Professional Documents
Culture Documents
Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi Usia 6 Bulan Di Kelurahan Bintaro Jakarta
Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi Usia 6 Bulan Di Kelurahan Bintaro Jakarta
Skripsi
Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Oleh :
PUSPITA EKA KURNIA SARI
1110104000009
Infant period is the basis of a childs growth and development for next steps. This
period depends on parents and family in fulfilling basic needs to grow and to
develop. Stimulation during infant period is needed to stimulate a babys growth
and development. Baby massage is an activity which can stimulate the babys
growth and development, and it can be done by parents or baby sitters. The
objective of this study is to find out the effectiveness of baby massage in the
growth and development of six-month babies in the district Bintaro, Jakarta. The
study is a qualitative study using quasi experiment with non randomized pre and
post test with control group design. Total sample of the study is 24 people gained
from total sampling technique. Instruments of the study are KPSP, a meter, and
baby scales. The data are analyzed using univariate and bivariate (by examining
Chi Quadrat formula to gain Odds Ratio values and t-test independent formula to
gain Eta Squared values). The results show that baby massage is effective for the
development. It is proved by the Odd Ratio values which are 11 times more
effective to improve the ability of raising chest and 10 times more effective to
improve the ability of raising neck. Moreover, baby massage is also effective for
the growth (weight and height) proved by Eta Squared values which are 0,28 for
the weight and 0,43 for the height. It means that baby massage is very effective
for a babys growth especially for its weight and height.
iii
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ABSTRAK
Masa bayi sebagai dasar dari pertumbuhan dan perkembangan seorang anak
menuju tahapan berikutnya. Masa ini sangat bergantung kepada orang tua dan
keluarga dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar untuk tumbuh dan berkembang.
Stimulasi dalam masa bayi sangat diperlukan untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan. Pijat bayi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang
tua ataupun pengasuh bayi sebagai tindakan menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pijat
bayi terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 6 bulan di kelurahan
Bintaro Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain
quasi eksperiment dengan pendekatan non randomized pre and post test with
control group design. Responden yang berjumlah 24 orang diperoleh
menggunakan teknik total sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan
KPSP, meteran, dan timbangan bayi. Analisis data menggunakan univariat dan
bivariat (uji chi square untuk mendapatkan nilai odds ratio dan uji t-test
independent untuk mendapatkan nilai Eta Squared). Hasil penelitian didapatkan
nilai efektifitas pijat bayi terhadap perkembangan dihitung dengan melihat hasil
odds ratio didapatkan pijat bayi 11 kali lebih besar untuk meningkatkan
kemampuan mengangkat dada, 10 kali lebih besar untuk meningkatkan
kemampuan mengangkat leher, nilai efektifitas pijat bayi terhadap pertumbuhan
(berat badan dan panjang badan) dihitung dengan menggunakan rumus Eta
Squared diperoleh hasil 0,28 untuk berat badan dan 0,43 untuk panjang badan
yang berarti pijat bayi memiliki efektifitas yang besar dalam meningkatkan
pertumbuhan (berat badan dan panjang badan) bayi.
Kata Kunci: Pijat bayi, perkembangan, pertumbuhan, KPSP, bayi usia 6 bulan.
Referensi: 76 (2002 2013)
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Telephone/HP : 085780759676
E-mail : puspitaekaksari@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
viii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Dan dirimu tak pernah sekalipun berhenti untuk memberikan semua itu
Selama hidupku dirimu menjadi cahaya dan pelita dalam setiap langkah
kehidupanku
Diriku berjanji Ku kan selalu berusaha dan berdoa semampuku kepada Allah
SWT untuk kebahagiaan dan kesehatanmu di masa tua mu nanti
Walaupun kelak apa yang ku beri Pastilah tidak akan pernah dapat sama
dengan sebesar apa yang diriku terima selama ini
Best Love
Kakak Sari
ix
KATA PENGANTAR
Assalamualaykum wr.wb
Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah
S.W.T yang telah melimpahkan segala nikmat dan karunia-Nya kepada penulis,
sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Efektifitas
Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi Usia 6 Bulan di
Kelurahan Bintaro Jakarta.
Pembuatan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar sarjana keperawatan (S.Kep), serta sebagai penerapan dan
pengembangan teori-teori yang penulis peroleh selama perkuliahan. Penulis
menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran membangun yang bertujuan untuk
perbaikan sebagai penyempurnaan skripsi ini selanjutnya.
Penyusunan skripsi ini tidak akan selesai, tanpa bantuan dari berbagai
banyak pihak yang telah memberikan dorongan motivasi dan masukan untuk
penulisan ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. dr. MK Tadjudin Sp.And selaku Dekan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Bapak Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep,M.KM selaku Ketua Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Ibu Ns. Eni Nuraini Agustini, S.Kep,M.Sc selaku Sekretaris Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
4. Ibu Ns. Kustati Budi Lestari, S.Kep,M.Kep,Sp. Kep.An selaku dosen
pembimbing I, yang telah banyak meluangkan waktunya untuk
memberikan masukan kepada penulis.
x
5. Ibu Maulina Handayani, S.Kp,M.Sc selaku dosen pembimbing II, yang
telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan masukan kepada
penulis untuk penguatan dalam metode penelitian ini.
6. Ibu Yenita Agus, M.Kep,Sp.Mat,Ph.D dan Ibu Ns. Uswatun Hasanah,
MNS selaku dosen penguji pada seminar proposal yang telah memberikan
banyak masukan kepada penulis.
7. Bapak dan ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan ilmu
pengetahuan kepada penulis dari awal perkuliahan hingga sekarang, serta
seluruh jajaran staf karyawan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
8. Orang tua tercinta papah Ermawansyah dan mamah Sri Tuti untuk kasih
sayang, doa serta dukungannya baik secara material, moral dan spiritual
yang telah diberikan kepada penulis selama ini. Semoga kebaikan dan
pengorbanan kalian selama kehidupan ini tidak akan sia-sia yang akan
dibalas oleh Allah SWT. Semoga penulis dapat menjadi seperti apa yang
kalian harapkan dan menjadi putri terbaik kalian.
9. Adik ku tersayang Sony dan Ayi serta keluarga besar penulis yang
senantiasa memberikan doa dan dukungan semangat yang tulus.
10. Sahabat ku, orang spesial yang berada dalam hati ini, seluruh teman-
teman PSIK 2010, saudara seperjuangan selama perjalanan di KPA.
