Jurnal Icrc Di Aceh

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

PERAN INTERNATIONAL COMMITTEE OF THE RED CROSS

(ICRC) DALAM MENGATASI MASALAH KEMANUSIAAN DI ACEH


TAHUN 2004-2006
Oleh :
HANY RAFIKA1
(hara5pink@gmail.com)
Pembimbing: Drs. Syafri Harto, M.Si
Bibliografi: 20 Jurnal dan/atau Working Papers,30 Buku, 9 Dokumen dan
Laporan Resmi, 10 Situs Web
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Prodi Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28294
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract
This research is analysing about the role of International Committee Red
Cross (ICRC) to implementating Humanitarian Law beside it jobs to address the
crisis that occured because of civil conflict or nature disaster in Aceh, Indonesia.
Conflict in Aceh involving the Freedom Movement of Aceh (GAM).The ICRC is an
impartial humanitarian organization, neutral and has a mission to protect the
lives and dignity of victims of armed conflict, war and other situations of violence
and provide aid and assistance in the form of materials or services. ICRC served
in four types of situations such as: International Amed Conflict, Non-international
Armed Conflict, Internal Disturbance, and Internal Tension.Humanitarian crisis
that occurred in Aceh is a Freedom Aceh Movement (GAM) armed conflict and
the tsunami disaster.GAM is a form of rebellion undertaken by the people of Aceh
who want to be independent and irrespective of the State of Indonesia. The desire
is triggered by a mismatch between the Acehnese people who tend to wear Islamic
Sharia law and the Indonesian government tends to neo-colonial.Tsunami is the
largest natural disasters in history. Begins with an earthquake measuring 9.1 to
9.3 on the Richter scale lasted 8-10 minutes and produce large waves and a
deadly attack by 14 countries and killed as many as 230,000 people. This study
discusses how the role of the ICRC in overcoming the crisis of natural disasters
that occurred in the Aceh.
Keywords: International Committee of The Red Cross, Aceh, Role,
Humanitarian Crisis

1
Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional angkatan 2011

Jom FISIP Volume 2 No. 2Oktober 2015 Page 1


PENDAHULUAN ICRC memiliki 2000 karyawan yang
profesional dan sekitar 800 pekerja di
Khusus dalam penelitian ini kantor pusat di Jenewa dan 1.200
memfokuskan mengenai peran sebuah ekspatriat bekerja di lapangan. Sekitar
organisasi non-permerintah dalam setengah pekerja lapangan berfungsi
mengatasi masalah kemanusiaan pada sebagai delegasi mengelola operasi ICRC
situasi konflik bersenjata dan bencana di negara-negara yang berbeda, dan
alam, organisasi yang dimaksud adalah separuh lainnya adalah spesialis tenaga
palang merah internasional atau yang ahli seperti dokter, ahli pertanian, insinyur
