Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Medula Vol. 2 No.

1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006

PREPARASI FENILBUTAZON DALAM PEMBAWA VESIKULAR


ETOSOM DENGAN BERBAGAI VARIASI KONSENTRASI
FOSFATIDILKOLIN DAN ETANOL
Nur Illiyyin Akib*, Suryani*, Halimahtussaddiyah R**, Niken Prawesti*

*Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo


**Fakultas MIPA Universitas Halu Oleo

ABSTRACT

Phenylbutazone is non steroidal anti-inflammatory drug (NSAID) used in treatment of joint inflammation
such as rheumathoid arthritis. In order to minimize irritation effect on gastrointestinal tract, the dose of
phenylbutazone is reduced or administered through transdermal pathways. Flux penetration of drugs across the
membrane can be improved by using vesicular type of delivery system such as ethosome. This study aim to
prepare phenylbutazone in ethosome vesicular system. Ethosome vesicular systems were prepared with various
concentrations of phosphatidylcholine (2% and 3%) and ethanol (30%, 35%, and 40%). Vesicles that are
formed further characterized by shape, size and entrapment efficiency. The shaped of ethosome produced is
large unilamellar vesicle. The size of vesicle varies between 0.57 to 0.81 m with the smallest size on Formula
C. The highest entrapment efficiencies was also on the Formula C by 59.88% with 2% concentration of
phosphatidylcholine and 40% of ethanol.
Keywords: phenylbutazone, vesicle, ethosomes.

LATAR BELAKANG Fenilbutazon memiliki aktivitas anti-


Rematik sendi adalah penyakit inflamasi yang lebih kuat daripada kerja
autoimun yang menyebabkan peradangan analgetiknya sehingga telah dipakai selama
pada sendi, misalnya jari-jari tangan, bertahun-tahun untuk mengobati RA yang
pergelangan tangan, sendi bahu, sendi lutut, bekerja melalui penghambatan enzim
dan panggul. Umumnya selalu simetris, yang siklooksigenase dan penghambatan
artinya mengenai sendi kanan dan kiri secara pembentukan mediator inflamasi, seperti
bersamaan. Prevalensi rematik sendi di prostaglandin (Cairns, 2004).
Indonesia 0,2% untuk penduduk di daerah Efek analgetik dan anti-inflamasi
pedesaan dan 0,3% untuk penduduk di fenilbutazon lebih tinggi dibandingkan
daerah kota (Darmawan dkk., 2011). ibuprofen (McEvoy, 2004). Obat ini sering
Terapi rematik sendiri dapat dilakukan menimbulkan reaksi merugikan, terutama
melalui dua cara, yaitu terapi non- bila diberikan secara oral berupa iritasi
farmakologi dan terapi farmakologi. Tujuan lambung (Kee dan Evelyn, 1996). Guna
dari terapi tersebut adalah untuk mengatasi efek samping tersebut maka
meningkatkan kualitas hidup seperti fenilbutazon diberikan melalui rute
mengurangi keparahan penyakit, menjaga transdemal. Dosis obat pun dapat dikurangi
kemampuan pasien untuk dapat beraktivitas, karena langsung bekerja di lokasi tempat
meredakan rasa nyeri pada sendi dan aplikasinya.
memperlambat kerusakan sendi (Dipiro dkk., Sistem transdermal merupakan sistem
2008). Obat Golongan Anti Inflamasi Non pemberian obat secara topikal dalam bentuk
Steroid (AINS) sering digunakan untuk patch atau semisolid (gel, salep, atau krim)
meredakan nyeri pada Rheumatoid Arthritis yang menghantarkan obat secara sistemik
(RA) dengan cara menghambat dengan kecepatan yang terkontrol. Molekul
siklooksigenase sehingga sintesis obat dalam sistem transdermal akan
prostaglandin turut dihambat (Gard, 2001). berpenetrasi masuk melewati sel-sel kulit
Salah satu obat golongan AINS yang dapat secara difusi (Parashar dkk., 2013). Optimasi
digunakan dalam terapi RA adalah penghantaran obat melalui kulit manusia
fenilbutazon. sangat penting dalam terapi. Saat ini rute

