Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Artikel Penelitian

GAMBARAN STATUS GIZI PADA SISWA SEKOLAH DASAR


DI DESA LAKSAMANA DAN DESA SELAT GUNTUNG
KECAMATAN SABAK AUH KABUPATEN SIAK

Nadia Septi
Suyanto
Tuti Restuastuti
nadiasepti2794@yahoo.com

ABSTRACT

Nutritional problem is still to be one of the health problem currently encountered


Indonesia. Primary school children is one of the group that is susceptible to nutritional
problem, underweight and overweight. The growth of primary school children who optimal
associated with providing nutrition with the right quality and quantity. The purpose of this
study was to describe the nutritional status in children of primary school in Laksamana and
Selat Guntung at Sabak Auh, Siak. This research is a descriptive study with cross-sectional
design. Respondents in this research were students in grade 1 to grade 6 which consists of
268 people chosen by total sampling method. Data were collected by questionnaire filled out
by the parents of the respondents to determine student characteristics data and calculate BMI
by measuring height and weight to measure the nutritional status of students. Nutritional
status is divided into malnutrition, underweight, normal, overweight and obese based on
anthropometric standard with BMI/U indicator. The data showed that normal nutritional
status as the highest value were 178 people (66.4%), followed by underweight nutritional
status were 39 people (14.6%), obese nutritional status were 26 people (9.7%), malnutrition
nutritional status were 13 people (4.9%) and obese nutritional status were 12 people (4.5%).

Keywords : children of school age, nutrition, nutritional status

PENDAHULUAN dihadapi Indonesia.2 World Health


Gizi merupakan salah satu Organization (WHO) tahun 2015
indikator untuk menilai keberhasilan melaporkan status gizi anak di dunia
pembangunan kesehatan sebuah negara dengan prevalensi kekurusan sekitar
dalam membangun sumber daya manusia 13,9%, jumlah anak yang mengalami
yang berkualitas.1 Masalah gizi menjadi kekurusan sebanyak 93,4 juta orang.3
salah satu masalah kesehatan yang saat ini