disebut dengan International Committee of dan lainnya.Dalam delegasi staf
The Red Cross (ICRC). Organisasi ini internasional dibantu diposkan sekitar
berbasis di Jenewa Swiss pada tanggal 24 13.000 karyawan nasional sehingga jumlah
Juni 1863 yang didirikan oleh Henry staf di bawah otoritas ICRC berjumlah
Dunant dan awalnya bernama Komisi sekitar 15.000 karyawan. Delegasi juga
Lima dengan empat tokoh terkemuka sering bekerja sama dengan palang merah
lainnya dari keluarga terkenal Geneva, nasional perhimpunan di negara tempat
sebagai sebuah komisi penyelidikan dari mereka berada.3
Masyarakat Jenewa untuk kesejahteraan
masyarakat.2Misi resmi ICRC adalah PEMBAHASAN
sebagai organisasi kemanusiaan yang tidak Misi umum ICRC adalah untuk
memihak, netral dan mandiri yang misinya melindungi dan membantu korban konflik
semata-mata bersifat kemanusiaan yaitu bersenjata dan situasi gangguan dalam
untuk melindungi kehidupan dan martabat negeri, sipil maupun militer, secara netral
para korban konflik bersenjata, perang, dan tidak memihak. Selain melaksanakan
dan situasi-situasi kekerasan lain dan kegiatan-kegiatan operasional untuk
memberikan mereka pertolongan dan melindungi dan membantu para korban
bantuan. ICRC melaksanakan tugas yang konflik bersenjata ICRC juga mempunyai
bersumber pada Konvensi Jenewa 1949 misi untuk mempromosikan hukum
dan Statuta Gerakan, dimana bahwa tugas humaniter internasional.4 ICRC telah
ICRC adalah: menjalankan misinya dilebih dari 80
1. Memantau kepatuhan para pihak negara di dunia, tersebar di 27 negara di
yang bertikai pada konvensi Afrika, 14 negara di Asia, 27 negara di
Jenewa Eropa dan Amerika, serta 12 negara di
2. Mengorganisir perawatan terhadap Timur Tengah dan Africa Utara.
korban luka di medan perang Memberikan Perlindungan
3. Mengawasi perlakuan terhadap Kegiatan perlindungan mencakup
tawanan perang dan melakukan kunjungan ketempat-tempat penahanan
intervensi yang bersifat dan pemulihan kembali hubungan
konfidensial dengan pihak keluarga. ICRC tidak membeda-bedakan
berwenang yang melakukan korban dan konsisten dengan sikap
perlawanan. netralnya dengan rutin melakukan
4. Membantu mencarikan orang kunjungan bagi tahanan-tahanan dan
hilang dalam konflik bersenjata melakukan dialog rahasia dan konstruktif
5. Mengorganisir perlindungan dan dengan pihak berwenang dan
perawatan penduduk sipil bertanggungjawab mengenai kondisi
6. Bertindak sebagai perantara netral material dan pengobatan.
antara pihak yang berperang
3
Muin, Umar, 1999. Gerakan Palang Merah dan
2
D. Schindler dan J.Toman, 1988, The Law of Bulan Sabit Merah Internasional, Jakarta: PT
Armed Conflict, Martinus Nihjoff Publisher, hal. Gramedia Pustaka Utama. Hal: 31
4
230-231 Kenali ICRC, loc cit. Hal. 3

