Kemampuan Psikologis Anak Dengan Tulisan Tangan Buruk: Budi Andayani

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 20

JURNAL PSIKOLOGI

2001, NO. 2, 77 - 96

KEMAMPUAN PSIKOLOGIS ANAK


DENGAN TULISAN TANGAN BURUK
Budi Andayani
Universitas Gadjah Mada

ABSTRACT

Handwriting is a point to be scored in evaluating students achievement.


For the elementary school students still learning to write this matter should not
be ignored particularly in the Bahasa Indonesia subject.
Cursive writing is to be mastered when a student enters his third grade and
such writing would be useful until adulthood. However, this type of writing is
found difficult to many students, even to those of the higher level education.
The purpose of the present research is to explore psychological abilities of
children with illegible handwriting that the basic problem of such children can
be identified.
The subjects were 3 third-grade students whose handwriting were rated as
illegible by some teachers, and 1 student whose handwriting was not rated as
illegible as a comparison. The Wechsler Intelligence Scale for Children and the
Bender-Gestalt test were administered. The data of WISC then were presented in
profiles of some cognitive abilities. Indications of brain injury and emotional
disturbance could be derived from the Bender-Gestalt test.
The profile of each subject showed that there is no specific tendency of
cognitive abilities, and no indication of brain injury and emotional disturbance.
It is concluded that the illegibility of the subjects handwriting is merely the case
of motor skill. The illegibility of handwriting has nothing to explain the students
academic achievement since their academic achievements, except for one subject
whose intelligence is below average, are satisfying.
Keywords: Psychological abilities, handwriting.

Keterampilan menulis adalah keteram- mencapai tujuan belajar yang sudah cukup
pilan yang sekarang ini harus dikuasai oleh padat sejak di kelas satu. Tulisan tangan
anak begitu masuk sekolah dasar. Siswa menjadi suatu tolok ukur prestasi, di
kelas satu dituntut untuk mampu membaca samping kenyataan bahwa kejelasan tulisan
dan menulis karena sekolah berusaha akan memudahkan orang lain (dalam hal

ISSN : 0215 - 8884


78 ANDAYANI

ini guru) mengetahui kedalaman penguasa- Bagi siswa yang selalu mendapat teguran
an siswa terhadap ilmu. Bagi siswa kelas karena tulisan tangannya dapat saja
enam tulisan tangan termasuk poin nilai kemudian tidak termotivasi belajar karena
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. selalu dihadapkan pada kenyataan bahwa ia
Oleh karena itu tuntutan agar anak dapat tidak sempurna. Ketidak-sempurnaan ini,
menulis dengan baik menjadi semakin jika mendapat perhatian yang cukup besar
tinggi. Hal ini pulalah yang akan porsinya dari guru maupun orangtua, akan
menyebabkan siswa yang tulisan tangannya menyebabkan siswa juga lebih terfokus
tidak jelas akan selalu mendapat teguran pada masalah tulisan tangan dan tidak
guru, terutama pada rapor, untuk selalu memperhatikan kemampuan-kemampuan
berlatih menulis. lainnya. Akibatnya, siswa dengan tulisan
Siswa sekolah dasar pada awalnya tangan buruk akan semakin tampak buruk
belajar menulis dengan huruf cetak, sebagai penampilannya pada berbagai mata-
dasar dari kemampuan menulis. Setelah itu, pelajaran, dan selanjutnya, sebagaimana
pada kelas tiga anak mulai diajari untuk sebuah lingkaran yang tiada bermula dan
menulis dengan metode tegak- berakhir, buruknya prestasi akan semakin
bersambung yang merupakan bentuk menurunkan motivasi belajarnya.
tulisan halus. Satu kelebihan metode Kasus anak-anak di Biro Konsultasi
tegak-bersambung ini, di samping lebih Psikologi Fakultas Psikologi UGM yang
indah daripada huruf cetak, metode ini menjadi perhatian peneliti, tidak jarang
sebenarnya juga lebih ringan dilakukan yang mempunyai keluhan masalah tulisan
karena seseorang tidak perlu selalu anak yang buruk. Memang keluhan ini
mengangkat alat tulisnya setelah menulis bukan merupakan keluhan utama, karena di
satu huruf dalam satu kata. Masalahnya, samping itu orangtua mengeluhkan
banyak anak yang mengalami kesulitan masalah konsentrasi anak, motivasi belajar
ketika harus menulis dengan metode ini. anak, dan tentunya prestasi belajarnya.
Bahkan peneliti pernah menjumpai seorang Berdasarkan kasus-kasus semacam ini,
peserta tes tertulis UMPTN di tahun 1996 timbul suatu pertanyaan. Apakah
menyatakan tidak dapat menulis dengan keterampilan menulis tangan anak yang
metode tegak-bersambung ketika menyalin buruk ada kaitannya dengan kemampuan
pernyataan pada lembar jawaban tes. anak di bidang yang lain? Apakah tulisan
Beberapa mahasiswa (dalam komunikasi tangan yang buruk dapat digunakan sebagai
pribadi, 2001) mengatakan bahwa mereka prediktor hambatan pada kemampuan-
tidak terampil menulis dengan metode kemampuan psikologis seorang anak?
tegak-bersambung, dan merasa tulisan
tangan mereka tidak bagus jika harus Penelitian yang mengeksplorasi potensi
dengan tegak-bersambung. anak dan prestasi belajarnya sudah banyak
dilakukan. Demikian pula penelitian
Dari kasus-kasus di atas, tampak bahwa tentang tulisan anak yang berkaitan dengan
menulis dengan tangan, terutama dengan masalah agraphia atau kesalahan mengeja
metode tegak-bersambung, merupakan kata ketika menulis juga telah banyak
pekerjaan yang tidak disukai oleh beberapa, dilakukan. Namun demikian, sejauh
jika tidak dapat dikatakan banyak, siswa. pengetahuan peneliti, penelitian yang

