Pendahuluan: Keywords: Development, Fine

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN MOTORIK KASAR PADA BALITA

USIA 4-5 TAHUN DI PAUD DHARMA WANITA 1 DESA SINDUREJO KECAMATAN


GEDANGAN KABUPATEN MALANG

*Windu Santoso, Jamilah


*STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto

Abstract
Around the age of 4 years old children had mastered how to run an adult and already
could run, stop and turn back. At this age children were able to stand on one leg and catch a
ball which were thrown into the future. The goal of researchers was to describe the
development of fine motor and gross motor skills in children aged 4-5 years in early
childhood education program of Dharma Wanita 1 Sindurejo Village District Gedangan
Malang Regency. Descriptive studying design. The population was all of children aged 4-5
years in early childhood education program of Dharma Wanita 1 Village Sindurejo Village
District Gedangan Malang Regency as many as 20 infants and samples were taken with total
sampling technique. The variables in this research was the development of fine motor and
gross motor skills in children aged 4-5 years. The data was collected by observation sheet
(KPSP). Then presented in the form of a frequency distribution table. The results of the
studying indicated that the majority of respondents fine motor development was fit as many as
14 (70%) of the respondents and the corresponding gross motor development 12 (60%) of
respondents. This happened because there were several factors affecting among other
environmental factors. Based on the results of the study are expected to all parents can
improve insight and knowledge about the stimulation of development so more provide a good
activity or good stimulation to stimulate early childhood development and early childhood
development can run normally so there is not developmental disorders.

Keywords: development, fine

PENDAHULUAN berkaitan dengan pematangan fungsi organ

Perkembangan anak merupakan / individu. Peristiwa perkembangan

suatu proses yang continue, dimulai dari banyak dipengaruhi oleh faktor genetik,

sejak dalam kandungan sampai anak gizi, dan lingkungan. Dengan demikian

tumbuh dewasa, banyak faktor yang harus diupayakan peningkatan gizi

mempengaruhi perkembangan anak baik agar tidak menghambat proses

dari faktor genetik maupun lingkungan. perkembangan. Berbagai sistem tubuh

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tumbuh dengan kecepatan yang berbeda-

