Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 18

Kepemilikan Manajerial, Kesempatan...

Iwan Wijaya Mulyatno

KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KESEMPATAN INVESTASI, RISIKO FINANSIAL,


DAN NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR
DI INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI)

Iwan Wijaya Mulyatno


Kedutaan Besar Indonesia di Mesir

ABSTRACT

This research is aims to examine the influences of managerial ownership,


investment opportunity set, and financial risk on firm value on The Manufacturing
sector Companies in Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) in the period 2008-2010.
The populations in this research are listed companies in Indonesia Sharia Stock
Index (ISSI), which amounts to 220 and sample as many as 45 companies, for 3
years from 2008 s / d 2010. Therefore, the total observation in this research are
135 companies and have been analyzed by multiple linear regression analysis
model. The data used are secondary data of the financial statements. Hypothesis
testing used F test and t test.
The result of the t test indicates, that the managerial ownership variable
significantly showed a negative influences on the firm value, these proved that
the hypothesis present to be acceptable. For the Investment opportunity set
variable reveal slight impacts on the firm value. As of the Financial risk variable
ominously occurred positive influences on the firm value in the manufacturing
sector companies listed on the Indonesia Stock Index Sharia (ISSI) observed in
the of period 2008-2010.

Keyword: Managerial Ownership, Investment Opportunity Set, Financial Risk,


and Firm Value.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Kepemilikan Manajerial,


Kesempatan Investasi, dan Risiko Finansial Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2008-
2010. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaanperusahaan yang
terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), yang berjumlah 220 dan
sampel penelitian sebanyak 45 perusahaan, selama 3 tahun dari 2008 s/d 2010.
Sehingga total observasi dalam penelitian ini menjadi 135 perusahaan yang
dianalisis dengan model analisis regresi linier berganda. Data yang digunakan
adalah data sekunder berupa laporan keuangan. Pengujian Hipotesis dengan
menggunakan uji statistik F dan uji statistik t.
Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel independen kepemilikan
manajerial berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, hasil ini
membuktikan bahwa hipotesis menunjukkan dapat diterima. Variabel
kesempatan investasi tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan.

81
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 14, No. 2, 2014 : 81 -97

Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Sementara, variabel risiko


finansial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan yang membuktikan
bahwa hipotesis diterima.

Kata Kunci: Kepemilikan Manajerial, Kesempatan Investasi, Risiko Finansial dan


Nilai Perusahaan.

Perusahaan memiliki tujuan untuk perusahaan. Nilai perusahaan dapat dilihat


memaksimalkan kesejahteraan pemegang dari harga nilai buku yang merupakan
saham. Tujuan ini dapat dicapai dengan perbandingan antara harga saham dengan
meningkatkan nilai perusahaan. Nilai nilai buku per lembar saham (Ang, 1997).
perusahaan akan tercermin dari harga Nilai perusahaan dapat ditingkatkan
saham, semakin tinggi harga saham maka melalui kepemilikan manajerial.
semakin tinggi nilai perusahaan. Mencapai Fama dan Jansen (1983) menyatakan
tujuan tersebut, pemegang saham bahwa salah satu faktor utama dalam
(principal) menyerahkan tanggungjawab mempertahankan perusahaan adalah
pengelolaan perusahaannya kepada kontrol dari agency problem. Agency
manajer (agen). Para manajer diberi problem dapat dipengaruhi oleh struktur
kekuasaaan oleh para pemegang saham kepemilikan (kepemilikan manajerial dan
untuk membuat keputusan, dimana hal ini kepemilikan institusional). Keputusan dan
seringkali menimbulkan konflik aktivitas manajer yang memiliki saham
kepentingan yang dikenal dengan teori perusahaan tentu akan berbeda dengan
keagenan (agency theory). Hubungan manajer yang murni sebagai manajer
keagenan terjadi ketika salah satu atau (Cristiawan dan Tarigan, 2007). Manajer
lebih individu yang disebut sebagai yang memiliki saham perusahaan berarti
principal menyewa individu atau organisasi manajer tersebut sekaligus pemegang
lain, yang disebut sebagai agen untuk saham. Manajer yang memiliki saham
melakukan sejumlah jasa dan tentunya akan menselaraskan
mendelegasikan kewenangan untuk kepentingannya dengan kepentingannya
membuat keputusan kepada agen tersebut sebagai pemegang saham, sementara
(Brigham dan Houston, 2001). manajer yang tidak memiliki saham, ada
Nilai perusahaan adalah nilai laba kemungkinan hanya mementingkan
yang akan datang yang dihitung kembali kepentingannya sendiri.
dengan suku bunga yang tepat (Winardi, Berdasarkan penjelasan tersebut
2001). Nilai perusahaan merupakan ukuran faktor pertama yang mempengaruhi nilai
keberhasilan atas pelaksanaan fungsi- perusahaan adalah kepemilikan
fungsi keuangan. Nilai perusahaan dapat manajerial. Dalam kaitan ini, kepemilikan
diartikan sebagai ekspektasi nilai investasi manajerial merupakan kepemilikan saham
pemegang saham (harga pasar ekuitas) dimana pemegang sahamnya berasal dari
dan/atau ekspektasi nilai total perusahaan pihak manajemen perusahaan itu sendiri
(harga pasar ekuitas ditambah nilai pasar (insiders). Proporsi kepemilikan saham
hutang, atau ekspektasi harga pasar yang dimiliki oleh manajer dapat
aktiva). Tujuan perusahaan untuk jangka mempengaruhi kebijakan-kebijakan
panjang adalah mengoptimalkan nilai perusahaan, selain itu kepemilikan
perusahaan dengan meminimumkan biaya manajerial mensejajarkan kepentingan
modal perusahaan. Nilai perusahaan manajemen dan pemegang saham
menggambarkan kesejahteraan pemilik sehingga manajer akan merasakan