112
Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006

transdermal setara dengan pemberian oral METODE PENELITIAN


sebagai salah satu penelitian tersukses dalam Alat
sistem penghantaran obat (Gupta, 2005). Timbangan analitik (Precisa XB
Penggunaan vesikel lipid dalam sistem 220A), hot plate (Stuart), ultrasonikator
transdermal telah menarik beberapa tahun (Kudos), pengaduk magnetik (Stuart),
terakhir. Bentuk vesikel yang pertama kali gelas kimia (Pyrex), pipet ukur (Pyrex),
diperkenalkan adalah liposom. Liposom Filler (D&N), spektrofotometer UV-Vis
merupakan salah satu vesikel yang (Jenway 6800), sentrifugator (Boeco S-
digunakan sebagai penghantar obat. Namun 8), labu takar (Pyrex), Mikroskop optik
penggunaan liposom memiliki kekurangan (Leica), kaca objek (Kudos).
yaitu liposom tidak berpenetrasi terlalu
dalam pada kulit dan cenderung berada pada Bahan
lapisan atas stratum korneum (Vijayakumar Bahan-bahan yang digunakam dalam
dkk., 2010). Untuk mengatasi permeasi obat penelitian ini adalah fenilbutazon (teknis
yang buruk, Touitou memperkenalkan dari PT. Phapros), fosfatidilkolin (Sigma),
sistem pembawa vesikular yang baru yaitu etanol (teknis), propilen glikol (teknis), dan
sistem etosom (Nandure dkk., 2013). air (teknis).
Etosom merupakan vesikel lipid hasil
modifikasi dari liposom. Etosom adalah Pembuatan Suspensi Fenilbutazon-
vesikel lipid yang terdiri atas fosfolipid, Etosom
alkohol (etanol atau isopropil alkohol) dalam Proses pembuatan dilakukan pada suhu
o
konsentrasi yang relatif tinggi dan air. 40 C. Fosfatidilkolin didispersikan dalam air
Ukuran vesikel etosom bervariasi, mulai dari menghasilkan campuran (1). Etanol dan
ukuran mikrometer (m) hingga sepuluh fenilbutazon dicampur dalam wadah yang
nanometer (nm). Etosom lebih cepat berbeda menghasilkan campuran (2).
berpenetrasi ke dalam lapisan kulit dan Propilen glikol dan sisa etanol dicampur
meningkatkan nilai fluks sediaan menghasilkan campuran (3). Campuran (3)
transdermal secara signifikan serta dapat dimasukkan ke dalam campuran (1) dan
mengatasi efek samping obat berupa iritasi diaduk menggunakan pengaduk magnetik
saluran cerna terutama jika diberikan secara dengan kecepatan 700 rpm membentuk
oral (Pratima dan Tiwari, 2012). campuran (4). Campuran (2) dimasukkan
Sejumlah penelitian telah dilakukan dalam campuran (4). Air ditambahkan
oleh beberapa peneliti untuk mengatasi dan sedikit demi sedikit dan pengadukan
menghindari efek samping fenilbutazon. dilanjutkan selama 5 menit hingga terbentuk
Nanokapsul fenilbutazon telah diformulasi suspensi. Suspensi didinginkan pada suhu
oleh Marchais dkk. (1998) dengan ruang lalu disimpan dalam lemari pendingin.
menggunakan polimer -kaprolakton dan Ukuran vesikel diperkecil dengan metode
polimer asam laktat. Jayachandra dkk. sonikasi (Pratima dan Tiwari, 2012).
(2009) juga melakukan studi pelepasan
secara in-vitro fenilbutazon dalam bentuk Pengamatan Morfologi Vesikel
liposom menggunakan sel difusi Franz. Suspensi etosom diletakkan di atas
Berdasarkan uraian di atas, preparasi permukaan kaca objek. Bentuk dan ukuran
fenilbutazon dalam pembawa vesikular vesikel diamati dengan menggunakan
etosom sejauh ini belum dilaporkan. mikroskop optik (Akib dkk., 2012).
Preparasi fenilbutazon-etosom yang
dilakukan pada penelitian ini diharapkan Pembuatan Larutan Stok Fenilbutazon
dapat mengurangi efek samping obat dan Fenilbutazon ditimbang sebanyak 10
meningkatkan kenyamanan pasien melalui mg dan dilarutkan dengan menggunakan
rute transdermal. etanol di dalam gelas kimia. Larutan
fenilbutazon kemudian dimasukkan dalam

