Professional Documents
Culture Documents
File - Sistem Operasi
File - Sistem Operasi
File - Sistem Operasi
Tugas 02
Agung Pambudi
519/Pra-MIK/35/2017
Agung Pambudi 519/Pra-MIK/35/2017
Table of Contents
A. File .................................................................................................................................. 2
B. Different kinds of files ..................................................................................................... 2
1. Ordinary files (file biasa) ............................................................................................ 2
2. Directory files (direktori file) ...................................................................................... 2
3. Special files (file khusus) ............................................................................................ 2
C. File allocation strategies ................................................................................................... 3
D. Sequential (Contiguous), Indexed and Linked file allocation strategies ............................ 3
1. Contiguous Allocation ................................................................................................ 3
2. Indexed Allocation...................................................................................................... 4
3. Linked Allocation ....................................................................................................... 5
E. Disadvantages of sequential file allocation strategy .......................................................... 7
F. Index block ...................................................................................................................... 7
G. File allocation strategy in UNIX....................................................................................... 8
H. GPT (GUID Partition table) ............................................................................................. 9
Batasan MBR Disk .......................................................................................................... 9
Perbedaan MBR Disk vs GPT Disk .................................................................................. 9
REFERENCES ................................................................................................................... 11
A. File
Sebuah file atau berkas komputer adalah sebutan untuk kumpulan informasi yang saling terkait
yang disimpan pada penyimpanan sekunder seperti disk magnetik, kaset magnetik dan disk
optik. Secara umum, file adalah urutan bit, byte, baris atau catatan yang maknanya
didefinisikan oleh pencipta file dan pengguna. File adalah identitas dari data yang disimpan di
dalam berkas sistem yang dapat diakses dan diatur oleh pengguna. Sebuah file memiliki nama
yang unik dalam direktori di mana ia berada. Alamat direktori di mana suatu berkas
ditempatkan diistilahkan dengan path.
Character special files - Data ditangani karakter demi karakter seperti dalam kasus
terminal atau printer.
Block special files - Data ditangani dalam blok seperti dalam kasus disk dan kaset.
2. Indexed Allocation
Metode yang satu ini memecahkan masalah fragmentasi eksternal dari metode contiguous
allocation dan ruang yang cuma-cuma untuk petunjuk pada metode linked allocation, dengan
cara menyatukan semua petunjuk kedalam blok indeks yang dimiliki oleh setiap berkas. Jadi,
direktori hanya menyimpan alamat dari blok indeks tersebut, dan blok indeks tersebut yang
menyimpan alamat dimana blok-blok berkas berada. Untuk berkas yang baru dibuat, maka blok
indeksnya di set dengan null.
Metode ini mendukung pengaksesan secara langsung, bila kita ingin mengakses blok ke-i,
maka kita hanya mencari isi dari blok indeks tersebut yang ke-i untuk dapatkan alamat blok
tersebut.
Metode indexed allocation tidak menyia-nyiakan ruang disk untuk petunjuk, karena
dibandingkan dengan metode linked allocation, maka metode ini lebih efektif, kecuali bila satu
berkas tersebut hanya memerlukan satu atau dua blok saja.
Metode ini juga memiliki masalah. Masalah itu timbul disaat berkas berkembang menjadi
besar dan blok indeks tidak bisa menampung petunjuk-petunjuknya itu dalam satu blok. Salah
satu mekanisme dibawah ini dapat dipakai untuk memecahkan masalah yang tersebut.
Mekanisme-mekanisme itu adalah:
Linked scheme: Untuk mengatasi petunjuk untuk berkas yang berukuran besar
mekanisme ini menggunakan tempat terakhir dari blok indeks untuk alamat ke blok
indeks selanjutnya. Jadi, bila berkas kita masih berukuran kecil, maka isi dari tempat
yang terakhir dari blok indeks berkas tersebut adalah null. Namun, bila berkas tersebut
berkas besar, maka tempat terakhir itu berisikan alamat untuk ke blok indeks
selanjutnya, dan begitu seterusnya.