82
Kepemilikan Manajerial, Kesempatan... Iwan Wijaya Mulyatno

langsung manfaat dari keputusan yang datang dengan net present value positif
diambil dengan benar dan merasakan (Gaver dan Gaver, 1993).
konsekuensi dari pengambilan keputusan Faktor ketiga adalah risiko finansial,
yang salah. Kepemilikan saham oleh risiko finansial adalah tambahan risiko
manajemen merupakan insentif bagi para sebagai akibat karena perusahaan
manajer untuk meningkatkan kinerja menggunakan pembelanjaan dengan
perusahaan dan manajer akan hutang dan atau dengan saham preferen.
menggunakan hutang secara optimal Maksud dari risiko finansial adalah adanya
sehingga akan meminimumkan agency cost kemungkinan keadaan dimana perusahaan
(Jensen dan Meckling, 1976). Zangina tidak dapat menutup biaya tetap keuangan
(2009) berpendapat bahwa peningkatan yang berupa bunga utang jangka panjang
kepemilikan manajerial yang lebih baik (obligasi) dan atau dividen saham
dapat menyelaraskan kepentingan manajer preferen. Pemakaian sumber dana obligasi
dan pemegang saham, sehingga dapat atau saham preferen meningkat, maka
meningkatkan nilai perusahaan. risiko keuangan yang ditanggung oleh
Faktor kedua adalah kesempatan perusahaan juga meningkat dikarenakan
investasi. Investasi adalah pengelola biaya tetap keuangan yang tinggi (Susanti,
sumber-sumber dalam jangka panjang 2010). Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menghasilkan laba di masa yang untuk menguji pengaruh kepemilikan
akan datang (Sugiantoro, 2000). Menurut manajerial, kesempatan investasi, dan
Martono dan Agus (2005) merupakan risiko finansial terhadap nilai perusahaan.
penanaman dana yang dilakukan oleh
suatu perusahaan ke dalam suatu aktiva TELAAH PUSTAKA
dengan harapan memperoleh pendapatan
di masa yang akan datang. Fama (1978) Nilai Perusahaan
mengatakan bahwa nilai perusahaan Suatu perusahaan dikatakan
semata-mata ditentukan oleh keputusan mempunyai nilai yang baik jika kinerja
investasi. Pendapat tersebut dapat perusahaan tersebut juga baik. Hal ini
diartikan bahwa keputusan investasi itu tercermin dari nilai sahamnya. Jika nilai
penting, karena salah satu sarana untuk sahamnya tinggi maka dapat dikatakan
mencapai tujuan perusahaan akan dapat bahwa nilai perusahaan tersebut cukup
dihasilkan melalui investasi perusahaan baik, karena tujuan utama perusahaan
(Modigliani dan Miller, 1958). adalah meningkatkan nilai perusahaan
Keputusan investasi tidak dapat melalui peningkatan kesejahteraan para
diamati secara langsung oleh pihak luar. shareholders dan stakeholders (Brigham
Beberapa penelitian keputusan investasi dan Gapenski, 1996).
yang dilakukan antara lain Myers (1977) Nilai perusahaan lazim
yang memperkanalkan Investment diindikasikan dengan price to book value.
Opportunity Set (IOS). IOS memberi Price to book value yang tinggi akan
petunjuk yang lebih luas dimana nilai membuat pasar percaya atas prospek
perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang. Hal
perusahaan di masa yang akan datang. Jadi itu juga menjadi keinginan para pemilik
prospek perusahaan dapat ditaksir dari perusahaan, sebab nilai perusahaan yang
investment opportunity set yang tinggi mengindikasikan kemakmuran
didifinisikan sebagai kombinasi antara pemegang saham juga tinggi (Soliha,
aktiva yang dimiliki (assets in place) dan Taswan, 2002). Dalam realitasnya tidak
pilihan invenstasi di masa yang akan semua perusahaan menginginkan harga
sahamnya tinggi (mahal), karena khawatir

83
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 14, No. 2, 2014 : 81 -97

tidak laku jual atau tidak dapat menarik (agency conflict) disebabkan oleh adanya
investor untuk membelinya. Hal ini dapat pemisahan kepemilikan dan pengendalian
dibuktikan dengan adanya perusahaan- dalam perusahaan. Dinyatakan bahwa
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek semakin terkonsentrasi kepemilikan
Jakarta (BEJ) melakukan stock split perusahaan pada satu orang, maka kendali
(pemecahan saham) di bursa efek. Itulah akan menjadi semakin kuat dan cenderung
sebabnya, harga saham harus dibuat menekan konflik keagenan. Kepemilikan
seoptimal mungkin. Artinya, harga saham manajerial merupakan isu penting dalam
tidak boleh terlalu tinggi (mahal) atau tidak teori keagenan (agency theory) sejak
boleh terlalu rendah (murah). dipublikasikan oleh Jensen dan Meckling
Dalam penilaian perusahaan (1976) yang menyatakan bahwa semakin
terkandung unsur proyeksi, asuransi, besar proporsi kepemilikan manajemen
perkiraan, dan judgment. Ada beberapa dalam suatu perusahaan, maka manajemen
konsep penilaian, yaitu: nilai ditentukan akan berupaya lebih giat untuk memenuhi
untuk suatu waktu atau periode tertentu; kepentingan pemegang saham yang juga
nilai harus ditentukan pada harga yang adalah dirinya sendiri.
wajar; penilaian tidak dipengaruhi oleh
kelompok tertentu. Secara umum banyak Kesempatan Investasi
metode dan teknik yang telah Kesempatan investasi (investment
dikembangkan dalam penilaian opportunity set) merupakan nilai
perusahaan, diantaranya adalah (1) perusahaan yang besarnya tergantung
pendekatan laba, antara lain metode rasio pada pengeluaran-pengeluaran yang
tingkat laba atau price earning ratio, ditetapkan oleh manajemen di masa yang
metode kapitalisasi proyeksi laba; (2) akan datang, dimana pada saat ini
pendekatan arus kas, antara lain metode merupakan pilihan-pilihan investasi yang
diskonto arus kas; (3) pendekatan dividen diharapkan akan menghasilkan return yang
antara lain metode pertumbuhan dividen; besar. Dari pendapat ini sejalan dengan
(4) pendekatan aktiva antara lain metode pendapat Smith dan Watts (1992). Secara
penilaian aktiva; (5) pendekatan harga umum dapat dikatakan bahwa investment
saham; (6) pendekatan economic value opportunity set menggambarkan tentang
added (Rimba, 2010). luasnya kesempatan atau peluang investasi
bagi suatu perusahaan, namun sangat
Kepemilikan Manajerial tergantung pada pilihan expenditure
Kepemilikan manajerial (managerial perusahaan untuk kepentingan di masa
ownership) didefinisikan sebagai yang akan datang. Dengan demikian
komposisi kepemilikan saham perusahaan investment opportunity set bersifat tidak
oleh insider (manajer, direktur, dan dapat diobservasi, sehingga perlu dipilih
komisaris). Kepemilikan manajerial yang proksi yang dapat dihubungkan dengan
dimaksud dalam penelitian ini adalah variabel lain dalam perusahaan, misalnya
kepemilikan manajerial yang diukur proksi investment opportunity set
dengan menggunakan rasio insider. Rasio berdasarkan harga (price-based proxies),
ini diukur dengan menggunakan total proksi berdasarkan investasi (investment-
persentase kepemilikan saham oleh based proxies), proksi berdasarkan pada
manajer, direktur, dan komisaris minimal varian (variance measures) (Susanti, 2010).
0,01 persen saham-saham perusahaan Investment opportunity set dapat
(Zangina, 2009). diukur melalui MBVA (market to book value
Jensen dan Meckling (1976) of assets). Penggunaan rasio ini atas dasar
menyatakan bahwa konflik keagenan pemikiran bahwa prospek pertumbuhan