113
Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006

labu takar 100 ml dan dicukupkan etosom yang mengandung fenilbutazon dan
volumenya hingga tanda tera. bahan-bahan penyusun etosom diantaranya
fosfatidilkolin, etanol, propilen glikol, dan
Penentuan Panjang Gelombang air.
Maksimum Fenilbutazon merupakan obat
Larutan stok fenilbutazon 100 ppm golongan Anti Inflamasi Non Steroid
dipipet sebanyak 10 ml kemudian (AINS) yang digunakan sebagai pereda rasa
dimasukkan kedalam labu takar 100 ml dan nyeri dan pada penyakit RA. Konsentrasi
dicukupkan volumenya dengan fenilbutazon yang digunakan dalam
menggunakan etanol hingga tanda tera penelitian ini adalah 0,1% dikarenakan pada
sehingga diperoleh larutan fenilbutazon 10 konsentrasi tersebut fenilbutazon akan larut
ppm. Larutan tersebut diukur serapannya sempurna dalam etanol yang dapat
dengan menggunakan spektrofotometer UV- memudahkan obat untuk terjerap dalam
Vis pada panjang gelombang maksimum. vesikel etosom yang terbentuk.
Fosfatidilkolin dan etanol pada etosom
Pembuatan Kurva Regresi memiliki peran yang penting, konsentrasi
Larutan stok fenilbutazon 100 ppm fosfatidilkolin yang dapat digunakan adalah
dipipet sebanyak 0,5; 1; 1,5; 2; dan 2,5 ml 1-4% namun dalam penelitian ini diambil
kemudian dimasukkan ke dalam labu takar pada rentang 2-3% sebab jika konsentrasinya
25 ml dan dicukupkan volumenya dengan terlalu rendah maka vesikel yang terbentuk
etanol hingga tanda tera. Larutan yang hanya sedikit dan jika konsentrasi
diperoleh memiliki konsentrasi berturut-turut fosfatidilkolin terlalu tinggi akan membuat
2, 4, 6, 8, dan 10 ppm. vesikel terlalu lunak yang dapat
menyebabkan kebocoran pada vesikel dan
Pengukuran Efisiensi Penjerapan pada akhirnya akan menurunkan nilai
Suspensi fenilbutazon-etosom efisiensi penjerapan.
disentrifugasi selama 2 jam dengan Etanol merupakan salah satu penyusun
kecepatan 6000 rpm. Diambil supernatannya penting dari etosom yang berfungsi sebagai
untuk mengukur kadar fenilbutazon yang peningkat penetrasi obat ke dalam kulit dan
tidak terjerap dalam vesikel etosom. juga digunakan sebagai pelarut untuk
Sejumlah 1 ml supernatan dicukupkan melarutkan fenilbutazon. Rentang
volumenya dengan etanol hingga 10 ml, konsentrasi yang digunakan dalam penelitian
kemudian diukur serapannya pada panjang ini adalah 30-40% karena pada konsentrasi
gelombang maksimum menggunakan tersebut fenilbutazon dapat larut dengan
spektrofotometer UV-Vis. sempurna.
Propilen glikol merupakan salah satu
%EE = [(Qt Qs) / Qt] x 100 penyusun etosom yang berfungsi sebagai
penambah kelarutan fenilbutazon.
EE adalah efisiensi penjerapan, Qt adalah Konsentrasi propilen glikol yang dapat
jumlah teoritis fenilbutazon yang digunakan adalah 10-30%. Pada konsentrasi
ditambahkan, dan Qs adalah jumlah 10-25% propilen glikol belum mampu
fenilbutazon yang terdeteksi di supernatan. melarutkan fenilbutazon. Konsentrasinya
ditingkatkan hingga 30% dan fenilbutazon
HASIL DAN PEMBAHASAN pun larut sempurna. Konsentrasi 30%
Preparasi Fenilbutazon-Etosom propilen glikol juga menjadi konsentrasi
Etosom merupakan suatu pembawa maksimum yang dapat digunakan dalam
obat yang mampu masuk dan mencapai penelitian ini disebabkan kombinasi etanol
lapisan kulit paling dalam hingga masuk ke dan propilen glikol dalam etosom yang
sistem sirkulasi. Pada penelitian ini diperbolehkan maksimal 30%.
dilakukan preparasi pembawa vesikuler

