Intervensi Askep Syok Hipovelemik

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 12

D.

RECANAAN KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
No Diagnosa Keperawatan
(NOC) (NIC)
1 Ketidakefektifan pola nafas Setelah dilakukan tindakan keperawatan NIC
Batasan Karakteristik : 1 x 2 jam diharapkan pola nafas pasien Oxygen Therapy
Bradipnea teratur dengan kriteria : Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
Pertahankan jalan nafas yang paten
Dispnea NOC :
Siapkan peralatan oksigenasi
Fase ekspirasi memanjang Respiratory status : Ventilation Monitor aliran oksigen
Monitor respirasi dan status O2
Ortopnea Respirasi dalam batas normal
Pertahankan posisi pasien
Penggunaan otot bantu pernafasan (dewasa: 16-20x/menit) Monitor volume aliran oksigen dan jenis canul
Irama pernafasan teratur
Penggunaan posisi tiga titik yang digunakan.
Kedalaman pernafasan normal
Monitor keefektifan terapi oksigen yang telah
Peningkatan diameter anterior-posterior Suara perkusi dada normal (sonor)
Retraksi otot dada diberikan
Penurunan kapasitas vital
Tidak terdapat orthopnea Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi
Penurunan tekanan ekspirasi Taktil fremitus normal antara dada Monitor tingkat kecemasan pasien yang
Penurunan tekanan inspirasi kiri dan dada kanan kemungkinan diberikan terapi O2
Ekspansi dada simetris
Penurunan ventilasi semenit
Tidak terdapat akumulasi sputum
Pernafasan bibir Tidak terdapat penggunaan otot
Pernafasan cuping hidung bantu napas
Pernafasan ekskursi dada
Pola nafas abnormal (mis., irama,
frekuensi, kedalaman)
Takipnea

Faktor yang berhubungan


Ansietas
Cedera medulaspinalis
Deformitas dinding dada
Deformitas tulang
Disfungsi neuromuskular
Gangguan muskuluskeletal
Gangguan Neurologis (misalnya :
elektroenselopalogram(EEG) positif,
trauma kepala, gangguan kejang)
Hiperventilasi
Imaturitas neurologis
Keletihan
Keletihan otot pernafasan
Nyeri
Obesitas
Posisi tubuh yang menghambat
ekspansi paru
Sindrom hipoventilasi

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


No Diagnosa Keperawatan
(NOC) (NIC)
2 Diare Setelah dilakukan tindakan keperawatan NIC:
Batasan Karakteristik : ..x.. jam diharapkan diare teratasi dengan Manajemen Diare
Nyeri abdomen sedikitnya tiga kali defekasi kriteria hasil: Tentukan riwayat diare
per hari NOC : Ambil tinja untuk pemeriksaan kultur dan
Kram
Eliminasi USus sesnsitifitas apabila diare berlanjut
Bising usus hiperaktif
Ada dorongan Gerakan usus normal (5-30 x per Evaluasi profil pengobatan terhadap adanya efek
Faktor yang berhubungan : samping pada gatrointestinal
menit)
Faktor yang berhubungan Warna feses coklat kekuningan Ajari pasien penggunaan obat anti diare secara
Ansietas Feses lembut dan berbentuk
Tingkat stres tinggi tepat.
Kemudahan BAB
Situasional Instruksi pasien atau anggota keluarga untuk
Tidak diperlukan dorongan banyak
Efek samping obat mencatat warna, volume, frekuensi, dan konsistensi
Penyalahgunaan alkohol otot untuk mengeluarkan feses
Kontaminan Mampu mengeluarkan feses tanpa tinja.
Penyalahgunaan laksatif bantuan Evaluasi kandungan nutrisi dari makanan yang
Radiasi, toksin Suara bising usus normal (5-30 kali sudah dikonsumsi sebelumnya
Melakukan perjalanan
per menit) Berikan makanan dalam porsi kecil dan lebih sering
Slang makan
Fisiologis Tidak terdapat darah dalam feses serta tingkat porsi secara bertahap
Proses infeksi dan parasit Tidak terdapat mukus dalam feses Identifikasi faktor yang bisa menyebabkan diare
Inflamasi dan iritasi Tidak terdapat nyeri saat BAB
(misalnya medikasi, bakteri, dan pemberian
Malabsorbsi
Keseimbangan Cairan
makanan lewat selang)
Tekanan darah dalam batas normal
Monitor tanda dan gejala diare
Anak-anak (90-120/60-80
Amati turgor secara berkala
mmHG) Ukur diare/output pencernaan
Dewasa (110-130/70-90 mmHg) Britahu dokter apabila terjadi peningkatan frekuensi
Lansia (<160/<90 mmHg)
Turgor Kulit elastis atau suara perut
Membran mukosa lembab Konsultasikan pada dokter jika tanda dan gejala
Hematokrit normal diare menetap
Laki-laki (38.8 50 %) Instruksikan diet rendah serat, tinggi prtein, tinggi
Perempuan (35-44,5%)
kalori sesuai kebutuhan.
Ajari pasien cara menurunkan stress, sesuai
kebutuhan
Bantu pasien untuk melakukan teknik penurunan
stres