84
Kepemilikan Manajerial, Kesempatan... Iwan Wijaya Mulyatno

perusahaan terefleksi dari harga saham approach). Dalam menentukan koefisien


(Kallapur dan Tombley, 1999). Pasar varian, kita perlu melihat profitabilitas
menilai perusahaan yang sedang pada kemungkinan tingkat penjualan,
bertumbuh lebih besar dari nilai bukunya. karena hal tersebut mempengaruhi tingkat
Rasio nilai pasar terhadap nilai buku pendapatan perusahaan. Zangina (2009)
menggambarkan biaya pendirian historis menyatakan bahwa financial risk
dan aset fisik perusahaan, suatu diproksikan atau diukur dengan
perusahaan yang berjalan baik dengan menggunakan leverage. Leverage diukur
manajemen yang kuat dan sebuah melalui perbandingan antara total hutang
organisasi yang berfungsi secara efisien dengan total ekuitas.
akan mempunyai nilai pasar yang lebih
besar atau sekurang-kurangnya sama Saham Menurut Pandangan Syariah
dengan nilai buku aset fisiknya (Weston Saham dalam bahasa Indonesia
dan Brigham, 1999). Rasio ini juga berarti turut serta atau sero. Secara
digunakan dalam penelitian Gul (1998), definitif, saham ialah surat bukti bagi
Cahan dan Hossain (1999). Rasio market to persero dalam perseroan
book value of asset ini berbanding lurus terbatas. Menurut Kepres RI No. 60/1988
dengan nilai investment opportunity set, tentang Pasar Modal, pasal 1 ayat 3: saham
semakin besar market to book value of asset adalah surat berharga yang merupakan
suatu perusahaan, maka semakin bagus tanda penyertaan modal pada perseroan
pula nilai investment opportunity set nya. terbatas sebagaimana diatur dalam KUHD
(Staatblad Tahun 1847 No.23).
Risiko Finansial Secara praktis instrumen saham
Brigham dan Houston (2001) belum didapati pada masa Rasulullah saw
mendefinisikan risiko sebagai peluang atau dan para sahabat. Karena itu, para ulama
kemungkinan terjadinya beberapa dan fuqaha kontemporer berusaha untuk
peristiwa yang tidak menguntungkan. menemukan rumusan kesimpulan hukum
Risiko ini merupakan ketidakpastian yang tersendiri untuk saham. Usaha tersebut
dihadapi perusahaan dalam menjalankan lebih dikenal dengan istilah ijtihad, yaitu
aktivitas operasinya. sebuah usaha dengan sungguh-sungguh
Financial risk adalah tambahan untuk mendapatkan dan mengeluarkan
risiko sebagai akibat karena perusahaan hukum syariah yang belum dikemukakan
menggunakan aktifitas operasinya dengan secara jelas (Al Quran dan Al Hadits).
hutang dan atau saham preferen. Maksud Para fuqaha kontemporer berselisih
dari financial risk adalah adanya pendapat dalam memperlakukan saham
kemungkinan keadaan dimana perusahaan dari aspek hukum (tahkim) khususnya
tidak dapat menutup biaya tetap keuangan dalam jual-beli. Ada sebagian mereka
yang berupa bunga utang jangka panjang yang membolehkan transaksi jual-beli
(obligasi) dan atau dividen saham saham dan ada juga yang tidak
preferen. Pemakaian sumber dana obligasi membolehkan. Untuk di Indonesia, fatwa
atau saham preferen meningkat, maka Dewan Syariah Nasional Indonesia No.
risiko keuangan yang ditanggung oleh 40/DSN-MUI/2003 juga telah memutuskan
perusahaan juga meningkat dikarenakan akan bolehnya jual-beli saham.
biaya tetap keuangan yang tinggi (Susanti,
2010). Kepemilikan Manajerial dan Nilai
Financial risk diukur dengan Perusahaan
koefisien varian (accounting approach) dan Faktor pertama yang perlu
juga koefisien beta (capital market dipertimbangkan untuk meningkatkan nilai

85
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 14, No. 2, 2014 : 81 -97

perusahaan adalah kepemilikan untuk tetap going concern merupakan salah


manajerial. Proporsi kepemilikan saham satu faktor yang memotivasi perusahaan
yang dikontrol oleh manajer dapat lebih banyak melihat kesempatan dan
mempengaruhi kebijakan perusahaan. peluang yang dapat diperoleh untuk
Kepemilikan manajerial akan memperoleh return yang diharapkan.
mensejajarkan kepentingan manajemen Dengan semakin banyak
dan pemegang saham (outsider ownership), perusahaan melakukan investasi yang
sehingga akan memperoleh manfaat menguntungkan bagi perusahaan tentunya
langsung dari keputusan yang diambil dengan memilih risiko yang terkecil, hal ini
serta menanggung kerugian dari bertujuan untuk mencapai profitabilitas
pengambilan keputusan yang salah. yang tinggi dengan harapan dapat
Penelitian yang dilakukan oleh membagikan dividen yang besar, dan
Chen dan Kao (2005) menunjukkan bahwa secara otomatis harga saham perusahaan
kepemilikan manajerial memiliki tersebut merangkak naik, dan tentunya
hubungan dengan nilai perusahaan dan berpengaruh pada naiknya nilai
kinerja saham. Penelitian ini perusahaan. Hal ini sama dengan hasil
mengungkapkan bahwa peningkatan penelitian yang dilakukan oleh Hasnawati
kepemilikan manajerial pada perusahaan (2005) dan Susanti (2010) yang menyatakan
IPO mengurangi kinerja saham. Soliha dan bahwa investment opportunity set
Taswan (2002) menemukan bahwa berpengaruh positif terhadap nilai
kepemilikan manajerial berpengaruh perusahaan. Sedangkan Haruman (2007)
positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini dan Zangina (2009) membuktikan bahwa
juga didukung oleh penelitian yang investment opportunity set berpengaruh
dilakukan Wahyudi dan Pawestri (2006), negatif signifikan terhadap nilai
Zangina (2009), dan Susanti (2010) yang perusahaan.
menemukan bahwa struktur kepemilikan
manajerial berpengaruh positif terhadap Risiko Finansial dan Nilai Perusahaan
nilai perusahaan. Faktor ketiga yang perlu
Kepemilikan manajerial akan dipertimbangkan dalam penelitian ini
mendorong manajemen untuk untuk mempengaruhi nilai perusahaan
meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian adalah risiko finansial. Dalam teori
Sujoko dan Soebiantoro (2007) yang manajemen keuangan, ada trade-off antara
membuktikan bahwa variabel kepemilikan risk dan return. Jika risiko suatu investasi
manajerial mempunyai pengaruh nagatif tinggi, return yang diharapkan juga tinggi
signifikan terhadap leverage dan nilai dan banyak para manajer mengetahui
perusahaan. Hal ini didukung oleh risiko untuk dipertimbangkan dalam
penelitian Haruman (2007) yang menilai dan mengambil keputusan
menemukan bahwa kepemilikan investasi. Penilaian dan pemahaman trade-
manajerial berpengaruh negatif terhadap off antara risk dan return membentuk
nilai perusahaan. landasan untuk memaksimalkan
kesejahteraan saham (Susanti, 2010).
Kesempatan Investasi dan Nilai Secara umum investor enggan terhadap
Perusahaan risiko (averse risk), Menurut Horne dan
Faktor kedua yang perlu John (1992) jika risiko lebih besar, investor
dipertimbangkan dalam penelitian ini mengharapkan return yang lebih besar.
untuk mempengaruhi nilai perusahaan Return yang tinggi selalu disertai investasi
adalah kesempatan investasi. Adanya berisiko. Investasi yang berisiko tidak akan
harapan yang dimiliki oleh perusahaan dilakukan oleh investor jika investasi

