Professional Documents
Culture Documents
243 720 1 PB - 2 PDF
243 720 1 PB - 2 PDF
ABSTRACT
Phenylbutazone is non steroidal anti-inflammatory drug (NSAID) used in treatment of joint inflammation
such as rheumathoid arthritis. In order to minimize irritation effect on gastrointestinal tract, the dose of
phenylbutazone is reduced or administered through transdermal pathways. Flux penetration of drugs across the
membrane can be improved by using vesicular type of delivery system such as ethosome. This study aim to
prepare phenylbutazone in ethosome vesicular system. Ethosome vesicular systems were prepared with various
concentrations of phosphatidylcholine (2% and 3%) and ethanol (30%, 35%, and 40%). Vesicles that are
formed further characterized by shape, size and entrapment efficiency. The shaped of ethosome produced is
large unilamellar vesicle. The size of vesicle varies between 0.57 to 0.81 m with the smallest size on Formula
C. The highest entrapment efficiencies was also on the Formula C by 59.88% with 2% concentration of
phosphatidylcholine and 40% of ethanol.
Keywords: phenylbutazone, vesicle, ethosomes.
112
Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006
113
Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006
labu takar 100 ml dan dicukupkan etosom yang mengandung fenilbutazon dan
volumenya hingga tanda tera. bahan-bahan penyusun etosom diantaranya
fosfatidilkolin, etanol, propilen glikol, dan
Penentuan Panjang Gelombang air.
Maksimum Fenilbutazon merupakan obat
Larutan stok fenilbutazon 100 ppm golongan Anti Inflamasi Non Steroid
dipipet sebanyak 10 ml kemudian (AINS) yang digunakan sebagai pereda rasa
dimasukkan kedalam labu takar 100 ml dan nyeri dan pada penyakit RA. Konsentrasi
dicukupkan volumenya dengan fenilbutazon yang digunakan dalam
menggunakan etanol hingga tanda tera penelitian ini adalah 0,1% dikarenakan pada
sehingga diperoleh larutan fenilbutazon 10 konsentrasi tersebut fenilbutazon akan larut
ppm. Larutan tersebut diukur serapannya sempurna dalam etanol yang dapat
dengan menggunakan spektrofotometer UV- memudahkan obat untuk terjerap dalam
Vis pada panjang gelombang maksimum. vesikel etosom yang terbentuk.
Fosfatidilkolin dan etanol pada etosom
Pembuatan Kurva Regresi memiliki peran yang penting, konsentrasi
Larutan stok fenilbutazon 100 ppm fosfatidilkolin yang dapat digunakan adalah
dipipet sebanyak 0,5; 1; 1,5; 2; dan 2,5 ml 1-4% namun dalam penelitian ini diambil
kemudian dimasukkan ke dalam labu takar pada rentang 2-3% sebab jika konsentrasinya
25 ml dan dicukupkan volumenya dengan terlalu rendah maka vesikel yang terbentuk
etanol hingga tanda tera. Larutan yang hanya sedikit dan jika konsentrasi
diperoleh memiliki konsentrasi berturut-turut fosfatidilkolin terlalu tinggi akan membuat
2, 4, 6, 8, dan 10 ppm. vesikel terlalu lunak yang dapat
menyebabkan kebocoran pada vesikel dan
Pengukuran Efisiensi Penjerapan pada akhirnya akan menurunkan nilai
Suspensi fenilbutazon-etosom efisiensi penjerapan.
disentrifugasi selama 2 jam dengan Etanol merupakan salah satu penyusun
kecepatan 6000 rpm. Diambil supernatannya penting dari etosom yang berfungsi sebagai
untuk mengukur kadar fenilbutazon yang peningkat penetrasi obat ke dalam kulit dan
tidak terjerap dalam vesikel etosom. juga digunakan sebagai pelarut untuk
Sejumlah 1 ml supernatan dicukupkan melarutkan fenilbutazon. Rentang
volumenya dengan etanol hingga 10 ml, konsentrasi yang digunakan dalam penelitian
kemudian diukur serapannya pada panjang ini adalah 30-40% karena pada konsentrasi
gelombang maksimum menggunakan tersebut fenilbutazon dapat larut dengan
spektrofotometer UV-Vis. sempurna.
Propilen glikol merupakan salah satu
%EE = [(Qt Qs) / Qt] x 100 penyusun etosom yang berfungsi sebagai
penambah kelarutan fenilbutazon.
