Teknik Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang Cfirst 250 (Unfinished)

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

TEKNIK PEMBESARAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus varian

Sangkuriang) DENGAN SISTEM RESIRKULASI (C-FIRST 250)

Siti Ummairoh, Anggi Prihandarini Lestari, Eky Ramdani, Fauzi Ahmed Putra, Hanif Kurniawan,
Ledi Diana Sari, Marvin Jarrat, Tirto Utomo, Yasmina Safitri

Program Studi Teknologi Akuakultur


Jurusan Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perairan
Sekolah Tinggi Perikanan, Jakarta 2017

ABSTRACT
Catfish as one of freshwater commodity that has good prospect can be increased its production through
cultivation of recirculation system (C-FIRST 250). This practice is done to understand the recirculation
system, to understand the process of nitrification, to understand the stages of the enlargement activity of
catfish sangkuriang, to know the growth of catfish sangkuriang. Knowing pests and diseases in catfish
sangkuriang, knowing the business analysis of the cultivation of catfish sangkuriang. Recirculation is the
control of water quality and the continuous use of water using various treatment of waste treatment in the
filter and then flowed back to the cultivation container. In this practice the filters used are mechanical and
biological filters. The process of nitrification in the biological filter process begins with ammonia that will
be broken down by the bacterium Nitrosomonas and will produce nitrite, then Nitrobacter bacteria will
eat nitrites and will convert nitrite to nitrate. If this process is not going well then it will arise diseases that
cause losses.

ABSTRAK
Lele sebagai salah satu komoditas air tawar yang memiliki prospek yang bagus dapat ditingkatkan
produksinya melalui budidaya sistem resirkulasi. (C-First). Praktik ini dilkakukan untuk memahami
sistem resirkulasi, memahami proses nitrifikasi, memahami tahapan kegiatan pembesaran ikan lele
sangkuriang, mengetahui pertumbuhan ikan lele sangkuriang. mengetahui hama dan penyakit pada ikan
lele sangkuriang, mengetahui analisis usaha dari kegiatan budidaya pembesaran ikan lele sangkuriang.
Resirkulasi adalah pengontrolan kualitas air dan penggunaan air secara terus-menerus menggunakan
berbagai perlakuan pengelolaan limbah didalam filter kemudian dialirkan kembali ke wadah budidaya.
Dalam praktik ini filter yang digunakan adalah filter mekanik dan biologi. Proses nitrifikasi dalam proses
filter biologi dimulai dari ammonia yang akan diurai oleh bakteri Nitrosomonas dan akan menghasilkan
nitrit, kemudian bakteri Nitrobacter akan memakan nitrit dan akan mengkonversi nitrit menjadi nitrat.
Apabila proses ini tidak berjalan dengan baik maka akan timbul penyakit yang menyebabkan kerugian.

Sekolah Tinggi Perikanan, 2017 1


PENDAHULUAN METODE PRAKTEK
Praktik ini dilaksanakan sekitar 45
Ikan lele dumbo (Clarias
hari yaitu dari tanggal 9 Februari 2017
gariepinus) adalah salah satu spesies ikan
sampai dengan 26 Maret 2017 di Kampus
air tawar yang memiliki prospek yang baik
Bagian Administrasi Pelatihan Perikanan
untuk dibudidayakan selain ikan nila
Lapangan-Sekolah Tinggi Perikanan
(Tilaphia niloticus), ikan patin (Pangasius
(BAPPL-STP) Serang, Banten. Metode
pangasius), serta ikan mas (Cyprinus
pengumpulan data yang dilakukan dalam
carpio). Produksi ikan lele terus
kegiatan praktek keahlian adalah data
mangalami kenaikan sejak tahun 1999. Hal
primer dan data sekunder, Serta dalam
ini dapat menjadi prospek usaha yang
analisis data dilakukan secara deskriptif
cukup menjanjikan (Mahyuddin, 2010).
dan kuantitatif.
Menurut Sitompul (2012), ikan lele
sangkuriang merupakan salah satu jenis HASIL DAN PEMBAHASAN
ikan lele yang banyak dibudidayakan. Ikan
4.1. Sistem Resirkulasi C FIRST 250
ini disukai karena mudah diolah, banyak
disukai dan memiliki kandungan protein C-FIRST 250 merupakan singkatan