JOM FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 1


Berdasarkan hasil Riset Kesehatan geografis wilayah Kecamatan Sabak Auh
Dasar (Riskesdas) tahun 2013 didapatkan terletak di pinggir sungai. Desa
status gizi anak umur 5-12 tahun menurut Laksamana dan Selat Guntung merupakan
indeks massa tubuh/umur (IMT/U) di desa di Kecamatan Sabak Auh yang sulit
Indonesia, yaitu prevalensi kurus adalah ditempuh dengan transportasi roda empat
11,2%, terdiri dari 4,0% sangat kurus dan dengan akses jalan hanya berupa jalan
7,2% kurus. Masalah gemuk pada anak di tanah yang kecil. Sebagian besar jalan
Indonesia juga masih tinggi dengan masih berupa tanah sehingga akan banjir
prevalensi 18,8%, terdiri dari gemuk saat musim hujan. Penyebaran rumah
10,8% dan sangat gemuk (obesitas) 8,8 %, penduduk saling berjauhan dan masyarakat
sedangkan prevalensi pendek yaitu 30,7% terbatas mendapatkan pangan sumber
(12,3% sangat pendek dan 18,4% hewani yang diperoleh dari pasar yang ada
pendek).4 Menurut data Riskesdas tahun di desa lain sekali dalam seminggu. Selain
2010, prevalensi status gizi di Provinsi itu, siswa sekolah dasar di desa tersebut
Riau yaitu sangat kurus (7,6%), kurus pada umumnya masih berjalan kaki ke
(6,3%), normal (75,2%) dan gemuk sekolah. Belum dilakukan penelitian
(10,9%).5 Penelitian Sarah Salim tentang tentang gambaran status gizi pada siswa
status gizi anak sekolah di yayasan sekolah dasar di daerah tersebut.
Kampung Kids Pejaten tahun 2009 Berdasarkan hal tersebut di atas, sehingga
didapatkan hasil 37% anak mengalami peneliti tertarik untuk melakukan
6
kekurusan. penelitian mengenai gambaran status gizi
Gizi yang kurang pada anak pada siswa Sekolah Dasar di Desa
sekolah dapat menyebabkan keterlambatan Laksamana dan Desa Selat Guntung
pertumbuhan fisik dan perkembangan Kecamatan Sabak Auh Kabupaten Siak.
motorik, rendahnya IQ, gangguan perilaku,
keterampilan sosial yang kurang dan METODE PENELITIAN
7
kerentanan terhadap penyakit infeksi. Gizi Jenis penelitian yang digunakan
yang lebih secara langsung berhubungan adalah penelitian deskriptif, dengan
dengan kejadian penyakit diabetes tipe 2, pendekatan cross-sectional yaitu penelitian
hipertensi serta gangguan psikologi pada yang pengukuran variabelvariabelnya
anak. 8 dilakukan hanya satu kali pada satu saat.
Kecamatan Sabak Auh merupakan Data penelitian ini diambil di
salah satu kecamatan yang terletak di Sekolah Dasar 03 Laksamana, Sekolah
kawasan pesisir daerah Riau. Secara Dasar 05 Selat Guntung dan Sekolah
JOM FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 2
Dasar 08 Selat Guntung pada November responden untuk mengetahui umur siswa
2015-Januari 2016. dan pemeriksaan fisik yaitu mengukur
Populasi dalam penelitian ini berat badan dan tinggi badan untuk
adalah seluruh siswa/siswi Sekolah Dasar menentukan indeks massa tubuh.
03 Laksamana, Sekolah Dasar 05 Selat Kemudian mengkategorikan hasil status
Guntung dan Sekolah Dasar 08 Selat gizi berdasarkan nilai z-score yang
Guntung Kecamatan Sabak Auh diperoleh dari tabel Kepmenkes 2010
Kabupaten Siak yaitu sebanyak 268 orang. tentang Standar Antropometri Penilaian
Sampel penelitian ini adalah seluruh Status Gizi Anak.
siswa/siswi Sekolah Dasar 03 Laksamana, Setelah pengumpulan data selesai,
