Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

POLI REKAYASA Volume 4, Nomor 1, Oktober 2008 ISSN : 1858-3709

Rancang Bangun Mesin Pemeras Santan Dengan Metode Kombinasi


Pemarutan Dan Pemerasan Dengan Sistem Screw

The Built Disigning of Coconut Milk Machine By Using Compaining of


Scrapper and Squeezer with Screw System

Junaidi & Eka Sunitra


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang Kampus Unand Limau Manis Padang 25163 Telp.
0751-72590 Fax. 0751-72576 Email : Junaidisam@yahoo.co.id

ABSTRACT
The research of disign and produce of coconut milk machine with combining of scrapper unit and
squeezer that work together, was be done in the workshop of Politechnic machine in UNP. Then was done the
testing technique through machine to know the macnine operation some turning Variation. The purpose of this
research are to produce a prototype of coconut milk machine in a squeezer unit and scrapper to do the
technique testing and economic analyze to know how much the pays of squeezer operation the method that use in
this reseach are manufacturing prototype and machine testing operation. The result of machine operation at
coconut milk process can be got the average the squeezer capacity. They are at the slots distance about 0,3 mm
with capacity 85 kg/hour, 0,5 mm with capacity 79,2 kg/hour. 1 mm with capacity 78,96 kg/hour and 1,5 mm the
capacity 57,2 kg/hour. The weigh of coconut milk that produce about 15 coconut at slots of distance 0,3 mm is
2,68 kg, 1,5 mm with the weigh 1,44 kg from those economic analysis car get the pay at milk machine
operational about Rp 76 / kg scrapper coconut.

Keywords: Scrapper and Squeezer, Screw System

PENDAHULUAN efisiensi waktu dan tenaga kerja belum


Daerah Sumatera Barat memiliki dapat ditingkatkan.
areal tanaman kelapa lebih kurang 90.563 Untuk meningkatkan produktivitas
hektar, total produksi 73.959 ton buah santan pada tingkat menguntungkan,
kelapa (statistik pertanian Sumatera Barat aplikasi teknologi untuk menghasilkan
Tahun 2003). Salah satu kendala dalam santan perlu ditingkatkan. Palungkun
pengolahan kelapa adalah teknologi (1992) mengatakan sistem pemarut dan
pengolahan kelapa yang masih belum pemeras yang digunakan untuk
maksimal, terutama sekali proses menghasilkan santan perlu dalam satu
pengolahan kelapa untuk menghasilkan rangkaian unit proses agar didapatkan
santan. kapasitas dan efisiensi waktu yang tinggi,
Dari survey dilapangan santan sehingga biaya operasi lebih kecil. Triyono,
banyak sekali digunakan terutama untuk Haryanto, dan Sudarya (2002) melakukan
masakan yang banyak digunakan oleh penelitian dengan merancang bangun suatu
rumah-rumah makan atau usaha catering, mesin press kopra sistem screw skala kecil
industri minyak goreng, dan industri kecil dan menengah dalam suatu rangkaian unit,
makanan ringan. Untuk menghasilkan ternyata hasil penelitiannya menunjukkan
santan, usaha-usaha tersebut menggunakan efisiensi kerja yang lebih tinggi, biaya
alat pemarut kelapa dengan plat yang operasi yang lebih kecil dibandingkan
bergerigi yang digerakkan oleh motor listrik dengan petani kopra yang menggunakan
kemudian memerasnya dengan mesin press mesin pencencang dan pengepres kopra
screw yang juga digerakkan oleh yang bekerja secara terpisah, disamping itu
enggine/motor listrik. Akan tetapi kedua juga dikatakan untuk mendapatkan
proses ini (pemarutan dan pemerasan) kapasitas yang lebih besar juga dipengaruhi
masih dilakukan secara terpisah, sehingga karakteristik dari kerja mesin (putaran, pich
screw, sudut konis dan besar kecilnya

