Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DOMESTIK

PT DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO)


SHIPYARD JAKARTA I

Nurul Annisa, Wiharyanto Oktiawan, S.T., M.T.


Departemen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro,
Jl. Prof. H. Soedarto, SH Tembalang, Semarang
Email : nurulannisa0818@gmail.com

ABSTRACT
PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta I is one of the
industry engaged in the manufacture and repair of ships in its activities produce
domestic wastewater. Wastewater treatment in this company is done through septic tank
as pretreatment and SATS MA-576 as the main treatment. SATS MA-576 consists of two
tanks, namely separation tank and aeration tank. Characteristics of domestic
wastewater PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta I, which
contains a pH of 7.9, Organic (KMnO4) (87 mg / l), TSS (123 mg / l), Ammonia (25 mg /
l), and oil or grease (3.7 mg / l), COD (156 mg / l), and BOD5 (135 mg / l) thus
exceeding the quality standards arranged in the Regulations of Governor of DKI No.
122 of 2005. Meanwhile, the discharge outlet WWTP in August 2016 by an average of
3.69 m3 / day, the maximum discharge of 6.8 m3 / day, and a minimum discharge is
about 0 m3 / day. WWTP discharge outlet is within the capacity of the WWTP is 6.8 m3 /
day. While the quality of domestic wastewater effluent containing pH 7.9, Organic
(KMnO4) (6.09 mg / l), TSS (1 mg / l), Ammonia (0.89 mg / l), and the oil or fat (<1 , 33
mg / l), COD (7.2 mg / l), and BOD5 (2.06 mg / l) that have met the quality standards
arranged in the Regulations of Governor of DKI No. 122 of 2005. Conformity any unit
processing wastes in WWTP PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard
Jakarta I against the design criteria of 21%. Removal efficiency reached WWTP PT
Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta I in total namely, pH
(10.13%), Organic (KMnO4) (93%), TSS (99.19%), Ammonia (96, 44%), and oil or fats
(64.05%), COD (95.38%), and BOD5 (98.74%). Operational and maintenance of the
Standard Operation Procedure (SOP) WWTP PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari
(Persero) Shipyard Jakarta I of 56%.

Keywords: Domestic wastewater treatment, PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari


(Persero) Shipyard Jakarta I

PENDAHULUAN 2016 meningkat lebih dari yang


Perkembangan ekonomi di diharapkan (BBC, 2016).Perkembangan
Indonesia pada kuartal kedua tahun ekonomi ditandai dengan banyak
berdirinya industri-industri guna pertemuan, hotel, industri, sekolah, baik
memenuhi kebutuhan penduduk yang berupa grey water (air bekas) ataupun
semakin meningkat. Salah satunya black water (air kotor/tinja).
adalah industri alat transportasi. PT Dok & Perkapalan Kodja
PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Shipyard Jakarta I
Bahari (Persero) Shipyard Jakarta I telah melakukan proses pengolahan air
merupakan industri alat transportasi limbah domestik agar sebelum dibuang
yang bergerak di bidang perkapalan, ke lingkungan memenuhi baku mutu
baik dalam perencanaan, pembangunan, Peraturan Gubernur Provinsi DKI
perbaikan, pemeliharaan kapal, alat Nomor 122 Tahun 2005 tentang
apung dan konstruksi bangunan lepas pengelolaan limbah cair domestik
pantai serta pekerjaan jasa penunjang khusus DKI Jakarta. Air limbah tersebut
terkait. Pada saat ini, PT Dok & diolah menggunakan sistem SATS yaitu
Perkapalan Kodja Bahari (Persero) sistem modifikasi lumpur aktif yang
Shipyard Jakarta I merupakan industi terdiri dari dua tangki pengolahan yaitu
perkapalan yang terkemuka di pasar separation tank dan aeration tank.
domestik. Berdasarkan hal tersebut, maka
Namun, dalam kegiatan produksi dilaksanakan Kerja Praktik di PT Dok
PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
(Persero) Shipyard Jakarta I tidak Shipyard Jakarta I untuk dapat
hanya produk yang diinginkan yang mempelajari dan lebih mengetahui
dihasilkan. Ada produk samping yang kinerja proses pengolahan air limbah
tidak diinginkan yaitu limbah. Salah domestik yang dihasilkan perusahaan.