ISSN : 0215 - 8884


KEMAMPUAN PSIKOLOGIS ANAK DENGAN TULISAN TANGAN BURUK 79

mengungkap kemampuan psikologis anak telunjuk di atas pensil, ibu-jari diletakkan


dengan tulisan tangan yang buruk belum di samping, dan jari-jari yang lain ditekuk
pernah dilakukan. di bawahnya sebagai penopang. Posisi
Penelitian ini bertujuan mendapatkan pensil bagian pangkal mengarah ke luar
gambaran atau profil kemampuan psiko- garis bahu karena posisi ini akan
logis anak dengan tulisan tangan buruk. memudahkan gerakan untuk membuat
goresan ke bawah, dan ke atas, atau ke luar
Tulisan tangan bagi manusia masih pada goresan berikutnya. Beberapa anak
merupakan suatu media untuk ber- mempunyai kecenderungan untuk
komunikasi. Melalui tulisan tangan memegang pensil mendekati ujungnya
seseorang dapat menyampaikan isi pikiran, sehingga gerakan menjadi kaku dan tulisan
atau pesan-pesan pada orang lain. Tidak menjadi kecil. Peneliti menjumpai
dipungkiri bahwa saat ini komputer sudah beberapa kasus, baik pada anak-anak mau
banyak menggantikan tulisan tangan. pun pada mahasiswa, cara memegang
Namun, bagi pelajar, tulisan tangan masih pensil adalah dengan posisi ibu jari
menjadi sarana untuk mengekspresikan meleset, bukan memegang dengan ujung
pikiran ketika sedang dalam situasi tes atau jari melainkan dengan bagian dalam ibu-
ujian. jari.
Tulisan tangan yang ideal adalah tulisan Keterampilan menulis ini dikuasai oleh
tangan yang terbaca oleh diri sendiri dan seorang anak secara bertahap. Secara fisik,
terutama oleh orang lain. Dengan otot-otot seorang anak belum siap untuk
demikian, tulisan tangan akan menyam- belajar menulis sebelum usia enam tahun
paikan secara jelas (dalam arti fisik) (Hurlock, 1972). Pada saat ini otot dan
maksud dan isi pikiran seseorang. Bagi syaraf jari-jemari, tangan, pergelangan
siswa setingkat sekolah dasar, ada beberapa tangan, dan lengan belum cukup
kriteria untuk menyatakan bahwa tulisan berkembang untuk melakukan koordinasi
tangan siswa termasuk bagus. DeHaven yang dibutuhkan untuk menulis. Dengan
(1988) menyebutkan kriteria bentuk huruf; demikian, pada tahun-tahun awal di
jarak antara, di atas dan di bawah huruf; sekolah dasar anak baru belajar menulis
ukuran huruf, letaknya pada garis, sesuai dengan aturan, dan semakin tinggi
kemiringan; dan kualitas (tebal-tipisnya) kelasnya, diharapkan keterampilan menulis
goresan menjadi kriteria tulisan tangan sudah dikuasai.
baik.
Secara lebih rinci Kirk (DeHaven,
Menulis merupakan keterampilan 1988) mengemukakan dua kemampuan
motorik halus. Keterampilan ini terutama yang dibutuhkan untuk belajar menulis,
me-libatkan gerakan otot ibu jari dan yaitu perkembangan kognitif dan
didukung oleh otot-otot jari telunjuk. keterampilan motorik.
DeHaven (1988) menyebutkan bahwa cara
seorang anak memegang alat tulisnya Secara kognitif seorang anak harus
sangat penting dalam mengendalikan dan dapat melakukan analisis bagian-bagian
memudahkan gerakan menulis. Cara yang komponen, pengenalan hubungan antara
efektif untuk ini adalah meletakkan jari bagian dan keseluruhan, dan merencanakan
gerakan. Untuk dapat menyalin seorang

ISSN : 0215 - 8884


80 ANDAYANI

anak harus tahu di mana untuk memulai, Koordinasi mata-tangan adalah kemam-
tahu arah gerakan, di mana harus berhenti puan lain yang dibutuhkan dalam menulis.
dan mengubah arah. Kemampuan kognitif Ketika seorang anak sudah mempunyai
ini akan sangat ditunjang oleh kemampuan bayangan yang jelas mengenai huruf yang
membaca. Dengan kemampuan ini seorang akan ditulisnya, mata dan otot tangan perlu
anak akan menyadari arti penting dari bekerja dengan serasi untuk mewujudkan
elemen huruf (bentuk, orientasi, hubungan bayangan tersebut. Otak, dalam usaha
dengan garis, titik awal, dan arah formasi), mewujudkan bayangan dalam bentuk
dari kata-kata (arah dari kiri ke kanan, tulisan, harus merespon pada bayangan
penyusunan huruf-huruf, dan kombinasi yang dikirimkan lewat mata dan kemudian
kembali huruf-huruf untuk membentuk kata mempersiapkan otot-otot yang sesuai untuk
baru), dan dari kalimat (urutan kata, bergerak. Koordinasi ini bagi seorang anak
kesinambungan garis tulisan, dan peng- kecil yang belajar menulis merupakan
gunaan tanda baca). kemampuan yang sulit sebagaimana orang
Kemampuan perseptual adalah dewasa belajar mengendalikan otot-ototnya
kemampuan lain yang dibutuhkan dalam untuk melakukan gerakan memukul bola
keterampilan menulis. Seorang anak harus tenis dengan tepat.
melakukan pengamatan yang jeli pada Menulis tangan terdiri dari dua bentuk
bentuk dan pembentukan huruf-huruf. tulisan (DeHaven, 1988), tulisan cetak
Melalui pengamatan ini anak harus dapat (manuscript) dan tulisan tegak-ber-
menemukan rincian-rincian yang sambung, atau dahulu dikenal sebagai
membawa perbedaan dan kesamaan antar tulisan latin (cursive). Tulisan cetak
huruf-huruf, dan menemukan urutan cara merupakan bentuk tulisan yang diajarkan
membuat huruf. Anak juga harus dapat pada awal seorang anak belajar menulis.
mempersepsi pentingnya jarak antar huruf Bentuk tulisan ini lebih mudah karena
dan kata-kata, dan posisi huruf di dalam melibatkan garis-garis dan lengkungan
garis. pendek, mirip dengan tulisan cetak yang
Kemampuan lain adalah ingatan visual dibaca oleh anak, dan bentuk hurufnya
dan kinestetik. Seorang anak perlu jelas berbeda satu dengan yang lain
mengingat tampilan huruf, mempertahan- sehingga kesalahan menulis mudah
kan bayangan visual tersebut di otaknya dideteksi.
sementara jari dan tangan mewujudkan Tulisan tangan tegak-bersambung
bayangan tersebut di atas kertas. Otak, biasanya diajarkan pada akhir kelas 2 atau
sembari membuat bayangan bentuk huruf, awal kelas 3. Menurut DeHaven (1988)
mengirimkan perintah pada otot-otot jari tidak ada alasan edukatif yang mendasar
dan tangan untuk bergerak dengan cara mengapa siswa diajar untuk menulis
tertentu. Pada awalnya gerakan menulis dengan metode tegak-bersambung. Namun
akan lamban. Secara perlahan, ketika demikian masih banyak orangtua yang
ingatan visual dan kinestetik menjadi menganggap menulis tegak-bersambung
berkembang dengan baik, menulis akan adalah menulis yang sesungguhnya.
menjadi suatu respon yang otomatik.

