Professional Documents
Culture Documents
Sebuah System Tenaga Listrik Interkoneksi Terdiri Dari
Sebuah System Tenaga Listrik Interkoneksi Terdiri Dari
KELOMPOK 5
DISUSUN OLEH :
DIMAS FAJAR PRASETYO
IMAM MUTAQIM
RIDHA SRI RAHAYU SILVIONIE
FAISAL ARBA
SUPARMAN SUTARYAT
Jawab:
1.
UNIT JADWAL PEMELIHARAAN MACAM
PEMBANGKIT PEERJAAN
KETERANGAN
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL
PLTA
Unit 1 : 100 MW
April diperbaiki
Unit 2 : 100 MW
Selama satu bulan
Unit 3 : 100 MW
Unit 4 : 100 MW
PLTU
Unit 1 : 600 MW Di bulan januari 2
Unit 2 : 600 MW Unit diperbaiki
Unit 3 : 600 MW Selama 1 bulan
Unit 4 : 600 MW
PLTGU 6000
1 blok diperbaiki
Blok 1 : 3000 MW
selama 1 bulan
Blok 2 : 3000 MW
PLTG
Unit 4 : 100 MW Bulan ini PLTG
Unit 2 : 100 MW diperbaiki
Unit 3 : 100 MW
Unit 4 : 100 MW Mulai beroperasi
Daya terpasang 9200 9200 9300 9300
Daya tersedia 8000 9000 6200 8900
Beban puncak 3600 3610 3630 3650
Cadangan 4400 5390 2570 5250
2. Karena apabila dipaskan 744 jam, menjadi tidak ada waktu untuk melakukan inspeksi
rutin untuk melakukan maintenance pada alat terkait
3. frekuensi, tegangan, dan gangguan merupakan angka yang menggambarkan tingkat
keandalan sistem interkoneksi.
4.
- Kepala
regu kerja yang akan melaksanakan pekerjaan perbaikan pada penghantar No.
1 antara pusat listrik A dan GI B harus menyaksikan manuver tersebut dalam
butir 3 dan butir 4 agar yakin bahwa penghantar No. 1 telah bebas tegangan
dan telah ditanahkan. Apabila pusat listrik A dan GI B letaknya berjauhan,
kepala regu kerja dapat mendelegasikan kesaksian ini kepada anak buahnya
atau kepada penguasa pusat listrik A dan penguasa GI B.
- Setelah yakin bahwa penghantar No. 1 antara pusat listrik A dan GI B telah
bebas tegangan, kepala regu kerja penghantar bersama anak buahnya menuju
ke bagian penghantar No. 1 yang akan diperbaiki. Tempat ini bisa jauh
letaknya dari pusat listrik A maupun dari GI B. Di tempat ini, kepala regu
kerja penghantar bersangkutan harus terlebih dahulu melempar rantai
pentanahan ke penghantar No. 1 yang akan disentuh untuk membuang muatan
kapasitif yang masih tersisa dalam penghantar tersebut. Selain itu, rantai
pentanahan berfungsi menjaga agar potensial penghantar yang disentuh selalu
sama dengan potensial bumi/tanah terutama karena ada induksi dari
penghantar No. 2 yang tetap beroperasi. Sebelum melemparkan rantai
pentanahan ke penghantar No. 1, Kepala regu kerja penghantar harus yakin
dan bertanggung jawab bahwa yang dilempar rantai pentanahan adalah
penghantar No. 1, bukan penghantar No. 2 yang sedang beroperasi.
Kekeliruan semacam ini dapat terjadi mengingat bahwa Penghantar No. 1 dan
penghantar No. 2 terpasang pada tiang yang sama. Apabila kekeliruan ini
terjadi, maka akan timbul gangguan dalam sistem. Selama pekerjaan
berlangsung, penguasa pusat listrik A dan penguasa GI B, bertanggung jawab
bahwa PMT A dan PMT B beserta PMS-nya tidak akan dimasukkan, karena
apabila hal ini terjadi, maka akan timbul kecelakaan pada regu kerja
penghantar bersangkutan.
5. Tugas utama pusat pengaturan beban yaitu bertanggung jawab bahwa jadwal
pembebasan tegangan yang diberikan tidak menimbulkan masalah operasi dalam
sistem interkoneksi, misalnya menimbulkan gangguan atau tegangan yang terlalu
rendah.