36
POLI REKAYASA Volume 4, Nomor 1, Oktober 2008 ISSN : 1858-3709

mesin). Untuk itu perlu dilakukan


penelitian dengan merancang dan membuat
mesin pemeras santan dalam satu rangkaian Nama komponen mesin pemproses santan :
unit proses dengan sistem mekanis yaitu 1. Screw 13. Bearing
antara proses pemarutan dan pemerasan 2. Saringan 14. Mur pengunci
bekerja secara bersamaan dan kontinyu. 3. Corong 15. Bearing
Tujuan dari penelitian ini adalah masuk 16.Pipa penyetel ulir
merancang bangun suatu model/prototipe 4. Balancer luar
mesin pemeras santan dalam satu 5. Kopling 17. Roda gigi screw
rangkaian unit proses pemarut dan pemeras, 6. Speed 18. Roda gigi penekan
melakukan pengujian terhadap Reducer 19. Komponen penekan
model/prototipe dan melakukan analisis 7. Motor Listrik 20. Silinder pemarut
ekonomi untuk menentukan biaya operasi. 8. Corong 21. Poros pemegang
Hasil dari penelitian ini nantinya akan dapat santan
diterapkan kepada masyarakat dalam proses 9. Bearing
pemerasan santan, khususnya untuk industri 10. V belt
kecil makanan dan minuman. 11. Roda
12. Rangka
METODOLOGI Potongan A-A, Komponen penyetel jarak
Pada proses manufacturing, bahan clearence (tempat keluarnya ampas)
bahan yang digunakan untuk pembuatan
mesin yakni plat siku, plat stainles steel, Mesin pemeras santan ini dirancang
besi silinder stainless steel, plat aluminium, dengan ukuran rangka 50 x 40 x 100 (cm).
baut, reducer, besi silinder, dan motor Beberapa komponen diantaranya ruang
listrik. Sedangkan alat/mesin yang pemarut dan silinder pemarut, posisi ruang
digunakan untuk pembuatan prototipe antara silinder pemarut dan silinder screw,
antara lain adalah mesin bubut, mesin poros screw dan bagiannya, rumah ulir, dan
milling, mesin gerinda, mesin potong, komponen penyetel jarak clearence antara
CNC, mesin Scrap, dan mesin bor, dan diameter poros screw dan rumah ulir.
untuk pengujian kinerja prototipe Ruang pemarut dibuat agak besar dengan
digunakan tachometer, timbangan kg, stop kemiringan yang disesuaikan dengan
wach, jangka sorong, dan mistar. diameter silinder pemarut. Posisi ruang
Bentuk dari mesin pemeras santan antara silinder pemarut dan silinder screw
dalam kajian ini seperti ditunjukkan pada dirancang agak lebih tinggi, Putaran dari
gambar 1. silinder pemarut sama dengan putaran
motor, dan putaran dari poros ulir
berbanding 1 : 20 dengan putaran motor,
perbandingan putaran ini dengan
menggunakan reducer.
Silinder screw direncanakan ukuran
diameter luarnya 6 cm, dengan panjang 65
cm. Poros Screw ini dibagi dalam 3 bagian,
yaitu bagian pertama sepanjang 20 cm
screw terpasang pada poros lurus diameter
20 cm, bagian kedua sepanjang 20 cm poros
screw dengan konis sebesar 8 derajat,
Gambar 1. Mesin pemeras santan dengan satu bagian ketiga poros screw sepanjang 15
rangkaian unit pemeras dan cm sebagai penghantar. Jarak Clearence
pemarut. yang diberikan antara diameter luar poros
screw dan diameter dalam rumah saringan

37
POLI REKAYASA Volume 4, Nomor 1, Oktober 2008 ISSN : 1858-3709

sebesar 0,2 mm. Sedangkan jarak celah Daya motor didapatkan dari hasil
tempat keluarnya ampas dapat disetel perhitungan sebesar 2,4 HP dengan putaran
sampai 2 mm. 1400 RPM, dan dipilih motor 2,5 HP dari
Dalam proses perancangan mesin standar motor yang ada dipasaran.
beberapa parameter yang diinginkan yaitu Kemampuan memeras didapatkan 0,88 HP
kapasitas santan yang diinginkan yakni dan kemampuan memarut 1,08 HP,
lebih dari 100 kg/jam, keseimbangan sehingga kemampuan mesin yaitu 1,96 HP.
kecepatan turun hasil parutan dengan Bentuk komponen screw seperti gambar 4.1
hantaran silinder screw, dan jarak celah dengan beberapa dimensi ukuran yaitu
keluar ampas yang diinginkan sesuai panjang screw 650 mm, Diameter screw 60
dengan kapasitas maksimal. Untuk mm, panjang hantaran 150 mm, panjang
mendapatkan parameter tersebut terlebih konis 200 mm, sudut konis 80, jarak pich 45
dahulu perhitungan yang dilakukan mm, dan jumlah screw 7 buah, dengan
terhadap ukuran dan gaya-gaya yang terjadi ukuran tersebut didapatkan kapasitas
pada mesin harus dilakukan secara pemerasan 114 kg/jam santan.
berulang-ulang dengan menukar ukuran-
ukuran komponen yang bervariasi.
Perhitungan mesin dimulai dari
perencanaan daya mesin, yaitu daya
pemarut dan daya pemeras. Untuk
mendapatkan daya pemeras terlebih dahulu
harus diketahui ukuran screw dan kapasitas Gambar 2. Dimensi Screw
pemeras, dan daya pemarut terlebih dahulu
harus diketahui diameter poros dan jumlah Bentuk komponen pemarut seperti
gigi pisau pemarut serta tegangan geser gambar 2 dengan dimensi ukuran yaitu
rata-rata pisau pemotong, dan kemudian diameter poros 100 mm, panjang poros
dari perhitungan ini didapatkan daya motor. pemarut 200 mm, jumlah piring pisau
Kemudian dilakukan perhitungan terhadap pemarut 21 buah, dan masing-masing piring
poros screw, poros pemarut, puly, sabuk, punya pisau 25 buah.
pasak, dan bantalan.
Pengujian mesin pemeras santan
yang telah dirancang bangun dilakukan
untuk mengidentifikasi kondisi optimum.
Setelah itu dilakukan pengamatan, yaitu
kapasitas mesin, keseimbangan kecepatan
turun hasil parutan dengan kecepatan Gambar 3. Komponen pemarut
hantaran silinder screw, pengaruh jarak
Beberapa komponen standar lainnya
clearence konis dengan lobang plat penahan
yang telah didapatkan dari hasil
(jarak celah ke luarnya ampas) dan analisis
perhitungan, yaitu sabuk type A dengan
kinerja mesin. Setelah itu dilakukan analisis
panjang 1507,57 mm, bantalan pada poros
ekonomi untuk menentukan biaya operasi
screw dan pemarut no 6004. Dan dari
pemerasan dari mesin pemeras santan ini.
semua perhitungan ini maka didapatkan
ukuran rangka yaitu panjang 1000 mm,
HASIL
lebar 500 mm, dan tinggi 400 mm.
Pada penelitian ini telah dirancang
komponen mesin pemarut dan pemeras
kelapa cukilan untuk menghasilkan santan
dalam satu rangkaian unit kerja dengan
menghitung dimensi dari beberapa
komponen mesin.