Sekolah Dasar 05 Selat Guntung dan kemudian dilakukan pengolahan data yaitu
Sekolah Dasar 08 Selat Guntung data yang didapat dari lembar isian
Kecamatan Sabak Auh yang memenuhi responden dan pengukuran IMT kemudian
semua kriteria inklusi. Pengambilan dihitung sesuai jumlah sampel yang
sampel menggunakan metode total selanjutnya dicatat secara komputerisasi.
sampling sehingga mencakup semua Data kemudian disajikan dalam bentuk
sampel yang ada. Besar sampel pada tabel distribusi frekuensi dan
penelitian ini yaitu sebanyak 268 orang. penjelasannya.
Kriteria inklusi penelitian ini adalah : Pengolahan data hasil penelitian
a. Anak sekolah kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 dilakukan secara analisis univariat. Pada
laki laki maupun perempuan yang penelitian ini analisis univariat digunakan
terdaftar menjadi siswa/siswi di untuk melihat gambaran status gizi pada
Sekolah Dasar Desa Laksamana dan siswa Sekolah Dasar di Desa Laksamana
Desa Selat Guntung Kecamatan Sabak dan Desa Selat Guntung Kecamatan Sabak
Auh Kabupaten Siak. Auh Kabupaten Siak.
b. Bersedia menjadi subjek penelitian.
c. Hadir saat pengukuran berat badan dan HASIL DAN PEMBAHASAN
tinggi badan. Karakteristik siswa sekolah dasar di
Desa Laksamana dan Desa Selat
Kriteria eksklusi penelitian ini adalah :
Guntung berdasarkan jenis kelamin,
a. Siswa sedang menderita penyakit umur, pendidikan orang tua,
pendapatan orang tua dan jumlah anak
infeksi.
Penelitian ini telah dilakukan pada
Pengumpulan data pada penelitian
siswa-siswi kelas 1 sampai kelas 6 Sekolah
ini berdasarkan data primer yang
Dasar di Desa Laksamana dan Desa Selat
didapatkan dari pengisian lembar isian
JOM FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 3
Guntung Kecamatan Sabak Auh Variabel n Persentase
(%)
Kabupaten Siak. Populasi dalam penelitian
Pendidikan ibu
ini adalah seluruh siswa/siswi Sekolah Tidak sekolah 15 5,6
Dasar 03 Laksamana, Sekolah Dasar 05 Tamat SD 92 34,3
Tamat SMP 88 32,8
Selat Guntung dan Sekolah Dasar 08 Selat
Tamat SMA 61 22,8
Guntung Kecamatan Sabak Auh Tamat D3 1 0,4
Kabupaten Siak. Sampel diambil Tamat S1 11 4,1
berdasarkan teknik total sampling
Pendapatan
sehingga mencakup semua sampel yang orang tua
<UMR 160 59,7
ada. Besar sampel pada penelitian ini yaitu
UMR 108 40,3
sebanyak 268 orang.
Analisis Univariat Jumlah anak
2 117 43,7
Berdasarkan hasil penelitian yang
>2 151 56,3
dilakukan di Desa Laksamana dan Desa
Selat Guntung Kecamatan Sabak Auh Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat

Kabupaten Siak distribusi responden yang bahwa frekuensi tertinggi responden yang

dapat disajikan dalam tabel berikut : berjenis kelamin laki-laki berjumlah 147

Tabel 1 Distribusi karakteristik orang (54,9%) dan frekuensi terendah


responden berdasarkan jenis kelamin, responden dengan jenis kelamin
umur, pendidikan orang tua,
pendapatan orang tua dan jumlah anak perempuan berjumlah 121 orang (45,1%).
dari orang tua responden. Frekuensi tertinggi responden berasal dari
Persentase kelompok umur 6-9 tahun yaitu 146 orang
Variabel n
(%)
Jenis Kelamin (54,5%) dan frekuensi terendah responden
Laki laki 147 54,9 berasal dari kelompok umur 10-13 tahun
Perempuan 121 45,1 yaitu 122 orang (45,5%). Pendidikan ayah