Jom FISIP Volume 2 No. 2Oktober 2015 Page 2


Memberikan Bantuan Sejarah Dan Latarbelakang
Krisis kemanusiaan sering kali Lahir GAM
terjadi seiringan dengan krisis-krisis Umum menganggap bahwa GAM
lainnya seperti kelaparan, wabah penyakit, dilahirkan pada 4 Desember 1976.
dan kekacauan ekonomi. Sehinggan dalam Sebenarnya GAM sendiri sebagai wahana
kondisi ini ICRC siap siaga berusaha pergerakan baru didirikan pada 20 Mei
menyediakan kebutuhan para korban 1977. Namun Hasan Tiro sendiri memilih
berupa bantuan makanan dan obat-obatan hari lahir GAM adalah pada tanggal yang
serta pembuatan penyediaan air atau disebut paling awal, disesuaikan dengan
sarana medis. proklamasi kemerdekaan Aceh
6
Bekerjasama dengan Sumatera. Proklamasi ini dilangsungkan
Perhimpunan Nasional Negara di Bukit Cokan, pedalaman Kecamatan
ICRC selalu menjalin kerjasama Tiro, Pidie. Prosesi ini dilakukan secara
dengan perhimpunan negara manapun sederhana, dilakukan di suatu tempat yang
tempat beroperasi, tujuannya adalah untuk tersembunyi, menandakan bahwa awal-
mempermudah pergerakan dan awalnya, gerakan ini adalah gerakan
meningkatkan kemampuan perhimpunan- bawah tanah yang dilakukan secara diam-
perhimpunan nasional dalam memenuhi diam.7
tanggungjawab mereka dalam memberikan Bersamaan dengan proklamasi
pelayanan kemanusian di negaranya kemerdekaan, Hasan Tiro juga
masing-masing. Kerjasama yang dilakukan mengumumkan struktur pemerintahan
adalah seperti memberikan pelatihan Negara Aceh Sumatera. Akan tetapi,
kepada staf kesehatan utama, ahli beda, kabinet tersebut belum berfungsi hingga
dan teknisi lainnya. pertengahan 1977, persoalannya adalah
Aceh memang dikaruniai karena para anggota kabinet pada
dengan berbagai macam keistimewaan dan umumnya masih berbaur dengan
kekayaan alamyang tragisnya juga masyarakat luas untuk kampanye dan
mengundang pertikaian. Teristimewa persiapan perang gerilya. Kabinet Negara
adalah posisi geografisnya yang strategis, Aceh Sumatera baru dapat melaksanakan
terletak di persimpangan jalan laut yang sidang pertamanya pada 15 Agustus 1977.
ramai, yang menghubungkan Lautan Sedangkan upacara pelantikan dan
Hindia dan Laut Cina Selatan. Tepat di pengumpulan anggota kabinet
persimpangan dua budaya besar dunia, dilaksanakan pada 30 Oktober 1977 di
India dan China. Potensial sebagai camp Lhok Nilam pedalaman Tiro, Pidie.
tempat rendezvous bagi para pelayar, Kabinetnya sendiri pada waktu itu,
sekaligus strategis sebagai sarang hanyalah terdiri dari beberapa orang saja,
perompak untuk menghadang kapal-kapal yaitu: Presiden (Hasan Muhammad Tiro),
kaya. Mengingat posisi Aceh yang berada Perdana Menteri (Dr.Muchtar Hasbi),
di ujung barat nusantara, negeri ini juga Wakil Perdana Menteri (Teungku Ilyas
menjadi gerbang pertama yang harus Leube), Menteri Keuangan (Muhammad
dilalui jamaah haji ketika berangkat ke Usman), Menteri Pekerjaan Umum
tanah suci melalui jalur laut. Maka negeri (Ir.Asnawi Ali), Menteri Perhubungan
ini pun sempat memiliki julukan yang
terkenal sebagai Serambi Mekah.5
6
Ikrar Nusa Bhakti, Beranda Perdamaian Aceh
Tiga Tahun Pasca MoU Helsinki hal.13
5 7
Sebagai contoh tulisan Nazaruddin Syamsuddin Moch. Nurhasim, 2008. Konflik dan Integrasi
juga menggunakan istilah ini untuk menunjuk Politik Gerakan Aceh Merdeka: Kajian tentang
Aceh. Nazaruddin Syamsuddin, Revolusi di Konsensus Normatif antara RI-GAM dalam
Serambi Mekah Perjuangan Kemerdekaan dan Perundingan Helsinki. Jakarta: P2P-LIPI dan
Pertarungan Politik di Aceh 1945-1949 (Jakarta: Pustaka Pelajar. Hal.64-66
UI-Press, 1999)