yang cukup tinggi. Selain itu, ikan lele dari Catfish Farming in Recirculation

sangkuriang memiliki pertumbuhan yang System Tank, dengan kapasitas produksi

relatif cepat dibandingkan dengan ikan lele 250 kg ikan lele per m3 media

yang lain karena lele sangkuriang adalah pemeliharaan. Sesuai dengan sistemnya

ikan hasil pemuliaan lele dumbo yaitu pemeliharaan lele dalam bak dengan

menggunakan teknik backcross. sistem resirkulasi maka diperlukan

Untuk memenuhi permintaan ikan beberapa komponen budidaya agar sistem

lele sangkuriang, beberapa sistem ini dapat berjalan.

budidaya dapat diaplikasikan, salah Komponen-komponen dari C-FIRST


satunya dengan menggunakan sistem 250 diantaranya: Bak Pemeliharaan, Bak
resirkulasi. Menurut Tetzlaff dan Sedimentasi, Bak Pengendapan,Bak
Heidinger (1990), sistem ini memiliki Biological Reactor, dan Bak
kelebihan diantaranya: hemat penggunaan Penampungan/Kontrol.
air, tidak memerlukan lahan yang luas
serta memudahkan kegiatan pemeliharaan
dan pengendalian.

Sekolah Tinggi Perikanan, 2017 2


4.2. Teknik Pembesaran 4.3. Manajemen Pakan
4.2.1. Persiapan Wadah 4.3.1. Cara Pemberian Pakan

Pembersihan wadah meliputi Pemberian pakan pada ikan lele


pembersihan dan pencucian semua dilakukan 3 kali sehari dengan frekuensi
komponen resirkulasi. pakan pada setiap pagi (07.00), sore
(14.00) dan malam (21.00). Pemberian
4.2.2. Persiapan Media
pakan dilakukan secara adlibitum.
Bak pemeliharaan di isi dengan air
4.3.2. Perbandingan Konversi Pakan
dengan ketinggian air 60 cm. Setelah
(Feed Convertion Ratio)
dilakukan pengisian air diseluruh bak
( )
pemeliharaan maka tahap selanjutnya yaitu
( )
melakukan running. Setelah itu, di bak
pengendapan mulai diberi pakan powder
yang bertujuan untuk menumbuhkan
bakteri nitrifikasi yang ada di bak = 1,2
biological reactor.
Artinya dengan pemberian pakan
4.2.3. Seleksi dan Penebaran Benih sebanyak 1,2 kg maka akan menghasilkan
pertambahan berat sebanyak 1 kg daging
Proses penebaran benih ikan lele
ikan lele.
dilakukan pada tanggal 24 Februari 2017.
Pada pembesaran ikan lele sangkuriang ini 4.4. Monitoring Pertumbuhan
menggunakan benih yang berasal dari tiga 4.4.1. Rata-rata Berat Lele (Average
daerah yaitu daerah Ciruas, Pandeglang Body Weight)
dan Cibaliyung. Sebelum dilakukan
Rata-rata berat lele diukur dengan
penebaran maka sebaiknya dilakukan
cara ditimbang sebanyak satu kg kemudian
aklimatisasi terlebih dahulu, hal tersebut
dibagi dengan banyaknya lele dalam satu
bertujuan sebagai adaptasi terhadap
kg.
lingkungan baru.
4.4.2. Ratarata Pertumbuhan per hari
(Average Daily Growth/ADG)

Rata-rata pertumbuhan per hari


dilihat dari selisih ABW sampling terakhir
dengan ABW sampling sebelumnya.

