rumah, misalnya :

4
1) Menggunting kuku secara rutin
2) Melihat televisi tidak terlalu dekat (minimal 3 meter)
3) Tidur tidak terlalu larut malam
4) Jangan baca buku sambil tiduran
5) Sikap duduk yang baik pada waktu membaca dan menulis
6) Membuang sampah pada tempatnya, dll.
g. Hasil dari melihat/ pengamatan pada teman/ di masyarakat, misalnya :
1) Hasil pengamatan pada warung sekolah
2) Kebiasaan teman membuang sampah
3) Melihat orang buang sampah dari mobil
4) Berjalan di jalan umum sambil baca pelajaran.
2. Kegiatan yang ada di kelas
a. Piket kebersihan kelas
3. Saran dan usul untuk diselenggarakannya kegiatan tertentu di bidang kesejahteraan,
dll

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

A. Arti P3K

5
Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat
cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (dokter/puskesmas/rumah
sakit)

B. Tujuan P3K
1. Mencegah cidera bertambah parah
2. Menunjang upaya penyembuhan

C. Pedoman yang harus dipegang oleh pelaku P3K


P = Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum bertindak
A = Amankan korban dari gangguan ditempat kejadian sehingga bebas dari bahaya
T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada
kecelakaan
U = usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah sakit atau yang berwajib
(polisi/keamanan setempat)
T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat

D. Peralatan P3K terdiri atas


1. Bahan yang minimal harus tersedia
a. Bahan untuk membersihkan tangan misalnya : sabun, alkohol.
b. Obat untuk mencuci luka misalnya : air bersih, boorwater, Providone iodine
c. Obat untuk mengurangi rasa nyeri misalnya parasetamol
d. Bahan untuk menyadarkan misalnya moniak, parfum.
2. Alat minimal yang disediakan
a. 10 pembalut cepat
b. Pembalut gulung
c. Pembalut segitiga
d. Kapas
e. Plester
f. Kassa steril
g. Gunting
h. Pinset

E. Pelaksanaan P3K
Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan
1. Periksa kesadaran
Apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh. Hilangkan penyebab
gangguan kesadaran, istirahatkan dan tenangkan korban yang gelisah, bila korban
tidak sadar selama 30 menit ia langsung diangkut ke dokter atau puskesmas/ rumah
sakit
2. Periksa pernafasan
Apakah pernafasan kornban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati korban (lihat
cuping hidung-dengar). Tindakan awal adalah memebebaskan jalan nafas dan
memepertahankan saluran pernafasan. Bila pernafasan berhenti maka harus dilakukan
pernafasan buatan.
3. Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah
6
Apakah teraba denyut jantung?
Tindakan yang harus dilakukan dengan segera adalah menghentikan perdarahan
4. Periksa keadaan local (patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan :
Tanyakan kepada korban apakah korban adarasa nyeri, linu, sakit? Minta tunjukkan
tempat yang sakit
Apabila ada luka harus dilihat juga apakah luka lain, beritahu korban bahwa ia akan
ditolong dan ajaklah bercakap-cakap

F. Gangguan yang diderita korban kecelakaan :


Pada dasarnya pada setiap korban kecelakaan dapat dibedakan gangguan berupa :

Gangguan umum :
Dimana keadaan umum/kesehatan korban terganggu yang daalm waktu singkat akan
mengancam jiwa korban, misalnya
1. Gangguan pernapasan
a. Pengertian : kesulitan bernapas, sampai tidak bernafas
b. Penyebab : sumbatan jalan nafas, kelemahan atau kejang otot pernapasan ,
menghisap asap atau gas beracun
c. Penggolongan : korban sadar dan korban tidak sadar
d. Prioritas pertolongan : pada korban yang tidak sadar
e. Lokasi gangguan : di rongga hidung, kerongkongan, sampai paru-paru
f. Tindakan P3K : berikan prnafasan buatan