86
Kepemilikan Manajerial, Kesempatan... Iwan Wijaya Mulyatno

tersebut tidak memberi harapan tingkat perusahaan akan menurun. Karena


return yang tinggi atau nilai perusahaan leverage yang semakin tinggi akan
yang baik. menimbulkan financial distress sehingga
Dalam penelitian ini, risiko finansial nilai perusahaan merosot. Penelitian
diukur melalui leverage yaitu proporsi Sujoko dan Soebiantoro (2007) dan Susanti
struktur hutang dibagi dengan total ekuitas (2010) yang membuktikan bahwa variabel
(Zangina, 2009). Rumus tersebut dapat leverage berpengaruh negatif terhadap
diartikan semakin tinggi leverage maka nilai perusahaan. Akan tetapi penelitian
hutang yang dimiliki perusahaan pun juga yang dilakukan oleh Zangina (2009)
besar sehingga dengan hutang yang besar, membuktikan bahwa risiko finansial
risiko perusahaan juga akan semakin berpengaruh positif terhadap nilai
besar, hal ini dapat mengakibatkan nilai perusahaan.

Kepemilikan
Manajerial (X1) H1 -

Kesempatan H2 -
Nilai Perusahaan
Investasi (X2)
(Y)
H3 +
Risiko
Finansial (X2)

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan gambar kerangka Kepemilikan manajerial akan


pemikiran maka dapat disimpulkan bahwa mendorong manajemen untuk
Faktor pertama yang perlu meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian
dipertimbangkan untuk meningkatkan nilai Sujoko dan Soebiantoro (2007) yang
perusahaan adalah kinerja perusahaan. membuktikan bahwa variabel kepemilikan
Penelitian yang dilakukan oleh Chen dan manajerial mempunyai pengaruh nagatif
Kao (2005) menunjukkan bahwa signifikan terhadap leverage dan nilai
kepemilikan manajerial memiliki perusahaan. Hal ini didukung oleh
hubungan dengan nilai perusahaan dan penelitian Haruman (2007) yang
kinerja saham. Penelitian ini menemukan bahwa kepemilikan
mengungkapkan bahwa peningkatan manajerial berpengaruh negatif terhadap
kepemilikan manajerial pada perusahaan nilai perusahaan.
IPO mengurangi kinerja saham. Soliha dan H1 : Kepemilikan manajerial
Taswan (2002) menemukan bahwa berpengaruh negatif terhadap nilai
kepemilikan manajerial berpengaruh perusahaan.
positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini
juga didukung oleh penelitian yang Faktor kedua yang perlu
dilakukan Wahyudi dan Pawestri (2006), dipertimbangkan dalam penelitian ini
Zangina (2009), dan Susanti (2010) yang untuk mempengaruhi nilai perusahaan
menemukan bahwa struktur kepemilikan adalah kesempatan investasi. Berbagai
manajerial berpengaruh positif terhadap penelitian tentang kesempatan investasi
nilai perusahaan. telah berhasil membuktikan bahwa
kesempatan investasi berhubungan

87
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 14, No. 2, 2014 : 81 -97

dengan berbagai variabel kebijakan bahwa variabel leverage berpengaruh


perusahaan, yaitu antara lain kebijakan negatif terhadap nilai perusahaan. Akan
pendanaan atau struktur utang, kebijakan tetapi penelitian yang dilakukan oleh
dividen, kebijakan leasing, dan kebijakan Zangina (2009) membuktikan bahwa risiko
kompensasi. Apabila kondisi perusahaan finansial berpengaruh positif terhadap nilai
sangat baik, maka pihak manajemen akan perusahaan.
cenderung lebih memilih investasi baru H3 : Risiko finansial berpengaruh
daripada membayar dividen yang tinggi. positif terhadap nilai perusahaan.
Dana yang seharusnya dapat dibayarkan
sebagai dividen tunai kepada pemegang METODE PENELITIAN
saham akan digunakan untuk pembelian
investasi yang menguntungkan, bahkan Populasi dan Sampel
untuk mengatasi masalah underinvestment. Populasi pada penelitian ini adalah
Sebaliknya, perusahaan yang perusahaanperusahaan yang terdaftar di
mengalami pertumbuhan lambat Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Dari
cenderung membagikan dividen lebih populasi tersebut dapat ditarik sampel
tinggi untuk mengatasi masalah dengan menggunakan metode purposive
overinvestment. Hasil penelitian yang sampling yaitu dengan ketentuan
dilakukan oleh Hasnawati (2005) dan ketentuan sebagai berikut: (1) Perusahaan
Susanti (2010) yang menyatakan bahwa manufaktur terdaftar di Indeks Saham
investment opportunity set berpengaruh Syariah Indonesia (ISSI); (2)
positif terhadap nilai perusahaan. Mempublikasikan datanya berupa laporan
Sedangkan Haruman (2007) dan Zangina keuangan perusahaan secara lengkap
(2009) membuktikan bahwa investment sejak tahun 2007-2010; (3) Memiliki nilai
opportunity set berpengaruh negatif ekuitas positif dalam laporan keuangan
signifikan terhadap nilai perusahaan. periode penelitian tahun 2008-2010; (4)
H2 : Kesempatan investasi Mempunyai laba positif dalam laporan
berpengaruh negatif terhadap nilai keuangan periode penelitian tahun 2007-
perusahaan. 2010. Dari proses pengambilan sampel,
populasi terdiri atas 220 perusahaan
Faktor ketiga yang perlu manufaktur. Populasi yang memenuhi
dipertimbangkan dalam penelitian ini kriteria untuk menjadi sampel berjumlah
untuk mempengaruhi nilai perusahaan 45 perusahaan.
adalah risiko finansial. Dalam penelitian
ini, risiko finansial diukur melalui leverage Definisi Operasional dan Pengukuran
yaitu proporsi struktur hutang dibagi Variabel
dengan total ekuitas (Zangina, 2009). 1. Variabel Dependen
Rumus tersebut dapat diartikan semakin Variabel dependen (Y) adalah
tinggi leverage maka hutang yang dimiliki variabel yang dipengaruhi oleh
perusahaan pun juga besar sehingga variabel-variabel lainnya. Dalam
dengan hutang yang besar, risiko penelitian ini yang menjadi variabel
perusahaan juga akan semakin besar, hal dependen adalah nilai perusahaan.
ini dapat mengakibatkan nilai perusahaan Nilai perusahaan yang diukur
akan menurun. Karena leverage yang menggunakan rasio nilai pasar
semakin tinggi akan menimbulkan financial terhadap nilai buku. Rasio nilai pasar
distress sehingga nilai perusahaan merosot. terhadap nilai buku adalah rasio dari
Penelitian Sujoko dan Soebiantoro (2007) nilai pasar per lembar saham biasa
dan Susanti (2010) yang membuktikan atas nilai buku per lembar saham

