Professional Documents
Culture Documents
(Fix) Lkta MTQ MN Xiv Its Surabaya
(Fix) Lkta MTQ MN Xiv Its Surabaya
(Fix) Lkta MTQ MN Xiv Its Surabaya
discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/281208471
CITATIONS READS
0 1,489
2 authors, including:
Misbahul Munir
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
3 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Estimation of Biomass, Carbon Stock, and Carbon Sequestration at the Different Types of Terrestrial
Habitat in Gresik, East Java, Indonesia View project
All content following this page was uploaded by Misbahul Munir on 24 August 2015.
The user has requested enhancement of the downloaded file. All in-text references underlined in blue are added to the original document
and are linked to publications on ResearchGate, letting you access and read them immediately.
MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH KANDUNGAN AL-QURAN
MTQ MAHASISWA NASIONAL XIV TAHUN 2015
JUDUL PROGRAM
Disusun oleh:
i
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. i
Halaman Pengesahan ....................................................................................... ii
Daftar Isi ....................................................................................................... iii
Daftar Gambar .................................................................................................. iii
Ringkasan ....................................................................................................... iv
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
Latar Belakang ................................................................................................. 1
Tujuan ....................................................................................................... 2
Manfaat ....................................................................................................... 2
GAGASAN ...................................................................................................... 3
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan ............................................................... 3
Solusi yang Pernah Ditawarkan ....................................................................... 7
Gagasan Baru yang Diajukan ........................................................................... 8
Pihak-pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan ............................... 11
Langkah Strategis Implementasi Gagasan ....................................................... 11
KESIMPULAN ................................................................................................ 12
Konsep Gagasan ............................................................................................... 12
Teknik Implementasi Gagasan ......................................................................... 12
Prediksi Keberhasilan Gagasan ........................................................................ 13
Daftar Pustaka .................................................................................................. 14
Lampiran-lampiran ........................................................................................... 16
Biodata Ketua dan Anggota ............................................................................. 16
Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas.............................. 19
Surat Pernyatan Ketua Pelaksana ..................................................................... 21
DAFTAR GAMBAR
iii
RINGKASAN
iv
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Para ilmuwan dalam dekade ini berhasil mengungkap kekayaan mineral di
dalam laut. National Oceanic and Atmospheric Administrations (NOAA)
National Ocean Service (2014), menyebutkan terdapat sekitar 8 juta ton emas
yang terlarut di dalam lautan di seluruh dunia. Emas di lautan bersifat sangat
encer dengan konsentrasi dalam bentuk part per million (ppm). Bahkan, setiap
liter air laut mengandung rata-rata sekitar 1,3 miliar gram emas.
Dalam ekspedisi Indonesia-Australia Survey for Submarine Hydrothermal
Activity (IASSHA) berhasil ditemukan sumber-sumber emas di dasar laut Sangihe,
Talaud, Sulawesi Utara. Potensinya ditaksir berkisar antara 0,5 hingga 1 gram per
ton batuan. Selain menemukan sumber logam mulia itu, juga diketahui adanya
sumber mineral lain dari ventilasi hidrotermal (hydrotermal vent), yaitu perak,
tembaga, seng dan timbal (Manado Post, 2015).
Melimpahnya logam mulia di laut ini telah dijelaskan dalam firman Allah
SWT dalam QS. An-Nahl: 14.
Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat
memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari
lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar
padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya
kamu bersyukur.(QS. An-Nahl: 14).
Greenpeace (2013) menyebutkan, perusahaan multinasional tengah
bersiap-siap untuk memulai eksploitasi pertambangan dasar laut (seabed mining)
di sejumlah perairan negara-negara berkembang menggunakan robot. Namun
menurut Greenpeace, pertambangan dasar laut merupakan ancaman besar bagi
lautan. Organisme yang tumbuh di dasar laut akan tertahan akibat gangguan
sedimen dan debit limbah. Padahal, ventilasi hidrotermal yang menjadi sumber
mineral di lautan merupakan sumber karbon dan energi untuk metabolisme
organisme laut dalam. Pertambangan dasar laut juga dapat berdampak terhadap
penurunan populasi ikan, pencemaran logam berat, dan potensi kecelakaan bagi
penambang.
