Professional Documents
Culture Documents
Makalah Resensi Film The Big Short
Makalah Resensi Film The Big Short
Makalah Resensi Film The Big Short
Oleh
Nama : Dian Oktavia Kusuma Dewi
NIM : 6211151186
- Jeremy Kleiner
- Arnon Milchan
- Brad Pitt
- Louise Rosner
(sumber : IMDb)
PENDAHULUAN
Film the big short ini merupakan sebuah film drama biografi dan film
Hollywood yang diadaptasi darinovel laris karya Michael Lewis dengan judul
The Big Short : Inside the Doomsday Machine. Buku tersebut diangkat dari
kisah nyata tentang krisis ekonomi global, terutama di Amerika Serikat di tahun
Pada akhir tahun 1970an, perbankan bukanlah sebuah pekerjaan yang akan
memberikan penghasilan yang besar. Perbankan adalah sebuah pekerjaan yang
membosankan. Mereka hanya duduk di depan komputer dan sibuk dengan telepon
seluler. Lalu suatu hari datanglah Mr. Leuwis, yang mengubah kehidupan dari
perbankan dengan satu ide sederhananya, yaitu dukungan keamanan hipotek.
Sejak saat itu uang datang tiada henti. Namun Amerika Serikat tidak melihat
peluang itu as salah satu industri yang membosankan dari perbankan kuno.
Lalu suatu hari, hampir 30 tahun kemudian, yaitu tahun 2008 ekonomi
Amerika Serikat mengalami kehancuran. Perekonomian Amerika Serikat berada
dalam masalah serius. Penjualan perusahan FED yang berpengaruh kala itu
mengalami kehancuran. Bencana yang dialami Amerika Serikat dalam
Namun karena dana mereka yang terlalu kecil membuat tidak ada yang
berminat menjadikan mereka as investor. Mereka harus bergerak dengan tepat tapi
juga harus secara cepat karena jika salah, harta CDS yang mereka punya tidak
akan berharga. Mereka sudah bisa memprediksi kalau investasi bidang properti
yang saat ini sedang boomin sebenarnya sedang mengalami masalah karena
banyaknya kredit atau cicilan macet.
Lalu Jared Vennett, seorang yang bekerja di bidang perbankan tapi justru
menyarankan agar semua perusahaan pengelola saham tidak berinvestasi bidang
bidang properti yang sedang bergandeng mesra dengan bidang perbankan.
Langkah keempat orang tersebut mendapat banyak ujian dan tentangan dari
banyak pihak.
Mark Baum, seorang memimpin dari tim kecil sebuah perusahaan yang
bergerak di bidak perbankan telah menderita kerugian yang sangat banyak.
Dukungan keamanan security, pinjaman subprimal, keuangan itu sangat
membingungkan. Penjualan rumah, kredit macet, merupakan bom waktu. Dan
Burry berusaha untuk memperpendek waktunya. Burry berencana untuk
mendapatkan sebuah bank untuknya dan dia akan membelinya.
Burry ingin bertarung melawan pasar properti. Dia pun mencari bank yang
dapat diajak bekerjasama dengannya. Jared Vennet merupakan seorang pekerja
atau petinggi atau pimpinan dari Bank Deutsche. Mark Baum memiliki tim kecil
di perusahaannya dan sikap tim kecilnya tersebut mencerminkan ketidak
percayaan terhadap sistem. Mark Baum memiliki orang kepercayaan yang
bernama Vinny Daniel dan Dany Noses merupakan seorang yang paling optimis
di tim kecil tersebut.
Namun kesantaian dia berubah menjadi kesibukan saat Charlie Geller dan
Jammie Shipley meminta bantuan kepada Ben untuk bergabung dengan mereka
dan membantu mereka mendapatkan ISDA. Mereka mencoba untuk
mempengaruhinya. Ben bersikeras tidak mau menerima ajakan mereka. Namun
Akhirnya Ben pun menemui mereka. Pada suatu hari dia terbang ke kota
New York. Kebenaran itu seperti puisi. Dan kebanyakan orang membenci puisi.
Delikuensi surat gadai mencapai harga satu juta pada saat itu. Harga surat gadai
melesat tajam.
Delikuensi surat hutang naik dan CDO lebih berharga. Masing-masing dari
tim mereka mengalami berbagai macam masalah yang sangat rumit. Yang bahkan
sampai terjadi perdebatan dan percekcokan diantara mereka, hingga terdapat
teriakan dan mereka saling berteriak satu sama lain.
Tim Jimmy serta tim kecil Mark di tempat dan waktu yang berbeda
memutuskan untuk pergi ke Las Vegas untuk menghadiri forum sekuritisasi
Amerika Serikat. Mereka harus menghadiri itu karena disana akan ada penjualan
surat hutang dan CDO, peminjaman subprime dan trade pun akan ada disana.
Ketika dust selesai dari tumbangnya. 5 triliun dollar dalam uang pengsiun,
harga rumah mewah, 401k, simpanan dan ikatan telah menghilang. Deelapan juta
manusia kehilangan pekerjaan mereka dan enam juta manusia kehilangan tempat
tinggalnya. Dan itu hanya terjadi di Amerika Serikat.