EE adalah efisiensi penjerapan, Qt adalah Konsentrasi propilen glikol yang dapat
jumlah teoritis fenilbutazon yang digunakan adalah 10-30%. Pada konsentrasi
ditambahkan, dan Qs adalah jumlah 10-25% propilen glikol belum mampu
fenilbutazon yang terdeteksi di supernatan. melarutkan fenilbutazon. Konsentrasinya
ditingkatkan hingga 30% dan fenilbutazon
HASIL DAN PEMBAHASAN pun larut sempurna. Konsentrasi 30%
Preparasi Fenilbutazon-Etosom propilen glikol juga menjadi konsentrasi
Etosom merupakan suatu pembawa maksimum yang dapat digunakan dalam
obat yang mampu masuk dan mencapai penelitian ini disebabkan kombinasi etanol
lapisan kulit paling dalam hingga masuk ke dan propilen glikol dalam etosom yang
sistem sirkulasi. Pada penelitian ini diperbolehkan maksimal 30%.
dilakukan preparasi pembawa vesikuler
114
Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006
115
Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006
47,91%
Konsentrasi etanol berbanding terbalik
dengan ukuran vesikel. Konsentrasi etanol
tinggi, menyebabkan ukuran vesikel menjadi
lebih kecil. Hal ini dikarenakan semakin
tinggi konsentrasi etanol maka membran
vesikel juga menjadi semakin tipis (Rasheed
dkk., 2007). Etanol dalam konsentrasi tinggi
dapat meregangkan struktur dari vesikel, dan
Formula
dapat mengubah karakteristik permukaan
vesikel akibat modifikasi muatan pada Gambar 4. Nilai Efisiensi Penjerapan Formula.
permukaannya, muatan permukaan setiap A: 2% fosfatidilkolin dan30% etanol, B: 2%
vesikel akan menjadi lebih negatif yang fosfatidilkolin dan 35% etanol, C: 2%
menjaga setiap vesikel tidak bergabung satu fosfatidilkolin dan 40% etanol
Nilai efisiensi penjerapan (%EE)
sama lain, yang menyebabkan ukuran dipengaruhi oleh konsentrasi etanol dan
vesikel menjadi lebih kecil. fosfatidilkolin dalam formula. Fosfolipid
Pengamatan morfologi vesikel diamati merupakan komponen utama pembentuk
menggunakan mikroskop optik. Bentuk vesikel yang akan menjerap obat sedangkan
vesikel tiap formula berbeda-beda seiring etanol akan mempengaruhi sifat fisik
dengan meningkatnya konsentrasi etanol. vesikel, yaitu menjadikan struktur vesikel
Hasil pengamatan morfologi vesikel formula kurang rapat sehingga obat mudah masuk ke
dengan ukuran paling besar dan paling kecil dalam lipid bilayer.
terdapat pada gambar 3.
56,40% 56,80%
53,43%
116
Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006
117
Medula Vol. 2 No. 1 Oktober 2014 ISSN 2339-1006
Seventh Edition. McGraw-Hill Medical. Pratima, N.A dan Tiwari S., 2012,
New York. Ethosomes: A Novel Tool for
Gard, P., 2001, Human Pharmacology, Transdermal Drug Delivery,
Taylor and Francis Inc., New York. International Journal of Research in
Gupta A., 2005, Acyclovir Ethosome: Pharmacy and Science, Vol. 2, No. 1,
Design, Characterization, and Release Page 1-20.
Study, Dissertation, Rajiv Gandhi Rasheed, S.H., Tirumoorthy N., dan Kundlik
University of Health Sciences, G., 2007, Enhanced Transdermal
Mangalore. Delivery Of Ketoconazole Via
Jayachandra B.R, Ravis W.R, Duran S.H, Ethosomes Formulation And
Schumacher J., Cox E., Stahl R., Jones Evaluation, World Journal Of
K., Jean L.Y.J., Phillip L.Y.H., Parsons Pharmacy And Pharmaceutical
D.L, Portman E.M. dan Brown S.C., Sciences, Vol. 1, Issue 1, Page 238-249.
2009, Enhancement of Transdermal Vijayakumar, M.R., Abdul, H.S., Arun, K.,
Delivery of Phenylbutazone from 2010. Formulation and Evaluation of
Liposomal Gel Formulations through Diclofenac Potassium Ethosomes.
Deer Skin, Jurnal Veterinary International Journal of Pharmacy and
Pharmacology and Therapeutics,Vol. Pharmaceutical Sciences. Vol. 2, No. 4:
32 No.4, Page 388. 82-86.
Kee, J.L dan Evelyn R.H., 1996,
Farmakologi, Pendekatan Proses
Keperawatan. Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, Hal:1.
Marchais, H., Benali S., Irache J.M.,
Tharasse-Bloch C., Lafont O.,
Orecchioni A.M., 1998. Entrapment
Efficiency and Initial Release of
Phenylbutazone From Different
Polyesters, Drug Development and
Industrial Pharmacy, Vol. 24 No. 9.
Page 883-888.
McEvoy, G.K., 2004, AHFS Drug
Information, American Society of
Health System Pharmacist, Inc,
Bethesda.
Nandure, H.P., Prashant P., Prabhanjan G.
dan Vidya L., 2013, Ethosome: A Novel
Drug Carrier, International Journal of
Pharmaceutical Research & Allied
Sciences, Vol. 2, No. 3, Page 18-30.
Parashar, T., Soniya, Sachan, R., Singh, V.,
Singh, G., Tyagi, S., Patel, C. dan
Gupta, A., 2013, Ethosomes: A Recent
Vesicle Of Transdermal Drug Delivery
System. International Journal of
Research and Development in
Pharmacy and Life Sciences, Vol. 2,
No. 2, Page 285-292.
118