88
Kepemilikan Manajerial, Kesempatan... Iwan Wijaya Mulyatno

(Helfert, 1997), dapat dirumuskan sebagai berikut:

Market To Book Ratio = Nilai Pasar Perlembar Saham


Nilai Buku Perlembar Saham
Membandingkan nilai pasar per didefinisikan sebagai komposisi
lembar saham dengan nilai buku per kepemilikan saham perusahaan oleh
lembar saham. Perusahaan dinilai insider (manajer, direktur, dan
dengan rasio market to book ratio. komisaris). Kepemilikan manajerial
Implikasinya bahwa nilai perusahaan yang dimaksud dalam penelitian ini
yang tinggi akan membuat pasar adalah kepemilikan manajerial yang
percaya bahwa kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan rasio
saat ini lebih baik, dan menjadi insider. Rasio ini diukur dengan
persepsi umum bahwa prospek menggunakan total persentase
perusahaan di masa yang akan datang kepemilikan saham oleh manajer,
juga akan menjadi lebih baik. direktur, dan komisaris minimal
2. Variabel Independen 0,01 persen saham-saham
a. Kepemilikan Manajerial (X1) perusahaan (Zangina, 2009).
Kepemilikan manajerial Variabel kepemilikan manajerial
(managerial ownership) dapat dirumuskan sebagai berikut:

Kepemilikan saham manajer, direktur, dan komisaris


Managerial Ownership =
Jumlah total lembar saham
Menunjukkan kemampuan Faktor ini diukur dengan rasio
manajemen dalam mengelola Market to book value of assets
operasional perusahaan. (MBVA) yaitu suatu skala yang
Implikasinya bahwa untuk melihat menunjukkan bahwa prospek
bagaimana kontribusi manajer, pertumbuhan perusahaan terefleksi
direktur, dan komisaris dalam dalam harga saham (Pandey, 2001).
mengelola perusahan sehingga Rasio Market to book value of assets
dapat meningkatkan nilai dengan dasar pemikiran bahwa
perusahaan. investor melakukan penilaian
b. Kesempatan Investasi (X2) terhadap suatu perusahaan dengan
Kesempatan investasi melihat pertumbuhannya lebih
(investment opportunity set) besar dari nilai bukunya. Variabel
didefinisikan sebagai adanya investment opportunity set ini dapat
kesempatan investasi di masa yang diukur sebagai berikut:
akan datang bagi perusahaan.

MBVA = (Total Aset-Total Ekuitas)+(Saham Beredar x Harga Penutup)


Total Aset

Melihat kontribusi dari total dimiliki oleh perusahaan di masa


asset perusahaan terhadap nilai dari yang akan datang dengan melihat
perusahaan yang tercermin dari total asetnya, ekuitas, dan nilai
ekuitas dan harga saham pasar dari perusahaan. Sehingga
perusahaan. Rasio di atas dapat melihat kesempatan investasi
mengestimasi adanya potensi yang yang dimiliki perusahaan.

89
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 14, No. 2, 2014 : 81 -97

c. Risiko Finansial (X3) biaya tetap keuangan yang berupa


Risiko finansial (financial risk) bunga utang jangka panjang
didefinisikan sebagai tambahan (obligasi) dan atau dividen saham
risiko akibat dari perusahaan yang preferen. Risiko finansial diukur
menggunakan dana untuk kegiatan dengan menggunakan leverage
operasionalnya dengan hutang dan (Zangina, 2009) yang dapat
atau saham preferen. Maksud dari dirumuskan sebagai berikut:
risiko finansial adalah adanya
Total Hutang
kemungkinan keadaan dimana Leverage =
perusahaan tidak dapat menutup
Total Ekuitas

Persamaan regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah:


Y = a0 + a1X1 + a2X2 + a3X3 + e
Keterangan:
Y = Nilai Perusahaan
X1 = Kepemilikan Manajerial
X2 = Kesempatan Investasi
X3 = Risiko Finansial
a0 = Konstanta
a1 a3= Koefisien Regresi
e = Pengaruh variabel lain (epsilon) atau residual (eror term)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Tabel 1. Statistik Deskriptif


Variabel Min Max Mean Std.
Deviation
Kepemilikan
Manajerial X1 .01080 .91145 .1810788 .188488698
Kesempatan
Investasi X2 .25659 9.67271 2.3856452 2.09484159
Risiko
Finansial X3 .07980 4.28275 .8778016 .7435435
Nilai
Perusahaan Y .01785 6.03871 .9927344 .98688495
Sumber: data yang diolah

Pada tabel 1 dapat dilihat nilai Uji Normalitas


tertinggi, terendah dan rata-rata dari Berdasarkan uji normalitas
variabel kepemilikan manajerial, menunjukkan bahwa semua data
kesempatan investasi, dan risiko finansial menunjukkan berdistribusi tidak normal,
dan nilai perusahaan dengan jumlah 135 maka data tersebut dapat ditransformasi
observasi selama 3 tahun dari tahun 2008- menjadi normal. Bentuk transformasinya
2010. adalah dengan LN10.

