Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 18

Adil Siswanto, SST.Par Deta Irama Kasih, SST.

Par : 93-110 93

STRATEGI PENGEMBANGAN SUKAMADE SEBAGAI DAERAH


TUJUAN WISATA UTAMA DIKABUPATEN BANYUWANGI

Oleh : Adil Siswanto Deta Irama Kasih

Abstract:
The title of this research is Tourism development strategy of Sukamade as a main
destination place in Banyuwangi regency. In fact, the main problem of this research is
how the tourism development strategy of Sukamade as a main destination place in
Banyuwangi regency?
Based on the main problem, so the purpose of this reseach is: to know the tourism
development and planning strategy in Sukamade as a destination place in Banyuwangi
regency

The purpose of this research is to analyze of Sukamades tourism development strategy


of Sukamade. This research is for government and investor while make planning and
development programe in tourism of Sukamade in Banyuwangi regency.

Data collecting methode of this reseacrh consist: Observation, leaderd interview, library
study, quesioner and from quesioner data then continued for analisys of collecting
sample technique that is proportional random sampling. The population of this research
is Sarongans society village, Pesanggaran distric, Banyuwangi regency.

The discussion result of this research based on SWOT analisys to know strength,
weakness, opportunity, and threats of the tourism development strategy of Sukamade as
a main destination place in Banyuwangi regency are as below: SO (strength
opportunity) strategy, WO (weakness opportunity) strategy, WT (weakness treats)
strategy and the Development and planning strategy of tourism in Sukamade as a
destination place in Banyuwangi regency.

From this researh can be given suggestions ar as below: tourism development in


Sukamade needs much funds support, so it is very important to get donation of funds,
the quality of human resources in Sukamade destination must be increased by training
and education of tourism and also work together with expert in tourism and society
aroud, needs development of main street as an access to Sukamade as a main factor,
participation and cooperation from society around not so optimum to support the
success of tourism development in Sukamade must be increased by publising in
electronic media, and also the quantity and quality of infrastructure and supra structure
of tourism in Sukamade must be increased also.

Key words: tourism, development, strategy.

Jurnal Sadar Wisata Vol. 03, No 1. Jan 2009 Akademi Pariwisata Muhammadiyah Jember
Adil Siswanto, SST.Par Deta Irama Kasih, SST.Par : 93-110 94

I. PENDAHULUAN bahwa sektor pariwisata merupakan


salah satu sektor yang penting untuk
A. Latar Belakang Masalah
menunjang kesejahteraan masyarakat

T ercapainya

(biodiversity)
pembangunan
pariwisata yang berkelanjutan
serta tercapainya
pelestarian keanekaragaman hayati
diperlukan
tujuan

upaya
melalui peningkatan pendapatan
perkapita dan dapat menyerap tenaga
kerja dalam jumlah yang besar.
Upaya pihak pengelola kawasan
Sukamade dan pemerintah daerah
pengelolaan terhadap unsur-unsur Banyuwangi dalam mengembangkan
lingkungan hidup sebagai sumber daya kegiatan pariwisata serta menjadikan
wisata. Kawasan wisata Sukamade Sukamade sebagai salah satu objek
kabupaten Banyuwangi adalah termasuk wisata unggulan di kabupaten
kawasan yang harus dikelola dengan Banyuwangi menimbulkan pertentangan
menganut prinsip-prinsip konservasi, terkait dengan status kawasan
agar kelesetariannya tetap terjaga. Sukamade sebagai kawasan konservasi
Kawasan Sukamade kabupaten dan dilindungi. Pada satu sisi,
Banyuwangi saat ini sedang pengembangan pariwisata diharapkan
dikembangkan menjadi aset objek mampu menumbuhkan ekonomi
wisata unggulan yang menduduki masyarakat, mengingat potensi wisata
peringkat 3 setelah Ijen dan Plengkung Sukamade yang sangat besar akan dapat
(Alas Purwo). menghadirkan wisatawan dalam jumlah

Tabel 1. Jumlah Wisatawan Yang Berkunjung Ke Obyek Wisata


Sukamade Tahun 2002-2006
Jumlah Wisatawan
Tahun Jumlah Tahun

Nusantara Manca Negara


(Orang) (Orang)
2006 625 472 2006
2005 1.063 416 2005
2004 1.535 426 2004
2003 1500 465 2003
2002 1671 772 2002
Total 6.394 2.551 Total
Sumber Data : Balai Konservasi Sukamade, 2007

Sukamade memiliki keunikan besar, tapi di sisi lain pengembangan


atraksi wisata berupa pengamatan penyu tersebut dikhawatirkan akan merusak
laut yang sedang bertelur di sepanjang kelestarian dan keseimbangan ekosistem
pantai dan juga terdapat tempat yang ada di kawasan Sukamade.
penangkaran penyu. Pengembangan Berdasarkan pada kenyataan ini, maka
kawasan Sukamade sebagai objek permasalahan utama yang diangkat
wisata unggulan didasari pertimbangan penulis dalam penelitian ini adalah:

Jurnal Sadar Wisata Vol. 03, No 1. Jan 2009 Akademi Pariwisata Muhammadiyah Jember
Adil Siswanto, SST.Par Deta Irama Kasih, SST.Par : 93-110 95

