Professional Documents
Culture Documents
SIFAT MEKANIKA KAYU KEMIRI (Aleurites Mollucana Willd) ASAL Sulawesi Tengah Berdasarkan Arah Aksial
SIFAT MEKANIKA KAYU KEMIRI (Aleurites Mollucana Willd) ASAL Sulawesi Tengah Berdasarkan Arah Aksial
Abstract
Until present day, using wood species is extremely limited while there are thousands of
ignorance species. A lot of research results indicated that woods of lesser known species
propose some very good properties as raw materials of wood industry where one of them is
candlenut wood. The objective of the research was to know the mechanical properties of the
wood referring its axial position (base, middle and top of the trunk). The mechanical properties
consist of the comprehensive strength parallel to the grain, modulus of rapture (MOR) and
modulus of elasticity (MOE). The benefit of the research is as an useful information for
Perhutani in industrial processing of the candlenut wood. The research used a candlenut tree
with 39 cm of diameter and 20 m of hight, than 10 years old originating from Ranteleda village,
Palolo sub district, Sigi district. Establishment of examined sample used Germani Standard
(DIN). By using Completely Randomized Design as a method of experimental design, the
research decided the differences on the axial positions (base, middle, and top) as the treatments.
The results show the values of the comprehensive strength parallel to the grain are 27,96
N/mm2, 19,51 N/mm2, and 17,51 N/mm2. MOE are 4666,01 N/mm2, 4616,19 N/mm2, and
4295,83 N/mm2. Meanwhile MOR are 65,59 N/mm2, 64,69 N/mm2, 59,40 N/mm2. The axial
positions dont significantly influence the mechanical properties: the comprehensive strength
parallel to the grain, modulus of rapture, and modulus of elasticity
Keywords: strength parallel to the grain, modulus of rapture (MOR) and modulus of elasticity
(MOE), candlenut.
73
WARTA RIMBA ISSN: 2406-8373
Volume 3, Nomor 2 Hal: 73-79
Desember 2015
bahan bangunan industri kayu, maupun untuk kayu kemiri pada bagian ujung, tengah, dan
pembuatan perabotan (Purwaningsih, 2014). pangkalnya berdasarkan arah aksial. Sifat
Pemanfaatan jenis kayu sampai saat ini mekanika kayu tersebut meliputi keteguhan
masih sangat terbatas, sedangkan ribuan jenis tekan searah serat, keteguhan patah dan
lainnya belum dimanfaatkan dengan baik. keteguhan lentur.
Banyak hasil penelitian yang menunjukkan Sedangkan manfaat dari pelaksanaan
bahwa jenis-jenis kayu yang tergolong lesser penelitian ini adalah hasil penelitian ini
known species memiliki sifat-sifat yang sangat diharapkan dapat menjadi bahan informasi
baik digunakan sebagai bahan baku industri dalam pemanfaatan dan penggunaan kayu
pengolahan kayu. Kayu kemiri merupakan kemiri.
salah satu lesser known species (Risnasari Hipotesis
dkk, 2012). Hipotesis dalam penelitian ini adalah
Di Indonesia, kekuatan kayu diduga bagian pangkal kayu kemiri lebih kuat
diklasifikasikan dalam lima kelas yaitu sangat dibandingkan dengan bagian tengah dan
lemah (kelas kuat V) sampai sangat kuat ujung.
(kelas kuat I) Demikian juga dengan serat
kayu untuk bahan baku pembuatan pulp kertas MATERI DAN METODE PENELITIAN
diklasifikasikan dalam empat kelas kualitas
yaitu sangat jelek (kelas kualitas IV) sampai Waktu dan tempat
sangat baik (kelas kualitas I). Kecenderungan Penelitian ini dilaksanakan selama 3
pemakaian kayu akan terus meningkat, baik bulan, dari bulan Mei sampai bulan Juli 2014.