90
Kepemilikan Manajerial, Kesempatan... Iwan Wijaya Mulyatno

Tabel 2. Hasil Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Setelah Transformasi


KS X1 X2 X3 Y
Asymp.Sig.
(2-tailed) .895 .754 .778 1.045
Sumber: data yang diolah

Uji Autokorelasi korelasi antar variabel independen,


Berdasarkan uji Autokorelasi, nilai dimana nilai tolerance lebih besar dari 0.10
dw = 2.453, nilai ini akan kita bandingkan atau nilai VIF kurang dari 10 dan dapat
dengan menggunakan nilai signifikansi disimpulkan tidak terdapat
5%, jumlah sampel 135 (n) dan jumlah multikolinieritas diantara variabel
variabel independen 3 (k=3), nilai du = independen.
1.774. Nilai dl = 1.693. Dan nilai dari 4-du
dan 4-dl ( 2.226 dan 2.307). Oleh karena Uji Heteroskedastisitas
nilai dw = 2.453 dari batas atas du = 1.679, Berdasarkan uji Park menunjukkan
dan kurang dari 4 du = 2.307. Maka dapat bahwa tidak ada satupun variabel
disimpulkan bahwa tidak terdapat independen yang signifikan secara statistik
autokorelasi positif maupun negatif dalam mempengaruhi variabel dependen nilai
model penelitian ini, yang berarti tidak logaritma kuadrat residual. Hal ini terlihat
terdapat masalah autokorelasi baik positif dari probabilitas signifikannya di atas
maupun negatif. tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat
disimpulkan model regresi tidak
Uji Multikolinearitas mengandung adanya heteroskedastisitas.
Berdasarkan Uji Multikolinearitas
menunjukkan bahwa tidak terdapat

Tabel 3. Hasil Uji Regresi


Model Koefisien Nilai t Sig.
Regresi
(Constant) -1.529 -6.142 .000*
Kepemilikan Manajerial -0.528 -4.682 .000*
Kesempatan Investasi -0.115 -0.778 .438
Risiko Finansial 0.386 2.999 .003*
Adjusted R2 .158
R Square .177
R .420
Std. Estimate
Nilai F 9.373 .000*
* Sig. 1%. Sumber: data yang diolah

Koefisien Determinasi (R2) mempunyai korelasi relatif kuat dengan


Berdasarkan tabel 3 nilai koefisien nilai perusahaan, karena diperoleh nilai
korelasi mempunyai nilai (R) = 0.420 yang koefisien korelasi yang cukup tinggi yaitu
menunjukkan bahwa derajat hubungan 0.420.
(korelasi) antara variabel independen Koefisien determinasi mempunyai
dengan variabel dependen sebesar 42%. nilai sebesar (adjusted R2) = 0.158. Artinya
Artinya koefisien kepemilikan manajerial, sebesar 15,8% perubahan-perubahan
kesempatan investasi, dan risiko finansial dalam nilai perusahaan dapat dijelaskan

91
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 14, No. 2, 2014 : 81 -97

oleh perubahan-perubahan dalam manajerial berpengaruh positif


kepemilikan manajerial, kesempatan terhadap nilai perusahaan.
investasi, dan risiko finansial. Sedangkan Saat ini perusahaan berusaha
selebihnya 84,2% dijelaskan oleh faktor memberikan kepercayaan kepada
variabel lain yang tidak dimasukkan investor maupun calon investor. Salah
kedalam model penelitian ini. satunya memberikan dividen yang
tinggi. Oleh sebab itu, perusahaan
Pembahasan yang mempunyai tingkat
Pembahasan hasil penelitian ini profitabilitas yang tinggi tidak lagi
adalah untuk mengetahui pengaruh menyimpan labanya terlalu besar.
kepemilikan manajerial, kesempatan Tetapi laba tersebut dijadikan
investasi, dan risiko finansial terhadap nilai sebagai jaminan didalam
perusahaan. memberikan dividen yang tinggi
1. Hasil Uji Statistik F agar investor maupun calon investor
Pengujian statistik F digunakan bersedia menanamkan modalnya di
untuk menguji apakah kepemilikan perusahaan. Maka bisa kita lihat,
manajerial, kesempatan investasi, dan persentase kepemilikan saham oleh
risiko finansial berpengaruh terhadap manajer, direksi, dan komisaris
nilai perusahaan? Hasil uji statistik F mempunyai pengaruh negatif
menunjukkan bahwa kepemilikan terhadap nilai perusahaan. Implikasi
manajerial, kesempatan investasi, dan manajerial bagi emiten adalah
risiko finansial berpengaruh terhadap manajemen perlu menyusun struktur
nilai perusahaan pada perusahaan dan komposisi insider ownership yang
manufaktur yang terdaftar di Indeks optimal agar memberikan kontribusi
Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode terhadap nilai perusahaan.
2008-2010. Hasil pengujian hipotesis
2. Hasil Uji Statistik t menunjukkan hipotesis diterima,
a. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Penelitian ini tidak konsisten dengan
Terhadap Nilai Perusahaan. mayoritas penelitian sebelumnya, hal
Berdasarkan hasil uji statistik di ini disebabkan karena penelitian ini
atas menunjukkan bahwa mempunyai rentan waktu hanya tiga
kepemilikan manajerial atau tahun yaitu dari tahun 2008 sampai
persentase kepemilikan saham tahun 2010. Dan pada penelitian ini
manajer, direksi, dan komisaris menggunakan sampel perusahaan
berpengaruh negatif terhadap nilai manufaktur yang terdaftar di Indeks
perusahaan. Hasil penelitian ini Saham Syariah Indonesia (ISSI).
konsisten dengan hasil penelitian yg Seharusnya semakin tinggi
diperoleh oleh Sujoko dan kepemilikan manajerial (yang diukur
Soebiantoro (2007) dan Haruman melalui kepemilikan saham yang
(2007) yang menemukan bahwa dimiliki oleh manajer, direksi, dan
kepemilikan manajerial berpengaruh komisaris) maka nilai perusahaan
negatif terhadap nilai perusahaan, semakin meningkat, dengan
akan tetapi berbeda dengan meningkatnya kepemilikan
penelitian yang dilakukan oleh Soliha manajerial akan mendorong
dan Taswan (2002), Chen dan Kao manajemen untuk meningkatkan
(2005), Wahyudi dan Pawestri (2006), kinerja perusahaan, karena mereka
Zangina (2009), Susanti (2010) yang merasa memiliki perusahaan, dan
membuktikan bahwa kepemilikan kinerja perusahaan yang meningkat