Krisis finansial saat ini adalah yang terburuk semenjak depresi besar tahan
1929, dan krisis ini menuju pada titik nadir (paling rendah). Akar krisis keuangan
ini sudah tertanam semenjak dekade 1980-an, yang saat itu presiden Ronald
Reagen dan Perdana Menteri Margaret Thatcher mendamba laissez faire, mazhab
yang menjungjung pasar liberal yang akan mengoreksi sendiri atas kesalahan.
Dalam dinamika ekonomi semua negara di dunia yang saat ini makin
mengglobal, tampak kecenderungan universal, manakala terjadi gejolak di sebuah
kawasan suatu negara (seperti di Amerika Serikat), akan menimbulkan dampak
kehidupan tata perekonomian nasional negara-negara lain di dunia. Pergeseran
nilai-nilai ekonomi dunia yang mengancam ke arah resesi diperkirakan akan
mempengaruhi kondisi perekonomian nasional pada semua negara di dunia yang
melakukan perdagangan internasional. Inilah resesi yang belakangan ini menjadi
wacana masyarakat internasional, semenjak merebaknya isu perlambatan ekonomi
Amerika Serikat.
Saat itu, imbas langsung krisis keuangan Amerika Serikat mulai terasa di
Jerman. Melalui transfer otomatis, Bank Pembangunan Jerman KfW menyalurkan
dana 300 juta Euro lebih kepada Lehman Brothers yang sudah bangkrut. Kritik
tajam pun terlontar dari kalangan politisi Jerman yang mengecam keteledoran
para penanggung jawab KfW.
Sampai 6 bulan kemudian, September 2008, Fanny Mae dan Freddie Mac
tersungkur dan harus disuntik 200 milyar dollar. Lalu disusul bankrutnya Lehman
Brothers dan sejumlah raksasa lainnya. Oleh karena itu tampaknya sekarang tak
ada ahli yang berani meramalkan sampai kapan krisis ini berakhir. Meski
Para ahli sepakat sekarang bahwa krisis ini disebabkan tak adanya regulasi
yang mengatur pasar saham Wall Street. Di dalam ideologi kapitalisme liberal,
regulasi adalah barang haram. Oleh karena itu mantera yang harus terus
diamalkan adalah deregulasi. Dan itu dilaksanakan di Amerika sejak pemerintahan
Presiden Ronald Reagan, di tahun 1980-an. Reagan menggunakan sistem
kapitalisme untuk menghadapi sistem ekonomi terpusat dari komunisme, musuh
Amerika dan Barat dalam Perang Dingin pada waktu itu.
Di zaman Presiden Clinton, misalnya, regulasi yang sudah ada sejak Great
Depression, yang melarang bank komersial memperluas aktivitasnya dalam
berbagai kegiatan finansil lain seperti investasi dan asuransi, dideregulasi alias
dinyatakan tak berlaku. Apalagi ketika Alan Greenspan menjadi pemimpin The
Fed, deregulasi demi deregulasi dilakukan. Sehingga iklim di sekitar pasar
keuangan dan modal Amerika memang sangat bebas. Alan Greenspan pun dipuji-
puji setinggi langit.
Krisis global tahun 2008 yang berawal dari krisis keuangan Amerika
Serikat terjadi karena banyaknyadefault payment dari instrumencredit default
swap di pasar keuangan Amerika Serikat. Subprime mortgage merupakan istilah
untuk kredit perumahan (mortgage) yang diberikan kepada debitor dengan sejarah
kredit yang buruk atau belum memiliki sejarah kredit sama sekali, sehingga
digolongkan as kredit yang berisiko tinggi. Penyaluran subprime mortgage di AS
mengalami peningkatan pesat yakni sebesar US$ 200 miliar pada 2002 menjadi
US$ 500 miliar pada 2005.
Pada tahun 2004 total penerbitan CDOs global baru berada pada level
sekitar US$ 150 miliar. Selain dalam bentuk CDOs, MBS juga diresekuritisasi
dalam beberapa bentuk sekuritas lain yang sudah sulit dilacak bentuk maupun
jumlahnya, diantaranya sekuritas SIV (Structured Investment Vehicles). Maraknya
perdagangan CDOs di pasar global juga dipengaruhi hasil rating yang dikeluarkan
oleh lembaga-lembaga pemeringkat internasional, yang
cenderung underpricing terhadap risiko dari produk-produk derivatif di
atas. Kondisi ini pada akhirnya memberi pukulan berat pada pasar perumahan AS,
yang ditandai dengan banyaknya debitur yang mengalami gagal bayar.
KELEMAHAN FILM:
Bagi orang-orang umum, yang awam dengan dunia ekonomi dan
kurang begitu menyukai bidang ekonomi, maka film The Big Short ini
akan membuat penonton tersebut jenuh menonton film itu.
Terdapat berbagai istilah dalam bidang ekonomi yang kurang dapat
dipahami oleh orang awam, seperti istilah credit default swap, sub-prime