Manajemen Cairan
Timbang berat badan setiap hari dan monitor status
pasien
Jaga intake/asupan yang adekuat dan catat output
pasien
Masukan kateter urine
Monitor status hidrasi (misalnya membran mukosa
lembab, denyut nadi adekuat, dan tekanan darah
ortostatik)
Monitor hasil laboratorium yang relevan dengan
retensi cairan (misalnya peningkatan berat jenis,
peningkatan BUN, penurunan hematokrit, dan
peningkatan kadar osmolitas urine)
Monitor tanda tanda vital pasien
Monitor makanan/cairan yang dikonsumsi dan
hitung asupan kalori harian
Brikan terapi IV sesuai yang ditentukan
Monitor status gizi
Tingkatkan asupan oral (misalnya, memberikan
sedotan, menawarkan cairan di antara waktu
makan) yang sesuai
Distribusikan asupan cairan selama 24 jam.
Konsultasikan dengan dokter jika ada tanda-tanda
dan gejala kelebihan volume cairan menetap atau
memburuk

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


No Diagnosa Keperawatan
(NOC) (NIC)
3 Kekurangan volume cairan Setelah diberikan asuhan keperawatan Fluid Management
Batasan Karakteristik: Monitor hasil laboratorium yang sesuai dengan
selama 1 x 2 jam diharapkan masalah
Haus retensi cairan (peningkatan BUN, penurunan
kekurangan volume cairan dapat teratasi
Kelemahan
hematokrit, peningkatan osmolaritas urin)
Kulit kering dengan kriteria hasil :
Monitor tanda-tanda vital (tekanan darah dan nadi)
Membrane mukosa kering
NOC: Monitor hemodinamik status (MAP)
Peningkatan frekuensi nadi
Kolaborasikan terapi cairan lewat infus
Peningkatan hematokrit Fluid Balance
Peningkatan konsentrasi urine Tekanan darah dalam batas normal
Fluid Monitoring
Peningkatan suhu tubuh MAP dalam batas normal
Monitor input dan output cairan
Penurunan berat badan tiba-tiba Denyut nadi dalam batas normal
Penurunan haluaran urine Tidak terjadi penurunan kesadaran
Penurunan pengisian vena Kadar hematocrit dalam batas
Penurunan tekanan darah
normal
Penurunan tekanan nadi
Kadar serum elektrolit (BUN dan
Penurunan turgor kulit
Penurunan volume nadi osmolaritas urin) dalam batas
Faktor yang berhubungan :
normal)
Kegagalan mekanisme regulasi
Turgor kulit elastis
Kehilangan cairan aktif
Intake dan output cairan 24 jam
seimbang