Multilevel index: Pada mekanisme ini blok indeks itu bertingkat-tingkat, blok indeks
pada tingkat pertama akan menunjukkan blok-blok indeks pada tingkat kedua, dan blok
indeks pada tingkat kedua menunjukkan alamat-alamat dari blok berkas, tapi bila
dibutuhkan bisa dilanjutkan kelevel ketiga dan keempat tergantung dengan ukuran
berkas tersebut. Untuk blok indeks 2 level dengan ukuran blok 4.096 byte dan petunjuk
yang berukuran 4 byte, dapat mengalokasikan berkas hingga 4 GB, yaitu 1.048.576
blok berkas.
Combined scheme: Mekanisme ini menggabungkan direct blockdan indirect block.
Direct blockakan langsung menunjukkan alamat dari blok berkas, tetapi pada indirect
blockakan menunjukkan blok indeks terlebih dahulu seperti dalam mekanisme
multilevel index. Single indirect blockakan menunjukkan ke blok indeks yang akan
menunjukkan alamat dari blok berkas, double indirect blockakan menunjukkan suatu
blok yang bersifat sama dengan blok indeks 2 level, dan triple indirect blockakan
menunjukkan blok indeks 3 level. Dimisalkan ada 15 petunjuk dari mekanisme ini, 12
pertama dari petunjuk tersebut adalah direct block, jadi bila ukuran blok 4 byte berarti
berkas yang dapat diakses secara langsung didukung sampai ukurannya 48 KB. 3
petunjuk berikutnya adalah indirect blockyang berurutan dari single indirect
blocksampai triple indirect block. Yang hanya mendukung 32 bit petunjuk berkas
berarti akan hanya mencapai 4 GB, namun yang mendukung 64 bit petunjuk berkas
dapat mengalokasikan berkas berukuran sampai satuan terabyte.
3. Linked Allocation
Metode ini dapat mengatasi masalah yang terjadi pada metode contiguous allocation.
Dalam metode ini setiap berkas diidentifikasikan dengan linked listdari blok-blok, jadi blok-
blok tersebut tidak harus berkesinambungan dengan blok yang lain. Direktori hanya
menyimpan alamat blok pertama dan alamat blok terakhir. Jika kita ingin mengaksess blok
kedua, maka harus melihat alamatnya di blok pertama dan begitu seterusnya. Oleh karena itu,
metode ini hanya mendukung pengaksesan secara berurutan.
Metode linked allocation memiliki beberapa kerugian, karena petunjuk ke blok berikutnya
memerlukan ruang. Bila ukuran petunjuknya 4 byte dari blok yang ukurannya 512 byte, berarti
0,78% dari ruang disk hanya digunakan untuk petunjuk saja. Hal ini bisa diminimalisasikan
dengan menggunakan clusteryang menggabungkan 4 blok dalam satu cluster, jadi jumlah
petunjuknya akan berkurang dari yang tidak memakai cluster.
Paling penting dalam metode ini adalah menggunakan file-allocation table (FAT). Tabel
tersebut menyimpan setiap blok yang ada di disk dan diberi nomor sesuai dengan nomor blok.
Jadi, direktori hanya menyimpan alamat dari blok pertama saja, dan untuk selanjutnya dilihat
dari tabel tersebut yang menunjukkan ke blok berikutnya. Jika kita memakai metode ini, akan
menyebabkan mudahnya untuk membuat berkas baru atau mengembangkan berkas
sebelumnya. Mencari tempat kosong untuk berkas baru lebih mudah, karena kita hanya
mencari angka 0 yang pertama dari isi tabel tersebut. Dan bila kita ingin mengembangkan
berkas sebelumnya carilah alamat terakhirnya yang memiliki ciri tertentu dan ubahlah isi dari
tabel tersebut dengan alamat blok penambahan. Alamat terakhir berisi hal yang unik, sebagai
contoh ada yang menuliskan -1, tapi ada juga yang menuliskannya EOF ( End Of File).