ISSN : 0215 - 8884


KEMAMPUAN PSIKOLOGIS ANAK DENGAN TULISAN TANGAN BURUK 81

Masalah dalam menulis dapat muncul Tes Inteligensi Wechsler untuk anak-
dalam berbagai bentuk (Carlson, 1995). anak (WISC) mengukur kecerdasan anak-
Salah satu bentuk masalah adalah kesulitan anak usia 6,5 sampai dengan 15 tahun
melakukan kendali motorik, yaitu kesulitan (Groth-Marnat, 1984). Tes ini mengukur
mengarahkan gerakan alat tulis untuk beberapa kemampuan yang dikelompokkan
membentuk huruf atau kata. Beberapa menjadi dua kelompok yaitu kelompok tes
contoh adalah, ada orang yang dapat verbal dan kelompok tes performance. Tes
menulis angka tetapi tidak dapat menulis verbal mencakup subtes-subtes informasi,
huruf, ada yang hanya dapat menulis huruf operasi angka, perbendaharaan kata,
besar dan tidak dapat menulis huruf kecil, rentang angka, pemahaman, dan
hanya dapat menulis konsonan dan tidak persamaan. Sementara itu kelompok tes
dapat menulis huruf hidup, dan ada yang performance mencakup subtes-subtes
dapat menulis dengan normal tetapi melengkapi gambar, mengatur gambar,
kesulitan meletakkannya secara tepat di rancangan balok, mengatur objek, maze,
halaman kertas. Masalah-masalah menulis dan koding atau simbol digit.
tersebut disimpulkan berkaitan dengan Salah satu kekuatan tes ini adalah
kerusakan otak. bahwa tes ini dapat mengukur kemampuan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan kognitif seseorang dengan melihat pola-
bahwa keterampilan menulis adalah pola respon pada tiap-tiap subtes. Dengan
keterampilan yang membutuhkan beberapa demikian dari tes ini dapat dibuat suatu
kemampuan yaitu kemampuan kognitif profil kekuatan dan kelemahan dalam
seperti kemampuan perseptual dan ingatan, fungsi kognitifnya. Kemampuan yang
dan kemampuan motorik disertai diukur oleh masing-masing subtes (untuk
koordinasi mata dan tangan. lengkapnya dapat diperiksa Glasser &
Pengalaman-pengalaman baru akan Zimmerman, 1967) adalah antara lain:
mengembangkan syaraf dengan cara pem- operasi ingatan jangka-panjang,
bentukan sinapsis-sinapsis baru. Demikian kemampuan untuk memahami, kapasitas
pula halnya dengan perkembangan otot. berpikir asosiatif dan juga minat dan
Dengan demikian perkembangan bacaan anak; kemampuan anak untuk
neuromuscular berkaitan pula dengan menggunakan pemikiran praktis dalam
kecerdasan (Hurlock, 1972). Dari kegiatan sosial sehari-hari, seberapa jauh
kenyataan ini, dapat diduga bahwa akulturasi sosial terjadi, dan perkembangan
kemampuan neuromuskular seorang anak conscience atau moralitasnya; kemampuan
akan berkaitan pula dengan kemampuan- anak untuk menggunakan konsep abstrak
kemampuan psikologis lainnya. dari angka dan operasi angka, yang
merupakan pengukuran perkembangan
Beberapa kemampuan psikologis yang kognitif, fungsi non-kognitif yaitu
akan diungkap dalam penelitian ini adalah konsentrasi dan perhatian, kemampuan
beberapa kemampuan yang diukur oleh tes menghubungkan faktor kognitif dan non-
inteligensi Wechsler Intelligence Scale for kognitif dalam bentuk berpikir dan
Children (WISC). bertindak; kemampuan untuk menterjemah-
kan masalah dalam bentuk kata-kata ke

ISSN : 0215 - 8884


82 ANDAYANI

dalam operasi aritmatika; penyerapan fakta kemudian dinilai derajat ketepatan relatif
dan gagasan dari lingkungan dan dan integrasi keseluruhannya.
kemampuan melihat hubungan penting Tes ini dapat dipandang mengukur
yang mendasar dari hal-hal tersebut; beberapa hal yang berbeda. Tes ini
kemampuan belajar anak, banyaknya dianggap mengukur persepsi visual, dan
informasi, kekayaan ide, jenis dan kualitas ada pula yang menganggapnya mengukur
bahasa, tingkat berpikir abstrak, dan ciri koordinasi motorik. Koppitz (1975)
proses berpikirnya; identifikasi visual dari melihatnya sebagai alat pengukur integrasi
objek-objek yang dikenal, bentuk-bentuk, visual-motor. Meski ditujukan untuk
dan makhluk hidup, dan lebih jauh lagi mendiagnosis kerusakan otak, alat ini juga
kemampuan untuk menemukan dan dapat digunakan untuk mengetahui
memisah-kan ciri-ciri yang esensial dari kesiapan sekolah, memperkirakan prestasi
yang tidak esensial. belajar, mendiagnosis masalah membaca
Selanjutnya, dari skor masing-masing dan belajar, mengevaluasi kesulitan
subtes akan dibuat profil berdasarkan skala emosional, dan memeriksa retardasi
Bannatyne. Profil ini menunjuk pada empat mental, serta merupakan suatu tes
kelompok kemampuan yaitu (1) Ke- inteligensi non-verbal (Groth-Marnat,
mampuan spatial yang mencakup skor 1984). Data dari tes ini dapat memberikan
pada subtes-subtes Melengkapi Gambar, informasi, di samping mengenai adanya
Rancangan Balok, dan Merakit Objek; (2) kerusakan otak, juga tentang organisitas,
Kemampuan Konsep meliputi skor pada kesulitan persepsi visual motor,
subtes-subtes Pengertian, Persamaan, dan kematangan perkembangan, dan indikator
Perbendaharaan Kata; (3) Pengetahuan emosional.
Serapan yang meliputi skor pada subtes-
subtes Informasi, Hitungan, dan
CARA PENELITIAN
Perbendahara-an Kata; dan (4) Kemampuan
Mengurutkan yang mencakup skor pada A. Subjek Penelitian
subtes-subtes Rentang Angka, Mengatur
Data penelitian diperoleh dari tiga
Gambar, dan Koding (Bannatyne, 1971).
siswa SDN Percobaan 2 Depok kelas 3
Profil ini akan memberikan gambaran yang dinyatakan oleh beberapa guru
secara umum kemampuan seorang anak mempunyai tulisan tangan buruk. Di sam-
dalam kelompok kemampuan di atas dan ping itu, data dari satu anak yang dinya-
dapat digunakan untuk mendeteksi takan oleh guru mempunyai tulisan tangan
kesulitan belajar anak. baik juga diambil sebagai pembanding.
Di samping tes WISC digunakan pula
tes Bender-Gestalt yang dapat digunakan B. Alat
untuk mendiagnosis adanya kerusakan otak
(Groth-Marnat, 1984). Tes ini terdiri atas Alat yang digunakan dalam penelitian
sembilan bentuk yang secara berurutan ini adalah tes inteligensi Wechsler
disajikan pada subjek dengan perintah Intelligence Scale for Children, dan tes
subjek harus menggambarnya pada lembar Bender-Gestalt. Karena dalam penelitian
kosong 8,5 x 11 inci. Gambar subjek ini siswa sudah berusia di atas 7 tahun