Jom FISIP Volume 2 No. 2Oktober 2015 Page 3


(Amir Ishak BA), Menteri Sosial memperbaiki kehidupan sosial ekonomi
(Dr.Zubir Mahmud) dan Menteri masyarakat Aceh.11
Penerangan (M. Tahir Husin).8 Memburuknya kondisi keamanan
GAM merupakan lanjutan sipil di Aceh menyebabkan tindakan
perjuanganatau setidaknya terkait pengamanan keras diluncurkan pada rahun
Darul Islam (DI) Aceh yang sebelumnya 2001 dan 2002. Megawati akhirnya pada
pernah meletus pada 1950-an. Tesis ini, masa jabatannya pada tahun 2003
didukung oleh Isa Sulaiman yang menilai meluncurkan operasi militer untuk
keterkaitan GAM dangan DI, karena mengakhiri konflik dengan GAM untuk
persoalan DI tidak diselesaikan secara selamanya dan keadaan darurat dinyatakan
tuntas. Dukungan para tokoh DI pada awal di Provinsi Aceh. Menurut laporan Human
lahirnya GAM memperkuat tesis bahwa Rights Watch, militer Indonesia kembali
ada yang belum selesai pada upaya melakukan pelanggaran hak asasi manusia
integrasi yang dibangun oleh Sukarno dalam operasi ini seperti operasi
untuk menyelesaikan pemberontakan sebelumnya dengan lebih dari 100. 000
DI/TII Daud Beureueh.9 Namun, penulis orang mengungsi di tujuh bulan pertama
menilai tesis ini lemah karena meski darurat militer dan pembunuhan di luar
memiliki beberapa keterkaitan, tapi bukti hukum yang umum. Konflik ini masih
bahwa GAM ternyata tidak melanjutkan berlangsung hingga terjadinya bencana
ideologi Islam sebagai dasar perjuangan Tsunami yang tiba-tiba memporak-
dan lebih memilih nasionalisme Aceh porandakan Aceh pada tanggal 26
sebagai isu polpulisnya merupakan Desember 2004 dan dengan otomatis
antitesis yang jelas menggugurkan membekukan konflik yang terjadi.
pendapat ini.10 Tsunami
Kedua, faktor ekonomi, yang Tsunami merupakan perstiwa
berwujud ketidakadilan dan ketimpangan bencana alam terparah yang tak akan
ekonomi antara pusat dengan daerah. dilupakan masyarakat Aceh maupun dunia.
Pemerintahan sentralistik Orde Baru Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang
menimbulkan kekecewaan berat terutama secara harfiah berarti ombak besar di
di kalangan elite Aceh. Pada era Soeharto, pelabuhan. Tsunami adalah perpindahan
Aceh menerima 1% dari anggaran badan air yang disebabkan oleh perubahan
pendapatan nasional, padahal Aceh permukaan laut secara vertikal dengan
memiliki kontribusi 14% dari GDP tiba-tiba. Perubahan permukaan laut
Nasional. Terlalu banyak pemotongan tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi
yang dilakukan pusat yang menggarap yang berpusat dibawah laut, atau hantaman
hasil produksi dari Aceh. Sebagian besar meteor di laut. Gelombang tsunami dapat
hasil kekayaan Aceh dilahap oleh penentu merambat kesegala arah. Tenaga yang
kebijakan di Jakarta. Meningkatnya tingkat dikandung alam gelombang tsunami
produksi minyak bumi yang dihasilkan adalah tetap terhadap fungsi ketinggian
Aceh pada 1970-an dan 1980-an dengan dan kelajuannya. Di laut dalam,
nilai 1,3 miliar US Dolar tidak gelombang tsunami dapat merambat
dengan kecepatan 500-1000 km per jam.
Setara dengan kecepatan pesawat terbang.
Ketinggian gelombang di laut dalam hanya
sekitar 1 meter. Dengan demikian laju
gelombang tidak terasa oleh kapal yang
8
Ibid. hal.66 sedang berada di tengah laut. Ketika
9
Ibid.hal.63
10 11
Edward Aspinal, Sejarah Konflik Aceh, hal.1, Kawilarang, Harry. 2008. Aceh dari Sultan
2008(http://www.acehinstitute.org/resume_150607 Iskandar Muda ke Helsink. Banda Aceh: Bandar
_edward_aspinal.htm) Publishing. hal.156