Arkadia UIN Jakarta, adik dan kakak kelas PSIK UIN Jakarta yang telah
banyak membantu untuk penulisan ini serta memberikan memotivasi
maupun dukungannya kepada penulis. Pihak-pihak yang telah membantu
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu pada kesempatan ini.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .. i
ABSTRAC .. iii
ABSTRAK .. iv
LEMBAR PERSEMBAHAN ix
LAMPIRAN .. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang . 1
B. Rumusan Masalah 8
C. Tujuan Penelitian . 8
D. Manfaat Penelitian ... 9
E. Ruang Lingkup Penelitian ... 10
xii
A. Bayi .. 12
1. Definisi Masa Bayi 12
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi .. 13
3. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan Bayi ... 18
B. Pijat Bayi . 21
1. Definisi Pijat Bayi . 21
2. Manfaat Pijat Bayi . 23
3. Hal yang Diperhatikan Ketika Pemberian Pijat Bayi 25
4. Penelitian Terkait Dengan Pijat Bayi 26
C. Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan (KPSP) 29
1. Cara Menggunakan KPSP . 30
2. Interpretasi Hasil KPSP . 31
D. Peran Keluarga Dalam Perawatan dan Pengasuhan Anak ... 34
E. Kerangka Teori 37
A. Kerangka Konsep 38
B. Hipotesis .. 39
C. Definisi Operasional 40
A. Desain Penelitian . 42
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43
C. Populasi dan Sampel 44
D. Instrument Penelitian ... 46
E. Uji Validitas dan Realibilitas .. 46
F. Langkah Langkah Pengumpulan Data .. 47
G. Etika Penelitian 50
H. Pengolahan Data .. 54
xiii
I. Analisis Data 55
BAB V HASIL
BAB VI PEMBAHASAN
A. Pembahasan Univariat . 66
1. Usia . 66
B. Pembahasan Analisis Bivariat . 67
1. Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Perkembangan Bayi Pada
Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol . 68
2. Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan Bayi Pada
Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol 70
C. Keterbatasan Penelitian .. 77
A. Kesimpulan .. 78
B. Saran 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR SINGKATAN
TK : Taman Kanak-Kanak
CM : Centimeter
GR : Gram
OR : Odds Ratio
xv
DAFTAR BAGAN
Halaman
2.1 Kerangka Teori 37
3.1 Kerangka Konsep 39
4.1 Bentuk Rancangan Penelitian 43
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Panduan Pertumbuhan Berat Badan Anak Usia 0 1 Tahun 14
Tabel 2.2 Panduan Pertumbuhan Panjang Badan Anak Usia 0 1 Tahun 15
Tabel 2.3 Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan Usia 6 Bulan 33
Tabel 3.1 Definisi Operasional 40
Tabel 5.1 Distribusi Responden Menurut Usia Bayi 58
Tabel 5.2 Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Perkembangan Bayi Mengangkat
Dada Menggunakan Kedua Lengan Sebagai Penyangga Pada
Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol 60
Tabel 5.3 Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Perkembangan Bayi Mengangkat
Leher Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol 61
Tabel 5.4 Pertumbuhan Berat Badan Bayi Antara Kelompok Intervensi dan
Kelompok Kontrol 62
Tabel 5.5 Pertumbuhan Panjang Badan Bayi Antara Kelompok Intervensi
dan Kelompok Kontrol 64
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
jiwa dari 23.009.874 balita yang ada (Data Statistik Indonesia, 2012). Untuk
wilayah DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara jumlah kelahiran sebesar
170.379 bayi lahir hidup pada tahun 2012 menempati urutan ke 6 untuk
jumlah kelahiran setelah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera
perkembangan yang sangat cepat, dimulai dari bayi itu lahir hingga nanti
dari lahir hingga berusia 28 hari dan bayi dari 29 hari hingga 12 bulan (World
kehidupannya (Yusuf, 2006). Masa bayi dikatakan sebagai golden age atau
masa keemasan karena pada masa ini perkembangan otak berlangsung. Otak
1
2
(Potter & Perry, 2005). Apapun informasi yang diberikan akan berdampak
bagi si anak di kemudian hari (US Department of Health and Human Service,
2009).
keturunan (genetik) ini berhubungan dengan gen yang diberikan dari seorang
ayah dan ibu kepada anaknya. Faktor lingkungan (environment) terdiri dari
lahir, dan pemberian ASI (Air Susu Ibu) Ekslusif (Primadi & Alam, 2009).
proses perkembangan (Wong, 2009; Potter & Perry, 2005). Pertumbuhan yang
meliputi perubahan tinggi badan, berat badan, gigi, struktur tulang, dan
motorik. Bayi lahir sudah memiliki sejumlah refleks bawaan dan dorongan
Perkembangan yang paling mudah dilihat oleh orang tua pada bayinya
yaitu gerakan atau motorik pada bayinya. Secara umum perkembangan gerak
tubuh ada 2 yaitu motorik kasar (gross motoric) dan motorik halus (fine
dan 10 12 bulan. Saat usia 4 6 bulan inilah tumbuh kembang anak lebih
keluarga memiliki peran yang sangat penting bukan hanya untuk memenuhi
nutrisi yang cukup, memberikan perhatian dan kasih sayang, melainkan juga
rangsangan taktil agar terbentuk koordinasi terhadap reflek dan gerakan bayi
motorik dan adaptasi sosial di masa perkembangan bayi hingga dewasa nanti
dan akan memperkuat hubungan antar syaraf yang telah terbentuk, secara
senyuman dan kasih sayang yang diberikan orang tua merupakan stimulasi
yang mudah diberikan oleh orang tua secara aktif pada bayi dapat melalui
stimulasi taktil dalam bentuk pijatan, menggerakkan kaki dan tangan bayi
Pijat adalah terapi yang telah dilakukan oleh orang tua dahulu dan
populer sebagai seni perawatan (Andrews dalam Widodo & Herawati, 2008).
Sekarang ini mulai dikembangkan pijat pada bayi atau baby massage yang
telah banyak dilakukan penelitiannya (Onozawa dalam Inal & Yildiz, 2012).
5
dengan manfaat pijat bayi seperti pijat bayi dapat meningkatkan berat badan,
konsentrasi bayi & membuat bayi tidur lebih lelap, membina bonding
attachmen antara orang tua dengan anak serta dapat meningkatkan produksi
berat badan bayi juga dapat memberikan manfaat stimulasi untuk kematangan
motorik kasar, motorik halus, sosial adaptif dan meningkatkan kuantitas tidur
seorang bayi (Inal& Yildiz, 2012; Jin Jing et al, 2007). Manfaat dari pijat bayi
tubuh dan pemijatan dapat mengubah gelombang pada otak (Roesli, 2013).
Penelitian terkait dengan pijat bayi antara lain, penelitian oleh Jin Jing
pijat bayi dan latihan gerak, pertumbuhan dan perkembangan lebih cepat
dibandingkan dengan bayi yang tidak diberikan pijat dan latihan gerak.