38
POLI REKAYASA Volume 4, Nomor 1, Oktober 2008 ISSN : 1858-3709

Gambar 8. Rangka

Gambar 4. Rangka
Proses pembuatan dilakukan di
bengkel Mesin Politeknik Negeri Padang.
Beberapa komponen yang telah dibuat
dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 5. komponen pemarut Gambar 9. Gambar Assembling dan uji coba


mesin

PEMBAHASAN
Pengujian mesin dilakukan dengan
beberapa kali penyetelan jarak celah keluar
ampas pada ujung konis screw, dengan
beberapa variasi putaran.
Grafik Kapasitas terhadap putaran

140
120
Kapasitas (kg/jam)

Jarak celah 0. 3 mm
100
80 Jarak celah 0.5 mm
60 Jarak celah 1 mm
40
Gambar 6. Komponen screw pemeras dan Jarak celah 1.5 mm
20
0
saringan
0 50 100 150
Putaran (rpm)

Gambar 10. Perubahan kapasitas pada


beberapa jarak celah keluar
ampas dengan beberapa variasi
putaran

Gambar 7. Komponen rumah pemarut dan Dari hasil pengujian kinerja mesin
pemeras serta corong keluar ampas seperti gambar 10 terlihat rata-rata
kapasitas lebih besar dengan jarak celah 0,3