2. Gangguan kesadaran
a. Pengertian : keadaan dimana kesadarn berkurang atau hilang sama sekali
b. Penyebab
1) Benturan/ pukulan kepala
2) Sinar terik matahari langsung mengenai kepala
3) Berada dalam ruangan penuh orang, sehingga kekurangan zat asam
4) Keadaan tertentu di maan tubuh lemah, kurang latihan, perut kosong, dll.
c. Penggolongan : kesadaran kurang dan kesadaran hilang
d. Prioritas pertolongan :
1) Korban tidak sadar denagn gangguan pernafasan
2) Korban yang kesadarannay berkurang
e. Lokasi gangguan : pada sususnan saraf pusat (SSP)
f. Tindakan P3K :
1) Angkat penderita ketempat yang teduh dan baik sirkulasi udaranya
2) Tidurkan terlentangtanpa bantal bila mukanya pucat/ biru,jika mukanya merah
berikan bantal
3) Longgarkan semua pakaian yang mengikat
4) Bila penderita sadar berikan minum yang hangat
5) Beri selimut supaya badannya hangat
6) Jika perlu kirim ke rumah sakit
3. Gangguan peredaran darah/berat (syok)
a. Pengertian : keadaan yang dapat mengancam kehidupan dimaan otak dan alat vital
lain kekurangan darah oleh berbagai sebab

7
b. Penyebab :
1) Kekurangan darah/cairan (muntaber)
2) Luka bakar yang luas
3) Nyeri yang hebat
4) Tidak tahan terhadap obat/ bahan kimia tertentu
c. Penggolongan
1) Ringan , dengan tanda-tanda ; pucat, kulit dingin, nadi lemah dan cepat
(100x/menit), korban gelisah, rasa haus, kadang-kadang ngacau
2) Berat, dengan tanda-tanda : sangat pucat, mata cekung, pernafasan cepat dan
tidak teratur, nadi susah teraba dan apabila teraba sangat cepat (150x/menit)
d. Lokasi gangguan : kulit, saluran pencernaan dan patah tulang
e. Tindakan P3K
1) Bawa korban ke tempat teduh dan aman, dan bila tidak terdapat perdarahan di
kepala tidurkan terlentang tanpa bantal, atas kepala lebih rendah dari kaki, bila
tidsak ada patah tulang dan perdarahan dianggota badan, kaki diluruskan dan
tangannya
2) Pakaian korban dikendorkan
3) Tenangkan korban dan usahakan agar badan tetap hangat
4) Bila ada luka atau perdarahan, rawat lukanya dan hentikan perdarahannya
5) Bila ada patah tulang kerjakan pembidaian
6) Bila munteber beri oralit

4. Perdarahan
a. Pengertian : perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darahyang rusaknya.
Perdarahan ada 2 macam, yaitu perdarakhan keluar dan perdarahan ke dalam
b. Penyebab : putusnya pembuluh darah atau perlukaan paad pembuluh darah
c. Penggolongan
1) Perdarahan pembuluh darah nadi/arteri
2) Perdarahan pembuluh darah balik atau vena
3) Perdarahan pembuluh darah rambut/kapiler
d. Prioritas pertolongan : pembuluh darah nadi
e. Tindakan P3K
1) Bagian anggota badan yang berdarah tinggikan
2) Tekan pembuluh darah yang terletak di antara tempat perdarahan

8
Pertolongan Pertama pada Korban Pingsan

Pertolongan pertama berikut adalah menurut Stanley M. Zildo yang dikutip dari
bukunya yang berjudul "First Aid, Cara Benar Pertolongan Pertama dan
Penanganan Darurat". Seseorang yang terlihat mengalami gejala awal akan pingsan
maka dapat dicegah agar tidak pingsan, yaitu dengan cara merebahkan korban lalu
mengangkat kakinya setinggi 15 - 25 cm. Bisa juga dengan didudukkan dengan posisi
kepala membungkuk menyentuh kedua lutut. Namun apabila pingsan sudah terjadi,
maka dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Rebahkan korban, angkat kaki setinggi 15 - 25 cm meskipun ada


kemungkinan kepalanya terluka.
2. Buka jalan pernapasan, lakukan penapasan buatan jika perlu.
3. Buka baju, khususnya di sekitar leher korban.
4. Bila korban muntah, miringkan atau balikkan kepalanya untuk
mencegah tersedak.
5. Secara pelan-pelan, usap wajahnya dengan menggunakan air dingin dan
jangan disiramkan ke muka korban.
6. Periksa kembali seluruh tubuh untuk melihat apakah terdapat bengkak
atau perubahan bentuk yang disebabkan karena jatuh.

