Professional Documents
Culture Documents
Edible Coating
Edible Coating
Effect of Gelatine and Citric Acid in the Glycerol Containing Edible Coating
Used For Storage of Tomato
Rudito 1)
1)
Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan,
Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Jl. Samratulangi Kotak Pos 192 Samarinda 75131.
HP : 0815 4519 6069, Tlp : 0541-260421 Fax : 0541-260680
ABSTRACT
A fresh is perishable mainly due its high respiration rate. This research was
conducted to examine the use of gelatine and citric acid in the glycerol containing edible
coating to reduce the rate of deterioration of tomatoes during storage at room temperature.
The use of edible coating is expected to be able to substitute a low temperature storage
which is more expensive.
The respective concentrations evaluated were 10%, 12% and 14% for gelatine and
0,5%, 0,7% and 0,9% for citric acid. The experiment was run in triplicates employing a
factorial completely Randomized Block Design using a breaker ripe stadium tomatoes of
Intan variety grown in Malang regions. The treated tomatoes were stored at room
temperature until a red ripe stadium was achieved. The results indicated that all the 9
treated samples were able to reach a red ripe stadium with some variations of quality after
15 days of storage. In general, the treated samples show a higher rate of respiration and
higher level of vitamin C, but were firmer in texture and a lower level of weight lost than
the ones of control.
It was found that the use of 14% (w/v) gelatine and 0,9% (w/v) citric acid in a
combination with 5% glycerol is the most effective to use as an edible coating for tomatoes
stored at room temperature (26-29oC). The lost of the above-mentioned quality attributes is
still minim after 15 days storage.
1
Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 6 No. 1 (April 2005) 1-6
2
Edible Coating Tomat (Rudito)
dapat menunda sintesis enzim-ezim yang Konsentrasi gelatin dan konsentrasi asam
berperan dalam respirasi sehingga sitrat yang semakin tinggi maka
proses respirasi akan terhambat. menyebabkan kandungan total padatan
terlarut buah tomat adalah makin tinggi
Susut Berat (Tabel 1). Hal ini terkait dengan laju
Analisis ragam susut berat pada hari respirasi, dengan semakin kecilnya laju
ke-5 sampai dengan hari ke-15, respirasi maka kandungan total padatan
perlakuan konsentrasi gelatin dan terlarutnya makin besar. Crisosto et al.
konsentrasi asam sitrat serta (1993), menyatakan bahwa respirasi
interaksinya menunjukkan adanya menyebabkan bahan-bahan yang
pengaruh yang nyata terhadap susut merupakan komponen total padatan
berat buah tomat. Susut berat buah terlarut menjadi berkurang, karena
tomat semakin rendah pada konsentrasi digunakan sebagai bahan baku dalam
gelatin dan asam sitrat yang tinggi, hal ini proses respirasi.
berkaitan dengan laju respirasi (Tabel 1).
Edible coating buah tomat yang Kandungan Vitamin C
memiliki laju respirasi lebih lambat maka Analisis ragam kandungan vitamin C
susut beratnya lebih kecil. Kelembaban yang diukur sebagai asam askorbat, pada
relatif pada saat penelitian adalah hari ke-5 sampai dengan hari ke-15,
dipertahankan konstan 80%. Sinaga perlakuan konsentrasi gelatin dan
(1984), mengemukakan bahwa respirasi konsentrasi asam sitrat serta
menyebabkan terjadinya susut berat, interaksinya menunjukkan adanya
karena respirasi melibatkan terjadinya pengaruh yang nyata terhadap kandungan
pembongkaran senyawa-senyawa asam askorbat buah tomat. Dengan
organik, sehingga senyawa-senyawa semakin tingginya konsentrasi gelatin
organik akan menurun kandungannya. dan konsentrasi asam sitrat maka
Respirasi menghasilkan karbondiokasida, kandungan asam askorbat buah tomat
oksigen dan energi yang berupa panas. adalah makin tinggi (Tabel 2). Edible
coating membatasi keluar masuknya O2
Total Padatan Terlarut ke dalam jaringan buah. Tannenbaum
Analisis ragam kandungan total (1976), menyatakan bahwa pengurangan
padatan, perlakuan konsentrasi gelatin O2 akan menghambat degdradasi asam
dan konsentrasi asam sitrat serta askorbat menjadi asam dehidroaskorbat
interaksinya menunjukkan adanya dan H2O2. H2O2 yang dihasilkan dapat
pengaruh yang nyata terhadap kandungan menyebabkan autooksidasi sehingga akan
total padatan terlarut buah tomat. memperbesar kerusakan vitamin C.