satunya adalah air limbah domestik. Adapun tujuan pelaksanaan dari
Menurut Peraturan Gubernur Provinsi kerja praktik ini adalah :
DKI Nomor 122 Tahun 2005 yang 1. Mengetahui debit air limbah
dimaksud dengan air limbah domestik domestik yang diolah pada IPAL PT
adalah air limbah yang berasal dari Dok & Perkapalan Kodja Bahari
kegiatan rumah tangga, perumahan, (Persero) Shipyard Jakarta I.
rumah susun, apartemen, perkantoran, 2. Mengetahui karakteristik air limbah
rumah dan kantor, rumah dan toko, domestik yang dihasilkan PT Dok &
rumah sakit, mall, pasar swalayan, balai
Perkapalan Kodja Bahari (Persero) ditempatkan di Departemen QHSE
Shipyard Jakarta I. (Quality, Health, Safety & Environment)
3. Menganalisis kualitas effluent limbah di bagian Environment. Praktikan juga
cair domestik yang dihasilkan PT berkunjung ke Departemen Production
Dok & Perkapalan Kodja Bahari & Facilities, dan Departemen HC &
(Persero) Shipyard Jakarta I bila GA untuk melengkapi data yang
dibandingkan dengan baku mutu dibutuhkan dalam kerja praktik.
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Pada tahap pelaksanaan,
Nomor 122 Tahun 2005. dilakukan pengumpulan data melalui
4. Menganalisis kesesuaian unit-unit pengamatan (observasi) dan
pengolah limbah cair di IPAL PT dokumentasi terhadap proses
Dok & Perkapalan Kodja Bahari pengolahan limbah cair di PT Dok &
(Persero) Shipyard Jakarta I Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
terhadap kriteria desain . Shipyard Jakarta I. Selain itu,
5. Menganalisis kesesuaian pelaksanaan pengumpulan data juga dilakukan
operasional dan pemeliharaan IPAL dengan pengamatan langsung kinerja
dengan Standard Operating IPAL dan wawancara terhadap pegawai
Procedure (SOP) di PT Dok & perusahaan yang berkaitan langsung
Perkapalan Kodja Bahari (Persero) dengan objek studi, serta pencatatan
Shipyard Jakarta I. data-data penunjang seperti dokumen
perusahaan.
METODOLOGI
Pelaksanaan kerja praktik HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan di PT Dok & Perkapalan Debit Limbah Cair Domestik
Kodja Bahari (Persero) Shipyard Air limbah domestik di PT Dok
Jakarta I yang berlokasi di Jalan & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
Panambangan, Pelabuhan I Tanjung Shipyard Jakarta I berasal dari kegiatan
Priok Jakarta 14310 pada tanggal 1 kantin, dapur, wastafel dan toilet.
Agustus 2016 31 Agustus 2016. Namun limbah yang diolah IPAL hanya
Dalam Pelaksanaan kerja praktik di PT berasal dari kegiatan wastafel dan toilet
Dok & Perkapalan Kodja Bahari di bengkel konstruksi.
(Persero) Shipyard Jakarta I, praktikan
Pemantauan debit di Instalasi Karakteristik Air Limbah
Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT Dok Domestik
& Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Karakteristik air limbah
Shipyard Jakarta I berada di satu titik, domestik PT Dok & Perkapalan Kodja
yaitu pada outlet (saluran pembuangan). Bahari (Persero) Shipyard Jakarta I
Pemantauan debit tersebut dilakukan pada bulan Juni 2016 yaitu mengandung
dengan menggunakan flowmeter. pH (7,9), Organik/ KMnO4 (87 mg/L),
Pemantauan debit outlet berjalan cukup TSS (123 mg/L), Ammonia (25 mg/L),
baik dengan pencatatan swapantau minyak dan lemak (3,7mg/L), senyawa
setiap pagi operator IPAL. aktif biru metilen (0 mg/L), BOD5 (135
debit rata-rata yang terolah tiap mg/l) dan COD (156 mg/l) sehingga ada
harinya pada bulan Agustus sebesar 5 karakteristik air limbah yang melebihi
3
3,69 (m /hari) dan debit yang terolah baku mutu yang diatur dalam Peraturan
selama bulan Agustus sebesar 114,3 Gubernur Provinsi DKI Nomor 122
(m3/hari). Nilai debit tersebut lebih kecil Tahun 2005.