pertumbuhan mempunyai dampak terhadap beda, misalnya pertumbuhan jaringan

aspek fisik, sedangkan perkembangan otak dan sistem saraf berlangsung


secara maksimal pada dua tahun pertama,
kemudian pada tahun berikutnya Dharma Wanita I 20 balita di Desa
berlangsung lambat. Pertumbuhan sistem Sindurejo kecamatan Gedangan Kabupaten
saraf yang pesat disertai dengan Malang pada tanggal 13-14 Februari 2014
perkembangan keterampilan anak pada balita yang mengalami perkembangan
seperti adaptasi sosial, kemampuan sebanyak 14 anak (70%) dan yang
berbicara, dan berjalan. Oleh karena itu, mengalami meragukan perkembangan 3
jika terjadi gangguan pertumbuhan pada (15%) anak dan menyimpang 3 (15%).
anak akan mempengaruhi sistem saraf, Mengingat jumlah balita di
yang pada akhirnya menyebabkan Indonesia sangat besar yaitu sekitar 10%
kelambatan perkembangan keterampilan. dari seluruh populasi, maka sebagai calon
(Sulistijani, 2004). generasi penerus bangsa. Kualitas
Kegiatan stimulasi, deteksi dan perkembangan balita di Indonesia perlu
intervensi dini penyimpangan mendapat perhatian serius yaitu mendapat
perkembangan balita yang menyeluruh dan gizi yang baik. Pertumbuhan adalah
terkoordinasi diselenggarakan dalam bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan
bentuk kemitraan antara keluarga (orang struktur tubuh dalam arti sebagian atau
tua, pengasuh anak dan anggota keluarga seluruhnya karena adanya multiplikasi
lainnya), masyarakat (kader, tokoh (bertambah banyak ) sel-sel tubuh dan juga
masyarakat, organisasi profesi, lembaga karena bertambah besarnya sel, Jadi
swadaya masyarakat, dan sebagainya). pertumbuhan lebih ditekankan pada
Berdasarkan laporan kesehatan, pertambahan ukuran fisik seseorang yaitu
sekitar 5%-10% dari jumlah anak yang menjadi lebih besar atau lebih matang
ada memiliki gangguan perkembangan bentuknya, seperti pertambahan ukuran
dalam berbicara dan berbahasa. berat badan, tinggi badan,dan lingkar
Perkembangan tidak hanya berbicara, kepala.
namun juga berkomunikasi seperti Perkembangan adalah
memahami lambang bahasa menulis dan bertambahnya kemampuan dari struktur /
kemampuan visualisasi atau menunjukkan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
sesuatu (Zoelandari,2007). Suatu kelainan pola yang teratur, dapat diperkirkan, dan
biasa terjadi jika ada faktor genetika atau diramalkan sebagai hasil dari proses
karena faktor lingkungan yang tidak diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ
mampu mencukupi kemampuan dasar organ dan sistemnya yang terorganisasi
perkembangan anak. Dari hasil studi (IDAI 2002 dalam Nursalam, 2005).
pendahuluan jumlah balita di PAUD Perkembangan adalah bertambahnya
struktur dan fungsi tubuh yang lebih sampel yang digunakan adalah Non
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, probability sampling (Total sampling).
gerak halus, bicara dan bahasa serta Variabel dalam penelitian ini adalah
sosialisasi dan kemandirian (Depkes RI, gambaran perkembangan motorik halus
2005). Berdasarkan latar belakang di atas dan motorik kasar pada balita usia 4-5
maka peneliti ingin mengetahui gambaran tahun di PAUD Dharma Wanita I Desa
perkembang balita usia 4-5 tahun. Sindurejo Kec. Gedangan Kab. Malang.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian
METODE PENELITIAN ini adalah kuesioner
Penelitian deskriptif bertujuan
untuk mendeskriptifkan (memaparkan) HASIL PENELITIAN
peristiwa-peristiwa tentang terjadi pada Data Umum
masa kini. Deskriptif peristiwa dilakukan Tabel 1 Distribusi frekuensi responden
secara sistematik dan lebih menekankan berdasarkan usia anak di di
PAUD Dharma Wanita 1 Desa
pada data faktual daripada penyimpulan. Sindurejo Kec. Gedangan Kab.
Fenomena disajikan secara apa adanya Malang tanggal 15-16 Agustus
2014
tanpa manipulasi dan peneliti tidak Usia (48-60)
No f (%)
mencoba menganalisis bagaimana dan Bulan
1 Usia 48-53 bulan 5 25
mengapa fenomena tersebut bisa terjadi, 2 Usia 54-59 bulan 7 35
oleh karena itu peneliti jenis ini tidak perlu 3 Usia 60 bulan 8 40
Total 20 100