114
Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006

Fosfatidilkolin merupakan pembentuk menghasilkan ukuran vesikel yang lebih


vesikel etosom sedangkan etanol sebagai kecil.
peningkat penetrasi yang dapat
menyebabkan gangguan lipid bilayer pada Pengamatan Morfologi dan Ukuran
kulit dan karena itu, saat digabungkan Vesikel
dengan membran vesikel, alkohol dapat Besarnya ukuran vesikel tergantung
meningkatkan kemampuan vesikel untuk pula pada konsentrasi etanol. Semakin
berpenetrasi ke stratum korneum. Selain itu banyak etanol yang terkandung dalam
juga, karena tingginya konsentrasi alkohol formula maka ukuran vesikelnya semakin
menyebabkan membran lipid terbungkus kecil begitupun sebaliknya. Hal ini
lebih rapat dan memiliki stabilitas yang baik, disebabkan oleh etanol yang dapat
membentuk struktur yang lebih lunak, dan mengubah karakteristik permukaan vesikel.
meningkatkan kemampuan distribusi obat di Bentuk vesikel yang diperoleh dalam
lipid stratum korneum. penelitian ini merupakan vesikel besar lapis
Suspensi fenilbutazon-etosom telah tunggal yang memiliki kisaran ukuran >0,1
berhasil dipreparasi berdasarkan komposisi m.
penyusunnya. Vesikel etosom terbentuk
ketika fosfatidilkolin didispersi ke dalam air
0.8
maka akan dengan sendirinya membentuk Ukuran Vesikel (m) 0.6958
vesikel tertutup posisi hampir bulat. 0.6 0.5898 0.5746
Fosfolipid melekuk yaitu untuk memperkecil
0.4
sudut kontak dengan medium berair hingga
akhirnya kedua ujung fosfolipid bertemu dan 0.2
membentuk ruang tertutup berbentuk bulat,
0
selanjutnya etosom yang telah terbentuk juga
A B C
akan menjerap obat dan air.
Formula
Proses yang dilakukan setelah
preparasi adalah sonikasi. Proses sonikasi
bertujuan untuk memecah globul yang Gambar 1. Ukuran vesikel (m) Formula A:
terbentuk sehingga berukuran lebih kecil. 2% fosfatidilkolin dan 30% etanol, B : 2%
Sonikasi adalah metode yang umum dan fosfatidilkolin dan 35% etanol, C : 2%
sering digunakan dalam preparasi suspensi fosfatidilkolin dan 40% etanol.
etosom dengan memanfaatkan energi
ultrasonik pada frekuensi 56 kHz. Energi Ukuran vesikel etosom dipengaruhi
ultrasonik adalah gelombang suara yang oleh konsentrasi etanol. Hasil yang diperoleh
membutuhkan medium untuk merambat. pada formula A, B, dan C dengan komposisi
Medium yang umum digunakan dalam 2% fosfatidilkolin, mengalami penurunan
sonikasi adalah cairan, sehingga air ukuran vesikel dengan konsentrasi etanol
digunakan sebagai medium rambat pada yang semakin meningkat (Gambar 1).
proses sonikasi dalam penelitian ini. Proses Formula D dan E dengan komposisi 3%
pemberian energi ultrasonik yang fosfatidilkolin juga menunjukkan
mengganggu partikel sampel untuk berbagai kecenderungan yang sama. Ukuran vesikel
kegunaan. Sonikasi dapat digunakan untuk cenderung menjadi lebih kecil seiring
mempercepat pelarutan karena sonikasi akan dengan meningkatnya konsentrasi etanol
memecah ikatan antar molekul-molekul (Gambar 2).
sehingga diharapkan proses sonikasi akan