Kekhawatiran pertambangan dasar laut ini berkaca dari tingginya
kerusakan lingkungan yang diakibatkan pertambangan emas di darat. Pencemaran
akibat aktivitas pertambangan emas sudah mencapai kondisi yang
memprihatinkan (Kompas, 2013). Hal ini diakibatkan oleh penggunaan praktik
kotor dalam pertambangan, seperti open pit mining dan pelarutan menggunakan
2
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah:
1. Memberikan inovasi terhadap adsorpsi dan mineralisasi partikel emas di
lautan yang ramah lingkungan menggunakan bakteri
2. Mendeteksi keberadaan partikel emas melalui pemendaran warna pada
bakteri yang dimodifikasi secara genetika
3. Melakukan ekstraksi dan pemurnian nanopartikel emas pada bakteri dengan
metode yang ramah lingkungan
Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari karya tulis ini di antaranya adalah:
1. Mencegah praktik eksploitasi emas di lautan yang tidak memperhatikan aspek
lingkungan dan biologis
2. Mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat perbuatan manusia
terhadap eksploitasi mineral di alam
3. Menghasilkan nanopartikel emas secara alami yang memiliki kemurnian
tinggi, tanpa proses pemurnian kembali dari skala bijih menjadi skala nano.
4. Meningkatkan devisa negara melalui hilirisasi logam mulia yang dikelola
secara langsung oleh bangsa Indonesia.
3
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Penjelasan Al-Quran mengenai Logam Mulia di Lautan
Penjelasan Al-Quran mengenai kandungan logam mulia di lautan selain
terdapat dalam QS. An-Nahl: 14, juga terdapat pada QS. Fathir: 12.
Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan
yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan
daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu
memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar
membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu
bersyukur. (QS. Fathir: 12)
Al-Zamakshari dalam Tafsir Al-Kasyaf menyebutkan yang berarti
perhiasan dalam ayat tersebut menunjuk kepada mutiara (lulu) dan marjan.
Sedangkan Kementerian Agama (2012) dalam Tafsir Tematik Pelestarian
Lingkungan Hidup menjelaskan penyebutan perhiasan dalam dua ayat tersebut
merupakan representasi dari hasil laut yang menjadi komoditas bukan makanan
yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Seperti kerang mutiara yang menghasilkan
mutiara, yang telah lama diketahui dan diperdagangkan untuk dijadikan perhiasan.
Begitu juga cangkang moluska yang bertebaran di pantai apabila diolah dengan
baik dapat menjadi benda seni yang bernilai kreativitas tinggi.
Bahkan, material berharga yang dieksplorasi dari dasar laut pun telah
dikenal lama. Nabi Sulaiman telah mempekerjakan makhluk-makhluk gaib
sebangsa jin untuk menyelam ke dasar lautan mengambil batuan permata untuk
memperindah istana Sulaiman (Kementerian Agama, 2012). Hal ini dapat
dipahami dari firman Allah dalam QS. Al-Anbiya: 82.
Dalam menafsirkan ayat tersebut, Sayyid Qutub dalam Tafsir Zhilal Al-
Quran mengemukakan bahwa salah satu pengkhidmatan jin (dalam ayat di atas,
peran syaitan) kepada Nabi Sulaiman yang diberikan Allah SWT adalah
kemampuannya menyelam sampai ke dasar samudera dan juga masuk ke lapisan-
lapisan bumi untuk mengeluarkan isi kandungannya yang sangat berharga (Qutub,
2005). Sehingga ketiga ayat di atas menjadi petunjuk bagi manusia dari Allah
SWT bahwa terdapat banyak bahan tambang di lautan.
Di sisi lain, Thayyarah (2013) mengemukakan bahwa makna hilyatan
talbasuunaha dalam ayat tersebut lebih merujuk kepada emas (Au) atau logam
mulia lain seperti perunggu, tembaga (Cu), dan Nikel (Ni). Hal ini karena emas
adalah logam mulia yang paling banyak digunakan untuk perhiasan. Seperti
halnya perhiasan para penghuni surga. (Bagi mereka) surga 'Adn, mereka masuk
ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari
emas... (QS. Fathir: 33). Bahkan, emas menjadi simbol kejayaan manusia, serta
paling banyak dicari dan diperdagangkan.
Thayyarah menyebutkan, jika manusia mampu mengeluarkan kandungan
emas yang ada di lautan dan membagikannya kepada seluruh penduduk bumi
(sekitar 6 miliar jiwa), maka tidak akan ada lagi kemiskinan dan kekurangan harta,
karena setiap orang mendapatkan lebih dari satu ton emas. Dialah Allah, yang
menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu... (QS. Al-Baqarah: 29).