adanya suatu hipotesis. (Nursalam, 2003). Tabel 1 menunjukan bahwa
Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian besar responden berumur 60
gambaran perkembangan motorik halus bulan atau 5 tahun yaitu 8 responden dari
dan motorik kasar pada balita usia 4-5 20 responden ( 40 % ).
tahun di PAUD Dharma Wanita I di Desa
Sindurejo Kec. Gedangan Kab. Malang Data Khusus
sebanyak 20 anak. Semua balita usia 4-5
1. Perkembangan Motorik Halus
tahun di PAUD Dharma Wanita I Desa
Responden
Sindurejo Kec. Gedangan Kab. Malang
Tabel 2 Distribusi frekuensi
sebanyak 20 anak. Pengambilan sampling perkembangan motorik halus
pada anak usia 4-5 tahun di di
pada penelitian ini adalah semua dari balita
PAUD Dharma Wanita 1 Desa
usia 4-5 tahun di PAUD Darma Wanita Sindurejo Kec. Gedangan Kab.
Malang tanggal 15-16 Agustus
Desa Sindurejo Kecamatan Gedangan
2014
kabupaten Malang. Teknik pengambilan No Perkembangan f %
Motorik Halus Hasil penelitian menunjukan bahwa
1 Sesuai 14 70 perkembangan motorik halus yang sesuai
2 Meragukan 3 15
3 Menyimpang 3 15 14 (70%) responden (meragukan)
Total 20 100 sebanyak 3 (15%) responden sedangkan
Tabel 2 Menunjukan bahwa
(menyimpang ) sebanyak 3 (15%)
sebagian besar responden berdasarkan
responden dari 20 responden, dikatakan
perkembangan motorik halus adalah sesuai
sesuai (S) apabila anak bisa meletakkan
yaitu 14 dari 20 responden.
kubus dan menyebut lingkaran dan
2. Perkembangan Motorik Kasar
membuat kedua garis. Dikatakan
Responden
meragukan jika anak hanya bisa menjawab
Table 3 Distribusi frekuensi
perkembangan motorik kasar 2 soal seperti meletakkan kubus dan
pada anak usia 4-5 tahun di di menyebut lingkaran. Dikatakan
PAUD DHARMA WANITA 1
Desa Sindurejo Kec. Gedangan menyimpang apabila anak hanya bisa
Kab. Malang tanggal 15-16 menjawab 1 soal. Motorik halus adalah
Agustus 2014
No Perkembangan Motorik Kasar gerakan yang menggunakan otot-otot halus
1 Sesuai atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang
2 Meragukan
3 Menyimpang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar
Total dan berlatih. Misalnya, kemampuan
Tabel 3 Menunjukan bahwa sebagian
memindahkan benda dari tangan,
besar responden berdasarkan
mencoret-coret, menyusun balok,
perkembangan motorik kasar adalah sesuai
menggunting, menulis dan sebagainya.
yaitu 12 dari 20 responden.
Kedua kemampuan tersebut sangat penting
agar anak bisa berkembang dengan optimal
PEMBAHASAN
(Sudarti, 2010).
Perkembangan motorik halus pada
Menurut asumsi penelitian bahwa
balita usia 4-5 tahun di PAUD Dharma
perkembangan motorik halus yang sesuai
Wanita 1 di Desa Sindurejo Kecamatan
sebanyak 14 (70 %) responden meragukan
Gedangan Kabupaten Malang diketahui
sebanyak 3 (15%) responden dan yang
bahwa responden yang perkembangan
menyimpang 3 (15%) dari 20 responden.
motorik halus sesuai sebanyak 14 (70%)
Dikarenakan kurangnya sosialisasi pada
responden sedangkan perkembangan
lingkungan.
motorik kasar sesuai sebanyak 12 ( 60%)
Sedangkan perkembangan motorik
responden.
kasar yang sesuai 12 (60%) (meragukan)
sebanyak 8 (40%) responden dan yang
menyimpang 0 (0%) dari 20 responden, ini juga memungkinkan kita mendeteksi
Dikatakan sesuai (S) apabila anak bisa gangguan yang siapa tahu dialami si kecil
menjawab 3 soal seperti berdiri 1 kaki, (Hanum Marimbi, 2010).
melompat, menggayuh sepeda. Dikatakan Menurut asumsi penelitian bahwa
meragukan jika anak hanya bisa 2 soal, perkembangan motorik kasar yang sesuai
melompat, menggayuh sepeda. Dikatakan 12 (60%) responden (meragukan)
menyimpang jika anak tidak bisa sebanyak 8 (40%) (menyimpang) 0 (0%)
menjawab. Motorik kasar adalah gerakan responden dari 20 responden. Dikarenakan
tubuh yang menggunakanotot-otot besar kurangnya sosialisasi lingkungan dan
atau sebagian besar atau seluruh anggota sosialisasi orang tua terhadap anak.
tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan
anak itu sendiri. Contohnya kemampuan SIMPULAN
duduk, menendang, berlari, naik-turun Berdasarkan penelitian tentang
tangga dan sebagainya. Motorik kasar Perkembangan motorik halus dan motorik