Bagaimanakah strategi pengembangan pengelola, dan masyarakat untuk


dan perencanaan pariwisata objek mengembangkan potensi suatu objek
wisata Sukamade di kabupaten wisata (Wahyudi:2002). Dalam kontek
Banyuwangi? strategi perencanaan dan pengembangan
wisata sudah menjadi keharusan untuk
B.Rumusan Masalah menjadi suatu objek menjadi menarik
Berdasarkan latar belakang dan diperlukan upaya-upaya yang
diatas maka rumusan masalah dalam konsisten dan kontinyu yang melibatkan
penelitian adalah bagaimana strategi banyak pihak.
pengembangan dan perencanaan Seperti telah diketahui bahwa 5
pariwisata obyek wisata Sukamade di prinsip Pariwisata merupakan pedoman
Kabupaten Banyuwangi untuk pengembangan Pariwisata.
Menurut Pranayoga (2004) Untuk
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian menghasilkan sebuah disain harus
1. Tujuan Penelitian melalui beberapa tahapan atau proses
Berdasarkan latar belakang disain yang dapat dijabarkan dalam 4
masalah yang telah diuraikan di atas, bagian proses meliputi :
maka dapat dirumuskan beberapa tujuan 1. Site Analysis ( Analisa Lokasi )
yang hendak dicapai dalam penelitain Keunggulan diberikan pada analisa
ini. Adapun beberapa tujuan tersebut site menjawab kesadaran dan
adalah ingin mengkaji strategi tanggung jawab terhadap
pengembangan dan perencanaan lingkungan. Analisa site harus
pariwisata obyek wisata Sukamade di meliputi penelitian yang mendalam
Kabupaten Banyuwangi dari berbagai isu atau faktor
lingkungan secara luas. Faktor
2. Manfaat Penelitian tersebut meliputi :
Manfaat penelitian ini a). Climate ( Iklim / Cuaca )
diharapkan dapat memberikan b).Aspect (Pertimbangan
sumbangan pemikiran bagi: Pemerintah pertimbangan)
dan investor terhadap Strategi c). Topography ( Keadaan Tanah)
Pengembangan dan perencanaan d). Flora / Fauna
pariwisata Sukamade dengan cara e). Amenity ( Potensi Alam )
merumuskan suatu rencana f). Context ( Suasana, Keadaan )
pengembangan, dan strategi g).Statutory Authorities (Perundang
pengembangan pariwisata yang tepat undangan yang ada )
bagi kawasan Sukamade.
2. Masterplanning
II. TINJAUAN PUSTAKA Masterplanning dapat digambarkan
2.1. Desain Strategi Perencanaan dan secara umum sebagai pentahapan,
Pengembangan Objek Wisata strukturisasi dan pengkarakteran
Strategi perencanaan dan dari proyek. Masterplan berisi garis
pengembangan yang dimaksud dalam besar arah kebijaksanaan dan hal
penelitian ini adalah segenap upaya hal yang pokok pokok saja. Pokok
yang dilakukan oleh pemerintah, pihak

Jurnal Sadar Wisata Vol. 03, No 1. Jan 2009 Akademi Pariwisata Muhammadiyah Jember
Adil Siswanto, SST.Par Deta Irama Kasih, SST.Par : 93-110 96

pokok utama masterplanning menimbang dua faktor secara


meliputi : bersamaam yaitu pasar dan
a). Zoning ( Pendaerahan ) analisa finansial.
Di dalam lingkungan resort, e). Activity Centres, Recreation
distribusi dan keterkaitan dari Fasilities
potensi alam dan fasilitas Pada area ini dapat digunakan
terhadap site dan keterkaitan untuk membangun fokal point
satu dengan lainnya sebaliknya dari kegiatan di dalam sesuatu
diorganisasikan secara pengembangan. Link di antara
maksimum. Potensi alm areal ini seringkali mendasari
sebaiknya dimanfaatkan sebagai dari kerangka masterplan.
unggulan. f). Landcscaping
b). Circulation Landcscaping akan menguatkan
Berkaitan dengan hal di atas, dan mempertinggi karakter
perencanaan dari koordinasi proyek. Berhati hati dalam
sistem sirkulasi kendaraan memutuskan landskaping karena
bermotor dan manusia sangat sangat vital/penting untuk
penting. Jalan untuk kenyamanan pengunjung/
orang/setapak/pedestrian wisatawan dan sepertinya tak
sebaiknya terpisah dengan jalan terpikirkan. Banyak orang sangat
masuk kendaraan bermotor jika menikmati adanya pembaharuan
dimungkinkan, dan sebaiknya melalui lansdkaping yang
betul betul dipertimbangkan merupakan hasil opresiasi
dalm syarat syarat terhadap alam. Pengunjung yang
perencanaan, untuk membayar adalah membeli
meningkatkan kesadaran dan lingkungan bukan sekedar
opresiasi pengguna ( wisatawan menggunakan
) pada lingkungan resort. bangunan/fasilitas. Keberhasilan
c). Parking sarana wisata adalah
Parkir sebaiknya didesain mengintegrasikan secara
sedemikian rupa sehingga dapat seksama antara lanskap dan
meminimalkan dampak dari arsitektur untuk mencapai
pergerakan kendaraan bermotor, konsistensi, kesatuan dan
pelayanan dan pergudangan. keunikan karakter proyek.
d). Building Density, Type and g). Staging
Layout Komplek resort sering
Kualitas/ kelebihan kondisi menggunakan bangunan
lingkungan yang ada sebaiknya bertahap. Pentahapan
menghasilkan sebuh tipe pembangunan di atur untuk
pengembangan yang meminimalisasikan resiko
menyediakan beragam tipe ( 1 pembiayaan dengan memperluas
atau 2 lantai lebih ) dan lay out fasilitas sesuai kebutuhan
bangunan proses pengambilan pengunjung/ wisatawan dan
keputusan tentang hal ini harus adanya peningkatan pendapatan.

Jurnal Sadar Wisata Vol. 03, No 1. Jan 2009 Akademi Pariwisata Muhammadiyah Jember
Adil Siswanto, SST.Par Deta Irama Kasih, SST.Par : 93-110 97

Dampak lingkungan yang timbul besar/utama adalah jantung dan


dapat dikontrol selama masa hati ( pusat ) dari keseluruhan
konstruksi. Dengan jarak komplek, dari tempat itu sampai
pentahapan pembangunan, diman orang orang berjalan
umpamanya, gangguan jalan. Perlakukan terhadap ruang
lingkungan dapat direduksi dan sebaiknya merupakan refleksi dari
proyek akan lebih cepat selesai. keunikan yang ada.
3. Architecture d). Sympathy and Consistency of
Dalam pengembangan, sentuhan Detail (Detail yang menarik dan
arsitektur adalah hal utama yaitu konsisten)
dengan penggabungan karakter Kualitas keseluruhan suatu
fasilitas Pariwisata. Analisa site pengembangan bergantung kepada
tidak akan menentukan tipe/ciri semua aspek atau
arsitektural tapi beberapa mempertimbangannya didalam
aspek/faktor akan menjadi bahan pendekatan yang terintegrasi untuk
pertimbangan dalam memutuskan mrnghasilkan disain yang menarik.
ciri arsitektur. Pertimbangan utama Basis disain disusun dari studi
arsitektural meliputi : yang mendalam dari site dan
a). Imagery ( Perumpamaan ) sekitarnya. Apa yang diharapkan
Imagery adalah berbagai macam suatu disain sebaliknya layak dan
karakter arsitektur yang diadopsi konsisten, perluasan dari prinsip
untuk proyek. Suatu penekanan masterplan sampai kepada
penting, bahwa tidak ada suatu pemilihan perlengkapan/
tipe imagery yang baku untuk perabotan dan daftar makanan.
pengembangan Pariwisata. 4. Detail Control Management
Agaknya, penentuan imagery Kualitas keseluruhan suatu
melalui penyusunan masterplan pengembangan tergantung kepada
adalah jawaban dan kesimpulan semua aspek dalam seluruh
dan hasil dari analisa site yang pendekatannya untuk menghasilkan
dibahas terdahulu. desain yang menarik.
b). Materials ( Bahan Bangunan )
Pemilihan bahan bangunan akan 2.2. Dampak Pengembangan
ditentukan setelah pertimbangan Kawasan/ Objek Wisata
imagery dilakukan, kesan Menurut Yoeti (1983)
penampakan, site dan rencana mengatakan bahwa perencanaan dan
pemeliharaan. pengembangan pariwisata dimaksudkan
c). Interiors untuk memperoleh dampak negatif bagi
Dalam suatu komplek resort perlu perkembangan ekonomi dan
dipertumbangkan perdagangan pada daerah tujuan
mendampingkan/membandingkan wisata. Tetapi suatu industri pariwisata
interior dengan tampak luar jangan lupa memprioritaskan faktor
bangunan dan ruang diantaranya. lingkungan dan sosial berdampingkan
Konsisten kesan dari luar ke dalam dengan keinginan untuk mengem-
sangat penting. Ruang dalam yang bangkan perekonomian di daerah tujuan