dari daya olah IPAL yang mampu
Analisis Kualitas Effluent
mengolah air limbah dengan debit yang
Limbah Cair Domestik
masuk 6,8 (m3/hari). Debit terbesar air
Pemantauan kualitas air limbah
limbah PT Dok & Perkapalan Kodja
di Instalasi Pengolahan Air Limbah
Bahari (Persero) Shipyard Jakarta I
(IPAL) PT Dok & Perkapalan Kodja
berasal dari toilet terutama saat hari
Bahari (Persero) Shipyard Jakarta I
Jumat, karena mayoritas karyawan
dilakukan di dua titik yaitu inlet dan
pengguna toilet tersebut adalah laki-laki
outlet. Pemantauan kualitas air limbah
yang beragama Islam.
dilakukan setiap hari untuk pH.
Sementara itu, debit yang masuk
Sedangkan untuk parameter lain
ke IPAL tidak dilakukan pengukuran
dilakukan analisis laboratorium oleh
karena pompa submersible bekerja
Laboratorium Lingkungan Hidup
secara otomatis berdasarkan ketinggian
Daerah DKI Jakarta setiap 3 bulan
level air. Sehingga perhitungan asumsi
sekali.
debit yang digunakan adalah kapasitas
Hasil analisis kualitas air
daya olah IPAL , yaitu sebesar 6,8
limbah PT Dok & Perkapalan Kodja
(m3/hari).
Bahari (Persero) Shipyard Jakarta I
oleh Laboratorium Lingkungan Hidup yaitu pH influent rata-rata sebesar 7,85
Daerah DKI Jakarta selanjutnya dan pH effluent rata-rata air limbah
dibandingkan terhadap baku mutu yakni sebesar 7,05.
Peraturan Gubernur Provinsi DKI 3. Organik (KMnO4)
Nomor 122 Tahun 2005 mengenai baku Kualitas Organik (KMnO4)
mutu komunal limbah cair influent dan effluent air limbah di
1. Temperatur Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemantauan temperatur/suhu PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari
Influent dan effluent air limbah IPAL (Persero) Shipyard Jakarta I selama
PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari bulan September 2015 - Juni 2016 yaitu
(Persero) Shipyard Jakarta I dilakukan influent Organik (KMnO4) rata-rata air
secara rutin setiap hari dengan limbah sebesar 94 mg/L dan effluent
termometer. Kualitas temperatur/suhu Organik (KMnO4) rata-rata air limbah
influent dan effluent air limbah di IPAL sebesar 13,88 mg/L.
PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari 4. Zat Padat Tersuspensi (TSS)
(Persero) Shipyard Jakarta I selama Kualitas influent dan effluent
bulan Agustus 2016 yaitu suhu rata-rata limbah cair di Instalasi Pengolahan Air
Influent air limbah 32,9C sebesar Limbah (IPAL) PT Dok & Perkapalan
sedangkan suhu rata-rata effluent Kodja Bahari (Persero) Shipyard
sebesar 31,3C. Jakarta I selama bulan September 2015
2. pH/Derajat Keasaman - Juni 2016 yaitu influent rata-rata air
Pemantauan pH influent dan limbah sebesar 107,5 mg/L dan effluent
effluent air limbah Instalasi Pengolahan rata-rata air limbah sebesar 4 mg/L.
Air Limbah (IPAL) PT Dok & 5. Ammonia
Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Kualitas Ammonia influent dan
Shipyard Jakarta I dilakukan secara effluent air limbah di Instalasi
rutin setiap hari dengan pH-meter. Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT
Kualitas pH influent dan effluent air Dok & Perkapalan Kodja Bahari
limbah di Instalasi Pengolahan Air (Persero) Shipyard Jakarta I selama
Limbah (IPAL) PT Dok & Perkapalan bulan September 2015 - Juni 2016 yaitu
Kodja Bahari (Persero) Shipyard influent rata-rata air limbah sebesar 44
Jakarta I selama bulan Agustus 2016
mg/L dan effluent rata-rata air limbah mg/L COD (dichromat) dan effluent
sebesar 10 mg/L. rata-rata air limbah sebesar 31,8 mg/L.