Didapatkan hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Inal dan Yildiz (2012)
bahwa bayi sehat lahir cukup bulan yang mendapatkan tindakan pijat bayi
dilakukan oleh Merineherta (2009) mendapatkan hasil ada pengaruh pijat bayi
6
terhadap peningkatan berat badan bayi usia 3-6 bulan, yaitu terdapat
jauh lebih baik dari pada bayi yang tidak dilakukan pemijatan. Dari
salah satu cara membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak serta
sebagai bounding attachment antara ibu dan anak (Moszkowski & Stack,
2007).
karena banyak orang tua yang kurang memahami akan pentingnya proses serta
tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada anak mereka. Kondisi ini dapat
dilihat, seperti seorang ibu yang tidak mengajak bayinya berbicara ketika
pada kaki dan tangan bayi. Sehingga mereka kurang memberikan dan
namun hingga saat usia anak semakin bertambah melebihi dari usia untuk
seorang anak dapat berbicara, hingga waktunya terlewati anak belum dapat
yang berusia 6 bulan saat bulan Februari yang berada di wilayah kerja dari
pertanyaan yang ditanyakan tidak dapat dilakukan oleh bayi, pada poin nomor
belum dapat melakukannya dan poin nomor kesepuluh saat posisi telentang
tidak mengalami gizi buruk, tidak kegemukan, tidak pernah mengalami kejang
demam, tidak memiliki penyakit meningitis dan terlahir dengan kondisi yang
sempurna secara fisik. Peneliti mendapatkan hasil dari wawancara saat studi
pendahuluan dari ibu bayi yang menjadi sampel saat studi pendahuluan, 15
ibu atau 100% mengakui mereka tidak begitu mengerti apa yang penting saat
diberi ASI ataupun makanan tambahan saja cukup, namun untuk aspek
tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam dan lanjut terkait mengenai
efektifitas pijat bayi terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada bayi usia
B. Rumusan Masalah
Masa bayi merupakan masa kritis dan keemasan pada awal kehidupan.
pesat. Pada saat studi pendahuluan di dapatkan bayi yang mengalami suspect
orang tua ke anak dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti melakukan
pijat bayi terstruktur. Pijat bayi memberikan banyak manfaat untuk bayi dan
orang tua terutama ibu. Dari penjabaran latar belakang dan studi pendahuluan
saat awal akan melakukan penelitian hingga muncul rumusan masalah pada
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
9
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Orangtua
mengenai stimulasi melalui praktek pijat bayi dan manfaat dari pijat bayi
3. Bagi Peneliti
eksperimen ini dilakukan sebagai cara untuk mengetahui efektifitas pijat bayi
booklet, lembar balik dan video langkah-langkah dari teknik pijat bayi kepada
perlakuan pijat bayi dengan yang tidak diberikan perlakuan pijat. Populasi dari
11
penelitian ini adalah seluruh bayi pada saat bulan yang sama telah berusia 6
Waktu pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama 30 hari pada bulan Juni
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bayi
kelahiran. Masa bayi adalah periode dari saat lahir hingga berusia genap 1
dikatakan bayi adalah individu yang berusia 0 hingga 1 tahun. Masa bayi
merupakan kehidupan awal saat usia 18 bulan pertama (Papalia dan Old
dalam Akbar & Hawadi, 2008). Masa bayi atau infancy adalah masa
dari fisik, psikologis dan sosial seorang individu yang akan menapaki
yang lahir ke dunia ini memiliki potensi yang harus dikembangkan sejak
12
13
masa bayi adalah periode kehidupan yang terjadi selama usia 0 hingga 12
menjadi masa untuk tumbuh dan berkembang secara cepat selama 1 tahun
pertama.
a. Pertumbuhan
tubuh yang meliputi ukuran, jumlah, atau dimensi tingkat sel, organ,
dapat dilihat secara fisik, seperti ukuran lingkar kepala, berat badan,
pertumbuhan cepat, yaitu masa janin, masa bayi 0 1 tahun dan masa
yang cukup cepat dan signifikan. Pertumbuhan berat badan bayi usia
2009). Menurut Gupte (2004), bayi akan memiliki berat badan dua kali
Tabel. 2.1
Kemenkes RI (2012) Panduan Pertumbuhan Berat Badan Anak Usia 0-1
tahun seperti :
Tabel. 2.2
Kemenkes RI (2012) Panduan Pertumbuhan Panjang Badan Anak Usia
0-1 tahun seperti :
Usia Bayi (Bulan) Panjang Badan (centimeter)
0 40,5 50,5
1 43,5 55,5
2 46,0 58,0
3 48,0 60,0
4 49,5 62,5
5 51,0 64,5
6 52,5 66,0
7 54,0 67,5
8 55,5 69,0
9 56,5 70,5
10 57,5 72,0
11 58,5 73,5
12 60,0 74,5
b. Perkembangan
(Chamida, 2009).
menakjubkan, yakni dari seorang bayi yang tak berdaya ketika lahir,
0-12 sedang mengalami fase oral. Selama fase ini bayi memperoleh
Erikson saat usia bayi mengalami fase percaya versus tidak percaya.
(Suhartini, 2007).
RI, 2010).
2) Motorik Halus
(Chamida, 2009).
matanya pada benda-benda kecil seperti kacang atau uang logam dan
bayi mampu meraih mainannya yang kita letakkan agak jauh dari bayi
3) Personal sosial
Pada usia 6 bulan bayi akan tersenyum ketika melihat mainan yang
Pada bayi usia 6 bulan, kemampuan bahasa yang ada seperti tertawa
hasil interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik atau
keturunan adalah faktor yang berhubungan dengan gen yang berasal dari
2006).
a) Faktor keturunan
19
b) Faktor nutrisi
a) Keturunan
anak. Terdapat hubungan yang besar antara orangtua dan anak dalam
b) Faktor Neuroendokrin
c) Nutrisi
kebutuhan kalori lebih besar. Saat masa ini kebutuhan kalori dan
d) Hubungan Interpersonal
lingkungannya nanti.
e) Tingkat Sosioekonomi
belum pasti, tingkat derajat kesehatan dan nutrisi yang berada pada
f) Penyakit
dan marfan.
21
B. Pijat Bayi
kehidupan bayi sentuhan lebih sering digunakan (Cheng, Volk & Marini,
2011). Sentuhan merupakan bagian dalam dari perawatan pada bayi untuk
membantu dalam kematangan dari fisik bayi dan hubungan emosi antara
Sentuhan adalah suatu bentuk dari stimulus bagi bayi yang merupakan
pemijatan yang dilakukan oleh orang tua pada bayinya sebagai cara
atau pijat bayi (Leonard, 2008). Pijat bayi merupakan cara memberikan
sebagian besar belahan dunia, seperti Asia, Afrika, Amerika dan Eropa
pada generasi berikutnya. Pada awal abad ke-20 banyak folk practices
22
ilmu yang ada sekarang (Lappin & Kretschmer, 2005). Pijat bayi adalah
salah satu folk practices yang saat ini sangat banyak dieksplorasi oleh
para ilmuan, dokter, ahli fisiologi, spesialis perkembangan anak dan para
2005).
yang dilakukan oleh orang tua ataupun pengasuh bayi. Selain sebagai
bagian dari perawatan umum sehari-hari pijat bayi juga merupakan cara
fisik dan emosional yang kuat antar keduanya karena dapat mencerminkan
perasaan masingmasing (Gurol & Polat, 2012; Cheng, Volk & Marini,
kita tidak perlu mengeluarkan uang lebih kecuali waktu yang kita
butuhkan. Pijat bayi dapat dilakukan sendiri di rumah saat luang oleh
orang tua, pengasuh bayi, maupun kakek dan nenek si bayi (Moszkowski
adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang tua ataupun pengasuh
23
bayi.