92
Kepemilikan Manajerial, Kesempatan... Iwan Wijaya Mulyatno

akan meningkatkan nilai perusahaan. Syariah, khususnya ayat 1.a.3, yang


Hasil penelitian Jensen dan Meckling dimaksud dengan Efek Syariah
(1976) menyebutkan bahwa dengan adalah Efek sebagaimana dalam
peningkatan kepemilikan manajerial Undang-Undang Pasar Modal dan
yang lebih baik dapat menyelaraskan peraturan pelaksanaannya yang
kepentingan manajer dan pemegang akad, cara, dan kegiatan usaha yang
saham, sehingga dapat meningkatkan menjadi landasan penerbitannya
nilai perusahaan. tidak bertentangan dengan prinsip-
b. Pengaruh Kesempatan Investasi prinsip syariah di Pasar Modal.
Terhadap Nilai Perusahaan. Diantara kegiatan usaha yang
Berdasarkan hasil uji statistik di bertentangan dengan prinsip-prinsip
atas menunjukkan bahwa kesempatan syariah antara lain perjudian dan
investasi tidak mempunyai pengaruh permainan yang tergolong judi,
terhadap nilai perusahaan. Penelitian perdagangan barang haram, jasa
ini tidak didukung oleh Hasnawati keuangan riba, jual beli yang
(2005) dan Susanti (2010) yang mengandung risiko (gharar),
menemukan bahwa kesempatan melakukan transaksi yang
investasi berpengaruh positif mengandung unsur suap (risywah)
terhadap nilai perusahaan. serta memenuhi rasio-rasio keuangan
Sedangkan penelitian yang dilakukan seperti total hutang yang berbasis
oleh Haruman (2007) dan Zangina bunga dibandingkan dengan total
(2009) yang membuktikan bahwa ekuitas tidak lebih dari 82%, total
kesempatan investasi berpengaruh pendapatan bunga dan pendapatan
negatif terhadap nilai perusahaan. tidak halal lainnya dibandingkan
Hasil ini menunjukkan bahwa dengan total pendapatan usaha
hipotesis penelitian ditolak. (revenue) dan pendapatan lain-lain
Adanya kesempatan investasi di tidak lebih dari 10%.
masa yang akan datang atau adanya Bisa dilihat, efek langsung
peluang investasi belum tentu dapat keputusan investasi terhadap nilai
diambil oleh sebagian besar manajer. perusahaan merupakan hasil yang
Apalagi kondisi ekonomi yang labil diperoleh dari kegiatan investasi itu
sehingga menyebabkan manajer sendiri melalui proyek atau kebijakan
selalu memperhitungkan didalam lainnya seperti menciptakan produk
pengambilan keputusan pendanaan baru, penggantian mesin yang lebih
walaupun adanya peluang investasi. efisien, pengembangan research,
Oleh sebab itu adanya kesempatan development, dan merger dengan
investasi tidak menjadi faktor yang perusahaan lain (Myers, 1977), maka
berpengaruh terhadap nilai keputusan investasi dipandang oleh
perusahaan. sebagian manajer mempunyai resiko
Penelitian ini berbeda dan tidak yang besar, sehingga mereka enggan
konsisten dengan mayoritas untuk menanamkan modalnya dan
penelitian-penelitian tersebut di atas lebih baik membagikan laba
karena sampel perusahaan pada perusahaan tersebut sebagai dividen,
penelitian ini adalah perusahaan yang pada akhirnya dapat
manufaktur yang terdaftar di Indeks mensejahterakan para pemegang
Saham Syariah Indonesia (ISSI), saham.
didalam peraturan Bapepam & LK No c. Pengaruh Risiko Finansial Terhadap
IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Nilai Perusahaan.

93
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 14, No. 2, 2014 : 81 -97

Berdasarkan hasil uji statistik di Variabel risiko finansial diukur


atas menunjukkan bahwa variabel melalui leverage yaitu proporsi
risiko finansial yang diukur dengan struktur hutang dibagi dengan total
leverage, menunjukkan risiko ekuitas, yang berpengaruh positif
finansial mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan, artinya
terhadap nilai perusahaan. Artinya seorang manajer akan melihat jika
bahwa nilai perusahaan masih leverage semakin tinggi, maka hutang
mengalami kenaikan ketika tingkat yang dimiliki perusahaan juga besar,
risiko finansial meningkat. Penelitian sehingga dengan hutang yang besar,
ini konsisten dengan penelitian yang resiko perusahaan juga semakin
dilakukan oleh Zangina (2009) yang tinggi, hal ini yang mengakibatkan
menunjukkan bahwa risiko finansial nilai perusahaan akan menurun,
berpengaruh positif terhadap nilai karena leverage yang semakin tinggi
perusahaan. Berbeda dengan akan menimbulkan financial distress.
penelitian yang dilakukan oleh Dari hasil di atas dapat dijelaskan
Sujoko dan Soebiantoro (2007), bahwa perusahaan manufaktur yang
Susanti (2010) yang menemukan terdaftar di Indeks Saham Syariah
bahwa risiko finansial berpengaruh Indonesia (ISSI) selama tahun 2008-
negatif terhadap nilai perusahaan. 2010 mempunyai risiko finansial yang
Penelitian ini menunjukkan tinggi, dimana perusahaan banyak
bahwa hipotesis penelitian diterima. mempunyai hutang yang akan
Pengaruh positif risiko finansial menyebabkan risiko finansial,
terhadap nilai perusahaan kenyataannya temuan ini
mengindikasikan bahwa naiknya menunjukkan tingginya risiko
tingkat bunga tidak direspon oleh finansial tidak menyebabkan
investor sehingga tidak mampu turunnya nilai perusahaan, karena
menaikkan harga pasar saham. menurut pandangan investor,
Implikasinya pada penelitian ini berinvestasi dengan risiko yang
bahwa variabilitas return ditunjukkan tinggi akan berdampak pada
oleh laba akuntansi (accounting tingginya return yang akan diterima.
earning) terhadap return yang
diharapkan tidak mampu menaikkan SIMPULAN
market to book value ratio sebagai
salah satu indikator yang signifikan Hasil penelitian ini menunjukkan
pembentuk variabel nilai bahwa variabel independen kepemilikan
perusahaan. Temuan ini bertentangan manajerial berpengaruh negatif terhadap
dengan teori bahwa investor nilai perusahaan, hasil ini menunjukkan
cenderung berinvestasi pada bahwa hipotesis dapat diterima. Kedua,
perusahaan yang mempunyai risiko variabel independen kesempatan investasi
finansial rendah, karena perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai
yang memiliki volalitas return tinggi, perusahaan. Maka, hasil ini menunjukkan
berprobabilitas tinggi memperoleh bahwa hipotesis penelitian ditolak. Ketiga,
kegagalan atau mengalami variabel independen risiko finansial
kebangkrutan (Al Najjar dan Taylor, berpengaruh positif terhadap nilai
2008). Atau semakin tinggi tingkat perusahaan, hasil ini menunjukkan bahwa
risiko finansial yang akan dihadapi hipotesis penelitian dapat diterima.
perusahaan maka semakin rendah
nilai perusahaan.