Jurnal Sadar Wisata Vol. 03, No 1. Jan 2009 Akademi Pariwisata Muhammadiyah Jember
Adil Siswanto, SST.Par Deta Irama Kasih, SST.Par : 93-110 98

wisata itu lebih banyak yang bersifat yang dilakukan pada suatu daerah
ekonomis. tertentu akan berpengaruh kepada
sumberdaya manusia dan
Suatu obyek wisata tidak dapat sumberdaya alam/ lingkungan,
berkembang sendiri tampa adanya maupun wilayah sekitarnya.
campur tangan dari manusia. Sesuai Kemajuan kegiatan kepariwisataan
dengan Instruksi No.9 Tahun 1969 akan mempengaruhi kemajuan
dikatakan dalam pasal 2, bahwa tujuan kehidupan penduduk.
pengembangan kepariwisataan adalah : (2) Sebagai suatu tata lingkungan
a). Meningkatkan pendapatan devisa kehidupan tertentu, daerah/wilayah
pada khususnya dan pendapatan sekitar tentu saja mengalami
negara serta masyarakat pada perkembangan dan kemajuan atas
umumnya, perluasan kesempatan hasil kegiatan penduduk dan sektor-
serta lapangan kerja dan mendorong sektor kegiatan wilayah yang telah
kegiatan industri-industri penunjang berjalan dalam kurun waktu tertentu.
dan industri-industri sampingan Dalam kondisinya yang seperti itu
lainnya. sudah tentu dapat digambarkan
b). Memperkenalkan dan kebutuhan kegiatan kepariwisataan
mendayagunakan keindahan alam yang dapat diantisipasi menurut
dan kebudayaan Indonesia. permintaan tertentu, seberapa besar
c). Meningkatkan persaudaraan dan pengembangan kepariwisataan
persahabatan Nasional dan diprogramkan di waktu yang akan
Internasional. datang.
Perkembangan kegiatan Lebih Lanjut Spillane (2003)
kepariwisataan daerah tertentu selalu menyatakan bahwa untuk
akan memiliki pengaruh timbal balik mengembangkan pariwisata perlu
dengan wilayah yang melingkupinya. perencanaan yang cermat dan berbasis
Dalam konteks wawasan, pendekatan ini kemasyarakatan, maka ada beberapa
pun dapat diamati pada dua arah saran yang perlu diperhatikan :
pendekatan yang dapat disimak 1). Semua rencana yang
berlakunya mekanisme pengembangan mengikutsertakan sumber daya lokal
yang terjadi. Menurut Safrin (1999), harus direncanakan dan diterapkan
terdapat dua dampak pengembangan pada tingkat desa.
pariwisata yang dapat dilihat dengan 2). Harus mengintegrasikan masyarakat
jelas, yaitu: lokal sebagai mitra sejajar dalam
(1) Kegiatan pengembangan kepari- disain dan pelaksanaan.
wisataan pada suatu daerah akan 3). Masyarakat lokal harus
merupakan daya tarik dan daya berpendidikan, sehingga dapat
dorong bagi berkembangnya memberikan apa arahan-arahan
masyarakat, daerah dan wilayah mengenai konservasi dan dalam hal
yang melingkupinya. Apapun, manajemen dan administrasi.
seberapa pun dan jenis yang 4). Di antara sumber daya lokal yang
bagaimana dari program-program dapat dimanfaatkan adalah
pengembangan kepari-wisataan keterampilan penduduk, pekerja,

Jurnal Sadar Wisata Vol. 03, No 1. Jan 2009 Akademi Pariwisata Muhammadiyah Jember
Adil Siswanto, SST.Par Deta Irama Kasih, SST.Par : 93-110 99

pemandu, bahan lokal yang dapat dampak yang diakibatkan oleh


dimanfaatkan. pengembangan pariwisata.
5). Rancangan pembangunan harus b. Data Kuantatif adalah data yang
sesuai dengan kondisi kehidupan berupa angka-angka dan dapat
masyarakat setempat, struktur sosial, dihitung, dalam hal ini jumlah
pandangan budaya dan pola kunjungan wisatawan, jumlah
organisasi kemasyarakatan. inventarisasi sarana dan prasarana di
6). Penyandang dana harus memahami objek wisata Sukamade, jumlah
dukungan finansial unuk jangka atraksi wisata, jumlah pendapatan
panjang dan berkesinambungan yang dihasilkan dari tiket masuk,
untuk pelestarian dan usaha penyewaan sarana prasarana wisata
menjalankan fasilitas pariwisata. dan sebagainya.
7). Perencanaan diarahkan untuk 3.2.2. Sumber Data
menarik wisatawan yang a. Data Primer
berwawasan lingkungan, tanpa Data primer adalah adalah data
kemewahan dan fasilitas yang yang diperoleh langsung dari
mahal. Wisatawan yang diharapkan pihak pertama yaitu Kepala
adalah orang yang mencari Taman Nasional Sukamade,
pemahaman, menikmati alam dan Kepala desa Sarongan, Dinas
budaya yang asli (authentic). Pariwisata dan Bappekab
8). Partispasi pemerintah dan kelompok Banyuwangi, serta Tokoh
konservasi sangat dibutuhkan baik Masyarakat.
dalam dukungan finansial maupun b. Data Sekunder
pembinaan terhadap masyarakat Adalah data yang diperoleh dari
lokal. pihak-pihak tertentu berupa
pencatatan-pencatatan formal
dan bukan merupakan sumber
III. METODE PENELITIAN pertama misalnya data diperoleh
3.1. Variabel peneltian dari Balai Konservasi Kawasan
Adapun variabel yang digunakan Sukamade, Dinas Pariwisata dan
dalam penelitian adalah budaya Kabupaten Banyuwangi,
a. Strategi Pengembangan BPS, dan Monografi Desa
b. Perencanaan pariwisata sekitar kawasan Sukamade
Banyuwangi.
3.2. Jenis dan Sumber data
3.2.1 Jenis Data 3.3. Metode Pengumpulan Data
a. Data Kualitatif Dalam penelitian ini data
Data kualitatif adalah data yang dikumpulkan dengan metode-metode
hanya dapat digambarkan dengan sebagai berikut :
kata-kata atau uraian daya dukung a. Observasi
masyarakat terhadap pengembangan Adalah cara pengumpulan data dengan
obyek, persepsi masyarakat terhadap pengamatan secara langsung tehadap
pengembangan objek wisata serta objek yang akan diteliti di lokasi
penelitian. Data yang dikumpulkan

