Professional Documents
Culture Documents
The Built Disigning of Coconut Milk Machine by Using Compaining of Scrapper and Squeezer With Screw System
The Built Disigning of Coconut Milk Machine by Using Compaining of Scrapper and Squeezer With Screw System
ABSTRACT
The research of disign and produce of coconut milk machine with combining of scrapper unit and
squeezer that work together, was be done in the workshop of Politechnic machine in UNP. Then was done the
testing technique through machine to know the macnine operation some turning Variation. The purpose of this
research are to produce a prototype of coconut milk machine in a squeezer unit and scrapper to do the
technique testing and economic analyze to know how much the pays of squeezer operation the method that use in
this reseach are manufacturing prototype and machine testing operation. The result of machine operation at
coconut milk process can be got the average the squeezer capacity. They are at the slots distance about 0,3 mm
with capacity 85 kg/hour, 0,5 mm with capacity 79,2 kg/hour. 1 mm with capacity 78,96 kg/hour and 1,5 mm the
capacity 57,2 kg/hour. The weigh of coconut milk that produce about 15 coconut at slots of distance 0,3 mm is
2,68 kg, 1,5 mm with the weigh 1,44 kg from those economic analysis car get the pay at milk machine
operational about Rp 76 / kg scrapper coconut.
36
POLI REKAYASA Volume 4, Nomor 1, Oktober 2008 ISSN : 1858-3709
37
POLI REKAYASA Volume 4, Nomor 1, Oktober 2008 ISSN : 1858-3709
sebesar 0,2 mm. Sedangkan jarak celah Daya motor didapatkan dari hasil
tempat keluarnya ampas dapat disetel perhitungan sebesar 2,4 HP dengan putaran
sampai 2 mm. 1400 RPM, dan dipilih motor 2,5 HP dari
Dalam proses perancangan mesin standar motor yang ada dipasaran.
beberapa parameter yang diinginkan yaitu Kemampuan memeras didapatkan 0,88 HP
kapasitas santan yang diinginkan yakni dan kemampuan memarut 1,08 HP,
lebih dari 100 kg/jam, keseimbangan sehingga kemampuan mesin yaitu 1,96 HP.
kecepatan turun hasil parutan dengan Bentuk komponen screw seperti gambar 4.1
hantaran silinder screw, dan jarak celah dengan beberapa dimensi ukuran yaitu
keluar ampas yang diinginkan sesuai panjang screw 650 mm, Diameter screw 60
dengan kapasitas maksimal. Untuk mm, panjang hantaran 150 mm, panjang
mendapatkan parameter tersebut terlebih konis 200 mm, sudut konis 80, jarak pich 45
dahulu perhitungan yang dilakukan mm, dan jumlah screw 7 buah, dengan
terhadap ukuran dan gaya-gaya yang terjadi ukuran tersebut didapatkan kapasitas
pada mesin harus dilakukan secara pemerasan 114 kg/jam santan.
berulang-ulang dengan menukar ukuran-
ukuran komponen yang bervariasi.
Perhitungan mesin dimulai dari
perencanaan daya mesin, yaitu daya
pemarut dan daya pemeras. Untuk
mendapatkan daya pemeras terlebih dahulu
harus diketahui ukuran screw dan kapasitas Gambar 2. Dimensi Screw
pemeras, dan daya pemarut terlebih dahulu
harus diketahui diameter poros dan jumlah Bentuk komponen pemarut seperti
gigi pisau pemarut serta tegangan geser gambar 2 dengan dimensi ukuran yaitu
rata-rata pisau pemotong, dan kemudian diameter poros 100 mm, panjang poros
dari perhitungan ini didapatkan daya motor. pemarut 200 mm, jumlah piring pisau
Kemudian dilakukan perhitungan terhadap pemarut 21 buah, dan masing-masing piring
poros screw, poros pemarut, puly, sabuk, punya pisau 25 buah.
pasak, dan bantalan.
Pengujian mesin pemeras santan
yang telah dirancang bangun dilakukan
untuk mengidentifikasi kondisi optimum.
Setelah itu dilakukan pengamatan, yaitu
kapasitas mesin, keseimbangan kecepatan
turun hasil parutan dengan kecepatan Gambar 3. Komponen pemarut
hantaran silinder screw, pengaruh jarak
Beberapa komponen standar lainnya
clearence konis dengan lobang plat penahan
yang telah didapatkan dari hasil
(jarak celah ke luarnya ampas) dan analisis
perhitungan, yaitu sabuk type A dengan
kinerja mesin. Setelah itu dilakukan analisis
panjang 1507,57 mm, bantalan pada poros
ekonomi untuk menentukan biaya operasi
screw dan pemarut no 6004. Dan dari
pemerasan dari mesin pemeras santan ini.
semua perhitungan ini maka didapatkan
ukuran rangka yaitu panjang 1000 mm,
HASIL
lebar 500 mm, dan tinggi 400 mm.