Metode linked allocation yang menggunakan FAT akan mempersingkat waktu yang
diperlukan untuk mencari sebuah berkas. Karena bila tidak menggunakan FAT, berarti kita
harus ke satu blok tertentu dahulu dan baru diketahui alamat blok selanjutnya. Dengan
menggunakan FAT kita dapat melihat alamat blok selanjutnya disaat kita masih menuju blok
yang dimaksud. Tetapi bagaimanapun ini belum bisa mendukung pengaksesan secara
langsung.
Mencari ruang untuk berkas baru, menentukan seberapa besar ruang yang diperlukan untuk
sebuah berkas. Untuk masalah mencari ruang untuk berkas baru, akan di implementasikan
oleh manajemen ruang kosong.
Untuk penentuan ruang kita tidak boleh terlalu kecil atau terlalu besar, bila kita
menentukannya terlalu kecil maka ada saatnya berkas tersebut tidak bisa dikembangkan,
tapi bila terlalu besar maka akan ada ruang yang sia-sia bila berkas tersebut hanya
memerlukan ruang yang kecil.
Metode ini dapat menimbulkan fragmentasi eksternal disaat ruang kosong yang ada
diantara berkas-berkas yang sudah terisi tidak cukup untuk mengisi berkas baru. Hal ini
terjadi karena blok pertama dari suatu berkas itu ditentukan oleh sistem operasi, bila berkas
pertama blok pertamanya itu di 1 dan memerlukan 9 blok untuk pengalokasiannya dan
berkas kedua blok pertamanya di 11 dan memerlukan 5 blok untuk pengalokasiannya,
berarti ruang-kosong diantara berkas tersebut ada 1 blok, yaitu dialamat 10. Blok tersebut
dapat untuk menyimpan berkas, tetapi hanya berkas yang berukuran 1 blok yang dapat
disimpan di blok tersebut.
F. Index block
Index block adalah alokasi ruang (satuan) yang digunakan sebagai tempat meyimpan suatu file
pada memori / storage
Partisi GPT adalah standar untuk layout dari tabel partisi di hardisk, menggunakan Globally
Unique Identifier. MBR atau Master Boot Record dan MBR disk yang memiliki berbagai
sektor berisi data booting. Sektor pertama berisi informasi tentang disk dan partisi untuk OS
yang digunakan. Namun disk MBR memiliki keterbatasan dan banyak komputer model baru
yang bergerak ke GPT disk.
1. MBR disk hanya bisa berisi 4 partisi primary sedangkan GPT disk bisa berisi 128 partisi
primary.
2. Jika kita membutuhkan lebih dari 4 partisi primary, kita harus membuat partisi extended
pada disk MBR dan kemudian harus membuat partisi logical. Sedangkan pada GPT
disk tidak ada peraturan atau tatanan seperti itu, kita bisa bebas mengatur partisi baik
primary, extended atau logical.
3. Sektor pertama dan hanya sektor pertama dari MBR disk berisi informasi tentang
hardisk, sedangkan GPT disk, informasi tentang hardisk dan partisi diduplicate lebih
dari satu sehingga tetap akan bekerja bila sektor satu rusak atau corrupt.
4. MBR disk tidak akan sanggup mengelola storage yang lebih dari 2TB sementara untuk
GPT disk tidak memiliki batasan.
5. Semua sistem operasi mendukung MBR disk, sedangkan GPT disk hanya Windows XP
64 bit dan versi Windows yang kompatibel.
6. Untuk dukungan boot, hanya Windows 8 mendukung 32-bit booting, sedangkan versi
seperti Windows 7, Windows Vista, Windows 32-bit tidak bisa boot dari GPT disk.
REFERENCES
https://www.tutorialspoint.com/operating_system/os_file_system.htm
https://en.wikibooks.org/wiki/Operating_System_Design/File_Systems/Allocation
http://opensource.telkomspeedy.com/repo/abba/v06/Kuliah/SistemOperasi/2003/46/pr
oduk/SistemOperasi/c66.html
http://arna.lecturer.pens.ac.id/Diktat_SO/10.Implementasi%20Sistem%20File.pdf
https://winpoin.com/winexplain-apa-itu-gpt-partition-atau-guid-di-windows/