o
Tabel 1. Rerata Laju Respirasi (mg CO2/kg/jam), Total Padatan Terlarut ( Brix), Susut
Berat (%) Setelah Penyimpanan Hari ke-15
o
Gelatin + asam sitrat Respirasi (mg CO2/kg/jam) TPT ( Brix) Susut berat (%)
10% + 0,5% 22,9 c 3,3 b 9,8 b
10% + 0,7% 22,8 c 3,5 c 7,7 a
10% + 0,9% 23,0 c 3,1 a 7,1 a
12% + 0,5% 22,6 c 3,5 c 8,7 b
12% + 0,7% 22,3 b 3,3 b 7,6 a
12% + 0,9% 22,4 b 3,7 d 6,8 a
14% + 0,5% 21,3 a 3,5 c 8,0 a
14% + 0,7% 21,1 a 3,3 b 6,8 a
14% + 0,9% 21,0 a 3,3 b 6,6 a
Tomat tanpa perlakuan 15,1 3,0 10,1
3
Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 6 No. 1 (April 2005) 1-6
Tabel 2. Rerata Tekstur (mm/g/det), Vitamin C (mg/100g), Total Asam (%) dan Derajat
Keasaman (pH) setelah Penyimpanan Hari ke-15
4
Edible Coating Tomat (Rudito)
5
Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 6 No. 1 (April 2005) 1-6
Sebelum diperlakukan dengan edible Do, J.Y., dan Salunkhe, D.K. 1989.
coating, buah tomat sesegera munkin di Penyimpanan Dengan Udara
pre-cooling. Penyimpanan edible coating Terkendali. Bagian I :
buah tomat harus dikering anginkan Pertimbangan-pertimbangan
Biokimia dalam R. B. Pantastico
terlebih dahulu dengan baik agar struktur
(Ed). Fisiologi Pascapanen :
film-nya tidak mudah rusak. Dari Penanganan dan Pemanfaatan
penelitian ini masih diperlukan penelitian Buah-buahan dan Sayur-sayuran
untuk mengetahui suhu toleransi Tropika dan Sub-tropika.
terendah dan tentang cara pengemasan Terjemahan Kamariyani. Gadjah
yang tepat untuk edible coating buah Mada University Press. Yogyakarta.
tomat yang tidak merusak struktur film-
nya, sehingga aman selama dalam Hagenmaier, R.D., and Baker, R.A.
transportasi. Disamping itu penelitian ini 1996. Edible Coating from Cadelilla
Wax Microemultion. J. Food Sci., 61
perlu ditingkatkan ke skala pilot plan
(3) : 562 - 565.
agar pengamatan, perhitungan-
perhitungan, dan hasil penelitian yang Pantastico R. B. 1993. Fisiologi
diperoleh memiliki validitas yang lebih Pascapanen : Penanganan dan
tinggi. Pemanfaatan Buah-buahan dan
Sayur-sayuran Tropika dan Sub-
DAFTAR PUSTAKA tropika. Terjemahan Kamariyani.
Gadjah Mada University Press.
Arvanitoyannis, Psomiadou, E., Yogyakarta.
Nakayama, A., Aiba, S., and
Yamamoto, N. 1997. Edible Films Sinaga, R.M. 1984. Penelitian Mutu
Made from Gelatin, Soluble Starch Fisis Buah Beberapa Varitas Tomat.
and Polyols, Part 3. J. Food Buletin Penelitian Hortikultura.
Chemistry, 60 (4) : 593-604. Balai Penelitian Hortikultura.
Lembang. 11 (4) : 32-37.
Beattie, B.B., Kavanaght, E.E., Glasson,
W.B.Mc., Adams, K.H., Smith, E.F., Tannenbaum, S.R. 1976. Vitamin and
and Best, D.J. 1983. Fresh Market Minerals in Fennema O.R. (Ed).
Tomatoes : A Study of Consumers Principles of Food Science. Part I:
Attitudes and Quality of Fruit Food Chemistry. p.347-384. Marcel
Offered for Sale in Sydney 1981- Dekker, Inc. New York.
1982. J. Food Tech., 35 (10) : 450-
455. Tranggono dan Sutardi. 1990. Biokimia
dan Teknologi Pascapanen. PAU
Ben-Yehoshua, S. 1987. Transpiration, Pangan dan Gizi. UGM. Yogyakarta.
Water Stress and Gas Exchange in
J. Weichmann (Ed). Postharvest Vojdani, F., and Torres, J.A. 1990.
Physiology of Vegetables. p.113-170. Potasium Sorbat Permeability of
Marcel Dekker, Inc. New York. Methycellulose and Hidroxypropyl
Methycellulose Coating : Effect of
Crisosto, C.H., Garner, D., Doyle, J., Fatty Acid. J. Food Sci., 55 (3) : 841-
and Day, K.R. 1993. Relationship 846.
Between Fruit Respiration, Bruising
Susceptibility and Temperature in Watada, A.E., and Aulenbach, B.B.
Sweet Cherries. J. Hort. Science, 28 (1979). Chemical and Sensory
(2) : 132-135. Qualities of Fresh Market Tomatoes.
J. Food Sci., 44 (3) : 1013-1016