Dalil Memandikan Jenazah

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

MENGHADAPI YANG SEDANG SAKARATUL MAUT

&
)KAIFIYAH JENAZAH (BAG I
Oleh: Firman Hidayat
Talqin



"Siapa yang akhir perkataannya bersabda, SAW Rasulullah berkata: ia Jabal, bin Muadz Dari
" kalimat 'la ilaha illallah' (tiada tuhan selain Allah), maka ia akan masuk surga.
)(ShahihMuslim



"Talqinlah (tuntunlah orang bersabda, SAW Rasulullah berkata: ia Khudri, Al Said Abu Dari
yang akan mendekati) kematian di antara kalian semua dengan perkataan, 'La ilaha illallah
)(tiada tuhan selain Allah) '. " (Shahih: Muslim
Memejamkan Mata Mayat


















Salamah, Abu )(jenazah mendekati masuk SAW Rasulullah berkata: ia Salamah, Ummu Dari
Sementara beliau. dipejamkan kemudian yang terpejam belum matanya kedua )(dilihatnya
"Janganlah kalian bersabda, beliau lalu kepergiannya, meratapi Salamah Abu keluarga
mendoakan diri kalian kecuali doa yang baik. Sesungguhnya malaikat mengaminkan semua
Allah, ampunilah dosa Abu Salamah, "Ya berdoa, beliau yang kalian ucapkan." Kemudian
angkatah derajatnya ke dalam golongan hamba-hambaMu yang mendapat petunjuk kebenaran,
)berilah pengganti untuk keluarga yang ditinggalkannya dan ampunilah kami dan dia (wahai
Tuhan semesta alam. Ya Allah, luaskan dan terangilah alam kuburnya dengan nur." (Shahih:
)Muslim
)Membaca Tarji' (Inna lillahi wa Inna Ilahi Raqji'uun














"Apabila di antara kalian ditimpa bersabda, SAW Rasulullah berkata: ia Salamah, Ummu Dari
musibah, maka ucapkanlah, 'Inna lillahi wa inna ilaihi raji'uun (diri kami ini adalah milik Allah
dan kami akan kembali kepada-Nya). Ya Allah, bagiku itu adalah musibah dari-Mu, maka
"berilah pahala kepada kami dan gantilah untukku yang lebih baik dalam musibah ini'.
Muslim diriwayatkan juga (Shahih: Ibnu Majah) ,

Cara Memandikan Mayat

















kepada datang beliau meninggal, SAW Rasulullah putri Ketika berkata: ia Athiyah, Ummu Dari
"Siramlah tiga kali, atau lima kali, atau lebih dari itu jika kalian pandang bersabda, dan kami
)dengan air (bercampur bunga) bidara. Jadikanlah yang terakhir (air bercampur itu perlu
dengan kapur barus, atau bahan seperti kapur barus; jika kalian sudah selesai memandikannya,
beliau kemudian beliau, beritahukan kami memandikannya, selesai beri tahu saya" Setelah
"Tutuplah dengan kain ini. " (Shahih: Ibnu bersabda, dan kami kepada kain memberikan
(Muttafaq 'Alaih). Majah) Juga


















yang perempuan para kepada bersabda SAW Rasulullah bahwa Athiyah Ummu Dari
"Mulailah memandikannya dari sisi badan yang kanan dan tempat putrinya, memandikan
)anggota wudhu. " (Shahih: Muttafaq 'Alaih
Kain Kafan





















telah ia hari suatu pada bahwa SAW Nabi memberitahukan ia Abdullah, bin Jabir Dari
sahabat antara di ada semalam bahwa beliau kepada menyebutkan Jabir Kemudian berkhitbah.
di dikuburkan dan panjang tidak yang kafan kain dengan dibungkus yang meninggal beliau
malam hari. ( Mendengar berita dari Jabir ini) kemudian Rasulullah SAW mencerca sikap
penguburan di malam hari tersebut sehingga mayat di shalati ( terlebih dahulu), kecuali
penguburan itu dalam kondisi darurat. Nabi SAW bersabda, "Jika kalian mengkafani Mayat,
maka perbaguslah kain kafannya. " (Shahih:Muslim)