Jurnal Sadar Wisata Vol. 03, No 1. Jan 2009 Akademi Pariwisata Muhammadiyah Jember
Adil Siswanto, SST.Par Deta Irama Kasih, SST.Par : 93-110 100

dari observasi adalah data mengenai 3.4.1 Cara Pengambilan Sampel


potensi objek wisata Sukamade. Untuk Masyarakat
b. Wawancara Berstruktur Populasi dalam penelitian ini
Adalah pengumpulan data yang akan adalah masyarakat Desa Sarongan,
dilakukan dengan menggunakan daftar Kecamatan Pasanggaran, Kabupaten
pertanyaan yang telah dipersiapkan Banyuwangi. Berdasarkan monografi
terlebih dahulu atau sebelumnya bagi desa, jumlah populasi Desa Sarongan,
responden kunci. Responden dalam Kecamatan Pasanggaran, Kabupaten
penelitian ini adalah Kepala Taman Banyuwangi adalah 4.612 terdiri dari
Nasional, Kepala Balai Konservasi 1.762 lakilaki dan 2.850 perempuan
Kabupaten Banyuwangi, Kepala Dinas dengan jumlah Kepala Keluarga 1.056
Pariwisata Banyuwangi, Camat, yang terdiri dari 5 Dusun. Untuk
Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, pengambilan sampel dalam penelitian
Tokoh Agama, dan Ketua Kelompok ini adalah dengan teknik Proporsional
Sadar Wisata Data yang diperoleh ini Random Sampling. Metode ini
adalah bersifat data Primer. dipergunakan untuk dapat
c. Studi Kepustakaan memberikan gambaran secara tepat
Adalah pengumpulan data yang akan sifat-sifat populasi yang
dilakukan dengan cara menelaah atau heterogen dimana populasi harus
mengkaji beberapa buku-buku, dibagi ke dalam lapisan-lapisan
literatur-literatur sebelumnya yang ada (strata) yang seragam. Setiap lapisan
referensinya dengan riset yang dapat diambil secara acak. Dalam
dilakukan. metode Proposional Random
d. Kuesioner Sampling, sampel penelitian diambil
Dengan menyebarkan daftar berdasarkan jenis pekerjaan. Sampel
pertanyaan untuk diisi oleh untuk masyarakat diambil sebanyak (
masyarakat Desa Sarongan, 10 % ) dari jumlah populasi di mana
Kecamatan Pasanggaran, Kabupaten sampel didasarkan pada mata
Banyuwangi. pencaharian.

3.4. Teknik Pengambilan Sampel


Dalam penelitian ini populasinya
adalah masyarakat Desa Sarongan,
Kecamatan Pasanggaran, Kabupaten
Banyuwangi.
Berdasarkan data monografi
Desa Sarongan dengan jumlah
penduduk di wilayah desa 4.612 orang,
dengan jumlah kepala keluarga 1.056
KK.

Jurnal Sadar Wisata Vol. 03, No 1. Jan 2009 Akademi Pariwisata Muhammadiyah Jember
Adil Siswanto, SST.Par Deta Irama Kasih, SST.Par : 93-110 101

Tabel 3.1 Sampel Penelitian Masyarakat Desa Sarongan Kabupaten


Banyuwangi
Mata Jumlah Persentasi
Pencaharian Populasi (10%)
(KK)
1. Petani 912 91
2. Buruh 1051 105
Tani/Perkebunan
3. ABRI 2 0.2
4. POLRI 2 0.2
3. Pegawai Swasta 1065 106
4. Pegawai Negeri 28 3
5. Pedagang 25 3
Sumber Data: Monografi Desa Sarongan, 2007

Dari data di atas dapat diketahui Banyuwangi, menyangkut kekuatan,


bahwa jumlah sampel dalam kelemahan, peluang dan masalah
penelitian ini adalah 320 orang ancaman dalam usaha-usaha
masyarakat Desa Sarongan. pengembangannya sehingga akhirnya
akan memberikan kontribusi bagaimana
4.5. Tahap Analisis Data strategi pengembangannya ke depan.
Ada beberapa cara yang a. Kekuatan: adalah hal-hal yang
dipergunakan dalam analisis data yang terdapat di objek wisata Sukamade
diperoleh dilapangan yaitu : dan menjadi kelebihannya
a. Analisis Deskriptif sehingga layak untuk
Metode ini digunakan untuk dikembangkan.
menggambarkan, menjelaskan dan b. Kelemahan: adalah hal-hal yang
menguraikan data hasil observasi dan dapat menghambat pengembangan
data hasil wawancara di lapangan. potensi objek wisata Sukamade,
b. Analisis Statistik Deskriptif sehingga perlu dipertimbangkan
Analisis statistik Deskriptif dan harus ditangani dalam
digunakan untuk menganalisis data pengembangannya.
persepsi masyarakat Desa Sarongan. c. Peluang: adalah kondisi yang
c. Analisis SWOT dapat mendatangkan keuntungan
Pendekatan analisis SWOT (profit) bila dapat
digunakan untuk menganalisis mengenai memanfaatkannya secara positif.
kekuatan, kelemahan, peluang dan Peluang bagi pengembangan objek
ancaman yang dimiliki oleh objek wisata Sukamade saat ini sangat
wisata Sukamade Banyuwangi. besar yaitu berpeluang sebagi
Analisis SWOT dalam wisata pendidikan (penelitian) dan
penelitian ini digunakan untuk mengkaji juga Agrowisata karena
strategi perencanaan dan pengembangan mempunyai wilayah perkebunan
pariwisata Sukamade di Kabupaten yang luas.