115
Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006

Ukuran vesikel 1 0.8146 perbandingan konsentrasi obat yang terjerap


0.6752 0.5935 dalam sistem pembawa terhadap konsentrasi
0.5 obat mula-mula. Nilai %EE diharapkan
(m)

semakin tinggi, yang memungkinkan obat


0
terjerap dalam sistem pembawa semakin
A
D EB FC
Formula banyak dan kemudian dapat dihantarkan
menuju target. Nilai %EE hasil penelitian
Gambar 2. Ukuran vesikel (m) Formula D: dicantumkan pada gambar 4 dan gambar 5.
3% fosfatidilkolin dan 30% etanol, E : 3%
fosfatidilkolin dan 35% etanol, F: 3%
59,42%
fosfatidilkolin dan 40% etanol 56,69%

47,91%
Konsentrasi etanol berbanding terbalik
dengan ukuran vesikel. Konsentrasi etanol
tinggi, menyebabkan ukuran vesikel menjadi
lebih kecil. Hal ini dikarenakan semakin
tinggi konsentrasi etanol maka membran
vesikel juga menjadi semakin tipis (Rasheed
dkk., 2007). Etanol dalam konsentrasi tinggi
dapat meregangkan struktur dari vesikel, dan
Formula
dapat mengubah karakteristik permukaan
vesikel akibat modifikasi muatan pada Gambar 4. Nilai Efisiensi Penjerapan Formula.
permukaannya, muatan permukaan setiap A: 2% fosfatidilkolin dan30% etanol, B: 2%
vesikel akan menjadi lebih negatif yang fosfatidilkolin dan 35% etanol, C: 2%
menjaga setiap vesikel tidak bergabung satu fosfatidilkolin dan 40% etanol
Nilai efisiensi penjerapan (%EE)
sama lain, yang menyebabkan ukuran dipengaruhi oleh konsentrasi etanol dan
vesikel menjadi lebih kecil. fosfatidilkolin dalam formula. Fosfolipid
Pengamatan morfologi vesikel diamati merupakan komponen utama pembentuk
menggunakan mikroskop optik. Bentuk vesikel yang akan menjerap obat sedangkan
vesikel tiap formula berbeda-beda seiring etanol akan mempengaruhi sifat fisik
dengan meningkatnya konsentrasi etanol. vesikel, yaitu menjadikan struktur vesikel
Hasil pengamatan morfologi vesikel formula kurang rapat sehingga obat mudah masuk ke
dengan ukuran paling besar dan paling kecil dalam lipid bilayer.
terdapat pada gambar 3.