Jom FISIP Volume 2 No. 2Oktober 2015 Page 4


mendekati pantai, kecepatan gelombang pemulihan diri, kebersihan dan peralatan
tsunami menurun hingga sekitar 30 km per untuk mata pencaharian.12
jam, namun ketinggiannya sudah Segera setelah tsunami, ICRC
meningkat hingga mencapai puluhan menyediakan bahan, logistik dan
meter. Hantaman gelombang tsunami bisa dukungan keuangan untuk kegiatan
masuk hingga puluhan kilometer dari bibir PMI. Awalnya, PMI terfokus pada
pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang mengevakuasi barang bantuan mati dan
terjadi karena tsunami bisa diakibatkan mendistribusikan. Komponen lain dari
karena hantaman air maupun material yang Gerakan juga telah beroperasi di provinsi
terbawa oleh aliran gelombang tsunami. Aceh sejak tsunami. Ini termasuk Federasi
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami Internasional Palang Merah dan banyak
adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Nasional dan Bulan Sabit Merah.Sampai
Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan saat ini, lebih dari 90 proyek yang
mengakibatkan korban jiwa manusia serta bertujuan mendukung upaya rehabilitasi
menyebabkan genangan, pencemaran air dan rekonstruksi PMI telah disetujui dalam
asin lahan pertanian, tanah dan ait bersih. Kerangka Koordinasi Gerakan. Beberapa
Peran ICRC Membantu Aceh 25 Palang Merah Nasional dan Bulan Sabit
dan PMI Mengatasi Tsunami Merah serta Federasi Internasional, ICRC
Selama tiga minggu setelah dan PMI telah memberikan kontribusi
terjadinya Tsunami, staf ICRC melakukan terhadap pelaksanaan program, misalnya,
asesmen ke lebih dari 90 lokasi merehabilitasi layanan ambulans
penampungan di Banda Aceh, Kabupaten PMI; mengatur dukungan
Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Bireuen dan psikososial; mengembalikan pasokan
Lhokseumawe. Mereka dengan cepat air;merekonstruksi rumah, sekolah dan
melakukan asesmen, yang langsung pusat kesehatan; dan merehabilitasi
dilanjutkan dengan distribusi makanan dan infrastruktur PMI dan meningkatkan
bantuan kemanusiaan non-makanan yang kapasitas tanggap darurat.13
terdiri dari perlengkapan kebersihan, PMI, Federasi dan ICRC telah
pakaian dan bahan dasar rumah tangga ditandatangani, atas nama seluruh
serta bahan-bahan penampungan lainnya. Gerakan, perjanjian dengan yang baru
Atas kerjasama ICRC dan terbentuk badan pelaksana pemerintah
PMI, 122.310 pengungsi (24.462 Rumah untuk rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh
Tangga) telah menerima non-pangan dan Nias. Perjanjian tersebut menegaskan
dalam bentuk kebutuhan dasar kebersihan, komitmen Gerakan untuk memberi
pakaian, pakaian dalam, peralatan masyarakat Aceh dengan nilai $
memasak, tenda, terpal, tikar, selimut dan 600,000,000 'dukungan dalam berbagai
perlengkapan untuk bayi (perlengkapan sektor. Hal ini dilihat sebagai langkah
keluarga).Antara tanggal 6 dan 13 Januari penting dalam posisi Gerakan sebagai
2004, ICRC bekerjasama dengan PMI pemain kunci dalam pemulihan dan
mendistribusikan makanan untuk rehabilitasi tahap operasi tsunami.
kebutuhan selama satu minggu (beras, mie, Peran ICRC dan Pemerintah
minyak goreng, ikan kaleng, garam, gula, Aceh Mengatasi Masalah GAM
susu bubuk, dan biskuit) kepada Dalam kaitannya untuk melindungi
total50.266 pengungsi (11086 Rumah manusia dalam situasi konflik, atau
Tangga).500 perlengkapan kebersihan kekerasan bersenjata, misi ICRC ialah
dirakit dan didistribusikan di 90 lokasi untuk memperoleh penghormatan
penampungan.ICRC memastikan bahwa
bantuan yang telah diberikan telah sesuai 12
Ibid
13
dengan kebutuhan para pengungsi, seperti PMI, PMI Bersiap Membantu Perdamaian Dunia
http://pmi.or.id/ina/news/?act=detail&p_id=360
diakses pada 11 Agustus 2015