Penulis setuju dengan penafsiran Thayyarah yang memaknai kalimat
hilyatan talbasuunaha sebagai emas. Ada beberapa ayat Al-Quran yang
memberikan petunjuk ke arah tersebut. Sesungguhnya orang-orang yang kafir
dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima
dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi. walaupun dia menebus diri
dengan emas (yang sebanyak) itu.... (QS. Ali Imron: 91). Kalimat mil ul ardhi
dzahaban yang berarti emas sepenuh bumi menunjukkan bahwa di seluruh bagian
di muka bumi ini terdapat kandungan emas, termasuk di lautan.
Tingginya kandungan emas di air laut ini disebabkan karena berasal dari
air sungai yang mengandung bijih logam dan mineral-mineral penting. Selain itu,
konsentrasi tersebut juga berasal dari ventilasi hidrotermal, yaitu suatu daerah
geologis aktif di dasar laut (Wisegeek, 2014).
Atau (keadaan orang-orang kafir) seperti gelap gulita di lautan yang dalam,
yang diliputi oleh gelombang demi gelombang, di atasnya ada (lagi) awan gelap.
Itulah gelap gulita yang berlapis-lapis. Apabila dia mengeluarkan tangannya, dia
hampir tidak dapat melihatnya. Barangsiapa tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh
Allah, maka dia tidak mempunyai cahaya sedikit pun. (QS. An-Nur: 40).
Dalam ayat tersebut Thayyarah (2013) menafsirkan, kalimat Au
kadzulumaatin yang berarti gelap gulita menunjukkan kondisi yang sama sekali
tidak bisa melihat. Hal ini diperkuat dengan kalimat berikutnya, lujjiyyin yang
berarti dalam dan sangat gelap. Ayat tersebut menunjukkan bahwa organisme di
laut dalam tidak mendapatkan cahaya matahari, sehingga mereka diberi
kemampuan memendarkan warna, yang disebut bioluminescens dan teradaptasi
dengan memiliki mata tubuler yang lebih besar dari ukuran normal. Contohnya
6
adalah ubur-ubur (Schypozoa), cumi-cumi, dan ikan laut dalam. Oleh karena itu,
polusi cahaya dari pertambangan dasar laut yang tidak ramah lingkungan
dikahawatirkan mengganggu keberlangsungan hidup organisme tersebut.
Selain polusi cahaya, kebisingan juga menjadi dampak buruk yang
diperkirakan akan timbul. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paus Balin
mengalami stres kronis bila terjadi peningkatan kebisingan pada frekuensi rendah
(Roland, et al., 2012). Apalagi kebisingan dari pertambangan bisa memiliki
frekuensi yang jauh lebih besar dan berdampak luas. Kebisingan dari operasi
Nautilus di Papua New Guinea diperkirakan bisa merambat hingga jarak 600 km
dari lokasi tambang (Steiner, 2009). Hal ini tentu berdampak negatif terhadap
pergerakan paus dalam berenang (Greenpeace, 2013).
C D
Gambar 4. Lapisan citra warna pada peta XRF yang menggambarkan distribusi
Au (merah), Ca (hijau), dan Zn (biru) dalam klaster sel C. metallidurans setelah
144 jam diinkubasi pada pH 7,0 (Sumber: Reith, et al, 2009).
KESIMPULAN
Konsep Gagasan
Bacterial Gold Mining merupakan gagasan visioner dalam
mengeksploitasi emas di lautan menggunakan metode yang ramah lingkungan.
Konsepnya adalah emas diakumulasi oleh bakteri melalui proses biosorpsi dan
biomineralisasi. Partikel emas yang telah diserap oleh bakteri akan disimpan di
dalam selnya dalam bentuk gold nanoparticle. Pertambangan emas berbasis
biologi ini menggunakan bakteri indigenous dari laut dalam, yaitu Cupriavidus
metallidurans. Selain itu, C. metallidurans juga direkayasa secara genetika
dengan insersi gen BFP dan floating gene dalam plasmidnya. Dengan modifikasi
tersebut, ketika C. metallidurans telah banyak mengakumulasi emas, akan
mengurangi massa jenisnya sehingga melayang ke permukaan laut. C.
metallidurans hasil rekayasa genetika juga mampu memendarkan warna biru saat
malam hari, sehingga memudahkan penambang untuk mengisolasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Zamakhsyari, Abu Al-Qasim Mahmud bin Amr bin Ahmad. Al-Kasysyaf, Juz
3, hal. 341.