Sekolah Tinggi Perikanan, 2017 3


4.4.3. Pengelolaan Kualitas Air 1). Usaha dilakukan dengan
menggunakan modal sendiri.
Diukur secara berkala suhu,
2). Umur proyek adalah 10 tahun,
kandungan oksigen terlarut, dan nitritnya
didasarkan pada umur ekonomis 1
menggunakan test kit.
unit bangunan.
4.5. Hama dan Penyakit 3). Penerimaan, pengeluaran, serta
4.5.1. Jenis-jenis Penyakit pada Ikan data sekunder berdasarkan
Lele Sangkuriang informasi yang didapatkan pada
tahun 2017.
Jenis-jenis penyakit yang ada antara
4). Jumlah bak pemeliharaan dihitung
lain, Trichodina sp., Gyrodactylus sp. dan
semua yaitu sebanyak 8 bak.
Dactylogyrus sp.
5). UMR standar yang digunakan
4.5.2. Penanggulangan Hama dan adalah untuk daerah Kabupaten
Penyakit Serang dan sekitarnya pada tahun
2017, sebesar Rp. 3.258.866,25,-
Berikut adalah penanggulangan
penyakit yang telah kami lakukan selama (naik Rp. 883.866,3,- dari tahun
praktik: sebelumnya) (Solehudin, 2016)
1. Dilakukan treatment menggunakan 6). FCR (Perbandingan pemberian
PK (Kalium Permanganat), dengan pakan udang dengan daging udang
dosis 1 ppm ( 1 mg/L). saat panen) adalah sebesar 1,4.
2. Menambahkan Natrium Chlorida 7). Ikan lele dianggap setara yaitu
(NaCl) sebanyak 1 2 ppt di kolam
pembesaran. ukuran 10 ekor/kg (size konsumsi)
3. Menambahkan probiotik dengan seharga Rp. 18.000,-
bakteri Nitrosomonas dan 8). Satu siklus dari pembesaran ikan
Nitrobacter berturut-turut selama
lele ini adalah 4 bulan sudah
10 hari.
4. Memberikan ekstrak jahe dengan termasuk dengan persiapan. Maka
dosis 10 ppm (Abo-Esa, 2008). dalam satu tahun terdapat 3 siklus.

4.6. Analisa Usaha


4.6.2. Perhitungan Finansial
4.6.1. Asumsi dasar yang digunakan
Analisis kelayakan usaha 1). Biaya investasi sebesar untuk budidaya
pembesaran ikan lele dengan lele dengan sistem resirkulasi Rp.
menggunakan sistem budidaya C-FIRST 84.010.000,-.
250 ini menggunakan beberapa asumsi 2). Penerimaan dalam satu tahun adalah
dasar, yaitu: sebesar Rp. 138.240.000,-