Umur tertinggi adalah tingkat sekolah dasar (SD)


6-9 tahun 146 54,5 sebanyak 102 orang (38,1%) dan
10-13 tahun 122 45,5
pendidikan ayah terendah yaitu tingkat
Pendidikan ayah Diploma 3 (D3) sebanyak 1 orang (0,4 %).
Tidak sekolah 16 6,0 Pendidikan ibu tertinggi yaitu tingkat
Tamat SD 102 38,1
Tamat SMP 67 25,0 sekolah dasar (SD) sebanyak 92 orang
Tamat SMA 68 25,4 (34,3%) dan pendidikan ibu terendah yaitu
Tamat D3 1 0,4 tingkat Diploma 3 (D3) sebanyak 1 orang
Tamat S1 14 5,2
(0,4%). Pendapatan orang tua responden

JOM FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 4


paling tinggi adalah <UMR yaitu 160 gizi yang digunakan secara efisien,
orang (59,7%) dan pendapatan orang tua sehingga memungkinkan pertumbuhan
responden paling rendah yaitu UMR fisik, perkembangan otak, kemampuan
sebanyak 108 orang (40,3%). Jumlah anak kerja mencapai tingkat kesehatan optimal.9
dalam keluarga responden tertinggi yaitu Status gizi yang kurus dan sangat
>2 sebanyak 151 orang (56,3%), kurus pada penelitian ini disebabkan
sedangkan jumlah anak terendah yaitu 2 karena faktor pendapatan orang tua
sebanyak 117 orang (43,7%). responden yang kurang dari UMR, tingkat
pendidikan orang tua responden banyak
Status gizi siswa sekolah dasar di Desa yang tamat sekolah dasar dan jumlah anak
Laksamana dan Desa Selat Guntung
>2. Hal ini disebabkan karena orang tua
Status gizi siswa Sekolah Dasar di
responden kurang mengetahui makanan
Desa Laksamana dan Desa Selat Guntung
yang baik untuk meningkatkan status gizi
dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.
sehingga konsumsi makanan yang bergizi
Tabel 2 Distribusi frekuensi status gizi
pun menjadi kurang. Pendapatan orang tua
pada siswa sekolah sasar di Desa
Laksamana dan Desa Selat Guntung responden juga tidak mencukupi untuk
Variabel n Persentase membeli makanan yang bergizi untuk
(%)
anaknya. Jumlah anak dalam keluarga
IMT/U
Sangat kurus 13 orang 4,9 responden >2 menyebabkan berkurangnya
Kurus 39 orang 14,6
asupan makanan yang dikonsumsi masing-
Normal 178 orang 66,4
Gemuk 26 orang 9,7 masing anggota keluarga sehingga
Obesitas 12 orang 4,5
kandungan gizinya pun tidak mencukupi
Hasil penelitian ini didapatkan kebutuhan dari masing-masing individu
bahwa anak sekolah yang memiliki status terutama anak.
gizi normal sebagai nilai tertinggi yaitu Status gizi gemuk dan obesitas
178 orang (66,4%), diikuti kurus sebanyak pada penelitian ini disebabkan karena
39 orang (14,6%), gemuk sebanyak 26 ketidakseimbangan zat gizi dan aktivitas
orang (9,7%), sangat kurus sebanyak 13 anak. Anak yang mengkonsumsi jajan baik
orang (4,9%) dan obesitas sebanyak 12 di sekolah maupun luar sekolah sedangkan
orang (4,5%). aktivitas yang dilakukan sedikit cenderung
Pada penelitian ini, status gizi menyebabkan gemuk dan obesitas pada
normal menjadi nilai tertinggi pada anak. penelitian ini.10
Status gizi yang normal dapat terjadi Persentase status gizi normal pada
apabila tubuh memperoleh cukup zat-zat hasil penelitian ini lebih kecil daripada
JOM FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 5
penelitian Yulni, Yunita dan Lintang tetapi 8,8%.4
lebih besar dibandingkan penelitian Yoza,
Indah dan Yesti. Pada penelitian Yulni di Status gizi siswa sekolah dasar di Desa
Laksamana dan Desa Selat Guntung
pesisir Kota Makassar didapatkan anak
berdasarkan jenis kelamin
dengan status gizi normal sebanyak Status gizi responden berdasarkan
11
77,3%. Pada penelitian Yunita di jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 3 di
Kecamatan Rangsang didapatkan status bawah ini.
gizi normal sebanyak 71,9%.12 Pada
Tabel 3 Distribusi status gizi siswa
penelitian Lintang di Kecamatan Sungai sekolah dasar di Desa Laksamana dan
Desa Selat Guntung berdasarkan jenis
Sembilan Kota Dumai didapatkan anak