2011). Dari berbagai literature review yang ada, pijat bayi dapat
halus, sosial adaptif dan meningkatkan kuantitas tidur seorang bayi (Inal&
Yildiz, 2012; Jin Jing et al, 2007). Pada penelitian yang dilakukan
Menurut Lorenz, Moyse dan Surguy (2005) manfaat dari pijat bayi
antara lain:
a) Physical health
baik pada kenaikan berat badan bayi premature. Pada bayi yang sehat
dan cukup bulan saat lahir ketika diberikan pijatan, tidurnya lebih
nyenyak dan jatuh tertidur lebih cepat. Bayi yang nyenyak tidurnya
b) Psychological development
Para orang tua yang berpartisipasi dalam kelompok pijat bayi mereka
bayinya.
Manfaat pijat bayi bagi ibu yaitu, menjadikan ibu semakin dekat
hubungan batinnya dengan sang anak, membuat ibu merasa rileks dan
ASI (Air Susu Ibu). Sedangkan manfaat pijat bayi bagi bayi itu sendiri
sehingga dapat tidur lebih nyaman, bayi menjadi tidak mudah stres,
bayi, dan meningkatkan kekuatan otot serta sirkulasi darah pada bayi
(Suririnah, 2009).
yang lebih banyak untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi (Subakti &
Rizki, 2008). Setelah orangtua mengetahui manfaat dari pijat bayi adahal
yang harus diperhatikan oleh orangtua untuk melakukan pijat bayi, seperti
(Suririnah, 2009).
halus dan sebelum tali pusat lepas sebaiknya tidak dipijat didaerah perut.
Bayi dengan usia 1 3 bulan sudah dapat diberikan gerakan pijat, namun
pijatan halus dengan tekanan ringan. Setelah bayi berusia 3 bulan ke atas
bayi sudah dapat diberikan pijat bayi dengan tekanan yang lebih (Roesli,
2013).
Pijat bayi dapat dilakukan pada pagi hari saat orangtua serta bayi
akan memulai hari baru dan pada sore hari ataupun malam hari sebelum
bayi tidur dengan pemberian pijatan akan membuat bayi merasa rileks dan
Roesli (2013) ada hal hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan
pemijatan, seperti:
a) Bayi tidak baru saja selesai makan ataupun dalam kondisi lapar.
26
perhiasan.
pengasuh bayi untuk memberikan pijatan pada bayi. Orang tua ataupun
pengasuh harus dalam kondisi yang sehat dan nyaman tidak dalam
suasanan yang nyaman untuk orang tua dan bayi. Pemijatan dapat
untuk bayi. Tidak disarankan untuk pemberian pijatan setelah bayi selesai
saat kondisi bayi sedang tidak sehat dan memaksakan pemberian pijatan
Motor Development of Healthy Full Term Baby (Inal & Yildiz, 2012).
27
Dilakukan selama bulan Juni 2001 Oktober 2002. Dengan subyek 104
bayi sehat dan cukup bulan yang lahir di Istanbul University Istanbul
pada kelompok eksperimen pada usia 3 bulan 74,58,1 dan usia 6 bulan
cukup bulan.
Subyeknya adalah bayi yang dipilih secara acak dan dikelompokkan sesuai
kelompok kontrol. Bayi yang tersisa hingga akhir penelitian karena keluar
bayi mulai dari bayi baru lahir maupun bayi dengan usia 6 bulan.
Perkembangan Gross Motoric pada Bayi Usia 3-4 Bulan yang dilakukan
eksperiment dengan two group post test design with kontrol. Proses
pada penelitian adalah pemberian massage bayi usia 3-4 bulan dapat
peningkatan berat badan bayi usia 3-6 bulan di Kelurahan Pasia Nan
Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Tahun 2009 yang dilakukan
peningkatan berat badan bayi usia 3-6 bulan, yaitu terdapat perbedaan
29
lebih baik dari pada bayi yang tidak dilakukan pemijatan dengan nilai P<
0.05. Pemberian pijat oleh orang tua selama 30 hari dan pengukuran berat
badan dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu berat badan awal, berat badan
setelah 15 hari dan berat badan setelah 30 hari. Data di analisis dengan
sebagai salah satu alat skrinning yang telah banyak digunakan oleh profesi
digunakan baik oleh petugas kesehatan maupun tenaga non kesehatan yang
Dini), dan orang tua juga dapat mendeteksi dini adanya kelainan
perkembangan anak sejak usia 3 bulan sehingga dengan cepat dapat dilakukan
terhadap sensitivitas dan spesifitas KPSP masing masing yaitu 60% dan
92%.
KPSP usia 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, 72
bulan. Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang digunakan adalah
KPSP 6 bulan. Bila anak ini kemudian sudah berumur 9 bulan yang
Bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan. Contoh :
bayi umur 3 bulan 16 hari dibulatkan menjadi 4 bulan bila umur bayi 3
b) Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan umur
anak.
melaksanakan.
b) Hitung jawaban Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah)
perkembangan (S)
(P).
pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan baik. Pola asuh anak
umur dan kesiapan anak. Keterlibatan orang tua sangat baik dalam tiap
kesehatan pada dokter anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak tersebut
minggu menggunakan daftar KPSP yang sama pada saat anak pertama
dinilai. Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama
sudah bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur
hanya bisa 7-8 YA. Lakukan stimulasi selama 2 minggu. Pada saat menilai
KPSP kembali gunakan dulu KPSP 6 bulan. Bila semua bisa, karena anak
Tabel 2.3.
Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan Usia 6 Bulan
1. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti Gerak halus Ya Tidak
gerakan anda dengan menggerakkan kepala sepenuhnya
dari satu sisi ke sisi yang lain?
4. Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia dapat Gerak kasar Ya Tidak
mengangkat dada dengan kedua lengannya sebagai
penyangga seperti pada gambar ?
anak bagian dari sebuah keluarga. Konsep perawatan berpusat pada keluarga
keluarga.
produktivitas tinggi.
35
kembang anak dan contoh perilaku yang kelak akan ditiru oleh anak
(Wuryandani, 2010).
sebagai pusat perawatan keluarga dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar anak
yang layak.
Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan
yang lengkap dari kedua orang tuanya. Peran ayah sebagai kepala keluarga
untuk pemberian air susu ibu (ASI). Peranan anggota keluarga lainnya dalam
Dukungan ayah dan anggota keluarga lainnya dalam proses pertumbuhan fisik
dengan peranan ibu dalam mengasuh anak (Briawan & Herawati, 2008).
37
Leonard J (2008), Mares, Newman & Warren (2011), Roesli (2013) dan Wong (2009).
BAB III
OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep ini dibuat untuk memberikan arah dan gambaran alur
pada penelitian, yang telah dikembangkan dari kerangka teori serta hubungan
variabelvariabel yang ingin peneliti ketahui dan teliti, yaitu pijat bayi sebagai
inklusi pada sampel. Berikut ini bagan mengenai kerangka konsep yang akan
38
39
kelurahan Bintaro.