94
Kepemilikan Manajerial, Kesempatan... Iwan Wijaya Mulyatno

Keterbatasan pada penelitian selanjutnya. Hal ini


Penelitian ini mempunyai keterbatasan dimaksudkan untuk melihat selain
antara lain, sebagai berikut: ketiga variabel di atas yaitu
1. Sampel yang digunakan pada kepemilikan manajerial, kesempatan
penelitian ini masih tergolong sedikit, investasi, dan risiko finansial, apakah
hanya meneliti perusahaan manufaktur terdapat faktor lain yang lebih
yang terdaftar di Indeks Saham Syariah mempengaruhi nilai perusahaan.
Indonesia (ISSI), sehingga hasilnya 3. Penelitian selanjutnya sebaiknya
tidak dapat digeneralisasikan untuk mempertimbangkan untuk
perusahaan-perusahaan lain yang ada menggunakan lebih banyak variabel
di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau di agar dapat diketahui mana yang lebih
Jakarta Islamic Indeks (JII). mempunyai pengaruh terhadap nilai
2. Hasil dari penelitian ini menunjukkan perusahaan.
nilai koefisien determinasi yang relatif
rendah sehingga perubahan naik-
turunnya nilai yang dipengaruhi oleh DAFTAR PUSTAKA
kepemilikan manajerial, kesempatan
investasi, dan risiko finansial pada Al-Najjar, B., dan P. Taylor. 2008. The
penelitian ini masih lemah dan Relationship between Capital
diperkirakan masih ada variabel- Structure and Ownership
variabel lainnya yang dapat Structure, New Evidence from
memberikan pengaruh terhadap nilai Jordanian Panel Data.
perusahaan. Managerial Finance. 34 : 919-
933.
Saran Brigham, E. F., dan J. F. Houston. 2001.
Berdasarkan keterbatasan-keterbatasan Manajemen Keuangan. Edisi 8.
penelitian yang telah diuraikan di atas, Jakarta: Erlangga.
maka peneliti menyarankan untuk ______, dan L. C. Gapenski. 1996.
penelitian selanjutnya sebagai berikut: Intermediate Financial
1. Penelitian selanjutnya sebaiknya Management, Fifth Edition.
dilakukan tidak hanya pada International Edition. The
perusahaan sektor manufaktur, tetapi Dryden Press.
juga pada perusahaan lain (misalnya Chen, A., dan L. Kao. 2005. The Conflict
perusahaan properti, real estate, Between Agency Theory and
konstruksi bangunan, utilitas, jasa, Corporate Control on Manajerial
infrastruktur, transportasi, investasi, Ownership: The Evidence from
sektor finansial). Hal ini dimaksudkan Taiwan IPO Performance.
agar kesimpulan yang dihasilkan pada International Journal of Business.
penelitian tersebut memiliki cakupan 10 : 223-241.
yang lebih luas dan tidak hanya pada Cristiawan, J. Y., dan J. Tarigan. 2007.
perusahaan manufactur saja. Kepemilikan Manajerial:
2. Sebaiknya memasukkan variabel- Kebijakan Hutang, Kinerja dan
variabel lainnya seperti, profitabilitas, Nilai Perusahaan. Jurnal
umur perusahaan, growth, pajak, Akuntansi dan Keuangan. 9 : 1-11.
kondisi pasar, kondisi internal Fama, E. F. 1978. The Effects of The
perusahaan, ukuran perusahaan, sikap Firm Investment and Financing
pemberi pinjaman, earning per share, Decisions on The Welfare of Its
price to book value, kebijakan deviden,

95
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 14, No. 2, 2014 : 81 -97

Security Holders. The American Investment. The American


Economic Review. 68 : 272-284. Economic Review. 48 : 261-297.
______, dan M. C. Jensen. 1983. Myers, S. C. 1977. Determinats of
Separation of Ownership and Corporate Borrowing. Journal of
Control. Journal of Law and Financial Economics. 5 : 147-175.
Economics. 26 : 301-325. Pandey, I. M. 2001. Capital Structure And
Gaver, J. J., dan D. K. M. Gaver. 1993. The Firm Characteristics: Evidence
Additional Evidence on the From An Emerging Market, Working
Association Between the Paper. Indian Institute Management
Investment Opportunity Set and Ahmed abad.
Corporate Finance, Dividend, Rimba, K. 2010. Pengaruh Corporate
and Compensation Policies. Social Responsibility Terhadap
Journal of Accounting and Nilai Perusahaan Dengan
Economics. 16 : 125-160. Profitabilitas Sebagai Variabel
Gul, A. J. S. 1998. A Test of The Free Moderating; Studi Empiris Pada
Cash Flow and Debt Monitoring Perusahaan Manufaktur Yang
Hypotheses: Evidence From Terdaftar di Bursa Efek
Audit Pricing. Journal of Indonesia. Skripsi tidak
Accounting and Economics. 24 : dipublikasikan. Semarang:
219-237. Fakultas Ekonomi. Universitas
Hasnawati, S. 2005. Dampak Set Diponegoro.
Peluang Investasi Terhadap Nilai Soliha, E., dan Taswan. 2002. Pengaruh
Perusahaan Publik di Bursa Efek Kebijakan Hutang Terhadap
Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Nilai Perusahaan serta Beberapa
Auditing Indonesia. 9 : 117-126. Faktor yang Mempengaruhinya.
Helfert, E. A. 1997. Teknik Analisis Jurnal Bisnis dan Ekonomi.
Keuangan. Edisi Delapan. Sujoko, dan Subiantoro. 2007. Pengaruh
Jakarta: Erlangga. Struktur Kepemilikan Saham,
Horne, V. C. V., dan W. M. John. 1992. Leverage, Faktor Intern dan
Fundamentals of Financial Faktor Ekstern Terhadap Nilai
Management. Fourth Edition. Perusahaan: Studi Empirik pada
Englewood Cliffs. N. J. Prentice- Perusahaan Manufaktur dan Non
Hall. Manufaktur di Bursa Efek
Jensen, M. C., dan W. H. Meckling. Jakarta. Jurnal Manajemen dan
1976. Theory of the Firm: Kewirausahaan. 9 : 41-48.
Managerial Behavior, Agency Susanti, R. 2010. Analisis Faktor-Faktor
Costs and Capital Structure. Yang Berpengaruh Terhadap Nilai
Journal of Financial Economics. 3 Perusahaan (Studi Kasus pada
: 11-25. Perusahaan Go public yang Listed
Kallapur, S., dan M. A. Trombley. 1999. Tahun 2005-2008). Skripsi tidak
The Association Between dipublikasikan. Semarang: Fakultas
Investment Opportunity Set Ekonomi. Universitas Diponegoro.
Proxies and Realized Growth. Smith, J. R; W. Clifford; dan R. L. Watts.
Journal of Business and 1992. The Investment Opportunity
Accounting. 26 : 505 519. Set and Corporate Financing,
Modigliani, F., dan M. H. Miller. 1958. Dividend, and Compensation
The Cost of Capital, Corporation Policies. Journal of Financial
Finance and The Theory of Economic. 2 : 263-292.

96
Kepemilikan Manajerial, Kesempatan... Iwan Wijaya Mulyatno

Winardi, 2001. Ekonomi Manajerial.


Bandung: Mandar Maju.
Zangina, I. 2009. Corporate Governance,
Ownership Structure, Cash Holding,
and Firm Value on The Ghana Stock
Exchange. The Journal of Risk
Finance. 10 : 488-499.

97
Jurnal Bisnis & Manajemen
Vol. 14, No. 2, 2014 : 81 -97

98

You might also like