Brilliant Earth (2014). Gold Mining and The Environment.
<http://www.brilliantearth.com/gold-mining-environment/> [Diakses pada 17
Maret 2015]
Brooks, R.R (1992). Noble Metals and Biological Systems: Their Role in
Medicine, Mineral Exploration, and the Environment. Florida: CRC Press Inc.
Caldwell, W.M.E (1938). The Gold Content of Sea Water. Journal of Chemical
Education, November 1938
Deutsche Welle (2014). Jerman Siap Menambang di Samudera Hindia.
<http://www.dw.de/jerman-siap-menambang-di-samudera-hindia/a-17337521
> [Diakses pada 21 Mei 2015].
______________ (2014). Robot Siap Tambang Mineral di Dasar Laut. <
http://www.dw.de/robot-siap-tambang-mineral-di-dasar-laut/a-17587509 >
[Diakses pada 15 Mei 2015].
Feng, Y. et al (2007). Biosorption and Bioreduction of Trivalent Aurum by
Photosynthetic Bacteria Rhodobacter capsulatus. Current Microbiology,
55:402408
Greenpeace (2013). Deep Seabed Mining: An Urgent Wake-up Call do Protect
Our Oceans. Amsterdam: Greenpeace International.
Hoesa, M. et al (1986). Accumulation of Elemental Gold on The Alga Chlorella
vulgaris. Inorganica Chimica Acta, 123 (1986) 161-165.
Innovate Us (2013). Can gold be extracted from sea water?
<http://www.innovateus.net/innopedia/can-gold-be-extracted-sea-water >
[Diakses pada 23 Mei 2015]
Kementerian Agama (2012). Tafsir Al-Quran Tematik: Pelestarian Lingkungan
Hidup. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran, Kementerian Agama.
Kompas (2013). Polutan Terbesar Ada di Kalimantan Tengah.
<http://foto.kompas.com/photo/detail/2013/10/13/6678916531301138159724
2/polutan-terbesar-ada-di-kalimantan-tengah> [Diakses pada 17 Maret 2015]
Lengke, M. F., et al (2006). Biaccumulation of Gold by Filamenteous
Cyanobacteria Between 25 and 200oC. Geomicrobiology Journal, 23: 591.
Luick J (2012). Physical oceanographic assessment of the Nautilus EIS for the
Solwara 1 project. <http://www.deepseaminingoutofourdepth.org/wp-
content/uploads/EIS-Review-FINAL-low-res.pdf> [Diakses pada 10 Mei
2015]
Manado Post (2005). Emas Berserakan di Dasar Laut Sulut.
<http://manadopostonline.com/read/2015/03/26/Emas-Berserakan-di-
Dasar-Laut-Sulut/8244> [Diakses pada 16 Mei 2015].
Miller, P. and A. Brown (2005). Bacterial oxidation of refractory gold
concentrates. Developments in Mineral Processing, Vol. 15
15
NOAA (2014). Is there gold in the ocean? National Oceanic and Atmospheric
Administrations (NOAA) National Ocean Service
<http://oceanservice.noaa.gov/facts/gold.html> [Diakses pada 15 Mei
2015].
Quran. <www.quran.com> [Diakses pada 22 Mei 2015]
Qutub, S. (2005). Tafsir fi Zhilaal Al-Quran (terj.). Asad Yasin, dkk. Jakarta:
Gema Insani
Reith, F. et al (2006) Biomineralization of Gold: Biofilms on Bacterioform Gold.
Science, Volume 313, 233-236
___________ (2009). Mechanism of gold biomineralization in the bacterium
Cupriavidus metallidurans. Proceedings of the National Academy of
Science (PNAS), Vol. 106, No. 42, 1775717762
Rolland R, Parks S, Hunt K, Castellote M, Corkeron P, Nowacek D, Wasser S &
Kraus S (2012). Evidence that ship noise increases stress in right whales.
Proceedings of the Royal Society B: doi:10.1098/rspb.2011.2429
Rountree R, Juanes F, Goudey C & Ekstrom K (2011). Is biological sound
production important in the deep sea? In: Popper A & Hawkins A (Eds).
The effects of Noise on Aquatic Life. Advances in Experimental Medicine
and Biology vol 730. Springer, Pp.695.