Jurnal Sadar Wisata Vol. 03, No 1. Jan 2009 Akademi Pariwisata Muhammadiyah Jember
Adil Siswanto, SST.Par Deta Irama Kasih, SST.Par : 93-110 102

d. Tantangan: adalah kondisi yang 4.2 Gambaran Lokasi Penelitian


bila dibiarkan akan merupakan Pantai Sukamade
faktor yang berpengaruh terhadap Pantai Sukamade berada di
ketidak berhasilan yang harus Pesanggaran yang merupakan salah satu
diwaspadai. Tantangan yang kecamatan yang ada di Banyuwangi
dimaksud adalah meliputi bagian selatan dan memiliki kekayaan
hambatan-hambatan yang dialami alam, seni dan budaya yang unik antara
dalam proses pengembangan, lain; pantai lampon. Pantai Rajeg Wesi,
misalnya daya dukung masyarakat Pantai pancer, Teluk Hijau dan Pantai
yang rendah, sarana dan prasarana Sukamade. Jarak pantai Sukamade kira-
penunjang objek. kira 97 km ke arah Barat Daya dari
Banyuwangi. Pantai Sukama merupakan
pantai yang tenang dan indah. Pada
IV. PEMBAHASAN awalnya pantai ini ditemukan oleh
Belanda pada tahun 1927, sehingga
4.1 Gambaran Umum Kabupaten
sampai saaat ini sebagian besar
Banyuwangi
wisatawan asing yang datang ke pantai
Banyuwangi merupakan
Sukamade adalah berasal dari negara
kabupaten yang terletak diujung paling
Belanda yaitu sekitar 75%. Disepanjang
timur propinsi Jawa Timur. Disebelah
perjalanan ke pantai Sukamade, terdapat
utara, Banyuwangi berbatasan dengan
perkebunan karet, kopi dan coklat yang
kabupaten Situbondo, disebelah barat
ditanam di atas tanah perkebunan seluas
berbatasan dengan kabupaten Jember
1.200 Ha.
dan Bondowoso, sebelah timur selat
Bali serta disebelah selatan berbatasan
4.3 Sarana dan Prasarana Yang
dengan Samudra Hindia. Secara
Sangat Dibutuhkan Wisatawan
geografis Banyuwangi terletak pada
di Obyek Wisata Sukamade
koordinat 7 45 15-80 43,2 lintang
Sarana dan prasarana penunjang
selatan dan 113 38, 10 bujur timur.
kepariwisataan mutlak diperlukan
Banyuwangi didiami oleh
khususnya bagi kawasan wisata yang
berbagai sukun daerah. Using adalah
dapat mendatangkan keuntungan atau
suku asli Banyuwangi, suku ini
devisa bagi negara. Meningkatnya
memiliki bahasa tersendiri. Suku Jawa
jumlah kunjungan wisatawan akan
merupakan mayoritas yang mendiami
dipengaruhi oleh adanya sarana dan
Banyuwangi. Disamping itu, suku
prasarana yang tersedia sebagai faktor
Madura, Bali dan Banjar juga ada.
yang dapat memberikan kepuasan bagi
Keaneragaman pemandangan alam,
mereka. Adapun sarana dan prasarana
kekayaan seni dan budaya serta adat
yang harus ada di suatu obyek wisata
tradisi Banyuwangi merupakan mahkota
Sukamade terdiri dari: Jalan,
yang harus di pelihara dan ditunjukkan
Akomodasi dan restoran, Listrik,
kepada dunia luar, sehingga potensi itu
Telekomunikasi, Entertainment, Air,
dapat bermanfaat baik untuk masyarakat
Souvenir Shop dan sesuatu yang
maupun pemerintah dalam
menarik dapat dilihat sebagai atraksi
meningkatkan pendapatan asli daerah
wisata ( Sigth Seeing).
(PAD).

Jurnal Sadar Wisata Vol. 03, No 1. Jan 2009 Akademi Pariwisata Muhammadiyah Jember
Adil Siswanto, SST.Par Deta Irama Kasih, SST.Par : 93-110 103

Obyek wisata unggulan di Ketiga obyek wisata unggulan


kabupaten Banyuwangi pertama adalah tersebut cenderung mengalami
Kawah Ijen (Ijen View) dengan jumlah penurunan jumlah kunjungan
kunjungan wisatawan baik lokal dan wisatawan, khususnya obyek wisata
mancanegara adalah sebesar 17.074 Sukamade, hal ini disebabkan karena
wisatawan selama kurun waktu 5 tahun, kualitas dan kuantitas sarana dan
dengan rata-rata kunjungan pertahun prasarana penunjang kepariwisataan di
berjumlah 3.414 wisatawan. Obyek lokasi obyek wisata belum maksimal,
wisata Plengkung yang menduduki sehingga mengurangi motivasi
urutan kedua dengan jumlah wisatawan wisatawan berkunjung.
selama kurun waktu 5 tahun adalah Sukamade memiliki potensi
sebesar 69.194 wisatawan dengan rata- wisata dan atraksi wisata yang harus
rata kunjungan sebesar 13.838 dipertahankan diantaranya adalah
wisatawan pertahun. mempunyai atraksi wisata berupa long
Wisata unggulan ketiga yaitu track dan short track, melihat penyu
kawasan wisata Sukamade dengan yang sedang bertelur, penangkaran dan
jumlah wisatawan dalam kurun waktu 5 penetasan telur penyu. Selain itu
tahun adalah sebesar 8.947 wisatawan Sukamade sebagai tempat wisata
dengan rata-rata kunjungan pertahun dengan aneka macam jenis penyu yang
adalah sebesar 1.789 wisatawan. terdiri dari: penyu Lekang (lepidochelys
Sehingga untuk mengetahuin trend Olivacea), penyu Sisik (eretmochelys
terhadap tingkat kunjungan wisatawan Imbricata), penyu Hijau (Chelonia
dari ke tiga obyek wisata unggulan di Mydas), penyu Tempayan (Caretta
kabupaten Banyuwangi dalam setiap Caretta), penyu Pipih (Inatator
tahun dapat dilihat pada tabel berikut. Depressus) dan penyu Belimbing
(Dermochelys Coriacea).