Kelompok intervensi
Pertumbuhan Pertumbuhan
dan dan
perkembangan perkembangan
pre intervensi post intervensi
Kelompok kontrol
B. Hipotesis Penelitian
B. Definisi Operasional
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
kelompok eksperimen dan kemudian efek dari perlakuan tersebut diukur dan
dianalisa (Polit & Hungler, 2006). Pendekatan penelitian ini dengan non
randomized pre and post test with control group design. Digunakan untuk
perkembangan bayi sebelum diberi perlakuan (pre) saat bayi dengan usia 6
sampai 6 bulan 15 hari dan sesudah diberi perlakuan (post) selama 30 hari
pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi yang kemudian akan dilihat
42
43
Q1 Intervensi Q2
pijat bayi Q2 Q1 = X1
Q4 Q3 = X2
Q2 Q4 = X3
Q3 Q4
Keterangan:
Penelitian ini dilakukan selama 30 hari pada bulan Juni hingga Juli
Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta. Alasan peneliti memilih lokasi ini
karena peneliti melihat keadaan pada pola asuh dan perawatan serta pemberian
stimulasi pada anak masih sedikit sekali yang diberikan orang tua kepada anak
44
dan masih sedikit orang tua yang mengerti berbagai cara menstimulasi
sebagai sampelnya adalah bayi dengan usia 6 bulan sebanyak 15 bayi. Peneliti
mendapatkan hasil sejumlah 11 bayi atau sebesar 73,3% bayi yang mengalami
cukup terjangkau, kemudahan dalam hal birokrasi dan belum pernah ada
1. Populasi
2. Sampel
a) Bayi yang sedang berusia 6 bulan hingga 6 bulan 15 hari saat awal
penelitian.
d) Orang tua dan keluarga bersedia mengikuti proses penelitian dari awal
meningitis.
D. Instrumen Penelitian
timbangan dengan gram (gr) yang sudah dikalibrasi dan lembar Kuesioner Pra
Timbangan bayi yang sudah dikalibrasi sebagai alat pengukuran berat badan
telah dicapai anak. Sasaran KPSP anak umur 0-72 bulan (Kemenkes RI,
dalam buku Roesli (2013) dan video langkahlangkah pijat bayi dari Johnson
yang akan diberikan sebagai pengetahuan orang tua tentang pijat bayi.
deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak dalam Kemenkes RI (2010),
sehingga tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Meteran dan timbangan
dilakukan pengukuran berat, panjang badan bayi yang sama selama 3 kali
dari populasi yang ada sesuai kriteria inklusi sampel dan menggunakan
kontrol sesuai wilayah Rukun Warga dengan jarak yang tidak terlalu
b) Orang tua dan keluarga ataupun tetangga dekat dengan responden yang
selama 60 menit. Orang tua pun dibekali dengan booklet dan video
c) Selama demonstrasi kegiatan pijat bayi orang tua dan keluarga ataupun
dimengerti.
2 hari sekali dan dibantu oleh 2 orang teman sebagai asisten penelitian
b) Pada kelompok kontrol tidak ada intervensi khusus, hanya saja orang
kontrol.
G. Etika Penelitian
dignity).
ditimbulkan
mengenai identitas baik nama maupun alamat asal subyek dalam kuesioner
dan alat ukur apapun untuk menjaga anonimitas dan kerahasiaan identitas
masyarakat.
Selain keempat poin pada etika penelitian tersebut dalam penelitian ini
yang merupakan salah satu dasar falsafah bangsa Indonesia, Pancasila. Hal
tersebut kemudian diatur dalam UU Kesehatan no 23/ 1992 dan lebih lanjut
Pada penelitian ini jika menimbulkan side effect terhadap bayi seperti,
bayi cedera akibat pemberian pijat bayi oleh orang tua karena terlalu
orang tua dan bayi untuk mendapatkan pertolongan pertama. Orang tua dapat
Jakarta.
H. Pengolahan Data
1. Editing
2. Coding
data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat
3. Entry data
kontingensi.
4. Cleaning data
5. Processing data
55
I. Analisis Data
interpretasi data dan menguji hipotesis pada penelitian. Pada penelitian ini
1. Analisis Univariat
variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisa ini hanya
proporsi atau persentase dan tabel yaitu usia bayi pada penelitian ini.
2. Analisis Bivariat
dan perkembangan bayi usia 6 bulan yang diberikan perlakuan pijat bayi
hasil untuk nilai Eta squared sebagai nilai efektifitas pijat bayi terhadap
pertumbuhan berat badan dan panjang badan bayi. Nilai standar untuk
56
perhitungan Eta Squared jika nilai Eta Squared 0,01 0,05=efek kecil,
0,06 0,13=efek sedang dan 0,14 1=efek besar. Eta squared didapatkan
mengetahui nilai odds ratio (OR) sebagai nilai efektifitas pijat bayi
usia 6 bulan).
BAB V
HASIL PENELITIAN
sampai 1065818 BT dan 51912 Lintang Selatan (LS) dengan luas wilayah
145,37 km2 atau 22,41% dari luas DKI Jakarta. Terbagi menjadi 10 kecamatan
dan 65 kelurahan, dengan batas-batas wilayah utara Banjir Kanal Jl. Jenderal
Sudirman Kecamatan Tanah Abang, Jl. Kebayoran Lama dan Kebun Jeruk,
batas timur Kali Ciliwung, batas Selatan Kota Administrasi Depok dan batas
kelurahan Bintaro 450,5 Ha2 dengan batas wilayah utara kelurahan Kebayoran
57
58
B. Analisis Univariat
Tabel 5.1
Distribusi Responden Menurut Usia Bayi
orang (20,8%) dan 6 bulan 15 hari 1 orang (4,2%). Rata-rata usia bayi
C. Analisis Bivariat
badan) dan perkembangan bayi pretest dan posttest pada kelompok intervensi
dan kelompok kontrol serta perbedaan antara kedua kelompok tersebut setelah
dahulu untuk mendapatkan nilai odds ratio (OR) untuk melihat efektifitasnya,
badan dan panjang badan pada kelompok yang berbeda menggunakan uji
setelah nilai t didapatkan maka rumus Eta Squared dapat digunakan untuk
perlahan ke posisi duduk. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
60
Tabel 5.2
Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Perkembangan Bayi Mengangkat
Dada Menggunakan Kedua Lengan Sebagai Penyangga Pada
Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol (N=24)
Kemampuan Mengangkat Dada
Bayi dapat Bayi tidak dapat
Kelompok Total % p-value OR
melakukannya melakukannya
N % N %
Intervensi 11 45,8 1 4,2 12 50,0
Kontrol 6 25 6 25 12 50,0 0,025 11
Total 17 70,8 7 29,2 24 100
Dari tabel 5.2 di atas, hasil uji statistik didapatkan nilai p value =
dan . Apabila kategori baris dan kategori kolom saling bebas, maka nilai
2008). Pada penelitian ini, nilai OR pada pemberian pijat bayi diperoleh
Tabel 5.3
Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Perkembangan Bayi Mengangkat
Lehernya Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol (N=24)
Kemampuan Mempertahankan
Lehernya
Bayi dapat Bayi tidak
Kelompok Total % p-value OR
melakukannya dapat
melakukannya
N % N %
Intervensi 10 41,7 2 8,3 12 50,0
Kontrol 4 16,7 8 33,3 12 50,0 0,013 10
Total 14 58,4 9 41,6 24 100
Dari tabel 5.3 di atas, hasil uji statistik didapatkan nilai p value =
variabel lainnya menggunakan odds ratio (OR). Pada penelitian ini, nilai
Tabel 5.4
Pertumbuhan Berat Badan Bayi Antara Kelompok
Intervensi dan Kelompok Kontrol
Pertum
BB
BB Pre buhan Std. Eta
Kelompok Post N Mean t
(gram) BB Dev Squared
(gram)
(gram)
6600 7000 300
7600 8100 500
7500 7900 400
7000 7500 500
7100 7500 400
6300 6500 200
Intervensi 12 395,83 78,214
7300 7650 350
6500 6900 400
6800 7200 400
7600 8000 400
8000 8400 400
7500 7950 450
2,984 0,28
7400 7600 200
7100 7350 250
6200 6600 400
7200 7500 300
6800 7200 400
7400 7700 300
Kontrol 12 304,17 72,169
6800 7150 350
6900 7300 400
6700 7000 300
7000 7250 250
6800 7100 300
7500 7700 200
dikurangi 2 sebelumnya.