ISSN : 0215 - 8884


KEMAMPUAN PSIKOLOGIS ANAK DENGAN TULISAN TANGAN BURUK 83

sementara untuk tes Bender-Gestalt norma Selanjutnya akan dibuat interpretasi secara
hanya tersedia hingga usia 7 tahun maka deskriptif terhadap keseluruhan data yang
data dari tes Bender-Gestalt hanya akan ada.
dilihat secara kualitatif untuk mendeteksi
adanya kerusakan otak dan gangguan
HASIL PENELITIAN
koordinasi visual-motorik.
A. Deskripsi data penelitian
C. Analisis Data Pada bagian ini dipaparkan rangkuman
Data akan dibuat profil berdasarkan data yang diperoleh dari keempat subjek
interpretasi dari masing-masing alat tes. penelitian.

1. Subjek A.A.

Jenis kelamin : Laki-laki


Usia : 9 th
Hasil tes WISC
Angka Mentah Angka Skala
1. Informasi 14 14
2. Pengertian 13 13
3. Hitungan 10 14
4. Persamaan 8 10
5. Perbendaharaan Kata 30 11
6. (Rentang Angka) - -
7. Melengkapi Gambar 12 13
8. Mengatur Gambar 20 8
9. Rancangan Balok 24 13
10. Merakit Objek 25 14
11. Simbol 21 7
12. Angka Verbal 62 115
13. Angka Performance 55 107
14. Angka Skala Lengkap 117 112

Selanjutnya dari angka skala dibuat profil sebagai berikut:


Profil skala Bannatyne

Kemampuan Spatial Kemampuan Konsep Pengetahuan Serapan K. Mengurutkan


1. Mngtr. Gbr 13 1. Peng. 13 1. Inf. 14 1. Rent. Angka
2. Ranc. Balok 13 2. Pers. 10 2. Hit. 14 2. Mngtr. Gbr. 8
3. Mrkt. Obj. 14 3. Perb. Kata 11 3. Perb. Kata 11 3. Kod 7
Skor 40 Skor 34 Skor 39 Skor 15

ISSN : 0215 - 8884


84 ANDAYANI

Profil Angka skala WISC Subjek A.A.


a. Tes Verbal
Angka skala/ Perb. Rent.
Inf. Pers. Hit. Peng.
Faktor Kata Angka
19 . . . . . .
18 . . . . . .
17 . . . . . .
16 . . . . . .
15 . . . . . .
14 . . . . . .
13 . . . . . .
12 . . . . . .
11 . . . . . .
10 . . . . . .
9 . . . . . .
8 . . . . . .
7 . . . . . .
6 . . . . . .
5 . . . . . .
4 . . . . . .
3 . . . . . .
2 . . . . . .
1 . . . . . .

b. Tes Performance
Angka skala/ Mlngkp. Mngtr. Ranc. Mrkt.
Kod. Maze
Faktor Gbr. Gbr. Blk. Obj.
19 . . . . . .
18 . . . . . .
17 . . . . . .
16 . . . . . .
15 . . . . . .
14 . . . . . .
13 . . . . . .
12 . . . . . .
11 . . . . . .
10 . . . . . .
9 . . . . . .
8 . . . . . .
7 . . . . . .
6 . . . . . .
5 . . . . . .

ISSN : 0215 - 8884


KEMAMPUAN PSIKOLOGIS ANAK DENGAN TULISAN TANGAN BURUK 85

4 . . . . . .
3 . . . . . .
2 . . . . . .
1 . . . . . .

Tes Bender-Gestalt
Dari gambar subjek muncul perseveration atau kelebihan jumlah titik pada gambar 1
(kelebihan 4 titik) dan 2 (kelebihan 2 kolom).

2. Subjek B.B.
Jenis kelamin: Laki-laki
Usia : 8 th 11 bln
Hasil tes WISC

Angka Mentah Angka Skala


1. Informasi 7 6
2. Pengertian 5 5
3. Hitungan 4 5
4. Persamaan 10 13
5. Perbendaharaan Kata 5 1
6. (Rentang Angka) 9 11
7. Melengkapi Gambar 8 8
8. Mengatur Gambar 16 8
9. Rancangan Balok 27 14
10. Merakit Objek 12 7
11. Simbol - -
12. Angka Verbal 31 76
13. Angka Performance 37 82
14. Angka Skala Lengkap 68 77

Selanjutnya dari angka skala dibuat profil sebagai berikut:


Profil skala Bannatyne
Kemampuan Spatial Kemampuan Konsep Pengetahuan Serapan K. Mengurutkan
1. Mngtr. Gbr 8 1. Peng. 5 1. Inf. 6 1. Rent. Angka 11
2. Ranc. Balok 14 2. Pers. 13 2. Hit. 5 2. Mngtr. Gbr. 8
3. Mrkt. Obj. 7 3. Perb. Kata 1 3. Perb. Kata 1 3. Kod
Skor 29 Skor 19 Skor 12 Skor 19

ISSN : 0215 - 8884


86 ANDAYANI

Profil Angka skala WISC subjek B.B.


a. Tes Verbal
Angka skala/ Rent.
Inf. Pers. Hit. Perb. Kata Peng.
Faktor Angka
19 . . . . . .
18 . . . . . .
17 . . . . . .
16 . . . . . .
15 . . . . . .
14 . . . . . .
13 . . . . . .
12 . . . . . .
11 . . . . . .
10 . . . . . .
9 . . . . . .
8 . . . . . .
7 . . . . . .
6 . . . . . .
5 . . . . . .
4 . . . . . .
3 . . . . . .
2 . . . . . .
1 . . . . . .

b. Tes Performance
Angka skala/ Mlngkp. Mngtr. Ranc. Mrkt.
Kod. Maze
Faktor Gbr. Gbr. Blk. Obj.
19 . . . . . .
18 . . . . . .
17 . . . . . .
16 . . . . . .
15 . . . . . .
14 . . . . . .
13 . . . . . .
12 . . . . . .
11 . . . . . .
10 . . . . . .
9 . . . . . .
8 . . . . . .
7 . . . . . .

