Serum and Urinary Malondialdehyde

(MDA), Uric acid, and Protein as markers of

perinatal asphyxia.
El Bana SM1, Maher SE2, Gaber AF3, Aly SS4.

Author information

Abstract

INTRODUCTION:

Perinatal asphyxia (PA) is among the leading causes of neonatal morbidity and death in neonatal
intensive care units (NICUs). The aims of this research were to determine the concentrations of
malondialdehyde (MDA), urine MDA, uric acid, and protein in the cord blood of neonates with
perinatal asphyxia and to determine their relationship with the severity of perinatal asphyxia.

METHODS:

This matched case-control study was conducted from October 2012 to March 2013. All of the
cases and controls were selected from the Gynecology & Obstetrics Department and the NICUs,
at Qous Central Hospital in Qena, Egypt. We allocated 20 full-term neonates who had perinatal
asphyxia to the case group. Also, we selected 20 healthy neonates for the control group. The
subjects were matched with respect to age and gender. At birth and 48 hours later, measurements
were made of MDA in cord blood and urine, and uric acid, protein, and creatinine also were
measured in both groups. The data were analyzed by SPSS, version 17, using the independent-
samples t-test, ANOVA, Tukey's test, and Spearman's correlation coefficient.

RESULTS:

At birth and 48 hr later, the newborns' with PA had significantly higher levels of MDA in the
cord blood, mean urinary uric acid/creatinine (UUA:Cr), protein/creatinine (UP:Cr), and
MDA/creatinine ratio (UMDA:Cr) than the controls; their PA levels were correlated with the
degree of hypoxic-ischemic encephalopathy (HIE). The babies who died due to PA had
significantly higher levels of cord blood MDA, and they also had higher UUA:Cr, UP:Cr, and
UMDA:Cr ratios than the babies who survived.

CONCLUSION:

The concentration of MDA in cord blood can be used as a diagnostic marker of oxidative stress
in asphyxiated neonates. The ratios of the urinary excretion rates of uric acid, protein, and MDA
to creatinine increased as the severity of perinatal asphyxia and associated brain damage
increased.

KEYWORDS:

MDA; Malondialdehyde; Oxidative Stress; perinatal Asphyxia

Format: Abstrak

Kirim ke

. Elektron Dokter 2016 25 Juli; 8 (7): 2614-9. doi: 10,19082 / 2614. eCollection 2016.

Serum dan urin Malondialdehyde (MDA),

asam urat, dan Protein sebagai penanda
asfiksia perinatal.
El Bana SM 1, Maher SE 2, Gaber AF 3, Aly SS 4.

informasi penulis
1
Professor, Department of Pediatric, Fakultas Kedokteran, Universitas Minia, Minia,
Mesir.
2
Asisten Profesor, Departemen Pediatrik, Fakultas Kedokteran, Universitas Minia, Minia,
Mesir.
3
Ph.D., Departemen Pediatrik, Qena Fakultas Kedokteran, Universitas South Valley,
Qena, Mesir.
4
Dosen, Departemen Klinik dan Kimia Patologi, Qena Fakultas Kedokteran, Universitas
South Valley, Qena, Mesir.

Abstrak

PENGANTAR:

Perinatal asfiksia (PA) adalah salah satu penyebab utama morbiditas neonatal dan kematian di
unit perawatan intensif neonatal (NICU). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan
konsentrasi malondialdehid (MDA), MDA urin, asam urat, dan protein dalam darah tali pusat
neonatus dengan asfiksia perinatal dan untuk menentukan hubungan mereka dengan beratnya
asfiksia perinatal.

METODE:

studi kasus-kontrol cocok ini dilakukan dari bulan Oktober 2012 sampai Maret 2013. Semua
kasus dan kontrol dipilih dari Ginekologi & Obstetri Departemen dan NICUs, di Rumah Sakit
Qous Central di Qena, Mesir. Kami dialokasikan 20 neonatus jangka penuh yang memiliki
asfiksia perinatal untuk kelompok kasus. Juga, kami memilih 20 neonatus sehat untuk kelompok
kontrol. Subyek cocok sehubungan dengan usia dan jenis kelamin. Saat lahir dan 48 jam
kemudian, pengukuran dilakukan dari MDA dalam darah tali pusat dan urin, dan asam urat,
protein, dan kreatinin juga diukur pada kedua kelompok. Data dianalisis dengan SPSS, versi 17,
menggunakan independent-sample t-test, ANOVA, uji Tukey, dan koefisien korelasi Spearman.

HASIL:

Saat lahir dan 48 jam kemudian, bayi yang baru lahir 'dengan PA memiliki tingkat signifikan
lebih tinggi dari MDA dalam darah tali pusat, berarti kemih asam urat / kreatinin (UUA: Cr),
protein / kreatinin (UP: Cr), dan MDA / rasio kreatinin ( UMDA: Cr) dari kontrol; tingkat PA
mereka berkorelasi dengan tingkat hipoksia-iskemik ensefalopati (HIE). Bayi-bayi yang
meninggal akibat PA memiliki tingkat signifikan lebih tinggi dari MDA darah tali pusat, dan
mereka juga memiliki UUA lebih tinggi: Cr, UP: Cr, dan UMDA: Cr rasio daripada bayi yang
selamat.

KESIMPULAN:

Konsentrasi MDA dalam darah tali dapat digunakan sebagai penanda diagnostik stres oksidatif
pada neonatus asfiksia. Rasio tingkat ekskresi asam urat, protein, dan MDA untuk kreatinin
meningkat beratnya asfiksia perinatal dan terkait kerusakan otak meningkat.

KATA KUNCI:

MDA; malondialdehid; Stres oksidatif; perinatal Asfiksia