t2
Eta Squared =
t2 + (N1 + N2 2)
Keterangan:
t-test untuk mengetahui efektifitas pijat bayi, dengan nilai standar dari
perhitungan Eta Squared jika nilai Eta Squared 0,01 0,05=efek kecil,
Besar Eta Squared pijat bayi terhadap pertumbuhan berat badan bayi
Tabel 5.5
Pertumbuhan Panjang Badan Bayi Antara Kelompok
Intervensi dengan Kelompok Kontrol
PB Pertum
PB Post Std. Eta
Kelompok Pre buhan N Mean t
(cm) Dev Squared
(cm) PB (cm)
40 42 2
42 44 2
44 46,5 2,5
43 46 3
40 43 3
43 45 2
Intervensi 12 2,54 0,722
44 46 2
42 45 3
43 45 2
48 49,5 1,5
40 43 3
42 45 3
4,051 0,43
41 44 3
42 44 2
40,5 42 2,5
44 45 1
43 45 2
48 49 1
Kontrol 12 1,50 0,522
42,5 45 1,5
44 46,5 2,5
43 45 2
42 44 2
43 45 2
45 48 3
Squared dan didapatkan hasil Eta Squared untuk pijat bayi terhadap
65
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan pembahasan serta interpretasinya, mengenai ada
perlakuan pijat bayi dengan yang tidak mendapatkan perlakuan pijat bayi.
ataupun kesesuaian antara hasil penelitian yang dilakukan dengan hasil penelitian
terkait dan teori-teori yang mendasarinya. Dalam bab ini juga dibahas tentang
A. Pembahasan Univariat
1. Usia
responden terbanyak pada usia 6 bulan 13 hari. Rerata dan jumlah usia
Kemenkes RI (2010) yang dikatakan bayi usia 6 bulan adalah bayi yang
usia anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan. Jadi bila bayi
RI, 2010). Dalam penelitian ini diambillah responden mulai dari usia 6
66
67
pembulatan usia lebih dari 16 hari menjadi 1 bulan dan intervensi pijat
pijat bayi dengan menggunakan teknik pijat bayi untuk usia 3 bulan
terdapat sel-sel otak yang ada akan memperkuat hubungan antar syaraf
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang hasil analisa hubungan pijat
perlahan kedua tangannya hingga ke posisi duduk) bayi usia 6 bulan. Secara
pengukuran dengan uji Chi Square (X2) untuk hasil kekuatan efektifitas
odds ratio (OR) 11. Angka ini menunjukkan pijat bayi 11 kali lebih besar
menggunakan pengukuran dengan uji Chi Square (X2) untuk hasil analisa
leher didapatkan nilai odds ratio (OR) 10. Angka ini menunjukkan pijat
ditarik perlahan dari posisi terlentang ke posisi duduk dari pada yang tidak
bayi usia 6 bulan ke atas otot-otot rangka sudah menguat sehingga bayi
bayi akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan bayi yang kurang
pertumbuhan sel (Chamida, 2009). Pijat bayi merupakan salah satu jenis
stimulasi taktil. Stimulasi taktil adalah suatu jenis rangsangan sensori yang
2006). Hasil penelitian ini dimungkinkan berkaitan pada gerakan pijat bayi
daerah tangan yang menguatkan otot-otot pada lengan bayi sehingga bayi
perkembangan pada bayi usia 6 bulan khususnya gross motoric ini hampir
senada dengan riset yang dilakukan oleh Widodo dan Herawati (2008)
kontrol. Hasil penelitian ini sesuai dengan riset sebelumnya juga yang
70
dilakukan oleh Inal dan Yildiz (2012) yang membuktikan bahwa bayi
diberikan pijatan.
bayi yang tidak mendapatkan gerakan yang sudah diberikan karena anak
Karena gerakan pijatan pada bayi yang menolak tidak dapat dipaksakan
bayi yang mendapatkan pijat bayi lebih berat dibandingkan dengan rata-
rata berat badan bayi yang tidak mendapatkan pijat bayi. Didapatkan
71
hasil untuk t hitung = 2,984 dan Eta Squared 0,28 yang dapat
kecerdasan bayi mulai dari bayi lahir hingga dengan bayi usia 6 bulan
dengan p=0,010 untuk index berat badan. Hasil dari penelitian lainnya
bayi usia 6 bulan ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh
terhadap peningkatan berat badan bayi usia 3-6 bulan, yaitu terdapat
lebih baik dari bayi yang tidak dilakukan pemijatan dengan nilai
yang dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu berat badan awal, berat badan
ditunjukkan oleh nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,045 <
membuat bayi tidur lelap, membina ikatan kasih sayang orang tua dan
Pijatan yang diberikan pada bayi dilakukan dengan pelan dan lembut,
besar. Setelah pemijatan bayi akan merasa lapar dan haus sehingga
sehingga bayi akan lebih sering menyusu pada ibunya (Roesli, 2013).
Bayi yang diberikan pijatan akan lebih rileks dan beristirahat dengan
beraktifitas. Secara optimal bayi akan cepat lapar sehingga nafsu makan
kenaikan berat badan yang dialami bayi menjadi optimal dan bayi yang
panjang badan bayi yang mendapatkan pijat bayi lebih tumbuh panjang
Squared 0,43 yang dapat disimpulkan jika efektifitas pijat bayi besar
mulai dari bayi lahir hingga dengan bayi usia 6 bulan, dengan p=0,019
waktu proses lama pengambilan data yang lebih lama dan waktu
setiap minggunya.