ISSN : 0215 - 8884


KEMAMPUAN PSIKOLOGIS ANAK DENGAN TULISAN TANGAN BURUK 87

6 . . . . . .
5 . . . . . .
4 . . . . . .
3 . . . . . .
2 . . . . . .
1 . . . . . .

Tes Bender-Gestalt
Dari gambar subjek terdapat rotasi pada gambar A, 1, 2, dan 3; dan penempatan gambar
yang tidak urut nomor di kertas.

3. Subjek C.C.
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 8 th 6 bl
Hasil tes WISC

Angka Mentah Angka Skala


1. Informasi 12 12
2. Pengertian 3 4
3. Hitungan 8 12
4. Persamaan 11 14
5. Perbendaharaan Kata 13 5
6. (Rentang Angka) - -
7. Melengkapi Gambar 10 11
8. Mengatur Gambar 26 12
9. Rancangan Balok 29 15
10. Merakit Objek 26 16
11. Simbol - -
12. Angka Verbal 47 96
13. Angka Performance 54 106
14. Angka Skala Lengkap 111 108

Selanjutnya dari angka skala dibuat profil sebagai berikut:


Profil skala Bannatyne
Kemampuan Spatial Kemampuan Konsep Pengetahuan Serapan K. Mengurutkan
1. Mngtr. Gbr 11 1. Peng. 4 1. Inf. 12 1. Rent. Angka
2. Ranc. Balok 15 2. Pers. 14 2. Hit. 12 2. Mngtr. Gbr. 12
3. Mrkt. Obj. 16 3. Perb. Kata 5 3. Perb. Kata 5 3. Kod
Skor 42 Skor 23 Skor 29 Skor 12

ISSN : 0215 - 8884


88 ANDAYANI

Profil Angka skala WISC subjek C.C.


a. Tes Verbal
Angka skala/ Perb. Rent.
Inf. Pers. Hit. Peng.
Faktor Kata Angka
19 . . . . . .
18 . . . . . .
17 . . . . . .
16 . . . . . .
15 . . . . . .
14 . . . . . .
13 . . . . . .
12 . . . . . .
11 . . . . . .
10 . . . . . .
9 . . . . . .
8 . . . . . .
7 . . . . . .
6 . . . . . .
5 . . . . . .
4 . . . . . .
3 . . . . . .
2 . . . . . .
1 . . . . . .

b. Tes Performance
Angka skala/ Mlngkp. Mngtr. Ranc. Mrkt.
Kod. Maze
Faktor Gbr. Gbr. Blk. Obj.
19 . . . . . .
18 . . . . . .
17 . . . . . .
16 . . . . . .
15 . . . . . .
14 . . . . . .
13 . . . . . .
12 . . . . . .
11 . . . . . .
10 . . . . . .
9 . . . . . .
8 . . . . . .
7 . . . . . .

ISSN : 0215 - 8884


KEMAMPUAN PSIKOLOGIS ANAK DENGAN TULISAN TANGAN BURUK 89

6 . . . . . .
5 . . . . . .
4 . . . . . .
3 . . . . . .
2 . . . . . .
1 . . . . . .

Tes Bender-Gestalt
Dari gambar subjek tampak terdapat perservation pada gambar 1 (kelebihan 6 titik),
gambar 2 (kelebihan 2 kolom). Ekspansi tampak pada penggunaan dua lembar kertas untuk
menggambar 9 gambar.

4. Subjek D.D. (Pembanding)


Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 8 th 4 bl
Hasil tes WISC

Angka Mentah Angka Skala


1. Informasi 10 10
2. Pengertian 3 4
3. Hitungan 9 14
4. Persamaan 7 10
5. Perbendaharaan Kata 3 0
6. (Rentang Angka) - -
7. Melengkapi Gambar 10 11
8. Mengatur Gambar 15 8
9. Rancangan Balok 16 12
10. Merakit Objek 11 7
11. Simbol 38 15
12. Angka Verbal 38 85
13. Angka Performance 55 107
14. Angka Skala Lengkap 93 96

Selanjutnya dari angka skala dibuat profil sebagai berikut:


Profil skala Bannatyne
Kemampuan Spatial Kemampuan Konsep Pengetahuan Serapan K. Mengurutkan
1. Mngtr. Gbr 11 1. Peng. 0 1. Inf. 10 1. Rent. Angka
2. Ranc. Balok 12 2. Pers. 4 2. Hit. 14 2. Mngtr. Gbr. 8
3. Mrkt. Obj. 7 3. Perb. Kata 10 3. Perb. Kata 10 3. Kod 15
Skor 30 Skor 14 Skor 34 Skor 23

ISSN : 0215 - 8884


90 ANDAYANI

Profil Angka skala WISC subjek D.D. (pembanding)


a. Tes Verbal
Angka skala/ Perb. Rent.
Inf. Pers. Hit. Peng.
Faktor Kata Angka
19 . . . . . .
18 . . . . . .
17 . . . . . .
16 . . . . . .
15 . . . . . .
14 . . . . . .
13 . . . . . .
12 . . . . . .
11 . . . . . .
10 . . . . . .
9 . . . . . .
8 . . . . . .
7 . . . . . .
6 . . . . . .
5 . . . . . .
4 . . . . . .
3 . . . . . .
2 . . . . . .
1 . . . . . .

b. Tes Performance
Angka skala/ Mlngkp. Mngtr. Ranc. Mrkt.
Kod. Maze
Faktor Gbr. Gbr. Blk. Obj.
19 . . . . . .
18 . . . . . .
17 . . . . . .
16 . . . . . .
15 . . . . . .
14 . . . . . .
13 . . . . . .
12 . . . . . .
11 . . . . . .
10 . . . . . .
9 . . . . . .
8 . . . . . .
7 . . . . . .