6. Minyak dan Lemak 9. BOD5
Kualitas minyak dan lemak Kualitas BOD5 influent dan
influent dan effluent air limbah di effluent air limbah di Instalasi
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT
PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari Dok & Perkapalan Kodja Bahari
(Persero) Shipyard Jakarta I selama (Persero) Shipyard Jakarta I selama
bulan September 2015 - Juni 2016 yaitu bulan September 2015 - Juni 2016 yaitu
influent rata-rata air limbah sebesar 3,98 influent rata-rata air limbah sebesar
mg/L minyak dan lemak effluent rata- 175,75 mg/L dan BOD5 effluent rata-
rata air limbah sebesar <1,13 mg/L. rata air limbah sebesar 4,85 mg/L.
7. Senyawa Aktif Biru Metilen 10. Bau
Kualitas senyawa aktif biru Kandungan paling dominan dari
metilen influent dan effluent air limbah limbah cair PT Dok & Perkapalan
di Instalasi Pengolahan Air Limbah Kodja Bahari (Persero) Shipyard
(IPAL) PT Dok & Perkapalan Kodja Jakarta I adalah zat organik (KMnO4)
Bahari (Persero) Shipyard Jakarta I sehingga menimbulkan bau yang tidak
selama bulan September 2015 - Juni sedap.
2016 yaitu kualitas senyawa aktif biru 11. Warna
metilen influent rata-rata air limbah Limbah cair PT Dok &
sebesar 0,36 mg/L dan senyawa aktif Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
biru metilen effluent rata-rata air limbah Shipyard Jakarta I memiliki warna
sebesar 0,04 mg/L. kuning pekat. Meskipun demikian,
8. COD (Dichromat) setelah melalui proses di (IPAL),
Kualitas COD (Dichromat) effluent limbah cair tidak berwarna atau
influent dan effluent air limbah di jernih.
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kesesuaian Desain Setiap Unit
PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari Pengolahan Limbah Cair
(Persero) Shipyard Jakarta I selama 1. Septic Tank
bulan September 2015 - Juni 2016 yaitu
Septic tank merupakan tempat
influent rata-rata air limbah sebesar 222
penampungan air limbah dari toilet di
bengkel konstruksi sebelum air limbah berdiameter 1,96 meter, dan bervolume
masuk ke IPAL. Pada PT Dok & 3,306 m3.
Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Waktu detensi tidak memenuhi
Shipyard Jakarta I terdapat satu unit ketentuan Tchobanoglous et.al. (2003)
septic tank yang berfungsi sebagai karena debit rata-rata yang masuk ke
penampungan air limbah dari kegiatan unit separation terlalu kecil. Selain
toilet di bengkel konstruksi. waktu detensi, nilai average flow dan
Septic tank pada IPAL kali ini peak hour flow juga tidak memenuhi
berbentuk persegi panjang dan metode kriteria desain menurut Tchobanoglous
pembersihannya secara manual. Septic et.al. (2003). Efisiensi penyisihan
tank ini memiliki panjang (P = 2,5 terbesar pada separation tank adalah
meter), lebar (L = 2,5 meter), untuk parameter BOD (11,11%) dan
kedalaman (H= 2,75 meter), serta COD (39,10%). Sementara itu, efisiensi
3
volume (V= 17,1875 m ) penyisihan untuk parameter TSS
2. Separation Tank (59,34%).
Tangki ini berfungsi untuk 3. Aeration Tank
memisahkan padatan dalam air limbah Pada Aeration tank terdapat 3
melalui proses prasedimentasi). Proses ruang (chamber) yaitu aeration
pengolahan di dalam tangki bersifat chamber, sedimentation chamber, serta
anaerob, sehingga organisme yang disinfectant tank. Aeration tank pada
terdapat di dalamnya dapat dikatakan IPAL memiliki tinggi 1,8 meter, dan
sebagai bakteri anaerob. panjang tangki 1,78 meter.