Dari Aisyah, ia berkata: Kain kafan Rasulullah SAW terdiri dari tiga kain selimut dari Yaman
berwarna putih tanpa baju kurung dan tanpa serban. {Shahih: Muttafaq 'Alaih)
Membuat Makanan untuk Keluarga Mayat









Dari Abdullah bin Ja'far, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Buatkan makanan untuk
keluarga Ja'far, sesungguhnya telah datang pada mereka urusan yang menyibukkan." {Hasan:
Ibnu Majah)

KAIFIYAH JENAZAH BAG II


Keutamaan Shalat Jenazah dan Mengantarkannya
Oleh: Firman Hidayat




Dari Abu Hurairah, ia berkata: Siapa yang menyalati jenazah, baginya (pahala) satu qirath. Dan
siapa yang mengantar jenazah sampai selesai penguburannya, baginya dua qirath. Qirath yang
terkecil dari dua qirath tersebut seperti Gunung Uhud -atau- salah satunya seperti Gunung Uhud.
(Shahih: Muttafaq 'Alaih)




Dari Sa'ad bin Abi Waqash bahwa ketika ia sedang bersama Abdullah bin Umar bin Khaththab,
tiba-tiba muncul Khabbab Shahib Al Maqshurah (pemilik rumah yang luas) menuju ke arah
mereka. Khabbab berkata, "Hai ibnu Umar, Apakah kamu tidak mendengar apa yang dikatakan
Abu Hurairah? Dia berkata, "Bahwasanya saya mendengar Rasullah SAW bersabda, 'Siapa yang
keluar dari rumah bersama jenazah, lalu ia menyalatinya...' seperti makna hadits Sufyan.
(Mendengar ini), ibnu Umar kemudian mengutusnya untuk menanyakan (perihal hadits tersebut)
kepada Aisyah. Aisyah berkata, "Perkataan Abu Hurairah itu benar." (Shahih: Muslim)



Dari Ibnu Abbas, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Apabila ada seorang
muslim meninggal, lalu jenazahnya dishalati empat puluh orang laki-laki yang tidak
menyekutukan Allah dengan suatu apapun, maka shalat mereka itu akan memberikan syafa'at
kepada si Mayat. " (Shahih: Mutt ofaq 'Alaih)
Mengiring Jenazah Dengan Mengendarai Kendaraan


















Dari Tsauban bahwa sebuah binatang tunggangan diberikan kepada Rasulullah SAW sewaktu
sedang mengantar jenazah, namun beliau menolak untuk menungganginya. Ketika kembali (dari
pemakaman), diberikan lagi binatang tunggangan kepada beliau, lalu beliau menaikinya. Ketika
ditanyakan, "Kenapa (hal itu engkau lakukan)?" Beliau Bersabda, "Sesungguhnya para malaikat
sedang berjalan. (Apakah) aku (pantas) menaiki kendaraan sedang mereka (para malaikat)
berjalan kaki! Ketika mereka sudah pergi, aku menaikinya. " (Shahih)


























Dari Jabir bin Samurah, ia berkata: Rasulullah SAW sedang menyalati bin Dahdah, sedangkan
kami menjadi saksi. Setelah itu, kuda yang diberi tali kendali diberikan kepada beliau (untuk
dinaiki); beliau menjalankannya dengan pelan sedang kami berjalan disekitarnya. {Shahih:
Muslim)
Takbir dalam Shalat Jenazah















Dari Sya'bi bahwa Rasulullah SAW berdiri di makam yang masih basah (baru dikubur), beliau
membuat shaf (barisan) shalat sahabatnya, kemudian beliau bertakbir empat kali. Saya bertanya
kepada Sya'bi, "Siapakah yang memberikan hadits ini kepadamu?" Sya'bi menjawab, ("Yang
memberikan saya hadits ini) seorang tsiqah (kuat terpercaya) yang menyaksikan kejadian
tersebut, dialah Abdullah bin Abbas." {Shahih: Muttafaq 'Alaih)
Berapa Banyak Orang yang Turun Dalam Kubur (Untuk Meletakkan Mayat)?


