Tabel 4.1 Tingkat Kunjungan Wisatawan ke Masing-Masing Obyek Wisata Unggulan


Kabupaten Banyuwangi Periode Tahun 2002-2006.
No Nama Obyek Periode tahun Jumlah
Wisata 2002 2003 2004 2005 2006
1 Kawah Ijen 6.187 3.947 2.421 1.601 2.918 17.074
2 Plengkung 17.913 16.217 14.571 7.868 12.625 69.194
3 Sukamade 2.443 1.965 1.963 1.479 1.097 8.947
Total 26.543 22.129 18.955 10.948 16.640 95.215
Sumber: Kantor Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Banyuwangi, 2007

Berdasarkan tabel 4.1, maka dari 4.4 Strategi Pengembangan


ketiga wisata unggulan tersebut, Sukamade Sebagai Daerah
Plengkung merupakan obyek wisata Tujuan Utama di Kabupaten
yang menduduki urutan pertama dengan Banyuwangi.
jumlah kunjungan wisatawan selama 5 Strategi pengembangan suatu
tahun berjumlah 69.194 wisatawan kawasan pariwisata khususnya kawasan
(mancanegara dan domestik). wisata Sukamade, terlebih dahulu harus

Jurnal Sadar Wisata Vol. 03, No 1. Jan 2009 Akademi Pariwisata Muhammadiyah Jember
Adil Siswanto, SST.Par Deta Irama Kasih, SST.Par : 93-110 104

dianalisis dampak-dampak yang a) Adanya peluang tindak


ditimbulkan baik yang bersifat positip kriminilitas seperti pencurian
maupun negatip, sehingga dengan kayu hutan, satwa yang
adanya analisi dampak tersebut dapat dilindungi dan pencurian jenis
ditemukan suatu strategi pengembangan penyu di pantai Sukamade.
dan perencanaan pariwisata yang tepat b) Rendahnya minat investor untuk
di obyek wisata Sukamade. pengembangan kawasan wisata
1). Dampak-dampak positip Sukamade, hal ini karena adanya
pengembangan pariwisata obyek pro kontra antar Pecinta alam
wisata Sukamade adalah sebagai dengan Pemerintah Daerah
berikut: terhadap pengembangan
a) Menambah lapangan kerja bagi kawasan wisata Sukamade.
masyarakat sekitar dalam
menunjang pengembangan Sehingga jika dianalisis antar
obyek wisata Sukamade. dampak positip dan dampak negatip
b) Pengembangan kawasan wisata terhadap pengembangan obyek wisata
Sukamade didasarkan pada Sukamade, ternyata lebih dominan
kondisi lingkungan dan bersifat dampak positipnya. Maka Sukamade
pariwisata alternatif yaitu layak untuk dikembangkan sebagai
menyesuaikan dengan kondisi obyek wisata unggulan yang mampu
dan daya dukung (carrying memberikan keuntungan bagi
capacity). masyarakat dan pemerintah.
c) Mampu meningkatkan motivasi Adapun potensi dan daya
wisatawan berkunjung dengan dukung kawasan wisata Sukamade
adanya atraksi wisata penyu sebagai salah satu obyek wisata yang
bertelur. diminati oleh wisatawan asing dan
d) Keindahan alam, berbagai jenis domestik, hal ini tidak terlepas dari
satwa yang ada di hutan dan faktor kekuatan (strength) yang dimiliki
pantai Sukamade yaitu berbagai oleh obyek wisata Sukamade yang
macam jenis penyu yang membedakan dengan kawasan wisata
merupakan atraksi wisata dalam lain yaitu potensi alam, panorama, jenis
meningkatkan jumlah kunjungan flora dan fauna yang hidup serta
wisatawan berkunjung. mempunyai potensi sebagai wisata
e) Meningkatkan dukungan agrowisata. Untuk mengetahui
masyarakat sekitar terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan
pengembangan kawasan wisata ancaman maka sangatlah penting
Sukamade dengan ikut serta adanya analisis SWOT tentang Strategi
menjaga kelestarian satwa penyu perencanaan dan pengembangan
di pantai Sukamade. pariwisata Sukamade di Kabupaten
Banyuwangi.
2). Dampak-dampak negatip
pengembangan pariwisata obyek
wisata Sukamade adalah sebagai
berikut:

Jurnal Sadar Wisata Vol. 03, No 1. Jan 2009 Akademi Pariwisata Muhammadiyah Jember
Adil Siswanto, SST.Par Deta Irama Kasih, SST.Par : 93-110 105

4.4.1 Analisis Kekuatan, Kelemahan, b) berpeluang dalam


Peluang dan Ancaman meningkatkan jumlah
(SWOT) Terhadap Strategi kunjungan wisatawan
Pengembangan Sukamade c) berpeluang menjadi obyek
Sebagai Daerah Tujuan wisata agrowisata, wisata
Wisata Utama di Kabupaten pendidikan dan penelitian
Banyuwangi.
1. Kekuatan (strength) 4. Ancaman (threats)
a) memiliki panorama dan a) kontribusi pemerintah masih
keindahan alam yang sangat rendah dan justru
indah menghambat perkembangan
b) memiliki keanekaragaman dan kemajuan obyek wisata
flora dan fauna baik yang Sukamade
hidup di darat, hutan dan b) sarana dan prasarana
pantai pariwisata yang ada di
c) meningkatnya daya dukung Sukamade masih belum
dan partisipasi masyarakat memiliki kualitas optimal
sekitar, khususnya c) meningkatnya jumlah
masyarakat Desa Sarongan kriminalitas dari penduduk
d) atraksi wisata penyu bertelur, atau wisatawan yang
penangkaran dan berkunjung.
pengembalian penyu ke
pantai Mengacu pada analisis SWOT
maka Strategi Pengembangan dan
2. Kelemahan (weakness) Perencanaan Pariwisata di Obyek
a) kurangnya dana Wisata Sukamade Kabupaten
pengembangan kawasan Banyuwangi adalah sebagai berikut:
wisata Sukamade 1. Strategi SO
b) minimnya sumber daya a. mengelola obyek wisata secara
manusia pengelola obyek profesional untuk meningkatkan
wisata kualitas pariwisata dalam
c) minimnya kualitas akses meingkatkan jumlah kunjungan
jalan menuju kawasan wisatawan
d) peran serta masyarakat b. memanfaatkan sumber daya
secara umum, masih belum alam sesuai dengan daya dukung
optimal (carrying capacity)
e) minimnya sarana promosi c. memanfaatkan dan
pariwisata Sukamade meningkatkan sarana dan
prasarana pariwisata
3. Peluang (opportunity) 2. Strategi WO
a) potensi sumber daya alam a. meningkatkan dana
Sukamade masih berpeluang pengembangan obyek wisata
untuk dikembangkan lebih dengan cara kerjasama dengan
baik dan profesional pemda