Dalam tangki ini jika terdapat Tujuan proses aerasi di sini
sampah yang mengapung akan adalah untuk mengontakkan
dibersihkan oleh operator agar tidak semaksimal mungkin permukaan cairan
terjadi penyumbatan. Air limbah yang dengan udara, selain itu juga untuk
telah melewati tahapan proses dalam menghilangkan gas amoniak (NH3)
tangki ini, secara gravitasi akan yang ada pada air limbah. Tipe aerasi
mengalir secara (over flow) ke aeration yang digunakan merupakan aerasi tipe
tank. Separation tank pada IPAL difusi, yaitu udara yang dimasukkan ke
memiliki kedalaman sebesar 1,8 meter, dalam air limbah menggunakan air
blower yang berada di bawah bak yang
kemudian diatur jumlah keluarnya limbah yang masuk ke unit sedimentasi
udara menggunakan coarse bubble kecil. Waktu tinggal yang lama tersebut
diffuser agar merata ke seluruh bak. akan menyebabkan proses pengendapan
Setelah melalui aeration chamber air flok tidak optimal. Sementara itu, hasil
akan mengalir (over flow) menuju perhitungan untuk bilangan Reynold
sedimentation chamber. Aeration telah memenuhi kriteria desain dan
chamber ini memiliki tinggi 1,8 meter, Froude belum memenuhi kriteria
3
lebar 0,89 meter, dan volume 1,91 m . desain menurut Reynold (1982).
Waktu detensi proses aerasi di Efesiensi penyisihan terbesar
unit aeration chamber tidak sesuai pada sedimentation chamber adalah
dengan kriteria desain, Namun proses untuk parameter BOD (64%) dan COD
aerasi tetap berjalan dengan lancar. (91,04%). Sementara itu, efisiensi
Efisiensi penyisihan terbesar penyisihan untuk parameter TSS
pada aeration chamber adalah untuk (97,14%).Setelah melalui sedimentation
parameter BOD (83,33%) dan COD chamber air akan mengalir (over flow)
(75,78%). Sementara itu, efisiensi menuju disinfectant chamber.
penyisihan untuk parameter TSS (30%). Disinfectant chamber berfungsi
Proses yang terjadi di sebagai kontak antara air limbah yang
sedimentation chamber ini adalah sudah diolah dengan desinfektan
proses pemisahan bagian padat (lumpur) (kaporit), untuk membunuh bakteri-
dengan air limbah yang sudah teraerasi, bakteri patogen yang kemungkinan
dimana lumpur akan mengendap masih ada di dalam air limbah sebelum
dibagian dasar sedimentation chamber. air limbah yang telah diolah dialirkan
Bentuk dan panjang tangki telah melalui outlet untuk dibuang ke saluran
memenuhi kriteria desain. Sementara itu, drainase.
kedalaman bak sedimentasi masih Analisis Operasional dan
belum memenuhi kriteria desain. Waktu Pemeliharaan IPAL
tinggal serta overflow saat debit rata- Kesesuaian operasional dan
rata maupun debit puncak juga tidak pemeliharaan terhadap Standard
memenuhi kriteria desain. Operating Procedure (SOP) IPAL PT
Ketidaksesuaian waktu tinggal serta Dok & Perkapalan Kodja Bahari
overflow tersebut dikarenakan debit air (Persero) Shipyard Jakarta I sebesar
56 %. Karena sebagian besar kegiatan kapasitas daya olah IPAL, yaitu
3
operasional dan pemeliharaan telah sebesar 6,8 (m /hari).
memenuhi SOP. Namun, kegiatan 2. Karakteristik air limbah domestik
pemeriksaan volume lumpur di aeration PT Dok & Perkapalan Kodja
chamber tidak dilakukan setiap bulan Bahari (Persero) Shipyard Jakarta I
seperti yang tertulis di SOP. Padahal pada bulan Juni 2016 melebihi
proses pemeriksaan ini penting untuk baku mutu yang diatur dalam
memastikan bahwa proses pengolahan Peraturan Gubernur Provinsi DKI
limbah cair berjalan dengan baik. Nomor 122 Tahun 2005.
Ketidaksesuaian pelaksanaan 3. Kualitas effluent limbah cair PT
operasional dan pemeliharaan IPAL Dok & Perkapalan Kodja Bahari
mayoritas disebabkan ketidakdisiplinan (Persero) Shipyard Jakarta I pada
operator maupun petugas kebersihan bulan Juni 2016 telah memenuhi
sebagai pihak yang bertanggung jawab baku mutu yang diatur dalam
serta keterbatasan biaya perusahaan Peraturan Gubernur Provinsi DKI
untuk pengoperasionalan IPAL. Nomor 122 Tahun 2005.
