Yuni Mulya Utami X6/2

8
SEARCH FOR BOSTON BOMBERS
May 14, 2013 09:37 UTC

American law enforcement officials this week looked for suspects in the
bombings at the Boston Marathon. Three people were killed when two bombs
exploded near the finish line on Monday. More than 170 others were injured.

On Thursday, federal investigators released a video tape and pictures taken

around the time of the Boston bombings. The images showed two young men
carrying backpacks. Officials believe the bombs were transported in the bags.

On Friday, police identified the suspects as brothers and ethnic Chechens. The
two were born in Kyrgyzstan and lived for several years in Dagestan before
coming to the United States as refugees.

The uncle of the brothers spoke to reporters from his home in the state of
Maryland. He says the brothers family is Muslim. He also confirmed their ethnic
identity.

The issue of identity is complex.

Aslan Doukaev directs the North Caucasus Service of Radio Free Europe/Radio
Liberty. He spoke to us from the Czech Republic.

Yes, I am familiar--Im myself of Chechen origin and I know the social structure
and I think I can speak about that. But if were going to talk about these two
young persons, they had, they lived all their lives outside of Chechnya so its
probably, it is probably not, would be not correct on my part to speak about them
as part of this Chechnya, Chechen society or Chechen environment.

Mr. Doukaev says the young men appear to be unlike other terror suspects.

Im really personally a little bit baffled and confused because they do not fit the
normal profile of, you know, North Caucasus terrorists. They are urban. They are
well educated. They were probably well integrated in American society. So they
do not fit the profile of people Im used (to), as a journalist, to deal with.

Stephanie Nawyn is an assistant professor of Sociology at Michigan State

University. She has studied refugee resettlement and social inclusion of both
male and female refugees. She says many refugees can experience a lack of
belonging in a new country.

Most will tell you that it takes about five to six years, to feel like they can be
part of their communities. And most refugees actually do get to that point, where
they feel integrated. But this initial alienation is quite common. However, it very,
very rarely translates into this kind of anti-social behavior.

She says that when violence takes place, it is the work of young people who
came to the country as children.

Stephanie Nawyn also sees a difference between male and female refugees.

I think, too, it is important to recognize this almost always happens among men.
And among men who feel like they arent able to achieve the kinds of status that
they would like or that they are deserving of and that is not just a threat to them,
you know, to their sense of what they deserve based on their class status. But it
is a threat to what they feel they deserve as men.

[Type text]
 Yuni Mulya Utami X6/2
8

ARTI:
PENCARIAN PENGEBOM BOSTON
Aparat penegak hukum Amerika minggu ini mencari tersangka dalam pemboman
di Boston Marathon. Tiga orang tewas ketika dua bom meledak di dekat garis
finish pada hari Senin. Lebih dari 170 lainnya terluka.

Pada hari Kamis, penyelidik federal merilis rekaman video dan gambar yang
diambil sekitar waktu pemboman Boston. Gambar menunjukkan dua pemuda
yang membawa ransel. Para pejabat percaya bahwa bom diangkut dalam
kantong.

Pada hari Jumat, polisi mengidentifikasi tersangka sebagai saudara dan etnik
Chechnya. Keduanya lahir di Kyrgyzstan dan tinggal selama beberapa tahun di
Dagestan sebelum datang ke Amerika Serikat sebagai pengungsi.

Paman dari saudara berbicara kepada wartawan dari rumahnya di negara bagian
Maryland. Dia mengatakan keluarga bersaudara beragama Islam. Ia juga
menegaskan identitas etnis mereka.

Masalah identitas yang kompleks.

Aslan Doukaev mengarahkan Kaukasus Utara Layanan Radio Free Europe / Radio
Liberty. Ia berbicara kepada kita dari Republik Ceko.

"Ya, saya kenal - diriku aku minta asal Chechnya dan aku tahu struktur sosial dan
saya pikir saya dapat berbicara tentang hal itu. Tetapi jika kita akan berbicara
tentang dua orang muda, mereka, mereka hidup sepanjang hidup mereka di luar
Chechnya jadi mungkin, mungkin tidak, akan tidak benar pada bagian saya
untuk berbicara tentang mereka sebagai bagian dari Chechnya ini , masyarakat
atau lingkungan Chechnya Chechnya.

Mr Doukaev mengatakan pemuda tampaknya seperti tersangka teroris lainnya.

"Aku benar-benar pribadi sedikit bingung dan bingung karena mereka tidak
cocok dengan profil normal, Anda tahu, Kaukasus Utara teroris. Mereka
perkotaan. Mereka berpendidikan. Mereka mungkin terintegrasi dengan baik
dalam masyarakat Amerika. Jadi mereka tidak cocok dengan profil orang yang
saya digunakan (untuk), sebagai wartawan, untuk menangani. "

Stephanie Nawyn adalah asisten profesor Sosiologi di Michigan State University.

Dia telah mempelajari pemukiman kembali pengungsi dan inklusi sosial dari
kedua pengungsi laki-laki dan perempuan. Dia mengatakan banyak pengungsi
dapat mengalami kekurangan milik di negara baru.

"Sebagian besar akan memberitahu Anda bahwa itu membutuhkan waktu sekitar
lima hingga enam tahun, merasa seperti mereka dapat menjadi bagian dari
komunitas mereka. Dan sebagian besar pengungsi sebenarnya sampai ke titik
itu, di mana mereka merasa terintegrasi. Tapi keterasingan awal ini adalah
sangat umum. Namun, itu sangat, sangat jarang diterjemahkan ke dalam jenis
perilaku anti-sosial. "

Dia mengatakan bahwa ketika kekerasan terjadi, itu adalah pekerjaan orang-
orang muda yang datang ke negara itu sebagai anak-anak.

Stephanie Nawyn juga melihat perbedaan antara pengungsi pria dan wanita.

[Type text]
 Yuni Mulya Utami X6/2
8
"Saya pikir juga, penting untuk menyadari hal ini hampir selalu terjadi di antara
manusia. Dan di antara manusia yang merasa seperti mereka tidak mampu
mencapai macam status yang mereka ingin atau bahwa mereka layak dan yang
tidak hanya ancaman bagi mereka, Anda tahu, rasa apa yang mereka
sepantasnya didasarkan pada mereka status kelas. Tapi itu adalah ancaman bagi
apa yang mereka merasa mereka layak sebagai laki-laki. "

[Type text]