kelamin
dengan status gizi normal yaitu 73,9%.13
Pada penelitian Yoza di SD Metta
Maitraya didapatkan anak dengan status
gizi normal sebanyak 59,52%.14 Pada
penelitian Indah di Kecamatan Bangko
didapatkan status gizi normal sebanyak
44,3%.15 Pada penelitian Yesti di Desa
Berdasarkan penelitian ini
Teluk Kiambang didapatkan status gizi
didapatkan status gizi sangat kurus paling
normal sebanyak 36,3%.16
tinggi dengan jenis kelamin laki-laki
Hasil penelitian ini menunjukkan
sebanyak 53,8%, status gizi kurus tertinggi
lebih rendah dari persentasi gemuk dan
dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak
obesitas serta lebih tinggi dari persentasi
51,3%, status gizi normal paling tinggi
sangat kurus dan kurus jika dibandingkan
dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak
dengan data Riskesdas tahun 2013.4
54,5%, status gizi gemuk paling tinggi
Data Riskesdas tahun 2013
dengan jenis kelamin perempuan sebanyak
menunjukkan anak umur 5-12 tahun
53,8% dan status gizi obesitas paling
dengan status gizi sangat kurus dan kurus
tinggi dengan jenis kelamin laki-laki
di Provinsi Riau memiliki prevalensi diatas
sebanyak 91,7%.
rata-rata nasional dengan persentasi rata-
Pada penelitian ini didapatkan
rata nasional sebesar 4,0% dan 7,2%.
bahwa status gizi sangat kurus dan kurus
Sedangkan anak umur 5-12 tahun dengan
terbanyak pada anak laki-laki
status gizi gemuk dan sangat gemuk di
dibandingkan anak perempuan. Jenis
Provinsi Riau berada dibawah rata-rata
kelamin merupakan salah satu faktor yang
nasional dengan persentasi 10,8% dan
JOM FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 6
mempengaruhi kebutuhan gizi anak. Tabel 4 Distribusi status gizi responden
berdasarkan umur
Kebutuhan gizi anak sebagian besar
digunakan untuk aktivitas pembentukan
dan pemeliharaan jaringan. Anak sekolah
terutama anak laki-laki biasanya banyak
memiliki aktivitas fisik yang tinggi jika
dibandingkan dengan anak perempuan
seperti bermain yang menguras banyak
tenaga, sehingga terjadi
Berdasarkan hasil penelitian ini
ketidakseimbangan antara energi yang
didapatkan status gizi sangat kurus
masuk dan keluar.17 Hal ini kemungkinan
didapatkan paling tinggi pada kelompok
yang mengakibatkan lebih banyak anak
umur 6-9 tahun sebanyak 8 orang (61,5%),
laki-laki yang kurus dibandingkan anak
status gizi kurus tertinggi pada kelompok
perempuan pada penelitian ini.
umur 6-9 tahun sebanyak 21 orang
Hal ini sama dengan penelitian
(53,8%), status gizi normal paling tinggi
Anurag di India yaitu didapatkan status
pada kelompok umur 6-9 tahun sebanyak
gizi kurus paling banyak pada laki-laki
100 orang (56,2%), status gizi gemuk
sebanyak 50,7% dan status gizi normal
paling tinggi pada kelompok umur 10-13
pada laki-laki sebanyak 51,6%.18
tahun sebanyak 14 orang (53,8%) dan
Penelitian Anjum di India didapatkan
status gizi obesitas paling tinggi pada
status gizi kurus terbanyak pada laki-laki
kelompok umur 10-13 sebanyak 7 orang
sebanyak 83,7%.19 Hal ini sama dengan
(58,3%).
penelitian Fahimeh di Iran didapatkan
Pada penelitian ini status gizi
status gizi gemuk terbanyak pada
sangat kurus dan kurus tertinggi pada
perempuan sebanyak 58,6% dan status gizi
kelompok umur 6-9 tahun. Anak pada
obesitas terbanyak pada laki-laki sebanyak
kelompok umur 6-9 tahun memiliki
54,2%.20
aktivitas bermain yang tinggi sehingga
menyebabkan mereka kelelahan dan malas
Status gizi siswa sekolah dasar di Desa
Laksamana dan Desa Selat Guntung untuk makan. Anak lebih memilih untuk
berdasarkan umur tidur tanpa sempat mengkonsumsi
Pada penelitian ini, status gizi
makanan yang bergizi sehingga nutrisi
responden berdasarkan umur dapat dilihat
yang diperoleh cenderung tidak memenuhi
pada tabel 4 di bawah ini.
kebutuhan gizi anak. Hal ini kemungkinan

