The Golden Eggs

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

THE GOLDEN EGGS

Long time ago, there was a poor farmer who lived in central China. The
flood had destroyed his farm, including his cattle. Everyday ha always prayed to
god. He wished that his family would hot die because of hanger.

A few days later, an old man with a long gray beard passed by . he saw
the farmer and felt sorry for him. He then gave him a goose and said, I dont have
any expensive thing to give to you. I hope this goose will help your family. But, dont
forget to work hard.

A week later the farmer was surprise to find an egg I his yard. This was
not an ordinary egg, it was a golden egg. He was very happy. Then, he sold the egg
to the market. He got lots of money to buy same foot and clothes for his family.
After that, every month the goose laid a golden egg.

The farmers livelihood then improved rapidly. He become lazy, arrogant


and spend thrifty. He didnt work on his farm anymore. He just stayed at home,
waiting for the golden egg to come out.

Strangely, the goose now laid only one egg every six months. That made
the farmer lose his patience and slaughter the goose. He thought that there should
be plenty of eggs in its stomach. However, he didnt find anything.

He then realized what he hand done. He regretted his greed very much,
but it was too late .

Meaning

TELOR YANG KEEMASAN


Zaman dahulu, ada suatu petani lemah/miskin [siapa] yang [tinggal/hidup] di Negeri China pusat.
Banjir yang yang telah membinasakan kebun nya, termasuk lembu nya. Ha sehari-hari selalu berdoa ke
dewa. Ia ingin bahwa keluarga nya akan panas mati oleh karena gantungan.

Beberapa hari kemudian, suatu ayah/suami dengan suatu merindukan jenggot beruban/kelabu
lewat. ia lihat petani [itu] dan merasa kasihan pada dia. Ia kemudian memberi dia suatu angsa dan
berkata," Aku tidak mempunyai manapun hal mahal untuk memberi kepada kamu. Aku berharap angsa ini
akan membantu keluarga mu. Tetapi, jangan melupakan untuk bekerja berat.
Suatu minggu yang kemudiannya petani adalah mengejutkan untuk temukan suatu telor [yang]
aku pekarangan/galangan kapal nya. Ini bukanlah suatu telor biasa, [itu] adalah suatu telor keemasan. Ia
adalah [yang] sangat bahagia. Kemudian, ia menjual telor [itu] kepada pasar [itu]. Ia mendapat kelompok
uang untuk membeli pakaian dan kaki sama untuk keluarga nya. Setelah itu, tiap bulan angsa meletakkan
suatu telor keemasan.
Mata pencarian petani kemudian meningkatkan dengan cepat. Ia menjadi malas, angkuh dan
membelanjakan cermat. Ia tidak bekerja pada [atas] kebun nya lagi. Ia [hanya;baru saja] tinggal bertahan
di rumah, menantikan telor yang keemasan untuk muncul.
Dengan cara aneh, angsa sekarang meletakkan hanya satu telor tiap-tiap enam bulan. Itu buat
kehilangan petani [itu] pembantaian dan kesabaran nya angsa [itu]. Ia pikir bahwa [di/ke] sana harus
banyak dari telor dalam perut nya . Bagaimanapun, ia tidak temukan apapun.
Ia kemudian [merealisir/sadari] apa yang ia menyampaikan yang dilaksanakan. Ia
menyesali ketamakan nya sangat banyak, tetapi [itu] sudah terlambat.

You might also like