untuk keperluan bahan bangunan maupun Penelitian dilaksanakan di Laboratorium
industri. Hal ini perlu diimbangi dengan Teknik Mesin Universitas Tadulako
pengetahuan jenis kayu dan sifatnya agar kayu Bahan dan Alat
tersebut dapat digunakan secara efektif dan Bahan yang digunakan dalam penelitian
efisien (Lempang, 2014). ini yaitu kayu kemiri dengan diameter 39
Pada pemanfaatan kayu kemiri yang cm, tinggi 20 m, dan berumur 10 tahun
lebih tepat, maka kita harus mengetahui sifat- yang berasal dari Desa Ranteleda, Kecamatan
sifat dari kemiri tersebut. Untuk itu perlu Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
dilakukan penelitian sifat-sifat fisik dari kayu Sedangkan alat yang digunakan adalah gergaji
kemiri terutama sifat mekanikanya. rantai untuk penebangan pohon dan
Rumusan Masalah pembagian batang, meteran untuk mengukur
Kayu yang berasal dari berbagai jenis diameter dan panjang pohon, gergaji pita dan
pohon memiliki sifat yang berbeda-beda. gergaji bundar untuk membuat contoh uji,
Kayu yang berasal dari tempat tumbuh yang mesin serut untuk menghaluskan permukaan
berbeda akan mempunyai sifat kayu yang contoh uji, amplas untuk menghaluskan
berbeda. Bahkan kayu yang berasal dari suatu permukaan contoh uji, Caliper merk Mitutoyo
pohon yang sama pun dapat memiliki sifat dengan ketelitian 0,001 cm untuk mengukur
yang berbeda jika dibandingkan dari bagian dimensi contoh uji, mesin penguji mekanika
ujung, tengah, dan pangkalnya terutama sifat kayu merk Baldwin Satec sytem Inc. Type
mekanika kayu pada arah aksial. Universal Testing Machine Model 60 HVL-
Di Sulawesi Tengah tepatnya di Desa 60000LB, kalkulator dan alat tulis-menulis.
Ranteleda Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi Variabel Pengamatan
sudah banyak petani yang memanfaatkan Variabel yang diamati dalam penelitian
tanaman kemiri. Namun, sifat kayu kemiri ini adalah sifat mekanika kayu kemiri yang
yang tumbuh di daerah ini belum banyak meliputi keteguhan tekan searah serat dan
diketahui sehingga perlu diteliti mengingat keteguhan lengkung statik.
potensinya yang sangat besar. Banyak yang Prosedur Penelitian
menggunakan kayu kemiri namun belum Pengambilan contoh uji berasal dari satu
mengetahui sifat mekanika kayu itu sendiri. pohon lurus yang memiliki tinggi bebas
Tujuan dan Manfaat cabang 15 m, diameter 39 cm, dan berumur
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini 10 tahun yang berasal dari Desa Ranteleda,
adalah untuk mengetahui sifat mekanika dari Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi
74
WARTA RIMBA ISSN: 2406-8373
Volume 3, Nomor 2 Hal: 73-79
Desember 2015
75
WARTA RIMBA ISSN: 2406-8373
Volume 3, Nomor 2 Hal: 73-79
Desember 2015
apabila nilai KK (>10%) maka dilakukan uji Tabel 1. Tabel Analisis Keragaman pada
beda nyata terkecil (BNT). Keteguhan Tekan Sejajar Serat.
Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F
HASIL DAN PEMBAHASAN F Tabel
Keragaman Hit
Bebas Kuadrat Tengah
Keteguhan Tekan Sejajar Serat (SK) (DB) (JK) (KT) 5% 1%
Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata tn
Perlakuan 2 307,36 153,68 0,09 3,88 6,92
nilai keteguhan tekan sejajar serat pada Kayu
kemiri pada posisi yang berbeda yaitu bagian Error 12 172,25 14,3541
pangkal, tengah dan ujung dapat dilihat pada Total 14 479,61
gambar 1. Keterangan : tnTidak Nyata
Keteguhan Sejajar Serat N/mm
76
WARTA RIMBA ISSN: 2406-8373
Volume 3, Nomor 2 Hal: 73-79
Desember 2015
posisi yang berbeda yaitu bagian pangkal, perlakuan pangkal, tengah, dan ujung
tengah dan ujung dapat dilihat pada gambar 2. berpengaruh tidak nyata pada taraf signifikan
5%. Pada arah aksial nilai MOE relatif sama
MoE Keteguhan Lengkung Statik N/mm2
77
WARTA RIMBA ISSN: 2406-8373
Volume 3, Nomor 2 Hal: 73-79
Desember 2015
menunjukkan nilai modulus patah kayu kemiri 2012). Arbintarso (2009) menyatakan MOR
adalah 65,59 N/mm pada bagian pangkal, adalah tegangan lengkung akhir yaitu sebelum
64,69 N/mm pada bagian tengah dan 59,40 terjadinya patah dari suatu material dalam
N/mm pada bagian ujung. Secara umum nilai kelengkungannya, dan itu sering digunakan
rata-rata modulus patah kayu kemiri adalah untuk membandingkan material satu dengan
63,23 N/mm. lainnya.
