Contoh SOP

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

Pemeriksaan BTA Dengan Metode Ziehl

Neelson
No. Dokumen : SOP/UKP/RJ/01
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal : 01/02/2016
Halaman : 1/2
Puskesmas
Pasiran Jaya Nengah Suwile
NIP. 196810191988121001

Pengertian Pemeriksaan BTA dengan metode Ziehl Neelson adalah pemeriksaan untuk
menentukan adanya bakteri tahan asam pada penderita TB dengan
menggunakan Reagen Ziehl Neelson.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemeriksaan BTA metode


Ziehl Neelson.

Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.005/PKM-PJ/I/2016 tentang Penunjang Pelayanan


Klinis Puskesmas Pasiran Jaya.
Referensi Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Mikroskopis TB Kemenkes RI
Tahun 2012
Alat dan Bahan Alat
Ose
Kaca objek
Lampu spiritus
Mikroskop
Rak pewarnaan
Sampel dahak
Spidol
Bahan
Larutan Karbol Fucsin
Larutan Larutan HCl Alkohol 3%
Larutan Metilen Blue
6. Langkah- Tahap Pra Analitik
Langkah
Persiapan sampel
1. Spesimen sputum dikumpulkan dalam pot sputum bermulut lebar dan
berulir.
2. Diperlukan 3 kali pengambilan sputum, 2 kali kunjungan, yaitu
sewaktu-pagi-sewaktu (SPS) sebagai berikut :
Sewaktu (S) sputum dikumpulkan sewaktu terduga TB datang
berkunjung pertama kali, lalu terduga TB pulang membawa pot
sputum untuk mengumpulkan sputum hari kedua.
Pagi (P) sputum yang sudah dikumpulkan pada pagi hari
kedua, segera setelah bangun tidur. Dibawa ke laboratorium
dan diserahkan kepada petugas laboratorium.
Sewaktu (S) sputum dikumpulkan di laboratorium pada pagi
hari kedua, sesaat setelah menyerahkan sputum pagi.
3. Pot sputum diberi label yang memuat identitas pasien, tanggal
pengambilan sampel dan jenis sputum yang diambil.

Prinsip Pemeriksaan
Basil Tahan Asam (BTA) akan memberikan warna merah pada pewarnaan
Ziehl Neelson.
Tahap Analitik

1. Beri nomor pada sediaan.


2. Bakar ose sampai pijar, ambil sputum dengan ose, oles dan ratakan di
atas kaca objek, biarkan sediaan kering.

1
3. Celupkan ose dalam alkohol 70% bakar ose sampai pijar
4. Fiksasi sediaan dengan cara di lewatkan diatas nyala api dengan cepat
sebanyak 3x dan letakkan diatas rak pewarnaan.
5. Genangi seluruh permukaan sediaan dengan Karbol Fuchsin.
6. Panasi dari bawah dengan api sampai keluar uap, jangan sampai
mendidih. Dinginkan selama 5 menit. Cuci dengan air mengalir.
7. Genangi dengan asam alkohol sampai tidak tampak warna merah
Karbol Fuchsin.
8. Genangi permukaan sediaan dengan larutan metilen blue selama 20-
30 detik.Cuci dengan air mengalir.
9. Miringkan sediaan untuk mengalirkan sisa Methylen Blue. Lalu
keringkan sediaan pada rak pengering. Jangan keringkan pakai tisu.
10. Setelah kering periksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 100X
dengan Imersi Oil.
11. Cari BTA berwarna merah, berbentuk basil/batang.
12. Rendam dan cuci semua alat yang terkontaminasi sputum dengan
larutan disinfektan.

Pasca Analitik

Pembacaan hasil pemeriksaan sediaan sputum dilakukan dengan


menggunakan skala IUATLD (International Union Against Tuberculosis and
Lung Disease), sebagai berikut :

Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, dilaporkan Negatif


(-)
Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah BTA
yang ditemukan (Scanty)
Ditemukan 10-99 BTA dalam lapang pandang, disebut 1+
Ditemukan 1-10 BTA setiap 1 lapang pandang, disebut 2+ (periksa
minimal 50 lapang pandang)
Ditemukan 10 BTA dalam 1 lapangan pandang, disebut 3+ (periksa
minimal 20 lapang pandang)
7. Hal-hal yang perlu 1. Kualitas sputum.
diperhatikan 2. Kualitas reagen Ziehl Neelson.
8. Unit terkait 1. Poli Umum
2. Poli Gigi
3. Rawat Inap
4. Ruang KIA
5. Puskesmas Pembantu
9. Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Catatan tindakan

2
IVA TEST ( Inspeksi Visual Asam asetat)

No. Dokumen : SOP/UKP/RJ/01


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal : 01/02/2016
Halaman : 1/2
Puskesmas Way
Dente Eniyati, S.ST. M.Kes
NIP. 197103161991012002

Pengertian Pemeriksaan Iva Test adalah pemeriksaan deteksi dini

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemeriksaan BTA metode


Ziehl Neelson.

Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.005/PKM-PJ/I/2016 tentang Penunjang Pelayanan


Klinis Puskesmas Pasiran Jaya.
Referensi Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Mikroskopis TB Kemenkes RI
Tahun 2012
Alat dan Bahan Alat
Ose
Kaca objek
Lampu spiritus
Mikroskop
Rak pewarnaan
Sampel dahak
Spidol
Bahan
Larutan Karbol Fucsin
Larutan Larutan HCl Alkohol 3%
Larutan Metilen Blue
12. Langkah- Tahap Pra Analitik
Langkah
Persiapan sampel
4. Spesimen sputum dikumpulkan dalam pot sputum bermulut lebar dan
berulir.
5. Diperlukan 3 kali pengambilan sputum, 2 kali kunjungan, yaitu
sewaktu-pagi-sewaktu (SPS) sebagai berikut :
Sewaktu (S) sputum dikumpulkan sewaktu terduga TB datang
berkunjung pertama kali, lalu terduga TB pulang membawa pot
sputum untuk mengumpulkan sputum hari kedua.
Pagi (P) sputum yang sudah dikumpulkan pada pagi hari
kedua, segera setelah bangun tidur. Dibawa ke laboratorium
dan diserahkan kepada petugas laboratorium.
Sewaktu (S) sputum dikumpulkan di laboratorium pada pagi
hari kedua, sesaat setelah menyerahkan sputum pagi.
6. Pot sputum diberi label yang memuat identitas pasien, tanggal
pengambilan sampel dan jenis sputum yang diambil.

Prinsip Pemeriksaan
Basil Tahan Asam (BTA) akan memberikan warna merah pada pewarnaan
Ziehl Neelson.
Tahap Analitik

13. Beri nomor pada sediaan.


14. Bakar ose sampai pijar, ambil sputum dengan ose, oles dan ratakan di
atas kaca objek, biarkan sediaan kering.

3
15. Celupkan ose dalam alkohol 70% bakar ose sampai pijar
16. Fiksasi sediaan dengan cara di lewatkan diatas nyala api dengan cepat
sebanyak 3x dan letakkan diatas rak pewarnaan.
17. Genangi seluruh permukaan sediaan dengan Karbol Fuchsin.
18. Panasi dari bawah dengan api sampai keluar uap, jangan sampai
mendidih. Dinginkan selama 5 menit. Cuci dengan air mengalir.
19. Genangi dengan asam alkohol sampai tidak tampak warna merah
Karbol Fuchsin.
20. Genangi permukaan sediaan dengan larutan metilen blue selama 20-
30 detik.Cuci dengan air mengalir.
21. Miringkan sediaan untuk mengalirkan sisa Methylen Blue. Lalu
keringkan sediaan pada rak pengering. Jangan keringkan pakai tisu.
22. Setelah kering periksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 100X
dengan Imersi Oil.
23. Cari BTA berwarna merah, berbentuk basil/batang.
24. Rendam dan cuci semua alat yang terkontaminasi sputum dengan
larutan disinfektan.

Pasca Analitik

Pembacaan hasil pemeriksaan sediaan sputum dilakukan dengan


menggunakan skala IUATLD (International Union Against Tuberculosis and
Lung Disease), sebagai berikut :

Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, dilaporkan Negatif


(-)
Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah BTA
yang ditemukan (Scanty)
Ditemukan 10-99 BTA dalam lapang pandang, disebut 1+
Ditemukan 1-10 BTA setiap 1 lapang pandang, disebut 2+ (periksa
minimal 50 lapang pandang)
Ditemukan 10 BTA dalam 1 lapangan pandang, disebut 3+ (periksa
minimal 20 lapang pandang)
7. Hal-hal yang perlu 1. Kualitas sputum.
diperhatikan 2. Kualitas reagen Ziehl Neelson.
8. Unit terkait 1. Poli Umum
2. Poli Gigi
3. Rawat Inap
4. Ruang KIA
5. Puskesmas Pembantu
9. Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Catatan tindakan

You might also like