56,40% 56,80%
53,43%

Gambar 3. Vesikel etosom pada perbesaran


1.000 kali
D E F
Formula
Pengukuran Efisiensi Penjerapan (%EE)
Pengukuran efisiensi penjerapan Gambar 5. Nilai Efisiensi Penjerapan
dilakukan untuk mengetahui jumlah obat Formula D: 3% fosfatidilkolin dan 30%
yang terjerap dalam vesikel etosom. etanol, E: 3% fosfatidilkolin dan 35% etanol,
Efisiensi penjerapan (%EE) adalah F: 3% fosfatidilkolin dan 40% etanol

116
Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006

Hasil penelitian diperoleh Efisiensi SIMPULAN


penjerapan (%EE) paling tinggi terdapat Simpulan yang dapat diambil dalam
pada formula C yang memiliki kandungan penelitian ini adalah fenilbutazon dapat
40% etanol yaitu sebesar 59.88% sedangkan direparasi dalam pembawa vesicular etosom,
efisiensi terendah terdapat pada formula ukuran vesikel tiap formula berbeda
Formula A sebesar 47,33% yang tergantung dari konsentrasi etanolnya yaitu
mengandung 30% etanol, dengan berkisar 0,57-0,81 m dan efisiensi
meningkatnya konsentrasi etanol maka nilai penjerapan etanol tertinggi terdapat pada
efisiensi penjerapan meningkat pula, namun formula C yaitu sebesar 59,88%.
jika konsentrasi etanol ditingkatkan di atas
40% maka akan dapat menyebabkan vesikel SARAN
menjadi sangat permeabel sehingga dapat Perlu dilakukan penilaian homogenitas
terjadi kebocoran pada vesikel yang ukuran vesikel melalui pengukuran nilai
menyebabkan efisiensi penjerapan obat polidispersitasnya, perlu dilakukan formulasi
menjadi rendah (Dave dkk., 2010). menjadi sediaan gel fenilbutazon-etosom dan
Peningkatan tersebut dikarenakan etanol perlu dilakukan pengujian stabilitas gel
dapat menyebabkan struktur vesikel menjadi fenilbutazon-etosom.
kurang rapat atau renggang. Hal ini yang
kemudian memudahkan molekul obat untuk DAFTAR PUSTAKA
masuk melewati celah pada lipid lapis ganda Akib, N.I., Latifah R. dan Marianti A.M.,
dan meningkatkan nilai efisiensi penjerapan. 2012, Uji Permeasi In Vitro Gel Etosom
Fosfolipid juga mempengaruhi nilai Vitamin C, Majalah Farmasi dan
efisiensi penjerapan. Peningkatan Farmakologi, Vol. 16, No. 1. Hal. 1-6.
konsentrasi fosfolipid dapat meningkatkan Cairns, D., 2004, Intisari Kimia Farmasi,
efisiensi penjerapan molekul obat. Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran
Peningkatan tersebut dikarenakan dengan EGC, Jakarta.
banyaknya fosfolipid memungkinkan Chandarn, S., Arun S., Sarala D., dan Vipin,
meningkatnya jumlah vesikel yang terbentuk 2012, Comparative Evaluation of
sehingga kapasitas obat yang dapat terjerap Sonicated and Un-Sonicated Ethosomes
menjadi lebih besar (Chourasia dkk., 2011). Containing Ketoconazole, International
Hasil penelitian yang diperoleh, Journal Of Advances In
formula yang mengandung 2% Pharmacy,Biology And Chemistry, Vol.
fosfatidilkolin memiliki efisiensi penjerapan 1 No. 1.
yang lebih tinggi dibandingkan formula yang Chourasia, M.K., Lifeng K. dan Sui Y.C.,
mengandung 3% fosfatidilkolin hal ini 2011, Nanosized Ethosomes Bearing
disebabkan oleh keadaan optimum yang Ketoprofen For Improved Transdermal
terjadi pada fosfatdilkolin yang digunakan Delivery, Results in Pharma Sciences,
untuk memberikan nilai efisiensi penjerapan Vol. 1 : 60-67.
tertinggi. Hal ini sejalan dengan penelitian Darmawan, J., Muirden, K.D., Valkenburg,
yang dilakukan oleh Gupta (2005) dan Wigley, R.D., 2011. Rheumatoid
Chandarn, dkk. (2012) yang menjelaskan Arthritis. Buletin Nasional. Vol.9. No.1.
bahwa saat fosfolipid mencapai konsentrasi Dave, V., Dhirendra, K., Shaila, L., Sarvesh,
optimum, penambahan ataupun pengurangan P. 2010. Ethosome for Enhanced
konsentrasi fosfolipid akan menyebabkan Transdermal Drug Delivery of
menurunnya efisiensi penjerapan oleh Aceclofenac. International Journal of
vesikel sehingga formula yang mengandung Drug Delivery. Vol. 2: 81-92.
3% fosfolipid memiliki nilai efisiensi Dipiro, J.T., Robert L.T., Gary C.Y., Gary
penjerapan yang lebih rendah dibandingkan R.M., Barbara G.W., dan Michael P.
formula yang mengandung 2% fosfolipid. 2008. Pharmacotherapy, A
Pathophophysiologic Approach.