Sekolah Tinggi Perikanan, 2017 4


3). Biaya tidak tetap atau biaya 2). Proses nitrifikasi dimulai dari
variabelnya untuk satu tahun adalah Rp. ammonia yang akan dimakan oleh
112.068.000,-. bakteri Nitrosomonas dan akan
menghasilkan nitrit, kemudian
4). Biaya tetap per tahun adalah Rp.
bakteri Nitrobakter akan memakan
57.238.395,-
nitrit dan akan mengkonversi nitrit
5). Biaya Total menjadi nitrat.
3). Tahapan teknik pembesaran ikan
= B. Tetap + B. Variabel
lele sangkuriang mulai dari
= Rp. 57.238.395,- + Rp. 112.068.000,-
persiapan wadah, persiapan media,
= Rp. 169,306,395,-
seleksi dan penebaran benih,
Jadi, biaya total per tahun adalah
manajemen pakan, monitoring
Rp. 169,306,395,-
pertumbuhan, pengelolaan kualitas
6). Analisa Laba/rugi air, serta penanggulangan hama
dan penyakit.
= Penerimaan Biaya Total
4). Rata-rata berat ikan lele per hari
= Rp. 138.240.000,- - Rp.
(Average Body Weight/ABW) dan
169,306,395,-
rata-rata pertumbuhan per hari
= Rp. -31,066,395,-
(Average Daily Growth/ADG) pada
Jadi penerimaan bersih yang kegiatan pemeliharaan dengan
didapat per tahun (3 siklus) adalah Rp. - sistem resirkulasi diamati mulai
31,066,395,-, atau dapat dinyatakan bahwa dari sampling pertama hingga
kegiatan pembesaran ikan lele pada sistem sampling terakhir. Setiap sampling
resirkulasi C-FIRST 250 mengalami dapat disimpulkan bahwa ABW
kerugian. terus bertambah yang menandakan
bahwa ikan lele sangkuriang ini
KESIMPULAN
mengalami pertumbuhan,
1). Resirkulasi adalah pengontrolan
sedangkan untuk ADG berada pada
kualitas air dan penggunaan air
kondisi yang kurang optimal
secara terus-menerus menggunakan
disebabkan karena kondisi kualitas
berbagai perlakuan pengelolaan
air yang buruk pada seluruh bak.
limbah didalam filter kemudian
5). Hama yang biasanya ada pada
dialirkan kembali ke wadah
pembesaran ikan lele sangkuriang
budidaya.
adalah kucing. Sementara penyakit

Sekolah Tinggi Perikanan, 2017 5


yang ditemukan dengan bantuan banyak diadaptasikan dengan
mikroskop pada tubuh ikan adalah lingkungan yang baru.
Trichodina sp., Gyrodactylus sp. 3). Perlakuan pensterilan dilakukan
dan Dactylogyrus sp. Mortalitas dengan hati-hati, karena sistem ini
ikan lele meningkat diantaranya rentan kontaminasi penyakit, maka
karena ketiga penyakit tersebut. sebisa mungkin jangan sampai
Gejala fisik pada ikan lele adalah tertular ke bak lain.
timbulnya borok pada permukaan 4). Grading dilakukan dengan hati-hati
kulit dan perut yang gembung agar lele tidak mudah luka
sehingga mengakibatkan kematian. sehingga penyakit mudah masuk
6). Penerimaan bersih yang didapat atau berkembang biak.
per tahun (3 siklus) adalah
DAFTAR PUSTAKA
Rp. -31,066,395,-, atau dapat
dinyatakan bahwa kegiatan Mahyuddin, K. 2010. Panduan Lengkap
Agribisnis Lele. Penebar Swadaya,
pembesaran ikan lele pada sistem
Jakarta.
resirkulasi C-FIRST 250
Sitompul, S. O., Harpani, E., Putri, B. (2012).
mengalami kerugian. Pengaruh Kepadatan Azolla sp. yang
Berbeda Terhadap Kualitas Air dan
SARAN Pertumbuhan Benih Ikan Lele Dumbo
(Clarias gariepinus) Pada Sistem
1). Persiapan wadah dan media Tanpa Ganti Air: Jurnal Rekayasa dan
Tek-nologi Budidaya Perairan. 1(1),
sebelum masuknya biota harus 17-24.
lebih matang, jangan sampai biota
Tetzlaff, B. L. dan Heidinger, R.C. 1990.
masuk, media airnya belum Basic Principles of Biofiltration and
disiapkan. Desain dan konstruksi System Design. SIUC Fisheries
Bulletin No.9. Illinois, SIUC
juga diperbaiki yang harus sesuai Fisheries and Illinois Aquaculture
dengan daya tampung bak Center.

pemeliharaannya agar kinerja lebih


optimal, terutama di bagian filter.
2). Penyediaan benih alangkah
baiknya diambil dari budidaya
sendiri dibanding dengan yang
diambil dari tempat orang lain,
karena kita dapat mengontrol
kualitas benih dan benih pun tidak

Sekolah Tinggi Perikanan, 2017 6

You might also like