(growth hormon).
mungkin juga dapat dikarenakan oleh faktor genetik dari kedua orang
C. Keterbatasan Penelitian
sebagai berikut:
berat badan dan panjang badan yang kurang, karena peneliti tidak
mungkin diberikan oleh orang tua kepada bayi setiap waktunya. Sementara
perlu diteliti seperti nutrisi pada bayi, karena peneliti juga tidak melakukan
pemberian pijatan juga berbeda-beda antar ibu satu dengan yang lain,
seperti tekanan dan gerakan yang mungkin diberikan oleh ibu kepada
bayinya.
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahwa :
1. Berdasarkan rata rata usia responden 6,13 dan didapatkan usia terbanyak
bayi poin motorik kasar bayi dapat mengangkat dada (p=0,025) dan
Eta Squared untuk menentukan efektifitas dari pijat bayi didapatkan 0,28
78
79
B. Saran
tumbuh kembang dengan pijat bayi, serta memahami stimulasi apa saja
yang sesuai usia bayi dan perkembangan apa saja yang sesuai dengan
yang berkepanjangan.
pengetahuan tentang pijat bayi kepada orang tua bayi dan diharapkan
genetik dan bawaan lahir dalam efek pemberian pijat bayi terhadap
pengecekan riwayat lengkap bayi saat lahir dan genetika tinggi badan
Ariani. (2013). Usia Anak dan Pendidikan Ibu sebagai Faktor Risiko Gangguan
Perkembangan Anak. Malang: Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar.
Briawan, Dodik & Herawati, Tin. (2008). Peran Stimulasi Orang Tua Terhadap
Perkembangan Anak Balita Keluarga Miskin. Vol. 1 No. 1/Januari 2008
63.
Cheng, Carolynn D., Volk, Anthony A. & Marini, Zopito A. (2011). Supporting
Fathering Through Infant Massage. The Journal of Perinatal Education
Vol. 20, No. 4.
Indonesia.
Dhamayanti, Meita. (2006). Kuesioner Praskrining Perkembangan (KPSP) Anak.
Sari Pediatri Vol.8.
Field, T., Diego, M., Medina, L., Delgado, J. & Hernandez, A. (2011). Yoga and
Massage Therapy Reduce Prenatal Depression and Prematurity.
University of Miami School of Medicine: NIH Public Access.
Gupte, Suraj. (2004). Panduan Perawatan Anak. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Gurol, Asye & Polat, Sevinc. (2012). The Effects of Baby Massage on Attachment
between Mother and their Infants. Asian Nursing Research.
Heath, Alan & Bainbridge, Nicki. (2004). Baby Massage: The Calming Power of
Touch. New York: DK Publishing, Inc.
Inal, Sevil & Yildiz, Suzan. (2012). The Effect of Baby Massage On Mental-
Motor Development of Healthy Full Term Baby. Turkey: HealthMED.
Irmawati, M., Ardani, I Gusti A.I., Astasari, D., Irwanto, Suryawan, Ahmad &
Narendra M.B. (2012). Pemberian Stimulasi Selama Satu Jam pada
Perkembangan Anak Usia 12-24 Bulan. Jawa Tengah: Media Medika
Indonesia.
Jing, Jin et al. (2007). Massage and Motion Training For Growth and
Development of Infants. Guangzhou : World J Pediatr.
Kadi, Fiva A., Garna, Herry & Fadlyana, Eddy. (2008). Kesetaraan Hasil
Skrining Risiko Penyimpangan Perkembangan Menurut Cara Kuesioner
Praskrining Perkembangan (KPSP) dan Denver II pada Anak Usia 12-
14 Bulan dengan Berat Lahir Rendah. Bandung: Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran.
Kania, Nia. (2006). Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Mencapai Tumbuh
Kembang Yang Optimal. Bandung: Universitas Padjajaran.
Lee, HK. (2006). The Effect of Infant Massage On Weight, Height and Mother
Interaction. Journal of Korean Academy of Nursing Vol. 36, No. 8.
Leonard, Julia. (2008). Exploring Neonatal Touch. Mind Matters: The Wesleyan
Journal of Psychology Vol. 3.
Lorenz, Lydia et al. (2005). The Benefits of Baby Massage. Vol 17 no. 2 March:
Paediatric Nursing.
Mares, S., Newman, L. & Warren, Beulah. (2011). Clnical Skill In Infant Mental
Health: The First Three Years. Second Edition. Australian: ACER Press.
Merineherta. (2009). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan
Bayi Usia 3-6 Bulan di Kelurahan Pasia Nan Tigo Kecamatan Koto
Tangah Kota Padang. Padang: Universitas Andalas.
Nuryanti, Deni. (2012). Hubungan Pijat Bayi Dengan Frekuensi Sakit Bayi Di
Kecamatan Kartasura. Surakarta: FIK Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Pallant, Julie Florence. (2011). SPSS Survival Manual: A Steap By Step Guide To
Data analysis Using SPSS. Australia: Allen & Unwin.
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,
Proses dan Praktik Edisi 4 Volume 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Santoso, Singgih. (2012). Panduan Lengkap SPPS Versi 20. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Siregar, Juke R. (2012). Halo Balita Series: Panduan Untuk Ayah Dan Ibu. Mizan
book strore: Jakarta.
Subakti, Yazid & Rizki A., Deri. (2008). Keajaiban Pijat Bayi dan Balita.
Jakarta: Wahyu Media.
Subekti. R. (2008). Panduan Praktis Memijat Buah Hati Anda. Nusa Presindo:
Yogyakarta.
Suririnah. (2009). Buku Pintar Merawat Bayi Usia 0-12 Bulan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka.
Wong, et al. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol. 1. Jakarta: EGC.