117
Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006

Seventh Edition. McGraw-Hill Medical. Pratima, N.A dan Tiwari S., 2012,
New York. Ethosomes: A Novel Tool for
Gard, P., 2001, Human Pharmacology, Transdermal Drug Delivery,
Taylor and Francis Inc., New York. International Journal of Research in
Gupta A., 2005, Acyclovir Ethosome: Pharmacy and Science, Vol. 2, No. 1,
Design, Characterization, and Release Page 1-20.
Study, Dissertation, Rajiv Gandhi Rasheed, S.H., Tirumoorthy N., dan Kundlik
University of Health Sciences, G., 2007, Enhanced Transdermal
Mangalore. Delivery Of Ketoconazole Via
Jayachandra B.R, Ravis W.R, Duran S.H, Ethosomes Formulation And
Schumacher J., Cox E., Stahl R., Jones Evaluation, World Journal Of
K., Jean L.Y.J., Phillip L.Y.H., Parsons Pharmacy And Pharmaceutical
D.L, Portman E.M. dan Brown S.C., Sciences, Vol. 1, Issue 1, Page 238-249.
2009, Enhancement of Transdermal Vijayakumar, M.R., Abdul, H.S., Arun, K.,
Delivery of Phenylbutazone from 2010. Formulation and Evaluation of
Liposomal Gel Formulations through Diclofenac Potassium Ethosomes.
Deer Skin, Jurnal Veterinary International Journal of Pharmacy and
Pharmacology and Therapeutics,Vol. Pharmaceutical Sciences. Vol. 2, No. 4:
32 No.4, Page 388. 82-86.
Kee, J.L dan Evelyn R.H., 1996,
Farmakologi, Pendekatan Proses
Keperawatan. Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, Hal:1.
Marchais, H., Benali S., Irache J.M.,
Tharasse-Bloch C., Lafont O.,
Orecchioni A.M., 1998. Entrapment
Efficiency and Initial Release of
Phenylbutazone From Different
Polyesters, Drug Development and
Industrial Pharmacy, Vol. 24 No. 9.
Page 883-888.
McEvoy, G.K., 2004, AHFS Drug
Information, American Society of
Health System Pharmacist, Inc,
Bethesda.
Nandure, H.P., Prashant P., Prabhanjan G.
dan Vidya L., 2013, Ethosome: A Novel
Drug Carrier, International Journal of
Pharmaceutical Research & Allied
Sciences, Vol. 2, No. 3, Page 18-30.
Parashar, T., Soniya, Sachan, R., Singh, V.,
Singh, G., Tyagi, S., Patel, C. dan
Gupta, A., 2013, Ethosomes: A Recent
Vesicle Of Transdermal Drug Delivery
System. International Journal of
Research and Development in
Pharmacy and Life Sciences, Vol. 2,
No. 2, Page 285-292.

118

You might also like