Srivastava N & Mausumi Mukhopadhyay (2015) Ralstonia eutropha
(Cupriavidus metallidurans) Mediated Biosynthesis of Gold Nanoparticles
and Catalytic Treatment of 2, 4 Dichlorophenol. Synthesis and Reactivity
in Inorganic, Metal-Organic, and Nano-Metal Chemistry, 45:2, 238-247
Steiner R (2009). Independent review of the environmental impact statement for
the proposed Nautilus Minerals Solwara 1 seabed mining project, Papua
New Guinea. Bismarck-Solomon Indigenous Peoples Council.
<http://www.deepseaminingoutofourdepth.org/wpcontent/uploads/Steiner-
Independent-review-DSM1.pdf> [Diakses pada23 Mei 2015].
Thayyarah, N (2013). Buku Pintar Sains dalam Al-Quran: Mengerti Mukjizat
Ilmiah Firman Allah (terj.). Arifin, M. Z., dkk. Jakarta: Penerbit Zaman.
Wisegeek (2014). Can Gold be Extracted from Seawater?
<http://www.wisegeek.org/can-gold-be-extracted-from-seawater.htm>
[Diakses pada 16 Mei 2015].
16
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
1. Biodata Ketua Kelompok
A. Identitas Diri
1 NamaLengkap Misbahul Munir
2 JenisKelamin Laki-laki
3 Program Studi Biologi
4 NRP 1512100703
5 TTL Jepara, 17 Mei 1996
6 E-mail misbahulmunir.its@gmail.com
7 Nomortelpon/HP 085640666248
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 03 MTs Darul Falah, MA Darul Falah,
Tulakan, Jepara Pati Pati
Jurusan - - IPA
Tahun masuk-lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
Berbasis Educonservation Di
Hutan Desa Tempur,
Kabupaten Jepara
Studi Analisis Biodiversitas, 18-23 Agustus
Konferensi Ilmuwan Kerapatan dan Penutupan 2014 di
4. Muda Indonesia (KIMI) Komunitas Lamun sebagai Universitas
2014 Carbon Sink di Pantai Bama, Indonesia,
Taman Nasional Baluran Depok
Mico-Phospat: Rekayasa
09 November
Asosiasi Simbiotik Mikoriza
Seminar Nasional 2013, di UIN
dan Biofosfat pada Benih Padi
5. Teknologi Pertanian, Syarif
(Oryza sativa) untuk
Biologi Oentoek Negeri Hidayatullah
Meningkatkan Produktivitas
Jakarta
dan Mengatasi Krisis Pangan
Optimalisasi Pemanfaatan
Biogas dalam Upaya 09-12 Mei
Young Engineers and Mengurangi Ketergantungan 2013, di Institut
6. Scientist (YES) Summit terhadap Kayu Bakar, Mitigasi Teknologi
2014 Krisis Energi, dan Adaptasi Sepuluh
Climate Change di Desa Nopember
Tulakan, Kabupaten Jepara
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan dapat
dipertanggungjawakan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Karya Tulis Ilmiah Al-Quran, MTQ Mahasiswa
Nasional XIV.
(Misbahul Munir)
19
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDS Pawyatan SMP Negeri 1 SMA Negeri 2
Daha 1,2 Kediri Kediri Kediri
Jurusan - - IPA
Tahun masuk-lulus 1998-2005 2005-2008 2008-2011
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Karya Tulis Ilmiah Al-Quran, MTQ Mahasiswa
Nasional XIV.
Program
No Nama/NIM Bidang Ilmu Uraian Tugas
Studi
Pendahuluan,
kondisi kekinian
Biologi pencetus gagasan,
Misbahul Molekuler solusi yang
1. Biologi
Munir/1512100703 Tumbuhan dan pernah
Biologi Sintetik ditawarkan,
gagasan baru
yang diajukan
Pihak-pihak
implementasi
gagasan, langkah
Arida Wahyu Mikrobiologi dan
2. Biologi strategis
Barselia/1512100047 Bioteknologi
implementasi
gagasan,
kesimpulan
22
Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis Al-Quran saya dengan judul:
yang diusulkan untuk MTQ Mahasiswa Nasional 2015 bersifat original dan belum
pernah menjuarai atau diikutkan dalam kompetisi apa pun.
Mengetahui,
Yang Menyatakan,
(Misbahul Munir)
NIM. 1512100703