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


No Diagnosa Keperawatan
(NOC) (NIC)
4 Penurunan curah jantung Setelah diberikan asuhan keperawatan Cardiac Care
selama. 1 x 2 jam diharapkan masalah Evaluasi adanya nyeri dada (Intesitas, lokasi,
Batasan Karakteristik: penurunan curah jantung dapat teratasi rambatan, durasi, serta faktor yang menimbulkan dan
Perubahan Frekuensi/Irama Jantung dengan kriteria hasil : meringankan gejala).
Monitor EKG untuk perubahan ST, jika diperlukan.
Bradikardia NOC:
Lakukan penilaian komprehenif untuk sirkulasi
Perubahan EKG (Contoh : aritmia,
Cardiac Pump Effectiveness
perifer (Cek nadi perifer, edema,CRT, serta warna
abnormalitas konduksi, iskemia)
Tekanan darah sistolik dalam batas
Palpitasi dan temperatur ekstremitas) secara rutin.
Takikardia normal Monitor tanda-tanda vital secara teratur.
Tekanan darah diastolik dalam batas Monitor status kardiovaskuler.
Perubahan Preload
Monitor disritmia jantung.
normal
Penurunan tekanan vena sentral (Central Dokumentasikan disritmia jantung.
Heart rate dalam batas normal
Catat tanda dan gejala dari penurunan curah jantung.
venous pressure, CVP) Peningkatan fraksi ejeksi
Monitor status repirasi sebagai gejala dari gagal
Peningkatan tekanan vena sentral (Central Peningkatan nadi perifer
Tekanan vena sentral (Central venous jantung.
venous pressure, CVP)
Monitor abdomen sebagai indikasi penurunan
Penurunan tekanan arteri paru (Pulmonary pressure) dalam batas normal
Gejala angina berkurang perfusi.
artery wedge pressure, PAWP)
Edema perifer berkurang Monitor nilai laboratorium terkait (elektrolit).
Peningkatan tekanan arteri paru (Pulmonary
Gejala nausea berkurang Monitor fungsi peacemaker, jika diperlukan.
artery wedge pressure, PAWP) Tidak mengeluh dispnea saat istirahat Evaluasi perubahan tekanan darah.
Edema Tidak terjadi sianosis Sediakan terapi antiaritmia berdasarkan pada
Keletihan
kebijaksanaan unit (Contoh medikasi antiaritmia,
Murmur
Circulation Status
Distensi vena jugularis cardioverion, defibrilator), jika diperlukan.
Peningkatan berat badan MAP dalam batas normal Monitor penerimaan atau respon pasien terhadap
PaO2 dalam btas normal (60-80 mmHg)
Perubahan Afterload medikasi antiaritmia.
PaCO2 dalam batas normal (35-45
Monitor dispnea, keletihan, takipnea, ortopnea.
Warna kulit yang abnormal (Contoh : pucat,
mmHg)
kehitam-hitaman/agak hitam, sianosis) Saturasi O2 dalam batas normal (>
Cardiac Care : Acute
Perubahan tekanan darah
95%)
Kulit lembab Monitor kecepatan pompa dan ritme jantung.
Capillary Refill Time (CRT) dalam
Penurunan nadi perifer Auskultasi bunyi jantung.
Penurunan resistensi vaskular paru batas normal (< 3 detik) Auskultasi paru-paru untuk crackles atau suara nafas
(Pulmonary Vascular Resistance, PVR) tambahan lainnya.
Peningkatan resistensi vaskular paru Monitor efektifitas terapi oksigen, jika diperlukan.
Monitor faktor-faktor yang mempengaruhi aliran
(Pulmonary Vascular Resistance, PVR)
Penurunan resistensi vaskular sistemik oksigen (PaO2, nilai Hb, dan curah jantung), jika
Systemic Vascular Resistance, PVR) diperlukan.
Peningkatan resistensi vaskular sistemik Monitor status neurologis.
Monitor fungsi ginjal (Nilai BUN dan kreatinin), jika
(Systemic Vascular Resistance, PVR)
Dispnea diperlukan.
Oliguria Administrasikan medikasi untuk mengurangi atau
Pengisian kapiler memanjang
mencegah nyeri dan iskemia, sesuai kebutuhan.
Perubahan Kontraktilitas
Batuk
Crackle
Penurunan indeks jantung
Penurunan fraksi ejeksi
Penurunan indeks kerja pengisian ventrikel
kiri (Left ventricular stroke work index,
LVSWI)
Penurunan indeks volume sekuncup (Stroke
volume index, SVI)
Ortopnea
Dispnea parokismal nokturnal
Bunyi S3
Bunyi S4
Perilaku/Emosi
Kecemasan atau ansietas
Gelisah
Berhubungan dengan:
Perubahan frekuensi jantung (Heart rate,
HR)
Perubahan ritme jantung
Perubahan afterload
Perubahan kontraktilitas
Perubahan preload
Perubahan volume sekuncup

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


No Diagnosa Keperawatan
(NOC) (NIC)
5 Nyeri Akut Setelah dilakukan asuhan keperawatan Analgesic Administration
Batasan Karakteristik selama ...x.. jam diharapkan nyeri Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan
Bukti nyeri dengan menggunakan berkurang dengan kriteria hasil : derajat nyeri sebelum pemberian obat
standar daftar periksa nyeri untuk NOC: Evaluasi efektivitas pemberian analgesik setelah
pasien yang tidak dapat Pain Level dilakukan injeksi. Selain itu observasi efek
mengungkapkannya (mis., Neonatal Melaporkan gejala nyeri berkurang samping pemberian analgesik seperti depresi
Melaporkan lama nyeri berkurang
Infant Pain Scale, Pain Assesment pernapasan, mual muntah, mulut kering dan
Tidak tampak ekspresi wajah
Checklist for Senior with Limited konstipasi.
kesakitan
Ability to Communicate) Tidak gelisah Monitor vital sign sebelum dan sesudah
Diaphoresis Respirasi dalam batas normal
pemberian analgesik pertama kali
Dilatasi pupil
(dewasa: 16-20 kali/menit)
Ekspresi wajah nyeri (mis., mata kurang Kolaborasi pemberian analgetik : Paracetamol (1
bercahaya, tampak kacau, gerakan mata flash) (IV)
berpencar atau tetap pada satu focus,
meringis)
Focus menyempit (mis., persepsi waktu,
proses berfikir, interaksi dengan orang
dan lingkungan)
Focus pada diri sendiri
Keluhan tentang intensitas
menggunakan standar skala nyeri (mis.,
skala Wong-Baker FACES, skala analog
visual, skala penilaian numerik)
Keluhan tentang karakteristik nyeri
dengan menggunakan standar isntrumen
nyeri (mis., McGill Pain Questionnaire,
Brief Pain Inventory)
Laporan tentang perilaku
nyeri/perubahan aktivitas (mis., anggota
keluarga, pemberi asuhan)
Mengekspresikan perilaku (mis.,
gelisah, merengek, menangis, waspada)
Perilaku distraksi
Perubahan pada parameter fisiologis
(mis., tekanan darah, frekuensi jantung,
frekuensi pernafasan, saturasi oksigen,
dan endtidal karbon dioksida (CO2))
Perubahan posisi untuk menghindari
nyerii
Perubahan selera makan
Putus asa
Sikap melindungi area nyeri
Sikap tubuh melindungi
Faktor yang berhubungan :
Agens cedera biologis (mis., infeksi,
iskemia, neoplasma)
Agens cedera fisik (mis., abses,
amputasi, luka bakar, terpotong,
mengangkat berat, prosedur bedah,
trauma, olahraga berlebihan)
Agens cedera kimiawi (mis., luka
bakar, kapsaisin, metilen klorida, agens
mustard)