Dari Amir, ia berkata: Yang memandikan jasad Rasulullah SAW adalah Ali, Fadhl dan Usamah
bin Zaid, dan mereka pula yang memasukkan beliau ke liang kuburnya.
Perawi berkata, "Memberikan hadits kepada kami Marhab -atau Abu Marhab- bahwa mereka
(Ali, Fadhl dan Usamah bin Zaid) ditambah Abdurrahman bin Auf yang turun ke liang kubur,
setelah selesai, Ali berkata, "Yang berhak meletakkan (mayit) seseorang adalah keluarganya."
(Shahih)














Dari Abdurrahman bin Auf bahwa ia termasuk orang yang turun ke liang kubur Rasulullah SAW,
ia berkata: Aku melihat jumlah mereka ada empat orang. (Shahih) silakan melihat keterangan
sebelum hadits ini.
Doa Ketika Mayat Diletakkan di Liang Kuburnya

















Dari Abdullah bin Umar bahwa ketika mayat diletakkan dalam kuburnya, Rasulullah SAW
bersabda, "Dengan menyebut nama Allah dan (berpegang teguh) pada Sunnah Rasulullah SAW"
{Shahih)
Meratakan Tanah Kubur













Dari Abu Hayyaj Al Asadi, ia berkata: Ketika Ali mengutusku, dia berkata, "Aku mengutusmu
atas dasar segala sesuatu yang telah Rasulullah SAW utus kepadaku, yaitu jangan meninggalkan
gundukan kuburan kecuali aku sudah meratakannya, dan jangan pula tinggalkan patung kecuali
aku sudah menghancurkan." (Shahih: Muslim)
















Dari Abu Ali Al Hamdani, ia berkata: Kami bersama Fadhalah bin Ubaid di daerah Rudis,
Romawi. Seorang temanku meninggal dan Fadhalah memerintahkan untuk di kuburkan, lalu dia
ratakan tanah kubur tersebut. Kemudian Fadhalah berkata, "Saya mendengar Rasulullah SAW
memerintahkan supaya tanah (gundukan) kubur itu diratakan." (Shahih)
Usai Penguburan, Hendaknya Memohonkan Ampunan Untuk Mayat Sebelum Beranjak
Meninggalkan Kubur
















Dari Utsman bin Affan, ia berkata: Ketika proses pemakaman mayat selesai, Rasulullah SAW
berhenti sejenak ( sebelum meninggalkan kubur), beliau bersabda, "Beristighfarlah
(mohonkanlah ampunan) untuk saudara kalian (ini) dan mohonkanlah keteguhan iman
untuknya, sesungguhnya ia sekarang ini sedang ditanyai (malaikat). " (Shahih)
Mendirikan Bangunan di Atas Pekuburan











Dari Jabir, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW melarang duduk di atas (tanah) kubur,
menulis atau mendirikan bangunan di atasnya. {Shahih: Muslim)






Dari Jabir Ra... dengan redaksi hadits di atas.





Dalam riwayat lain, terdapat redaksi tambahan, "Atau (lokasi) kuburnya ditambah." Sedang
dalam riwayat lain terdapat tambahan, "Atau dipasang tulisan." {Shahih) sumber yang sama.
















Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT memberikan laknat kepada
orang-orang Yahudi (karena) mereka menjadikan kubur nabi-nabi mereka sebagai masjid. "
(Shahih)

You might also like