ISSN : 0215 - 8884


KEMAMPUAN PSIKOLOGIS ANAK DENGAN TULISAN TANGAN BURUK 91

6 . . . . . .
5 . . . . . .
4 . . . . . .
3 . . . . . .
2 . . . . . .
1 . . . . . .

Tes Bender-Gestalt
Dari gambar subjek tampak ada integrasi pada gambar 3 (bentuk panah tidak tampak),
distorsi bentuk pada gambar 5 (lima titik digambar sebagai lingkaran).

B. Profil Kemampuan Psikologis Subjek dan antisipasi visual dalam melihat


hubungan elemen dan keseluruhan.
1. Subjek A.A.
Kemampuan dalam perencanaan visual dan
berpikir asosiatif sedang (rata-rata).
Analisis terhadap hasil tes WISC
menunjukkan bahwa A.A. mempunyai taraf Hasil gambaran A.A. dalam tes Bender-
kecerdasan secara umum di atas rata-rata, Gestalt menunjukkan indikasi adanya
dengan kemampuan verbal di atas rata-rata cidera otak (brain injury), namun informasi
sementara kemampuan performance ini hanya ditunjang oleh adanya per-
tergolong rata-rata normal. Hal yang severasi pada gambar 1 dan 2 saja. Selain
menonjol pada A.A. adalah terutama dalam satu indikator ini tidak ada indikator lain
pengetahuan serapannya yang didukung yang menguatkan diagnosis adanya cidera
oleh subtes Informasi dan Hitungan yang di otak.
atas rata-rata dan Perbendaharaan kata yang
tergolong dalam kelompok rata-rata. Hal
2. Subjek B.B.
ini didukung oleh ingatan jangka panjang,
kemampuan memahami dan kemampuan Analisis hasil tes WISC menunjukkan
berpikir asosiatif yang di atas rata-rata, bahwa B.B. mempunyai taraf kecerdasan
konsentrasi, kemampuan menggunakan borderline defective yang mana hal ini
konsep abstrak dari angka dan operasi menunjukkan bahwa anak termasuk lambat
angka yang di atas rata-rata. belajar atau lebih sesuai jika disekolahkan
Dari sisi kemampuan verbalnya, A.A. di Sekolah Luar Biasa kelas mampu didik.
mempunyai kemampuan memahami Kapasitas verbal B.B. termasuk borderline
konsep dan moralitas, serta pemanfaatan defective, sementara itu kapasitas perfor-
pemikiran praktis dalam kehidupan sehari- mance lebih baik, yaitu dalam kategori
hari. rata-rata normal meski pada batas bawah.

Bila dibandingkan dengan kemampuan Dari semua kemampuan yang diukur


verbalnya, kemampuan performance A.A. dalam WISC, skor B.B. pada subtes
lebih rendah meski dalam taraf rata-rata. Rancangan Balok adalah yang paling baik,
Kemampuan yang menonjol adalah dalam dengan taraf di atas rata-rata. Sementara itu
koordinasi motorik, kemampuan perseptual pada subtes Melengkapi Gambar, Mengatur

ISSN : 0215 - 8884


92 ANDAYANI

Gambar, dan Merakit Objek tergolong rata- Profil kemampuan verbal C.C.
rata. menunjukkan taraf rata-rata pada subtes
Jika dibandingkan dengan kemampuan Informasi dan Hitungan, dan subtes
performancenya, kemampuan verbal B.B. Persamaan dengan taraf di atas rata-rata.
lebih rendah. Bila diperiksa dari profil Namun, hal yang kontradiktif adalah hasil
angka skalanya tampak pada subtes pada subtes Perbendaharaan Kata dan
Perbendaharaan Katanya sangat rendah, Pengertiannya tergolong di bawah rata-rata.
demikian pula subtes-subtes Informasi dan Hal ini tampaknya lebih banyak berkaitan
Pengertian, semuanya tergolong di bawah dengan kemampuan ingatan jangka-
rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa panjang daripada kemampuan memahami
pengetahuan serapan B.B. sangat rendah, informasi.
demikian pula kemampuan dalam Kemampuan performance C.C. secara
memahami konsep angka dan operasi umum lebih baik karena hasil subtes-subtes
angka, serta kemampuan memahami yang performance berada di kategori rata-rata
banyak membutuhkan kemampuan dan di atas rata-rata. Kemampuan yang
berbahasa. Namun demikian, dalam subtes menonjol adalah pada subtes Rancangan
Persamaan dan Rentang Angka, yang Balok dan Merakit Objek.
mengukur antara lain kemampuan berpikir Gambar C.C. pada tes Bender-Gestalt
asosiatif justru paling baik. menunjukkan adanya perseverasi pada
Dari profil kemampuan verbalnya, gambar 1 dan 2, yang mana merupakan
diduga B.B. kurang mendapat stimulasi indikator cidera otak. Indikator lain yang
maupun kurang memadai masukan tampak pada gambar adalah adanya
informasinya dari bacaan. ekspansi yang menurut Koppitz (1963)
Kinerja B.B. pada tes Bender-Gestalt menunjukkan adanya gangguan emosi.
menunjukkan adanya rotasi pada gambar
A, 1, 2, dan 3. Menurut Koppitz (1963) hal 4. Subjek D.D. (subjek pembanding)
ini merupakan indikasi yang cukup
signifikan (dalam arti cukup banyak terjadi D.D. mempunyai taraf kecerdasan rata-
tetapi tidak secara eksklusif pada kelompok rata bawah, dengan kemampuan verbal
penderita cidera otak saja) akan adanya yang termasuk kategori di bawah rata-rata
cidera otak. Di samping itu, adanya dan kemampuan performance termasuk
penempatan gambar yang tidak urut pada rata-rata normal.
kertas, untuk anak seusia B.B. merupakan Pada subtes-subtes verbal D.D. menun-
pertanda adanya gangguan emosi. jukkan kemampuan yang termasuk rata-rata
dalam subtes Informasi dan Perben-
daharaan Kata. Didukung oleh kemampuan
3. Subjek C.C.
hitung di atas rata-rata, pengetahuan
Hasil tes WISC menunjukkan bahwa serapan D.D. dapat dikatakan baik. Namun
taraf kecerdasan Subjek 3 adalah rata-rata demikian, tampaknya ia mengandalkan
normal, dengan kemampuan verbal dan ingatannya karena hasil pada subtes
performance dalam kategori yang sama Persamaan dan Pengertian ada di bawah
pula.