Jom FISIP Volume 2 No. 2Oktober 2015 Page 5


sepenuhnya terhadap isi dan jiwa HHI. yang sebenarnya menurut pandangan
ICRC berupaya untuk: penulis merupakan tahap yang paling akhir
i. Memperkecil bahaya yang untuk ditempuh. ICRC sebagai organisasi
mengancam orang-orang dalam internasional yang independen di bidang
situasi semacam itu. kemanusiaan telah menunjukkan berbagai
ii. Mencegah dan menghentikan perannya dalam memajukan dan
perlakuan semena-mena meningkatkan penghormatan HAM baik
terhadap mereka. dalam kondisi perang, konflik, bencana,
iii. Mengupayakan agar hak-hak maupun dalam kondisi normal. Berbagai
mereka diperhatikan dan suara tindakan riil yang telah diambil yaitu
mereka didengar. dengan melakukan berbagai seminar,
iv. Memberi mereka bantuan. workshop, diskusi, peluncuran buku, dan
Dalam konflik bersenjata non- berbagai kegiatan kemanusiaan lainnya
internasional dan situasi kekerasan dalam (operasi katarak, kunjungan ke berbagai
negeri, KJ 1949 (pasal 3) dan Anggaran tahanan, dan lain-lain) demi memajukan
Dasar Gerakan memberi ICRC wewenang dan menyebarluaskan penghormatan
untuk menawarkan pelayanan kunjungan HAM, khususnya dalam Hukum
tahanan.14 Banyak pemerintah Humaniter Internasional. Kegiatan ICRC
mengizinkan ICRC melakukan hal tentu saja tidak dapat dilaksanakan tanpa
tersebut. kerja sama dengan berbagai Perhimpunan
Peran ICRC dalam pembebasan Nasional, pemerintah, LSM, dan
sandera sangat tampak dalam peristiwa komunitas-komunitas lain. Selain itu,
bebasnya Ferry Santoso yaitu juru kamera kegiatan ICRC tidak hanya ditujukan ke
RCTI yang waktu itu meliput. Dalam angkatan bersenjata, tapi juga ke pelajar,
pengakuannya dengan wartawan TEMPO, bahkan masyarakat umum.
Ishak Daud, yaitu Panglima GAM di Selain bekerja sama dengan pihak
wilayah Peurelak yang akhirnya berwenang di Indonesia, ICRC juga
membebaskan Ferry setelah selama hampir melakukan berbagai kegiatan lainnya
setahun membiarkannya terlunta-lunta di dengan Perhimpunan Nasional Indonesia
hutan tempat Ferry dan yang lainnya (dikenal dengan Palang merah
disandera. Indonesia/PMI). Berbagai bantuan
kemanusiaan telah dilakukan dan diberikan
KESIMPULAN oleh ICRC melalui kordinasi dengan PMI.
Meskipun landasan hukum baik Bantuan kemanusiaan operasi Pembebasan
dalam lingkup internasional maupun Sandera di Aceh dalam konflik bersama
nasional mengenai perlindungan GAM, memberikan bantuan dan
kemanusiaan telah dibuat, namun dalam pertolongan kepada korban konflik baik
realitasnya, berbagai peraturan hukum secara materi maupun jasa, menjadi
tentang kemanusiaan tersebut masih belum mediator yang netral, penanggulangan
diimplementasikan sebagaimana mestinya. bencana tsunami di Aceh melalui program
Terkait isu kemanusiaan yang dipaparkan yang disebut Restoring Family Links, dan
sebelumnya, respon yang diberikan oleh lain-lain juga turut dilaksanakan oleh
Pemerintah Republik Indonesia sudah ICRC bekerja sama dengan PMI. Selain
sepantasnya untuk dilakukan (sudah tepat). kunjungan ke tahanan, memeriksa
Namun, untuk beberapa tahap kesehatan lingkungan penjara, sanitasi,
penyelesaian, pemerintah Republik makanan, dan kesehatan tubuh tahanan.
Indonesia masih lebih cenderung Bantuan lain yang juga diberikan oleh
menggunakan tindakan di jalur militer ICRC juga berupa seminar, workshop,
diskusi, lomba debat, International
14
Humanitarian Law Moot Court
ICRC. Kunjungan Kepada Tahanan. 2008

Jom FISIP Volume 2 No. 2Oktober 2015 Page 6


Competition (IHL MCC), dan berbagai
kegiatan lainnya untuk mempromosikan
HHI baik kepada pasukan TNI, POLRI,
mahasiswa, maupun masyarakat umum.

DAFTAR PUSTAKA
D. Schindler dan J.Toman, 1988, The Law
of Armed Conflict, Martinus
Nihjoff Publisher
Muin, Umar, 1999. Gerakan Palang
Merah dan Bulan Sabit Merah
Internasional, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
ICRC, Kenali ICRC
Syamsuddin, Nazaruddin Revolusi di
Serambi Mekah Perjuangan
Kemerdekaan dan Pertarungan
Politik di Aceh 1945-1949 (Jakarta:
UI-Press, 1999)
Ikrar Nusa Bhakti, Beranda Perdamaian
Aceh Tiga Tahun Pasca MoU
Helsinki
Moch. Nurhasim, 2008. Konflik dan
Integrasi Politik Gerakan Aceh
Merdeka: Kajian tentang
Konsensus Normatif antara RI-
GAM dalam Perundingan Helsinki.
Jakarta: P2P-LIPI dan Pustaka
Pelajar.
Edward Aspinal, Sejarah Konflik Aceh,
2008
(http://www.acehinstitute.org/resu
me_150607_edward_aspinal.htm)
Kawilarang, Harry. 2008. Aceh dari
Sultan Iskandar Muda ke Helsink.
Banda Aceh: Bandar Publishing.
hal.156
PMI, PMI Bersiap Membantu Perdamaian
Dunia
http://pmi.or.id/ina/news/?act=detai
l&p_id=360 diakses pada 11
Agustus 2015
ICRC. Kunjungan Kepada Tahanan. 2008

Jom FISIP Volume 2 No. 2Oktober 2015 Page 7

You might also like