Pada penelitian ini telah dirancang
komponen mesin pemarut dan pemeras
kelapa cukilan untuk menghasilkan santan
dalam satu rangkaian unit kerja dengan
menghitung dimensi dari beberapa
komponen mesin.
38
POLI REKAYASA Volume 4, Nomor 1, Oktober 2008 ISSN : 1858-3709
Gambar 8. Rangka
Gambar 4. Rangka
Proses pembuatan dilakukan di
bengkel Mesin Politeknik Negeri Padang.
Beberapa komponen yang telah dibuat
dapat dilihat pada gambar berikut :
PEMBAHASAN
Pengujian mesin dilakukan dengan
beberapa kali penyetelan jarak celah keluar
ampas pada ujung konis screw, dengan
beberapa variasi putaran.
Grafik Kapasitas terhadap putaran
140
120
Kapasitas (kg/jam)
Jarak celah 0. 3 mm
100
80 Jarak celah 0.5 mm
60 Jarak celah 1 mm
40
Gambar 6. Komponen screw pemeras dan Jarak celah 1.5 mm
20
0
saringan
0 50 100 150
Putaran (rpm)
Gambar 7. Komponen rumah pemarut dan Dari hasil pengujian kinerja mesin
pemeras serta corong keluar ampas seperti gambar 10 terlihat rata-rata
kapasitas lebih besar dengan jarak celah 0,3
39
POLI REKAYASA Volume 4, Nomor 1, Oktober 2008 ISSN : 1858-3709
mm yaitu 85 kg/jam, tetapi berdasarkan / tahun dan biaya bunga modal (I) sebesar
putaran yang terjadi dan jarak celah pada Rp 990,000 / tahun, dengan total biaya tetap
masing-masing pengujian maka kapasitas sebesar Rp 3,690,000 / tahun.
yang terbesar yaitu pada putaran 110 rpm Biaya tidak tetap terdiri dari biaya upah
pada jarak celah 0,5 mm yaitu 116 kg/jam. tenaga kerja, biaya pemeliharaan dan
Hal ini disebabkan dengan jarak celah yang perbaikan, biaya listrik atau bahan bakar
tidak begitu sempit akan mempercepat yaitu sebesar Rp 55,500 / hari. Dari analisis
keluarnya santan dibandingkan dengan biaya tersebut diperoleh biaya pokok
jarak celah 0,3 mm. Tetapi pada jarak celah pemerasan santan sebesar Rp 76 / kg kelapa
1mm dan 1,5 mm kapasitas santan akan parutan
berkurang karena parutan kurang diperas,
tetapi terdorong cepat keluar karena jarak SIMPULAN
celah yang semakin besar. Berdasarkan hasil penelitian, dapat
Selanjutnya dari Gambar 11 terlihat diperoleh simpulan yaitu:
rata-rata santan lebih banyak dihasilkan 1. Suatu mesin pemeras santan dalam
dengan jarak celah 0,3 mm, tetapi waktu satu rangkaian unit pemarut dan
yang untuk memeras santan lebih lama pemeras telah dirancang dengan
karena jarak celah yang sempit, parutan kapasitas 114 kg/jam santan, dan
dipaksa diperas diruangan saringan. kemudian dilakukan pembuatan.
Berdasarkan jumlah putaran dengan jarak 2. Setelah dibuat kemudian mesin ini
elah 0,3 mm dan putaran 110 rpm jumlah diuji dan telah berhasil menghasilkan
santan yang dihasilkan paling besar yaitu kapasitas santan dari rata 57,2 kg/jam
2,75 kg, dan ampas yang dihasilkan sangat menjadi 85,5 kg/jam, dan jumlah
sedikit karena ampas betul-betul kering. santan dari 1,44 kg dalam 15 kelapa
Jumlah rata-rata santan yang paling sedikit cukilan sampai 2,68 kg.
yaitu pada jarak celah 1,5 mm yaitu 1,44 3. Putaran dan celah sangat
kg, jumlah ampas yang dihasilkan sangat berpengaruh terhadap kapasitas namun
banyak yaitu 3,36 kg. Hal ini disebabkan jarak celah juga sangat berpengaruh
parutan tidak begitu terperas karena jarak terhadap jumlah santan, sedangkan
celah yang besar sehingga ampas yang putaran tidak berpengaruh terhadap
keluar tidak begitu tertahan. jumlah santan.
4. Terlihat biaya pemprosesan kelapa
Grafik berat santan terhadap putaran
menjadi santan adalah lebih rendah,
sehingga harga santan dengan alat ini
3.00 rendah.
2.50 Jarak celah 0.3 mm
Berat santan (kg)
40
POLI REKAYASA Volume 4, Nomor 1, Oktober 2008 ISSN : 1858-3709
41