ISSN : 0215 - 8884


KEMAMPUAN PSIKOLOGIS ANAK DENGAN TULISAN TANGAN BURUK 93

rata-rata. Hal ini menunjukkan pemahaman 2. Perbandingan kecerdasan verbal dan


konsep D.D. masih terbatas. kecerdasan performance
Kemampuan performance D.D. Dari keempat subjek tidak tampak ada
termasuk rata-rata normal didukung oleh kecenderungan yang sama karena masing-
hasil pada subtes Melengkapi Gambar, masing mempunyai perbandingan yang
Mengatur Gambar, Rancangan Balok, dan berbeda dimana pada A.A. dan D.D.
Merakit Objek yang rata-rata ada di kemampuan verbal lebih baik daripada
kategori normal. performance; B.B. lebih baik pada
Hasil tes Bender-Gestalt menunjukkan performance dibanding verbal; pada C.C.
ada kesalahan dalam bentuk integrasi dan ada keseimbangan antara verbal dan
distorsi bentuk, namun hal ini bukan performance. Dengan demikian tidak dapat
indikator adanya cidera otak, mau pun disimpulkan adanya kaitan tulisan tangan
gangguan emosi. dengan kemampuan verbal atau perfor-
mance.

D. Kesimpulan
3. Profil Bannatyne
Profil dari keempat subjek di atas
menunjukkan beberapa hal antara lain Apabila dilihat dari profil Bannatyne
seputar taraf kecerdasan, perbandingan dengan membandingkan antara kelompok
antara kecerdasan verbal dan performance, Kemampuan Spatial, Kemampuan Konsep,
profil Bannatyne (diagnosis kesulitan dan Pengetahuan Serapan (Kemampuan
belajar), indikasi cidera otak, dan indikasi Mengurutkan tidak dapat dibandingkan
gangguan emosi. karena tidak semua subtes diberikan) ada
dua hal yang dapat dilaporkan: (a) Pada
ketiga subjek uji ada kecenderungan
1. Taraf kecerdasan umum Kemampuan Spatial lebih baik daripada
Data dari tiga subjek yang mempunyai dua kemampuan lainnya, sementara pada
tulisan tangan buruk (A.A., B.B., dan C.C.) subjek pembanding Kemampuan Spatial
dan satu subjek pembanding (D.D.) sedikit di bawah Pengetahuan Serapan; (b)
menunjukkan tidak ada perbedaan yang pada dua subjek uji dan subjek pembanding
spesifik karena dua dari tiga subjek dan ada kecenderungan Kemampuan Konsep
subjek pembanding mempunyai taraf lebih rendah dari dua kemampuan yang
kecerdasan kategori rata-rata normal ke lain, sementara pada kasus B.B. kemam-
atas. Hanya satu subjek saja (B.B.) yang puan ini lebih baik daripada Pengetahuan
menunjukkan taraf kecerdasan borderline Serapan.
defective. Informasi ini menunjukkan Selain kedua hal tersebut di atas tidak
bahwa secara umum tulisan tangan tidak tampak suatu kecenderungan yang sama
dapat menjadi indikasi taraf kecerdasan antar masing-masing subjek uji dan antara
siswa kelas 3. subjek uji dan subjek pembanding.

ISSN : 0215 - 8884


94 ANDAYANI

4. Indikasi brain injury (cidera otak) adalah adanya kecenderungan Kemampuan


Spatial yang lebih baik daripada
Gambar ketiga subjek uji mengandung
kemampuan lain yang lebih meng-andalkan
indikator brain injury, meski pun tidak
kemampuan verbal dalam hal ini adalah
sama yaitu adanya perseverasi dan rotasi
Kemampuan Konsep dan Pengetahu-an
gambar. Pada gambar ketiga subjek uji
Serapan.
tersebut kesalahan (perseverasi dan rotasi)
terjadi pada gambar-gambar pertama yaitu
gambar A, 1, 2, dan 3. Menurut Koppitz E. Pembahasan
(1963) gangguan neurologis akan tampak
Tidak adanya suatu kecenderungan
jika skor total pada tes buruk dan di
tertentu dalam kemampuan psikologis anak
samping itu terdapat beberapa indikator
menunjukkan tidak adanya kaitan antara
adanya cidera otak. Berdasarkan hal ini dan
tulisan tangan yang buruk dengan
melihat skor masing-masing subjek sudah
kemampuan-kemampuan tertentu anak. Di
cukup baik maka dapat dikatakan
samping itu tidak tampak adanya gangguan
kesalahan gambar tidak mengindikasikan
neurologis yang dapat dideteksi melalui
cidera otak yang berakibat pada gangguan
tulisan tangan yang buruk.
fungsi persepsi visual-motorik.
Tulisan tangan, sebagaimana dikemuka-
kan oleh DeHaven (1988) dan Hurlock
5. Indikasi gangguan emosi (1972) merupakan suatu keterampilan yang
Gangguan emosi ditunjukkan oleh membutuhkan keterampilan motorik.
beberapa indikator (Koppitz, 1963) yaitu Menulis merupakan suatu gerak motorik
confused order atau penempatan gambar yang halus karena rincian gerakan yang
secara tidak urut, small size atau ukuran sangat bervariasi dibutuhkan untuk dapat
gambar yang kecil, second attempt atau menulis huruf-huruf yang berbeda yang
subjek secara spontan mengulang meng- melibatkan garis dan lengkung. Gerakan
gambar stimulus, dan expansion atau menulis ditunjang oleh otot-otot terutama
penggunaan kertas lebih dari satu lembar ibu jari dan jari telunjuk dan pusat dari
untuk menggambar sembilan stimulus. Dari gerakan ini adalah di cortex motor primer
semua subjek hanya dua subjek uji yaitu (Carlson, 1995).
B.B. dan C.C. yang memunculkan kedua Berkaitan dengan penggunaan tangan
indikator tersebut. Dengan demikian dapat untuk menulis atau bekerja, orang-orang
disimpulkan bahwa buruknya tulisan yang bertangan-kanan (dextrals) lebih
tangan tidak ada kaitannya dengan didominasi oleh otak (hemispherium)
gangguan emosi anak. sebelah kiri. Hal ini berkaitan dengan apa
Secara umum dapat disimpulkan bahwa yang disebut proses lateralisasi otak yaitu
tulisan tangan yang buruk tidak berkaitan pemusatan urusan kemampuan-kemampuan
dengan kecenderungan umum kemampuan ke hemisfer kiri atau kanan. Diketahui
psikologis anak mau pun masalah organis bahwa hemisfer kiri, selain berkaitan
yang berkaitan dengan brain injury. Hanya dengan gerak tubuh sebelah kanan, juga
satu hal yang mungkin perlu mendapat merupakan tempat dari pusat-pusat bahasa,
perhatian dan perlu dibuktikan lebih jauh aritmatika, logika, dan ilmu pengetahuan