Jurnal Sadar Wisata Vol. 03, No 1. Jan 2009 Akademi Pariwisata Muhammadiyah Jember
Adil Siswanto, SST.Par Deta Irama Kasih, SST.Par : 93-110 106

b. mengelola pendapatan dari hasil pemerintah harus meningkatkan


tiket dan penyewaan sarana dan program bantuan belajar bagi
prasarana secara profesional masyarakat atau penduduk yang tidak
c. membangun akses jalan mampu baik secara ekonomi untuk
3. Strategi ST melanjutkan ke tingkat pendidikan
a. meningkatkan kualitas dan yang lebih tinggi. Hal ini mengingat
kuantitas SDM pengelola betapa pentingnya pendidikan dalam
b. meningkatkan kualitas dan rangka mencerdaskan kehidupan
kuantitas sarana dan prasarana bangsa dalam rangka meningkatkan
c. meningkatkan sistem pemasaran kualitas sumber daya manusia. Untuk
dan promosi mengetahui tingkat pendidikan
d. meningkatkan sistem keamanan penduduk Desa sarongan Sukamade,
di sekitar obyek wisata dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Sarongan Periode


Tahun 2007
N0 TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH
1 Belum sekolah 284
2 Tidak sekolah 281
3 Tidak tamat sekolah dasar (SD) 880
4 Tamat sekolah dasar (SD) 2.165
5 Tamat sekolah menengah tingkat pertama (SMP) 1.351
6 Tamat sekolah menengah tingkat pertama (SMA) 901
7 Tamat akademi/perguruan tinggi 15
Sumber: Kantor desa Sarongan, 2007

4. Strategi WT Berdasarkan tabel 4.2 maka


a. meningkatkan dana sekitar 36,8% atau 2.165 penduduk
pengembangan obyek wisata berpendidikan Sekolah Dasar dan 22,9%
dengan cara kerjasama pemda, berpendidikan Sekolah Menengah
pemerintah pusat serta dengan Pertama (SMP). Maka untuk
investor meningkatkan kualitas sumber daya
b. membangun infrastruktur dan manusia, masyarakat perlu sadar
suprastruktur pariwisata terhadap pentingnya pandidikan untuk
Sukamade menciptakan kecerdasan bangsa,
sehingga dengan adanya program
4.4.2 Strategi Pengembangan pendidikan mampu membantu
Sukamade Sebagai Daerah pencapaian pariwisata yang berkualitas
Tujuan Wisata Utama di sesuai dengan harapan.
Kabupaten Banyuwangi. Adapun strategi pengembangan
dan perencanaan pariwisata di obyek
Untuk menunjang kesuksesan wisata Sukamade yang harus diterapkan
pengembangan dan perencanaan adalah sebagai berikut:
pariwisata Sukamade, terlebih dahulu

Jurnal Sadar Wisata Vol. 03, No 1. Jan 2009 Akademi Pariwisata Muhammadiyah Jember
Adil Siswanto, SST.Par Deta Irama Kasih, SST.Par : 93-110 107

1. kawasan wisata Sukamade, lokal, mengutamakan


harus mampu mendorong kepentingan masyarakat serta
pembangunan pariwisata yang harus menjamin meningkatkan
ramah lingkungan terutama kesejahteraan mansyarakat
untuk pengembangan dengan adanya peluang kerja
ekowisata yang seluas-luasnya dalam
2. harus diusahakan adanya mengatasi pengangguran
pengembangan dan 6. hasil pembangunan dan
perencanaan wisata bahari, hal pengembangan kawasan
ini harus dilakukan mengingat pariwisata Sukamade,
pengembanagan wisata bahari hendaknya harus mendorong
sangat prospek baik dilihat dari terciptanya pemerataan bagi
aspek sumber daya alam masyarakat secara luas
Sukamade maupun aspek 7. dalam mengatasi kesenjangan
permintaan (pasar) atau perbedaan yang terlalu
3. harus mampu meningkatkan mencolok antara wisatawan
pengembangan terhadap dengan masyarakat lokal,
kualitas sumber daya manusi maka hendaknya masyarakat
(SDM) khususnya dalam lokal harus diberikan
bidang pariwisata untuk pendidikan, pemahaman dan
membantu menciptakan aspirasi terhadap budaya
pariwisata yang berkualitas asing/wisatawan demikian
yang mampu memberikan sebaliknya wisatawan juga
dampak positip bagi harus diberikan informasi
masyarakat tentang kebudayaan
4. diusahakan pariwisataan masyarakat lokal, perlu adanya
Sukamade, dapat standarisasi internasional bila
meningkatkan peran serta terjadi perbedaan kebuyaan
masyarakat lokal khususnya antara masyarakat lokal dan
dalam pengembangan dan wisatawan serta rasio
perencanaan pariwisata wisatawan dan masyarakat
Sukamade. Hal ini dilakukan harus harmonis
pada berbagai tahap 8. wisatawan yang ada harus
pembangunan yaitu mulai dari menghormati kebuyaan,
tahap perencanaan, tahap pandangan hidup dan perilaku
pelaksanaan dan tahap maayarakat lokal, perencana
penikmatan hasil pembangunan dan operasional
pengembangan kawasan wisata pariwisata harus bersifat lintas
5. pariwisata di Sukamade sektoral, terintegrasi,
Kabupatan Banyuwangi, harus melibatkan pemerintah dan
diusahakan sebagai pariwisata masyarakat lokal serta
yang berbasis kerakyatan memberikan keuntungan bagi
(community based tourism) masyarakat secara luas.
dengan melibatkan masyarkat

Jurnal Sadar Wisata Vol. 03, No 1. Jan 2009 Akademi Pariwisata Muhammadiyah Jember
Adil Siswanto, SST.Par Deta Irama Kasih, SST.Par : 93-110 108