JOM FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 7


yang menyebabkan banyak status gizi dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini.
kurus pada kelompok umur 6-9 tahun.
Tabel 5 Distribusi status gizi siswa
Status gizi gemuk dan obesitas sekolah dasar di Desa Laksamana dan
Desa Selat Guntung berdasarkan
tertinggi pada kelompok umur 10-13
pendidikan ayah
tahun. Hal ini kemungkinan disebabkan
karena pada kelompok umur 10-13 tahun
pada penelitian ini sudah mulai
terpengaruhi lingkungan teman-temannya
yang mengkonsumsi jajanan baik di
sekolah maupun di luar sekolah. Makanan
jajanan yang dikonsumsi berlebihan
menyebabkan kelebihan asupan energi
yang akan menyebabkan obesitas pada
anak. Selain itu, pada kelompok umur 10-
Pada penelitian ini, status gizi
13 tahun merupakan usia dimana terjadi
responden berdasarkan pendidikan ibu
pubertas sehingga terjadi pertumbuhan dan
dapat dilihat pada tabel 6 di bawah ini.
perkembangan yang cepat baik perempuan
Tabel 6 Distribusi status gizi siswa
maupun laki-laki.21 sekolah dasar di Desa Laksamana dan
Hal ini sama dengan penelitian Desa Selat Guntung berdasarkan
pendidikan ibu
Anurag di India didapatkan status gizi
kurus tertinggi pada umur 7 tahun yaitu
27,4%.18 Hal ini berbeda dengan penelitian
Kumkum di Patna didapatkan status gizi
sangat kurus tertinggi pada umur 10 tahun
sebanyak 40,1%, kurus tertinggi pada
umur 11 tahun sebanyak 37,0% dan
normal tertinggi pada umur 11 tahun
sebanyak 19,0%.22

Status gizi siswa sekolah dasar di Desa Berdasarkan tabel 5 didapatkan


Laksamana dan Desa Selat Guntung status gizi sangat kurus paling tinggi
berdasarkan pendidikan orang tua
dengan tingkat pendidikan ayah yaitu SD
Pada penelitian ini, status gizi
sebanyak 53,8%, status gizi kurus tertinggi
responden berdasarkan pendidikan ayah

JOM FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 8


dengan tingkat pendidikan ayah yaitu SD pengetahuan baru mengenai gizi. Hal ini
sebanyak 48,7%, status gizi normal paling juga berhubungan dengan kemampuan ibu
tinggi dengan tingkat pendidikan ayah yang rendah dalam menyusun makanan
yaitu SD sebanyak 37,6%, status gizi yang memenuhi persyaratan gizi.23 Hal
gemuk paling tinggi dengan tingkat tersebut kemungkinan yang menyebabkan
pendidikan ayah yaitu SMP sebanyak lebih banyak anak dengan status gizi
30,8% dan status gizi obesitas paling sangat kurus dan kurus dengan tingkat
tinggi dengan tingkat pendidikan ayah pendidikan orang tua yang rendah pada
yaitu S1 sebanyak 33,3%. penelitian ini.
Berdasarkan tabel 6 didapatkan Hal ini sama dengan penelitian
bahwa pada status gizi sangat kurus paling Lintang di Kecamatan Sungai Sembilan
tinggi dengan tingkat pendidikan ibu yaitu didapatkan status gizi sangat kurus
SD sebanyak 38,5%, status gizi kurus terbanyak pada pendidikan ayah yaitu SD
tertinggi dengan tingkat pendidikan ibu sebanyak 50,0%, status gizi kurus pada
yaitu SD sebanyak 43,6%, status gizi pendidikan ayah yaitu SMA sebanyak
normal paling tinggi dengan tingkat 75,0%, status gizi normal pada pendidikan
pendidikan ibu yaitu SD sebanyak 34,3%, ayah yaitu SD sebanyak 54,1%, status gizi
status gizi gemuk paling tinggi dengan gemuk pada pendidikan ayah yaitu SD
tingkat pendidikan ibu yaitu SMP sebanyak 68,0% dan status gizi obesitas
sebanyak 34,6% dan status gizi obesitas pada pendidikan ayah yaitu SD sebanyak
paling tinggi dengan tingkat pendidikan 66,7%.13
ibu yaitu SMA sebanyak 50,0%. Hasil penelitian ini sama dengan
Pada penelitian ini, status gizi penelitian yang dilakukan Anurag di India
sangat kurus dan kurus tertinggi yaitu pada didapatkan responden dengan status gizi
tingkat pendidikan ayah dan ibu yaitu kurus paling banyak dengan tingkat
sekolah dasar. Sedangkan pada status gizi pendidikan ibu SD sebanyak 54,9%.18
obesitas tertinggi pada tingkat pendidikan Pada penelitian Kumkum di Patna
ayah S1 dan ibu SMA. Tingkat pendidikan didapatkan status gizi sangat kurus pada
orang tua turut menentukan status gizi pendidikan ibu yaitu SMP sebanyak
anak. Pendidikan sangat mempengaruhi 32,4%, status gizi kurus pada pendidikan
orang tua dalam memahami dan menerima ibu yaitu SMP sebanyak 26,3% dan status
informasi tentang gizi. Tingkat pendidikan gizi normal pada pendidikan ibu yaitu
orang tua yang rendah akan SMA sebanyak 34,3%.22
mengakibatkan sulitnya menerima
JOM FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 9
Status gizi siswa sekolah dasar di Desa responden UMR. Hal ini kemungkinan
Laksamana dan Desa Selat Guntung
disebabkan karena mayoritas pekerjaan
berdasarkan pendapatan orang tua
orang tua responden yaitu petani dan
Pada penelitian ini, status gizi
nelayan sehingga pendapatan orang tua
responden berdasarkan pendapatan orang
responden cenderung rendah. Pendapatan
tua dapat dilihat pada tabel 7 berikut.
orang tua responden yang rendah
Tabel 7 Distribusi status gizi siswa
sekolah dasar di Desa Laksamana dan sementara harga bahan pokok pada desa
Desa Selat Guntung berdasarkan
ini yang tinggi menyebabkan orang tua
pendapatan orang tua
responden tidak dapat membeli makanan
yang bergizi dalam jumlah yang
diperlukan dan cenderung membeli
makanan yang murah dengan kandungan
gizi yang rendah. Pendapatan orang tua
responden yang tinggi menyebabkan
Berdasarkan hasil penelitian semakin besar persentase dari pendapatan
didapatkan status gizi sangat kurus paling mereka yang digunakan untuk membeli
tinggi dengan tingkat pendapatan orang tua buah, sayuran dan berbagai jenis bahan
<UMR sebanyak 76,9%, status gizi kurus pangan yang bergizi lainnya.
tertinggi dengan tingkat pendapatan orang Hal ini sama dengan penelitian
tua <UMR sebanyak 71,8%, status gizi Nabeela pada siswa sekolah dasar di
normal paling tinggi dengan tingkat Pakistan didapatkan status gizi kurus
pendapatan orang tua <UMR sebanyak paling tinggi pada pendapatan orang tua
56,7%, status gizi gemuk paling tinggi <UMR sebanyak 41,0%, status gizi normal
dengan tingkat pendapatan orang tua paling tinggi pada pendapatan orang tua
<UMR sebanyak 61,5% dan status gizi <UMR sebanyak 52,6%, status gizi gemuk
obesitas paling tinggi dengan tingkat paling tinggi pada pendapatan orang tua
pendapatan orang tua UMR sebanyak >UMR sebanyak 24,1% dan status gizi
58,3%. obesitas paling tinggi pada pendapatan
Pada penelitian ini, status gizi orang tua >UMR sebanyak 12,5%.24
sangat kurus tertinggi dengan tingkat
pendapatan orang tua responden <UMR Status gizi siswa sekolah dasar di Desa
Laksamana dan Desa Selat Guntung
dan status gizi obesitas paling tinggi berdasarkan jumlah anak
dengan tingkat pendapatan orang tua Pada penelitian ini, status gizi