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


No Diagnosa Keperawatan
(NOC) (NIC)
6 Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan Setelah diberikan asuhan keperawatan Circulatory Care : Arterial Insufficiency
perifer selama 1 x 2 jam, perfusi jaringan perifer Lakukan penilaian komprehensif sirkulasi perifer
Batasan Karakteristik: pasien menjadi efektif dengan kriteria (seperti: cek sirkulasi nadi, udeme, crt, warna,
Bruit Femoral hasil: dan suhu)
Edema NOC: Evaluasi udeme periper dan nadi
Indeks ankle-brakhial <0,90 Tissue Perfusion Peripheral Periksa kulit untuk ulkus arteri atau kerusakan
Kelambatan penyembuhan luka perifer Capilary refil pada jari-jari tangan jaringan
Klaudikasi intermiten dalam batas normal (< 3 detik) Tempatkan ekstremitas dalam posisi tergantung
Capilary refil pada jari-jari kaki
Nyeri ekstremitas dengan tepat
dalam batas normal (< 3 detik)
Paresthesia Ubah posisi pasien setidaknya setiap 2 jam
Tekanan darah sistolik dalam batas
Pemendekan jarak bebas nyeri yang dengan tepat
normal
ditempuh dalam uji berjalan 6 menit Tekanan darah diastolik dalam Instruksikan pasien pada faktor-faktor yang
Pemendekan jarak total yang ditempuh batas normal mengganggu sirkulasi (mis merokok pakaian
MAP dalam batas normal
dalam uji berjalan 6 menit (400-700m ketat, paparan suhu dingin, dan persimpangan
Nadi teraba kuat
pada orang dewasa) Tidak terjadi udeme pada perifer. dari kaki dan kaki)
Penurunan nadi perifer Pertahankan hidrasi adequat untuk menurunkan
Perubahan fungsi motorik kekentalan darah
Perubahan karakteristik kulit (mis. Pantau status cairan, termasuk asupan dan output
Warna, elastisitas, rambut, kelembapan, Circulatory Care : Venous Insufficiency
kuku, sensasi, suhu) Lakukan penilaian komprehensif sirkulasi perifer
Perubahan tekanan darah di ekstremitas (seperti memeriksa denyut nadi perifer, edema,
Tidak ada nadi perifer pengisian kapiler, warna dan suhu).
Waktu pengisian kapiler > 3 detik Evaluasi edema perifer dan nadi
Warna kulit pucat saat elevasi Ubah posisi pasien setidaknya setiap 2 jam
Warna tidak kembali ke tungkai 1 menit Anjurkan latihan ROM pasif atau aktif, terutama
setelah tungkai diturunkan latihan ekstremitas bawah, selama istirahat.
Faktor yang Berhubungan: melindungi ekstremitas dari cedera (selimut
Diabetes Melitus untuk bagian kaki dan kaki terbawah, papan
Gaya hidup kurang gerak kaki/ayunan pada bagian bawah tempat tidur,
Hipertensi sepatu yang sesuai dengan ukuran).
Kurang pengetahuan tentang factor Pertahankan hidrasi yang memadai untuk
pemberat (mis. Merokok, gaya hidup menurunkan kekentalan darah
monoton, trauma, obesitas, asupan Pantau status cairan, termasuk asupan dan output
garam, imobilitas)
Kurang pengetahuan tentang proses
penyakit (mis. Diabetes, hiperlipidemia)
Merokok
Penurunan suplay darah

You might also like