9. pariwisata harus secara adil dan 8. kemudahan masuk daerah obyek


wajar dalam pendistribusian wisata Sukamade, dengan
keuntungan dan biaya antara pembangunan akses jalan yang baik
pelaku industri dan masyarakat
lokal serta seluruh tahap Faktor - faktor pendukung
pengembangan dan pelaksanan tersebut akan lebih sempurna jika
pariwisata harus dilakukan ditunjang oleh unsur unsur sosio
penilaian secara hati-hati, budaya yang terdiri dari:
monitoring program 1. Kerajinan masyarakat lokal
mediasi/penyelesaian sengketa 2. Bahasa asli daerah
dengan memberikan masyarakat 3. Tradisi-tradisi
lokal maupun pihak lain 4. Gastronomi
5. Kesenian/musik
Selain strategi pengembangan 6. Sejarah
tersebut yang harus diterapkan bagi 7. Pekerjaan
kawasan wisata Sukamade, juga perlu 8. Arsitektur
adanya faktor-faktor pendukung secara 9. Agama
umum untuk meningkatkan kualitas 10. Pendidikan
pariwisata Sukamade dalam 11. Mode/kostum
meningkatkan jumlah kunjungan 12. Waktu luang (leisure time)
wisatawan yang justru dapat
meningkatkan pendapatan bagi
masyarakat dan pemerintah daerah yang V. KESIMPULAN DAN SARAN
terdiri dari:
5.1. Kesimpulan
1. keindahan alam dan iklim kawasan
wisata Sukamade Kesimpulan dalam penelitian ini
2. sifat-sifat dari masyarakat sekitar berdasarkan pada data yang diperoleh
dan kebudayaan khususnya desa selama kegiatan penelitian dan telah di
Sarongan analisa, sehingga dapat ditemukan
3. fasilitas-fasilitas penginapan, jawaban dari permasalahan yang
rekreasi dan pendidikan di kawasan dikemukakan. Penelitian ini
wisata Sukamade menggunakan metode deduktif yaitu
4. infrastruktur di obyek wisata menggambarkan hal-hal yang bersifat
Sukamade umum kemudian menilai suatu hal yang
5. tengkat pelayanan pelaku industri bersifat khusus yaitu mengenai Strategi
pariwisata di kawasan wisata pengembangan dan perencanaan
Sukamade pariwisata obyek wisata Sukamade di
6. fasilitas komersial dan perbelanjaan Kabupaten Banyuwangi. Dari
yang harus ada di obyek wisata pembahasan mengenai Strategi
Sukamade pengembangan dan perencanaan
7. sikap masyarakat lokal dan pelaku pariwisata obyek wisata Sukamade di
industri pariwisata Sukamade Kabupaten Banyuwangi, melalui
terhadap wisatawan analisis SWOT yang menganalisis
kekuatan, kelemahan, peluang dan

Jurnal Sadar Wisata Vol. 03, No 1. Jan 2009 Akademi Pariwisata Muhammadiyah Jember
Adil Siswanto, SST.Par Deta Irama Kasih, SST.Par : 93-110 109

ancaman, sehingga dapat disimpulkan 5.2 Saran


sebagai berikut: Adapun saran-saran yang dapat
1. Strategi SO disampaikan dalam penelitian ini adalah
a. mengelola obyek wisata secara sebagai berikut;
profesional untuk meningkatkan 1). pengembangan kawasan wisata
kualitas pariwisata dalam Sukamademe memerlukan
meingkatkan jumlah kunjungan dukungan dana yang cukup besar,
wisatawan maka perlu adanya bantuan dana
b. memanfaatkan sumber daya baik dari Pemerintah Daerah, Dinas
alam sesuai dengan daya dukung pariwisata dan kebudayaan, Investor
(carrying capacity) bahkan dari pengelolaan pendapatan
c. memanfaatkan dan dari tiket masuk, biaya parkir, biaya
meningkatkan sarana dan penyewaan sarana dan prasana bagi
prasarana pariwisata wisatawan baik hotel harus dikelola
2. Strategi WO secara profesional
a. meningkatkan dana 2). kualitas sumber daya manusia
pengembangan obyek wisata khususnya pengelola obyek dan
dengan cara kerjasama dengan masyarakat sekitar sebagai
pemda pendukung pariwisata harus terus
b. mengelola pendapatan dari hasil ditingkatkan baik melalui
tiket dan penyewaan sarana dan pendidikan dan latihan di bidang
prasarana secara profesional pariwisata.
c. membangun akses jalan 3). perlunya pembangunan jalan sebagai
d. meningkatkan sistem promosi sarana utama yang dapat
3. Strategi ST mempengaruhi motivasi wisatawan
a. meningkatkan kualitas dan mau kembali berkunjung sebagai
kuantitas SDM pengelola obyek wisata yang diminati
b. meningkatkan kualitas dan 4). peran serta dan dukungan
kuantitas sarana dan prasarana masyarakat lokal perlu ditingkatkan
c. meningkatkan sistem pemasaran guna menciptakan kualitas
dan promosi pelayanan untuk menciptakan
d. meningkatkan sistem keamanan kepuasan wisatawan
di sekitar obyek wisata 5). sarana promosi pariwisata
4. Strategi WT Sukamade perlu dilakukan secara
a. meningkatkan dana terus menerus dan lehih profesional
pengembangan obyek wisata melalui media elektronik, media
dengan cara kerjasama pemda, cetak, teknologi informasi (IT)
pemerintah pusat serta dengan untuk memudahkan calon wisatawan
investor memperoleh informasi yang seluas-
b. membangun infrastruktur dan luasnya tentang obyek wisata
suprastruktur pariwisata Sukamade
Sukamade 6). kuantitas dan kualitas sarana
prasarana kepariwisataan Sukamade
perlu di kembangkan

Jurnal Sadar Wisata Vol. 03, No 1. Jan 2009 Akademi Pariwisata Muhammadiyah Jember
Adil Siswanto, SST.Par Deta Irama Kasih, SST.Par : 93-110 110

7). Sukamade merupakan kawasan Sumber Rejo Dalam


wisata yang dilindungi oleh Taman Kegiatan Pariwisata di Objek
Nasional Meru Betiri, oleh karena Wisata Pantai Watu Ulo
itu seharusny tidak hanya berfokus Kabupaten Jember. Jember:
pada peningkatan jumlah kunjungan AKPAR Muhammadiyah
wisatawan, namun perlu juga Jember
dipikirkan tentang keberadaan,
kelestarian ekosistem, satwa yang Spilllane, James J. 2003. Kontribusi
dilindungi dan jangan sampai punah Pemikiran Pengembangan
akibat dari pihak-pihak yang tidak Ecotourism di Propinsi
bertanggung jawab. Papua. Jakarta: Pusat
Penelitian dan Pengabdian
pada Masyarakat Sekolah
DAFTAR PUSTAKA Tinggi Pariwisata Trisakti

Pranayoga. 2004. Desain Perencanaan Wahyudi, Hendro. 2003. Prospek


dan landscape Pariwisata. Pengembangan Kawah Ijen
Surabaya: STP Satya Widya Sebagai Objek Wisata Alam
Surabaya di Kabupaten Banyuwangi.
Jember: Penelitian Dikti
Rangkuti, Freddy. 2001. Analisis AKPAR Muhammadiyah
SWOT Teknik Membedah Jember
Kasus Bisnis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama Yoeti, Oka. 1983. Perencanaan dan
Pengembangan Pariwisata.
Safrin, Acho. 1999. Pengembangan Bandung: Angkasa
Pariwisata Berbasis pada .................. .1997. Perencanaan dan
Kerakyatan. Program Studi Pengembangan Pariwisata.
Pariwisata Universitas Pradnya Paramitha: Jakart
Udayana Bali.

Setiawan, Agus. 2004. Peranan


Partisipasi Masyarakat

Jurnal Sadar Wisata Vol. 03, No 1. Jan 2009 Akademi Pariwisata Muhammadiyah Jember

You might also like