JOM FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 10


responden berdasarkan jumlah anak dalam responden akan mempengaruhi status gizi
keluarga responden dapat dilihat pada responden tersebut. Hal ini kemungkinan
tabel 8 di bawah ini. disebabkan karena jumlah anak dalam
keluarga responden yang banyak
Tabel 8 Distribusi status gizi siswa
sekolah dasar di Desa Laksamana dan mengakibatkan berkurangnya asupan
Desa Selat Guntung berdasarkan
makanan yang dikonsumsi masing-masing
jumlah anak
anggota keluarga responden sehingga
kandungan gizinya pun tidak mencukupi
kebutuhan dari masing-masing individu
terutama anak. Selain itu, perhatian yang
diberikan oleh keluarga responden
terhadap pemenuhan gizi anak cenderung
akan lebih sedikit dikarenakan banyaknya
anak dalam keluarga responden.
Berdasarkan tabel 8 didapatkan
Hal ini sama dengan penelitian
status gizi sangat kurus paling tinggi
yang dilakukan Anurag di India
dengan jumlah anak dalam keluarga
didapatkan 75% status gizi kurus tertinggi
responden >2 sebanyak 61,5%, status gizi
pada keluarga responden dengan jumlah
kurus tertinggi dengan jumlah anak dalam
anak >2.18 Penelitian yang dilakukan
keluarga responden >2 sebanyak 56,4%,
Lisbet di daerah pusat dan pinggiran Kota
status gizi normal paling tinggi dengan
Padang didapatkan 67,3% status gizi
jumlah anak dalam keluarga responden >2
normal tertinggi pada keluarga responden
sebanyak 58,4%, status gizi gemuk paling
dengan jumlah anak >2 dan 85,5% status
tinggi dengan jumlah anak dalam keluarga
gizi kurus pada keluarga responden dengan
responden 2 sebanyak 53,8% dan status
jumlah anak >2.25
gizi obesitas paling tinggi dengan jumlah
anak dalam keluarga responden 2
SIMPULAN DAN SARAN
sebanyak 58,3%.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Pada penelitian ini, status gizi
dilakukan dapat diambil kesimpulan
sangat kurus paling tinggi dengan jumlah
sebagai berikut :
anak dalam keluarga responden >2 dan
1. Berdasarkan karakteristik reponden
status gizi obesitas tertinggi dengan jumlah
paling banyak dengan jenis
anak dalam keluarga responden 2.
kelamin laki-laki dan berumur 6-9
Banyaknya jumlah anak dalam keluarga
tahun, pendidikan ayah sebagian
JOM FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 11
besar adalah tingkat sekolah dasar tingkat pendapatan orang tua
dan pendidikan ibu sebagian besar UMR.
adalah tingkat sekolah dasar, 7. Status gizi sangat kurus paling
pendapatan orang tua terbanyak tinggi dengan jumlah anak dalam
dibawah upah minimum regional keluarga responden >2 dan status
(<UMR) dan jumlah anak dalam gizi obesitas paling tinggi dengan
keluarga responden >2 orang. jumlah anak dalam keluarga
2. Status gizi normal sebagai nilai responden 2.
terbanyak diikuti kurus, gemuk, Berdasarkan hasil penelitian yang telah
sangat kurus dan obesitas. dilakukan saran yang dapat diberikan
3. Status gizi sangat kurus paling sebagai berikut :
tinggi dengan jenis kelamin laki- 1. Diharapkan dilakukan penelitian
laki dan status gizi obesitas paling lebih lanjut mengenai hubungan
tinggi dengan jenis kelamin laki- pendidikan orang tua dengan status
laki. gizi anak sekolah dan hubungan
4. Status gizi sangat kurus paling pendapatan orang tua dengan status
tinggi pada kelompok umur 6-9 gizi anak sekolah.
tahun dan status gizi obesitas 2. Diharapkan dilakukan penelitian
paling tinggi pada kelompok umur lebih lanjut mengenai asupan
10-13 tahun. makanan responden dengan metode
5. Status gizi sangat kurus paling food record dan food recall.
tinggi dengan tingkat pendidikan 3. Kepada orang tua agar lebih
ayah yaitu SD dan status gizi memperhatikan status gizi anak
obesitas paling tinggi dengan dengan memperhatikan
tingkat pendidikan ayah yaitu S1. keseimbangan asupan zat gizi pada
Status gizi sangat kurus paling anak dan melakukan perbaikan
tinggi dengan tingkat pendidikan kualitas makan anak karena pada
ibu yaitu SD dan status gizi masa sekolah dasar merupakan
obesitas paling tinggi dengan masa pertumbuhan yang rentan
tingkat pendidikan ibu yaitu SMA. mengalami masalah gizi.
6. Status gizi sangat kurus paling 4. Kepada pihak sekolah agar
tinggi dengan tingkat pendapatan melakukan pemantauan gizi
orang tua <UMR dan status gizi dengan mengadakan program
obesitas paling tinggi dengan
JOM FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 12
pemeriksaan status gizi setiap Kementerian Kesehatan Republik
tahun. Indonesia. Riset Kesehatan Dasar
5. Dilakukan penyampaian materi (Riskesdas) 2013. Dikutip dari
mengenai gizi seimbang oleh pihak https://www.google.com/search?q=
puskesmas dengan ikut riskesdas+2013&ie=utf-8&oe=utf-
menyertakan orang tua responden 8 [Diakses 23 November 2015,
di sekolah. 09.20 WIB]