Yusuf LN, H. Syamsu, Dr., M.pd. (2006). Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Missing 0
Mean 6,13
Median 6,00
Std. Deviation 3,180
Minimum 1
Maximum 11
usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstabs
Cases
PijatBayi *
PerkembanganMengangkat 24 100,0% 0 0,0% 24 100,0%
Dada
PijatBayi * PerkembanganMengangkatDada Crosstabulation
PerkembanganMengangkatDada
Count 11 1
% within
Ibu Memberikan Pijat Bayi
PerkembanganMengangkat 64,7% 14,3%
Dada
% within
Total
PerkembanganMengangkat 100,0% 100,0%
Dada
Count 12
% within PijatBayi 100,0%
Ibu Memberikan Pijat Bayi % within
50,0%
PerkembanganMengangkatDada
% of Total 50,0%
PijatBayi
Count 12
% within PijatBayi 100,0%
Ibu Tidak Memberikan Pijat Bayi % within
50,0%
PerkembanganMengangkatDada
% of Total 50,0%
Count 24
% within PijatBayi 100,0%
Total % within
100,0%
PerkembanganMengangkatDada
% of Total 100,0%
Chi-Square Tests
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,50.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Lower Upper
Cases
PijatBayi * Perkembangan
24 100,0% 0 0,0% 24 100,0%
Menahan Leher
PijatBayi * Perkembangan Menahan Leher Crosstabulation
Perkembangan Menahan
Lehernya
Bayi Dapat Bayi Tidak
Melakukannya Dapat
Melakukannya
Count 10 2
% within PijatBayi 83,3% 16,7%
Ibu Memberikan Pijat Bayi % within
PerkembanganMenahanLeh 71,4% 20,0%
ernyaSecaraKaku
% of Total 41,7% 8,3%
PijatBayi
Count 4 8
% within PijatBayi 33,3% 66,7%
Ibu Tidak Memberikan Pijat % within
Bayi PerkembanganMenahanLeh 28,6% 80,0%
ernyaSecaraKaku
% of Total 16,7% 33,3%
Count 14 10
% within PijatBayi 58,3% 41,7%
Total % within
PerkembanganMenahanLeh 100,0% 100,0%
ernyaSecaraKaku
% of Total 58,3% 41,7%
Total
Count 12
% within
Ibu Memberikan Pijat Bayi
PerkembanganMenahanLehernyaSec 50,0%
araKaku
% of Total 50,0%
PijatBayi
Count 12
% within
Ibu Tidak Memberikan Pijat Bayi
PerkembanganMenahanLehernyaSec 50,0%
araKaku
% of Total 50,0%
Count 24
% within
Total
PerkembanganMenahanLehernyaSec 100,0%
araKaku
% of Total 100,0%
Chi-Square Tests
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,00.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Lower Upper
Group Statistics
F Sig. t
Lower
Group Statistics
F Sig. t
Lower
Sentuhan adalah suatu bentuk dari stimulus bagi bayi yang merupakan
bagian dari pengalaman awal dalam beberapa tahun pertama kehidupan
yang akan membantunya dalam pertumbuhan dan perkembangan
selanjutnya (NYU Langone Medical Center, 2010).
Pijat bayi merupakan cara sederhana dalam berkomunikasi antara orang tua
dan bayi dengan menciptakan kontak mata langsung sehingga menjadikan
rasa hubungan fisik dan emosional yang kuat antar keduanya karena dapat
mencerminkan perasaan masingmasing (Gurol & Polat, 2012)
Pijat bayi banyak memberikan berbagai manfaat untuk bayi. Namun tidak
hanya bayi saja yang merasakan manfaat dari pijat bayi, orang tua terutama
seorang ibu juga merasakan banyaknya mafaat dari pijat bayi ini. Berikut adalah
manfaat dari pijat bayi :
a. Untuk Bayi
1. Meningkatkan berat badan.
2. Meningkatkan pertumbuhan.
3. Meningkatkan daya tahan tubuh.
4. Mengurangi kembung dan kolik (sakit perut).
5. Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan.
6. Meningkatkan kosentrasi bayi dan membuat bayi tidur lelap.
b. Untuk Ibu
1. Meningkatkan bounding (ikatan) antara orang tua dan bayi
sehingga hubungan batinnya menjadi lebih kuat.
2. Meningkatkan produksi asi.
3. Menurunkan tingkat stress dan depresi.
Pijat bayi dapat menciptakan suasana akrab antara ayah dan bayinya (Roesli,
2004).
Pada bayi usia 0 1 bulan disarankan hanya diberi gerakan usapan halus dan
sebelum tali pusat lepas sebaiknya tidak dipijat didaerah perut. Bayi dengan
usia 1 3 bulan sudah dapat diberikan gerakan pijat, namun pijatan halus
dengan tekanan ringan. Setelah bayi berusia 3 bulan ke atas bayi sudah dapat
diberikan pijat bayi dengan tekanan yang lebih. Pijat bayi dapat dilakukan dua
kali sehari pada pagi dan sore hari (Roesli, 2004).
a) Bayi tidak baru saja selesai makan ataupun dalam kondisi lapar.
b) Tangan pemijat bersih, tidak berkuku panjang dan menggunakan
perhiasan.
c) Ruangan untuk saat melakukan pemijatan tidaklah harus khusus cukup
diupayakan ruangan hangat tidak terlalu dingin dan sirkulasi udara
berjalan dengan lancar.
d) Siapkan waktu kurang lebih 15 menit untuk memberikan pijatan pada
bayi. Orang tua ataupun pengasuh harus dalam kondisi yang sehat dan
nyaman tidak dalam kondisi yang stres ketika melakukan pemijatan,
karena akan berdampak juga pada bayi yang diberikan pijatan.
e) Baringkan bayi pada permukaan yang rata, lembut dan bersih.
f) Siapkan handuk bayi, popok dan baju ganti untuk bayi.
5. Gerakan peregangan
(strecth) dengan cara
menggunakan sisi dari jari
telunjuk, pijat telapak kaki
bayi mulai dari batas jari-
jari ke arah tumit, dengan
jari yang lain regangkan
dengan lembut punggung
kaki pada daerah pangkal
kaki ke arah tumit.
Cheng, Carolynn D., Volk, Anthony A., & Marini, Zopito A. (2011).
Supporting
Fathering Through Infant Massage. The Journal of Perinatal Education
Vol. 20, No. 4.
Gurol, Asye & Polat, Sevinc. (2012). The Effects of Baby Massage on
Attachment
between Mother and their Infants. Asian Nursing Research.
Lee, HK. (2006). The Effect of Infant Massage On Weight, Height and Mother
Interaction. Journal of Korean Academy of Nursing Vol. 36, No. 8.
Stimulasi Kinetik
Dukung bayi untuk posisi
duduk biarkan bayi condong
ke depan untuk keseimbangan
dirinya.
Biarkan bayi merngkak dan
berguling di lantai dengan alas
yang empuk
Stimulasi Visual
Letakkan bayi didepan cermin
agar bayi dapat melihat dirinya.
Berikan mainan dengan warna- STIMULASI
warni yang cerah
Stimulasi Auditori BUAH HATI
Ajak bayi berbicara sesering
mungkin, dapat sambil bern-
ANDA
yanyi bersama
Tertawalah ketika bayi tertawa
OLEH:
Berikan bayi mainan yang
dapat berbunyi, seperti PUSPITA EKA
kerincingan PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KURNIA SARI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
MEI 2014
Sentuhan Aktivitas yang Dianjurkan
STIMULASI Untuk Bayi usia 4 6
Stimulasi memegang peran Sentuhan adalah hal Bulan
yang sangat penting untuk yang paling mendasar bagi ke-
hidupan dalam kehidupan Stimulasi Taktil
meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi untuk dapat manusia semenjak dilahirkan. Berilah anak mainan yang lunak
berkembang dengan maksimal. Pada awal bulanbulan pertama
yang dapat diremasnya dengan
Sebaiknya stimulasi diberikan kehidupan bayi sentuhan lebih
tekstur yang berbeda-beda.
secara terus menerus (Chamida, sering digunakan (Cheng, Volk
Business Name
LEMBAR KEGIATAN PIJAT BAYI
Pemijatan dilakukan orang tua setiap 2 kali sehari dengan durasi waktu pemijatan 15-20 menit selama 30 hari.
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore
Waktu
No. 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore
Waktu
No. 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore
Waktu
Keterangan: