Ipi 141038

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

ejournal Keperawatan ( e-Kp) Volume 1. Nomor.

1 Agustus 2013

HUBUNGAN PENGENDALIAN DIABETES MELLITUS DENGAN KADAR


GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS
DI RSUD MANEMBO NEMBO BITUNG

Viena Hanna Ketsia Worang


Jeavery Bawotong
Frenly Muntu Untu

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: vinahanna@yahoo.com

Abstract : Diabetes is a disease that the long-term so if neglected complication of diabetes


mellitus can attack all of a limb resulting from blood sugar levels in people with aids
uncontrolled diabetes, The act of controlling diabetes to prevent the occurrence of a
complication is very needed especially keeping blood sugar level as nearly as possible with
normal ( soegondo, 2009 ). Control in diabetes can do with four main pillars control of
diabetes mellitus that is, physical activity, planning eat, planning a drug, and education. An
increased occurrence of diabetics mellitus in RSUD Manembo Nembo Bitung show that the
prevention and handling in communities is not optimal. The aim of this research is to find out
the relation of control diabetes mellitus with blood glucose levels patient diabetes. In this
research using design research of cross-sectional with large sample of respondents, 42 the
measurement of variable using a questionnaire and sheets of observation blood glucose levels.
Statistical analysis used is spearman rho. Of assay statistical done = 0,003 obtained the result
of the value of p = 0, 003 with the level of significance (Alpha) that is in use: 0,001 so, =
0,01 > 0,003 that means there is a meaningful relationship between the control of diabetes
mellitus with blood glucose levels. With the value of the close relationship or a correlation
coefficient and the level of 0, 446 with category level of the clinging being.
Key words: control of Diabetes Mellitus, blood glucose levels, Diabetes Mellitus.

Abstrak: Diabetes merupakan penyakit yang berjangka panjang maka bila diabaikan
komplikasi penyakit diabetes mellitus dapat menyerang seluruh anggota tubuh yang di
akibatkan dari kadar gula darah yang tidak terkontrol pada pengidap diabetes, tindakan
pengendalian diabetes untuk mencegah terjadinya komplikasi sangatlah diperlukan khususnya
menjaga tingkat gula darah sedekat mungkin dengan normal (Soegondo, 2009). Pengendalian
diabetes dapat di lakukan dengan 4 pilar pengendalian diabetes mellitus yaitu: aktifitas fisik,
perencanaan makan, perencanaan obat, dan edukasi. Terjadinya peningkatan penderita
diabetes mellitus di RSUD Manembo Nembo Bitung menunjukan bahwa pencegahan dan
penanganan di masyarakat belum optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan pengendalian diabetes mellitus dengan kadar glukosa darah pasien diabetes. Dalam
penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross-Sectional dengan besar sampel 42
responden, pengukuran variabel menggunakan kuesioner dan lembar observasi kadar glukosa
darah. Analisa statistik yang digunakan adalah Spearman Rho. Dari uji statistik yang
dilakukan diperoleh hasil nilai P= 0,003 dengan tingkat kemaknaan (alfa) yang di gunakan
yaitu 0,01 jadi = 0,01 > 0,003 yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara
pengendalian diabetes mellitus dengan kadar glukosa darah. Dengan nilai keeratan atau
koefisien korelasi dan tingkat hubungan sebesar 0, 446 dengan kategori tingkat keeratan
sedang.
Kata Kunci: Pengendalian Diabetes Mellitus, Kadar Glukosadarah, Diabetes Mellitus.

1
ejournal Keperawatan ( e-Kp) Volume 1. Nomor. 1 Agustus 2013

PENDAHULUAN (American Diabetes Association,


Meningkatnya prevelensi diabetes mellitus 2004).Indonesia menempati urutan
di beberapa Negara berkembang akibat keempat peringkat dunia dengan jumlah
peningkatan kemakmuran di Negara penderita diabetes terbanyak setelah India,
bersangkutan akhir-akhir ini banyak Cina dan Amerika Serikat.(Departemen
disoroti. Peningkatan perkapita dan kesehatan 2001).Pada 2006, jumlah
perkembangan gaya hidup terutama di penyandang diabetes (diabetasi) di
kota-kota besar, menyebabkan peningkatan Indonesia mencapai 14 juta orang. Dari
penyakit degeneratif, salah satunya adalah jumlah itu, baru 50% penderita yang sadar
penyakit diabetes mellitus. Diabetes mengidap, dan sekitar 30% diantaranya
mellitus merupakan salah satu masalah melakukan pengobatan secara teratur.
kesehatan yang berdampak produktifitas Menurut beberapa penelitian epidemiologi,
dan dapat menurunkan sumber daya prevalensi diabetes di Indonesia berkisar
manusia, penyakit ini tidak hanya 1,5 sampai 2,3%, kecuali di Manado yang
berpengaruh secara individu tetapi system cenderung lebih tinggi, yaitu 6,1 %
kesehatan suatu negara. (Suyono, 2007) (PERSI, 2008).
Diabetes merupakan penyakit yang Berdasarkan hasil Riskesdas tahun
berjangka panjang maka bila diabaikan 2007 Sulawesi Utara memilki prevelensi
komplikasi penyakit diabetes mellitus DM yang terdiagnosa oleh petugas
dapat menyerang seluruh anggota tubuh kesehatan sebesar 1,0 % dan yang
yang di akibatkan dari kadar gula darah terdiagnosa dan dengan gejala sebesar 1,6
yang tidak terkontrol pada pengidap % sejalan dengan itu data Dinas Kesehatan
diabetes, tindakan pengendalian diabetes Provinsi Sulawesi Utara tahun 2008
untuk mencegah terjadinya komplikasi menunjukan bahwa prevalensi diabetes,
sangatlah diperlukan khususnya menjaga baik berdasarkan diagnosis maupun
tingkat gula darah sedekat mungkin diagnosis dan gejala, secara rerata di
dengan normal. Akan tetapi kadar gula tingkat Provinsi Sulawesi Utara didapatkan
darah yang benar-benar normal sulit untuk angka lebih tinggi daripada angka nasional.
di pertahankan, hal ini disebabkan karena Penyakit ini tersebar di seluruh Kabupaten
pasien kurang disiplin dalam menjalankan dan Kota di Sulawesi Utara, dengan
diet atau tidak mampu mengurangi jumlah prevalensi tertinggi di Kota Manado dan
kalori makanannya. (Soegondo, 2009) terendah di Kabupaten Bolaang
Kontrol DM yang buruk dapat Mongondow.
mengakibatkan hiperglikemia dalam Penderita DM di Sulut didominasi
jangka panjang, yang menjadi pemicu oleh perempuan yaitu 1,9 % dengan
beberapa komplikasi yang serius baik rentang umur 65 sampai 74 tahun dengan
makrovaskular maupun mikrovaskular 7,9 %. Sedangkan untuk wilayah kerja
seperti penyakit jantung, penyakit vaskuler RSUD Bitung prevelesi penderita DM
perifer, gagal ginjal, kerusakan saraf dan pada tahun 2012 sebanyak 280 orang
kebutaan.Banyaknya komplikasi yang dengan jumlah kunjungan tiap bulan
mengiringi penyakit DM telah memberikan diperkirakan sebanyak 23 kunjungan setiap
kontribusi terjadinya perubahan fisik, bulannya, pada tahun 2013 data
psikologis maupun sosial. (Sri Anani 2012) menyebutkan bahwa sejak bulan Jaunari
Berdasarkan pola pertambahan hingga bulan Mei sudah 42 orang penderita
penduduk saat ini di perkirakan jumlah DM yang bekunjung di RSUD Bitung,
penderita diabetes mellitus di dunia tahun dengan kata lain terjadi peningkatan
2010 sebanyak 306 juta jiwa, ASEAN 19, jumlah kunjungan penderita DM di RSUD
4 juta tahun 2010, dan di Indonesia Bitung.
berjumlah 8,4 juta jiwa pada tahun 2000.

2
ejournal Keperawatan ( e-Kp) Volume 1. Nomor. 1 Agustus 2013

Berdasarkan hasil penelitian dari Karbohidrat dan serat dengan pengendalian


Sri Anani tentang hubungan antara kadar glukosa darah pada penderita
perilaku pengendalian diabetes mellitus diabetes mellitus tipe 2, hasil penelitian
dengan kadar glukosa darah pasien rawat menunjukkan bahwa sebagian besar yaitu
jalan diabetes mellitus di rumah sakit 86,7% sampel penelitian mempunyai
RSUD Arjawinangun kabupaten Cirebon tingkat pengetahuan tinggi dengan kadar
tahun 2012 menunjukan bahwa terdapat glukosa darah puasa terkendali sebesar
hubungan antara aktivitas fisik , dengan 40% dan kadar glukosa darah tidak
kadar gula darah, beberapa studi terkendali sebesar 46,7%. Dari hasil uji
menunjukan bahwa aktivitas fisik terbukti statistik dengan menggunakan uji Rank
dapat meningkatkan sensitivitas insulin Spearman dikatakan bahwa tidak ada
memperbaiki profil lipid dan mengurangi hubungan antara tingkat pengetahuan
kadar lemak perut. tentang pengelolaan Diabetes Melitus
Kebiasaan makan respondenpun dengan kadar glukosa darah puasa.
memiliki hubungan dengan kadar glukosa Perilaku penanggulangan DM yang
darah, hal ini sejalan dengan penelitian dilakukan oleh setiap penderita berbeda
yang telah dilakukan oleh Achmad Yoga sehingga hal tersebut adalah salah satu
Setyo Utomo tahun 2011,yang faktor yang membuat tingkat kesembuhan
memperlihatkan bahwa pengeturan makan penyakit DM berbeda.Prevalensi DM di
mempunyai hubungan yang signifikan provinsi Sulawesi utara termasuk dalam
dengan keberhasilan pengelolaan DM tipe kategori cukup tinggi oleh karena itu perlu
2. Sama halnya dengan kebiasaan makan, adanya upaya yang dilakukan agar
perilaku keteraturan minum obat anti pengendalian dan penanggulangan diabetes
diabetes berhubungan dengan kadar mellitus dapat berjalan secara efektif dan
glukosa darah. kepatuhan minum obat efisien.
berhubungan secara signifikan dengan Berdasarkan permasalahan yang
keberhasilan pengelolaan DM tipe 2. telah disebutkan maka peneliti ingin
Dalam penelitian ini keteraturan konsumsi melakukan penelitian di RSUD Manembo
responden dilihat dari kesesuaian antara Nembo Bitung tentang hubungan
anjuran konsumsi obat dari dokter dengan pengendalian diabetes mellitus dengan
realita yang dilakukan oleh responden.. kadar glukosa darah pada paisen diabetes
Berdasarkan hasil penelitian Ucik mellitus. yang meliputi peningkatan
Witasari, Setyaningrum Rahmawaty, Siti edukasi, perilaku konsumsi obat anti
Zulaekah dari Universitas Muhammadiyah diabetes, aktivitas fisik, serta pengaturan
Surakarta, tahun 2011 dalam judul makanan.
hubungan tingkat pengetahuan asupan
Klien yang akan menjadi subjek
METODE PENELITIAN penelitian dalam penelitian ini adalah:
Pelelitian ini menggunakan desain klien diabetes melitus, bersedia menjadi
penelitian crosssectional. Populasi dari responden, melakukan kontrol rutin di
penelitian adalah seluruh penderita RSUD Bitung
Diabetes Melitus di Poliklinik rawat jalan Klien yang tidak menjadi subjek penelitian
RSUD Bitung dengan perkiraan berjumlah adalah: memiliki komplikasi penyakit lain
42 orang mengalami penurunan kesadaran
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Penelitian di laksanakan mulai dari
populasi penderira DM yang berkunjung di tanggal 5 Juni sampai dengan 15 Juni2013
Poliklinik Rawat jalan RSUD Manembo dan dilaksanakan dilaksanakan di
Nembo Bitung,yang masuk dalam kriteria Poliklinik Unit rawat jalan RSUD
sampel, selama dilakukan penelitian. Manembo Nembo Bitung

3
ejournal Keperawatan ( e-Kp) Volume 1. Nomor. 1 Agustus 2013

Pada penelitian ini instrument mengumpulkan data yang diperlukan oleh


penelitian yang digunakan adalah peneliti dan lembar obsevasional kadar
berbentuk kuesioner yang diajukan secara gula darah.
tertulis pada responden. untuk
Hasil pengumpulan data akan Uji statistik Spearman Rhodengan
dihitung secara manual, dan dilakukan uji derajat kemaknaan atau tingkat signifikasi
analisis untuk mengetahui hubungan antara () < 0,01 Analisis data ini menggunakan
variabel independent dan variabel bantuan computer program SPSS.
dependent dengan menggunakan uji Lembar kuesioner disebarkan
statistik yang sesuai dengan skala data kepada subyek yang diteliti dengan
yang tersedia. menekankan pada masalah-masalah etika :
Pada penelitian ini pengolahan data informed consent, confidentiality,
menggunakan tahap-tahap pengolahan data anonymity.
sebagai berikut: editing, coding,
tabulating, cleaning, describing. Tabel 4. Distribusi responden menurut
tingkat pendidikan
HASIL dan PEMBAHASAN Pendidikan N %
Tabel 1. Distribusi Responden Menurut SD 4 9,5
Jenis Kelamin SLTP 1 2,4
Jenis Kelamin N % SLTA 24 57,1
Laki Laki 19 45,2
Perempuan 23 54,8 Perguruan Tinggi 13 31,0
Total 42 100,0 Total 42 100,0
Sumber : Data Primer
Sumber : Data Primer
Tabel 2. Distribusi responden menurut Tabel 5. Distribusi Pengendalian Diabetes
umur Mellitus
Umur N % Pengendalian N %
<51 tahun 8 19,0 DM
51-60 tahun 19 45,2 Kurang 19 45,2
61-70 tahun 9 21,4 Cukup 19 45,2
Baik 4 9,5
>70 tahun 6 14,3
Total 42 100,0 Total 42 100,0
Sumber : Data Primer Sumber : Data Primer
Tabel 3. Distribusi Responden Menurut Tabel 6. Distribus Responden Menurut
Pekerjaan Kadar Glukosa Darah
Pekerjaan N % Kadar Glukosa N %
Pensiunan 9 21,4 Darah
PNS 7 16,7 >145 23 54,8
Swasta 7 16,7 126-145 11 26,2
60-125 8 19,0
Wiraswasta 2 4,8
IRT 17 40,5 Total 42 100,0
Total 42 100,0 Sumber : Data Primer
Sumber : Data Primer

4
ejournal Keperawatan ( e-Kp) Volume 1. Nomor. 1 Agustus 2013

Tabel 7. Distribusi Hubungan Pengendalian Diabetes Mellitus Dengan Kadar Glukosa Darah
Pada Pasien Diabetes Mellitus

Correlations
Pengendalian Kadar
DM Gula
Spearman's Pengendalian Correlation 1,000 ,446**
rho DM Coefficient
Sig. (2-tailed) . ,003
N 42 42
Kadar Gula Correlation ,446** 1,000
Coefficient
Sig. (2-tailed) ,003 .
N 42 42
PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap
42 reponden di RSUD Manembo Nembo dan diperiksa kadar gula darah puasanya
Bitung berdasarkan distribusi responden (GDP) di laboratorium yang berada di
menurut jenis kelamin menunjukan bahwa rumah sakit tersebut. Dengan hasil
lebih besar responden berjenis kelamin pemeriksaan menunjukan bahwa paling
perempuan yaitu sebanyak 23 orang banyak responden memiliki kadar glukosa
(54,8%) dibandingkan dengan laki laki darah >145 Mg/Dl sebanyak 23 orang
sebanyak 19 orang (452%). Karakteristik (54,8%), dan untuk pengendalian diabetes
menurut umur paling banyak responden mellitus pemeriksaan dilakukan dengan
memiliki rentang usia 50 60 tahun cara setiap responden mengisi lembar
sebanyak 19 orang (45,2%). Berdasarkan kuesioner, dengan hasil 19 orang (45,2%)
distribusi responden menurut pekerjaan memiliki pengendalian diabetes yang
menenjukan bahwa sebagian besar kurang.
responden dalam penelitian ini memiliki Hasil penelitian ini sejalan dengan
pekerjaan sebai IRT yaitu sebanyak 17 penelitilan sebelumnya yang dilakukan
orang (40,5%). Sedangkan untuk distribusi oleh Sri Anani (2012) dalam penelitianya
responden menurut pendidikan 24 orang yang berjudul hubungan antara perilaku
(57,1%) berpendidikan terakhir SMA. pengendalian diabetes dan kadar glukosa
Berdasarkan uji statistik yang darah pasien rawat jalan diabetes mellitus
dilakukan pada 42 responden menunjukan di RSUD Arjawinangun Kabupaten
bahwa hubungan pengendalian diabetes Cirebon dimana perilaku pengendalian
mellitus dengan kadar glukosa darah diabetes mellitus yang baik dapat
diperoleh nilai P= 0,003 dengan tingkat mengontrol kadar gula darah dalam batas
kemaknaan (alfa) yang di gunakan yaitu normal. Mendukung penelitian sebelumnya
0,01 jadi = 0,01 > 0,003 yang berarti yang di lakukan oleh Winny Rundengan
terdapat hubungan yang bermakna antara (2012) dengan judul faktor faktor yang
pengendalian diabetes mellits dengan berhubungan dengan pengendalian gula
kadar glukosa darah. Dengan nilai keeratan darah pada penderita diabetes mellitus tipe
atau koefesien korelasi dan tingkat II di poliklinik Endokrin BLU RSUP Prof.
hubungan sebesar 0, 446 dengan kategori DR. R.D Kandou Manado yang
tingkat keeratan sedang. mengatakan dimana pengendalian gula
Dalam penelitian ini pemeriksaan darah pada penderita diabetes mellitus
kadar glukosa darah dilakukan dengan cara adalah salah satu faktor yang menentukan
mengambil darah vena setiap responden normal tidaknya kadar gula darah satu
responden.
5
ejournal Keperawatan ( e-Kp) Volume 1. Nomor. 1 Agustus 2013

hidup bahkan mengurangi umur seseorang.


Berdasarkan hasil penelitian yang Jika pengendalian diabetes dilakukan
telah dilakukan oleh peneliti pada 42 dengan buruk, maka timbulnya komplikasi
responden di RSUD Manembo Nembo dapat berlangsung lebih cepat, sebaliknya
Bitung bahwa pengendalian diabetes pengendalian diabetes mellitus yang baik
mellitus dapat mempengaruhi kestabilan dapat memperlambat atau mencegah
kadar gula darah seseorang, jika komplikasi diabetes. Yudi Gurnadi
pengendalian diabetes buruk maka (2012).
kemungkinan kadar gula darah pun akan
tinggi atau tidak terkontrol begitupun SIMPULAN
sebaliknya, jika pengendalian diabetes Penelitian yang di lakukan di
dilakukan dengan baik maka kadar gula RSUD Manembo Nembo Bitung didapati
akan terkontrol atau mendekati kadar gula bahwa pengendalian diabetes mellitus
yang normal. responden berada pada kategori kurang.
Diabetes mellitus merupakan Sedangkan untuk kadar glukosa darah
kelainan metabolisme yang berjalan secara responden paling banyak trdapat pada
progresif, dan dapat menurunkan kualitas
kategori kadar glukosa darah yang tinggi. hasil bahwa terdapat hubungan yang
Berdasarkan uji statistik dengan bermakna antara pengendalian diabetes
menggunkan uji Spearman Rho didapati mellitus dengan kadar glukosa darah.

DAFTAR PUSTAKA

Anani. S, (2012). Hubungan Antara Pengurus Besar Persatuan Diabetes


Perilaku Pengendalian Diabetes Indonesia (PERSIDA),
Dan Kadar Glukosa Darah Pasien (2009).Pengelolaan Diabetes
Rawat Jalan Diabetes Melitus, DanPencagahan Diabetes Tipe 2.
JURNAL KESEHATAN Jakarta: PERSIDA
MASYARAKAT, Volume 1, Soegondo S, (2009). Diagnosis Dan
Nomor 2, Tahun 2012, Halaman Klasifikasi Diabtes Mellitus Terkini.
466 - 478 Online di Jakarta: FKUI
http://ejournals1.undip.ac.id/index. Suyono, (2007).Kecenderungan
php/jkm. Diakses 6 Mei 2013 Peningkatan Jumlah Pasien
American Diabetes Association, Diabetes. Jakarta: FKUI
(2004).Diagnosis And Utomo A.Y.S, (2011). Hubungan Antara 4
Classification Of Diabetes Mellitus Pilar Pengelolaan Diabetes
. Diabetes Care 27(SI): 5-10 Mellitus Dengan Keberhasilan
Departeman Kesehatan RI, (2008). Pengelolaan Dabetes Mellitus Tipe
Laporan Nasional Riskesdas 2007. 2. Program Pendidikan Sarjana
Jakarta: Badan Penelitian Dan Kedokteran Fakultas Kedokteran
Pengembangan Kesehatan Universitas Diponegoro
Departeman Kesehatan Ucik Witasari, Setyaningrum Rahmawaty,
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, Siti Zulaekah, (2011). Hubungan
(2008).Profil Kesehatan Provinsi Tingkat Pengetahuan Asupan
Sulawesi Utara 2008.Manado: Karbohidrat Dan Serat Dengan
Dinkes Provinsi Sulawesi Utara Pengendalian Kadar Glukosa
Garnadi. Y, (2012). Hidup Nyaman Darah Penderita Diabetes Mellitus
Dengan Diabetes Melitus. Jakarta: Tipe 2. Program Studi Gizi
ArgoMedia Pustaka

6
ejournal Keperawatan ( e-Kp) Volume 1. Nomor. 1 Agustus 2013

Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah
Winny. R, (2012). Faktor Faktor Yang
Berhubungan Dengan
Pengendalian Gula Darah Pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe II
Di Poliklinik Endokrin BLU RSUP
Prof. DR. R.D Kandou Manado.
PSIK FK UNSRAT

You might also like