DAFTAR PUSTAKA 5. Badan Penelitian dan


1. Departemen Kesehatan RI. Pengembangan Kesehatan
Rencana Pembangunan Jangka Kementerian Kesehatan Republik
Panjang Bidang Kesehatan 2005- Indonesia. Riset Kesehatan Dasar
2025. Jakarta. 2009. Dikutip dari (Riskesdas) 2010. Dikutip dari
http://www.kmpk.ugm.ac.id/image https://www.google.com/search?q=
s/Semester_2/Blok%201%20- riskesdas+2010+provinsi+riau&ie=
%20Sistem%20Kesehatan/Referen utf-8&oe=utf-8#q=riskesdas+2010
si%20Sesi_3_Blok_I_Rencana_RP [Diakses 23 November 2015,
JPK_2005-2025.pdf [Diakses 25 09.34]
Oktober 2015, 09.15 WIB]
6. Alatas SS. Status Gizi Anak Usia
2. Budianto AK. Dasar-Dasar Ilmu Sekolah (7-12 tahun) dan
Gizi. Malang: UMM Press; 2009. Hubungannya dengan Tingkat
hal. 349-350. Asupan Kalsium Harian di
Yayasan Kampung Kids Pejaten
3. Unicef-WHO-the world bank joint Jakarta Selatan Tahun
child malnutrition estimates. 2015. 2009[skripsi]. Jakarta: Fakultas
Accessed 23 nov 2015. Available Kedokteran UI; 2011.
from:
http://apps.who.int/gho/data/view. 7. Kandala NB, Madungu TP, Emina
main.NUTUNUNDERWEIGHTv? JBO, Nzita KPD, Cappuccio FP.
lang=en Malnutrition Among Children
Under the Age of Five in the
4. Badan Penelitian dan Democratic Republic of Congo
Pengembangan Kesehatan (DRC): Does Geographic Location
JOM FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 13
Matter?. BMC Public Health. 12. Ningsih YA. Gambaran Status Gizi
2011; 11: 261. pada Siswa Sekolah Dasar di
Kecamatan Rangsang Kabupaten
8. National Institute for Health and Kepulauan Meranti[skripsi].
Care Excellence (NICE). Obesity: Pekanbaru: Fakultas Kedokteran
Identification, Assessment and UR; 2015.
Management of Overweight and
Obesity in Children, Young People 13. Utari LD. Gambaran Status Gizi
and Adults. 2014. Dikutip dari dan Asupan Zat Gizi pada Siswa
http://www.nice.org.uk/guidance/c Siswi Sekolah Dasar Kecamatan
g189/resources/guidance-obesity- Sungai Sembilan Kota
identification-assessment-and- Dumai[skripsi]. Pekanbaru:
management-of-overweight-and- Fakultas Kedokteran UR; 2015.
obesity-in-children-young-people-
and-adults-pdf [Diakses 15 Mei 14. Meirizal Y. Gambaran Status Gizi
2015, 19.23] Anak di Sekolah Dasar Metta
Maitreya[skripsi]. Pekanbaru:
9. Almatsier S. Prinsip dasar ilmu Fakultas Kedokteran UR; 2014.
gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama; 2003. hal. 9-12, 14-17.
15. Lestari ID. Gambaran Status Gizi
pada Siswa Sekolah Dasar di
10. Subarjda. Obesitas Primer pada
Kecamatan Bangko Kabupaten
Anak. Bandung: PT Kiblat Buku
Rokan Hilir[skripsi]. Pekanbaru:
Utama; 2004. hal. 86-90.
Fakultas Kedokteran UR; 2015.

11. Yulni, Hadju V, Virani D.


16. Wilya YH. Gambaran Status Gizi
Hubungan Asupan Zat Gizi Makro
pada Siswa Sekolah Dasar di Desa
dengan Status Gizi pada Anak Usia
Teluk Kiambang Kecamatan
Sekolah Dasar di Wilayah Pesisir
Tempuling Kabupaten Indragiri
Kota Makassar Tahun 2013. Media
Hilir[skripsi]. Pekanbaru: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Indonesia.
Kedokteran UR; 2015.
2013; 9(4): 1-12.

JOM FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 14


17. Haddad EH, Tanzman JS. What do 21. Dewi ABF Kurnia, Pujiastuti N,
vegetarians in the United States Fajar I. Ilmu Gizi untuk Praktisi
eat?. American Journal of Clinical Kesehatan. Yogyakarta: Graha
Nutrition. 2003; 78(3): 1-7. Ilmu; 2013. hal. 57-58.

18. Srivasta A, Mahmood SE, Srivasta 22. Kumari K. Differentials of

PM, Shotriya VP, Kumar B. Nutritional Status in School-Age

Nutritional Status of School-Age Children and The Associated

Children A Scenario of Urban Factors. Jornal of Differential

Slums in India. Archieves of Public Womens College. 2007; 30(4):

Health. 2012; 70(8): 1-8. 268-277.

19. Fazili A, Mir AA, Pandit IM, Bhat 23. Kusharto CM, Supariasa IDN.

IA, Rohul J, Shamila H. Nutritional Survei Konsumsi Gizi. Yogyakarta:

Status of School Age Children (5- Graha Ilmu; 2014. hal. 186-189.

14 years) in a Rural Health Block


of North India (Kashmir) Using 24. Babar NF, Muzaffar R, Khan MA,

WHO Z-Score System. Online Imdad S. Impact of Socioeconomic

Journal of Health and Allied Factors on Nutritional Status in

Science. 2012; 11(2): 1-3. Primary School Children. Journal


of Ayub Medical College

20. Soheilipour F, Jolfaie AG, Abbottabad. 2010; 22(4): 15-18.

Pourzahabi Z, Lotfi M, Lakeh MM.


The Prevalence of Obesity in 25. Sebataraja LR, Oenzil F, Asterina.

School Children of Zahedan-Iran; Hubungan Status Gizi dengan

Double Burden of Weight Status Sosial Ekonomi Keluarga

Disorders. Journal of Murid Sekolah Dasar di Daerah

Comprehensive Pediatrics. 2015; Pusat dan Pinggiran Kota Padang.

6(3): 1-5.Isdaryanti C. Asupan Jurnal Kesehatan Andalas. 2014;

Energi Protein, Status Gizi dan 3(2): 182-187.

Prestasi Belajar Anak Sekolah


Dasar Arjowinangun I
Pacitan[skripsi]. Yogyakarta:
Fakultas Keddokteran UGM; 2007.

JOM FK Volume 3 No. 1 Februari 2016 15

You might also like