merupakan area terbesar perkembangan di kasar pada balita usia 4-5 tahun di PAUD
usia balita. Diawali dengan kemampuan Dharma Wanita 1 Desa Sindurejo
berjalan, lantas lari, lompat dan lempar. Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang,
Modal dasar untuk perkembangan ini ada 3 dapat disimpulkan bahwa dari 20
(yang berkaitan dengan sensori utama), responden ditemukan sebanyak 14
yaitu keseimbangan, rasa sendi responden yang perkembangan motorik
(propioceptif) dan raba (taktil). Untuk halus dan motorik kasarnya 12 responden.
melatihnya yang jelas lakukan sedini Hal ini dikarenakan faktor lingkungan
mungkin saat semua perkembangan anak yaitu sekolah yang mendukung
sensorinya terpenuhi. Berkaitan dengan ini, perkembangan anak sehingga
orang tua harus bijak melihat kesiapan perkembanganya normal.
anak. Misal, anak 12 bulan yang sudah
bisa berjalan bisa distimulasi untuk SARAN
perkembangan berikutnya yaitu lari, 1. Bagi Orang Tua
lompat, dan lempar. Sebaliknya, bila fase Diharapkan melalui penelitian ini
berjalan belum dilalui anak dengan baik, wawasan dan pengetahuan orang tua
tentu tahapan perkembangan berikutnya tentang perkembangan motorik halus dan
pun belum bisa diajarkan. Lantaran itulah, motorik kasar bertambah sehingga dapat
penting bagi kita untukmengetahui tahap- lebih obyektif dan oprasional, untuk
tahap perkembangan per usia anak. Cara farintas, parinting nutrisi anakn paud dan
memberikan kegiatan yang dapat melatih (Psikologi Atitama). Bandung:
Refika Aditama
kemampuan motorik responden dapat
bekembang dengan baik sesuai dengan Depkes RI. 2005. Referensi Kesehatan.
http://creasoft.wordpress.com.
usianya.
Diakses pada tanggal 14 Mei 2014
2. Bagi Guru dan Tempat penelitian
Depkes RI. 2010. Pedoman Pelaksana
Diharapkan dapat meningkatkan dan
Stimulasi; Deteksi Dini dan
mengecek perkembangan pengetahuan Intervensi Tumbuh Kembang Balita
di tingkat. Pelayanan Dasar: Jakarta
tentang perkembangan motorik halus dan
motorik kasar pada balita serta Hidayat. A. Aziz Alimul. 2007. Metode
Penelitian Kebidanan dan Teknik
stimulasinya agar dapat meningkatkan
Analisis Data. Jakarta: Salemba
stimulasi bagi perkembangan motorik Medika
siswa siswinya melalui alat pemainan
Marimbi Hanum. 2010. Tumbuh
edukatif, permainan olahraga dan Kembang, Staus GIzi dan Imunisasi
Dasar pada Balita. Nuha Medika:
sebagainya.
Yokyakarta
3. Bagi masyarakat
Nasir, Mohammad. 2011. Metode
Diharapkan mampu memberikan
Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
masukan pengetahuan dan informasi yang
Notoadmodjo.2010. Metodologi Penelitian
lebih lengkap tentang perkembangan anak
Kesehatan. Jakarta: Rineke Cipta
pada orang tua, sehingga pembentukan
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan
perkembangan tidak hanya dilakukan di
Metodologi Penelitian Ilmu
sekolah saja melainkan dapat dilakukan di Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
rumah.
Nursalam. 2005. Ilmu Kesehatan Anak.
Jakarta. Salemba Medika
4. Bagi profesi
Diharapkan melelui penyuluhan dapat Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan
Metodelogi Penelitian Ilmu
meningkatkan pengetahuan masyarakat
Keperawatan. Jakarta: Salemba
tentang perkembangan motorik halus dan Medika
motorik kasar serta simulasinya agar tidak
Sugiono. 2007. Statistika untuk Penelitian.
ada keterlambatan perkembangan pada Bandung: CV Alfabeta
anak pra sekolah.
Sulityaningsih, 2011. Metodologi
Penelitian Kebidanan Kuantitatif-
Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu
DAFTAR PUSTAKA
Dariyo Agoes. 2007. Psikologi Sulistijani. 2004. Menjaga Kesehatan Bayi
Perkembangan Anak Tiga Tahun dan Balita. Jakarta. Puspa Swara
Susanto Ahmad. 2011. Perkembangan Styowati. 2012. Materi Pendidikan dan
Anak Usia Dini, Pengantar Dalam Latihan Profesi Guru (PLPG)
Berbagai Aspeknya. Jakarta: Surabaya: UNESA
Kencana
Zoelandari, Mila. 2007. Perkembangan
Soetjningsih. 2012. Perkembangan Anak Anak.www.inspireedkidsmagazine.c
Sejak Pertumbuhan Sampai dengan om
Kanak-kanak Akhir. Jakarta: Prenada
Medika Group

You might also like