39
POLI REKAYASA Volume 4, Nomor 1, Oktober 2008 ISSN : 1858-3709

mm yaitu 85 kg/jam, tetapi berdasarkan / tahun dan biaya bunga modal (I) sebesar
putaran yang terjadi dan jarak celah pada Rp 990,000 / tahun, dengan total biaya tetap
masing-masing pengujian maka kapasitas sebesar Rp 3,690,000 / tahun.
yang terbesar yaitu pada putaran 110 rpm Biaya tidak tetap terdiri dari biaya upah
pada jarak celah 0,5 mm yaitu 116 kg/jam. tenaga kerja, biaya pemeliharaan dan
Hal ini disebabkan dengan jarak celah yang perbaikan, biaya listrik atau bahan bakar
tidak begitu sempit akan mempercepat yaitu sebesar Rp 55,500 / hari. Dari analisis
keluarnya santan dibandingkan dengan biaya tersebut diperoleh biaya pokok
jarak celah 0,3 mm. Tetapi pada jarak celah pemerasan santan sebesar Rp 76 / kg kelapa
1mm dan 1,5 mm kapasitas santan akan parutan
berkurang karena parutan kurang diperas,
tetapi terdorong cepat keluar karena jarak SIMPULAN
celah yang semakin besar. Berdasarkan hasil penelitian, dapat
Selanjutnya dari Gambar 11 terlihat diperoleh simpulan yaitu:
rata-rata santan lebih banyak dihasilkan 1. Suatu mesin pemeras santan dalam
dengan jarak celah 0,3 mm, tetapi waktu satu rangkaian unit pemarut dan
yang untuk memeras santan lebih lama pemeras telah dirancang dengan
karena jarak celah yang sempit, parutan kapasitas 114 kg/jam santan, dan
dipaksa diperas diruangan saringan. kemudian dilakukan pembuatan.
Berdasarkan jumlah putaran dengan jarak 2. Setelah dibuat kemudian mesin ini
elah 0,3 mm dan putaran 110 rpm jumlah diuji dan telah berhasil menghasilkan
santan yang dihasilkan paling besar yaitu kapasitas santan dari rata 57,2 kg/jam
2,75 kg, dan ampas yang dihasilkan sangat menjadi 85,5 kg/jam, dan jumlah
sedikit karena ampas betul-betul kering. santan dari 1,44 kg dalam 15 kelapa
Jumlah rata-rata santan yang paling sedikit cukilan sampai 2,68 kg.
yaitu pada jarak celah 1,5 mm yaitu 1,44 3. Putaran dan celah sangat
kg, jumlah ampas yang dihasilkan sangat berpengaruh terhadap kapasitas namun
banyak yaitu 3,36 kg. Hal ini disebabkan jarak celah juga sangat berpengaruh
parutan tidak begitu terperas karena jarak terhadap jumlah santan, sedangkan
celah yang besar sehingga ampas yang putaran tidak berpengaruh terhadap
keluar tidak begitu tertahan. jumlah santan.
4. Terlihat biaya pemprosesan kelapa
Grafik berat santan terhadap putaran
menjadi santan adalah lebih rendah,
sehingga harga santan dengan alat ini
3.00 rendah.
2.50 Jarak celah 0.3 mm
Berat santan (kg)

2.00 Jarak celah 0.5 mm


1.50 Jarak celah 1 mm
1.00
Jarak celah 1.5 mm SARAN
0.50 Dari keterbatasan yang ada pada
0.00
44 70 110
penelitian perlu dikemukakan beberapa
Putaran (rpm) saran:
1. Untuk meningkatkan efisiensi
Gambar 11. Perubahan jumlah santan pemarutan perlu dilakukan modifikasi
pada beberapa jarak celah keluar pada pisau pemarut dengan sudut pisau
ampas dengan beberapa variasi yang lebih miring dan corong masuk
putaran yang lebih tertutup.
2. Perlu modifikasi dari alat dengan
Biaya pokok pemerasan santan sistem knock down, sehingga mudah
terdiri dari biaya tetap (BT) dan Biaya tidak perawatan dan mudah dibawa/
tetap (BTT). Biaya tetap terdiri dari biaya dipindahkan.
penyusutan (D) yaitu sebesar Rp 3,690,000

40
POLI REKAYASA Volume 4, Nomor 1, Oktober 2008 ISSN : 1858-3709

Trioyono, Haryanto, dan Sudarya, 2002.


Rancang Bangun Mesin Press
UCAPAN TERIMA KASIH Kopra Tipe Ulir Skala Kecil.
Terima kasih kepada Proyek TPSDP Prosiding, Seminar Nasional
yang telah mendanai penelitian ini, dan juga Memacu Agro Industri Berbasis
kepada Bapak Tim Reviwer dan teman- Komoditi Unggulan Daerah.
teman Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Negeri Padang yang telah membantu dalam Umar Sukrisno, 1983. Bagian-bagian
perbaikan dan pembuatan serta pengujian Mesin dan Merencana. Penerbit
prototipe dari penelitian ini. Airlangga .
Van Vlack Laurence. 1994. Ilmu dan
DAFTAR PUSTAKA Teknologi Bahan, Jakarta Penerbit
Erlangga .
Assidu, 1987. Processing Tropical Crops.
A Technological Approach.

Carl W. Hall, Denny C. Davis, 1986.


Processing Equipment For
Agricultural Products. AVI
Publishing Company, INC.
Wesrport, Connecticut.

Dinas Perkebunan Daerah Tingkat I


Sumbar 2000. Laporan Tahunan
1999.

Hamdan. 1992. Mesin Mesin Processing


di Csicated coconut, Unand Padang.

LIPI. 2000. Alat-alat Teknologi pedesaan,


Subang Jawa Barat.

Newman. G, 1990. Engineering Economic


Analysis, Third Edition, Binarupa
Aksara Engineering Press, Inc.

Palungkun. R, 1992. Aneka Produk Olahan


Kelapa. Penerbit PT. Penebar
Swadaya.

Sularso, MSME, dan Kiyotkat suga, 1987.


Dasar Perencanaan dan Pemilihan
Elemen Mesin . Penerbit Pradyana
paramita.

Statistik Sumatera Barat 2002.

Syarie. R, 1986. Pengetahuan Bahan Untuk


Industri Pertanian. PT. Mediyatama
Sarana Perkasa, Jakarta.

41

You might also like