9
7. Jangan diberi minum meskipun korban sudah pulih kembali.
8. Bila pertolongan tidak berhasil dalam beberapa menit, bawa korban ke
dokter atau paramedis.

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat menangani korban pingsan adalah:

1. Membiarkan tubuh orang pingsan menekuk, karena dapat mengganggu


peredaran darah.

2. Membiarkan leher korban miring/menengok.

3. Meletakkan posisi kepala lebih tinggi daripada posisi kaki, sebab akan
mengurangi aliran darah dan oksigen ke otak.

4. Memberikan minum atau makan korban setelah baru saja sadar.

5. Mengerubungi orang yang tengah pingsan.

6. Membiarkan penderita langsung bangun/berdiri setelah tersadar.

Pencegahan Pingsan

Kehilangan kesadaran pada saat tertentu mungkin dapat membahayakan hidup anda.
Untuk itu perlu menjaga kondisi tubuh agar tidak mudah pingsan, yakni dapat dengan
melakukan pencegahan. Pingsan dapat dicegah dengan melakukan beberapa
kebiasaan hidup yang sehat, antara lain:

1. Makan dengan teratur, seimbang, dan tidak berlebihan.

2. Menghindari aktivitas berlebihan.

3. Tidak mengkonsumsi obat perangsang, alkohol, doping, dan sejenisnya.

4. Menghindari lingkungan yang panas dan lembab.

5. Membiasakan bangun secara perlahan setelah tidur atau berbaring.

6. Mencegah dehidrasi dan kekurangan volume darah dengan minum air putih
teratur.

7. Belatih mengatur pernapasan, agar tidak terengah-engah.

KESEHATAN GIGI DAN MULUT

A. Bagian-bagian terpenting dari mulut


10
1. Bibir
Bibir juga disebut tepi mulut. Bibir terdiri dari bibir atas dan bibir bawah. Titik
pertemuan antaar bibir atas dan bibir bawah disebut sudut mulut.
Kita memerlukan bibir untuk:
a. Menjaga jangan sampai makanan dan minuman tercecer keluar mulut.
b. Merasakan panas-dinginnya makanan dan minuman
c. Berbicara dengan jelas

2. Lidah
Lidah terdiri atas otot-otot dan dapat digerak-gerakkan. Pada bagian atas dari lidah
ada tonjolan-tonjolan kecil. Tonjolan-tonjolan kecil ini merupakan alat pengecap dan
perasa.
Kita memerlukan lidah untuk
a. Mengecap makanan dan minuman
b. Menelan
c. Menjilat
d. Berbicara

3. Gigi
Yang kelihatan dalam mulut adalah sebagian dari seluruh gigi. Bagian yang kelihatan
ini disebut mahkota gigi. Sebagian gigi tertanam di dalam rahang. Karena itu bagian
ini tidak terlihat kalau kita membuka mulut. Bagian yang tidak kelihatan ini disebut
akar gigi. Akar gigi ini diikat kepada tulang rahang dengan benag-benang yang sangat
halus. Karena akar gigi ini diikat pada tulang rahang maka gigi tidak mudah copot.
Kegunaan gigi untuk:
a. Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan
b. Mengucapkan kata-kata dengan jelas
c. Mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk wajah menjadi harmonis.
4. Gusi
Daging sekitar mahkota gigi disebut gusi. Biasanya gusi berwarna merah muda.
Tetapi kadan-kadang ada juga gusi yang warnanya agak kecoklat-coklatan. Warna ini
disebabkan karena dalam gusi ada zat pewarna yang disebut pigmen. Gusi yang sehat
melekat erat sekitar mahkota gigi. Pinggiran dari gusi yang sehat kelihatannya tipis
(tidak menggelembung) dan mengkilap. Gusi yang tidak sehat mempunyai pinggiran
yang menggelembungdan seringkali gusinya berwarna merah.
Kegunaan gusi dalah untuk melindungi benang-benang halus yang mengikat akar gigi
kepada tulang rahang.