ISSN : 0215 - 8884


KEMAMPUAN PSIKOLOGIS ANAK DENGAN TULISAN TANGAN BURUK 95

(Huffman, Vernoy, Williams & Vernoy, kecuali jika untuk menilai tulisan itu
1991). Sementara itu hemisfer kanan, sendiri, adalah suatu tindakan yang tidak
selain berkaitan dengan gerak bagian tubuh mendasar.
sebelah kiri, merupakan pusat pengolahan Penelitian ini dilakukan berdasarkan
informasi nonverbal (visual dan auditoris tulisan tangan tegak-bersambung. Apabila
nonverbal), kreativitas, apresiasi musik dan dibandingkan dengan tulisan cetak anak,
seni. Lateralisasi membawa dugaan bahwa memang tampak sekali jauh bedanya.
orang-orang bertangan-kanan akan Tulisan cetak anak pada umumnya lebih
mempunyai otak kiri yang lebih dominan jelas terbaca daripada tulisan tegak-
daripada otak kanan dan orang-orang kidal bersambung. Sebagaimana dikatakan
(sinestrals) lebih didominasi oleh otak DeHaven (1988) tidak ada alasan yang
kanan. mendasar mengapa anak harus menulis
Hasil tes WISC pada profil Bannatyne dengan tulisan tegak-bersambung. Oleh
menunjukkan bahwa pada ketiga subjek uji karena itu seandainya menulis dengan
kelompok Kemampuan Spatial lebih kuat tulisan tegak-bersambung tidak memung-
daripada kelompok Pengetahuan Serapan kinkan bagi anak (karena tidak terbaca)
mau pun Kemampuan Konsep. Namun maka lebih disarankan untuk memberi
apabila dilihat dari perbandingan antara kesempatan pada anak untuk mengerjakan
taraf kecerdasan verbal dan performance pekerjaan akademisnya dengan tulisan
kecenderungan ini menjadi tidak tampak. cetak.
Dengan demikian, sehubungan dengan Penelitian masih merupakan eksplorasi
proses lateralisasi, tidak dapat dikatakan awal yang masih mempunyai banyak
bahwa pada subjek yang bertulisan tangan keterbatasan. Jumlah subjek yang sedikit
buruk lebih mengembangkan otak kanan- (dalam kenyataannya dari 60 siswa kelas 3
nya daripada otak kiri. hanya ada enam anak yang dinilai tulisan
Hasil penelitian ini tidak memberikan tangannya buruk) belum dapat memberikan
bukti mengenai kelemahan psikologis anak suatu gambaran yang lebih jelas mengenai
dalam kaitannya dengan prestasi belajar. topik yang diteliti.
Hal ini diperkuat pula oleh hasil belajar
anak, kecuali pada subjek B.B. yang diduga
KESIMPULAN DAN SARAN
mengalami masalah belajar karena taraf
kecerdasannya yang rendah. Meski A. Kesimpulan
mempunyai masalah belajar, rata-rata siswa
Penelitian ini meski belum dapat mem-
mem-punyai nilai yang baik pada
berikan gambaran yang kuat, menunjuk-
matapelajaran pokok. Peneliti mencoba
kan bahwa tidak ada kecenderungan yang
membandingkan dengan nilai rapor siswa
jelas mengenai kemampuan psikologis
yang tidak dieksplorasi tetapi dinilai oleh
anak dengan tulisan tangan buruk. Tidak
guru mempunyai tulisan tangan buruk.
ada kecenderungan yang dapat dikaitkan
Ternyata dari nilai rapor mereka juga
dengan tulisan tangan buruk dalam hal
menunjukkan nilai yang tidak mengecewa-
kecerdasan umum, perbedaan antara
kan. Dengan demikian, memberi nilai
kurang pada siswa dengan tulisan buruk,

ISSN : 0215 - 8884


96 ANDAYANI

kecerdasan verbal dan performance, dan DAFTAR PUSTAKA


prestasi belajar.
Bannatyne, A. 1971. Language, Reading,
and Learning Disabilities: Psychology,
B. Saran Neuropsychology, Diagnosis, and
Remediation. Springfield, Ill.: Charles
Saran dari hasil penelitian ini ditujukan
C Thomas Publisher.
pada mereka yang berkecimpung dalam
pendidikan anak, termasuk orangtua dan Carlson, N.R. 1995. Foundations of
guru, terutama dalam menghadapi anak Physiological Psychology. 3rd ed.
yang tulisan tangannya buruk. Sejauh ini Boston: Allyn and Bacon.
belum tampak makna yang berarti dari DeHaven, E.P. 1988. Teaching and
tulisan tangan (tegak-bersambung) yang Learning the Language Arts. 3rd ed.
buruk selain tidak terbaca sehingga Harper Collins Publishers.
disarankan untuk tidak terlalu menitik- Glasser, A.J. & Zimmerman, I.L. 1967.
beratkan pada kemampuan menulis tegak- Clinical Interpretation of the Wechsler
bersambung apabila diperlukan untuk Intelligence Scale for Children (WISC).
komunikasi tertulis. Anak didorong untuk New York: Grune & Stratton, Inc.
mengekspresikan pikirannya dengan tulisan
Groth-Marnat, G. 1984.Handbook of
yang lebih mudah dilakukannya sehingga
Psychological Assessment. New York:
konsentrasi lebih tertuju pada proses
Van Nostrand Reinhold Co.
berpikir dan tidak terpecah perhatiannya
pada masalah menulis. Hurlock, E.B. 1972. Personality Develop-
ment. New Delhi: Tata McGraw-Hill
Menulis sejauh ini belum teruji menjadi
Publishing Co., Ltd.
indikator kemampuan psikologis anak
sehingga disarankan untuk dilakukan Koppitz, E.M. 1963. The Bender Gestalt
penelitian dengan subjek yang lebih banyak Test for Young Children. New York:
untuk mendapatkan gambaran yang kuat Grune & Stratton, Inc.
tentang masalah ini.

ISSN : 0215 - 8884

You might also like