Nilai yang dihasilkan dari penelitian ini Pada umumnya klasifikasi kekuatan kayu
lebih besar dari yang didapatkan oleh Asdar di Indonesia didasarkan pada berat jenis, dan
dan Lempang (2006) yang memperoleh nilai sifat mekanis tertentu seperti keteguhan lentur
rata-rata modulus patah sebesar 534,63 pada batas patah (keteguhan lentur
kg/cm2 (54,46 N/mm). Sementara penelitian maksimum) dan keteguhan tekan sejajar serat
yang dilakukan oleh Matawijaya dkk (1989) kayu dalam kondisi kering udara (Lempang,
mendapatkan nilai modulus patah sebesar 333 2014). Mahdie (2010) juga menyatakan
kg/cm2 (33,3 N/mm). Hal ini disebabkan bahwa semakin tinggi kandungan kadar airnya
oleh perbedaan umur pohon saat ditebang dan maka kayu tersebut akan semakin berat dan
tempat tumbuh dari pohon tersebut. akan mengakibatkan kayu tersebut lebih sulit
Untuk mengetahui pengaruh perlakuan untuk mengalami pelengkungan (kayunya
pangkal, tengah, dan ujung terhadap modulus lebih kuat).
patah kayu kemiri, maka dilakukan analisis
keragaman seperti pada tabel 3. KESIMPULAN
Tabel 3. Tabel Analisis Keragaman pada
Modulus Patah (MOR). Berdasarkan hasil penelitian, analisis
Sumber Deraja Jumlah Kuadra hasil, dan pembahasan yang telah dilakukan
Keragama t Kuadra t F F Tabel terhadap parameter-parameter yang diamati,
n Bebas t Tengah Hitun
(SK) (DB) (JK) (KT) g 5% 1% dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
6,9 1. Keteguhan tekan sejajar serat tidak
tn
Perlakuan 2 111,75 55,88 1,18 3,73 2
berpengaruh nyata terhadap pangkal,
Error 12 563,96 47,00
tengah, dan ujung. Nilai tertinggi pada
Total 14 675,72 bagian tengah 27,96 N/mm, pangkal
Keterangan : tnTidak Nyata 19,51 N/mm, dan terendah bagian ujung
Hasil analisis keragaman modulus patah 17,51 N/mm.
(MOR) di atas menunjukkan bahwa perlakuan 2. Keteguhan lengkung statik pada MOE
pangkal, tengah dan ujung berpengaruh tidak nilai yang tertinggi yaitu pada bagian
nyata pada taraf signifikan 5%. Pada arah tengah 4666,01 N/mm, pangkal 4616,19
aksial nilai MOR mengalami penurunan dari N/mm, dan terendah bagian ujung
bagian pangkal ke bagian tengah menuju ke 4295,83 N/mm.
bagian ujung. 3. Keteguhan lengkung statik pada MOR
Keteguhan lengkung kayu utuh dan nilai yang tertinggi yaitu pada bagian
produk-produk asal kayu biasanya dinyatakan pangkal 65,59 N/mm, tengah 64,69
dalam istilah MoR atau modulus patah. MoR N/mm, dan terendah bagian ujung 59,40
menunjukkan kekuatan bahan yang diketahui N/mm.
dengan cara pemberian beban pada contoh uji 4. Secara statistik posisi dalam batang
yang diletakkan pada dua penyangga dengan berdasarkan arah aksial berpengaruh
posisi horizontal. Penambahan beban tidak nyata terhadap keteguhan tekan
dilakukan terus-menerus sampai dicapai sejajar serat, MOE dan MOR kayu kemiri
beban maksimum sampai contoh uji patah asal Desa Ranteleda Kecamatan Palolo
atau rusak (Desch dan Dinwoodie, 1981, Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah.
dalam Suprapto, 2007).
Modulus Patah (Modulus Of Rupture)
merupakan salah satu sifat mekanis kayu yang
menunjukkan kekuatan kayu dalam menahan
beban yang bekerja padanya (Risnasari dkk,
78
WARTA RIMBA ISSN: 2406-8373
Volume 3, Nomor 2 Hal: 73-79
Desember 2015
79