4. Kesesuaian setiap unit pengolah
KESIMPULAN limbah di Instalasi Pengolahan Air
Kesimpulan Limbah (IPAL) PT Dok &
Berdasarkan uraian pembahasan Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
mengenai pengolahan limbah cair Shipyard Jakarta I terhadap kriteria
domestik PT Dok & Perkapalan Kodja desain sebesar 21%. Secara
Bahari (Persero) Shipyard Jakarta I di keseluruhan efisiensi penyisihan
atas, maka dapat disimpulkan sebagai yang dicapai IPAL PT Dok &
berikut: Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
1. Debit yang terolah pada IPAL Shipyard Jakarta I yaitu sebesar,
selama bulan Agustus 2016 sebesar pH (10,13%), Organik/ KMnO4
114,3 (m3/hari) dan debit rata-rata (93%), TSS (99,19%), Ammonia
perhari sebesar 3,69 (m3/hari). (96,44%), minyak dan lemak
Debit yang terolah pada bulan (64,05%), BOD5 (98,47%) serta
Agustus 2016 masih memenuhi COD (95,38%).
5. Kesesuaian operasional dan DAFTAR PUSTAKA
pemeliharaan dibandingkan dengan Alaerts, G., Sri Sumantri Santika. 1987.
Metoda Penelitian Air. Usaha
Standard Operating Procedure
Nasional: Surabaya.
(SOP) Instalasi Pengolahan Air American Water Works Association
(AWWA) and American Society
Limbah (IPAL) PT Dok &
of Civil Engineering (ASCE).
Perkapalan Kodja Bahari (Persero) 2005. Water Treatment Plant
Design 4th Edition. McGraw-
Shipyard Jakarta I sebesar 56%.
Hill : New York.
Saran Anonim, 2005. Peraturan Gubernur
Provinsi DKI Nomor 122 Tahun
Saran atau rekomendasi yang 2005 Tentang Pengelolaan
dapat diberikan terhadap pengolahan Limbah Cair Domestik Khusus
DKI Jakarta.
limbah cair PT Dok & Perkapalan Anonim, 2016. Laporan Implementasi
Kodja Bahari (Persero) Shipyard DPPL PT Dok & Perkapalan
Kodja Bahari ( Persero )
Jakarta I adalah sebagai berikut : Shipyard Jakarta I. PT Dok &
1. Pada setiap unit pengolahan air Perkapalan Kodja Bahari
( Persero ) Shipyard Jakarta I.
limbah lebih baik dipasang alat BBC, 2016 Ekonomi Indonesia di
pengukur debit agar debit influent kuartal kedua 2016 terus
membaik. Diakses 29 Desember
dapat diketahui. 2016 dari
2. Sebaiknya perusahaan melakukan http://www.bbc.com/indonesia/b
erita_indonesia/2016/08/160805
penyesuaian desain unit pengolahan _indonesia_ekonomi_q2.
limbah cair agar sesuai kriteria Davis, Mackenzie. 2010. Water and
Wastewater Engineering Design
desain pada literatur agar hasil Principles and
pengolahan limbah lebih optimal. Practice.McGraw-Hill : USA.
Rahardjo, P. Nugro. 2002. Teknologi
3. Sebaiknya perusahaan melakukan Pengolahan Limbah Cair
peningkatan komitmen dan Industri. BPPT : Jakarta.
Rezagama, Arya. 2014. Buku Ajar
kedisiplinan untuk semua pihak yang Penyaluran Air Buangan. UPT
bertanggung jawab dalam UNDIP Press: Semarang.
Reynolds, T.D. 1982. Unit Operations
operasional dan pemeliharaan di In Enviromental Engineering.
Instalasi Pengolahan Air Limbah Texas A & M Univercity : B/C
Engineering Division Boston,
(IPAL) agar sesuai dengan Standard Massacusetts.
Operating Procedure (SOP) Shun Dar Lin. 2007. Water and
Wastewater Calculations
perusahaan. Manual 2nd Edition. McGraw-
Hill : New York.
Sugiharto. 1987. Dasar-Dasar
Pengelolaan Air Limbah. UI-
Press : Jakarta.
Suriawiria, Unus. 1993. Mikrobiologi
Air dan Dasar-Dasar
Pengolahan Buangan Secara
Biologis. Alumni: Bandung.
Tchobanoglous, G., Burton, F. L., &
Stensel, H. D. 2003. Wastewater
Engineering: Treatment and
Reuse Fourth Edition. McGraw-
Hill: China.
Wikipedia, 2016. Metilena biru.
Diakses tanggal 6 November
2016 dari Wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Met
ilena_biru.

You might also like