B. Penyakit gigi dan mulut


Penyakit gigi dan mulut yang banyak di derita adalah gigi
berlubang(keropos) dan gusi berdarah (radang). Rongga mulut setiap penuh dengan

11
bakteri, sisa makanan menyebabkan bakteri tumbuh subur, berkelompok, melekat erat
pada gigi sebagai lapisan yang lengket dan tidak berwarna disebut plak. (hanya dapat
dilihat dengan memakai zat perwarna). Bila kita makan makanan/minum yang
mengandung gula dan lengket. (permen, coklat, jenang, siru, dsb.) aka nada sisa
makanan yang nempel pada gigi dan gusi. Sisa makanan bergula tersebut akan diubah
oleh bakteri menjadi asam. Asam ini akan melarutkan lapisan luar gigi (email)
sehingga menjadi keropos dan berlubang. Bakteri dan plak yang menempel di gusi
akan menyebabakan peradanagn gusi sehingga gusi menjadi bengkak dan mudah
berdarah. Plak lama-lama akan mengeras karena mengalami mineralisasi menjadi
karang gigi. Karang giri ini akan memperparah peradangan gusi.

C. Kelainan rongga mulut


1. Gigi berjejal
2. Sariawan
3. Kelainan akibat kebiasaan buruk
a. Kebiasaan menghisap jari, bibir bawah dapat menyebabkan gigi depan atas
mendongos.
b. Menggigit benang, membuka tutup botol dengan gigi, bisa menyebabkan gigi
patah.

D. Cara menyikat gigi yang baik


1. Sikat bagian luar setiap gigi atas denagn gerakan pendek dan lembut maju-
mundur berulang-ulang. Berikan perhatian khusus pada pertemuan gigi dan gusi
2. Lakukan hal yang sama pada semua gigi atas bagian dalam
3. Ulangi gerakan yang sama untuk permukaan bagian luar dan dalam semua gigi
atas dan bawah dengan gerakan-gerakan pendek dan lembut maju mundur
berulang-ulang.
4. Untuk permukaan bagian dalam gigi rahang/bawah depan, miringkan sikat gigi
seperti dalam gambar. Kemudian bersihkan gigi dengan gerakan sikat yang
benar.
5. Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atasdan bawah dengan gerakan-gerakan
pendek dan lembut

12
CUCI TANGAN

Prinsip dari 6 langkah cuci tangan antara lain :

1. Dilakukan dengan menggosokkan tangan menggunakan cairan antiseptik


(handrub) atau dengan air mengalir dan sabun antiseptik (handwash). Rumah
sakit akan menyediakan kedua ini di sekitar ruangan pelayanan pasien secara
merata.
2. Handrub dilakukan selama 20-30 detik sedangkan handwash 40-60 detik.
3. 5 kali melakukan handrub sebaiknya diselingi 1 kali handwash

6 langkah cuci tangan yang benar menurut WHO yaitu :

1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua
telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

13
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

14
DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes RI. 1995. Pedoman Pelatihan, Modul dan Materi Dokter Kecil. Edisi
II. Jakarta.
2. Dinkes Banyumas. 2003. Buku Panduan Penataran Dokter Kecil. Baturraden.
3. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). (2008). Buku Ajar Respirologi anak,
edisi pertama. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
4. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). (2011). Kumpulan Tips Pediatrik.
Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
5. Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. (2005). Buku Kuliah 2 Ilmu Kesehatan
Anak. Jakarta: Infomedika
6. Soemirat, S. Juli, (2006). Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press Staff

15

You might also like